Anda di halaman 1dari 16

Asean Dalam Mendorong Negara Permanent

5 Untuk Mengaksesi Southeast Asian Nuclear


Weapon Free Zone (Seanwfz)

Seftina Kuswardini
Universitas AMIKOM Yogyakarta
seftina@amikom.ac.id

Abstract
This paper contains the dynamics of the establishment of nuclear weapons free
zone form by ASEAN in the form of SEANWFZ treaty as an effort to maintain
regional security of Southeast Asia. But in its implementation there are some
obstacles and the most seats is the approval of the State Permanent 5 (P5). The
five countries continue to delay reviewing the contents of the agreement until
there are several reservations in the form of application zone, ship transit rights,
sovereignty and negative security guarantees. Moreover, the problem of
coverage of the region consisting of Exclusive Economic Zone (ZEE) of several
ASEAN countries in the view is not yet clear related to claim of South China
Sea. ASEAN continues to push the five nuclear states in a period of less than two
decades by way of negotiation and dialogue. But in essence it will explain the
dynamics of SEANWFZ itself, the various reservations that make P5 not willing
to access SEANWFZ and the South China Sea settlement as one of the efforts in
encouraging China and some P5 countries to access SEANWFZ.

Keywords : ASEAN, P5, SEANWFZ,


treaty Abstrak
Tulisan ini berisi tentang dinamika pembentukan kawasan bebas senjata nuklir
yang dibentuk (dibentuk) oleh ASEAN dalam bentuk traktat SEANWFZ sebagai
upaya untuk menjaga keamanan regional Asia Tenggara. Namun pada
implementasinya terdapat beberapa hambatan dan yang paling kursial yaitu
persetujuan dari Negara Permanent 5 (P5). Kelima Negara tersebut terus
menunda untuk mengkaji lebih dalam lagi isi-isi dari perjanjian hingga

Islamic World and Politics


Vol.2. No.1 January-June 2018 ISSN: 2614-0535
268 Islamic World and Politics
Vol.2. No.1 January-June 2018

timbul beberapa reservasi berupa zona aplikasi, hak transit kapal,


kedaulatan dan jaminan keamanan negatif. Terlebih lagi masalah cakupan
wilayah yang terdiri dari Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) beberapa Negara
ASEAN dianggap belum jelas terkait klaim Laut China Selatan. ASEAN
terus mendorong kelima Negara pemilik nuklir tersebut dalam kurun waktu
kurang lebih dua dekade dengan cara negosiasi dan dialog. namun pada
intinya tulisan ini akan menjelaskan tentang dinamika SEANWFZ sendiri,
berbagai reservasi yang membuat P5 belum bersedia mengaksesi SEANWFZ
dan penyelesaian Laut China Selatan sebagai salah satu upaya dalam
mendorong China dan beberapa Negara P5 untuk mengaksesi SEANWFZ.

Kata kunci : ASEAN, P5, SEANWFZ, traktat

PENDAHULUAN nuklir seperti Amerika Latin, Karibia


Kawasan bebas nuklir mulai dan Afrika lalu timbullah inisiatif
menjadi perdebatan negara-negara untuk menerapkan kawasan bebas
ASEAN sejak tahun 1970 dan pada senjata nuklir di wilayah Asia
saat itu ASEAN masih terdiri dari Tenggara sebagai bagian dari realisasi
lima negara yaitu Indonesia, ZOPFAN (Alagappa, 1987).
Malaysia, Singapura, Thailand, dan SEANWFZ (ASEAN Nuclear
Filipina. Kelima negara tersebut Weapon Free Zone) berisi ten- tang
sedang mengupayakan pembentukan kesepakatan yang terdiri dari larangan
proposal ZOPFAN (Zone of Peace, kepada Negara-negara anggota
Freedom and Neutrality) untuk Asia ASEAN untuk mengembangkan,
Tenggara. ZOPFAN sendiri memproduksi, menguasai dan
bertujuan untuk menjaga kawasan membeli senjata nuklir, membeli dan
Asia Tenggara bebas dari segala melakukan uji coba senjata nuklir di
bentuk campur tangan atau dalam maupun di luar kawasan Asia
intervensi dari pihak luar serta Tenggara, menerima atau meminta
memperluas kerja sama di antara bantuan dari negara mana pun yang
negara-negara di Asia Tenggara. berkaitan dengan nuklir serta menjual
Pada saat itu juga ASEAN materi atau bahan pembuat nuklir.
mengamati beberapa kawasan yang Traktat SEANWFZ bertujuan
sudah menerapkan kawasan bebas
Seftina Kuswardini
Asean Dalam Mendorong Negara Permanent 5
269

untuk menciptakan perdamaian nuklir dan juga tidak bekerja sama


kawasan dan global dalam bidang elalui jalur apapun dalam hal-hal
pelarangan pelucutan senjata yang berhubungan dengan senjata
nuklir agar tercipta perdamaian nuklir (Kelsey, 2014).
dan rasa aman tanpa kecurigaan Berkembangnya isu kepemilik-
satu sama lain. ASEAN sangat an dan pengembangan senjata nuklir
mengupayakan traktat tersebut ke oleh negara-negara super- power
tingkat Internasional dengan cara yang mengakibatkan per- imbangan
diakuinya traktat tersebut melalui kekuatan diantara negara-negara
resolusi umum majelis PBB 10 pengembang tersebut ASEAN
Januari 2008 (Fadli, 2014). semakin mendorong terlaksananya
Pada tahun 1970 Majelis PBB SEANWFZ ini walau- pun
mengesahkan pasal sebagai izin implementasinya berjalan cukup
pembentukan kawasan bebas senjata memakan waktu dari mulai
nuklir dan menegaskannya pada disepakati hingga terselesakainnya
tahun 1975 bahwa pembentukan traktat dan protokolnya. Namun
kawasan bebas nuklir tersebut dalam proses implementasinya
bertujuan untuk pengontrolan terdapat kendala dan hambatan yang
senjata pemusnah masal tersebut dihadapi ASEAN, salah satunya
agar digunakan untuk tujuan damai. yaitu tidak mudahnya persetujuan
Pembentukan kawasan bebas nuklir kelima negara pengembang nuklir
termasuk dengan pembentukan yang diakui oleh NPT (Nuclear
perjanjian dan protokol terhadap Non-Proliferation Treaty) untuk
lima negara pengembang nuklir menandatangani protokol dan
yang diakui oleh lembaga Non- meratifikasinya.
Proliferation Treaty (NPT) China,
Prancis, Rusia, Inggris, dan Amerika PEMBAHASAN
Serikat) untuk ditandatangani dan Perkembangan Seanwfz
diratifikasi oleh kelima negara Pada dasarnya ASEAN ingin
tersebut. Protokol tersebut mengikat berkontribusi dalam realisasi
secara hukum bahwa negara-negara pelaksanaan prinsip piagam PBB
pengembang nuklir harus
yaitu menjaga perdamaian dunia
menghormati kawasan tersebut
dengan membentuk kawasan bebas
untuk tidak menggunakan dan
senjata nuklir. Maka pembentukan
mengancam negara atau kawasan
kawasan bebas senjata nuklir Asia
tersebut menggunakan senjata
Tenggara ini merupakan tindakan
270 Islamic World and Politics
Vol.2. No.1 January-June 2018

nyata untuk mempromosikan dapat menganggu kepentingan


perdamaian internasional melalui negara-negara di luar SEANWFZ.
perdamaian kawasan. Pembentukan
Pada tahun 1998 tepatnya 25
zona bebas nuklir ini juga meru-
Juli, pada Pertemuan Tingkat
pakan bentuk dari komitmen dalam
Menteri ASEAN ke-31 para
Perjanjian Non proliferasi Nuklir
menteri luar negeri ASEAN men-
(NPT) dalam mencegah proliferasi
catat laporan dari pejabat senior
senjata nuklir. Tujuan lain
ASEAN tentang kemajuan yang
dibentuknya kawasan bebas senjata
dijalankan oleh Kelompok Kerja
nuklir Asia Tenggara ini juga untuk
ASEAN pada ZOPFAN dan
melindungi wilayah Asia Tenggara
SEANWFZ mengenai konsultasi
dari pencemaran lingkungan dan
dengan negara pemilik nuklir (P5)
bahaya yang ditimbulkan atau
dalam konteks penandatanganan
dampak dari limbah radioaktif dan
protokol pada perjanjian. Para
bahan senjata nuklir lainnya.
menteri luar negeri menegaskan
Berikut ini perkembangan
bahwa penandatanganan protokol
SEANWFZ dari mulai di sepakati
oleh negara P5 merupakan mani-
oleh seluruh negara anggota.
festasi dari dukungan mereka
Dimulai pada tahun 1997, di untuk pelucutan senjata nuklir dan
mana telah disepakati pada tahun ini zona nuklir bebas senjata. Mereka
SEANWFZ mulai berlaku. Negara- menyatakan pandangan bahwa uji
negara ASEAN mulai meratifikasi coba nuklir oleh India dan
dan menyerahkan dokumen Pakistan tidak kondusif untuk
ratifikasi tersebut dan Kamboja merealisasikan perjajian secara
merupakan- negara ke delapan yang penuh (AMM 2012).
meratifikasi SEANWFZ. Pada bulan Selanjutnya pada tahun 1999,
juni Perjanjian Bangkok ini mulai menteri luar negeri ASEAN meng-
didaftarkan kepada PBB. Dan pada adakan sidang komisi SEANWFZ
tahun tersebut juga dimulainya
untuk pertama kalinya. Di dalam
konsultasi dengan kelima negara
sidang pertama tersebut komisi
pemilik nuklir tentang rencana dari
SEANWFZ menyusun draft
pemberlakuan kawasan bebas
prosedural dan inisiasi tindakan
senjata nuklir Asia Tenggara.
yang akan dilakukan sesuai dengan
Amerika Serikat menolak untuk
perjanjian, termasuk melakukan
menandatangi Protokol dengan
konsultasi dengan kelima negara
alasan zona wilayah yang ditentukan
pemilik nuklir sampai mereka
Seftina Kuswardini
Asean Dalam Mendorong Negara Permanent 5
271

bersedia menerima SEANWFZ dan yang ke-9 pada tanggal 31 Juli


juga dengan pihak IAEA. Sidang terjadi pertemuan antara pihak
komisi tersebut digelar bertepatan SEANWFZ dengan negara pemilik
dengan ASEAN Regional Forum nuklir (P5). Mereka membahas
(ARF) di Singapura. Pada tentang implementasi SEANWFZ
November China menyatakan dan konsultasi mengenai
kesediaannya untuk mendukung penandatangan Protokol. Lalu pada
SEANWFZ pada pertemuan tahun 2004, China menyatakan
informal ASEAN+1. Tahun 2000 kembali ke- sediannya untuk
ASEAN masih terus melakukan mendukung SEANWFZ dan
konsultasi dengan negara pemilik ASEAN berusaha untuk menyiapkan
nuklir dan IAEA (AMM 2012). waktu untuk pennadatanganan
Pada tahun 2001, komisi Protokol. Hal tersebut disampaikan
SEANWFZ memberikan laporan- pada per- temuan Menteri ASEAN
nya terkait konsultasi dengan lima yang ke-37 di Jakarta (AMM 2012).
negara pemilik nuklir pada forum Dan di tahun 2005, pada per-
pertemuan menteri di ARF yang ke- temuan ke-12 ASEAN Regional
8. Pertemuan antara pihak Forum (ARF) di Vientiane pada
SEANWFZ dan negara P5 tanggal 26 Juli para Menteri ASEAN
berlangsung pada 19 Mei di Hanoi. menyatakan bahwa kawasan bebas
ASEAN juga melakukan dialog senjata nuklir semakin di-
dengan China terkait implikasi pertimbangkan- sebagai upaya untuk
SEANWFZ terhadap kedaulatan di mendukung penghapusan proliferasi
Laut China Selatan. Setelah nuklir di dunia. Hal itu dinyatakan
mendapatkan kesepakatan dengan untuk mengingatkan akan pentingnya
China, ASEAN melakukan untuk terus melakukan konsultasi
konsultasi lebih lanjut dengan ke dengan negara P5 sampai kelima
empat negara lainnya yaitu Rusia, negara tersebut bersedia
Perancis, Inggris dan Amerika menandatangani Protokol SEANWFZ
Serikat untuk membahas tentang (AMM 2012).
jaminan keamanan negatif. Dan Pada tahun 2006, para Menteri
konsultasi dengan pihak IAEA terus ASEAN mengeluarkan pendapat
dilakukan untuk menjalankan pasal bersama yang berisi tentang
5 dalam perjanjian (AMM 2012). pentingnya penguatan usaha untuk
Pada tahun 2002, di pertemuan mendorong negara P5
ASEAN Regional Forum (ARF) menandatangani Protokol. Mereka
272 Islamic World and Politics
Vol.2. No.1 January-June 2018

mengingatkan tentang isi pasal 20 untuk kembali memanggil per-


yang menyatakan bahwa sepuluh wailan negara pemilik nuklir (P5)
tahun setelah perjanjian ini berlaku, sesegera mungkin. Dan di tahun
diwajibkan untuk mengadakan 2009, ASEAN masih terus
pertemuan Komisi Eksekutif mengingatkan negara pihak untuk
SEANWFZ untuk meninjau kembali turut serta dalam mendorong
pengoperasian perjanjian. kelima negara pemilik Nuklir agar
Pada tahun 2007 tepatnya bersedia menandatangani Protokol
tanggal 29 Juli, para Menteri SEANWFZ dengan membangun
ASEAN melakukan pertemuan di hubungan baik dan kerjasama.
Manila, Filipina untuk meninjau Tahun 2010, terjadi konferensi
tentang pelaksanaan perjanjian dan kedua dari pihak negara pihak dan
rencana tindakan yang akan negara pemilik nuklir untuk
dilakukan untuk menuntun melakukan kerja sama pem-
implementasi perjanjian di masa berlakuan kawasan bebas senjata
depan. Pertemuan menghasilkan nuklir Afrika. Hal tersebut mem-
Joint Statement dan Plan of Action buat ASEAN untuk terus optimis
(2007-2012) yang berisi tentang mendorong pihak P5 agar
pemenuhan komitmen di bawah SEANWFZ dapat dijalankan dengan
perjanjian dan aksesi pengamanan menyeluruh. Dan pada bulan Mei
IAEA, mengejar konsultasi dengan 2010 bertepatan dengan konferensi
lima negara pemilik senjata nuklir ke-8 NPT, Menteri Luar Negeri
untuk ratifikasi protokol perjanjian, Amerika Serikat Hillary Clinton
menjalin kerjasama dengan badan- menyatakan bahwa Amerika siap
badan internasional dan regional untuk melakukan konsultasi dengan
dalam mengembangkan kerangka pihak SEANWFZ untuk mencapai
hukum untuk memenuhi standar kesepakatan mengenai Protokol
internasional tentang keselamatan SEANWFZ.
nuklir dan membangun jaringan Tahun 2011, pada koferensi
regional untuk pemberitahuan awal tahunan Menteri Luar Negeri
dari kecelakaan nuklir. ASEAN, telah disepakati rencana
Pada tahun 2008, pertemuan untuk mengadakan pertemuan
Tingkat Menteri ASEAN ke-41 langsung yaitu konsultasi informal
telah disepakati untuk menjadikan antara pihak SEANWFZ dan negara
Thailand sebagai ketua komisi pemilik nuklir (P5). Pertemuan
SEANWFZ dan merencanakan tersebut untuk membahas tentang
Seftina Kuswardini
Asean Dalam Mendorong Negara Permanent 5
273

kebuntuan selama sepuluh tahun bebas senjata nuklir dan ASEAN


mengenai Protokol SEANWFZ yang telah mengajukan dua dokumen
belum juga ditandatangani oleh kesepakatan dengan China yang
kelima negara tersebut. Peristiwa terdiri dari nota kesepahaman dan
yang terjadi di Fushima menjadi Perjanjian Protokol SEANWFZ.
pertimbangan kepada ASEAN untuk Pada 8 Juli terjadi pertemuan antara
lebih fokus lagi pada tujuan mereka, Komisi SEANWFZ dengan Menteri
yaitu menyelesaikan permasalahan Luar Negeri ASEAN yang berakhir
kerja sama SEANWFZ dengan dengan penandatangan dari hasil
negara P5. Dan pada 8 sampai 12 komunikasi berasama antara Komisi
Agustus, untuk pertama kalinya SEANWFZ dan negara pemilik
terjadi pertemuan antara negara nuklir (P5) dan penandatangan nota
pihak dan kelima negara pemilik kesepahaman dengan China. Namun
nuklir setelah sepuluh tahun. China pihak ASEAN menunda
masih dengan pernyataan penandatangan nota kesepahaman
sebelumnya bahwa pihaknya akan dengan China sampai masalah
menudukung SEANWFZ, namun dengan keempat negara pemilik
keempat negara lain yaitu Perancis, nuklir lainnya mendapatkan ke-
Inggris, Rusia, dan Amerika Serikat jelasan (James Martin, 2013).
belum bersedia untuk meratifikasi Pada 10 Juli 2012, kelima
Protokol SEANWFZ karena masih negara pemilik nuklir menyatakan
ingin meninjau kembali mengenai belum siap untuk menendatangani
cakupan wilayah yang termaktub Protokol SEANWFZ. Dan pada
dalam perjanjian tersebut (Inventory KTT ASEAN yang ke-21, kesepuluh
2013). negara ASEAN menekankan
Tahun 2012, pada bulan Januari kembali perlunya solidaritas diantara
Kamboja mengirimkan surat kepada untuk terus berusaha meningkatkan
kelima negara pe- milik nuklir yang kerjasama keamanan regional salah
berisi tentang permohonan satunya yaitu merealisasikan
penandatangan Protol SEANWFZ. SEANWFZ. Selanjutnya pada tahun
Dan pada KTT ASEAN yang ke-20 2013 sampai 2016, ASEAN
di Phnom Penh, ASEAN mencoba menjalankan rencana kerja
menyatakan bahwa terjadi banyak yang sudah disepakati alam Plan of
kemajuan dalam upaya ASEAN Action (2013 -2017) yang salah
untuk merealisasikan kawasan Asia satunya berisi tentang komitmen
Tenggara menjadi zona negara
274 Islamic World and Politics
Vol.2. No.1 January-June 2018

terkait untuk terus mendorong membandingkannya dengan KBSN


kelima negara pemilik nuklir di wilayah lain seperti Amerika
(Metro, 2016). Latin, Afrika, Pasifik Selatan dan
Reservasi Negara Permanent 5 lainya yang tidak memasukan ZEE
Terhadap Seanwfz ke dalam cakupan batas wilayah
Rusia menunda untuk me- pada perjanjian (Hiromichi, 2015).
nerima dan meratifikasi SEANWFZ Menurut Amerika Serikat,
karena ASEAN dianggap kurang dengan adanya SEANWFZ terutama
konsep dalam membentuk kawasan pada poin cakupan wilayah Zona
bebas senjata nuklir. Rusia Ekonomi Eklusif (ZEE) dapat
beranggapan bahwa wilayah KBSN menyebabkan permasalahan yang
yang ditetapkan oleh ASEAN terlalu tumpang tindih dengan
luas karena meliputi Zona Ekonomi permasalahan Laut China Selatan
Ekslusif (ZEE). Selain itu ASEAN yang terdapat beberapa negara
masih memiliki konflik wilayah ASEAN seperti Brunai, Vietnam,
mengenai Laut China Selatan, Filipina, Malaysia, Indonesia dan
sedangkan Rusia mempunyai Thailand dengan China yang mana
kepentingan ekonomi dengan Laut semua negara tersebut saling
China Selatan. Alasan Rusia tersebut mengklaim wilayah tersebut. Selain
dikemukakan pada beberapa itu Amerika juga masih keberatan
pertemuan dan pada pertemuan mengenai jaminan keamanan negatif
dimana China dan Amerika yang di tetapkan oleh SEANWFZ
menyatakan kesediaannya untuk (BP, 2016).
menerima protokol tersebut tiga Dengan adanya wilayah bebas
negara lainnya termasuk Rusia masih senjata nuklir khususnya Asia
belum bisa menyatakan kesepakatan. Tenggara Inggris dapat menerima
Menurut Rusia dengan adanya protokol tersebut namun ada beberapa
peraturan dalam SEANWFZ yang poin yang masih tidak dapat diterima
melarang adanya proliferasi senjata oleh Inggris di dalam protokol
nuklir di wilayah ZEE setiap negara tersebut khususnya masalah zona.
Asia Tenggara tersebut dapat Inggris menanyakan definisi dari zona
menganggu atau menyalahi hukum itu sendiri dan meminta ASEAN
United Nations Convention on the untuk mengkonsepkannya lebih rinci
Law of the Sea (UNCLOS) yang telah dan masuk akal. Inggris juga
lebih dulu disepakati oleh seluruh mengajukan protes pada
negara anggota PBB. Rusia juga
Seftina Kuswardini
Asean Dalam Mendorong Negara Permanent 5
275

isi perjanjian pada pasal 7 yang 2016).


berisikan tentang hak transit kapal Pada Agustus 2013, ber- tepatan
dan pesawat udara. Pada pertemuan pada saat Menteri Luar Negeri
ASEAN Regional Forum (ARF) Perancis mengadakan kunjungan ke
tahun 2013 diadakan pertemuan Indonesia Lurent Fabious
komisi SEANWFZ dengan para mengungkapkan bahwa
perwakilan kelima negara pemilik pembentukan Kawasan Bebas
nuklir, Inggris kembali mengajukan Senjata Nuklir ASEAN merupakan
reservasi terhadap protokol tersebut usaha negara-negara Asia Tenggara
dan meminta ASEAN memberikan yang memberikan signifikansi
jaminan atas seluruh negara di Asia terhadap non- proliferasi senjata
Tenggara untuk benar-benar tidak nuklir di dunia. Tetapi Fabious juga
melakukan ataupun mendukung hal- menambahkan bahwa Perancis
hal yang berbau proliferasi nuklir masih akan mengkaji lagi tentang
apalagi sampai memiliki nya. traktat SEANWFZ. Selanjutnya
China menyatakan bahwa sangat pada agustus 2015 pada pertemuan
disayangkan jika zona bebas senjata perwakilan ASEAN dengan Negara
nuklir tersebut dapat mempengaruhi P5 di Kuala Lumpur sama seperti
kedaulatanya atas wilayah, Zona Inggris, Perancis masih keberatan
Ekonomi Ekslusif dan landas berkaitan dengan pasal 7 dari
kontinen. Selain itu China masih Perjanjian SEANWFZ tentang kapal
mempertimbangkan adanya masalah dan pesawat udara yang hak transit
Laut China Selatan yang melibatkan dan lintas nya di serahkan pada
beberapa negara di Asia Tenggara dan masing-masing negara pihak
itu sangat berkaitan dengan cakupan ASEAN (Daily Witness, 2015).
wilayah yang telah di tentukan dalam Reservasi terbaru yang diajukan
protokol SEANWFZ tersebut. oleh Perancis yaitu penambahan
Menurut China sangat sulit pasal yang menjelaskan tentang
menjalankan dan menyepakati diperbolehkannya penggunaan
protokol ini dengan masalah Laut senjata nuklir untuk membela diri
China Selatan yang diketahui belum dari berbagai hal atau ancaman yang
terselesaikan tentang permasalahan dianggap mengganggu keamanan
saling klaim satu sama lain antara diri (Mukhlisun, 2016).
beberapa negara di Asia Tenggara
(Prasasta,
276 Islamic World and Politics
Vol.2. No.1 January-June 2018

Upaya Asean Dalam Mendorong bersedia menandatangani Protokol


Negara Permanent 5 SEANWFZ. Namun kelima negara
Bisa digarisbawahi bahwa P5 tersebut masih belum bersedia
terdapat beberapa hambatan yang untuk menandatangani Protokol
membuat SEANWFZ belum juga dengan alasan atas reservasi-
diaksesi oleh Negara P5 yaitu yang reservasi yang mereka ajukan
paling menonjol dan seperti masalah cakupan wilayah
merepresentasikan sebagian besar yang meliputi zona aplikasi (zone of
dari kelima Negara tersebut adalah application), hak transit kapal dan
mengenai penjelasan cakupan pesawat udara (transit right and
wilayah Zona Ekonomi Eksklusif port), kedaulatan (sovereignty) dan
(ZEE) maisng-masing Negara Asia jaminan keamanan negative
Tenggara yang mana belum bisa (negative security assurance).
diterima dikarenakan masih dalam Berlanjut pada KTT ASEAN ke-
konflik klaim Laut China Selatan. 20 Juli 2012, ASEAN dan Komisi
Beberapa poin lainnya tentang isu SEANWFZ kembali menekankan
keamanan negatif, zona aplikasi, kepada Negara P5 untuk dapat
kedaulatan dan hak transit. menyepakati SEANWFZ setelah
Negosiasi yang dilakukan ASEAN beberapa lama ini terus diberikan
memang mengalami pasang surut waktu untuk mengkaji ulang. Pola
bahkan sempat terhenti sekitar satu seperti ini terus berlanjut pada KTT
dekade hingga kembali produktif selanjutnya. Pada pertemuan ASEAN-
pada tahun 2011. RUSIA SOM yang ke-12 di Kuala
Pada tahun 2011 terjadi per- lumpur tahun 2015 yang bertemakan
temuan antara komisi SEANWFZ peningkatan kerja sama keamanan
dengan perwakilan kelima negara regional dan internasional, ASEAN
pemilik nuklir di Jenewa pada mengajukan beberapa poin kerjasama
Agustus dan di New York pada kepada Rusia dan salah satunya
Oktober 2011. Setelah itu ada adalah meminta Rusia dan negara
pertemuan lanjutan yang pemilik nuklir lainnya bersedia untuk
merupakan rangkaian dari KTT menandatangani Protokol
ASEAN ke- 19 yang diadakan di SEANWFZ. Pada kunjungan Perdana
Bali pada tanggal 14 Oktober Menteri Inggris David Cameron di
2011. Pada pertemuan -pertemuan Kantor Sekretariat ASEAN 27 Juni
tersebut ASEAN terus mendorong 2016, Sekretaris
kelima negara pemilik nuklir agar
Seftina Kuswardini
Asean Dalam Mendorong Negara Permanent 5
277

Jenderal ASEAN Le Luong Minh dikembangkan lagi di antara negara-


kembali mengingtakan Inggris negara ASEAN untuk membuat aturan
untuk memberikan langkah terbaru larangan berkonflik dengan sesama
terhadap SEANWFZ. Menurut anggota maupun dengan negara mitra
Minh, Cameron memberikan di luar kawasan. Selain untuk
tanggapan yang baik mengenai hal menyelesaikan konflik, Kode Etik
tersebut dan sepakat bahwa Konflik di Laut China Selatan ini juga
menjaga keamanan negara- negara diharapkan nantinya dapat
kawasan merupakan upaya untuk mengembangkan kerja sama di Laut
menjaga keamanan dunia juga China Selatan antar sesama negara
walaupun tidak saat itu juga terjadi anggota maupun dengan negara di luar
proses penandatanganan Protokol kawasan ASEAN (Victor, 2015).
SEANWFZ. Pembentukan Code of Conduct
Di samping upaya -upaya yang yang di bentuk ASEAN untuk China
ditempuh ASEAN dalam bentuk memang tidak sertamerta langsung
negosiasi dalam pertemuan dan dapat membuat permasalahan Laut
dialog tersebut, ada hal lain yang China Selatan antara China dan
berkenaan dengan konflik Laut beberapa negara Asia Tenggara
China Selatan. SEANWFZ selesai begitu saja. Tetapi setidaknya
mempunyai hubungan dengan LCS tidak membuat permasalahan dan
terkait cakupan wilayah yang gap diantara mereka menjadi tidak
ditetapkan meliputi ZEE setiap semakin besar sehingga dapat
Negara Asia Tenggara yang mana mempengaruhi kerja sama lainnya
beberapa Negara tersebut masih kususnya dalam bidang keamanan.
berselisih paham dengan China yang Selain itu ASEAN juga sedang
mana ZEE tersebut meliputi perairan dalam upaya mengajukan nota
LCS. KTT ASEAN pada Desember kesepahaman perjanjian SEANWFZ
1998 mengahsilkan CoC (Code of dengan China (Victor, 2015).
Conduct on South China Sea). Kode
Etik Konflik di Laut China Selatan KESIMPULAN
ini berupaya membuat aturan Pemberlakuan kawasan bebas
larangan berkonflik khususnya bagi senjata nuklir di Asia Tenggara yang
negara-negara yang memiliki bersumber hukum pada SEANWFZ
kepentingan di Laut China merupakan realisasi ASEAN dalam
Selatan.Kode Etik Konflik di Laut menciptakan dan menjamin ke-
China Selatan ini diharapkan dapat amanan kawasan. Kesepuluh
278 Islamic World and Politics
Vol.2. No.1 January-June 2018

Negara ASEAN telah rampung klaim atas konflik Laut China


menandatangani perjanjian sejak Selatan. Penyelesaian konflik LCS
tahun 1997, namun SEANWFZ bisa jadi akan dapat menyelesaikan
belum dapat dijalankan sepenuhnya hambatan yang aksesi P5. Namun
karena harus mendapatkan pada kenyataannya klaim wilayah
kesepakatan dan komitmen dari LCS belum juga dapat diselesaikan
Negara Permanent 5 (P5) yang sama seperti Negara P5 yang belum
terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, juga bersedia mengaksesi
Perancis, China dan Rusia. SEANWFZ. Kedepannya ASEAN
Perjanian tersebut berisi tentang harus dapat mendorong P5 lebih
larangan kepada Negara anggota keras lagi dengan menggunakan
untuk memiliki, memproduksi, cara yang dirasa lebih efektif,
memiliki kendali, meperoleh dan karena pemberlakuan kawasan
mengembangkan senjata nuklir di bebas senjata nuklir merupakan
dalam maupun di luar kawasan Asia komitmen yang harus diwujudkan
Tenggara. Sedangkan Negara P5 guna memberikan rasa aman bagi
dilarang untuk melakukan kegiatan masyarakat ASEAN.
yang berbau proliferasi senjata
nuklir disekitar kawasan yang sudah DAFTAR PUSTAKA
ditetapkan di dalam perjanjian Alagappa, M (1987), Towards a
tersebut. Nuclear-Weapons-Free Zone
Dorongan terhadap Negara P5 in Southeast Asia, ISIS
terus dilakukan oleh ASEAN dan Research Note, Kuala
komisi SEANWFZ dalam bentuk Lumpur: Institute of Strategic
dialog, pertemuan dan negosiasi and International Studies.
semacamnya. Namun semua momen Asean close to pact on N-arms
yang diharapkan akan menjadi ban, Published on14/02/2012
waktu yang tepat untuk melakukan at 12:00 AM, Newspaper
kesepakatan selalu mengalami section: News, tersedia di
penundaan dikarenakan reservasi- http://www.bangkokpost.com/
reservasi dari kelima Negara print/279696/, diakses pada 05
tersebut yang meliputi zona aplikasi, April 2018
kedaulatan, hak transit kapal, dan ASEAN dan Rusia Canangkan
jaminan keamanan negatif. Pada Kerjasama Keamanan Regional
zona aplikasi meliputi cakupan
dan Internasional, 21 Mei 2015,
wilayah yang mana masih menjadi
tersedia di http://elshinta.
Seftina Kuswardini
Asean Dalam Mendorong Negara Permanent 5
279

com/news/12536/2015/05/21/ Free Zone, Pacific Rim Law


asean- dan-rusia-canangkan - and Policy Journal.
p e n i n g k at a n - k e r j a - s Evan S. Medeiros (1996), Southeast
ama-keamanan-regi Asian Countries Agree To
o n a l - d a n - internasional , Create Nuclear-Weapon-Free
diakses pada 10 April 2018 Zone, Arms Control Today,
Charles J. Moxley (2011), Nuclear Vol. 25, No. 10 , Arms Control
Weapons and Compliance with Association.
International Humanitarian Helle Winge Laursen (2001), An
Law and the Nuclear Non- Introduction to the Issue of
Proliferation Treaty, Fordham Nuclear Weapons in Southeast
International Law Journal. Asia, International Law and
Crail Peter & Liang Xiaodon Policy Institute.
(2012), Southeast Asia Hiromichi Umebayashi (2015),
Nuclear-Weapon-Free Zone tersedia di http://www.
and The Nuclear-Weapon peacedepot.org, Diakses pada
States, Washington D.C, East- tanggal 6 April 2018
West Center in Washington. Join Comminuque the 30th ASEAN
Daily Witness Staff, ASEAN face Ministerial Meeting (AMM),
uphill task in getting nuclear ASEAN Political-Security
states to sign treaty, 05 Community Document tersedia
August 2015, tersedia di http:// di http://asean.org/?static_
dailywitness.com/focus-asean- post=joint - comminuque - the-
faces-uphill-task-in-getting - 30th-asean-ministerial-meeting
nuclear-states-to-sign-treaty/ , -amm-2, diakses pada 01 April
diakses pada 28 Maret 2018 2018
Donald E. Weatherbee, Jonathan L.Black Branch, Nuclear
International Relation In The non -Proliferation in
Southeast Asia, The Rowman & International Law Volume 1,
Littlefield Publishing Group, Asser Press, United Kingdom,
Inc, United Kingdom, 2009 2014
Erik A. Cornellier (2013), In The
Zone: Why The United State Jozef Goldblat (1997), Nuclear
Should Sign the Protocol to The Weapon Free Zone: A History
Southeast Asia Nuclear Weapon and Assessment, Download by
University of Manchester
280 Islamic World and Politics
Vol.2. No.1 January-June 2018

Library , dalam International SEANWFZ, 24 Juli 2014,


Herald Tribune. tersedia di http://internasional.
Kelsey Davenport (2014), Nuclear metrotvnews.com/a
Weapon Free Zone (NWFZ) at s i a / VNx928yb-menlu-
a glance, May 2012 tersedia di dorong-negara-pemilik-
http://www.armscontrol.org/ senjata-nuklir-adopsi-seanwfz,
factsheets/nwfz diakses pada diakses pada 29 Maret 2018
tanggal 2 April 2018 Mukhlisun (2013), Syarat Tiga
Lionel Yee Woon Chin (1998), Negara Untuk Seanwfz Masih
Nuclear Weapon Free zones-a Dikaji, tersedia di http://
Comparative Analysis of The sumbar. antaranews . com/
Basic Undertaking in The berita/43420/syarat-tiga-
SEANWFZ Treaty and Their negara-untuk-seanwfz-masih-
Geographical Scope of dikaji.html, diakses pada 1
Application, Singapore April 2018
Journal of International & Southeast Asia Nuclear Weapon
Comparative Law. Free Zone (Treaty of
Michael Hamel Green (2005), Bangkok) 2013, Inventory of
Regional Initiatives on Nuclear International Nonproliferation
and WMD Free Zones Organizations and Regimes,
Cooperative Approaches to James Martin Center for
Arms Control and Non- Nonproliferation Studies.
proliferation, United Nations United States, Russia, China,
Institute for Disarmament French, UK refusing to sign
Research (UNIDIR), Geneva ASEAN Weapon Free Zone
Switzerland. Treaty, Nuclear News (the
M C Abad Jr (2005), A Nuclear news that matters about the
Weapon-Free Southeast Asia nuclear industry), tersedia
and its Continuing Strategic dihttp://
Significance, Institute of nuclearnews.net/2012/07/09/
Southeast Asian Studies united-states-russia-china-
(ISEAS), Contemporary france-uk-refusing-to-sign-
Southeast Asia, Vol. 27, No.2. asean- weapons-free-zone-
Menlu Dorong Negara Pemilik treaty/, diakses pada 02 April
Senjata Nuklir Adopsi 2018
Prasasta Widiadi (2013), Sekjen
Asean Hargai Upaya Perancis
Seftina Kuswardini
Asean Dalam Mendorong Negara Permanent 5
281

Kerjasama dengan ASEAN, selesaikan-konflik-laut-china-


tertuang pada http://www. selatan-1446104843 diakses
satuharapan.com/read-detail/ pada 4 Mei 2016
read/sekjen-asean-hargai- Victor Maulana (2015),ASEAN
upaya-prancis -kerja-sama- Desak Penyelesaian Laut China
dengan-asean , di akses pada Selatan, Berita Internasional
28 Maret 2018 Asia Pasifik, tersedia di http://
Treaty on The Southeast Asia international.sindonews.com/
Nuclear Weapon Free-Zone read/995886/40/asean-desak-
(2006), Handbook of Selected penyelesaian-konflik-laut-
ASEAN Political Documents, china- selatan-1430390752,
Third Edition , The ASEAN diakses pada 11 April 2018
Secretariat, Jakarta.
Victor Maulana (2015), Ini Upaya
RI Selesaikan Konflik Laut
China Selatan, tersedia di http://
international.sindonews.com/
read/1057189/40/ini-upaya-ri-

Anda mungkin juga menyukai