0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan2 halaman
Indonesia berperan aktif dalam konsep SEANWFZ untuk menjamin keamanan regional melalui zona bebas senjata nuklir di Asia Tenggara. Doktrin Kuantan ditujukan untuk menstabilkan politik regional dengan mengurangi pengaruh Vietnam dan Uni Soviet. Indonesia juga berperan dalam membentuk EAEC sebagai forum ekonomi ASEAN dan mendukung AFTA untuk menciptakan kawasan perdagangan bebas.
Indonesia berperan aktif dalam konsep SEANWFZ untuk menjamin keamanan regional melalui zona bebas senjata nuklir di Asia Tenggara. Doktrin Kuantan ditujukan untuk menstabilkan politik regional dengan mengurangi pengaruh Vietnam dan Uni Soviet. Indonesia juga berperan dalam membentuk EAEC sebagai forum ekonomi ASEAN dan mendukung AFTA untuk menciptakan kawasan perdagangan bebas.
Indonesia berperan aktif dalam konsep SEANWFZ untuk menjamin keamanan regional melalui zona bebas senjata nuklir di Asia Tenggara. Doktrin Kuantan ditujukan untuk menstabilkan politik regional dengan mengurangi pengaruh Vietnam dan Uni Soviet. Indonesia juga berperan dalam membentuk EAEC sebagai forum ekonomi ASEAN dan mendukung AFTA untuk menciptakan kawasan perdagangan bebas.
SEANWFZ, Doktrin kuantan, EAEG dan AFTA) Konsep SEANWFZ
Dalam rangka mengembangkan dirinya, maka negara ASEAN memerlukan
suasana aman dan damai. Oleh karna itu pada pertemuan para Mentri luar negeri ASEAN di Kuala Lumpur dikeluarkan pernyataan pada tanggal 27 November 1971. Pernyataan itu kemudian dikenal dengan Deklarasi Kuala Lumpur. Isi pokok pernyataan itu adalah keinginan untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai zona damai bebas dan netral (Zone Of Peace, Freedom, Neutrality : ZOPFAN) yang bebas dari campurtangan pihak luar Berdasarkan perjanjian Bangkok Desember 1995 untuk menjamin keamanan internasional dikeluarkan konsep kawasan bebas senjata nuklir di Asia Tenggara, kemudian dikenal sebagai SEANWFZ (South East Nuclear Weapons Freedom Zone) yang merupakan bagian dari ZOPFAN Konsep ZOPFAN dan SEANWFZ merupakan refleksi bangsa indonesia untuk berperan aktif di wilayah regional. Doktrin kuantan Guna menghadapi ancaman komunis yang datang dari RRC , maka pada bulan Maret 1980, presiden Soeharto bertemu perdana mentri Malaysia Husein Onn menghasilkan doktrin kuantan yang isinya menawarkan bantuan pada Vietnam. Doktrin ini menganggap bahwa tekanan cina atas vietnam akan lebih mendekatkan vietnam pada uni soviet, ini berarti membahayakan keamanan regional dengan bantuan dari negara asean, di harapkan secara bertahap vietnam akan menarik diri dari sekutunya yaitu Uni Soviet, sehingga stabilitas politik regional di asia tenggara bisa tercapai. EAEG (East Asean Economic Grouping) Berdasarkan konverensi di Bali presiden Soeharto mengatakan Indonesia menolak menjadi anggota EAEG dengan alasan indonesia tidak menginginkan blok perdagangan yang tertutup, karna indonesia membutuhkan kerjasama internasional. Setelah melalui negoisasi cukup lama, akhirnya malaysia menerima usul indonesia untuk mengganti istilah grouping menjadi caucus. EAEC (East Asean Economic Caucus) Merupakan suatu forum blok ekonomi dan bagian dari organisasi yang lebih besar yaitu APEC AFTA (Asean Free Trade Area) Afta di setujui dalam KTT ASEAN tahun 1992 utnuk menetapkan tarif 0 persen bagi produk yang keluar masuk di negara Asean, pelaksanaan Afta disetujui tahun 2003. Badan ini fungsinya sebagai payung segala bentuk kerjasama ekonomi ASEAN dan membentuk kawasan perdagangan bebas ASEAN Bagi bangsa indonesia terbentuk AFTA terbuka peluang menciptakan iklim investasi yang baik dan mendukung pembangunan nasional.