Anda di halaman 1dari 2

C.

peran indonesia dalam ASEAN (Konsep


SEANWFZ, Doktrin kuantan, EAEG dan AFTA)
Konsep SEANWFZ

Dalam rangka mengembangkan dirinya, maka negara ASEAN memerlukan


suasana aman dan damai. Oleh karna itu pada pertemuan para Mentri luar negeri
ASEAN di Kuala Lumpur dikeluarkan pernyataan pada tanggal 27 November
1971. Pernyataan itu kemudian dikenal dengan Deklarasi Kuala Lumpur. Isi pokok
pernyataan itu adalah keinginan untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai zona
damai bebas dan netral (Zone Of Peace, Freedom, Neutrality : ZOPFAN) yang
bebas dari campurtangan pihak luar
Berdasarkan perjanjian Bangkok Desember 1995 untuk menjamin keamanan
internasional dikeluarkan konsep kawasan bebas senjata nuklir di Asia Tenggara,
kemudian dikenal sebagai SEANWFZ (South East Nuclear Weapons Freedom
Zone) yang merupakan bagian dari ZOPFAN
Konsep ZOPFAN dan SEANWFZ merupakan refleksi bangsa indonesia untuk
berperan aktif di wilayah regional.
Doktrin kuantan
Guna menghadapi ancaman komunis yang datang dari RRC , maka pada
bulan Maret 1980, presiden Soeharto bertemu perdana mentri Malaysia Husein
Onn menghasilkan doktrin kuantan yang isinya menawarkan bantuan pada
Vietnam. Doktrin ini menganggap bahwa tekanan cina atas vietnam akan lebih
mendekatkan vietnam pada uni soviet, ini berarti membahayakan keamanan
regional dengan bantuan dari negara asean, di harapkan secara bertahap vietnam
akan menarik diri dari sekutunya yaitu Uni Soviet, sehingga stabilitas politik
regional di asia tenggara bisa tercapai.
EAEG (East Asean Economic Grouping)
Berdasarkan konverensi di Bali presiden Soeharto mengatakan Indonesia
menolak menjadi anggota EAEG dengan alasan indonesia tidak menginginkan
blok perdagangan yang tertutup, karna indonesia membutuhkan kerjasama
internasional.
Setelah melalui negoisasi cukup lama, akhirnya malaysia menerima usul indonesia
untuk mengganti istilah grouping menjadi caucus.
EAEC (East Asean Economic Caucus)
Merupakan suatu forum blok ekonomi dan bagian dari organisasi yang lebih
besar yaitu APEC
AFTA (Asean Free Trade Area)
Afta di setujui dalam KTT ASEAN tahun 1992 utnuk menetapkan tarif 0
persen bagi produk yang keluar masuk di negara Asean, pelaksanaan Afta disetujui
tahun 2003. Badan ini fungsinya sebagai payung segala bentuk kerjasama ekonomi
ASEAN dan membentuk kawasan perdagangan bebas ASEAN
Bagi bangsa indonesia terbentuk AFTA terbuka peluang menciptakan iklim
investasi yang baik dan mendukung pembangunan nasional.

Anda mungkin juga menyukai