Anda di halaman 1dari 6

1.

Peran Indonesia di ASEAN Dalam Bidang Ekonomi

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dibentuk berdasarkan Deklarasi Bangkok pada
8 Agustus 1967. Deklarasi ini ditandatangani oleh menteri luar negeri dari Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura, dan Thailand.
Organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, mendorong
perdamaian, stabilitas wilayah, serta membentuk kerja sama dalam berbagai bidang lainnya.
Sebagai salah satu negara pelopor dan negara terbesar di kawasan Asia Tenggara, Indonesia
benyak memberikan sumbangsihnya untuk ASEAN. Mulai dari sektor politik, sosial, budaya,
hingga ekonomi.
Apa saja peran Indonesia dalam bidang ekonomi di ASEAN? Simak penjelasannya berikut ini:
Aktif dalam AFTA (ASEAN Free Trade Area)
Indonesia merupakan salah satu negara pelopor AFTA (ASEAN Free Trade Area) yang dibentuk
pada 1992. AFTA bertujuan menjadikan kawasan ASEAN sebagai tempat produksi yang
kompetitif, sehingga produk-produk ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global.
Dengan adanya AFTA, negara-negara di ASEAN tetap bisa memberlakukan tarif terhadap
barang-barang impor, namun khusus barang-barang impor dari sesama ASEAN tarifnya ditekan
menjadi 0 sampai 5 persen saja.
ADVERTISEMENT
Mendirikan Industri Pupuk ASEAN di Aceh (ASEAN Aceh Fertilizer Project)
ASEAN Aceh Fertilizer Project (AAF) merupakan bentuk kerja sama ASEAN dalam bidang
industri. Dalam kerja sama ini, negara-negara ASEAN memiliki perannya masing-masing, yakni:

 ASEAN Aceh Fertilizer Project: pabrik pupuk di Aceh, Indonesia


 ASEAN Urea Project: pabrik pupuk urea di Malaysia
 ASEAN Copper Fabrication Project: pabrik industri tembaga di Filipina
 ASEAN Vaccine Project: produsen vaksin di Singapura
 Rock Salt Soda Ash Project: produsen abu soda di Thailand

Pabrik pupuk ASEAN didirikan di kawasan industri pengolahan migas di Kota Lhokseumawe,
Aceh. Pabrik ini mengeluarkan produksi pertamanya pada 1984 dan memasarkannya ke
Tiongkok, India, Kamboja, Jepang, Taiwan, dan Vietnam.
Kehadiran pabrik pupuk tersebut diharapkan berkontribusi dalam menstabilkan suplai kebutuhan
pupuk di negara-negara kawasan Asia Tenggara.

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam peresmian gedung baru Asean di Jalan
Trunoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Menyediakan Cadangan Pangan untuk ASEAN
Di kawasan Asia Tenggara, Thailand dan Vietnam terkenal sebagai lumbung padi. Selain dua
negara tersebut, negara-negara ASEAN lainnya turut berkomitmen untuk menyediakan cadangan
pangan. Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura telah mempersiapkan diri untuk
menjadi penyedia cadangan pangan dalam keadaan darurat.
ADVERTISEMENT
Mendukung Masyarakat Ekonomi ASEAN
Pada KTT ASEAN ke-9 di Bali tahun 2003, para pemimpin negara anggota mendeklarasikan
kesepakatan untuk membentuk ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi
ASEAN.
Tujuan utama MEA dalah menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, yang
mana terjadi arus barang, jasa, investasi, tenaga terampil, dan aliran modal yang lebih bebas.
Bentuk kerja sama MEA cukup beragam, mulai dari pengembangan sumber daya manusia,
konsultasi terkait kebijakan makro keuangan serta ekonomi, peningkatan infrastruktur, hingga
pengakuan terkait kualifikasi profesional.
2. Peran Indonesia di ASEAN dalam bidang Politik dan Keamanan Kawasan
Berikut yang merupakan contoh peran Indonesia dalam organsiasi ASEAN dalam bidang politik
dan keamanan:

Menjadi tempat Sekretariat ASEAN

Indonesia menyediakan tempat dan sebagai tuan rumah bagi Sekretariat ASEAN. Bersama
anggota ASEAN, Indonesia membangung gedung dengan lahan seluas 11 ribu meter persegi
dengan dua menara, yang masing-masing setinggi 16 lantai.

Sekretariat ASEAN beralamat di Jalan Sisingamangaraja No. 73, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan, Jakarta.

Memprakarsai ASEAN Institute for Peace and Reconciliation

Indonesia memprakarsai berdirinya ASEAN Institute for Peace and Reconciliation (AIPR).
Institusi ini berperan penting untuk mempromosikan nilai-nilai perdamaian, manajemen konflik,
dan rekonsiliasi di kawasan.

Indonesia telah berkomitmen untuk menjadi host country bagi AIPR serta terus mengupayakan
agar AIPR dapat segera beroperasi secara penuh. Indonesia telah menyediakan kantor operasional
AIPR di Kompleks Pusdiklat Kementerian Luar Negeri, Jakarta.

Menandatangani Pakta Bebas Senjata Nuklir ASEAN

South East Asia Nuclear Weapon-Free Zone (SEANWFZ) merupakan sebuah traktat yang
bertujuan untuk mewujudkan kawasan Asia Tenggara yang bebas dari nuklir, yang
ditandatangani saat KTT ASEAN di Bangkok pada tahun 1995.

Sebagai langkah selanjutnya untuk mewujudkan Asia Tenggara sebagai kawasan bebas senjata
nuklir dan segala jenis senjata pemusnah masal lainnya, ASEAN menyusun Protokol Traktat
SEANWFZ.

Untuk mendorong penyelesaian isu ratifikasi Protokol Traktat SEANWFZ, Indonesia senantiasa
mengusulkan hal-hal sebagai berikut: penandatangan dan ratifikasi bertahap dimulai dari negara
yang tidak akan melakukan reservasi, memperbolehkan Tiongkok untuk meratifikasi terlebih
dahulu karena Tiongkok tidak memiliki reservasi, dan meminta negara-negara ASEAN yang
memiliki keberatan terhadap reservasi Nuclear Weapon State (NWS) untuk secara langsung
bernegosiasi dengan negara NWS terkait.

Menandatangani Pakta Stabilitas Politik dan Keamanan ASEAN

Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC) merupakan sebuah traktat yang
bertujuan untuk menciptakan stabilitas politik dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. TAC
mengatur penyelesaian konflik diantara negara-negara pihak secara damai.

TAC ditandatangani oleh lima kepala negara pendiri ASEAN pada tahun 1979. Pada tahun 1987
TAC diamandemen untuk membuka aksesi bagi negara-negara di kawasan lain seperti Jepang,
Tiongkok, dan Korea Selatan. Sampai tahun 2014, terdapat 32 (tiga puluh dua) negara, termasuk
10 negara ASEAN, yang telah mengaksesi TAC.

Mengirim pasukan perdamaian PBB ke negara ASEAN

Indonesia turut aktif menjaga perdamaian dunia. Dalam lingkup pasukan perdamaian
Perserikatan Bangsa-Bangsa, TNI mengirim kontingen militer dalam pemerintah peralihan PBB
di Kamboja.
Pasukan perdamaian tersebut bernama Kontingen Garuda yang bergabung dalam UNTAC
(United Nations Transitional Authority in Cambodia).

Deklarasi Kawasan Damai, Bebas, dan Netral (ZOPFAN)

ZOPFAN merupakan kerangka perdamaian dan kerja sama yang tidak hanya terbatas di kawasan
Asia Tenggara tetapi mencakup kawasan Asia Pasifik yang lebih luas, termasuk dengan negara-
negara besar (major powers) dalam bentuk tindakan menahan diri secara sukarela (voluntary self-
restraints).

ZOPFAN tidak mengesampingkan peranan negara besar di kawasan, namun memungkinkan


keterlibatan negara-negara tersebut secara konstruktif dalam penanganan masalah-masalah
keamanan kawasan.

Patroli bersama di perbatasan negara sesama anggota ASEAN

Sebagai negara bersahabat, antar negara ASEAN sering berpatroli bersama menjaga perbatasan
antar negara. Indonesia dan Malaysia misalnya, sering melakukan patroli perbatasan di darat, laut
dan udara.

Contohnya, pada Patroli Terkoordinasi Operasi Tindakan Maritim Malaysia-Indonesia, dengan


dilaksanakannya patroli pemantauan udara maritim Indonesia-Malaysia di wilayah Selat Malaka
dan perbatasan Indonesia – Malaysia

Dalam pelaksanaan patroli bersama bertajuk Optima Malindo 27A/18 ini, Indonesia melalui
Bakamla RI melibatkan unsur udara maritim yang juga masuk dalam operasi udara Bakamla RI
Bhuana Nusantara, yang nantinya akan bertugas melaksanakan pendeteksian, pengenalan dan
pengintaian terhadap kapal-kapal yang dicurigai melaksanakan tindak pelanggaran di laut, serta
memberikan bantuan pencarian dan penyelamatan (SAR).

Melalui kerjasama Operasi Udara Patkor Optima Malindo 27A/18, diharapkan gangguan
keamanan dan keselamatan laut di wilayah perairan Selat Malaka dapat diminimalisir, baik
gangguan berupa pelanggaran batas wilayah, pembajakan dan perompakan di laut, keselamatan
pelayaran, penyelundupan, perusakan kabel dasar laut, pelanggaran terhadap peraturan perikanan
(illegal fishing), pencemaran laut, perusakan terumbu karang dan biota laut, serta pendatang
tanpa ijin (illegal migrant).

Kerjsama pemberantasan terorisme

Kerja sama ASEAN di bidang pemberantasan terorisme telah dilakukan sejak kurun waktu yang
lama. Pertemuan KTT ASEAN ke-7 tahun 2001 di Brunei Darussalam telah mengeluarkan
ASEAN Declaration on Joint Action to Counter Terrorism. SelanjutnyaKTT ke-8 ASEAN di
Phnom Penh, Kamboja, November 2002 mengeluarkan Declaration on Terrorism. Mekanisme
utama kerja sama pemberantasan terorisme di ASEAN dilakukan melalui AMMTC dan SOMTC,
dimana Indonesia dipercaya menjadi lead shepherd di bidang counter terrorism sekaligus menjadi
ketua Working Group on Counter Terrorism (WG-CT).

Salah satu capaian kerja sama ASEAN dalam pemberantasan terorisme adalah ASEAN
Convention on Counter Terrorism (ACCT) yang ditandatangani oleh seluruh Kepala Negara
Anggota ASEAN pada KTT ke-12 ASEAN tanggal 13 Januari 2007 di Cebu, Filipina.
3. Peran Indonesia dalam ASEAN di Bidang Sosial dan Budaya
Bentuk kerja sama antar negara-negara ASEAN di bidang sosial dan budaya dilaksanakan oleh
COSD (Committee on Social Development). Satu contoh bentuk kerja sama negara ASEAN
bidang sosial budaya yang paling terkenal adalah pesta olahraga SEA-Games yang
diselenggarakan tiap dua tahun sekali dengan tempat penyelenggaran bergiliran tiap anggota.

Tujuan utama kerjasama di bidang sosial budaya sesuai tujuan utama ASEAN Socio-Cultural
Community (ASCC) adalah untuk memberikan kontribusi dalam mewujudkan Komunitas
ASEAN yang berorientasi kepada rakyat dan memiliki tanggungjawab sosial untuk mencapai
solidaritas dan persatuan di antara bangsa-bangsa dan rakyat ASEAN.

Kerjasama ini, dilakukan dengan menumbuhkan kesamaan identitas dan membangun masyarakat
yang saling peduli dan berbagi yang dapat meningkatkan taraf hidup, mata pencaharian, serta
kesejahteraan rakyat di kawasan.

Untuk itu masalah identitas ASEAN adalah dasar dari kepentingan kawasan Asia Tenggara yang
merupakan kepribadian, norma, nilai, dan keyakinan serta aspirasi bersama sebagai satu
komunitas ASEAN.

Berikut ini contoh bentuk kerja sama antar negara-negara ASEAN di bidang sosial dan budaya:

Turut dalam Pesta olahraga SEA Games

Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara atau biasa disingkat SEA Games adalah ajang
olahraga yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara. Peraturan
pertandingan di SEA Games dibawah naungan Federasi Olahraga Asia Tenggara (Southeast
Asian Games Federation) dengan pengawasan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan
Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Tujuan diadakan Pesta Olahraga Negara-negara Asia Tenggara adalah mempererat kerjasama,
pemahaman dan hubungan antar negara di kawasan ASEAN khususnya di bidang olahraga, seni
dan budaya.

Bergabung dalam Kerjasama Pariwisata

Salah satu contoh strategi sosial budaya yang mampu meningkatkan stabilitas ekonomi dan
politik-keamanan adalah peningkatan identitas budaya melalui promosi pariwisata ASEAN bagi
pemuda.

Sebagai satu jalur wilayah yang terkoneksi dan terbuka bagi warganya, saat ini wilayah ASEAN
memiliki daya tarik bagi wisatawan asing dan juga pemudanya. ASEAN memiliki keragaman dan
kekayaan budaya dengan karakteristik budaya serumpun.

Terobosan pariwisata ini dapat dilakukan melalui promosi bersama sejumlah pusat wisata
menarik dan unik khas Asia Tenggara, tentu saja dengan mengedepankan identitas ASEAN dari
pada identitas negara-negara di kawasan tersebut.

Selain itu, kegiatan wisata bagi pelajar dan mahasiswa juga dapat dijadikan salah satu strategi
untuk menumbuhkan wawasan kawasan, yang dapat didukung melalui ketersediaan sarana
prasarana yang murah dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk kemudahan akses.
Contohnya melalui program pariwisata ‘Visit ASEAN’.

Festival Film ASEAN

ASEAN International Festival Film & Award (AIFFA) adalah festival film, seni dan budaya yang
diselenggarakan dua tahun sekali. Festival ini, bertujuan memperkenalkan budaya 10 negara
anggota melalui film.
UJIAN PRAKTEK

ANALISIS DALAM KERJASAMA ASEAN

NAMA : AUREL VHYONA OKTARIFA

KELAS :VI D
.
BIDANG TEKNOLOGI

Ainun menilai kerja sama ini mampu mengembangkan semua aspek pada bidang teknologi,
penelitian dan pengembangan Science, Technology and Innovation (STI). “Indonesia sangat
terbuka untuk berbagi fasilitas untuk penelitian dan pengembangan STI dengan negara-negara
anggota Asean," katanya dalam sambutan pembukaan the 52nd Meeting of Asean SCIRD,
sebagaimana dikutip dari rilis Kemenristekdikti, Senin (2/4/2018). Dia mengemukakan kerja
sama negara-negara Asean pada bidang teknologi, penelitian dan pengembangan STI telah lama
terjalin dan menjadi strategic plan di bidang pembangunan. Salah satu bentuk kerja sama yang
telah terwujud adalah dalam bentuk Asean Journal on Science and Technology for Development
yang telah berjalan selama 3 tahun. Baca Juga : PT Timah Mendapat Dukungan Kejaksaan
Dalam Jalankan Industri Minerba Pada 2016, Asean Committee on Science and Technology
(COST) telah menetapkan Asean Plan of Action on Science, Technology, and Innovation
(APASTI) 2016-2025. Kegiatan riset, iptek dan inovasi negara-negara Asean harus mengacu
pada APASTI 2016-2025 tersebut. Adapun beberapa program akan dibahas dan didiskusikan
dalam pertemuan ini di antaranya: Pertama, membangun mekanisme transfer teknologi berupa
program pendampingan dan insentif untuk mendukung perusahaan berbasis ilmu pengetahuan,
teknologi, dan inovasi (iptekin) mulai dari start-up sampai kepada perusahaan yang berdaya
saing. Baca Juga : Potensi Pasar Apartemen di Jakarta Timur Tertinggi di DKI Kedua, menyusun
kerangka kebijakan dan panduan dalam rangka memperkuat kolaborasi antara akademisi,
lembaga litbang dan sektor swasta untuk menciptakan ekosistem yang efektif untuk mendorong
komersialisasi hasil litbang dan transfer teknologi. Ketiga, memprakarsai dan mendorong
mobilitas pakar dan peneliti, serta memperkuat keikutsertaan perempuan dan pemuda dalam
bidang iptek. Kepala Puspiptek Sri Setiawati mengatakan Puspitek merasa terhormat mendapat
kesempatan menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan the 52nd Meeting of Asean SCIRD.
"Puspitek akan selalu siap memberikan kontribusi dalam mendukung segala kegiatan dan kerja
sama riset yang terjalin. Semoga pertemuan ini dapat menghasilkan kesepakatan-kesepakatan
penting bagi pengembangan Iptek dan Inovasi di kawasan Asean," ujarnya.

Anda mungkin juga menyukai