Skripsi
Oleh :
Syarifah Indah
A11111213
Skripsi
Oleh :
Syarifah Indah
A11111213
Skripsi
Oleh :
Syarifah Indah
A11111213
Syarifah Indah
A11111213
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Disahkan Oleh :
Dekan Fakultas Hukum
Universitaas Tanjungpura
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS HUKUM
TIM PENGUJI
Pontianak
No : 356/UN22.1/EP/2015
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, atas
limpahan berkat rahmat dan segala kuasaNya maka penulis dapat menyelesaikkan
skripsi ini. Skripsi ini merupakan tugas terakhir, sebagai salah satu persyaratan
untuk menempuh sidang sarjana guna untuk memperoleh gelar Sarjan Hukum
mencapai derajat Sarjana S-1 dalam Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum
Universitas Tanjungpura.
Sebagai rasa syukur dan terimakasih yang tak terhingga, saya ucapkan
menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan kali ini penulis menghaturkan rasa
Pontianak.
2. Dr. Sy. Hasyim Az, SH, M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Tanjungpura Pontianak.
pembimbing I.
10. Kepala Cabang PT. Federal International Finance Pontianak yang telah
13. Untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
pengetahuan untuk kita semua, meskipun skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Amin.
Penulis
Syarifah Indah
NIM. A11111213
ABSTRAK
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
E. Hipotesis ……………………………………………………………. 10
REKRUTMEN PEKERJA
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………... 52
B. Saran …………………………………………………………………. 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
International Finance 41
Hak Pekerja 41
yang Terjadi 44
TABEL 8 Faktor Penyebab Kelalaian Pihak Perusahaan yang
Pontianak
PENDAHULUAN
sedang menjadi tren atau model bagi pemilik atau pemimpin perusahaan baik
kerja, sehingga perusahaan yang memerlukan tenaga kerja tidak perlu susah-
dengan istilah alih daya. Dalam dunia bisnis, outsourcing (alih daya) dapat
kesempatan kerja, outsourcing (alih daya) sebagai salah satu solusi dalam
ketenagakerjaan.
lapangan pekerjaan bagi para pencari kerja dan bahkan di berbagai Negara
daya beli masyarakat, sedangkan bagi perusahaan sudah pasti, karena setiap
tenaga kerja. Sistem perekrutan tenaga kerja outsourcing (alih daya) ini
jasa tenaga kerja (vendor) yaitu PT. Swakarya Insan Mandiri, bukan oleh PT.
Federal International Finance Kota Pontianak Secara Langsung. Kemudian,
Finance Kota Pontianak. Dalam sistem kerja ini, PT. Swakarya Insan Mandiri
pengguna jasa, dapat simpulkan memang sistem ini lebih menguntungkan satu
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan data dan informasi tentang tanggung jawab PT. Federal
outsourcing.
karyawan.
D. Kerangka Pemikiran
1. Tinjauan Pustaka
kepada pihak ketiga untuk jangka pendek dan tidak diikuti dengan transfer
langsung.
1
Sehat Damanik, 2006, Outsourcing dan Perjanjian Kerja menurut UU. No.13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan. Penerbit: DSS Publishing.
perusahaan vendor.”2 Penentuan sifat dan jenis pekerjaan tertentu yang
(alih daya), karena hanya sifat dan jenis atau kegiatan penunjang
kegiatan penunjang atau (non core business) adalah konsep yang berubah
secara keseluruhan saja yang boleh di-Outsource ini berlaku dalam dua
karena berkaitan dengan ekspresi jual beli tenaga kerja. Dalam kapitalisme
modern, hampir tidak seorang pun yang memiliki sarana produksi, dengan
demikian banyak orang termasuk yang bekerja disektor jasa kerah putih
2
Sehat Damanik, 2006, Outsourcing dan Perjanjian Kerja menurut UU. No.13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan. Penerbit: DSS Publishing.
terpaksa menjual kerja mereka kepada beberapa orang yang
menggunakannya.
Pelaksanaan hak dan kewajiban yang wajar dalam hubungan kerja akan
2. Kerangka Konsep
sendiri oleh perusahaan dan ada pula pekerjaan yang diserahkan atau
ini juga berarti usaha untuk mendapatkan tenaga ahli serta mengurangi
manajemen harian dari suatu proses bisnis kepada pihak luar (perusahaan
PEKERJA/BURUH
3
Amin Widjaja Tunggal, 2008, Outsourcing Konsep dan Kasus, Penerbit: Harvindo.
E. Hipotesis
hipotesis sebagai jawaban sementara atas masalah penelitian yang masih perlu
tidak memberi pesangon apabila pada saat tenaga kerja tersebut tidak
F. Metode Penelitian
pada saat penelitian ini dilakukan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan
1. Bentuk Penelitian
permasalahan penelitian.
a. Populasi
Tahun 2014.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam
Pontianak.
4
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei. Penerbit: LP3S. Jakarta.1997.
Hal. 125
BAB II
PEKERJA
1. Makna Outsourcing
dimana sumber-sumber daya dibeli dari orang lain melalui kontrak jangka
(perusahaan outsourcing)”.6
5
Amin Widjaja, Outsourcing Konsep dan Kasus, Harvarindo, 2008, Hal. 11
6
Libertus Jehani, Hak-hak Karyawan Kontrak, Penerbit: Forum Sahabat, 2008, Hal. 1
2. Dasar Hukum Outsourcing
a. Pemborongan Pekerjaan
7
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
b). dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari
pemberi pekerjaan;
dan
Menteri.
dipekerjakannya.
pekerjaan.
menyatakan bahwa:
pihak;
(4). Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat
(2) huruf , huruf b, dan huruf d serta ayat (3) tidak terpenuhi, maka
Nomor 19 Tahun 2012 tidak diatur secara rinci klasifikasi mengenai jenis-
jenis pekerjaan pokok (core business) dan pekerjaan penunjang (non core
atau sanksi administrasi, dalam Pasal 65 ayat (8) dan Pasal 66 ayat (4)
makhluk sosial maka sadar atau tidak sadar manusia selalu melakukan
8
Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum, Penerbit: Sinar Grafika, Cetakan Kedelapan 2006. Op.Citt.
Hal.49.
menimbulkan hak dan kewajiban yang akibatnya diatur oleh hukum.
surat wasiat atau hibah dan perbuatan hukum dua pihak seperti jual-beli,
subyek hukum, hubungan mana terdiri atas ikatan antara individu dengan
dengan masyarakat yang lain. Dalam hubungan hukum ini hak dan
kewajiban pihak yang satu berhadapan dengan hak dan kewajiban pihak
lain.9
dan dijamin oleh hukum. Hak dan kewajiban timbul karena adanya
1. Hubungan hukum yang bersegi satu dimana hanya terdapat satu pihak
berbuat sesuatu (Pasal 1234 KUH Perdata) sedangkan pihak lain hanya
memiliki kewajiban.
2. Hubungan hukum bersegi dua yaitu hubungan hukum dua pihak yang
9
Ibid. Hal.269.
10
Ibid. Hal.251.
belah pihak masing-masing berwenang/berhak untuk meminta sesuatu
prestasi yang disebut dengan “prestatie subject” dan pihak yang wajib
berbuat sesuatu atau menuntut sesuatu yang diwajibkan oleh hak itu.
11
Ibid. Hal.270.
kepentingan-kepentingan tertentu, yaitu dengan cara menjadikan
Upaya hukum dikenal dalam dua jenis, yaitu upaya hukum non-
yudisial (di luar pengadilan) dan upaya hukum yudisial (peradilan). Upaya
12
Soerjono Soekanto, Beberapa Permasalahan Hukum dalam Kerangka Pembangunan di ndonesia.
Penerbit: UI-Press, 1983, Cetakan Ketiga, Hal.15.
(preventif) yang berupa tindakan-tindakan seperti peringatan, teguran,
upaya hukum adalah agar hak yang dimiliki seseorang terhindar dari
gangguan atau apabila hak tersebut telah dilanggar maka hak tersebut akan
sepenuhnya”.13
yaitu dari segi yuridis dan dari segi sosial ekonomis. Dari segi sosial
13
Harjono, Op.Cit. Hal. 386.
14
Asri Wijayanti, Op.Cit. Hal.8.
komitmen yang tinggi dari semua elemen yang ada di dalam
perusahaan”.15
pihak yang secara sosial ekonomis lebih mampu sehingga setiap kegiatan
Secara teori, ada asas hukum yang mengatakan bahwa, buruh dan
15
Adrian Sutedi, Op.Cit. Hal.23.
tampak dalam penciptaan berbagai kebijakan dan peraturan perusahaan”.16
hak-hak asasi, maupun hak yang bukan asasi. Hak asasi adalah hak yang
melekat pada diri pekerja/buruh itu sendiri yang dibawa sejak lahir dan
jika hak tersebut terlepas/terpisah dari diri pekerja itu akan menjadi
turuun derajat dan harkatnya sebagai manusia. Sedangkan hak yang bukan
3. Penegakan Hukum
19
Adrian Sutedi, Op.Cit. Hal.15.
20
Nyoman Serikat Putra Jaya, Op.Cit. Hal.134.
Terkait dengan perwujudan ide-ide dan konsep-konsep menjadi
berintikan pada efektivitas hukum. Terkait dengan ini ada dua teori
dalam sistem hukum, sebab apabila salah satu tidak terpenuhi maka
tadi hanya merupakan kaedah yang mati (dode regel), jika kaedah
21
Soerjono Soekanto, Op.Cit. Hal.35.
22
Ibid.
kekuasaan, maka hukum tersebut menjadi aturan pemaksa, dan apabila
terhadap warga Negara. Hal ini terkait dengan keadaan politik yang
23
Ibid, Hal. 36.
mekanisme untuk mengidentifisir serta mengemukakan masalah-
bersifat sah dan resmi, maka namanya adalah pemerintah. Jadi disatu
menurut Utrecht “sejak Negara turut serta secara aktif dalam pergaulan
dan rakyat”.
c. Fungsi Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan
ketenagakerjaan.
bertanggungjawab.
24
Abdul Khakim, Op.Cit. Hal.123.
a). Upaya pembinaan (preventif educative), yang ditempuh dengan
(KUHP).25
25
Abdul Khakim, Op.Cit. Hal.125.
perundang-undangan ketenagakerjaan. Pegawai pengawas
wewenang untuk:
c). Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang atau badan
ketenagakerjaan;
bukti.
C. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Kontrak Kerja Outsourcing
Secara umum hak dibagi menjadi dua golongan, yaitu Hak Mutlak atau
hak Absolut (absolute techten, onpersoonlijke rechten) dan Hak Relatif (nibsi,
kepentingannya, hak ini berlaku secara mutlak terhadap subjek hukum lain
dan wajib dihormati oleh setiap subjek hukum. Hak Mutlak atau Hak Absolut
terdiri dari dari Hak Asasi Manusia, Hak Publik Absolut dan sebagian dari
sesuatu, hak ini timbul akibat terjadinya perikatan. Hak relatif (nibsi) terdiri
Hak publik relatif, Hak keluarga relati dan Hak kekayaan relatif.
26
Chainur Arrasjid, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, Penerbit: Sinar Grafika, Cetakan ketiga, 2005, Hal.
115.
Hak kekayaan relatif merupakan semua hak kekayaan yang bukan hak
kebendaan atau barang ciptaan manusia, hak ini hanya dapat dijalankan
terhadap orang tertentu (bukan droit de suite) atau disebut juga dengan
lain agar berbuat sesuatu, tidak berbuat sesuatu atau member sesuatu,
atas apa yang ditagih kepadanya. Hak inilah yang melekat pada pekerja/buruh
dan pengusaha dalam hubungan kerja, dimana kedua belah pihak terikat untuk
berbuat sesuatu, tidak berbuat sesuatu dan memberi sesuatu sesuai dengan
perjanjian kerja.
untuk bekerja pada pihak lain (vendor) selama suatu waktu yang telah
membayar upah. Segala biaya yang timbul untuk pembuatan perjanjian kerja
27
Chainur Arrasjid, Op.Cit. Hal.290
1. Nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha;
4. Tempat pekerjaan;
pekerja;
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau
Ciri khas atau keterkaitan antara tenaga kerja adalah sebagai berikut:
1. Adanya upah;
2. Adanya perintah;
3. Adanya pekerjaan.
Berdasarkan hal itu, berikut ini hak dan kewajiban dalam hubungan
kerja.
1. Hak Pekerja
− Hak pekerjaan;
− Hak Perlindungan.
2. Hak Pengusaha
− Hak mengatur;
− Hak memerintah.
3. Kewajiban Pekerja
− Melaksanakan perintah;
− Menaati peraturan.
4. Kewajiban Pengusaha
− Membayar upah;
− Memberikan pekerjaan;
− Memberikan perlindungan.
diantaranya yaitu:
b). Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi
pekerjaan;
yang tidak berbadan hukum. Hal ini bertentangan dengan Pasal 65 Ayat
Tentang Ketenagakerjaan.
BAB III
PENGOLAHAN DATA
A. Analisis Data
Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap data hasil penelitian
dilaksanakan.
Tabel 1
1 PKWT 9 100
2 PKWTT 0 0
N=9 9 100
Sesuai dengan Perjanjian Kerja yang telah disepakati, maka berikut akan
dilihat jangka waktu perjanjian kerja yang telah disepakati kedua belah pihak.
Untuk mengetahui kapan jangka waktu perjanjian kerja berakhir dapat dilihat
1 6 Bulan 6 66,7
2 1Tahun 3 33,3
3 2 Tahun 0 0
N=9 9 100
secara outsourcing ini terjadi dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini:
Tabel 3
INTERNATIONAL FINANCE
N=9 9 100
sudah mulai bekerja kurang dari 1 (satu) Tahun kemudian 3 Orang (33,3%)
Tabel 4
HAK PEKERJA
1 Pernah 3 33,3
N=9 9 100
terjadi penundaan atau pemutusan hak pekerja sesuai dengan perjanjian yang
telah disepakati. Untuk mengetahui hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5
berikut ini:
Tabel 5
PHK
2 Menyelesaikan secara 0 0
kekeluargaan
N=9
perusahaan .
Tabel 6
PERUSAHAAN VENDOR
2 KARENA KELALAIAN 0 0
PERUSAHAAN
PRINCIPAL
N=9 9 100
Finance bertanggung jawab atau tidak pada pekerja yang mengalami kelalaian
pada pemenuhan hak pekerja dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 7
TERJADI
1 Bertanggung 0 0
jawab
2 Tidak 9 100
bertanggung
jawab
N=9 9 100
pemenuhan hak pekerja outsourcing dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 8
kesalahan vendor
outsourcing
N=9 9 100
hak pekerja yang terjadi kepada pekerja adalah karena tidak adanya
pekerja outsourcing.
yang tidak bertanggung jawab terhadap kelalaian pemenuhan hak pekerja yang
terjadi kepada pekerja outsourcing dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 9
N=9 9 100
menuntut apa-apa.
berikut:
Tabel 10
2 Melakukan tuntutan 0 0
yang berwenang
N=9 9 100
ada upaya hukum yang dapat dilakukan terhadap PT. Federal International
outsourcing.
2. Tidak ada ikatan hukum antara PT. Federal International Finance Kota
jawab apabila terjadi suatu hal yang tidak di inginkan kepada pekerja
4. Pihak PT. Federal international Finance Kota Pontianak sampai saat ini
hak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kesalahan ini dinilai murni
6. Sampai pada saat ini PT. Federal International Finance belum pernah
B. Pembuktian Hipotesis
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di dalam analisis data, maka dalam
sudah mulai bekerja kurang dari 1 (satu) Tahun dan 33,3% sudah lebih
menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan hanya diam saja karena takut
haknya
10. Dari tabel 10, sebanyak 100% responden menyatakan tidak ada upaya
ada.
penulis ajukan yang berbunyi: “Bahwa faktor yang menyebabkan PT. Federal
saat tenaga kerja tersebut tidak dibutuhkan lagi atau jika terjadi pemutusan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab III tentang pengolahan data, maka penulis
dan sebagainya, hal ini dikarenakan tidak adanya keterikatan hukum antara
secara outsourcing.
yang ada.
3. Bahwa dikarenakan tidak ada ikatan hukum secara langsung antara pekerja
hukum bagi pekerja yang direkrut secara outsourcing oleh PT. Federal
sebagai vendor.
bekerja kepada PT. Swakarya Insan Mandiri sebagai vendor agar bisa
berlaku.
B. Saran
dirugikan.
hukumnya.
harus ditetapkan lebih kongkrit dan jika perlu harus lebih besar dari
karyawan tetap.
DAFTAR PUSTAKA
JB. Daliyo (dkk). Pengantar Ilmu Hukum. Penerbit: PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta. 1992.
Kansil. Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Indonesia. Penerbit: Balai
Pustaka. Jakarta. 1989.
Sehat Damanik. Outsourcing dan Perjanjian Kerja menurut UU. No.13 Tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan. Penerbit: DSS Publishing. 2006.
JUDUL SKRIPSI
Identitas Peneliti:
Nama : Syarifah Indah
No. Mahasiswa : A11111213
Fakultas : Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak
Identifikasi Member/Responden :
Nama :
Pekerjaan :
Alamat :
Petunjuk Pengisian
1. Berikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berdasarkan
alternatif jawaban yang telah disediakan dengan cara memberi tanda silang
(X) pada jawaban yang dianggap benar.
2. Penelitian ini semata-mata hanya untuk kepentingan ilmiah dalam rangka
untuk menyelesaikan penulisan skripsi.
3. Atas kesediaan Bapak/Ibu, Saudara/I untuk mengisi memberikan jawaban atas
angket ini, saya ucapkan terima kasih.
Pertanyaan-pertanyaan:
1. Apa bentuk perjanjian kerja yang digunakan dalam perjanjian kerja di PT.
Federal International Finance?
a. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
b. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)
2. Berapa lama jangka waktu perjanjian kerja?
a. 6 Bulan
b. 1 Tahun
c. 2 Tahun
3. Sudah berapa lama saudarai/i bekerja di PT. Federal International Finance
Kota Pontianak?
a. Kurang dari 1 Tahun
b. Lebih dari 1 Tahun
4. Apakah pernah terjadi penundaan hak yang menjadi hak saudara/i dalam
bekerja?
a. Pernah
b. Tidak Pernah
5. Jika Pernah, tindakan apa yang saudara/i lakukan kepada perusahaan yang
lalai dalam memenuhi hak saudara/i?
a. Diam saja karena takut diPHK
b. Menyelesaikan secara kekeluargaan
6. Apakah penyebab terjadinya kelalaian dari pemenuhan hak saudara/i saat
bekerja di PT. Federal International Finance Kota Pontianak?
a. Karena kelalaian perusahaan penyedia jasa tenaga kerja (vendor)
b. Karena kelalaian perusahaan pemberi kerja (principal)
c. Tidak tahu
7. Apakah tindakan PT. Federal International Finance terhadap kelalaian
pemenuhan hak saudara/i?
a. Bertanggung jawab
b. Tidak bertanggung jawab
8. Apa penyebab pihak PT. Federal International Finance Kota Pontianak tidak
bertanggung jawab terhadap kelalaian pemenuhan hak yang terjadi kepada
saudara/i?
a. Kelalaian terjadi karena kesalahan perusahaan penyedia tenaga kerja
(vendor)
b. Tidak ada keterikatan hukum antaraPT. Federal International Finance
dengan saudara/i.
9. Apa akibat hukum bagi PT. Federal International Finance yang tidak
bertanggung jawab terhadap kelalaian pemenuhan hak saudara/i?
a. Menuntut ganti rugi
b. Tidak menuntut apa-apa
10. Upaya hukum apa yang saudara/i lakukan terhadap PT. Federal International
Finance Kota Pontianak yang tidak bertangguung jawab atas perjanjian
outsourcing?
a. Tidak ada upaya hukum
b. Melakukan tuntutan
c. Melaporkan kepada lembaga yang berwenang
Pontianak,
Responden
( ………………………. )
PEDOMAN WAWANCARA
UNTUK PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE KOTA
PONTIANAK
JUDUL SKRIPSI
Identitas Peneliti:
Nama : Syarifah Indah
No. Mahasiswa : A11111213
Fakultas : Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak
Pertanyaan-pertanyaan:
1. Apa alasan perusahaan merekrut pekerja dengan cara outsourcing?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Apakah ada ikatan hukum antara PT. Federal International Finance dengan
Pekerja yang direkrut secara outsourcing?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
7. Bila belum, apa yang akan PT. Federal International Finance Lakukan?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
8. Bagaimanakah bentuk pertanggungjawaban yang PT. Federal International
Finance lakukan apabila terjadi suatu yang tidak diinginkan pada pekerja
outsourcing?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
10. Apabila sampai kepada proses hukum, apa tindakan yang dilakukan oleh
pihak PT. Federal International Finance?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Pontianak,
PT. FEDERAL INTERNATIONAL
FINANCE
KOTA PONTIANAK
( …………………………………..)