Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MAKALAH FARMASI BAHARI

KELOMPOK 3

PROTISTA (FILUM MYCOPHYTA) DAN ALGA

HARI/TANGGAL : SENIN/22 JUNI 2022

NAMA : 1. ARIANI JULIANTI

2. ATHANIA HAGSUTIN

DOSEN : SUHAERA, S. Farm, M.Pharm., S.Ci

INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA BATAM

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

BATAM

2022
SUMBER, SENYAWA DAN KEGUNAAN SENYAWA YANG DIHASILKAN
DARI PROTISTA (FILUM MYCOPHYTA) DAN ALGA

Protista merupakan organisme atau makhluk hidup yang mempunyai struktur sel
eukariotik, yang mana sebagian dari protista ini memiliki sifat uniseluler dan multiseluler.
Protista diklasifikasikan menjadi 3 golongan, yaitu protista mirip jamur (Jamur lendir), protista
mirip tumbuhan (Algae) dan protista mirip hewan (Protozoa).

Secara umum protista mirip jamur dikelompokkan kedalam golongan protista,


namun dahulu para ahli mengkategorikannya kedalam kelompok fungi atau jamur. Berbeda dengan
fungi atau jamur, zigot dari protista mirip jamur ini dapat bergerak (mortil) dengan flagelnya,
sedangkan zigot dari jamur tidak dapat bergerak (imotil). Protista mirip jamur atau jamur lendir
dapat hidup dalam bentuk uniseluler, tetapi ia juga dapat membentuk organisme multiseluler dengan
cara bergabung atau berkelompok. Jamur lendir ini mirip dengan beberapa alga tetapi tidak
memiliki kloroplas. Terdapat 3 filum dari protista mirip jamur ini, yaitu Myxomycota (Jamur
lendir plasmodium), Acrasiomycota (Jamur lendir uniseluler), dan Oomycota (Jamur air).

(GAMBAR JAMUR LENDIR)

Terdapat berbagai divisi-divisi dari klasifikasi makhluk hidup salah satunya yaitu
Divisi Mycota atau Mycophyta. Myxomycota atau Mycomycophyta termasuk kedalam salah satu
sub- divisi dari Mycota atau Mycophyta. Jamur lendir termasuk kedalam Filum Mycomycota,
biasanya filum ini memiliki sifat heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri), memiliki
pigmen berwarna kuning atau jingga. Mycomycota mencerna makanannya dengan cara
fagositosis, menelan partikel atau secara langsung. Cara fagositosis yaitu partikel dipecah
menjadi yang lebih sederhana dengan bantuan enzim sebagai penyerapannya (contoh enzim
penghancur yaitu acid hydrolase dan peroksidase). Jamur lendir ini biasanya ditemukan
didaerah yang lembap seperti batang pohon yang sudah membusuk, tanah lembap serta dedaunan
yang sudah membusuk. Disaat daerah sekitarnya mulai mengalami pengeringan pertumbuhan dari
jamur lendir ini akan berhenti. Physarium sp atau Physarium polycephalum adalah contoh dari
Mycomycota adalah Physarium sp atau Physarium polycephalum, Ceratiomyxa fructilosa,
Didymium nigripes. Trichia persimilis, dan Stemonitis splendens yang biasanya digunakan
sebagai pengurai sampah organik serta pemakan bakteri. Cara reproduksi jamur lendir ini
dilakukan secara aseksual dan seksual, yang mana reproduksi secara aseksual dapat dilakukan
dengan membentuk sporangium dan reproduksi secara seksual dilakukan dengan singami antar
sesama sel amoeboid atau sesama sel berflagela.

(GAMBAR REPRODUKSI JAMUR LENDIR)

Protista mirip tumbuhan (Algae) adalah kelompok protista yang telah


berfotosintesis. Protista mirip tumbuhan ini merupakan protista yang memiliki sifat fotoautotrof,
karena protista ini memiliki kloroplas dan mengandung klorofil atau plastida yang mengandung
pigmen fotosintetik lainnya. fitoplankton adalah protista mirip tumbuhan uniseluler, sedangkan
alga adalah protista mirip tumbuhan multiseluler. Protista fotosintetik ini biasanya terdapat
banyak di lautan luas dan danau-
danau. Fitoplankton memiliki yang peran yang besar yaitu sebagai organismo yang
menyerap karbon dioksida, melepaskan oksigen ke atmosfer, dan sebagai penyokong rantai
kehidupan yang ada air.

(Gambar Pyrrophyta)
Alga adalah sekumpulan organisme autotrof maupun heterotrof (mixotrof) yang tidak
memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Sebagian besar merupakan fototrof, yaitu
memperoleh makanan dengan bantuan foton (cahaya), tetapi ada pula yang memperoleh nutrisi
melalui kombinasi fototrof dengan osmotrof (memperoleh nutrisi dengan osmosis), myzotrof
(memperoleh nutrisi dengan menghisap sel lain), phagotrof (memperoleh nutrisi dengan
memangsa partikel). Penggolongan alga secara tersendiri dibedakan dari tumbuhan Karena tidak
memiliki "organ" seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena
itu, alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan bertalus. Alga merupakan jenis tanaman
non-vaskuler yang melakukan fotosintesis. Alga memiliki klorofil a serta memiliki
sistem reproduksi yang sederhana. Alga dapat dikelompok atas 2 bagian, yaitu alga makro dan
alga mikro.

Alga berperan penting dalam ekosistem karena menghasilkan energi dan bahan makanan
bagi ekosistem perairan. Alga juga umumya digunakan sebagai bahan baku pembuatan
polisakarida, funori, sumber mineral, bahan pakan ternak, dan sebagainya.

Menurut BOLD & WYNNE dalam SHARMA (1992), salah satu manfaat algae yang
sangat penting adalah sebagai penghasil utama bahan organik di dalam ekosistem perairan.
Dalam ekosistem perairan, keberadaan algae merupakan bagian utama dari rantai makanan. Hal
ini berkaitan dengan aktivitas fotosintesis yang terjadi pada algae.

Kandungan senyawa bioaktif dalam alga laut yang berpotensi dalam bidang kosmesetikal


diantaranya MAA, fenol, fukoidan, fosfolipid, β-Karoten, derivat phlorotannin, fukosantin,
DPHC, oxysterol, polisakarida, astaxanthin, dan lutein.
REFERENSI

Berg, Linda. 2008. Introductory Botany Plants, People, and The Environment. USA :

Brooks/Cole. Fictor Ferdinand dan Moekti Ariebowo, 2009. Buku Biologi. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.
Kesumah Dini, 2020. Modul Pembelajaran Biologi. Jawa Tengah: Direktorat SMA Negeri 1
Rantau Alai.

Nabors, Murray W. 2004. Introduction to Botany. New York : Pearson.

Stern, K. R, 1991. Introduction Plant Biology Fifth Edition. America: Wm. C. Brown.

Yani Suryani, Opik Taupiqurrahman, dan Yuni Kulsum, 2020. Buku Mikologi. Padang: PT.
Freeline Cipta Granesia.

Anda mungkin juga menyukai