(Dikumpulkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar Akuntansi)
Oleh :
Raka Fajardewangga
41033403171009
FAKULTAS EKONOMI
2020
1. Latar Belakang
Perbankan mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian suatu
negara. Hal ini karena bank merupakan salah satu lembaga yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada
masyarakat dalam bentuk pinjaman.
Bank juga berfungsi sebagai perantara antara pihak-pihak yang memiliki dana
dengan pihak-pihak yang memerlukan dana. Kegiatan tersebut sangat berpengaruh
pada kepercayaan masyarakat. Demi menjaga kepercayaan masyarakat penilaian
kinerja bank yang terdapat dalam laporan keuangan penting dilakukan. Dengan
adanya laporan keuangan dapat diketahui tingkat kinerja suatu bank (sehat atau tidak
sehat).
Menurut Kasmir (2008:41), tingkat kesehatan bank dapat diartikan sebagai
kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara
normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik menggunakan cara-
cara yang sesuai pada peraturan perbankan yang berlaku.
Menurut Veithzal rivai (2007:118), tingkat kesehatan adalah bank yang dapat
menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik, yang dapat menjaga dan memelihara
kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, pemerintah dalam
melaksanakan berbagai kebijakan, terutama kebijakan moneter.
Analisis CAMEL merupakan perwujudan dari pasal 29 ayat 2 dari Undang-
Undang perbankan No. 10 tahun 1998 yaitu “Bank wajib memelihara tingkat
kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas asset, kualitas
manajemen, rentabilitas, dan likuiditas”. Analisis CAMEL oleh Bank Indonesia
digunakan sebagai alat untuk menilai tingkat kesehatan bank. Tata cara penilaian
kesehatan bank umum diatur dalam peraturan Bank Indonesia nomor 6/10/PBI/2004
tanggal 12 april 2004 yaitu CAMEL (Capital, Asset quality, Management, Earnings,
Liquidity)
Penelitian Terdahulu
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Analisis tingkat Kesehatan bank dengan
menggunakan metode CAMEL pada perusahaan perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (Periode tahun 2014-2016) ”
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, permasalahan yang
dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia dinilai dari rasio CAR?
2. Bagaimana tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia dinilai dari rasio KAP?
3. Bagaimana tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia dinilai dari rasio NPM?
4. Bagaimana tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia dinilai dari rasio ROA?
5. Bagaimana tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia dinilai dari rasio LDR?
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia ditinjau dari rasio CAR
2. Mengetahui tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia ditinjau dari rasio KAP
3. Mengetahui tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia ditinjau dari rasio NPM
4. Mengetahui tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia ditinjau dari rasio ROA
5. Mengetahui tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia ditinjau dari rasio LDR
4. Tinjauan Pustaka
a. Permodalan (Capital)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor permodalan antara lain
dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
1. Kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
terhadap ketentuan yang berlaku;
2. Komposisi permodalan;
3. Trend ke depan/proyeksi KPMM;
4. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal bank;
5. Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal
dari keuntungan (laba ditahan);
6. Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha;
7. Akses kepada sumber permodalan;
8. Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan bank.
Permodalan diproksikan dengan CAR (Capital adiquacy ratio). CAR menurut
Lukman dendawijaya (2000:122) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa
jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat
berharga, taguhan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank
disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank, seperti dana
dari masyarakat, pinjaman, dan lain-lain. Rasio ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
c. Manajemen (Management)
Penilaian terhadap faktor manajemen antara lain dilakukan melalui
penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
1. Manajemen umum;
2. Penerapan sistem manajemen risiko;
3. Kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada
Bank Indonesia dan atau pihak lainnya.
Manajemen diproksikan dengan NPM (net profit margin). Menurut sutrisno
(2009:222) NPM adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Rasio ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
d. Rentabilitas (Earnings)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas
antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen
sebagai berikut:
1. Return on assets (ROA);
2. Return on equity (ROE);
3. Net interest margin (NIM);
4. Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional (BOPO);
5. Perkembangan laba operasional;
6. Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan;
7. Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya;
8. Prospek laba operasional.
Rentabilitas diproksikan dengan ROA (return on assets). Menurut tandelilin
(2004:85) ROA menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang dimiliki
perusahan untuk dapat menghasilkan laba, rasio ROA diperoleh dengan membagi
laba sebelum bunga dan pajak dengan jumlah aset perusahaan. Rasio ini dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
e. Likuiditas (Liquidity)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor likuiditas
antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen
sebagai berikut:
1. Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang
dari 1 bulan;
2. 1-month maturity mismatch ratio;
3. Loan to Deposit Ratio (LDR);
4. Proyeksi cash flow 3 bulan mendatang;
5. Ketergantungan pada dana antar bank dan deposan inti;
6. Kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and liabilities
management/ALMA);
7. Kemampuan Bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar modal,
atau sumber-sumber pendanaan lainnya;
8. Stabilitas dana pihak ketiga (DPK).
Likuiditas diproksikan dengan LDR (Loan to deposit ratio). Menurut Kasmir
(2014:225) LDR adalah rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah
kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyrakat dan modal
sendiri yang digunakan. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
5. Objek Penelitian
Objek penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen.
Variabel independen terdiri dari CAR, KAP, NPM, ROA, dan LDR. Serta variabel
dependen berupa kesehatan bank.
Capital (CAR)
Kesehatan
Management (NPM)
bank
Earnings (ROA)
Liquidity (LDR)
6. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif. Dimana metode penelitian kuantitatif lebih menekankan pada
aspek pengukuran secara objektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan
pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa komponen
masalah, variabel dan indikator. Setiap variabel yang ditentukan di ukur dengan
memberikan simbol-simbol angka yang berbeda-beda sesuai dengan kategori
informasi yang berkaitan dengan variabel tersebut.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan,
yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016. Data penelitian diambil dari situs
resmi BEI yaitu www.idx.co.id
Populasi dari penelitian ini adalah perusahan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016.
Sedangkan sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling,
dimana penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan pertimbangan atau kriteria
tertentu. Kriteria sampel yang ditetapkan antara lain:
1. Bank menerbitkan laporan keuangan auditan periode 2014, 2015, 2016, dan
dipublikasikan melalui Bursa Efek Indonesia.
2. Data mengenai variabel-variabel yang akan diteliti tersedia dalam laporan
keuangan auditan tersebut.
Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh sampel sebanyak 5 bank.
Perusahaan-perusahaan sampel
Bank indonesia. 2004. Peraturan bank indonesia No. 6/10/PBI/2004 Tentang sistem
penilaian tingkat kesehatan bank umum. www.bi.go.id 12 april 2004.
Bank indonesia. 2004. Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tentang sistem
penilaian tingkat kesehatan bank umum. 31 mei 2004
Undang – undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi Pertama, Cetakan
Ketujuh, Penerbit Ekonisia, Yogyakarta
Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi, Cetakan keempat belas.
http://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/ketentuan%20perbankan.aspx
http://idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx
https://dvinugspt.wordpress.com/2013/11/24/kesehatan-bank/