Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL SEMINAR AKUNTANSI

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE


CAMEL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA
(PERIODE TAHUN 2014-2016)

(Dikumpulkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar Akuntansi)

Oleh :

Raka Fajardewangga

41033403171009

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

2020
1. Latar Belakang
Perbankan mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian suatu
negara. Hal ini karena bank merupakan salah satu lembaga yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada
masyarakat dalam bentuk pinjaman.
Bank juga berfungsi sebagai perantara antara pihak-pihak yang memiliki dana
dengan pihak-pihak yang memerlukan dana. Kegiatan tersebut sangat berpengaruh
pada kepercayaan masyarakat. Demi menjaga kepercayaan masyarakat penilaian
kinerja bank yang terdapat dalam laporan keuangan penting dilakukan. Dengan
adanya laporan keuangan dapat diketahui tingkat kinerja suatu bank (sehat atau tidak
sehat).
Menurut Kasmir (2008:41), tingkat kesehatan bank dapat diartikan sebagai
kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara
normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik menggunakan cara-
cara yang sesuai pada peraturan perbankan yang berlaku.
Menurut Veithzal rivai (2007:118), tingkat kesehatan adalah bank yang dapat
menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik, yang dapat menjaga dan memelihara
kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, pemerintah dalam
melaksanakan berbagai kebijakan, terutama kebijakan moneter.
Analisis CAMEL merupakan perwujudan dari pasal 29 ayat 2 dari Undang-
Undang perbankan No. 10 tahun 1998 yaitu “Bank wajib memelihara tingkat
kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas asset, kualitas
manajemen, rentabilitas, dan likuiditas”. Analisis CAMEL oleh Bank Indonesia
digunakan sebagai alat untuk menilai tingkat kesehatan bank. Tata cara penilaian
kesehatan bank umum diatur dalam peraturan Bank Indonesia nomor 6/10/PBI/2004
tanggal 12 april 2004 yaitu CAMEL (Capital, Asset quality, Management, Earnings,
Liquidity)
Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Variabel Hasil Penelitian


Peneliti/tahun peneliti
1 Utama dan Analisis camels: CAR 23 Bank
Mahadewi penilaian tingkat PPAP mendapatkan
(2012) kesehatan bank ROA predikat Sehat, 1
Yang terdaftar di BOPO Bank Cukup Sehat,
bursa efek indonesia LDR 1 Bank, 1 Bank
tidak sehat
2 Almilia dan Analisis Rasio CAR Hanya rasio BOPO
Herdiningtyas CAMEL Terhadap KAP dan CAR yang
(2005) Prediksi Kondisi BOPO berpengaruh
Bermasalah Pada LDR signifikan terhadap
Lembaga Perbankan kesehatan bank
Periode 2000 - 2002
3 Lailutfah Menganalisis CAR 28 Bank memiliki
(2013) kesehatan perbankan NPM NPM Tertinggi,
dengan metode ROA sedangkan yang
camel pada bank BOPO memiliki NPM
konvensional di LDR terendah adalah
bursa efek indonesia bank pundi
indonesia Tbk,
bank QNB
kesawan Tbk, dan
bank internasional
indonesia Tbk

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Analisis tingkat Kesehatan bank dengan
menggunakan metode CAMEL pada perusahaan perbankan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (Periode tahun 2014-2016) ”
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, permasalahan yang
dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia dinilai dari rasio CAR?
2. Bagaimana tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia dinilai dari rasio KAP?
3. Bagaimana tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia dinilai dari rasio NPM?
4. Bagaimana tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia dinilai dari rasio ROA?
5. Bagaimana tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia dinilai dari rasio LDR?

3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia ditinjau dari rasio CAR
2. Mengetahui tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia ditinjau dari rasio KAP
3. Mengetahui tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia ditinjau dari rasio NPM
4. Mengetahui tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia ditinjau dari rasio ROA
5. Mengetahui tingkat kesehatan bank pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
bursa efek indonesia ditinjau dari rasio LDR

4. Tinjauan Pustaka
a. Permodalan (Capital)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor permodalan antara lain
dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
1. Kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
terhadap ketentuan yang berlaku;
2. Komposisi permodalan;
3. Trend ke depan/proyeksi KPMM;
4. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal bank;
5. Kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal
dari keuntungan (laba ditahan);
6. Rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbuhan usaha;
7. Akses kepada sumber permodalan;
8. Kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan bank.
Permodalan diproksikan dengan CAR (Capital adiquacy ratio). CAR menurut
Lukman dendawijaya (2000:122) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa
jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat
berharga, taguhan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank
disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank, seperti dana
dari masyarakat, pinjaman, dan lain-lain. Rasio ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:

CAR= Modal x 100%


Aktiva tertimbang menurut resiko

Adapun kriteria penilaian berdasarkan peringkat komponen CAR dapat


dilihat pada tabel berikut ini:

Rasio Peringkat Predikat


CAR ≥ 12% 1 Sangat sehat
9% ≤ CAR < 12% 2 Sehat
8% ≤ CAR < 9% 3 Cukup sehat
6% < CAR < 8% 4 Kurang sehat
CAR ≤ 6% 5 Tidak sehat
Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP Tahun 2004

b. Kualitas aset (Asset quality)


Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor kualitas aset
antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen
sebagai berikut:
1. Aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan total
aktiva produktif;
2. Debitur inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan total kredit;
3. Perkembangan aktiva produktif bermasalah/non performing
asset dibandingkan dengan aktiva produktif;
4. Tingkat kecukupan pembentukan penyisihan penghapusan aktiva
produktif (PPAP);
5. Kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif;
6. Sistem kaji ulang (review) internal terhadap aktiva produktif;
7. Dokumentasi aktiva produktif;
8. Kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah.
Kualitas aset diproksikan dengan KAP (Kualitas aktiva produktif). Menurut
siamat dahlan (2004:135) KAP suatu bank dinilai berdasarkan kolektibilitasnya.
Kolektibilitas adalah keadaan pembayaran pokok atau angsuran pokok clan bunga
kredit oleh nasabah serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali yang
ditanamkan dalam surat-surat berharga. Rasio ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:

KAP= Aktiva produktif yang diklasifikasi x 100%


Total aktiva produktif

Adapun kriteria penilaian berdasarkan peringkat komponen KAP dapat


dilihat pada tabel berikut ini:

Rasio Peringkat Predikat


KAP ≤ 2% 1 Sangat sehat
2% < KAP ≤ 3% 2 Sehat
3% < KAP ≤ 6% 3 Cukup sehat
6% < KAP ≤ 9% 4 Kurang sehat
KAP > 9% 5 Tidak sehat
Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP Tahun 2004

c. Manajemen (Management)
Penilaian terhadap faktor manajemen antara lain dilakukan melalui
penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
1. Manajemen umum;
2. Penerapan sistem manajemen risiko;
3. Kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada
Bank Indonesia dan atau pihak lainnya.
Manajemen diproksikan dengan NPM (net profit margin). Menurut sutrisno
(2009:222) NPM adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
dibandingkan dengan penjualan yang dicapai. Rasio ini dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:

NPM= Nett income x 100%


Operating income

Adapun kriteria penilaian berdasarkan peringkat komponen NPM dapat


dilihat pada tabel berikut ini:

Rasio Peringkat Predikat


NPM ≥ 100% 1 Sangat sehat
81% ≤ NPM < 100% 2 Sehat
66% ≤ NPM < 81% 3 Cukup sehat
51% ≤ NPM < 66% 4 Kurang sehat
NPM < 51% 5 Tidak sehat
Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP Tahun 2004

d. Rentabilitas (Earnings)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas
antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen
sebagai berikut:
1. Return on assets (ROA);
2. Return on equity (ROE);
3. Net interest margin (NIM);
4. Biaya Operasional dibandingkan dengan Pendapatan Operasional (BOPO);
5. Perkembangan laba operasional;
6. Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan;
7. Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya;
8. Prospek laba operasional.
Rentabilitas diproksikan dengan ROA (return on assets). Menurut tandelilin
(2004:85) ROA menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang dimiliki
perusahan untuk dapat menghasilkan laba, rasio ROA diperoleh dengan membagi
laba sebelum bunga dan pajak dengan jumlah aset perusahaan. Rasio ini dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:

ROA= Laba sebelum pajak x 100%


Total aktiva
Adapun kriteria penilaian berdasarkan peringkat komponen ROA dapat
dilihat pada tabel berikut ini:

Rasio Peringkat Predikat


ROA > 1,5% 1 Sangat sehat
1,25% < ROA ≤ 1,5% 2 Sehat
0,5% < ROA ≤ 1,25% 3 Cukup sehat
0% < ROA ≤ 0,5% 4 Kurang sehat
ROA ≤ 0% 5 Tidak sehat
Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP Tahun 2004

e. Likuiditas (Liquidity)
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor likuiditas
antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-komponen
sebagai berikut:
1. Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan pasiva likuid kurang
dari 1 bulan;
2. 1-month maturity mismatch ratio;
3. Loan to Deposit Ratio (LDR);
4. Proyeksi cash flow 3 bulan mendatang;
5. Ketergantungan pada dana antar bank dan deposan inti;
6. Kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and liabilities
management/ALMA);
7. Kemampuan Bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar modal,
atau sumber-sumber pendanaan lainnya;
8. Stabilitas dana pihak ketiga (DPK).
Likuiditas diproksikan dengan LDR (Loan to deposit ratio). Menurut Kasmir
(2014:225) LDR adalah rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah
kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyrakat dan modal
sendiri yang digunakan. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

LDR= Kredit yang diberikan x 100%


Total dana pihak ke-3

Adapun kriteria penilaian berdasarkan peringkat komponen LDR dapat


dilihat pada tabel berikut ini:

Rasio Peringkat Predikat


LDR ≤ 75% 1 Sangat sehat
75% < LDR ≤ 85% 2 Sehat
85% < LDR ≤ 100% 3 Cukup sehat
100% < LDR ≤ 120% 4 Kurang sehat
LDR > 120% 5 Tidak sehat
Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP Tahun 2004

5. Objek Penelitian
Objek penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen.
Variabel independen terdiri dari CAR, KAP, NPM, ROA, dan LDR. Serta variabel
dependen berupa kesehatan bank.
Capital (CAR)

Asset quality (KAP)

Kesehatan
Management (NPM)
bank

Earnings (ROA)

Liquidity (LDR)

6. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif. Dimana metode penelitian kuantitatif lebih menekankan pada
aspek pengukuran secara objektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan
pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa komponen
masalah, variabel dan indikator. Setiap variabel yang ditentukan di ukur dengan
memberikan simbol-simbol angka yang berbeda-beda sesuai dengan kategori
informasi yang berkaitan dengan variabel tersebut.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan,
yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014-2016. Data penelitian diambil dari situs
resmi BEI yaitu www.idx.co.id
Populasi dari penelitian ini adalah perusahan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016.
Sedangkan sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling,
dimana penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan pertimbangan atau kriteria
tertentu. Kriteria sampel yang ditetapkan antara lain:
1. Bank menerbitkan laporan keuangan auditan periode 2014, 2015, 2016, dan
dipublikasikan melalui Bursa Efek Indonesia.
2. Data mengenai variabel-variabel yang akan diteliti tersedia dalam laporan
keuangan auditan tersebut.
Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh sampel sebanyak 5 bank.

Perusahaan-perusahaan sampel

No Kode Nama perusahaan


1 BACA Bank capital indonesia Tbk
2 BBCA Bank central asia Tbk
3 BBKP Bank bukopin Tbk
4 BBNP Bank nusantara parahyangan Tbk
5 BNLI Bank permata Tbk
7. Kerangka Pemikiran
8. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
“Adanya perbedaan CAR (Capital adiquacy ratio), KAP (Kualitas aktiva produktif),
NPM (net profit margin), ROA (Return on assets), dan LDR (Loan to deposit ratio)
sesuai dengan klasifikasi yaitu bank sehat dan bank yang tidak sehat”
Daftar pustaka

Bank indonesia. 2004. Peraturan bank indonesia No. 6/10/PBI/2004 Tentang sistem
penilaian tingkat kesehatan bank umum. www.bi.go.id 12 april 2004.

Bank indonesia. 2004. Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tentang sistem
penilaian tingkat kesehatan bank umum. 31 mei 2004

Undang – undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992

Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008.

Veithzal Rivai. 2007. Bank and Financial Institute Management.

Dahlan Siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Keempat.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi Pertama, Cetakan
Ketujuh, Penerbit Ekonisia, Yogyakarta

Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi, Cetakan keempat belas.

Kasmir. 2014. Dasar-Dasar Perbankan. Edisi Revisi, Cetakan ke dua belas.

Sutrisno. (2012). Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi

http://www.bi.go.id/id/peraturan/perbankan/Pages/ketentuan%20perbankan.aspx

http://idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan.aspx

https://dvinugspt.wordpress.com/2013/11/24/kesehatan-bank/

Anda mungkin juga menyukai