Anda di halaman 1dari 2

Dasar Hukum Informed Consent

a. Persetujuan tindakan kedokteran telah diatur dalam pasal 45 Undang-Undang No.29 tahun 2004
tentang praktek kedokteran.

b. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.290/Menkes/Per/III/ 2008 tentang persetujuan tindakan


Kedokteran

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

d. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 585/Menkes/Per/IX/ 1989 Tentang


Persetujuan Tindakan Medis pada Bab 1, huruf (a)

f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 585 yang ditindaklanjuti denagn Sk
Dirjen Yanmed 21 April 1999

g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor1419/MENKES/PER/X/2005 Tentang


Penyelenggaraan Dokter dan Dokter Gigi ini memiliki Pasal 34 Bagian. Diantara 34 pasal ini salah
satu yang mengenai informed consent yakni pasal 17.

h. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 34 Tahun 1983 tentang Kode Etik Kedokteran
Dalam Kode Etik Kedokteran Indonesia tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
No 34 Tahun 1983 di dalamnya terkandung bebrapa kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
dokter di Indonesia.

Informed Consent di Indonesia juga di atur dalam peraturan berikut:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.


2. Kode Etik Rumah Sakit Indonesia (KODERSI).
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 585/Men.Kes/Per/IX/1989 tentang Persetujuan
Tindakan Medis.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1419/Men.Kes/Per/X/2005 tentang Penyelanggaraan
Praktik Kedokteran.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan.
6. Surat Keputusan PB IDI No 319/PB/A4/88

Tujuan dan fungsi informed consent

Fungsi dari Informed Consent adalah :

1. Promosi dari hak otonomi perorangan


2. Proteksi dari pasien dan subyek
3. Mencegah terjadinya penipuan atau paksaan
4. Menimbulkan rangsangan kepada profesi medis untuk mengadakan introspeksi terhadap diri
sendiri
5. Promosi dari keputusan-keputusan rasional
6. Keterlibatan masyarakat (dalam memajukan prinsip otonomi sebagai suatu nilai social dan
mengadakan pengawasan dalam penyelidikan biomedik.

Tujuan dari Informed Consent menurut J. Guwandi adalah :

a. Melindungi pasien terhadap segala tindakan medis yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasien
b. Memberikan perlindungan hukum kepada dokter terhadap akibat yang tidak terduga dan
bersifat negatif, misalnya terhadap risk of treatment yang tak mungkin dihindarkan walaupun
dokter sudah mengusahakan semaksimal mungkin dan bertindak dengan sangat hati-hati dan
teliti.

Anda mungkin juga menyukai