Anda di halaman 1dari 8

SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA ISSN :2775-3530

“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”

A
Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

E
T

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN AKTIVITAS FISIK


TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA

Honesty Diana Morika1*, Siti Aisyah Nur2, Hendrik Jekzond3,


Rosa Fitri Amalia4
1,2,3
Stikes Syedza Saintika Padang
4
Akademi Keperawatan Nabila Padang Panjang
*
Email : honesty_morika@yahoo.com
ABSTRAK
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh tahun 2019 angka kejadian hipertensi
sebanyak 6.156 kasus. Kejadian hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo tahun 2019
sebanyak 186 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Tingkat
Pengetahuan Dan Aktivitas Fisik Pada Lansia Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di
Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan desain cross
sectional yang dilakukan pada tanggal 14 September – 10 Oktober 2020. Jumlah sampel 56
orang, yang diambil dengan teknik accidental sampling. Variabel dependen yaitu hipertensi
dan variabel independen yaitu tingkat pengetahuan dan aktivitas fisik yang dianalisa secara
univariat dan bivariat dengan menggunakan Chi-Square. Hasil uji statistik diperoleh 67,9%
responden mengalami hipertensi, dengan distribusi frekuensi tingkat pengetahuan 71,4%
responden memiliki tingkat pengetahuan rendah, 80,4% responden memiliki aktivitas ringan.
Berdasarkan hasil bivariat menunjukkan terdapatnya hubungan yang bermakna antara tingkat
pengetahuan dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada pra lansia.Kesimpulan
penelitian dinyatakan bahwa tingkat pengetahuan dan aktivitas fisik berhubungan dengan
kejadian hipertensi. Disarankan kepada masyarakat khususnya pada usia lanjut agar lebih
menjaga kondisi kesehatan terutama yang menderita hipertensi untuk mematuhi anjuran
menghindari makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah seperti ikan asin, makanan
yang diawetkan dan makanan olahan serta aktivitas fisik ditingkatkan
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan; Aktifitas Fisik dan Hipertensi

ABSTRACT
Based on data from the health office Sungai Penuh city in 2019 the incidence of hypertension
was 6156 cases. The incidence of hypetension in the work area of Puskesmas Koto Lolo in 2019
was 186 cases. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge
and physical activity in the elderly and the incidence of hypertension in the elderly in The
Working Region Puskesmas Koto Lolo 2020.This study used a cross sectional design which
was conducted on 14 September - 10 October 2020. The total sample was 56 people, who were
taken using accidental sampling technique. The dependent variable, namely hypertension and
the independent variable, namely the level of knowledge and physical activity, were analyzed
univariately and bivariately using the Chi-Square. The results of statistical tests obtained
67.9% of respondents had hypertension, with a frequency distribution of the level of knowledge
71.4% of respondents had a low level of knowledge, 80.4% of respondents had light activity.
Based on the bivariate results, there was a significant relationship between the level of
knowledge (p-value 0,000) and physical activity (p-value 0.002) with the incidence of
hypertension in pre-elderly.The conclusion of the study stated that the level of knowledge and
physical activity were related to the incidence of hypertension. It is recommended to the public,
especially in the elderly, to better maintain health conditions, especially those suffering from
hypertension, to comply with the recommendation to avoid foods that can increase blood
pressure such as salted fish, preserved foods and processed foods and increased physical
activity.

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 597


SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”
Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

A
E
T

Keywords: Hypertension; Knowledge Level; Physical Activity

PENDAHULUAN usia yang berisiko tinggi terhadap


penyakit-penyakit degeneratif, seperti
Hipertensi atau penyakit darah hipertensi, karena usia lanjut akan
tinggi telah menjadi penyakit yang mengalami proses yang disebut proses
umum diderita oleh banyak orang di penuaan. Proses penuaan akan
Indonesia. Hipertensi adalah suatu mengakibatkan peubahan pada semua
keadaan dimana tekanan darah seseorang sistem tubuh yaitu pada system sensori
berada diatas normal atau optimal yaitu pengecapan dan sistem kardiovaskuler,
120 mmHg untuk sistolik dan 80 mmHg setiap sistem yang berubah akan
untuk diastolik (Susilo, 2011). mempengaruhi kualitas hidup (Donlon,
Sampai saat ini hipertensi masih 2007).
menjadi suatu masalah yang cukup besar, Hipertensi dapat dicegah dengan
berdasarkan data dari WHO (World menghindari faktor penyebab terjadinya
Health Organization), penyakit ini hipertensi dengan pengaturan pola makan,
menyerang 22% penduduk dunia (WHO, gaya hidup yang benar, hidari kopi,
2018). Sedangkan di Asia Tenggara, merokok, dan alkohol, mengurangi
angka kejadian hipertensi mencapai 36%. konsumsi garam yang berlebihan dan
Dari hasil Riset Kesehatan Dasar aktivitas yang cukup seperti olahraga
(Riskesdas) yang terbaru tahun 2018, yang teratur (Dalimartha, 2008)
prevalensi kejadian hipertensi sebesar Faktor-faktor yang mempengaruhi
34,1%. Angka ini meningkat cukup terjadinya hipertensi dibagi dalam dua
tinggi dibandingkan hasil riskesdas tahun kelompok yaitu faktor yang dapat
2013 yang menyampaikan kejadian diubah dan yang tidak dapat diubah.
hipertensi masyarakat Indonesia yaitu Faktor yang tidak dapat diubah seperti
sebesar 25,8%. Prevalensi hipertensi jenis kelamin, umur, dan genetik.
mengalami peningkatan yang signifikan Sedangkan faktor yang dapat diubah
pada pasien berusia 60 tahun keatas. seperti pengetahuan, aktivitas fisik dan
Hipertensi terjadi pada kelompok umur pola makan. Untuk terjadinya hipertensi
31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun perlu peran faktor risiko tersebut
(45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%) bersama-sama (common underlying risk
(Riskesdas, 2018). factor), dengan kata lain satu faktor
Salah satu faktor yang risiko saja belum cukup menyebabkan
menyebabkan peningkatan tekanan timbulnya hipertensi (Arif et al, 2013).
darah tinggi adalah usia. Karena Global Action Plan direkomendasikan
semakin bertambahnya usia seseorang oleh WHO tahun 2014 dalam upaya
maka pembuluh darah akan cenderung mengendalikan prevalensi hipertensi
lebih kaku dan elastisitasnya akan meliputi pengendalian faktor risiko
berkurang, sehingga akan seperti merokok, konsumsi natrium,
mengakibatkan tekanan darah meningkat ketidakaktifan fisik dan pengendalian
(Ardiyanto, 2014). Lansia (lanjut usia) stress (Carlos, Dieberg, 2018).
adalah seseorang yang berumur 60 tahun Aktivitas fisik yang kurang dapat
keatas. Lansia (lanjut usia) merupakan meningkatkan risiko hipertensi karena

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 598


SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”
Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

A
E
T

dapat meningkatkan kelebihan berat Berdasarkan penelitian yang


badan. Orang yang tidak aktif juga dilakukan oleh Utama (2018) tentang
cenderung mempunyai frekuensi denyut hubungan asupan natrium, aktivitas fisik,
jantung yang lebih tinggi sehingga otot tingkat stres dan pengetahuan dengan
jantungnya harus bekerja lebih keras kejadian hipertensi pada lansia di
pada setiap kontraksi, semakin keras dan Puskesmas Sungai Penuh, hasil
semakin sering otot jantung memompa, penelitian menunjukkan proporsi
maka semakin besar tekanan yang hipertensi lebih besar terjadi pada
dibebankan pada arteri (Gunawan, 2007). responden dengan tingkat pengetahuan
Hal ini sesuai dengan penelitian yang rendah dibandingkan dengan tingkat
dilakukan oleh Raihan LN (2014) yang pengetahuan tinggi. Hasil uji chi-square
menunjukkan bahwa terdapat hubungan didapatkan nilai p=0,000 yang berarti
yang signifikan antara aktivitas fisik bahwa terdapat hubungan yang
dengan kejadian hipertensi dengan nilai bermakna antara tingkat pengetahuan
OR=2,67. dengan kejadian hipertensi pada lansia.
Pengetahuan diperoleh melalui Berdasarkan data Dinas Kesehatan
informasi yaitu kenyataan (fakta), Provinsi Jambi Hipertensi termasuk
melihat dan mendengar sendiri. kedalam 10 penyakit terbanyak, pada
Informasi adalah salah satu organ tahun 2017 didapatkan sebanyak
pembentuk pengetahuan dan memegang 102,895 kasus hipertensi. Pada tahun
peranan besar dalam membangun 2018 sebanyak 74.096 kasus hipertensi,
pengetahuan. Semakin banyak seseorang dan pada tahun 2019 didapatkan
memperoleh informasi, maka semakin sebanyak 111.991 kasus hipertensi
baik pula pengetahuannya, sebaliknya (Dinkes Provinsi Jambi, 2019).
semakin kurang informasi yang Berdasarkan data yang didapatkan dari
diperoleh, maka semakin kurang Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh,
pengetahuannya. Informasi tersebut hipertensi menduduki peringkat teratas
dapat diperoleh melalui media massa dari 19 penyakit terbanyak, didapatkan
dan elektronik serta tenaga kesehatan data untuk penderita hipertensi pada
dan penyuluhan-penyuluhan kesehatan tahun 2017 dengan jumlah 6.966 jiwa.
(Suryanto, 2007). Sedangkan tahun 2018 terdapat
Berdasarkan penelitian yang sebanyak 9.435 jiwa dan pada tahun
dilakukan oleh Kirana (2017) tentang 2019 didapatkan sebanyak 6.156 jiwa
hubungan status gizi, pengetahuan, dan (Dinkes Kota Sungai Penuh, 2019).
pola makan (makanan tinggi lemak Tingginya angka kejadian
dan tinggi natrium) dengan kejadian hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
hipertensi pada lansia, hasil penelitian Koto Lolo peneliti telah melakukan
menunjukkan terdapat hubungan yanng penelitian lebih lanjut tentang
bermakna antara pengetahuan dengan “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan
kejadian hipertensi. Hasil uji chi square Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian
menunjukkan p=0,01 (p<0,05) yang Hipertensi Pada Lansia di Wilayah Kerja
artinya ada hubungan yang bermakna Puskesmas Koto Lolo
antara pengetahuan dengan kejadian
hipertensi pada lansia.

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 599


599
SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”
Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

A
E
T

BAHAN DAN METODE jumlah sampel 36 orang dengan teknik


pengambilan sampel accidental
Jenis penelitian diskritif analitic sampling (Sugiyono., 2013).
dengan menggunakan desain cross Pengumpulan data menggunakan
sectional (Sugiyono., 2013) . Penelitian kuisoner dengan angket dan
ini dilakukan di Wilayah Kerja wawancara. Data di analisa secara
Puskesmas Koto Lolo Tahun 2020. univariat dan bivariat dengan
Populasi dalam penelitian adalah menggunakan Uji Chi-square.
seluruh Lansia yang berkunjung di
Puskesmas Koto Lolo Kerinci dengan

HASIL PENELITIAN dibandingkan dengan tingkat


pengetahuan tinggi yaitu 40,7%.
Bedasarkan uraian diatas Berdasarkan uji chi-square yang tekah
peneliti telah melakukan penelitian dilakukan, didapatkan nilai p=0,000,
tentang hubungan tingkat pengetahuan proporsi hipertensi banyak terjadi pada
dengan Aktifiatas fisik Lansia pada responden yang memiliki aktivitas fisik
kejadian hipertensi didapatkanlebih dari ringan yaitu 82,1% dengan jumlah
separuh 38 (67,9%) responden dengan responden 32 orang dibandingkan
kejadian hipertensi pada lansia di dengan aktivitas sedang yaitu 35,3%
Wilayah Kerja Puskesmas Koto Lolo, dengan jumlah responden 6 orang.
dan didapatkan bahwa proporsi Berdasarkan hasil uji chi-square yang
hipertensi lebih besar terjadi pada telah dilakukan, didapatkan nilai
responden yang memiliki tingkat p=0,002
pengetahuan rendah yaitu 93,1%

PEMBAHASAN hubungan antara pengetahuan dengan


pengelolaan hipertensi pada penderiat
A.Tingakat Pengetahuan hipertensi. Selain itu, Utomo (2013)
menyatakan bahwa ada hubungan antara
Berdasarkan hasil penelitian
pengetahuan dengan upaya pencegahan
dapat dilihat hipertensi lebih tinggi
kekambuhan hipertensi.
terjadi pada responden yang
Hasil penelitian ini sejalan
berpengetahuan rendah yaitu 93,1%
dengan teori Green yang menyatakan
sedangkan yang tidak hipertensi 6,9%.
bahwa perilaku seseorang dipengaruhi
Hasil uji chi-square didapatkan nilai
oleh pengetahuan sebagai faktor
p=0,000 < 0,05 yang berarti terdapat
predisposisi. Pengetahuan merupakan
hubungan yang bermakna antara
haisl tahu yang terjadi setelah seseorang
pengetahuan dengan kejadian hipertensi
melakukan penginderaan terhadap objek
pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
tertentu. Hal ini sesuai dengan
Koto Lolo.
Notoadmojo (2007) yang menyatakan
Penelitian ini sejalan dengan
bahwa perilaku manusia merupakan
penelitian yang dilakukan oleh Sefriami
hasil hubungan antara rangsangan
(2010) yang menyatakan bahwa adanya
(stimulasi) dan tanggapan (respon) yang

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 600


SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”
Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

A
E
T

diterima oleh organisme dalam aktif aktivitas fisiknya semakin normal


pelaksanaannya. Pengetahuan tekanan darah, dan semakin tidak aktif
merupakan faktor yang penting untuk aktivitas fisiknya semakin tinggi tekanan
terbentuknya tindakan seseoranng. darah.
Menurut asumsi peneliti, kejadian Kegiatan fisik yang dilakukan
hipertensi terjadi pada lansia dengan secara teratur menyebabkan
tingkat pengetahuan rendah. Pada perubahan-perubahan misalnya jantung
penelitian ini didapatkan sebanyak 42 akan bertambah kuat pada otot polosnya
(75%) lansia tidak mengetahui gangguan sehingga daya tampung besar dan
fungsi tubuh lain yang dapat disebabkan kontruksi atau denyutnya kuat dan
oleh penyakit hipertensi. Tingkat teratur, selian itu elastisitas pembuluh
pengetahuan lansia dipengaruhi oleh darah akan bertambah karena adanya
faktor pendukung seperti dukungan dari rileksasi dan vasodilatasi sehingga
keluarga dan petugas kesehatan dalam timbunan lemak akan berkurang dan
perilaku pencegahan. Hipertensi terjadi meningkatkan kontraksi otot dinding
pada lansia disebabkan oleh tingkat pembuluh darah tersebut (Anies, 2007).
pengetahuan rendah yang terjadi karena Menurut asumsi peneliti, sangat
sebagian besar lansia masih banyak dimungkinkan lansia mengalami
yang tidak pergi ke posyandu lansia hipertensi karena pada usia lanjut tubuh
yang diadakan oleh pihak puskesmas, manusia mengalami penurunan fungsi
sehingga banyak lansia yang tidak dan kemampuan dalam beraktivitas. Hal
paham dan mengerti tentang tentang ini berkaitan dengan aktivitas fisik
penatalaksanaan penyakit hipertensi. responden pada penelitian ini lebih
banyak memiliki aktivitas ringan seperti
B. Aktifitas Fisik duduk - duduk santai menonton televisi
dan jarang sekali melakukan aktivitas
Berdasarkan hasil penelitian
yang mengeluarkan energi lebih banyak
dapat dilihat bahwa hipertensi lebih
seperti lari pagi. Aktivitas ringan dapat
banyak terjadi pada responden yang
meningkatkan denyut jantung dan
memiliki aktivitas ringan. Berdasarkan
tekanan darah meningkat sehingga
uji chi-square didapatkan nilai p=0,002
menyebabkan hipertensi.
< 0,05 yang berati terdapat hubungan
yang bermakna antara aktivitas fisik
dengan kejadian hipertensi di Wilayah
Kerja Puskesmas Koto Lolo.
Penelitian ini sejalan dengan DAFTAR PUSTAKA
penelitian yang dilakukan oleh
Mutiarawati (2009) yang menyatakan Agoes, A. 2010. Tanaman Obat
bahwa adanya hubungan antara aktivitas Indonesia. Jakarta: Salemba
fisik dengan kejadian hipertensi pada Medika
lansia. Hasil yang sama juga sejalan Almatsier, Sunita. 2005. Penuntun Gizi
dengan penelitian yang dilakukan oleh Diet Edisi Baru. Jakarta: PT. Ikrar
Iswahyuni (2017), menyatakan bahwa Mandiri Abadi.
ada hubungan antara aktivitas fisik
dengan kejadian hipertensi. Semakin

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 601


SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”
Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

A
E
T

Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Dalimartha. S, 2008. Care Your Self
Ilmu Gizi. Gramedia Cetakan IX, Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus.
Jakarta. Dinas Kesehatan Kota Sungai Penuh.
Anies. 2007. Waspada Ancaman 2019. Profil Kesehatan Kota Sungai
Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT. Penuh Tahun 2019. Dinas
Elek Media Komputindo. Kesehatan Kota Sungai Penuh.
Kota Sungai Penuh.
Apriadji W. 2007. Makan Enak Untuk Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. (2019).
Hidup Sehat, Bahagia dan Awet Profil Kesehatan Provinsi Jambi
Muda. Jakarta : PT Gramedia Tahun 2019. Jambi : Dinas
Pustaka Utama. Kesehatan Provinsi Jambi.
Ardiyanto, R., 2014. Hubungan Indeks Donlon, Barbara C. (2007). Buku Ajar
Massa Tubuh (IMT), Aktivitas Keperawatan Gerontik. Edisi 2.
Fisik, Rokok, Konsumsi Buah, (Halaman. 11-17). EGC. Jakarta.
Sayur dan Kejadian Hipertensi Gunawan. Hipertensi. Jakarta : PT
Pada Lansia Di Pulau Kalimantan. Gramedia; 2007.10.
Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan.
Hasanah. 2012. Asupan Zat Gizi,
Universitas Esa Unggul Jakarta.
Aktivitas Fisik, Status Gizi, dan
Arif, D., Rusnoto, R., Hartinah, D. Tekanan Darah Lansia. Skripsi.
(2013). Faktor-faktor yang
Bogor (ID) : Institut Pertanian
berhubungan dengan kejadian
Bogor.
hipertensi pada lansia di Pusling
Iswahyuni, S. 2017. Hubungan Antara
Desa Klumpit UPT Puskesmas
Aktivitas Fisik dan Hipertensi Pada
Gribig Kabupaten Kudus. JIKK
Lansia. Jurnal. Vol 14 No 2. Maret
(Jurnal Ilmu Keperawatan dan
2017
Kebidanan, 4(2), 18-34
Kirana, jagat. 2017. Hubungan Status
Arisman. 2009. Gizi Dalam Daur Gizi, Pengetahuan Dan Pola
Hidup. Edisi II. Jakarta: EGC
Makan Dengan Kejadian
Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi Hipertensi Pada Lansia. Skripsi.
Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Padang (ID) : Stikes Perintis
Rineka Cipta. Padang.
Carlson, D. J., Dieberg, G., Hess, N. C., Mangoenprasodjo, S. A, dan Hidayanti,
Millar, P. J., & Smart, N. A. (2014). N, S. 2005. Mengisi Hari Tua
Isometric exercise training for dengan Bahagia. Jakarta: Pradipta
blood pressure management: A Publishing.
systematic revie a Mustika, A. 2017. Hubungan
meta- wMa n
Clin Pengetahuan, Asupan (Natrium &
analysis. yo ic
Lemak) dan Aktifitas Fisik Dengan
Proceedings, 89(3), 327–
https://doi.org/10.1016/j.mayocp.20 Kejadian Hipertensi Pada Lansia di
13.10.030 334.
Kecamatan Hamparan Rawang
Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kota Sungai Penuh Tahun 2017.
Kesehatan Lingkungan. EGC. Skripsi. Program Studi S1 Gizi.
Jakarta. Stikes Perintis Padang.

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 602


SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”
Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

A
E
T

Mutiarawati, R. 2009. Hubungan Antara Hipertensi Pada Penderita


Riwayat Aktivitas Fisik Dengan Hipertensi di RT 10-12 Kelurahan
Kejadian Hipertensi Pada Usia Pandeyan Umbulharjo Kota
45-54 Tahun Study di Wilayah Yogyakarta. Naskah Publikasi.
Kelurahan Tlogosari Kulon Prodi Ilmu Keperawata. Stikes
Semarang Tahun 2009. Skripsi. ‘Aisyitah Yogyakarta.
Jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Universitas Negeri Suiraoka IP. (2012). Penyakit
Semarang. Degeneratif Mengenal Mencegah
Dan Mengurangi Faktor Risiko.
Notoadmojo, S. 2005. Promosi Yogyakarta: Nuha Medika.
Kesehatan Teori dan Aplikasi. Suiraoka, IP. 2012. Penyakit
Jakarta: PT Rineka Cipta. Degeneratif Mengenal Mencegah
Notoadmojo, S. 2007. Promosi dan Mengurangi Faktor Risiko.
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Yogyakarta: Nuha Medika.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nuraini, Bianti. 2015. “Risk Factors Of Supriasa et al. 2002. Penilaian Status
Hypertension”. Jurnal Majority, Gizi. Jakarta: EGC.
(4)5: 12. Februari. Suryanto. 2007. Informasi dan
Prassetyo, H., 2014. Studi Analisis Pengetahuan. Available from:
Aktivitas Fisik, Konsumsi Pangan, http://www.suryanto.blogspot.co.id/
Status Gizi dan Tekanan Darah html (accessed 7 agustus 2015).
Peserta Senam Diabetes di RSUD Susilo, dan Wulandari. 2011. Cara Jitu
Cibinong. Skripsi. Fakultas Ekologi Mengatasi Hipertensi. Yogyakarta:
Manusia. Institut Pertanian Bogor. Penerbit Andi.
Proverawati, A dan Wati, E K. 2011. Sustrani et al. 2005. Hipertensi. Jakarta:
Ilmu Gizi untuk Perawat dan Gizi Gramedia Pustaka Utama.
Kesehatan. Yulia Medika. Sutanto. 2010. Penyakit Modern
Yogyakarta. Hipertensi, Stroke, Jantung,
Raihan LN, Erwin, Dewi AP. Kolesterol dan Diabetes. CV. Andi.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Yogyakarta.
Dengan Kejadian Hipertensi Primer Utama, Elsa (2018). Hubungan Asupan
Pada Masyarakat di Wilayah Kerja Natrium, Aktivitas Fisik, Stres Dan
Puskesmas Rumbai Pesisir. Skripsi. Pengetahuan Pada Pra Lansia.
Pekanbaru; Universitas Riau. 2014. Skripsi. Padang (ID) : Stikes
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Perintis Padang.
2018. Badan Penelitian Dan Utomo, PT. 2013. Hubungan Tingkat
Pengembangan Kesehatan, Pengetahuan Tentang Hipertensi
Departemen Kesehatan RI. Jakarta. Dengan Upaya Pencegahan
Sari, Yanti Nur Indah. 2017. Berdamai Kekambuhan Hipertensi Pada
dengan Hipertensi. Jakarta: Bumi Lansia di Desa Blulukan
Medika. Kecamatan Colomadu Kabupaten
Sefriami. 2010. Hubungan Tingkat Karanganyar. Naskah Publikasi.
Pengetahuan Dengan Pengelolaan Fakultas Ilmu Kesehatan. UMS.

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 603


SEMINAR NASIONAL SYEDZA SAINTIKA ISSN :2775-3530
“Kebijakan Strategi dan Penatalaksanaan Penanggulangan Covid di Indonesia”
Web: https://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/PSNSYS Oral Presentasi

A
E
T

Wawan A, Dewi M. Teori &


Pengukuran pengetahuan dan sikap
perilaku manusia. Yogyakarta:
NuhaMedika, 2010. h. 11-68
WHO, 2010; Physical Activity. In Guide
to Community Preventive Service
Website, 2008. Terdapat dalam
situs
http://repository.usu.ac.idbitstream
123456789274194Chapter%2011.p
df. Diambil pada tanggal 27
November 2017.
WHO. (2018). A Global Brief on
Hypertension – Silent Killer, Global
Public Crisis. Geneva: WHO Press.
Widiana, IMR., Ani, SL. 2017.
Prevalensi dan Karakteristik
Hipertensi Pada Pralansia dan
Lansia di Dusun Tengah, Desa
Ulakan, Kecamatan Manggis.
E-Jurnal Medika. Vol 5 Nomor 2.
Agustus. 2017.
Wijaya, Nurlita Kurnia. 2019.
Hubungan Karakteristik Individu,
Aktivitas Fisik Dan Gaya Hidup
Dengan Tingkat Kebugaran Fisik
Pada Lansia. Skripsi. Surabaya
(ID) : Universitas Airlangga.
Yogiantoro. 2006. Hipertensi esensial
dalam buku ajar ilmu penyakit
dalam (Edisi IV) (Jilid I). Jakarta:
FKUI.

Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika 604

Anda mungkin juga menyukai