Anda di halaman 1dari 7

pisSN 2302-4240

eISSN 2655-2086
DOI:
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com

ASTONJADRO: CEAESJ
Volume 11, Edisi 1, Februari 2022, hlm.233-240 http://dx.doi.org/10.32832/astonjadro.v11i1

EVALUASI RANCANG BANGUN DINDING PENAHAN PADA JALAN SUKABUMI


(BAROS) - SAGARANTEN KM BDG 115+200
Muhammad Kemal Pasha, Cece Suhendi, Utamy Sukmayu Saputri

Jurusan Teknik Sipil, Universitas Nusa Putra Sukabumi, INDONESIA


Surel:muhammad.kemal_ts19@gmail.com ,cece@nusaputra .ac.id ,
utamy.sukmayu@nusaputra.ac.id
ABSTRAK
Ruas jalan Sukabumi (Baros) – Sagaranten Km Bdg 115+200 yang terletak di Kabupaten Sukabumi
merupakan ruas jalan provinsi Jawa Barat. Karena jalan tersebut selalu rusak akibat tergerus oleh
resapan air pada persawahan yang merembes ke badan jalan di lokasi tersebut dan tanah di lokasi
tersebut cenderung tidak stabil berdasarkan hasil uji lab yang telah dilakukan. nilai sudut geser 4,99ᵒ dan
memiliki berat jenis 17,45, maka dilakukan analisis terhadap kerusakan dinding penahan tanah eksisting
dan desain dinding penahan tanah tipe bronjong baru pada lokasi tersebut. Bangunan dinding penahan
tanah bronjong akan dirancang dengan 3 desain, pertama menggunakan volume batu 13 m3, kedua
menggunakan volume batu 8 m3 dan ketiga menggunakan volume batu 6,5 m3.

Kata kunci:dinding penahan; bronjong; jalan.


Diterima: 2021-12-10 Diperbaiki: 2021-12-14 Diterima: 2022-01-08 Tersedia secara online:
2022-01-10
PENGANTAR
Jalan raya adalah jalur darat di permukaan bumi yang dibuat oleh manusia dengan bentuk, ukuran dan
perkembangannya sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik untuk lalu lintas individu, makhluk, dan kendaraan
yang mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lain. berikutnya secara efektif dan cepat (Clarkson). H.Oglesby,
1999). Bangunan Pelengkap Jalan adalah bangunan yang mendukung kapasitas dan keselamatan jalan yang meliputi
perpanjangan, perahu, jembatan, underpass, area parkir, kanal, penahan penahan, dan saluran sisi jalan yang
dilakukan sesuai kebutuhan. (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 13/PRT/M/2011
tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Pengawasan Jalan). Penelitian ini dilakukan di jalan Sukabumi (Baros) –
Sagaranten Km Bdg 115+200, yang sudah diketahui dan dirasakan oleh banyak orang yang melintas di jalan bahwa
terdapat station (STA) yang mengalami kerusakan badan jalan berulang kali, hal ini dibuktikan dengan data
pengukuran hasil survey menggunakan alat ukur total station yang menunjukkan penampang jalan memiliki grade
yang tidak sesuai l. Beberapa perawatan telah dilakukan pada ruas jalan tersebut namun hasilnya masih nihil, oleh
karena itu perlu dilakukan evaluasi dan kajian sejarah penanganan pada ruas jalan tersebut untuk mengetahui
penyebab kerusakan yang terus menerus, sehingga diperoleh solusi alternatif yang selanjutnya menentukan
perencanaan sebagai solusi yang dapat meningkatkan mobilitas transportasi. Berdasarkan permasalahan dan fakta
yang ada,

METODE PENELITIAN
Kegiatan survey dilakukan berdasarkan kebutuhan data, secara umum tahapan yang terdapat dalam penelitian ini meliputi;
(1) Lokasi Penelitian (2) Pengumpulan Data; (3) Analisis Data (4) Perbandingan Hasil Analisis. Lokasi penelitian ini
dilakukan di ruas jalan Sukabumi (Baros) – Sagaranten Km Bdg 115+200, Jawa Barat. Adapun tahapan dan prosedur yang
akan dilakukan dalam penelitian ini adalah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.

233
Muhammad Kemal Pasha, Cece Suhendi, Utamy Sukmayu Saputri
EVALUASI DESAIN DINDING PENAHAN JALAN SUKABUMI (BAROS) - SAGARANTEN KM BDG 115+200

Gambar 1. Bagan Alur Penelitian

HASIL DAN DISKUSI


Ikhtisar Lokasi
Site review perlu dilakukan untuk melihat kondisi lapangan yang sebenarnya, untuk mengetahui penanganan yang sesuai di
lapangan dan untuk mengetahui kondisi masyarakat di lokasi terhadap permasalahan yang ada di lokasi tersebut. yang
sebelumnya sudah didapatkan dari Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Jawa Barat, selanjutnya hanya dilakukan
peninjauan lokasi dan dikoordinasikan dengan warga sekitar lokasi, menurut laporan warga dapat disimpulkan bahwa
penyebab rusaknya bangunan pelengkap jalan eksisting yang disebabkan oleh air tanah yang berasal dari persawahan dapat
digambarkan sebagai berikut melalui Gambar 2.

AREA PERUMAHAN

Lokasi Penelitian

SAWAH

PAPAN JALAN YANG ADA

Gambar 2. Situasi Penampang dan Ilustrasi Kondisi Di Bawah Tanah


Data Tanah

Karena desain bangunan bronjong dan ketinggian lereng yang akan ditangani memiliki ketinggian 3,00 m, maka data tanah yang digunakan
adalah data tanah dari uji borlog dengan kedalaman 1,50 – 2,00 m. Dan untuk data tanah timbunan digunakan data tanah timbunan secara
umum. Untuk rekapitulasi data lahan yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 1. Kedalaman Data Tanah 1,50 – 2,00 m


t d N Φ C Qc q
(kN/m3) (kN/m3) (kN/m3) (°) (kN/m3) (kN/m2)

17,45 12,08 5,38 4,99 15 383,6 10


(Sumber: Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Jawa Barat) t =

234
ASTONJADRO: CEAESJ pisSN 2302-4240
eISSN 2655-2086
Volume 11, Edisi 1, Februari 2022, hlm.233-240 DOI: http://dx.doi.org/10.32832/astonjadro.v11i1
17,45 kN/m3 d =
12,08 kN/m3 n =
5,38

= 4,99 ° c = 15 kN/m2=
0,15 kg/cm2 daya dukung

tanah
Qc = 383,6 Kn/m2= 3,836 kg/cm2
Ada tambahan l beban seragam di tanah (lalu lintas) q =
10 kN/m2= 0,1 kg/cm2
Langkah Analisis dan Perencanaan

Dalam melakukan analisis dinding penahan tanah eksisting dan membuat desain desain, peneliti menggunakan metode yang sama yaitu

metode Rankine yang disederhanakan dan yang disederhanakan. Membagi Dimensi Menjadi Beberapa Komponen

Untuk memudahkan analisis atau perencanaan, maka komponen-komponen dimensi tersebut dipisahkan menjadi beberapa bagian, lambang-lambang dan artinya
adalah sebagai berikut:
- H = Jumlah l tinggi.

- H1 = Tinggi dinding penahan tanah dari permukaan tanah =

- H2 Tinggi dari bawah permukaan tanah ke permukaan

- tanah.

- B = Total lebar dasar dinding penahan tanah. = Dasar yang sesuai


- BB dengan lebar puncak gedung.
- B1 = dari ujung BB sampai ujung dinding penahan tanah.
- BA = Lebar bangunan.

Menentukan Koefisien Tanah

Koefisien tanah akan digunakan untuk menghitung tekanan tanah aktif dan pasif, koefisien nilai tanah diperoleh
berdasarkan kondisi tanah yang diperoleh dari hasil uji lab yaitu nilai sudut geser dengan simbol , dan dengan
metode Rankine yang digunakan akan diperoleh koefisien tanah aktif dan pasif.

- Koefisien Tanah Aktif Ka = Tan2(45 – (ϕ ×2)/2)

- Koefisien Tanah Pasif Kp = Tan2(45 + 1/2)


Menghitung Konsekuensi Tekanan Tanah Aktif Tambahan Beban Genap (Pa1)
Tekanan tanah yang diperoleh dari beban seragam dapat diartikan sebagai beban yang berasal dari badan jalan, bahu
jalan dan daerah sekitarnya, dan dari lalu lintas, HS adalah koefisien beban seragam dari kondisi tanah di daerah
yang bernilai 10/12.08, untuk perhitungan tekanan tanah aktif dari beban seragam tambahan adalah:
Ka .γd.Hs.H

- Ka , koefisien tekanan tanah aktif

- d, berat tanah kering.

- Hs, koefisien beban seragam pada tanah kering

- H, tinggi keseluruhan bangunan


Pengaruh Tanah Dibalik Tembok (Pa2)

Tekanan tanah di belakang dinding adalah beban horizontal dari lereng yang ditahan.

1/2.Ka .γd.HH

- karena beban dari belakang tanah berbentuk segitiga karena semakin tinggi beban, maka
semakin kecil bebannya, tetapi semakin rendah bebannya, semakin besar bebannya.

235
Muhammad Kemal Pasha, Cece Suhendi, Utamy Sukmayu Saputri
EVALUASI DESAIN DINDING PENAHAN JALAN SUKABUMI (BAROS) - SAGARANTEN KM BDG 115+200

- Ka , koefisien tekanan tanah aktif

- d, berat tanah kering.

- H, tinggi keseluruhan bangunan


Pengaruh Air Di Balik Tembok (PW)
Tekanan yang berasal dari air yang terkandung di dalam tanah, karena air memiliki beban sendiri, maka beban tersebut harus
dianalisis.

1/2.nH

- , karena beban dari belakang tanah berbentuk segitiga karena semakin tinggi beban maka
semakin kecil bebannya, tetapi semakin rendah bebannya, semakin besar bebannya.

- n, porositas adalah persentase total pori-pori dalam tanah yang ditempati oleh air dan udara, dapat diartikan sebagai kadar air
tanah

- H, tinggi keseluruhan bangunan


Menghitung Tekanan Tanah Pasif (Pp)
Tekanan pasif ditentukan oleh kedalaman pondasi dan kekuatan tanah, karena tekanan pasif ini nantinya akan digunakan sebagai
ketahanan terhadap tekanan tanah aktif, analisisnya sebagai berikut: Kp.γd.(h2).(h2)

- , karena beban dari belakang tanah berbentuk segitiga karena semakin tinggi beban, maka
semakin kecil bebannya, tetapi semakin rendah bebannya, semakin besar bebannya.

- Kp, Koefisien tekanan tanah pasif.

- d, Berat tanah kering.

- H2 = Tinggi dari bawah permukaan tanah ke permukaan tanah.

Periksa Terhadap Guling

Momen guling (Mo) adalah nilai momen yang dapat mengakibatkan gulingnya dinding penahan tanah, analisisnya
sebagai berikut:

Mo = (Pa1.H/2) + (Pa2.H/3) + (PW.H/3)

- Pa1 = Tekanan tanah aktif dari tambahan l beban seragam.

- H/2 = Tinggi keseluruhan bangunan dibagi 2 karena bebannya merata


didistribusikan
- digambarkan sebagai kotak.

- Pa2 = Pengaruh Tanah di Belakang Tembok ll

H/3 = Tinggi keseluruhan bangunan dibagi 3 karena beban terdistribusi secara merata

- digambarkan sebagai segitiga

PW = Pengaruh Air di Belakang Tembok ll

- Berat Dinding Reta ining Bumi

- Kepadatan pasangan bata /m3= 22kN

Berat dinding penahan dinding = Volume . Berat jenis


- Berat jenis bronjong /m3= 20kN
- Berat jenis gabion = Volume Berat jenis

Menghitung Faktor Keamanan

Mb/Bln > 1,5

236
ASTONJADRO: CEAESJ pisSN 2302-4240
eISSN 2655-2086
Volume 11, Edisi 1, Februari 2022, hlm.233-240 DOI: http://dx.doi.org/10.32832/astonjadro.v11i1
Mb = Momen guling, dapat diartikan sebagai momen tahanan terhadap momen guling.

Mb = R . Tangan

R = Berat komponen yang diperoleh dari berat jenis dikalikan volume komponen Komponen
= Bagian dari dimensi yang dipisahkan berdasarkan analisis titik berat

Pusat gravitasi = Titik berat ini dapat ditentukan berdasarkan distribusi massa partikel benda yang masing-
masing memiliki berat tertentu. Pusat gravitasi berada pada titik di mana momen resultan gaya gravitasi
masing-masing partikel adalah nol.
Periksa Terhadap Gaya Geser

Gaya geser tersebut berasal dari gaya dorong horizontal yang dapat menyebabkan dinding penahan tanah terkelupas, analisis gaya geser tersebut adalah
sebagai berikut :

Gaya geser (Ho)


Ho = Gaya geser yang diperoleh dari gabungan tekanan tanah aktif. Ho

= Pa1 + Pa2 + Pw

Gaya Retensi Geser


Hb = Nilai koefisien gesekan dinding penahan tanah (μ) dikalikan dengan berat total dinding penahan tanah
kemudian ditambah tekanan tanah pasif Hb = (μR) +Pp
Menghitung Faktor Keamanan

Hb/Ho > 1,5

• Periksa Aga Inst Daya Dukung Tanah


Eksentrisitas, pengaruh beban eksentrisitas terhadap daya dukung pondasi dengan adanya beban eksentrisitas, hal ini
dapat mempengaruhi daya dukung pondasi.

e = (B/2) - ((Mb-Mo)/R)
Nilai eksentrisitas ditentukan oleh lebar dasar dinding penahan dan berat dinding penahan.
Qmin adalah beban vertikal total minimum, memiliki nilai yang lebih besar karena memiliki beban yang lebih kecil untuk menopang karena posisinya di
ujung bagian dalam dinding penahan.

Qmin = (R/B) . (1- (H. e/B)) Faktor Keamanan

diperoleh dari:

SF=
=
Qmax adalah beban vertikal total maksimum, memiliki nilai yang lebih kecil karena memiliki beban yang lebih besar karena
posisinya berada di ujung luar dinding penahan. Qmax = (R/B) . (1+ (3,5 . e/B))
Faktor Keamanan diperoleh dari:

SF =
=
Hasil Analisis Desain Existing dan Desain Rencana
Setelah melakukan analisa desain pada desain eksisting dan membuat desain dan menganalisa Rencana Desain,
didapatkan hasil bahwa dinding penahan tanah eksisting yang merupakan tipe dinding penahan gravitasi tidak sesuai
dengan pengecekan geser. , pengecekan guling, dan pengecekan daya dukung tanah, sedangkan Desain Rencana
yang telah dirancang menunjukkan kesesuaian antara cek guling geser, cek guling dan cek daya dukung tanah untuk
rekapitulasi cek desain angka dapat diringkas dalam Tabel 2.
Meja 2. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Desain
Cek Desain Ada 1stDesain 2danDesain 3rdDesain
Tidak
Desain Nilai yang Diperlukan

237
Muhammad Kemal Pasha, Cece Suhendi, Utamy Sukmayu Saputri
EVALUASI DESAIN DINDING PENAHAN JALAN SUKABUMI (BAROS) - SAGARANTEN KM BDG 115+200
Menggulingkan

1 1,537 7,02 4,65 4,24 > 1,5


2 Gaya geser 1.188 3,002 2,31 1,88 > 1,5

3 Keanehan 0,399 0,054 0,13 0,00115 > B/H

4 Qmin 6,23 8,48 8,87 >3


5 Qmax 5,599 6.429 8,84 >3
Berdasarkan hasil analisis, dinding penahan tanah eksisting mengalami kegagalan pada saat pemeriksaan gaya geser,
sedangkan nilai pemeriksaan guling dan daya dukung tanah sesuai dengan nilai yang dipersyaratkan. Rencana pertama,
kedua, dan ketiga yang telah dirancang telah berhasil melewati seluruh tahapan pemeriksaan mulai dari pemeriksaan guling,
pemeriksaan gaya geser, dan pemeriksaan daya dukung tanah.

Pembuatan 3 denah desain bertujuan untuk melakukan perbandingan yang lebih variatif sehingga akan ditemukan desain
yang efektif dan efisien, efisiensi desain menggunakan indikator ukuran volume setiap denah desain, semakin kecil volume
denah desain, semakin efektif dan efisien. Selain anggaran biaya yang digunakan akan lebih efisien, durasi pekerjaan
konstruksi akan lebih cepat karena volume pekerjaan berkurang, oleh karena itu peneliti merekap volume desain pertama,
kedua dan ketiga, yang dapat dilihat dari Tabel 3 dibawah ini :
Tabel 3. Rencanakan Volume Desain
Nama Desain
Tidak
Volume (M')

1 1stDesain Rencana
13
2 2danDesain Rencana
8
3 3 rd Desain Rencana 6,5

KESIMPULAN
Secara dimensi, desain dinding penahan tanah yang ada saat ini sudah memiliki kriteria yaitu
dengan konsep dinding penahan tanah tipe gravitasi pada umumnya, kerusakan desain ini
disebabkan oleh kondisi tanah di lokasi penelitian yang memiliki sifat tidak stabil dan memiliki
kadar air tanah yang tinggi dibuktikan dengan hasil analisis geser yang tidak memenuhi nilai SF
minimum. Penyebab lainnya adalah dinding penahan tanah tidak dapat mengalirkan air tanah
dengan baik karena pori-pori dinding penahan hanya mengandalkan air suling sehingga
menyebabkan air tanah terakumulasi. Mengendap menyebabkan tanah menjadi jenuh dan
menghasilkan gaya geser & guling yang kuat ke bangunan yang ada. Dinding penahan bronjong
yang cocok untuk lokasi ini adalah dinding penahan bronjong atau bronjong karena dinding
penahan bronjong memiliki pori-pori yang besar sehingga dapat mengalirkan air dari tanah yang
teridentifikasi berasal dari sawah warga. Hasil analisis desain eksisting terbukti tidak memenuhi
persyaratan SF minimum untuk pengecekan gaya geser, sedangkan rencana desain yang telah
dirancang berupa 3 desain dinding penahan tanah tipe bronjong telah memenuhi persyaratan SF
minimum untuk gaya guling, gaya geser, dan daya dukung tanah. Desain denah yang memiliki
efektivitas tinggi adalah desain ketiga, karena memiliki kebutuhan volume bronjong paling sedikit.
Hasil analisis desain eksisting terbukti tidak memenuhi persyaratan SF minimum untuk
pengecekan gaya geser, sedangkan rencana desain yang telah dirancang berupa 3 desain dinding
penahan tanah tipe bronjong telah memenuhi persyaratan SF minimum untuk gaya guling, gaya
geser, dan daya dukung tanah. Desain denah yang memiliki efektivitas tinggi adalah desain ketiga,
karena memiliki kebutuhan volume bronjong paling sedikit. Hasil analisis desain eksisting terbukti
tidak memenuhi persyaratan SF minimum untuk pengecekan gaya geser, sedangkan rencana desain
yang telah dirancang berupa 3 desain dinding penahan tanah tipe bronjong telah memenuhi
persyaratan SF minimum untuk gaya guling, gaya geser, dan daya dukung tanah. Desain denah
yang memiliki efektivitas tinggi adalah desain ketiga, karena memiliki kebutuhan volume bronjong
paling sedikit.

REFERENSI
Adhi Surya , Muhammad FikriAzhar dan Abdurrahman, 2021 . PerencanaanDindingPenahan Tanah Pada Ja lan Gubernur
Syarkawi (SP. Empa t HandilBakti – Bypass Banjarmasin), Universitas Islam Ka limantan Muhammad Arsyad Al
BanjariBanjarmasin. (Bahasa Indonesia).

Andi Muh. Alam Kangkang, Sulha , Umran Sarita , 2020. Ana lisis Perhitungan Stabilitas Bronjong Dan RAB, Tugas
Akhir, Politeknik Negeri Jakarta , Depok. (Bahasa Indonesia).

238
ASTONJADRO: CEAESJ pisSN 2302-4240
eISSN 2655-2086
Volume 11, Edisi 1, Februari 2022, hlm.233-240 DOI: http://dx.doi.org/10.32832/astonjadro.v11i1
Bowles, Joseph E, 1989. Sifa t-sifa t Fisis dan Geoteknis Tanah, (Mekanika Tanah), Erlangga , Jakarta . (Bahasa Indonesia).

Clarkson H, Oglesby, 1999, Alih Bahasa , Teknik Ja lan Raya Jilid 1, Gramedia , Jakarta. (Bahasa Indonesia)

Das, Bra ja M. 1993. Mekanika Tanah (Prinsip prinsip Rekayasa Geoteknis). Erlangga, Jakarta. (Bahasa Indonesia)

Das, B., M., (Noor Endah, Indrasurya B. Mochar) 1995. MekanikaTanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid I
Cetakan Pertama, Penerbit Erlangga , Jakarta . (Bahasa Indonesia)

Das, B., M., (Noor Endah, Indrasurya B. Mochar) 1996. MekanikaTanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid II
Cetakan Pertama, Penerbit Erlangga , Jakarta . (Bahasa Indonesia)

Edrick Tanuwijaya , Aksan Kawanda dan Hendy Wijaya 2019. StudiKolerasi Nila i Tahanan Konus Sondir
Terhadap Parameter Tanah Pada Proyek Di Jakarta Bara t, Universitas Tarumanagara , Jl. Letjen S. Parman No.1 Jakarta .
(Bahasa Indonesia)

Enden Mina , Woelandari Fa thonah, Fricha Desy Candra Sari 2019. Ana lisis Stabilitas Dinding Penahan
Tanah Untuk Perkua tan Tebing Badan Ja lan Suradita – Kranggan, Skripsi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa , Cilegon.
(Bahasa Indonesia)

Hardiya tmo, HC 2003. Mekanikah Tanah II Jilid 3. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
(Indonesia)
Hardya tmo, HC, 2010. Mekanika Tanah II Edisi V, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta . (Bahasa Indonesia)

Masriani Endayanti, Krisman Marpaung, S, 2019. Ana lisis Perkua tan LerengDengan Menggunakan Dinding Penahan
Tanah di Skyland Jayapura Selatan, Universitas Darma Agung. (Bahasa Indonesia)

LDWesley (1977). Mekanika Tanah, beton VI, Badan Penerbit Pekerjaan Umum. (Bahasa Indonesia)

Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, UWKS. Dosen Program Studi Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, UWKS. 2019. Perencanaan Ulang Dinding Penahan Tanah Underpass Mayjend
Sungkono Surabaya . Program Studi Teknik Sip il, Fakultas Teknik, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. (Bahasa
Indonesia)
Maria Febe, Imam Hariadi Sasongko, 2019. Ana lisis Stabilitas Dinding Penahan Tanah Dengan Perkua tan
BronjongPada Jalan Tol Ulujami – Pondok Ranji Ramp Bintaro Viaduct, Tugas Akhir, Politeknik Negeri Jakarta , Depok.
(Bahasa Indonesia)

Melania Ka la lo, Jack H. Ticoh, Agnes T. Mandagi, 2017. Ana lisis Stabilitas Dinding Penahan Tanah (Studi Kasus: Sekitar
Area l PT Trakindo, Desa Maumbi, Kabupa ten Minahasa Utara). (Bahasa Indonesia)

Muh. Tahir, Ra tna Musa , 2020. Ka jian Koefisien Kekasaran Manning (n) Pasangan Ba tu dan Beton
Berdasarkan KuantifikasiKekasaran Hidrolis (Studi Kasus Daerah Irigasi Wawotobi Kab. Konawe Sultra) Program Studi
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muslim Indonesia . (Bahasa Indonesia)

Muhammad Nurdin, 2019. Eva luasi Tikungan Di Ruas Ja lan Dekso – Samiga luh, Kabupa ten Kulon Progo, Skripsi,
Universitas Negeri Yogyakarta . (Bahasa Indonesia)

O'Rourke, TD & Jones, CJFP, 1990. Gambaran Umum Sistem Penahan Tanah: 1970 – 1990.
Desain dan kinerja struktur penahan tanah: prosiding konferensi / disponsori oleh Divisi Teknik
Geoteknik dari Masyarakat Sipil Amerika Insinyur bekerja sama dengan Bagian Ithaca, hlm. 22-51.
Reyhana Almira Rahma , Ma rdewi Jama l, Heri Sutanto, 2020. Ana lisis Stabilitas Lereng Pada Ruas Ja lan
Samarinda Ba likpapanKm.24 Dengan Alterna tif Perkua tan DindingBronjongDan Geotekstil, Skripsi, Universitas
Mulawarman, Samarinda. (Bahasa Indonesia)

SangGumilar, 2020. Tanah Longsor Dan Upaya Pencegahannya, Media Sarana Sejahtra, Sukuharjo. (Bahasa Indonesia)

Surono. 2009. Litostra tigrafi Pegunungan Sela tan Bagian Timur Daerah IstimewaYogyakarta dan Jawa
Tengah. Publikasi Khusus Geologi Pegunungan Selan Bagian Timur. Kementerian Energi dan Sumber Daya Pertambangan,
Badan Geologi, Pusa t Survei Geologi. Bandung. (Bahasa Indonesia)

Tjokorda Gde Suwarsa Putra , Made Dodiek Wirya Ardana , dan Made Arya ti., 2020, Ana lisis Stabilitas
Lereng Pada Badan Ja lan Dan Perencanaan Perkua tan Dinding Penahan Tanah, Skripsi, Universitas
Udayana, Denpasar. (Bahasa Indonesia)

Zuul Fitriana Umari1, Bahder Djohan2, Andri Subaktio3 2019, Desa in Pondasi Dengan
Menggunakan Batu Ka li Pada Ja lan Sekayu-Betung. (Bahasa Indonesia)

239

Anda mungkin juga menyukai