Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN HASIL SURVEI

JEMBATAN, JALAN DAN DRAINASE


MATA PELAJARAN KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN

TAHUN 2023-2024

Disusun Oleh:

AGUSTINUS GRATIA PRIMA.A


NIS : 28546

PROGRAM KEAHLIAN
DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN
SMK “CANDA BHIRAWA” PARE
Jl. Pb. Sudirman No.68 Telp./Fax. (0354) 391187 Kode Pos (64211)
Email: info@smkcbpare.sch.id
Website: http://WWW.smkcbpare.sch.id
PARE-KEDIRI
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN TUGAS SURVEI JEMBATAN
JALAN dan DRAINASE

“KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN”

Yang bertanda tangan dibawah ini. Guru pengajar mata pelajaran Kontruksi
jalan dan jembatan program Keahlian desain pemodelan dan informasi bangunan
menerima dan menyetujui laporan tugas survei jembatan, jalan dan drainase.

Disusun oleh:
AGUSTINUS GRATIA PRIMA ADITYA
XII DPIB 1
NIS: 28546
Telah disetujui dan di uji oleh guru pengajar dengan nilai.............

Mengetahui,
Guru Pembimbing
Konstruksi Jalan Dan Jembatan

Ajeng Novita Sari, S.T.


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas berkat


Izin dan rahmat-nya penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan laporan
hasil survey mata pelajaran kontruksi jalan dan jembatan ( KJDJ ) maupun
dalam penyusunan laporan ini penulis sangat berhutang budi atas segala bantuan
dan bimbingan secara langsung.
Akhir kata, penulis menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang dapat
membangun kemampuan penulis dalam proses pembelajaran selanjutnya.
Semoga laporan ini bermanfaat.

Pare,31 oktober 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
JEMBATAN merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau
rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Jembatan dibangun untuk
penyeberangan pejalan kaki, kendaraan atau kereta api di atas halangan.Jembatan juga
merupakan bagian dari infrastruktur transportasi darat yang sangat vital dalam aliran
perjalanan (traffic flows). Jembatan sering menjadi komponen kritis dari suatu ruas
jalan, karena sebagai penentu beban maksimum kendaraan yang melewati ruas jalan
tersebut. Melihat pentingnya fungsi dari suatu jembatan maka pembuatan jembatan
harus memenuhi berbagai macam standart yang ada. Salah satu syarat yang harus
terpenuhi dalam pembuatan jembatan adalah ketahanan jembatan tersebut dalam
menahan beban baik manusia maupun kendaraan yang melintas di jembatan tersebut
serta kondisi kesetimbangan statis pada jembatan tersebut.

JALAN adalah suatu prasarana transportasi yang meliputi segala bagian jalan
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu
lintas, yang berada di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air,
serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel.

DRAINASE merupakan salah satu cara pembuangan kelebihan air yang tidak di
inginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penaggulangan akibat yang ditimbulkan
oleh kelebihan air tersebut.

2. TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan dibuatnya Survei ini antara lain:

1. Untuk memenuhi nilai tugas mata pelajaran KJDJ (Konstruksi Jalan dan
Jembatan).
2. Siswa diharapkan mengetahui pengertian, macam-macam, bentuk konstruksinya,
bahan apa saja yang digunakan dalam konstruksi Jembatan, jalan dan drainase.
3. Siswa mempunyai pengalaman yang bisa dimanfaatkan di dunia kerja.
4. Siswa mampu melakukan pengamatan langsung di lapangan.
5. Siswa mampu mengolah data hasil pengamatan di lapangan

BAB II

METODE PELAKSAANAAN

1) WAKTU DAN TEMPAT


NO WAKTU TEMPAT
a. ( Jalan) Jalan mawar,Ds dampit
Sabtu, 22 Juli 2023, Pukul Kec.puncu, Kab.Kediri, Jawa
09.30 WIB Timur 64294
b. ( Drainase) Jalan mawar,Ds dampit
Sabtu, 22 Juli 2023, Pukul Kec.puncu, Kab.Kediri, Jawa
09.30 WIB
Timur 64294
c. ( Jembatan ) Jalan mawar,Ds dampit
Sabtu, 21 Juli 2023, Pukul Kec.puncu, Kab.Kediri, Jawa
12.00 WIB Timur 64294

a) Pelaksanaan survei jalan dilaksanaakan di jalan mawar desa asmoro


bangun dusun dampit kecamatan puncu Jawa Timur 64294.Pelaksanaan
survei dimulai pukul 09.30 WIB, pada tanggal 22 Juli 2023

(sumber : google Map),2023

b) Pelaksanaan survei drainase dilaksanaakan di Jalan mawar ,


Ds.dampit,Kec.puncu,Kab.Kediri,JawaTimur64294.Pelaksanaan survei
dimulai pukul 09.30 WIB, pada tanggal 22 Juli 2023

(sumber : google Map),2023


c) Pelaksanaan survei jembatan dilaksanaakan di. Jl. bengawan solo,
Desa.pelem, Kec.Pare, Kab.Kediri, Jawa Timur 64294. Pelaksanaan
survei dimulai pukul 12.00, pada tanggal 22 Juli 2023

2) PESERTA SURVEI
NO NAMA KELAS

1. AGUSTINUS GRATIA P.A XII DPIB 1


2. JEVIAR EGI XII DPIB 1
3. Hiskia krisnaya XII DPIB 1
Survei ini dilakukan oleh saya dan teman saya , agar dapat terlaksana dan
terkendali dengan baik, tempat survei sebaiknya ditentukaan terlebih dahulu.
Ada 3 tempat yang saya survei diantarannya; Jembatan , Jalan lingkungan dan
drainase.

1) MATERI SURVEI
2.3.1. PENGERTIAN JEMBATAN
Jembatan merupakan satu struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau
rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Ia dibangun untuk
membolehkan laluan pejalan kaki pemandu kendaraan atau kereta api di atas
halangan itu

Jembatan yang terletak di desa talun merupakan jenis jembatan Beton


bertulang yang memiliki lebar kurang lebih 3,40m dengan struktur bangunan
atas berupa berutulang, landasan bangunan bawah, pondasi, dan bangunan
pengaman tepi jembatan.
Jembatan
(sumber : Data Survei),2023
1) BAGIAN-BAGIAN PADA KONSTRUKSI JEMBATAN
Menurut ( Siswanto, 1993 ) : Bentuk dan bagian jembatan dapat dibagi
dalam 4 bagian utama, yaitu :
1. Struktur Atas
2. Struktur Bawah
3. Bangunan pengaman tepi

1. STRUKTUR ATAS (Superstructure)

Struktur atas jembatan adalah bagian jembatan yang menerima beban


langsung baik dari lalu lintas kendaraan, beban pejalan kaki, dan bahkan beban
mati untuk selanjutnya di salurkan ke struktur bawah jembatan

2. STRUKTUR BAWAH (Substructures)


Fungsi utama struktur bawah adalah memikul beban – beban pada struktur atas dan
juga beban pada struktur bawah itu sendiri untuk disalurkan ke pondasi. Yang
selanjutnya beban – beban tersebut oleh pondasi disalurkan ke tanah dasar.

3. BANGUNAN PENGAMAN
Merupakan bangunan yang berfungsi sebagai pengaman terhadap pengaruh sungai
yang bersangkutan baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.3.2. JALAN
Jalan yang saya survei adalah Jalan di Jl. mawar, Dusun dampit, Desa
asmorobangun, RT 04/ RW 02, Kec.Puncu, Kab.Kediri, Jawa Timur. berikut
uraian hasil survei

Jalan lingkungan
(sumber : Data Survei),2023
Jalan lokal primer ( lingkungan ) merupakan jalan umum yang berfungsi
melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan
rata-rata rendah dan hanya untuk kendaraan-kendaraan kecil.. Pembangunan
jalan, perbaikan dan pemeliharaan dapat dilakukan oleh warga sekitar
lingkungan dan / atau oleh siapa saja. Jalan lingkungan di Jalan pancawana ini
sudah memiliki badan jalan, bahu jalan, selokan/got.

1). BAGIAN-BAGIAN PADA KONSTRUKSI JALAN


a. Lapisan perkerasan jalan

Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang


terletak di antara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan, yang
berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi, dan
selama masa pelayanannya diharapkan tidak terjadi kerusakan
yang berarti.
b. Lapis permukaan (Surface Course)
Lapis permukaan adalah lapisan yang terletak paling atas,
memiliki fungsi sebagai:
 Sebagai bagian perkerasan untuk menahan beban roda,
 Sebagai lapis rapat air untuk melindungi badan jalan dari
kerusakan akibat cuaca,
 Sebagai lapisan aus (wearing course).
Bahan untuk lapis permukaan umumnya adalah sama dengan
bahan untuk lapis pondasi, dengan persyaratan yang lebih tinggi.
Penggunaan bahan aspal diperlukan agar lapisan dapat bersifat kedap
air.

c. Lapis Pondasi Atas (Base Course)


Lapis pondasi atas adalah lapisan yang terletak antara lapis
pondasi bawah dan lapis permukaan. Lapis pondasi bawah memiliki
fungsi sebagai berikut:
 Bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban
roda dan menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya
 Bantalan terhadap lapisan permukaan.
Bahan-bahan untuk lapis pondasi umumnya harus cukup kuat
dan awet sehingga dapat menahan beban-beba roda.

d. Lapis Pondasi Bawah (Subbase Course)


Lapis pondasi bawah adalah lapis perkerasan yang terletak antara
lapisan pondasi atas dan tanah dasar, dan berfungsi sebagai:
 Bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan
beban roda pada tanah dasar.
 Efisiensi penggunaan material.
 Mengurangi ketebalan lapis perkerasan di atasnya.
 Sebagai lapisan peresapan, agar air tanah tidak berkumpul
pada pondasi
 Sebagai lapisan pertama agar memudahkan pekerjaan
selanjutnya.
 Sebagai pemecah partikel halus dari tanah dasar naik ke
lapis pondasi atas

e. Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)


Lapis tanah dasar adalah permukaan tanah semula, permukaan
tanah galian atau timbunan yang dipadatkan dan merupakan dasar
untuk perletakan bagian lapis keras lainnya.

f. Daerah manfaat jalan (Damaja)


Meliputi bagan jalan, saluran tepi jalan dan ambang pengamanan.
Badan jalan meliputi jalur lalu lintas, dengan atau tanpa jalur
pemisah dan bahu jalan.

g. Daerah milik jalan (Damija)


Merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasoleh lebar dan
tinggi tertentu yang dikuasai oleh pembina jalan dengan suatu hak
tertentu. Biasanya pada jarak per satu km dipasang patok DMJ
berwarna kuning. Sejalur tanah tertentu diluar daerah manfaat jalan
tetapi didalam daerah milik jalan dimaksudkan untuk memenuhi
persyaratan keluasaan keamanan penggunaan jalan antara lain untuk
keperluan pelebaran daerah manfaat jalan dikemudian hari.

h. Daerah pengawasan jalan (Dawasja)


Daerah pengawasan jalan (Dawasja) adalah sejalur tanah
tertentu yang terletak diluar daerah milik jalan, yang penggunaannya
diawasi oleh pembina jalan, dengan maksud agar tidak mengganggu
pandangan pengemudi dan konstruksi jalan. Dalam hai tidak cukup
luasnya daerah milik jalan.

1 TIPE-TIPE PERKERASAN
Perkerasan jalan adalah konstruksi yang dibangun di atas lapisan
tanah dasar (subgrade), yang berfungsi untuk menopang beban lalu
lintas. Umumnya perkerasan jalan terdiri dari dua jenis, yaitu perkerasan
lentur (fleksibel pavement) dan perkerasan kaku (rigid pavement).
Berdasarkan hasil survey saya, jalan yang saya survey merupakan jenis
perkerasan lentur. , perkerasan lentur terdiri dari tiga lapisan
utama,yaitu:
 Lapis permukaan (surface course)
 Lapis pondasi (base course)
 Lapis pondasi bawah (subbase course)
Dalam beberapa kasus, lapisan pondasi bawah dan/atau lapis
pondasi tidak digunakan, yaitu bila perkerasan merupakan perkerasan
aspal di seluruh kedalamannya (full depth asphalt pavement). Kasus
yang lain, perkerasan aspal dengan lapis pondasi dan/atau lapis pondasi
bawah yang distabilisai dengan menggunakan aspal atau semen
distabilisai dengan menggunakan aspal atau semen

2 Ciri – Ciri Jalan


Jalan desa / jalan kampung ialah sebuah jalan raya sempit
didaerah desa atau perkampungan. Biasanya jalan besar ini mempunyai
ciri-ciri berikut:
 Digunakan untuk kendaraan bermotor
 Digunakan oleh masyarakat umum
 Dibiayai oleh perusahaan Negara
 Penggunaannya diatur oleh undang-undang pengangkutan
3 Status jalan
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang
Jalan, maka sesuai dengan kewenangan/status, maka jalan umum
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Jalan Nasional
2. Jalan Provinsi
3. Jalan Kabupaten
4. Jalan Kota
5. Jalan Desa
Pengertian dari masing-masing status jalan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jalan Nasional
Jalan Nasional terdiri dari:

a. Jalan Arteri Primer

b. Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi

c. Jalan Tol

d. Jalan Strategis Nasional

Penyelenggaraan Jalan Nasional merupakan kewenangan Kementerian


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yaitu di Direktorat Jenderal Bina
Marga yang dalam pelaksanaan tugas penyelenggaraan jalan nasional
dibentuk Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional sesuai dengan wilayah
kerjanya masing-masing. Sedangkan untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY
dilaksanakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII yang
berkantor di Jalan Murbei Barat I Sumurboto Banyumanik Semarang.

Sesuai dengan kewenangannya, maka ruas-ruas jalan nasional ditetapkan


oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam bentuk Surat
Keputusan (SK) Menteri PUPR.

2. Jalan Provinsi

Penyelenggaraan Jalan Provinsi merupakan kewenangan Pemerintah


Provinsi. Jalan Provinsi terdiri dari:

a. Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan


ibukota kabupaten atau kota

b. Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan antar ibukota kabupaten atau


kota

c. Jalan Strategis Provinsi

d. Jalan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Ruas-ruas jalan provinsi ditetapkan oleh Gubernur dengan Surat Keputusan


(SK) Gubernur.
3. Jalan Kabupaten

Penyelenggaraan Jalan Kabupaten merupakan kewenangan Pemerintah


Kabupaten. Jalan Kabupaten terdiri dari:

a. Jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan provinsi.

b. Jalan lokal primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota


kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat desa, antar ibukota kecamatan,
ibukota kecamatan dengan desa, dan antar desa.

c. Jalan sekunder yang tidak termasuk jalan provinsi dan jalan sekunder dalam
kota.

d. Jalan strategis kabupaten.

Ruas-ruas jalan kabupaten ditetapkan oleh Bupati dengan Surat Keputusan


(SK) Bupati.

4. Jalan Kota

Jalan Kota adalah jalan umum pada jaringan jalan sekunder di dalam kota,
merupakan kewenangan Pemerintah Kota. Ruas-ruas jalan kota ditetapkan
oleh Walikota dengan Surat Keputusan (SK) Walikota

5. Jalan Desa

Jalan Desa adalah jalan lingkungan primer dan jalan lokal primer yang tidak
termasuk jalan kabupaten di dalam kawasan perdesaan, dan merupakan jalan
umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antar permukiman di dalam
desa.

4 Kelas jalan
Klasifikasi jalan secara umum kelas, fungsi, dimensi kendaraan maksimum
dan muatan sumbu terberat ( MST )
pengelompokan jalan menurut muata sumbu yang disebut juga kelas jalan,
terdiri dari:
a. Jalan Kelas I

Jalan Kelas I adalah jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi
18.000 milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 milimeter, dan muatan sumbu terberat
10 ton.

b. Jalan Kelas II

Jalan Kelas II adalah jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui
Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter, ukuran
panjang tidak melebihi 12.000 milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 milimeter, dan
muatan sumbu terberat 8 ton.

c. Jalan Kelas III

Jalan Kelas III adalah jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui
Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 meter, ukuran
panjang tidak melebihi 9.000 milimeter, ukuran paling tinggi 3.500 milimeter, dan
muatan sumbu terberat 8 ton.

Dalam keadaan tertentu daya dukung Jalan Kelas III dapat ditetapkan muatan sumbu
terberat kurang dari 8 ton.
d. Jalan Kelas Khusus

Jalan Kelas Khusus adalah jalan arteri yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor
dengan ukuran lebar melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang melebihi 18.000
milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 milimeter, dan muatan sumbu terberat lebih
dari 10 ton.

Penetapan kelas jalan pada setiap ruas jalan yang dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas
dilakukan oleh:

a. Pemerintah Pusat, untuk jalan nasional

b. Pemerintah provinsi, untuk jalan provinsi

c. Pemerintah Kabupaten, untuk jalan kabupaten

d. Pemerintah kota, untuk jalan kota.

2.3.3. DRAINASE
Saluran drainase adalah salah satu bangunan pelengkap pada ruas jalan
dalam memenuhi salah satu persyaratan teknis prasarana jalan. Saluran drainase
jalan raya berfungsi untuk mengalirkan air yang dapat mengganggu pengguna
jalan, sehingga badan jalan tetap kering. Sistem saluran drainase pada
permukiman penduduk sangatlah penting guna menjamin kenyamanan penghuni
pada permukiman tersebut, karena tidak sedikit komplek perumahan atau
permukiman yang mengalami banjir dikarenakan sistem drainase yang kurang
baik, disamping itu juga kurang adanya saluran drainase yang baik dan
memenuhi standar yang telah ditentukan.

Semakin berkembangnya suatu daerah, lahan kosong untuk meresapkan air


secara alami akan semakin berkurang. Permukaan tanah tertutup oleh beton dan
aspal, hal ini akan menambah kelebihan air yang tidak terbuang. Kelebihan air
ini jika tidak dapat dialirkan akan menyebabkan genangan.
Saluran yang saya survei terbuat dari pasangan batu dan beton. Bentuk
saluran ini tidak memerlukan banyak ruang dan areal. Berfungsi untuk
menampung dan menyalurkan limpasan air hujan. Umumnya saluran drainase
berbentuk tapesium digunakan pada daerah yang lahannya tidak terlalu lebar,
dan harga lahannya mahal. Umumnya digunakan untuk saluran yang relatif
besar dan sedang.

Drainase memiliki tujuan penting dalam pembangunannya yaitu untuk


mengurangi dan membuang kelebihan air dari suatu kawasan agar lahan tersebut
bisa berfungsi secara optimal sesuai dengan kegunaannya. Sistem ini juga dapat
mengendalikan erosi tanah serta kerusakan pada jalanan dan bangunan yang ada
di sekitarnya. Banjir juga dapat dicegah dengan adanya sistem pengaliran air
ini.
Selain itu dapat meminimalkan dampak negatif dari aliran limpasan untuk
kualitas air sungai. Mengurangi genangan yang dapat menjadi sarang nyamuk-
nyamuk penyebab penyakit juga merupakan fungsi penting adanya drainase.
Dengan ini kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar dapat terjamin.

Jenis Drainase
Secara garis besar terdapat 4 jenis drainase yang perlu kamu ketahui. Jenis-jenis
ini dikelompokkan berdasarkan pembentukan, peletakan nya, dan kegunaannya.

1. Drainase alami
Drainase yang dibentuk secara alamiah tanpa adanya bangunan pendukung di
dalamnya. Saluran ini terbentuk dari gerusan air dari waktu ke waktu hingga
membentuk saluran air permanen seperti sungai.
2. Drainase buatan
Drainase yang dibangun dengan tujuan tertentu. Dibutuhkan pembangunan
khusus seperti selokan, gorong-gorong menggunakan beton, pipa maupun batu.

3. Drainase permukaan tanah


Saluran air yang berada di atas permukaan tanah untuk mengalirkan aliran curah
hujan yang berada di atas permukaan sebuah kawasan. Open Chanel Flow
adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui nilainya.

4. Drainase bawah tanah


Seperti namanya, drainase ini dibuat di bawah tanah karena ada alasan tertentu.
Alasan yang paling umum adalah alasan artistik. Drainase dipasang di bawah
tanah agar tatanan pembangunan terlihat lebih rapi.

5. Single purpose
Saluran ini berfungsi hanya untuk mengalirkan satu jenis air pada saluran
pembuangan. Seperti saluran yang hanya membuang aliran air hujan atau hanya
membuang aliran air limbah.

6. Multi purpose
Saluran ini digunakan untuk membuang beberapa aliran air sekaligus.
Pembuangannya bisa secara langsung sehingga airnya bercampur menjadi satu
atau bergantian. Contohnya saluran air yang digunakan untuk membuang limbah
rumah tangga sekaligus air hujan.

7. Terbuka
Drainase ini digunakan untuk menyalurkan air hujan pada wilayah yang luas.
Fungsi lainnya adalah sebagai media untuk mengalirkan air yang tidak
berbahaya pada kelestarian lingkungan.

8. Tertutup
Drainase ini dibuat tertutup karena mengalirkan air yang mengandung limbah
berbahaya. Jika tidak ditutup maka akan membahayakan kesehatan masyarakat
dan lingkungan sekitar. Drainase ini juga difungsikan sebagai saluran dalam
kota.

1) Tujuan Drainase
 Untuk meningkatkan kesehatan lingkungan permukiman.
 Pengendalian kelebihan air permukaan dapat dilakukan secara
aman, lancar dan efisien serta sejauh mungkin dapat mendukung
kelestarian lingkungan.
 Dapat mengurangi/menghilangkan genangan-genangan air yang
menyebabkan bersarangnya nyamuk malaria dan penyakit-
penyakit lain, seperti: demam berdarah, disentri serta penyakit
lain yang disebabkan kurang sehatnya lingkungan permukiman.
 Untuk memperpanjang umur ekonomis sarana-sarana fisik
antara lain : jalan, kawasan permukiman, kawasan perdagangan
dari kerusakan serta gangguan kegiatan akibat tidak
berfungsinya sarana drainase.
 Menjamin kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
 Melindungi alam dan lingkungan seperti tanah, kualitas udara
dan kualitas air.
 Menghidari bahaya, kerusakan materil, kerugian dan beban-
beban lain yang disebabkan oleh amukan limpasan banjir.
 Memperbaiki kualitas lingkungan
 Konservasi sumber daya air

2) Pola jaringan drainase


Pola jaringan drainase pada suatu kawasan atau wilayah
tergantung dari topografi daerah dan tata guna lahan kawasan tersebut.
Berdasarkan hasil survei saya, dapat disimpulkan bahwa drainase di
Dsn. Sidomukti termasuk dalam pola jaringan drainase jarring-jaring.
Karena Mempunyai saluran-saluran pembuang yang mengikuti arah
jalan raya dan cocok untuk daerah dengan topografi datar.
Pola Jaringan Drainase

(sumber : Google),2023

3) Fungsi Drainase
Kegunaan dengan adanya saluran drainase ini antara lain (Suripin,
2004) :
Untuk mengurangi kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan,
 sehigga lahan dapat difungsikan secara optimal.
 Sebagai pengendali air kepermukaan dengan tindakan untuk
memperbaiki daerah becek, genangan air/banjir.
 Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.
 Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.
 Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehinga tidak terjadi bencana
banjir.
 Mengeringkan bagian wilayah kota yang permukaan lahannya rendah
dari genangan sehingga tidak menimbulkan dampak negative berupa
kerusakan infrastruktur kota dan harta benda milik masyarakat.
 Mengalirkan kelebihan air permukaan ke badan air terdekat secepatnya
agar tidak membanjiri/menggenangi kota yang dapat merusak selain
harta benda masyarakat juga infrastruktur perkotaan.
 Mengendalikan sebagian air permukaan akibat hujan yang dapat
dimanfaatkan untuk persediaan air dan kehidupan akuatik.
 Meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah.
 Mengeringkan daerah becek dan genangan air.
 Mengendalikan akumulasi limpasan air hujan yang berlebihan .
 Mengendalikan erosi, kerusakan jalan dan bangunan-bangunan.
BAB IV

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Dengan diberikannya tugas observasi lapangan, para siswa mempunyai
kemampuan, keterampilan, dan pengalaman dalam melakukan survey/pengamatan
langsung di lapangan yang bisa bermanfaat untuk dijadikan pedoman saat bekerja.
Selain itu para siswa juga bisa lebih memahami tentang materi Jembatan, jalan, dan
drainase. Contohya materi tentang pengertian , macam-macam , bentuk
konstruksinya, bahan apa saja yang digunakan dalam konstruksi Jembatan, jalan dan
drainase. Siswa juga mampu melakukan pengolahan data dari hasil yang sudah
didapatkan saat survey/observasi.

2. KESAN
Selama saya melakukan survei saya merasa senang bisa mendapatkan
banyak pengalaman belajar. Meskipun selama survei terasa lelah tetapi saya
tetap semangat dan pantang menyerah walau cuca pada kala itu panas terik.
Pengalaman ini bagi saya sesuatu yang paling berharga. Semoga pengalaman
yang singkat ini dapat dijadikan momen untuk meningkatkan semangat belajar.
3. PESAN
Dari hasil selama saya melakukan kegiatan survei, saya memberikan
saran agar survei dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik kedepannya serta
saya berharap :
Dengan adanya kegiatan survei menjadikan kita mengetahui banyak hal yang
belum diketahui serta dapat meberikan pengalaman yang bisa dimanfaatkan di
dunia kerja.

HASIL SURVEI
a. Jembatan bengawan solo
 Lokasi survei Jalan bengawan solo, Desa.Sidomulyo, Kec.Pare,
Kab.Kediri, Jawa Timur 64294 Jenis jembatan beton bertulang
 Lebar jembatan ± 3,40 m.
 Panjang jembatan ± 12,50 m.
 Tinggi jembatan dari muka tanah / sungai ± 5,00 m

b. Jalan lokal primer


 Lokasi survei Jalan pancawana, Dusun Mulyoasri, Desa
Tulungrejo, Kec.Pare, Kab.Kediri, Jawa Timur 64294
 Jenis jalan berdasarkan fungsinya jalan lokal primer
 Jenis jalan berdasarkan bahan jalan aspal.
 Lebar jalan ± 2,20 m
 Jarak aspal dan bahu jalan ± 1,00 m

c. Drainase
 Lokasi survei di Jalan Pancawana, Dusun Mulyoasri, Desa
Tulungrejo, Kec.Pare, Kab.Kediri, Jawa Timur 64294
 Jenis Drainase berdasarkan letak bangunan termasuk kedalam
drainase saluran terbuka.
 Drainase yang disurvey berbentuk persegi.
 Saluran ini terbuat dari pasangan batu kali dan spesi., Berfungsi
untuk menampang dan menyalurkan limpasan air hujan serta air
buangan.
 Lebar Drainase ± 1,00 m
 Kedalaman Drainase ± 0,85 m

Anda mungkin juga menyukai