Materi Electrical & Instrument

Introduction
PROJECT MILESTONE • Engineering (Desain,

Kalkulasi)
PRE- BASIC
PROJECT ENGINEERING
DETAILED • Procurement (Pembelian
ENGINEERING
dan Pengadaan Peralatan)
E • Construction/Installation
Long
Lead PROCUREMENT (Pembangunan,
Items
MECHANICAL Pemasangan)
P
EPCC CONTRACT
COMPLETION
• Commissioning
RFC CONSTRUCTION (Pengetesan, Pengujian)
PRECOM READY FOR
PRECOM PLANT IN
EXCN START-UP –
OPERATION
PREP
C NON HC
COMM PREP COMM EXCN ROUTINE

START-UP OPERATIO
N
C
PT DESTIN MANDIRI/MOSHA SINALSAL SOLUSI – Commissioning, Electrical Instrument & Automation, Manpower Supply Specialist
(Phone: 081261014705; email: emosginting@destin-internasional.com; web: www.destin-internasional.com)
Introduction
FASILITAS DALAM PROYEK (OIL & GAS, POWER PLANT, Dll) DIBAGI DALAM 3
BAGIAN BESAR
1. Fasilitas Pemrosesan (Oil Gas) atau Power Generation (Power Plant)

2. Fasilitas Utility atau Balance of Plant (BOP di Power Plant)
3. Fasilitas Pendukung
Masing-masing fasilitas terdiri dari peralatan (equipment) sesuai disiplinnya:

n Civil, Structure, Architecture
n Process & Piping (Pipa)
n Mechanical (Mekanik)
n Instrumentasi & Kontrol (PLC, DCS)

n Electrical
n Telekomunikasi
n Safety
n HVAC
Instrument Control
Instrumentasi adalah alat-alat atau piranti (device) yang dipakai dalam pengukuran
suatu objek dan pengendalian sistem untuk mengetahui harga/nilai variable suatu
besaran proses agar sesuai dengan nilai besaran yang diingikan.
Fungsi Instrumentasi & Kontrol

Fungsi utama Instrumentasi dan Kontrol:
1.Pengukuran parameter atau besaran fisis suatu objek
2. Untuk keperluan Analisis
3. Sebagai alat Kendali/Otomasi
4. Fungsi Proteksi/Safety
5. Fungsi Monitoring
a. Fungsi Pengukuran – Penentuan nilai/harga atau kualitas merupakan tujuan

tertua pengukuran dalam sejarah peradaban. Contoh instrument asesmen harga
adalah adalah timbangan perdagangan. Timbangan membantu kita dengan cara
membandingkan dengan berat standard untuk menentukan harga jual suatu
barang. Contoh lainnya, pemanfaatan sistem pengukur meteran air atau listrik
(kwh meter).
Di lingkungan proyek, banyak pengukuran untuk menjamin kualitas keandalan
produksi listrik sesuai yang dibutuhkan.
Instrument Control
b. Fungsi Analisis - Pengumpulan data (Data collection) dalam banyak hal, data
dikumpulkan dan diarsipkan sebagai informasi untuk menganalisis penyebab
gangguan dan pengembangan model proses yang lebih baik
c. Fungsi Keselamatan dan Proteksi (Safety and Protection) – Bertujuan
memantau dan mendeteksi situasi berbahaya tertentu untuk menentukan aksi
adaptif, protektif danpreventif; misalnya tujuan pemantauan suhu untuk
menentukan tindakan adaptif atau protektif. Dalam beberapa hal, sistem
pengukuran dibuat untuk menyulut suara atau lampu peringatan alarm, misalnya
alarm kebakaran; atau untuk mengambil tindakan lain seperti membuka katup
pelepas tekanan (relief valve) untuk mencegah tekanan lebih yang menyebabkan
pecah.
d. Fungsi Kendali otomatis (Automatic Control) – Istilah kontrol berarti metoda-

metoda memaksa parameter-parameter lingkungan untuk mengikuti harga-harga
tertentu. Misalnya menjaga ketersediaan air dalam tangki; mempertahankan
tinggi/level air dalam tangki ketel uap, atau proses start/stop dan pengoperasian
unit pembangkit. Semua elemen-elemen yang diperlukan untuk melaksanakan
tujuan kendali (control) termasuk sistem instrumentasi, biasanya dijelaskan dengan
istilah sistem kendali (control system).
Instrument Control
Field Instrument & Control System
e. Fungsi Monitoring – Status dan nilai parameter semua objek (Transmitter, Valve,
Motor/Pompa, dll) di suatu plant dapat ditampilkan dan dimonitor lewat display monitor
dalam tampilan grafik yang disebut Human Machine Interface (HMI) secara Remote
ataupun ditampilkan hanya di lokasi dimana objek tersebut berada (secara Local).
Tampilan HMI secara Remote dapat diakses juga oleh pihak-pihak yang berkepentingan
dari berbagai lokasi diluar Plant yang berbeda sesuai dengan kebutuhan (Di lokasi Plant,
kantor pusat ataupun di rumah).
Instrument Control
Konfigurasi System Kontrol & Remote Access
Ruang Kontrol (Control Room)
Instrument Control
Komponen Instrumentasi & Kontrol
• Sensor, berfungsi menghasilkan informasi dari besaran yang diukur. Sensor
sendiri merupakan suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi sinyal-sinyal
berupa energi listrik, maupun energi lainnya.
Beberapa contoh Sensor: Thermocouple, RTD, Orifice, Piezoelectric, Proximity,
Photoelectric smoke detector, dll.
• Tranduser adalah alat yang mengubah gejala fisis menjadi energi lain seperti
listik, mekanis dan lain-lain
• Transmitter, berfungsi memproses informasi dari hasil pembacaan
sensor/transduser agar data tersebut dapat ditransmisikan.
• Controller, berfungsi membandingkan sinyal pengukuran dengan nilai besaran

yang diinginkan
• Final Element atau Actuator, berfungsi mengubah masukan proses sesuai

dengan sinyal yang diperintahkan dari Controller.
Instrument Control
Sistem Pengukuran
Pengukuran berarti membandingkan sesuatu yang telah ditentukan sebagai standard
dengan sesuatu yang belum diketahui untuk mendapatkan besaran kwantitatif dari
sesuatu yang diukur tersebut.
Secara umum sistem pengukuran dibagi menjadi tiga (3) bagian berikut :
• Input devices (Sensor)
• Intermediate device (Signal Modifier: Conditioning dan Signal Processing)
• Output devices (Read out device)
Instrument Control
Instrument Control
Jenis – jenis pengukuran besaran fisis:
1. Pengukuran Tinggi cairan (Level)
2. Pengukuran Tekanan (Pressure)
3. Pengukuran Suhu ( Temperature)
4. Pengukuran Aliran (Flow)
Jenis-Jenis Field Instrument

Beberapa jenis Field Instrument:
Instrument Tekanan (Pressure)
Instrument Temperature
Instrument Level
Instrument Flow
Instrument Vibrasi dan Kecepatan
Instrument Valve
Analyzer
Fire & Gas Detector
Instrument Control
Temperature Transmitter
Pressure Transmitter
H2S Detector Control Valve

Instrument Control
Sistem Kontrol (Kendali)
Hampir semua proses dalam dunia industri (Migas, Pembangkit listrik, Chemical plant,
dll) membutuhkan alat-alat otomatis untuk mengendalikan variabel proses misalnya
dalam mengendalikan level cairan.
Gabungan serta kerja alat-alat otomatis pengendali otomatis pada pengendalian level
itulah yang disebut dengan sistem proses pengendalian level sedangkan semua
peralatan yang membentuk sistem tersebut dinamakan dengan instrumentasi proses
pengendalian level.
Ada empat langkah yang harus diperhatikan dalam sistem proses pengendalian level
tsb:
1. Mengukur level
2. Membandingkan level yang terukur dengan level yang diharapkan.
3. Menghitung kesalahan
4. Mengoreksi dan memperbaiki kesalahan tersebut
Apabila langkah tersebut dilakukan sekaligus oleh alat instrumentasi, maka sistem
pengendalian level seperti ini disebut sistem pengendalian level otomatis.
Instrument Control
Sistem Kontrol terdiri dari 4 elemen utama:
a. Primary Element (Sensor/Element pengukur)
b. Secondary Element (Transmitter)
c. Controller (PLC/DCS)
d. Final Control Element (Aktuator)
Sedang pada sistem Pengukuran Final control element diganti dengan “Receiver”
berupa indicator, recorder dan final element tidak digunakan.
Ada kalanya primary element dan secondary element merupakan suatu bagian yang
tidak dapat dipisahkan secara phisik.
Instrument Control
a. Primary Element (Sensor)
Primary element adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah suatu besaran
phisis (suhu, tekanan, aliran, level, getaran, dll) menjadi besaran phisis yang lainnya
(tahanan listrik, tegangan/arus listrik, dll).
Contoh: Thermocouple, RTD, Photoelectric, Piezoelectric, Proximity, dll
b. Secondary Element (Transducer dan Transmitter)

Element ini berfungsi mengolah perubahan fisik yang dihasilkan oleh sensor menjadi
suatu penunjukan (indicator) atau menjadi suatu signal standar untuk ditransmisikan
ke receiver (indicator dan recorder) maupun control element (controller).
Signal standard yang digunakan pada peralatan instrumentasi adalah :
Signal pneumatic : 3 – 15 psi
Signal listrik : 4 – 20 mA , 1 – 5 Vdc
Blind transmitter yaitu suatu alat yang mengubah besaran fisik dari sensor menjadi
signal standar untuk dikirimkan ke alat lainnya tanpa indicator.
Indicating/Recording Transmitter yaitu alat yang mengubah besaran fisik dari sensor
menjadi besaran yang langsung bisa dibaca disamping tetap diubah menjadi signal
standar untuk dikirimkan ke alat lain.
Instrument Control
c. Controller
Secara umum cara kerja dari controller adalah melakukan pengaturan terhadap
variable proses dengan cara memerintahkan final control elemen mengatur variable
proses. Kemudian hasil pengaturan dirasakan oleh
sensing element untuk dilaporkan ke controller untuk dibandingkan dengan nilai
yang diinginkan (set point).
Fungsi controller adalah :

a. Membandingkan antara harga yang diinginkan set point (SP) dengan
measurement (PV).
b. Menghitung berapa besar perbedaan set point (SP) dengan measurement
variable (MV) atau berapa deviasinya.
c. Melakukan koreksi terhadap proses atas dasar menbandingkan dan
menghitungnya.
d. Menghilangkan perbedaan dari kedua harga tersebut dengan cara merubah-
rubah besarnya suatu manipulated variable, hingga control variable nya (PV)
terjaga.
Instrument Control
d. Final Element
Beberapa contoh Final Element adalah: Control Valve, Heater, Motor, Inverter,
Pompa, Kompressor, dll
Fungsi dari Final Element/control valve adalah untuk mewujudkan signal
koreksi (variable yang dimanipulasi) dari controller menjadi suatu aksi yang
dapat mengembalikan kondisi proses ke harga yang telah ditentukan bila
terjadi penyimpangan.
Dalam pengoperasiannya control valve mempunyai 2 (dua) macam aksi :

- ATO (Air to Open) / Normally Close, bila ada signal input control valve
cenderung membuka.
- ATC (Air to Close) / Normally Open, bila ada signal input control valve
cenderung menutup.
Control valve bekerja/digerakkan oleh pneumatic signal standard instrumen

pada tekanan 3 – 15 psi dari controller.
Instrument Control
Instrument Control
Tampilan DCS Power Plant
Main Menu Configuration

Control
System
HRSG Turbin
Generator &
Lube Oil
Commissioning Instrument Control
Langkah-Langkah Pengecekan:
1. Verify instrument telah sesuai dengan Company specification (Bandingkan
Instrument name tag dan datasheet).
2. Verify instalasi instrument pada skid telah selesai ditest, kalibrasi dan di
recorded pada standard form Inspection Test Record (ITR).
Catatan: Tanda aktifitas ini telah dilakukan dengan menempelkan label

berwarna atau stiker pada instrument.
3. Verify sertifikasi kalibrasi field instrument dan pop test relief valves masih valid
(minimum certificates validity 6 bulan sebelum Startup).
4. Verify instalasi FGS Device; testing dan kalibrasi telah selesai dan di record
pada ITR form dan checklist.
5. Verify proses tubing, impulse line, instrument air supply, sample line dan
hydraulic line sudah diinstalasi dan di leak/pressure test.
Catatan: Tubing perlu dipurging sebelum leak/pressure test
6. Verify isolation dan manifold valve dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.
7. Instalasi Instrument junction box dan terminasi kabel (termasuk Fibre Optic)
sudah selesai sesuai drawing
8. Verify instrument & Kontrol kabel insulation resistance checks dan continuity
checks. Cek polarity dan continuity wiring kabel Thermocouples, RTDs signal
dan control wiring termasuk external power.
9. Function test kontrol panel (Process Monitoring and Control System,
Unit/Local Control Panel, Turbine Control Panel, dll).
10. Loop checking field instrument (indication, control, alarm and shutdown) ke
control Process Monitoring and Control System, Safeguarding System,
Unit/Local Control Panel, Turbine Control Panel, telecommunication, etc.).
Termasuk stroking valves i.e. shutdown valves, blowdown valves, control
valves dan function test local kontrol panel.
11. Alarm, Cause & Effect dan shutdown test System (Safety Instrumented
System, Fire and Gas System, etc.) dengan mensimulasi kondisi
abnormal/trip. Memastikan kondisi urutan operasi setiap komponen bekerja
sesuai spesifikasi.
Commissioning Flow Instrument
Electrical
Electrical System adalah alat-alat atau piranti (device) yang berfungsi untuk
menghasilkan energi listrik, mentransmisi, mendistribusikan dan yang
menggunakan energi listrik (Umumnya Energi Listrik AC: Motor, Lampu, Heater, dll)
Electrical
Electrical System
1. Power Generation System:
n Boiler / Heat Recovery Steam Generation (HRSG)
n Turbine
n Generator
n Condenser
n HP & LP Steam System
n Trafo (GSUT & UAT)
n HV, MV & LV Switchgear
n Generator Circuit Breaker (GCB)
n Substation (SAS)
2. System Transmisi
n Gas/Air Insulated Switchgear (GIS)
n Transmission Line
Electrical
Electrical System
3. System Distribusi
n Trafo Stepdown
n Panel Distribusi
n Gardu Listrik
4. Pusat Pembebanan
n HV, MV, LV Switchgear
n MCC
n Electrical Panel
5. Field Equipment
n Lighting System
n Motor, Heater
n Lightning Protection
n UPS, Battery
n dll
Electrical
Gas Insulated System (GIS) Turbine & Generator
LV, MV Trafo Heater

Electrical
Overall Single Line Diagram
Electrical
Tampilan DCS - Generator
Commissioning Electrical
Langkah-Langkah Pengecekan (Kabel & Motor, Equipment)
1. Inspeksi/Verifikasi equipment sudah terpasang sesuai dengan spesifikasi.
2. Verifikasi nameplate, tagging, numbering kabel, relays dan devices.
3. Verifikasi kabel terpasang dengan benar, lakukan continuity check dan test
insulation resistance (Megger).
4. Verifikasi Junction box (JB) sudah terpasang dan terminasi kabel sudah
seslesai sesuai dengan spec.
5. Verifikasi kabel Grounding/Earthing sudah terpasang dan diterminasi.
6. Melakukan inspeksi dan sinyal function test motor: Start/Stop, Fault/Trip,
Hand-off/Auto dan Local/Remote.
7. Cek Kabel Insulation Motor windings dan motor space heater.
8. Bump test/Cek rotasi, pastikan arah rotasi benar dan sesuai tanda arah rotasi.
9. Melakukan motor uncoupled/solo run test
10. Melakukan coupled run test of electric-motor-driven equipment.
11. Melakukan start-stop function test dari DCS (Control Room).
12. De-energize Motor setelah aktifitas pre-commissioning.
Commissioning Flow Electrical
a. Insulation Resistance Test Procedure
Insulation resistance test kabel electrical dilakukan dengan memberi tegangan 500
Volt DC (Low Voltage atau sesuai spesifikasi), untuk mengukur tahanan isolasi Kabel
Cores terhadap Ground dan Core to Core:
◼ Memastikan instalasi dan terminasi kabel, proper shield/armoured grounding, kabel
tray/support.
◼ Inject test voltage kemudian ukur insulation resistance (IR) tiap konduktor terhadap
grounding dan konduktor lain.
◼ Setelah pencekan, Discharge muatan konduktor ke ground (selama 1 menit)
◼ Torque semua bolts telah sesuai standar/rekomendasi manufacturer.
◼ Record semua hasil pengetesan
Catatan: Tegangan Operasi Tegangan Pengujian Nilai Minimum

Kabel Isolasi Tahanan Isolasi
- Nilai Isolasi Minimum (Ohm) = K x 1000 x 50 V 50 V dan 100 V 100 Kohm
Tegangan Listrik yang mengaliri Kabel 100 V - 230 V 100 V dan 250 V 250 Kohm
K adalah konstanta (>1) 380V - 550 V 500 V dan 1000 V 1 Mohm
- Tegangan pengujian lebih tinggi dari tegangan 2400 V 2500 V atau lebih 2,5 Mohm
> 2400 V 5000 V atau lebih > 5 Mohm
operasi kabel yang diuji
b. Un-coupled and Coupled Run Test of Electric Motors
Cek dan Verifikasi sebelum start up Electric motor:

➢ Verify shaft coupling dan belting sudah dilepas/removed
➢ Inspeksi/check koneksi motor stator winding, terminal box flange dan fixing bolts,
motor earthing, motor heater rating dan voltage, winding temperature detector.
➢ Insulation resistance dan continuity check kabel power dan control, motor windings
dan space heaters
➢ Pengukuran kabel earthing/grounding distribution boards dan end devices
➢ Cek dan memastikan Motor control center (MCC) protective relays circuit breaker,
thermal overload relay setting dan breaker size sudah sesuai/benar untuk start
motor.
➢ Functional test of motor starter feeder control including the remote control unit /
control station with the power supply to the motor disconnected.
➢ Motor space heaters harus segera bekerja ketika motor mati/tidak bekerja
➢ Lakukan pengecekan ulang tahanan isolasi windings antara line-to line dan line-to-
ground.
➢ Memastikan suplai power dan pengoperasian feeder starter motor dan remote
control unit / control stations bekerja dengan baik.

Materi Electrical & Instrument

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Materi Electrical & Instrument

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Introduction

PROJECT MILESTONE • Engineering (Desain,

COMM PREP COMM EXCN ROUTINE

1. Fasilitas Pemrosesan (Oil Gas) atau Power Generation (Power Plant)

Masing-masing fasilitas terdiri dari peralatan (equipment) sesuai disiplinnya:

n Process & Piping (Pipa)

n Instrumentasi & Kontrol (PLC, DCS)

Fungsi Instrumentasi & Kontrol

a. Fungsi Pengukuran – Penentuan nilai/harga atau kualitas merupakan tujuan

d. Fungsi Kendali otomatis (Automatic Control) – Istilah kontrol berarti metoda-

Field Instrument & Control System

Ruang Kontrol (Control Room)

• Controller, berfungsi membandingkan sinyal pengukuran dengan nilai besaran

• Final Element atau Actuator, berfungsi mengubah masukan proses sesuai

Jenis-Jenis Field Instrument

H2S Detector Control Valve

b. Secondary Element (Transducer dan Transmitter)

Fungsi controller adalah :

Dalam pengoperasiannya control valve mempunyai 2 (dua) macam aksi :

Control valve bekerja/digerakkan oleh pneumatic signal standard instrumen

Main Menu Configuration

Catatan: Tanda aktifitas ini telah dilakukan dengan menempelkan label

LV, MV Trafo Heater

Catatan: Tegangan Operasi Tegangan Pengujian Nilai Minimum

Cek dan Verifikasi sebelum start up Electric motor:

Anda mungkin juga menyukai