Anda di halaman 1dari 33

TUGAS

AKHIR PERANCANGAN
INFRASTRUKTUR II
KK Keairan
Perancangan Gedung
u  Sistem Penyediaan Air Bersih (Reservoir, pompa, pipa air bersih)
u Sistem Penyediaan Air Buangan (Pipa air buangan dan vent, pipa pembuangan
gedung menuju IPAL, IPAL)
u Jaringan Air Hujan (Pipa jaringan penyaluran air hujan, saluran drainase,
bangunan resapan)
u Pemadam Kebakaran (Hydrant, pompa)
u Bangunan Pelengkap (Pemanas air)
Referensi
Ø  American Society of Plumbing Engineers. 2004. Plumbing Engineering Design Handbook, Volume 1,
Fundamentals of Plumbing Engineering.
Ø  American Society of Plumbing Engineers. 2006. Plumbing Engineering Design Handbook, Volume 2, Plumbing
Systems.
Ø  Morimura, T. dan Noerbambang, S. M. 2000. Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing. Jakarta:
Pradnya Paramita
Ø  Muscroft, S. 2005. Plumbing For Level 2 Technical Cerificate and NVQ 2nd edition. Elsevier
Ø  SNI 8153-2015 tentang Sistem Plambing pada Bangunan Gedung
Ø  SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing
Ø  SNI 03-2453-2002 tentang Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan
Ø  SNI 06-2459-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan
Ø  SNI 2398-2017 tentang Tata Cara Perencanaan Tengki Septik dengan Pengolahan Lanjutan (Sumur Resapan,
Bidang Sumur Resapan, Up Flow Filter, Kolam Sanita)
SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH
 Menyediakan segala kebutuhan air bersih (air layak konsumsi) pada suatu gedung

Pengelompokkan sistem penyediaan air bersih:


•  Sistem sambungan langsung
•  Sistem dengan tangki air atas
•  Sistem dengan tangki tekan
Data dan Informasi awal:
•  Fungsi/penggunaan gedung dan jumlah penghuni
•  Gambar rencana arsitektural
•  Sumber air: groundwater pumping atau pdam

Penyusunan rencana dasar terdiri dari:


1) perhitungan kebutuhan air minum berdasarkan perkiraan total hunian;
2) penentuan jaringan utama, jalur pipa, dan diagram sistem plambing;
3) penentuan ukuran dan perkiraan berat tangki air bawah dan atau tangki
air atas; kapasitas tangki air bawah = kebutuhan air per hari; kapasitas
tangki air atas = fluktuasi pemakaian air per hari
Kebutuhan air bersih
1.  kebutuhan air bersih sehari = nilai pemakaian air/hari/orang sesuai dengan
penggunaan gedung yang direncanakan (tabel hal 4 SNI 03-7065-2005)
2.  kebutuhan air dingin maupun air panas untuk setiap kali pemakaian pada
jenis beberapa alat plambing (tabel hal 5)
3.  kebutuhan air untuk peralatan dan mesin yang memerlukan penambahan air
secara teratur atau terus menerus harus diperhitungkan sendiri
4.  kebutuhan air untuk menjaga muka air kolam, baik untuk air mancur maupun
untuk kolam renang harus dihitung dengan perkiraan kehilangan air karena
penguapan dan pelimpahan.
5.  Antisipasi kebocoran (± 20%)
SNI 03-7065-2005
Analisis kebutuhan air
1.  Berdasarkan Jumlah pemakai
2.  Berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing
3.  Berdasarkan unit beban alat plambing (UBAP)
Pemakaian air rata-rata orang per hari
Noerbambang, S. & Morimura, T. (2000)
Berdasarkan jumlah penghuni
jika data jumlah penghuni tidak diketahui
Ditaksir berdasarkan luas lantai dan menetapkan kepadatan hunian per luas lantai
Ditentukan dengan menghitung:
u  Luas lantai seluruhnya
u  Luas gedung efektif
u  kepadatan penghuni (5 – 10 m3/orang)
u  Pemakaian air rata-rata sehari
u  Antisipasi kebocoran (± 20%)
u  Pemakaian air rata-rata efektif (Qh) dan jam puncak (Qh-max)


Berdasarkan jumlah penghuni
dengan diketahui data jumlah penghuni
 Misal 100 keluarga terdiri dari ayah, ibu, dua anak dan asisten rumah tangga pada perumahan,
 maka jumlah peghuninya (100)(5) = 500 orang

§  Diketahui pemakaian air/orang = 250 liter/hari/orang,


  maka pemakaian air sehari (500)(250) = 125000 liter/hari = 125 m3/hari

§  Hasil tersebut perlu ditambahkan 20% untuk kebocoran instalasi, tetesan air pada kran, dll, maka
pemakaian sehari (120%)(125 m3/hari) = 150 m3/hari

§  Jika diasumsikan pemakaian air selama 8 jam, maka Qh = (150/8) = 18,75 m3/jam

§  Apabila digunakan koefisien C1 = 2 dan C2 = 3, maka

  Qh-max = (2)(18,75) = 37,5 m3/jam

  Qm-max = (3)(18,75)/60 = 0,9375 m3/menit


jika data jumlah penghuni tidak diketahui
misal bangunan perpustakaan bertingkat 5
Berdasarkan unit
beban alat
plambing (UBAP)
Noerbambang, S. & Morimura, T. (2000)
SNI 03-7065-2005
Berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing
•  Digunakan apabila kondisi pemakaian air diketahui
•  Diketahui jumlah dari setiap jenis alat plambing yang digunakan dalam
gedung tersebut
•  Metode ini memperkirakan adanya faktor pemakaian serentak daripada alat-
alat plumbing yang dipakai secara bersamaan


Pemakaian air tiap alat
plambing,
laju aliran airnya, dan
ukuran pipa cabang pipa
air

Noerbambang, S. & Morimura, T.


(2000)
 Suatu apartemen dihuni 60 keluarga, untuk 30 keluarga disediakan 1 kamar tidur dan
30 keluarga disediakan dua kamar tidur. Perlengkapan untuk setiap keluarga disediakan
1 kloset lengkap dengan bak pengglontor, 1 bak mandi (bath cup), 1 bak cucui tangan,
dan 1 bak cuci dapur. Penggunaan yang bersama-sama disediakan 8 bak cuci pakaian
termasuk didalamnya ada mesin cuci listrik.

Pemakaian air Faktor


Jenis alat Jumlah alat Penggunaan Debit aliran/laju
rata-rata pemakaian Qefektif (liter/jam)
plambing plambing per jam aliran air (liter/jam)
sehari (liter) (%)

Kloset 60 13 6 60 x 13 x 6 = 4680 36,5 4680 x 36,5% = 1708,2


Bak mandi 60 125 3 60 x 125 x 3 = 22500 36,5 22500 x 36,5% = 8212,5
Bak cuci tangan 60 10 6 60 x 10 x 6 = 3600 36,5 3600 x 36,5% = 1314
Bak cuci dapur 60 15 6 60 x 15 x 6 = 5400 36,5 5400 x 36,5% = 1971
Bak cuci 60 15 6 60 x 15 x 6 = 5400 55 5400 x 55% =2970
Total Qh 16175,7
16,2 m3/jam

0,27 m3/menit

Note: Bak cuci 55% karena serentak pemakaian 8 bak


Plambing

Anda mungkin juga menyukai