KONSULER
Teori ini ternyata tidak bisa diterima (mengandung beberapa kelemahan ) karena:
a. Dalam praktek, pejabat diplomatik yang bersangkutan ternyata tunduk terhadap
peraturan-peraturan tertentu dari negara penerima dan itu berarti tunduk kepada
yurisdiksi negara penerima. Misalnya : peraturan lalu lintas, pelayanan jasa-jasa
seperti listrik, air minum dan lain-lain.
b. Jika pejabat diplomatik itu dianggap tetap berada di dalam wilayah negara
pengirim, maka hal itu berarti akan menghalang-halangi pelaksanaan tugas si
pejabat diplomatik yang bersangkutan. Sebab, dalam melaksanakan tugasnya ia
tidak mungkin hanya berdiam saja di dalam gedung kedutaan, karena begitu ia
keluar dari gedung kedutaan itu maka pada saat itu berati ia tidak lagi menikmati
kekebalan dan keistimewaan.
c. Jika gedung kedutaan (demikian juga tempat tinggal seorang pejabat diplomatik)
dianggap sebagai bagian dari wilayah negara pengirim, maka di situ si pejabat
diplomatik itu sesungguhnya tidak memerlukan kekebalan dan keistimewaan.