Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE KEPEMIMPINAN DAN TEORI KEPEMIMPINAN

A. Pengertian Metode Kepemimpinan

Metode sebagai cara bekerja berbuat dan bertingkah laku

khususnya dalam kegiatan-kegiatan kejiwaan/mental.

Metode kepemimpinan : cara bekerja dan bertingkahlaku

pemimpin dalam membimbing para pengikutnya untuk berbuat

sesuatu.

Metode kepemimpin diharapkan bisa membantu keberhasilan

pemimpin dalam melakukan tugas-tugasnya sekaligus dapat

memperbaiki tingkah laku serta kualitas kepemimpinnya.

Ordway Tead dalam bukunya “the art of administration, 1951”

mengemukakan metode kepemimpinan sbb :

1. Memberi perintah :

Dalam memberikan perintah harus diperhatikan :

a. Kondisi pribadi individu

b. Situasi lingkungan sekitar

Kepemimpinan (Adm. Publik) Page 16


c. Perintah harus jelas, ringkas namun tegas dan tidak

mengandung kemajemukan arti sehingga bias

membingungkan, serta mudah dimengerti.

d. Penggunaan nada suara yang wajar

e. Kesopan-santunan

f. Tidak terlalu banyak diberikan sekaligus

2. Memberikan celaan dan pujian :

Celaan harus diberikan secara objektif dan tidak besifat subjectif,

Juga tidak disertai emosi-emosi yang negative (benci, dendam,

curiga dan lain-lain).

Celaan itu sebaiknya berupa teguran dan dilakukan secara

rahasia, tidak secara terbuka di muka banyak orang, celaan ini

diberikan dengan maksud agar orang yang melanggar atau

berbuat kesalahan menyadari kekeliruannya.

3. Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang benar :

Pemimpin harus bersifat objektif dan jujur, ia harus menjauhkan

diri dari rasa pilih kasih atau favoritisme karena hal ini dapat

menurunkan moral anggota-anggota yang lainnya,

Kepemimpinan (Adm. Publik) Page 17


menumbuhkan kecemburuan social serta mengurangi respek

para anggota kepada pimpinan.

4. Peka terhadap saran-saran :

Pemimpin harus bersifat luwes dan terbuka serta peka terhadap

saran-saran ekternal yang positif sifatnya, dia harus menghargai

pendapat-pendapat orang lain, dengan begitu dia dapat

meningkatkan inisiatif kelompok.

5. Memperkuat rasa persatuan kelompok :

Pemimpin perlu sekali menciptakan persatuan yang kuat, Untuk

menghadapi macam-macam tantangan luar dan kekomplekan

situasi masyarakat modern. Hal ini dapat meningkat loyalitas dan

moralitas kelompok sehingga akan tercipta esprit de corps

(semangat kelompok).

6. Menciptakan disiplin diri dan disiplin kelompok

Seorang pemimpin dituntut untuk dapat menciptakan disiplin diri

dan kelompok, hal ini berubungan dengan peningkatan kinerja.

7. Meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar

Kepemimpinan (Adm. Publik) Page 18


B. Kempimpinan yang tidak Efisien

Intelegensi yang rendah

Sifat penakut dan pengecut

Sikap yang egoistis atau individualistis

Kekanak-kanakan

Tidak bertanggungjawab

Sedangkan pemimpin yang baik ada yang mengatakan :

a. Menampilkan wajah yang kebodoh-bodahan

b. Berfungsi sabagai wasit-pemisah

c. Berfungsi sebagai penyalur komunikasi

d. Berfungsi sebagai pencuri ide

C. TEORI TENTANG KEPEMIMPINAN

a. Teori Otokratis

Menurut teori ini kepemimpinan didasarkan atas perintah-

perintah, paksaan dan tindakan-tindakan yang arbitrer (sebagai

Kepemimpinan (Adm. Publik) Page 19


wasit) ia melakukan pengawasan yang ketat, agar semua

pekerjaan berlangsung secara efisien.

b. Teori Psikologis

Teori ini menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah

memunculkan dan mengembangkan system motivasi terbaik,

untuk merangsang kesediaan bekerja dari para pengikut an anak

buah, pemimpin merangsang bawahan, agar mereka mau

bekerja guna mencapai sasaran-sasaran organisatoris maupun

untuk memenuhi tujuan-tujuan.

c. Teori Sosiologis

Menurut teori ini kepemimpin dianggap sebagai usaha-usaha

untuk melancarkan antar relasi dalam organisasi dan sebagai

usaha untuk menyelesaikan setiap konflik organisatoris antara

para pengikutnya, agar tercapai kerjasama yang baik, pemimpin

menetapkan tujuan-tujuan dengan menyertakan para pengikut

dalam pengambilan keputusan terakhir. Selanjutnya juga

mengidentifikasi tujuan, dan kerap kali memberikan petunjuk

yang diperlukan bagi para pengikut

Kepemimpinan (Adm. Publik) Page 20


d. Teori Suportif

Menurut Teori ini para pengikut harus berusaha sekuat mungkin

dan bekerja dengan penuh gairah, sedang pemimpin akan

membimbing dengan sebaik-baiknya melalui policy tertentu.

e. Teori Laissez Faire

Menurut teori ini pemimpin yang tidak bisa mengurus organisasi

dan dia menyerahkan sepenuhnya kepengurusan kepada

bawahannya (anggotanya). Dia adalah ketua yang bertindak

sebagai symbol saja..

f. Teori Kelakuan Pribadi

Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin itu selalu

berkelakuan kurang lebih sama, yaitu ia tidak melakukan

tindakan-tindakan yang identic sama dalam setiap situasi yang

dihadapi, dengan kata lain harus mampu bersikap fleksibel, luwes

dan bijaksana.

g. Teori sifat orang-orang besar (Traits of Greatman)

Menurut teori ini bahwa pemimpin dapat diidentifikasi yaitu

memiliki intelegensi tinggi, banyak inisiatif, energik, punya

Kepemimpinan (Adm. Publik) Page 21


kedewasaan emosional, memiliki daya persuasive dan

keterampilan komunikatif, memiliki kepercayaan diri, peka, kreatif

dan lain-lain.

h. Teori Situasi

Teori ini menjelaskan, bahwa harus terdapat daya lenting yang

tinggi/luwes pada pemimpin untuk menyesuaiakan diri terhadap

tuntutan situasi, lingkungan sekitar dan zamannya. Maka

kepemimpinan harus bersifat multi-dimensional serba bisa dan

serba terampil, agar ia mampu melibatkan diri terhadap

masyarakat yang cepat berubah.

i. Teori Humanistik/Populastik

Menurut teori ini fungsi kepemimpin ialah merealisir kebebasan

manusia dan memenuhi segenap kebutuhan insani, yang dicapai

melalui interaksi pemimpin dengan rakyat.

Pada teori ini ada tiga variable pokok, yaitu :

1. Kepemimpinan yang cocok dan memperhatikan hati nurani

rakyat dengan segenap harapan, kebutuhan dan

kemampuannya.

Kepemimpinan (Adm. Publik) Page 22


2. Organisasi yang disusun dengan baik, agar bisa relevan

dengan kepentingan rakyat disamping kebutuhan

pemerintah.

3. Interaksi yang akrab dan harmonis antara pemerintah dan

rakyat, untuk menggalang persatuan dan

kesatuan/cohesiveness serta hidup damai bersama-sama.

Fokus dari teori ini ialah rakyat dengan segenap harapan dan

kebutuhan harus diperhatikan dan pemerintah mau mendengar

suara hati nurani rakyat, agar tercapai Negara yang makmur, adil,

dan sejahtera bagi setiap warga Negara.

Kepemimpinan (Adm. Publik) Page 23

Anda mungkin juga menyukai