Ruang Lingkup : Memahami kegiatan promosi dan pemasaran Kompetensi : 1. Memahami kegiatan promosi kesehatan (Promkes) dalam pelayanan kefarmasian. 2. Mengetahui cara membuat materi promosi kesehatan (Promkes). 3. Mengetahui cara membuat program kerja sama, promosi dan pemasaran yang efektif dan efisien. 4. Mengetahui cara menyebarkan informasi promosi kesehatan secara offline dan online (Digital).
Tugas yang harus diselesaikan :
1. Pengelolaan Sosial Media dan Toko Online Apotek. a. Membuat poster PROMKES tentang produk obat, penyakit, pola hidup sehat, anjuran, pantangan, dll. minimal 1 poster / mahasiswa / minggu (Target 10 poster / mahasiswa / gelombang) @ 15 point / poster b. Membuat video PROMKES tentang produk obat, penyakit, pola hidup sehat, anjuran, pantangan, dll minimal 1 video / mahasiswa / minggu (Target 5 video / mahasiswa / gelombang) @ 100 point / video c. Upload di story instagram, whatsapp, facebook akun resmi apotek minimal 1 produk / hari (otoritas admin toko online) Target minimal 30 postingan / mahasiswa / gelombang @ 50 point d. Upload di story instagram, whatsapp, facebook pribadi minimal 1 produk / hari (otoritas setiap mahasiswa) Target minimal 10 postingan / mahasiswa / gelombang @ 80 point / produk e. Mengikuti dan memberi komentar positif / like di akun social media apotek (Instagram, Fb, Google Business, dll.) Target minimal 1 komentar / mahasiswa / gelombang @ 30 point / komentar 2. Menghubungi pasien a. Menghubungi pasien apotek Aveola dan Provila via Chat WA minimal 5 pasien / hari (Target minimal 10 pasien / mahasiswa / gelombang) @ 30 point / pasien b. Aktif bertanya dan menjawab ke pasien selama jam bertugas (Target minimal 10 pasien merasa terbantu dengan jawaban / layanan apotek) @ 30 point / pasien 3. Kerjasama dengan apotek lain, tenaga medis, asuransi, dan perusahaan lainnya a. Membuat proposal kerjasama minimal 1 proposal / gelombang @ 100 point / proposal b. Mencari partner kerjasama (reseller/dropship) via google, wa, facebook, dll. Minimal 1 kerjasama / gelombang @ 200 point / partner 4. Bakti Sosial (BAKSOS) a. Melaksanakan baksos 1 kali / gelombang @ 200 point / baksos b. Pembuatan proposal baksos @ 50 point / proposal c. Pembuatan poster baksos / gelombang @ 50 point / poster d. Promosi baksos (sebarkan poster baksos di sosmed) @ 50 point / poster e. Buat link Form Pendaftaran baksos @ 50 point / pendaftar
3.1 Promosi Kesehatan
Aktivitas promosi kesehatan merupakan bagian dari program pemerintah yang ada di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan khususnya Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Petugas promosi kesehatan dapat menjadi elemen penting dari kampanye gerakan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena petugas promosi kesehatan merupakan sosok yang berinteraksi langsung di tingkatan masyarakat serta mengetahui kondisi di lapangan. Segala aktivitas promosi kesehatan memiliki tujuan memberikan informasi bagi masyarakat terkait segala hal yang bertujuan pada peningkatan kualitas kesehatan; baik itu kesehatan individu maupun masyarakat. Selain menjadi corong pemerintah dalam hal promosi di bidang kesehatan, program promosi kesehatan juga memiliki fungsi sebagai penyaring informasi langsung dari tingkat masyarakat [1]
3.1.1 Komunikasi Efektif dalam Promosi Kesehatan[2]
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Komunikasi Efektif bila pertemuan antara pemangku kepentingan terbangun dalam situasi komunikatif-interaktif dan menyenangkan. Efektivitas komunikasi sangat ditentukan oleh validitas informasi yang disampaikan dan keterlibatan dalam memformulasikan ide atau gagasan secara bersama. Adapun yang harus anda lakukan yakni : 1. Persiapkan materi dan penampilan anda dengan baik Hal yang harus anda lakukan adalah mempersiapkan materi dengan sangat baik, seperti kata sambutan / pembukaan (salam dan sapa pasien anda dengan senyum), daftar pertanyaan, data / informasi yang cukup, menyiapkan alur penyampaian yang menarik, memprediksi pertanyaan-pertanyaan yang akan muncul dan bagaimana menjawabnya. Penampilan anda haruslah sesuai dengan situasi dan kondisi serta senantiasa memperhatikan asas kesopanan yang berlaku. Setelah itu, barulah simulasikan konseling tersebut seolah-olah kamu sedang berada dalam situasi sesungguhnya. Perhatikan intonasi dan kecepatan penyampaian materi sehingga pasien dapat menangkap dengan jelas apa pesan yang hendak kamu sampaikan. 2. Latih mental dengan seksama Cara pertama adalah dengan membayangkan anda telah berhasil melakukannya. Misalnya, bayangkan apa yang hendak kamu sampaikan mempunyai dampak positif terhadap pasien. Dengan membayangkan hal tersebut, niscaya kamu akan lebih percaya diri untuk menyampaikan apa yang ingin kamu sampaikan di depan pasien. Namun, ada satu hal lain yang perlu kamu ingat sebelum penyampaian: jangan berpikir negatif ! Hal ini bisa menurunkan kepercayaan diri yang sudah kamu bangun, dan bukan hal yang tidak mungkin akan merusak segala persiapan dan rencana yang sudah kamu susun. 3. Latihan depan kaca Di awal praktik, kamu bisa berlatih secara individu di depan kaca. Kamu bisa menilai diri kamu sendiri apakah sudah mahir atau perlu latihan lagi, baik dari segi suara atau intonasi. Lakukan cara ini sesering mungkin sehingga kamu bisa lancar saat harus berbicara di depan pasien. 4. Kenali karakter pasien Sebelum kita memulai untuk berbicara di depan umum maka kita perlu mengenali dulu siapa pasien kita. Kita perlu tahu preferensi usia mereka, tingkat pendidikan, proporsi laki dan perempuan, hingga minat atau interest mereka. Mengetahui pasien kita dengan baik membuat kita lebih siap karena kita bisa membuat materi yang sesuai dengan pasien kita. 5. Yakinlah bahwa anda pakar / ahli Banyak orang yang gagal berbicara di depan umum dengan baik karena mereka tidak merasa percaya diri atas apa yang mereka sampaikan. Maka, jika memang Anda diminta menyampaikan suatu hal yang bukan bidang Anda, sebaiknya tolak secara halus. Namun, jika Anda memutuskan mengambilnya maka pastikan Anda mempelajari dengan seksama topik anda hingga anda bisa dipercaya menjadi seorang pakar. 6. Berinteraksilah dengan pasien Setiap orang lebih senang terlibat secara langsung, dibandingkan hanya sekedar mendengar pembicaraan anda yang bisa jadi membosankan. Maka, saat Anda berbicara di depan pasien, pastikan anda melempar pertanyaan ke pasien (daftar pertanyaan), mengajak dan memperagakan mereka melakukan sesuatu (anjuran). Jika pasien memberikan informasi, pastikan anda menyimaknya dengan baik dan biarkan dia menceritakan segala yang dia rasakan seputar masalah kesehatannya. Berikan respon / tanggapan terhadap jawaban pasien seperti pertanyaan berantai / pertanyaan memperjelas jawaban pasien. Berikan rasa simpati yang sewajarnya kepada pasien jika menyampaikan hal-hal yang bersifat sensitif / privasi. 7. Terima feedback dan evaluasi Komunikator yang berhasil adalah mereka yang memastikan diri mereka tampil lebih baik dibandingkan dengan yang sebelumnya. Sebaiknya anda meminta feedback atau umpan balik dari pasien, atau teman kita saat dia melihat kita tampil di depan pasien. Feedback tersebut akan sangat berguna untuk memperbaiki performa kita di masa yang akan datang.
3.1.2 Telemarketing / Chat Marketing
Telemarketing adalah salah satu cara promosi yang masih dianggap efektif selain memasang iklan di media umum. Pengertian telemarketing yaitu memasarkan atau mensosialisasikan produk atau jasa melalui telepon. Biasanya, strategi pemasaran melalui telemarketing ini dipakai oleh beberapa perusahaan besar untuk menawarkan produknya. Menurut banyak ahli pemasaran, penawaran melalui telemarketing cenderung mudah diterima, karena sifatnya memang berbicara secara personal langsung kepada konsumen. Pada dasarnya, kegiatan telemarketing ini akan berdampak negatif jika sasaran market atas produk yang dipasarkan bukanlah calon pembeli potensial, atau tenaga telemarketing yang menawarkan justru seakan-akan terlalu memaksa calon konsumen untuk membeli produknya. Oleh karena itu, strategi pemasaran telemarketing harus menggunakan strategi yang tepat agar calon konsumen tetap melakukan komunikasi 2 arah. Apalagi jika proses pemasaran yang dilakukan adalah menawarkan produk. Tentunya, komunikasi 2 arah sangat diperlukan untuk mengetahui timbal balik dari calon konsumen yang mendapat penawaran. Salah satu alasan mengapa telemarketing masih digunakan oleh perusahaan adalah karena telepon menggunakan sistem komunikasi 2 arah dan strategi komunikasi 2 arah ini lebih efektif dibandingkan yang lain. Berikut adalah 5 tips sukses menjalankan profesi telemarketing perusahaan. 1. Memiliki Alasan untuk Menelepon Tentu saja seorang telemarketer harus memiliki alasan untuk menelepon calon konsumen. Sangat penting untuk mengungkapkan alasan yang jelas dan manfaat yang akan calon konsumen dapatkan dari menerima telepon tersebut. Seorang telemarketer harus selalu berpikir bahwa informasi yang akan disampaikan sangat penting bagi mereka dan tidak akan membuang-buang waktu mereka yang berharga. Maka dari itu, seorang telemarketer harus memiliki product knowledge yang mendalam sebelum mulai kegiatan telemarketing. 2. Melakukan Riset Sebelum Menelepon Salah satu riset yang harus Anda lakukan adalah mencari tahu siapa yang akan Anda telepon, dengan begitu Anda dapat menysuaikan kata-kata pembuka yang akan dipakai. Menjadi telemarketer yang detail-oriented juga akan menunjang riset Anda. Dengan melakukan riset tersebut, Anda bisa memberi penawaran yang sesuai kebutuhan mereka, dan calon konsumen akan merasa dekat dengan Anda. 3. Mempersiapkan Daftar Pertanyaan yang Tepat (Manuskrip Penawaran) Dalam dunia telemarketing, menanyakan pertanyaan yang tepat lebih sulit daripada menjawab pertanyaan dengan tepat. Salah satu kunci kesuksesan marketing secara umum adalah selalu menjelajahi segala kemungkinan pertanyaan dari 5W + 1H (Why, Who, Where, When, What, dan How). Tentu pedoman tersebut juga dapat dijadikan pedoman telemarketer dalam melakukan tugasnya. Sebelum menelepon, selalu kritisi daftar kalimat yang biasa Anda gunakan agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan calon konsumen. Dengan begitu, seorang telemarketer akan mendapatkan feedback yang lebih baik dari calon konsumennya. 4. Menelepon Bukan Berarti Harus (Selalu) Jualan Ingatlah bahwa menelepon calon konsumen bukan berarti harus jualan dan jualan. Jika memang seperti itu yang menjadi prinsip Anda sebagai telemarketer, maka jangan heran jika Anda sering kena “semprot” saat menjalankan tugas. Ada tujuan lain seperti menjalin relasi pada calon konsumen dan bahkan dapat berlanjut ke email marketing, ketika relasi bisnis itu berkembang dengan baik. Jangan terlalu bersemangat untuk jualan, jualan dan jualan, terlebih pada telepon pertama dengan calon konsumen. Silahkan cek kembali contoh pembuka di beberapa poin di atas sebagai gambaran. 5. Bersikap Ramah & Wajar Setiap telemarketer harusnya tahu bahwa menghubungi berarti mengajak orang untuk berbicara. Karena Anda berbicara melalui telepon dan lawan bicara tidak bisa melihat ekspresi wajah Anda, maka ada baiknya untuk menggunakan intonasi suara yang ramah dan tidak kaku. Daftar pertanyaan yang harus Anda tanyakan pada calon konsumen bisa disiasati dengan pemakaian bahasa yang sedikit luwes dan tidak harus persis sama dengan script, ambil saja intinya. Berikut adalah 5 kesalahan telemarketing yang sebaiknya anda hindari. 1. Menghubungi di Waktu yang Salah Kesalahan telemarketing yang sering dilakukan oleh para telemarketer adalah menghubungi prospek di waktu yang tidak tepat. Konsumen memiliki aktivitas dan kesibukan yang berbeda-beda, memahami latar belakang prospek perlu dilakukan agar dapat menghubungi mereka di saat yang tepat. Menghubungi mereka di saat jam-jam sibuk membuat mereka tidak ingin dan malas menerima telepon karena merasa terganggu. 2. Database yang Tidak Up-to-Date Setiap perusahaan biasanya memiliki database prospek yang mereka bidik sebagai potential buyer. Namun, seringkali database tersebut tidak di update secara periodik. Akibatnya, pada saat telemarketer menjalankan tugasnya, mereka justru salah sasaran dan hanya menyebabkan pemborosan biaya telepon tanpa hasil yang optimal. Agar hal tersebut tidak terjadi, maka cobalah update database secara periodik agar validitasnya tetap terjaga. 3. Komunikasi Satu Arah Bukan rahasia lagi jika sebagian besar konsumen menghindari penawaran via telepon atau telemarketing. Hal ini dikarenakan si telemarketer adalah orang yang menguasai percakapan dalam menyampaikan informasi produknya dan tidak memberikan kesempatan bertanya pada konsumen. Agar konsumen merasa dihargai, ciptakan komunikasi dua arah yang memberikan kesempatan pada prospek untuk merespon penjelasan Anda. Komunikasi dua arah ini bermanfaat untuk membangun kedekatan konsumen dengan produsen. 4. Memberi Harga Terlalu Cepat Kebiasaan yang sering dilakukan oleh calon konsumen adalah menanyakan harga sebelum mereka mendapat kejelasan dari keunggulan-keunggulan produk yang Anda tawarkan. Bila Anda langsung memberikan harga terlalu cepat, Anda akan kehilangan penjualan dengan seketika (kecuali harga Anda pasti jauh lebih murah dari harga yang mereka telah dapatkan dari perusahaan sebelumnya). Jika calon konsumen Anda menanyakan harga, jangan katakan berapa harga yang harus dibayarkan sebelum Anda mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan bagaimana produk atau jasa Anda dapat membantu mereka. Anda hanya boleh memberitahu berapa harga yang harus dibayarkan ketika Anda tahu persis calon konsumen tersebut membutuhkan produk atau jasa Anda, dan akan membeli dari Anda. 5. Tidak Melakukan Follow Up Saat Anda menawarkan atau mempresentasikan produk atau jasa Anda melalui sistem telemarketing, itu bukanlah akhir dari sebuah proses penjualan, walau calon konsumen Anda berkata akan menghubungi Anda. Anda harus proaktif mem- follow up apa yang telah Anda tawarkan kepada mereka. Cobalah lakukan follow up melalui telepon, cari tahu bagaimana produk atau jasa Anda dapat berguna dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang dapat Anda penuhi dari calon konsumen Anda. Contoh Manuskrip / Skenario Telemarketing : Apotek : Selamat sore Bu Suci, mohon maaf menggangu waktunya. Kami dari Apotek Aveola ingin menanyakan kondisi nya. Apakah obat nya sudah diminum secara teratur bu ? Bu Suci : Ooh iya. Saya sudah minum obatnya. Alhamdulilah, kondisi saya saat ini sudah agak baikan. Apotek : Baik bu, Apakah ada keluhan selama mengkonsumsi obat nya ? Bu Suci : Selama meminum obat ini, kok saya sering lapar ya ? Tadi pagi, perut saya agak kembung dan perih. Apakah obat ini penyebab nya ya ? Apotek : Bu Suci minum obat nya setelah makan atau sebelum makan ya bu ? Bu Suci : Saya minum nya sesudah makan kemarin malam, tapi tadi pagi saya buru – buru ke kantor jadi tidak sempat sarapan. Saya minum obat nya langsung dan tidak sarapan. Apakah itu ya penyebabnya ? Apotek : Benar bu, obat itu sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Salah satu efek sampingnya adalah ganguan saluran pencernaan seperti perut kembung. Apakah Bu Suci memiliki riwayat penyakit Maag (asam lambung) ? Bu Suci : Iya,… saya biasa minum Promag kalau asam lambung saya naik,… Apakah saya boleh minum promag kalau gejala kembung saya kambuh lagi ? Apotek : Promag sebaiknya dikonsumsi sebelum makan Bu Suci,… Apakah sampai saat ini perut nya masih kembung dan sakit ya bu ? Bu Suci : Sudah tidak sakit lagi sih,… tadi saya sudah makan siang. Ooh ya, obat nya saya minum sampai kapan ya ? Apotek : Obat Cataflam 50 mg tablet diminum bila perlu saja bu, kalau sakit kepala nya sudah sembuh, sebaiknya obatnya juga dihentikan saja. Bu Suci : Oke, baik. Terima kasih ya atas info nya. Apotek : Sama-sama Bu Suci. Kalau ada yang ingin ditanyakan seputar obat, silahkan hubungi kami ya. Kami senang bisa membantu Bu Suci. Kami juga sangat berterima kasih jika Bu Suci berkenan merekomendasikan Apotek Aveola ke anggota keluarga atau teman yang lain. Bu Suci : Oke, saya akan bantu rekomendasikan ya,… Apotek : Terima kasih bu. Apakah kami boleh mengirimkan info jika ada promo di apotek bu ? Bu Suci : Boleh, tapi jangan setiap hari ya,… soalnya mengganggu ! Apotek : Baik Bu Suci, semoga cepat sembuh dan sehat selalu ya. 3.1.3 Pembuatan Materi Promosi Kesehatan[2] Langkah-langka membuat materi promkes : 1. Tentukan dan Identifikasi Sasaran/Klien Pertama-tama anda harus tahu terlebih dahulu siapa yang menjadi sasaran promosi kesehatan, pelajari sifat / karakteristiknya untuk memudahkan menyusun / merancang perencanaan. 2. Menyusun Jadwal Rencana Pelaksanaan Merupakan penjabaran dari rencana waktu dan tempat akan pelaksanaan promosi kesehatan. 3. Menentukan prioritas pengajaran/topik/pokok bahasan 4. Menentukan tujuan promosi, adalah suatu pernyataan tentang suatu keadaan di masa datang yang akan dicapai melalui pelaksanaan promosi. 5. Menentukan substansi/isi materi promosi kesehatan dimana Isi promosi kesehatan harus dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami oleh sasaran. Bila perlu buat menggunakan gambar dan bahasa setempat sehingga sasaran mau melaksanakan isi pesan tersebut. 6. Memilih strategi/metode belajar, sesuaikan dengan tujuan perubahan yang diharapkan. 7. Memilih alat bantu mengajar / media promosi kesehatan. 8. Merancang rencana kegiatan pelaksanaan yang menggambarkan aktivitas anda dan sasaran saat program pendidikan / promosi kesehatan akan dilakukan, dimulai dari 1) pembukaan, 2) pelaksanaan kegiatan inti penyuluhan dan 3) penutupan. 9. Menyusun rencana evaluasi tentang kapan evaluasi akan dilaksanakan, dimana akan dilaksanakan, kelompok sasaran yang mana akan dievaluasi dan siapa yang akan melaksanakan evaluasi tersebut.
3.1.4 Teknik Membuat Iklan / Promosi (Copywriting)
Konsep AIDA muncul pertama kali pada tahun 1898 oleh E. St. Elmo Lewis, seorang pengusaha Amerika. Ia mencetuskan teknik marketing AIDA karena menganggap konsep ini sangat penting dan efektif dalam menarik perhatian dari konsumen. Lewis telah membuktikannya dengan menjadi seorang pelopor yang dipercaya melalui penggunaan metode ilmiah dalam pembuatan iklan dan proses penjualan. AIDA adalah model marketing yang dapat mengidentifikasi tahapan kognitif yang dialami seseorang dalam proses pembelian untuk suatu produk dan layanan. Model ini menjelaskan bagaimana pembeli melalui sebuah proses yang terdiri dari beberapa tahap sebelum akhirnya ia melakukan kegiatan pembelian. AIDA adalah akronim dari Awareness (Kesadaran/Daya Tarik), Interest (Minat), Desire (Keinginan), dan Action (Aksi/Tindakan). Berikut adalah penjelasan dari masing-masing huruf yang mewakili proses jual beli. Awareness Tahapan AIDA yang pertama adalah menciptakan kesadaran atau daya tarik pada sebuah brand dan produk/jasa yang dijual. Tahap ini menjelaskan pentingnya menarik perhatian konsumen yang dapat dilakukan dengan banyak cara seperti menempatkan iklan di lokasi yang memiliki kemungkinan untuk banyak dilihat orang. Selain itu, bisa juga untuk menambahkan sesuatu yang provokatif untuk menarik perhatian. Pada tahap ini, personalisasi juga bisa membantu. Untuk membuat konsumen tertarik, anda dapat membuat : • Headline -nya yang menarik perhatian • Gambar yang menarik • Tata letak konten yang tepat • Jingle iklan yang mampu diingat oleh pelanggan • Peletakkan iklan billboard yang tepat Interest Setelah mendapatkan perhatian dari konsumen, saatnya kamu untuk mempertahankan. Tahap ini cenderung lebih sulit jika dibandingkan tahap pertama, apalagi jika produk dan layanan dari perusahaan tidak mumpuni. Menjaga minat konsumen adalah tantangan khusus dalam proses pemasaran. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk terus mempertahankan minat konsumen, dengan memberikan sesuatu yang terus relevan dan menarik. Jangan sampai konsumen bosan dengan iklan yang itu-itu saja atau bahkan semakin sulit untuk dimengerti. Buatlah pelbagai iklan yang menarik untuk menginformasikan apa yang bisa dapat membuat konsumen untuk menaruh minatnya terhadap brand dan produk. Desire Sekarang, ketika kita berasumsi bahwa konsumen sudah tertarik terhadap brand dan produk, maka saatnya untuk menciptakan hasrat dan hubungan yang lebih emosional. Di sinilah pentingnya untuk lebih banyak menunjukkan keunggulan dari brand dan produk, serta untuk membuat ketertarikan konsumen menjadi perasaan untuk membutuhkan produk tersebut. Mungkin sebelumnya, konsumen memiliki sejumlah keraguan dan pertanyaan akan produk. Di sinilah sangat penting untuk meyakinkan kembali konsumen dan memberikan banyak alasan lain agar konsumen dapat merasa butuh untuk membeli produk tersebut. Buatlah informasi dengan fakta- fakta menarik. Action Tahap yang terakhir dari AIDA adalah aksi, artinya di sinilah konsumen melakukan aksi pengambilan keputusan. Pada tahap ini, ada banyak bentuk yang dapat dilakukan konsumen, seperti mengunjungi website, melakukan panggilan telepon, berlangganan newsletter, mengunjungi toko, dan lain-lain. Tak ada jaminan bahwa setiap proses pemasaran akan selalu berakhir dengan penjualan. Namun, penting untuk meyakinkan bahwa setiap konsumen yang sudah mencapai tahap “aksi” ini memiliki impresi dan pengalaman yang menyenangkan terhadap produk dan brand. 3.1.4 Membuat Poster Promosi Kesehatan 1. Cari jurnal, artikel, dan informasi tentang kesehatan, penyakit, makanan / minuman, dan lain sebagainya di internet. 2. Cari gambar yang ada kaitannya dengan artikel tersebut (Cari gambar yang sesuai, jelas (resolusi tinggi), sesuai dengan latar belakang postingan dan tidak NoRak !!! (Ingat Prinsip AIDA) 3. Gunakan aplikasi Microsoft Power Point untuk membuat poster sederhana. Baca petunjuk pedoman pembuatan promosi kesehatan pada materi (file) yang telah diberikan.
Attention
Interest
Desire
Action
Attention
Interest
Desire
Action Attention
Desire
Interest
Action
DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat Promkes dan PM. 2016. Promosi Kesehatan. Available at:
https://promkes.kemkes.go.id/promosi-kesehatan. Accessed 14 March 2021. 2. Susilowati D. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan: Promosi Kesehatan. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.
Pendekatan sederhana untuk marketing: Panduan praktis untuk dasar-dasar marketing profesional dan strategi terbaik untuk menargetkan bisnis Anda ke pasar