OLEH:
NAMA : ARIF HIDAYATULLAH, S.Pd.
UNIT KERJA : SMPN 1 KETAPANG SAMPANG
SANGGAR : MGMP BAHASA INDONESIA
“PERSONIFIKASI” SAMPANG
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GRAFIK
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, segala puji saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena
dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan
penelitian tindakan kelas ini dengan judul “peningkatan keterampilan menulis surat
pribadi dengan menggunakan model Examples Non Examples pada siswa kelas VII
A SMP Negeri 1 Ketapang tahun pelajaran 2010/2011, sholawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan penelitian tindakan kelas
ini disusun sebagai salah satu syarat tugas kegiatan MGMP Bermutu.
Dalam penyusunan penelitian tindakan kelas ini penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
5. Bapak Drs. Herman junaidi, MM. Kepala Sekolah SMPN 1 Ketapang
6. Ibu Wiwidarti, S.Pd., atas masukan-masukannya selaku kolaborator
7. Bapak dan Ibu guru peserta MGMP Bermutu Bahasa Indonesia atas saran-
saran untuk pelaksanaan dan pelaporan PTK ini.
8. Serta semua pihak yang telah membantu peduli menyelesaikan penelitian
tindakan kelas ini hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa penulisan PTK ini jauh dari sempurna, untuk itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis
harapkan, demi kesempurnaan penelitian-penelitian selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
PENDAHULUAN
selembar kertas, pada era modern ini mengalami kemajuan. Adanya alat canggih
siswa. Walaupun begitu penguasaan gaya bahasa kalimat, dan pola pengembangan
paragraf masih sangat dibutuhkan dengan ide, gagasan dan perasaan dapat dipahami
oleh pembaca. Berkomunikasi dengan surat pribadi harus dapat ditingkatkan oleh
belum cukup memuaskan. Nilai rata-rata pada aspek masih di bawah standar yang
telah ditentukan pada awal semester. Hal ini menuntut guru untuk melakukan
remidial, akan tetapi, terkadang pelaksanaan remedial bersifat hanya formalitas saja.
sebuah proses mengangkat nilai anak dari kondisi di bawah ketuntasan minimal
posisi terakhir dalam urutan keterampilan berbahasa, mendapat posisi paling penting
dalam kehidupan ilmiah seseorang. Oleh karena itu, seseorang dapat dikatakan
sebagai akademisi yang baik jika ia telah teruji kemampuan menulisnya. Dalam
yang sangat penting. Hal ini terjadi karena semua materi pelajaran akan dapat
dipahami dengan membaca. Tidak seperti membaca dan menyimak, sama halnya
agar menjadi lebih terampil. Proses khusus inilah yang disebut dengan berlatih terus-
menerus. Proses berlatih terus-menerus ini adalah sebuah proses pembiasaan yang
sebaiknya dilakukan seseorang sejak usia dini. Penelitian ini mencoba menawarkan
sebuah terapi menulis sejak usia dini. Dalam penelitian ini, penulis menerapi siswa
kelas VII A agar memiliki kecintaan terhadap dunia tulis-menulis melalui media surat,
dengan berlatih secara intensif menulis surat, akhirnya secara tidak sadar, siswa telah
berlatih menjadi seorang penulis.Tidak seperti membaca dan menyimak, sama halnya
agar menjadi lebih terampil. Proses khusus inilah yang disebut dengan berlatih terus-
menerus. Proses berlatih terus-menerus ini adalah sebuah proses pembiasaan yang
sebaiknya dilakukan seseorang sejak usia dini. Penelitin ini mencoba menawarkan
sebuah terapi menulis sejak usia dini. Dalam penelitian ini, penulis menerapi siswa
kelas VII A agar memiliki kecintaan terhadap dunia tulis-menulis melalui media surat.
Dengan berlatih secara intensif menulis surat, akhirnya secara tidak sadar, siswa telah
pribadi.
dalam materi pembelajaran menulis surat pribadi merupakan suatu masalah yang
kompleks. Karena selain melibatkan kemampuan siswa dalam menulis, siswa juga
dituntut untuk mampu berekspresi dan kritis yang diwujudkan dalam sebuah tulisan.
adalah menulis surat pribadi. Menulis surat pribadi merupakan kegiatan menulis yang
dimaksudkan untuk bisa melakukan komunikasi secara tertulis dengan komposisi, isi,
dan bahasa yang benar. Berdasarkan hasil refleksi awal oleh penulis diperoleh data
bahwa minat dan kemampuan siswa dalam menulis masih rendah. Pernyataan ini
1) Ketuntasan belajar pada aspek menulis yang diperoleh siswa rata-rata hanya 50%
Menulis bukanlah perkara mudah bagi seorang siswa, apalagi menulis surat
pribadi membutuhkan pemikiran yang lumayan lama juga, untuk merangkai kata demi
kata sesuai dengan komposisi, isi dan bahasa. Apalagi dalam pembelajaran di kelas,
tidak mungkin dalam waktu dua jam pelajaran siswa mampu untuk menulis sebuah
surat pribadi. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian
tindakan dalam pembelajaran menulis ini dengan menggunakan model Examples Non
menggunakan model Examples Non Examples pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1
Dalam model ini, pengajar akan memperlihatkan contoh dari sebuah surat
pribadi, juga komposisi, isi dan bahasa yang dipakai. Kemudian masing-masing
sesuai dengan topik yag diberikan oleh guru. Setelah semua terselesaikan, kemudian
Dalam proses ini siswa dalam kelompok lain diharapkan bertanya untuk mendapatkan
kejelasan penulisan surat pribadi yang dipresentasikan oleh kelompok yang maju ke
depan. Di saat itulah pengajar akan mengetahui hasil dari pekerjaan siswa, sesuai
kelompok sudah mengerjakan tugasnya, kemudian setelah itu giliran semua siswa
diberi tugas untuk menuliskan sebuah surat pribadi sesuai dengan topik-topik yang
sudah diberikan oleh guru. Tugas tersebut bertujuan untuk mengukur sampai sejauh
dijadikan landasan yaitu: Penelitian dianggap berhasil apabila 76% dari jumlah siswa
memperoleh nilai minimal atau sama dengan 76. Apabila hasil penelitian tidak
keberhasilan maka pada siklus berikutnya atau pada siklus II, kriteria keberhasilan
Surat Pribadi menggunakan Model Examples Non Examples pada Siswa Kelas VII A
Adapun subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII A SMP Negeri 1
Ketapang yang berjumlah 23 siswa. Dari 23 siswa tersebut hanya 40 % yang mengaku
pernah menulis surat pribadi. Itu pun mereka lakukan karena ada desakan dari guru.
Oleh sebab itu, diharapkan setelah diadakan penelitian ini minat para siswa dalam
menulis surat pribadi semakin berkembang pesat dan kemampuan mereka dalam
yaitu salah satu model pembelajaran kooperatif yang bertujuan supaya siswa dapat
berbagi ilmu dan pengalaman mereka dalam menulis surat pribadi dengan siswa lain.
contoh surat pribadi dengan topik yang bermacam-macam. Kemudian setelah itu,
dengan pilihan topik yang sudah ditentukan oleh guru. Barulah tahapan terakhir siswa
diminta untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan teman-temannya.
Penelitian ini akan dibagi menjadi 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II.
Indikator pada penelitian ini akan dikatakan tercapai atau berhasil apabila 76
% dari siswa mendapat nilai diatas 76. Namun, apabila tidak mencapai nilai tersebut
B. Rumusan Masalah
menulis surat pribadi dengan menggunakan model Examples Non Examples pada
C. Tujuan Penelitian
dengan menggunakan model Examples Non Examples pada siswa kelas VII A SMP
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
2. Bagi guru
A. Kajian Pustaka
1. Menulis
Menulis arti pertamanya semula membuat huruf, angka, nama, dan sesuatu
tanda kebahasaan apa pun dengan sesuatu alat tulis pada suatu halaman tertentu, Kini
dalam pengertian yang luas menulis merupakan kata sepadan yang mempunyai arti
Sejalan dengan itu, menurut Lado (1964. 14) menulis adalah meletakkan
symbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain. Jadi, orang lain
dapat membaca simbol grafis itu, jika mengetahui bahwa itu menjadi bagian dari
Byrne (1988. 1), mengatakan bahwa menulis tidak hanya membuat satu
kalimat atau hanya beberapa hal yang tidak berhubungan, tetapi menghasilkan
serangkaian hal yang teratur, yang berhubungan satu dengan yang lain, dan dalam
gaya tertentu. Rangkaian kalimat itu bisa pendek, mungkin hanya dua atau tiga
kalimat, tetapi kalimat itu diletakkan secara teratur dan berhubungan satu dengan
komunikasi tidak langsung yang berupa pemindahan pikiran atau perasaan dengan
simbol sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwakili oleh simbol tersebut.
merupakan suatu keharusan bagi penulis. Dari sinilah akan terlihat sejauh mana
pengetahuan yang dimiliki penulis dalam menciptakan sebuah karangan yang efektif.
Kosakata dan kalimat yang digunakan dalam kegiatan menulis harus jelas agar mudah
dipahami oleh pembaca. Di samping itu, jalan pikiran dan perasaan penulis sangat
menentukan arah penulisan sebuah karya tulis atau karangan yang berkualitas.
Dengan kata lain hasil sebuah karangan yang berkualitas umumnya ditunjang oleh
grafik tersebut.
Menurut Syamsudin (Hasani, 2005:2) menulis merupakan keterampilan
merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif, sehingga penulis harus mampu
kosakata.
2. Menulis Kreatif
yang ada diotak sebagai suatu langkah awal yang ditulis oleh tangan kita (Laksana,
2007:3). Hal ini didukung oleh pengertian menulis kreatif dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi Ke-3 yang menyatakan bahwa kegiatan melahirkan pikiran
atau perasaan dengan tulisan yang memiliki daya cipta disebut menulis kreatif
(2003:599).
Dalam rangka menulis kreatif, yang dibutuhkan adalah adanya kemauan walau
tanpa ide (Laksana, 2007:5). Dengan adanya kemauan untuk menulis, terciptalah
yang buruk, lalu editlah. Menulis tidak boleh dilakukan secara bersamaan dengan
atau buruk. Yang paling penting adalah menumpahkan semua yang ingin
disampaikan. Pada saat mengedit inilah, otak akan bekerja untuk menyusun tulisan
yang dibuat sehingga mengalir dan mudah dibaca. Ubahlah susunan kalimat kalau
perlu atau buang bagian dari kalimat itu sendiri jika dirasa tidak tepat.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk menulis kreatif adalah dengan
menggunakan kata kunci. Kata kunci tersebut digunakan untuk mengawali sebuah
bisa ditinjau dari kegunaan, bentuk, warna, ukuran, letak, rasa, sifat, maupun cara
penggunaanya. Misalkan pada sebuah paragraf digunakan tiga kata kunci yang
sepertinya tidak ada hubungannya, ternyata setelah mengalami tahap pengeditan akan
terbentuklah sebuah jalinan yang memiliki keterkaitan dan bisa dipahami maksud
yang tersurat dan tersirat pada tulisan itu secara baik oleh pembaca.
3. Surat
Surat adalah alat komunikasi tertulis yang ditulis dalam secarik kertas dan
Kriteria surat :
· Surat Dinas
· Surat Pribadi
· Surat Niaga
Surat Dinas
Surat dinas digunakan untuk keperluan dinas, instansi-instansi. Bahasa surat dinas
harus menggunakan bahasa yang baku, formal, jelas, mudah dipahami dan
perlukan.
· Bukti sejarah, seperti pada surat -surat tentang perubahan perkembangan suatu
instansi.
· Menggunakan instrumen yang sesuai termasuk ukuran kertas, jenis & warna, tinta,
jelas dan santun, serta menyajikan fakta yang benar jika diperlukan.
kebersihan.
· Nomor surat
· Lampiran
· Perihal
· Tanggal surat
· Salam pembuka
· Isi surat
· Salam penutup
· Tanda tangan
· Tembusan
Surat pribadi
Surat pribadi adalah surat perseorangan kepada orang lain atau organisasi. Pengirim
surat pribadi harus menyebut dirinya dengan kata saya atau kata ganti orang pertama.
Surat Niaga
Surat Niaga adalah surat yang digunakan dalam kegiatan usaha atau bisnis. Biasanya
· Kwitansi
· Perdagangan
· Permintaan penawaran
· Surat yang dibuat oleh calon pembeli untuk meminta keterangan tentang harga,
· Penawaran (offerte)
· Pesanan (order)
· Surat yang dibuat calon pembeli kepada penjual yang berisi pesanan pembelian
barang-barang.
4. Surat Pribadi
Menurut Sapari (2008: 109) Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sering
secara lisan, yaitu melalui surat, baik kepada orang tua, kakek-nenek, teman, maupun
para kerabat. Surat pribadi adalah salah satu bentuk komunikasi secara tertulis yang
dilakukan oleh seseorang kepada orang lain sebagai pribadi, bukan sebagai wakil atau
adalah tata etika atau sopan santun dalam bersurat, khususnya, jika kamu menulis
kepada orang yang lebih tua atau orang yang baru dikenal. Selain itu, tujuan surat pun
harus mendapat perhatian. Apakah surat pribadi itu mengundang, memohon maaf,
b. Tujuan surat
c. Salam pembuka
d. Isi surat
e. Penutup
f. Salam penutup
g. Nama
h. Tanda tangan
Bahasa yang digunakan dalam surat pribadi tentulah harus baik. Berbahasa
itu, bahasa yang digunakan dalam surat pribadi harus komunikatif, yaitu harus mudah
dipahami. Sebuah surat pribadi dapat berisi macam-macam berita, seperti ajakan atau
ungkapan perasaan.
5. Pendekatan Kooperatif
yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggungjawab
bersama, pemberian tugas dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyataan itu,
belajar berkelompok secara kooperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling
dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-
menyelesaikan persoalan atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok
kohesif (kompak-partisipatif) tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa
pelaporan.
Examples Non Examples, yakni sebuah bentuk pembelajaran kooperatif yang berasal
dari zaman John Dewey (1970) yang sudah diperbaharui dan diteliti pada beberapa
tahun terakhir oleh Shlomo dan Yael Sharan serta Rachel-Lazarowitz di Israel
kooperatif bagi guru dan murid untuk membangun proses pembelajaran yang
dengan KD.
Langkah-langkah:
(LCD).
4. Melalui diskusi kelompok 2-5 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar
6. Mulai dari komentar / hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi
7. Kesimpulan.
Kebaikan:
a. Aktivitas Siswa
sesuai dengan materi pada pembelajaran tersebut. Siswa bekerja dalam kelompok
diberikan oleh guru. Guru dapat memimpin diskusi dengan seluruh kelas atau dengan
b. Aktivitas Guru
siswanya dalam mengelola tugasnya, dan membantu siswa yang mengalami kesulitan
peran ini guru harus membuat model kemampuan komunikasi dan sosial yang
Tahap 1. Memberikan contoh surat pribadi dan surat resmi kemudian mengatur
pribadi sesuai dengan salah satu topik, dari beberapa topik yang sudah
kelompok;
Tahap 7. Siswa menulis jurnal siswa dan setelah itu guru melakukan refleksi
7. Kerangka Berpikir
lama, sehingga tidak cukup dalam waktu 2 jam pelajaran. Apalagi dalam
pembelajaran di kelas, tidak mungkin dalam waktu dua jam pelajaran siswa mampu
ternyata waktu 2 jam pelajaran tidak cukup untuk memaksimalkan pembelajaran itu.
pembelajaran menulis surat pribadi. Hasil yang diperoleh lebih baik dan terasa lebih
pengalaman batin yang diperoleh dari menulis surat pribadi dapat terungkap dan
dalam kompetensi dasar menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi
dan berbicara. Dengan demikian, siswa dilatih dan dituntut untuk mengerahkan
kompetensinya dalam empat hal tersebut. Selain itu, model Examples Non Examples
diharapkan mampu mengatasi waktu yang lama menjadi lebih singkat dalam menulis
Dalam model ini, pengajar memberikan contoh dari surat pribadi kepada
masing kelompok untuk diperdengarkan pada kelompok lain secara berurutan. Dalam
proses ini siswa dalam kelompok lain diharapkan bertanya untuk mendapatkan
saat itulah siswa memahami secara secara keseluruhan tentang surat pribadi dengan
model Examples Non Examples. Bila semua sudah dibacakan, langkah berikutnya
adalah tugas individu siswa dengan tugas menulis surat pribadi dengan memilih salah
B. Hipotesis Tindakan
adalah peningkatan keterampilan menulis surat pribadi pada siswa kelas VII A SMPN
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain PTK yaitu penelitian tindakan kelas. Yang
dimaksud dengan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di kelas
dengan baik. Penelitian tindakan kelas ini berisi pratindakan dan tindak lanjut.
kemudian dilakukan dengan tindakan tindak lanjut yang dapat digunakan untuk
pengkajian berdaur yang terdiri atas empat tahap yaitu: Perencanaan (planning),
yaitu tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan menulis surat pribadi. Perencanaan harus dibuat oleh peneliti sebelum
peneliti melangkah lebih lanjut. Tindakan merupakan tindakan apa yang akan
dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan dan peningkatan. Dalam hal ini, upaya
surat pribadi. Observasi atau pengamatan, yaitu mengamati hasil dari tindakan yang
dilakukan penulis terhadap siswa. Kesalahan siswa ,kesulitan siswa, dan tanggapan
rencana berikutnya.
melalui tugas kelompok dan tugas individu, telah peneliti lakukan sampai dua siklus.
Dalam setiap siklus terdapat empat fase yaitu (1) merencanakan PTK, (2)
kemampuan siswa dalam menulis surat pribadi melalui tugas kelompok, dan tugas
individu dengan menggunakan model Examples Non Examples. Fase-fase pada siklus
fase-fase pada siklus kedua dirancang dari hasil refleksi siklus pertama, dengan cara
kelas ini diambil dari model PTK menurut Kemmis and McTaggart (1990:14). Model
ini berupa untaian-untaian dengan satu perangkat yang terdiri dari empat komponen,
(reflecting). Untaian yang terdiri dari empat komponen ini disebut sebagai satu siklus.
Pada penelitian ini, dirancang dan dilaksanakan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari
satu pertemuan dengan masing-masing pertemuan terdiri dari 8 tahap kegiatan pada
siklus I, dan 7 tahap kegiatan pada siklus II, dengan menggunakan model Examples
Non Examples. Setiap siklus bertujuan untuk menilai kemampuan menulis surat
untuk indikator mampu menentukan perbedaan komposisi, isi dan bahasa serta
menulis surat pribadi dengan bahasa yang komunikatif, sedangkan pada pertemuan
kedua/siklus II menilai kemampuan untuk indikator yang sama pada siklus I, namun
di siklus II harus ada peningkatan daripada siklus I. Dalam penelitian tindakan kelas
ini dilakukan melalui dua siklus. Adapun dua siklus tersebut antara lain :
B. Siklus I
1. Perencanaan
Setelah melakukan refleksi awal dan berdiskusi bersama guru mitra selaku
dengan langkah pertama adalah menyatukan persepsi dan pemahaman tentang teknik
tindakan siklus I. Selain itu, peneliti juga menyiapkan bahan referensi tentang
contoh surat pribadi yang memungkinkan untuk dijadikan sumber belajar siswa,
instrumen penilaian, instrumen observasi, perangkat pembelajaran beserta LKS, dan
Pada tahap perencanaan ini, yang dilakukan dalam pembelajaran menulis surat
pribadi ini adalah menentukan topik-topik surat pribadi baik untuk tugas kelompok
maupun tugas yang pribadi. Dalam hal ini peneliti menentukan topik-topik surat
pribadi yang telah disesuaikan dengan kompetensi dasar (KD) dalam rencana
metode Examples Non Examples, yaitu siswa diperlihatkan contoh surat pribadi dan
surat resmi, tujuannya adalah untuk bisa membedakan antara surat pribadi dengan
surat resmi, kemudian mereka diminta untuk berpasangan dan saling bertukar pikiran
dengan kelompoknya.
2. Pelaksanaan Tindakan
pribadi berlangsung. Pembelajaran menulis surat pribadi ini dilakukan dengan metode
Examples Non Examples. Pada pembelajaran ini dilakukan pengambilan data tes.
Dalam pengambilan tes dengan tujuan untuk melatih siswa dalam menulis surat
pribadi.
Topik-topik menulis surat pribadi pada siklus pertama untuk tugas kelompok
adalah sahabat yang tertimpa musibah, ungkapan kepada tokoh idola, dan ungkapan
rindu kepada orang tua, dan topik untuk tugas individu adalah ucapan selamat ulang
tahun kepada sahabat, berlibur ke rumah sahabat, minta kiriman uang kepada orang
Dalam pengumpulkan atau bahan tulisan yang digunakan untuk menulis surat
menuliskan surat pribadi sesuai dengan topik yang sudah diberikan oleh guru.
surat pribadi dengan menggunakan Examples Non Examples. Selain itu dalam
penelitian ini peneliti dibantu oleh beberapa orang guru sebagai kolaborator.
4. Refleksi
Pada kegiatan refleksi, peneliti mengkaji hasil menulis surat pribadi dan
perilaku siswa pada siklus I dengan kolaborator. Setelah mengetahui hasil, peneliti
pribadi. Hasil refleksi yang ditemukan nantinya dimanfaatkan untuk mencari cara
termudah dalam melakukan pengamatan dan perbaikan dalam menulis surat pribadi
selanjutnya.
C. Siklus II
1. Perencanaan
Pada siklus kedua peneliti menjelaskan lagi tentang menulis surat pribadi pada
2. Pelaksanaan Tindakan
atau kejadian yang telah diamati. Penulisan surat pribadi pada siklus kedua dilakukan
a. Menentukan Topik
Topik menulis surat pribadi pada siklus kedua tidak sama dengan topik pada
siklus yang pertama, dengan alasan agar tahu antara hasil siklus pertama dan hasil
siklus kedua.
b. Menentukan Tujuan
Tujuan menulis surat pribadi pada siklus kedua adalah menulis surat pribadi
dengan memperhatikan komposisi, isi dan bahasa, tetapi untuk topik itu berbeda
dengan siklus I.
c. Melakukan Pengamatan
Penulisan surat pribadi tetap dilakukan di kelas, dan diharapkan ketika siswa
c. Pengamatan
Observasi terhadap siswa dilakukan selama proses pembelajaran dilakukan.
Pada siklus kedua ini diharapkan siswa mengalami peningkatan dari siklus
sebelumnya.
d. Refleksi
siklus kedua harus mengalami peningkatan yang lebih baik lagi dari siklus I. Di
samping itu siswa yang sudah baik diharapkan untuk membantu temannya yang
belum baik dengan cara siswa yang sudah bisa menerangkan pada siswa yang belum
bisa.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1
Ketapang tahun pelajaran 2010/2011. Kelas ini terdiri atas 23 siswa yang terdiri atas
13 laki-laki dan 10 perempuan dengan karakter siswa yang beragam, baik prestasi
belajar, maupun kemampuan menulis mereka. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Oktober sampai dengan Nopemober 2010. Pemilihan setting ini didasari oleh hasil
refleksi awal yang dilakukan peneliti yang bernama SMPN I Ketapang di kelas VII A
bersama guru bahasa Indonesia yang bernama Ibu Wiwidarti sebagai kolaborator di
kompetensi menulis surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, dan bahasa,
dimana kelas VII A sangat kurang dalam minat dan hasil belajar menulis yang cukup
rendah.
E. Instrumen Penelitian
non tes.
a. Instrumen Tes
Pada instrumen tes ini, dilakukan oleh peneliti dan ada dua siklus yaitu siklus I
dan siklus II, dengan tujuan untuk mengukur hasil kemampuan menulis surat pribadi.
Oleh sebab itu siswa disuruh untuk menulis surat pribadi sesuai dengan topik yang
Hasil tes pada siklus pertama dianalisis, dinilai, kemudian peneliti mencari
menulis surat pribadi. Pada pertemuan berikutnya siswa diberi teknik-teknik atau cara
menulis surat pribadi dengan mudah. Sampai siswa dapat menulis surat pribadi
dengan tepat sesuai dengan topik yang sudah ditentukan oleh guru, dan diberi tes lagi
Hasil tes pada siklus kedua diharapkan siswa mendapatkan hasil yang lebih
baik. Untuk memberikan penilaian terhadap hasil tes penulis menggunakan skor.
Adapun skor penilaian pada instrumen dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Skor Maksimal 10
b. Instrumen non tes
Intrumen non tes yang digunakan peneliti adalah observasi dan wawancara.
a. Observasi/pengamatan
Pada observasi atau pengamatan yang dilakukan guru dengan tujuan untuk
mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis surat pribadi dan respon
pribadi.
(2). Respon siswa dalam menerima materi pembelajaran menulis surat pribadi.
b. Wawancara
F. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah teknik kuantitatif dan
teknik kualitatif.
1. Teknik Kuantitatif
Adapun yang diperoleh dari peneliti kemudian dikoreksi dengan memberikan nilai.
NP = NK x 100%
JS
Keterangan:
NK = Nilai Kumulatif
JS = Jumlah siswa
2. Teknik Kualitatif
Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis teknik yang berasal dari non
tes yaitu observasi atau pengamatan, jurnal dan wawancara terhadap siswa. Yang
A. Hasil Penelitian
menggunakan metode example non example, diperoleh dari hasil tes dan non tes, dan
terdiri dari siklus I dan siklus II. Pada tes pratindakan ini hasilnya diperoleh dari rata-
rata nilai menulis surat pribadi sebelum diterapkan teknik pengamatan objek secara
II.
Hasil tes pratindakan adalah hasil proses pembelajaran menulis surat pribadi
non examples. Hasil tes pratindakan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan
awal siswa dalam menulis surat pribadi. Hasil tes pratindakan dapat dilihat pada tabel
berikut :
23 1410
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas dalam aspek kelengkapan
komposisi surat adalah 61,30 % atau kategori cukup. Dari keseluruhan siswa yang
mendapat skor 85-100 atau kategori baik sekali belum ada, Kategori baik dengan
rentang nilai 75-84 ada 3 siswa atau 13,04 %, kategori cukup dengan rentang nilai 60-
74 siswa ada 17 siswa atau 73,92 %, dan kategori kurang dengan rentang nilai 0-59
23 1390
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas dalam aspek kesesuaian
isi surat dengan topik adalah 60,43 % atau kategori cukup. Dari keseluruhan siswa
yang mendapat skor 85-100 atau kategori baik sekali belum ada, Kategori baik
dengan rentang nilai 75-84 ada 2 siswa atau 8,70 %, kategori cukup dengan rentang
nilai 60-74 ada 18 siswa atau 78,26 %, dan kategori kurang dengan rentang nilai 0-59
23 1420
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas dalam aspek penggunaan
bahasa dalam surat adalah 61,74 % atau kategori cukup. Dari keseluruhan siswa yang
mendapat skor 85-100 atau kategori baik sekali belum ada, Kategori baik dengan
rentang nilai 75-84 ada 3 siswa atau 78,26 %, kategori cukup dengan rentang nilai 60-
74 ada 18 siswa atau 78,26 %, dan kategori kurang dengan rentang nilai 0- 59 ada 2
23 1560
Dari tabel 5 hasil tes keterampilan menulis puisi pratindakan tampak bahwa
kemampuan menulis kreatif puisi siswa kelas VII A SMP N 1 Ketapang masih rendah
terbukti bahwa rata-rata nilai menulis surat pribadi siswa hanya 67,82 % atau kategori
cukup. Adapun rincian data tersebut dijelaskan sebagai berikut. Dari jumlah
keseluruhan 23 siswa, 4 siswa atau 17,39% termasuk dalam kategori kurang dengan
skor 0-59. Kategori cukup dengan skor 60-74 dicapai oleh siswa sebanyak 16 siswa
atau 69,57 %, kategori baik dengan skor 75-84 dicapai oleh 3 siswa atau 13,04%,
sedangkan siswa yang mencapai kategori sangat baik atau dengan skor 85-100 belum
ada.
siswa kelas VII A SMP N 1 Ketapang masih rendah. Rendahnya keterampilan siswa
dalam menulis surat pribadi ini disebabkan karena faktor internal yaitu dari siswa
sendiri dan faktor eksternal diantaranya metode pembelajaran yang digunakan kurang
sesuai.
yaitu rendahnya menulis surat pribadi pada kelas VII A SMP N 1 Ketapang. Pada
4 Kurang 0-59 0 0 0
23 1800
Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas dalam aspek kelengkapan
komposisi surat adalah 78,26 % atau kategori baik. Dari keseluruhan siswa yang
mendapat skor 85-100 atau kategori baik sekali ada 3 siswa atau 13,04 %, Kategori
baik dengan rentang nilai 75-84 ada 13 siswa atau 56,52 %, kategori cukup dengan
rentang nilai 60-74 ada 7 siswa atau 21,30 %, dan kategori kurang dengan rentang
4 Kurang 0-59 0 0 0
23 1840
Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas dalam aspek kesesuaian
isi surat dengan topik adalah 80 % atau kategori baik. Dari keseluruhan siswa yang
mendapat skor 85-100 atau kategori sangat baik sekali ada 3 siswa atau 13,04 %,
Kategori baik dengan rentang nilai 75-84 ada 17 siswa atau 73,91 %, kategori cukup
dengan rentang nilai 60-74 ada 3 siswa atau 13,04 %, dan kategori kurang dengan
4 Kurang 0-59 0 0 0
23 1770
Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas dalam aspek penggunaan
bahasa dalam surat adalah 76,96 % atau kategori baik. Dari keseluruhan siswa yang
mendapat skor 85-100 atau kategori baik sekali belum ada 3 siswa atau 13,04 %,
Kategori baik dengan rentang nilai 75-84 ada 10 siswa atau 43,48 %, kategori cukup
dengan rentang nilai 60-74 ada 10 siswa atau 43,48 %, dan kategori kurang dengan
4 Kurang 0-59 0 0 0
23 1780
Dari tabel 9 hasil tes keterampilan menulis surat pribadi dalam siklus I rata-
rata 77,39 % atau kategori baik. Dari jumlah keseluruhan siswa yang mendapat
kategori sangat baik dengan rentang nilai 85-100 ada 3 siswa atau 13,04 %, Kategori
baik dengan rentang nilai 75-84 ada 17 siswa atau 73,91 %, kategori cukup dengan
rentang nilai 60-74 ada 8 siswa atau 34,78%, dan kategori kurang dengan rentang
nilai 0-59 tidak ada. Pada siklus I sudah ada peningkatan dibandingkan dengan
pratindakan, Namun peningkatan tersebut belum bisa merubah dari baik menjadi
sangat baik. Oleh karena itu masih perlu dilanjutkan lagi pada siklus II.
Hasil non tes terdiri dari hasil observasi, hasil jurnal siswa dan wawancara.
1. Hasil Observasi
Hasil observasi terhadap sikap siswa selama proses pembelajaran sebagai
berikut :
b) Saat guru menjelaskan tentang perbedaan surat pribadi dengan surat resmi,
mendengarkan dengan baik meskipun masih ada siswa yang berbicara dengan
contoh (example).
c) Ketika guru memberikan contoh tentang surat pribadi, ternyata siswa semakin
aktif dan banyak yang meresponnya dengan berbagai pertanyaan seputar surat
pribadi tersebut.
d) Ketika guru memberi kesempatan kepada siswa supaya bertanya tentang hal-
hal yang belum jelas, sebagian besar siswa hanya diam saja.
e) Ketika siswa ditugasi kelompok untuk menulis surat pribadi dengan topik
yang sudah ditentukan oleh guru, ternyata masih ada siswa yang masih
Jurnal siswa memuat ungkapan perasaan siswa yang ada kaitannya dengan
hal-hal berikut :
metode examples non examples tidak terlalu sulit dan mudah dipahami dibandingkan
dengan materi sebelumnya. Ketertarikan siswa dalam menerima penjelasan guru lebih
menarik dan memperhatikan meskipun masih ada yang berbicara dengan temannya.
Jurnal siswa tentang kesulitan dalam menulis surat pribadi yaitu penyesuaian
topik dengan isi surat, dari segi bahasa, dan membuat isi surat pribadi. Adapun gaya
guru dalam mengajar, secara umum siswa mengatakan gurunya lebih semangat
menerangkan terlalu cepat, kadang siswa sampai meminta untuk mengulangi lagi
penjelasannya.
3. Hasil Wawancara
diwawancarai akan tetapi diambil yang nilainya paling rendah. Guru mengajukan
pertanyaan kemudian siswa menjawab dengan malu-malu dan sedikit grogi. Secara
umum siswa yang nilainya rendah mengatakan bahwa mereka kesulitan dalam
memilih topik, membuat isi surat sesuai dengan topik yang dipilih, dan sulitnya untuk
metode examples non examples. Metode siklus ini dilaksanakan sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis surat pribadi agar lebih mendalami
terdiri dari tes dan non tes. Adapun hasilnya sebagai berikut :
Hasil tes pada siklus II ini merupakan tindak lanjut dari siklus I. Kriteria
penilaian pada siklus II ini masih sama dengan siklus I yang meliputi 3 aspek
dalam surat, (3) kesesuaian isi dengan topik. Adapun hasilnya sebagai berikut:
4 Kurang 0-59 0 0 0%
23 2070
Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas dalam aspek
kelengkapan komposisi surat adalah 90 % atau kategori sangat baik. Dari keseluruhan
siswa yang mendapat skor 85-100 atau kategori baik sekali tidak ada, Kategori baik
dengan rentang nilai 75-84 tidak ada, kategori cukup dengan rentang nilai 60-74 tidak
ada, dan kategori kurang dengan rentang nilai 0-59 tidak ada
4 Kurang 0-59 0 0 0
23 2060
Dari tabel 11 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas dalam aspek kesesuaian
isi surat dengan topik adalah 89,57 % atau kategori sangat baik. Dari keseluruhan
siswa yang mendapat skor 85-100 atau kategori baik sekali ada 22 siswa atau 95,65
%, Kategori baik dengan rentang nilai 75-84 ada 1 siswa atau 4,35 %, kategori cukup
dengan rentang nilai 60-74 tidak ada, dan kategori kurang dengan rentang nilai 0-59
tidak ada.
4 Kurang 0-59 0 0 0
23 2060
Dari tabel 12 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas dalam aspek penggunaan
bahasa dalam surat adalah 89,57 % atau kategori sangat baik. Dari keseluruhan siswa
yang mendapat skor 85-100 atau kategori baik sekali ada 22 siswa atau 95,65 %,
Kategori baik dengan rentang nilai 75-84 ada 1 siswa atau 4,35 %, kategori cukup
dengan rentang nilai 60-74 tidak ada, dan kategori kurang dengan rentang nilai 0- 59
tidak ada.
4 Kurang 0-59 0 0 0
23 2260
Dari tabel 13 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas dalam keterampilan
menulis surat pribadi dalam siklus II adalah 98,26 % atau kategori sangat baik. Dari
keseluruhan siswa yang mendapat skor 85-100 atau kategori sangat baik ada 21 siswa
atau 91,30 %, Kategori baik dengan rentang nilai 75-84 ada 2 siswa atau 8,70 %,
kategori cukup dengan rentang nilai 60-74 tidak ada, dan kategori kurang dengan
Dari tabel 10 hasil tes keterampilan menulis surat pribadi pada siklus II dapat
dilihat bahwa kategori kurang dengan rentang 0-59 sudah tidak ada, kategori cukup
dengan rentang nilai 60-74 juga tidak ada, kategori baik dengan rentang nilai 75-84
mencapai 2 siswa atau 8,70 %, bahkan kategori sangat baik dengan rentang nilai 85-
Berdasarkan hasil tes yang telah dilaksanakan bahwa nilai rata-rata pada siklus
II mencapai 98,26 %. Hasil tersebut jika dibandingkan dengan hasil penelitian siklus
I, tampak peningkatan. Hasil penelitian tes siklus I hanya mencapai 77,39 % dengan
kategori cukup atau dengan kata lain mengalami peningkatan sebesar 20,87 %.
Hasil non tes mencakup hasil observasi (pengamatan), hasil jurnal siswa, dan
wawancara.
1. Hasil Observasi
Proses pembelajaran dari awal sampai akhir, siswa kelihatan antusias dan
mulai mendalami tentang materi yang disampaikan. Dibuktikan banyak siswa yang
bertanya dan mereka ingin mengetahui lebih lanjut agar benar-benar paham.
Praktik dalam penulisan surat pribadi dengan metode examples non examples
pada siklus II ini siswa lebih bersemangat dalam melaksanakan dan menuangkan
hasilnya berupa surat pribadi. Bahkan ada yang menulis dua surat pribadi dengan
Siswa merasa senang dengan materi yang diberikan karena siswa sering
melatih dengan mengamati objek di sekelilingnya. Siswa merasa sangat tertarik
dengan metode example non example karena siswa merasa lebih gampang dengan
Di samping itu siswa merasa lebih mudah, karena mereka mulai membiasakan
menulis surat pribadi. Gaya guru dalam mengajarkan pun lebih semangat, apalagi
contoh surat pribadi, mungkin karena hal tersebut sangat berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari.
3. Hasil Wawancara
kepada siswa. Siswa dalam menjawab pertanyaan mulai akrab dan tidak grogi lagi,
karena siswa sudah terbiasa aktif ketika mengajukan pertanyaan atau menjawab
menggunakan metode example non example lebih mudah karena siswa merasa mudah
dalam mencari inspirasi, dengan melihat contoh-contoh yang diberikan oleh guru
kemudian dituangkan dalam bentuk surat pribadi. Topik-topik yang diberikan oleh
guru juga sangat mudah dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari sehingga
mereka bisa bertukar pikiran dengan temannya ketika bekerja kelompok, ketika
melihat topik yang menarik tersebut kemudian dipraktekkan untuk menulis surat
pribadi. Bahkan siswa ada yang meminta agar pembelajaran menulis surat pribadi ini
dilakukan lagi setelah siklus II. Sampai dengan selesai pembelajaran siswa tidak ada
yang mengungkapkan kesulitan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini terbukti dengan
Tabel 14. Hasil Peningkatan Menulis Surat Pribadi Pada Pratindakan ke Siklus I
topik
siswa dalam menulis surat pribadi masih rendah. Masalah tersebut dikuatkan dengan
hasil tes pratindakan dengan rata nilai 67,82 dan termasuk kategori cukup.
Kemampuan siswa pada setiap aspek masih rendah yakni dalam aspek kelengkapan
komposisi surat, penggunaan bahasa dalam surat, dan kesesuaian isi surat dengan
topik yang ditentukan oleh guru. Hal tersebut dapat dilihat hasilnya bahwa nilai rata-
rata siswa dalam aspek kelengkapan komposisi surat 61,30. Aspek kesesuaian isi surat
dengan topik yang ditentukan oleh guru nilai rata-rata siswa 60,43. Aspek
penggunaan bahasa dalam surat nilai rata-rata siswa 61,74. Melihat keadaan tersebut,
teknik tersebut secara langsung suasana proses pembelajaran pada siklus I tampak
lebih semangat dibandingkan dengan kondisi awal dan hasilnya pun menunjukkan
adanya peningkatan. Berdasarkan tabel 1 pada siklus I nilai rata-rata kelas pada aspek
kelengkapan komposisi surat yang awalnya 61,30 menjadi 78,26 atau mengalami
peningkatan 73,74 %. Aspek kesesuaian isi surat dengan topik yang awalnya 60,43
surat yang awalnya 61,74 menjadi 76,96 atau mengalami peningkatan 66,17 %.
Begitupun berikutnya di siklus II terjadi adanya peningkatan daripada siklus I.
Tabel 15. Hasil Peningkatan Menulis Surat Pribadi Pada Siklus I dan Siklus II
topik
peningkatan 51,04 %. Aspek kesesuaian isi surat dengan topik yang awalnya 80
dalam surat yang awalnya 76,96 menjadi 89,57 atau mengalami peningkatan 54,83 %.
lebih antusias dan hasilnya pun sangat menggembirakan jika dibandingkan dengan
hasil tes pada siklus I, yaitu yang awalnya 77,39 atau kategori baik, sedangkan nilai
rata-rata pada siklus II 98,26 atau kategori sangat baik. Jadi mengalami peningkatan
90,74 %.
examples non examples merasa lebih mudah dalam menulis surat pribadi, karena
Berdasarkan hasil yang demikian peneliti merasa tidak perlu melanjutkan tindakan
setelah siklus II, karena hasilnya sudah menunjukkan peningkatan yang cukup tajam.
Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa salah satu metode yang secara teoritis
non examples.
rata nilai mulai dari pratindakan, siklus I, dan siklus II dengan grafik di bawah ini:
dari pratindakan ke siklus I dan ke siklus II, peningkatan nilainya sangat baik.
Berdasarkan grafik di atas bisa dilihat peningkatan nilai rata-rata dari pra tindakan ke
siklus I, pada aspek kelengkapan komposisi surat yang awalnya 61,30 menjadi 78,26
atau mengalami peningkatan 73,74 %. Aspek kesesuaian isi surat dengan topik yang
bahasa dalam surat yang awalnya 61,74 menjadi 76,96 atau mengalami peningkatan
66,17 %. Berdasarkan grafik di atas, juga bisa dilihat peningkatan nilai rata-rata dari
siklus I ke siklus II, pada aspek kelengkapan komposisi surat yang awalnya 78,26
menjadi 90 atau mengalami peningkatan 51,04 %. Aspek kesesuaian isi surat dengan
topik yang awalnya 80 menjadi 89,57 atau mengalami peningkatan 75,61 %.Aspek
penggunaan bahasa dalam surat yang awalnya 76,96 menjadi 89,57 atau mengalami
peningkatan 54,83 %. Jadi bisa disimpulkan dari data di atas, bahwa pembelajaran
menulis surat pribadi dengan menggunakan model examples non examples sangat
berhasil dengan peningkatan nilai yang sangat baik sekali. Bisa dilihat bahwa nilai
siswa dari pratindakan ke siklus I mengalami peningkatan, begitu juga dari siklus I ke
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
disimpulkan bahwa :
1) Teknik pengamatan objek secara langsung, kemampuan siswa kelas VII A SMP N
sungguh memuaskan. Hal ini terbukti pada hasil tes setelah tindakan. Pada tahap
pratindakan nilai rata-rata siswa hanya 67,82 atau kategori cukup, kemudian pada
tindakan siklus I nilai rata-rata yang diperoleh 77,39 atau kategori baik, artinya
siswa meningkat lebih baik lagi daripada siklus I, yaitu menjadi 98,26 %, Dengan
kata lain mengalami peningkatan sebesar 90,74 % bila dibandingkan dengan hasil
menunjukkan perubahan yang positif, siswa lebih tertarik dan antusias dalam
examples, sehingga siswa mudah dalam menulis surat pribadi. Hal itu terbukti
berarti metode examples non examples sangat cocok diterapkan dalam setiap
pembelajaran.
B. Saran
Examples pada Siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Ketapang Tahun Pelajaran
2. Guru dapat melakukan penelitian tindakan untuk mata pelajaran yang lain dengan
penerapan model ‘Model Examples Non Examples’ ini agar efektivitas dan
5. Topik yang dipilih dalam menulis surat pribadi hendaknya yang berhubungan
Untuk mendukung hasil penelitian ini, perlu diadakan penelitian yang lain lagi
Byrne, Dom. 1988. Teaching Writing Skill. London dan New York: Longman.esia.
Jakarta:IKAPI.
Bahasa Indonesia.
Http: karya-ilmiah.um.ac.id/indeks.php/KSDP/article/view/6063.
Http:// KlikBelajar.com/gurupkn.wordpress.com/10/11/2007/.
Http:// model-examples-non-examples/gurupkn.wordpress.com/10/11/2007/.
Sapari, Nia Kurniati. 2008. Kompetensi Bebahasa Indonesia SMP dan MTs kelas
Tarigan, Djago. 1990. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia: Modul 1-6.
Jakarta: Depdikbud.
Kegiatan inti
Guru dan siswa bertanya jawab tentang perbedaan surat pribadi dengan
surat resmi, komposisi, isi, dan bahasanya melalui media LCD.
Guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok.
Guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan oleh setiap kelompok,
berupa menuliskan satu buah surat pribadi dengan topik-topik yang sudah
ditentukan oleh guru.
Guru membagikan LKS (lembar kerja siswa) kepada tiap kelompok.
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menulis dan mengetik satu
buah surat pribadi dengan topik-topik yang sudah ditentukan guru dengan
memperhatikan komposisi, isi dan bahasanya.
Tiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas
dengan ditanggapi dan diberi saran oleh kelompok lain, baik dari segi
komposisi, isi maupun bahasanya, dengan menggunakan media LCD.
Guru memberikan penguatan dan perbaikan terhadap kesalahan yang
dilakukan siswa.
Semua siswa menulis satu buah surat pribadi dengan memperhatikan
komposisi, isi dan bahasanya, secara individu dengan topik-topik yang
telah ditentukan oleh guru.
Kegiatan akhir
Guru dan siswa melakukan tanya jawab seputar permasalahan yang
dialami siswa dalam mengerjakan tugas dan manfaat yang diperoleh
setelah mengikuti pembelajaran pada hari itu.
Siswa menulis jurnal belajar.
Siswa dan guru melakukan refleksi dan merencanakan kegiatan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya agar siswa mempelajari kembali
tentang penulisan surat pribadi.
V. Sumber Pembelajaran
- Contoh surat pribadi
- Contoh surat resmi
- Buku teks pelajaran Bahasa Indonesia
VI. Penilaian
Teknik : Tes unjuk kerja
Bentuk instrumen : Uji petik kerja prosedur dan produk
Soal/instrumen :
A. Soal/instrumen kelompok
1. Buatlah satu buah surat pribadi dengan topik: ucapan selamat ulang tahun
kepada sahabat, berlibur ke rumah sahabat, minta kiriman uang kepada
orang tua, menceritakan pengalaman di sekolah pada sahabat, dan
mengundang sahabat untuk menghadiri sukuran karena mendapat rangking
pertama!
Pedoman penskoran
No Aspek Skor
1. Komposisi lengkap 10
2. Komposisi hanya ada 5-7 8
3. Komposisi hanya ada 2-4 6
4. Komposisi hanya ada 1 2
Aspek : Bahasa
No Aspek Skor
1. Bahasa komunikatif 10
2. Kurang 5
3. Tidak 2
Aspek : Isi
No Aspek Skor
1. Isi sesuai topic 10
2. Kurang 5
3. Tidak 2
Skor maksimal=10
Penghitungan nilai akhir individu dalam skala 0—100 adalah sebagai berikut:
Perolehan Skor
Nilai akhir = ------------------------ X Skor Ideal (100) = . . .
Skor Maksimum (10)
B. Soal/instrumen individu
1. Buatlah satu buah surat pribadi dengan topik: sahabat yang tertimpa musibah,
ungkapan kepada tokoh idola, dan ungkapan rindu kepada orang tua!
Pedoman penskoran
No Aspek Skor
1. Komposisi lengkap 10
2. Komposisi hanya ada 5-7 8
3. Komposisi hanya ada 2-4 6
4. Komposisi hanya ada 1 2
Aspek : Bahasa
No Aspek Skor
1. Bahasa komunikatif 10
2. Kurang 5
Tidak 2
Aspek : Isi
No Aspek Skor
1. Isi sesuai topic 10
2. Kurang 5
3. Tidak 2
Skor maksimal=10
Penghitungan nilai akhir individu dalam skala 0—100 adalah sebagai berikut:
Perolehan Skor
Nilai akhir = ------------------------ X Skor Ideal (100) = . . .
Skor Maksimum (10)
= 1780 x 100 %
23 = 77,39 %
Nama :
Kelas/semester :
Tanggal :
Pertanyaan :
1. Apakah anda mengalami kemudahan ketika menulis surat pribadi dengan metode
pembelajaran examples non examples? Mengapa?
2. Apakah ada kemudahan ketika anda menulis surat pribadidengan topik-topik yang
sudah ditentukan oleh guru? Mengapa?
3. Apakah anda merasa lebih mudah memulai menulis surat pribadi setelah diajari
guru dengan menggunakan metode pembelajaran examples non examples?
Mengapa?
PEDOMAN OBSERVASI SIKLUS I
Sudah cukup ya surat dari aku, aku sangat menunggu balasanmu, cepat dibalas
ya……..
Salam Rindu
Salam hormat,
Sudah lama Ananda tidak berkunjung menemui Ayah dan Bunda, padahal
Ananda sudah amat rindu. Akan tetapi, keinginan Ananda kiranya belum terlaksana.
Dengan ini Ananda kabarkan bahwa pada saat ini Ananda sedang menghadapi
Ulangan Umum Bersama. Jika tida aral melintang, dalam liburan semester nanti
Ananda akan pulang.
Harapan Ananda tiada lain semoga Ayah dan Bunda selalu dalam lindungan
Tuhan Yang Mahakuasa. Tidak lupa, Ananda mohon doa restu agar berhasil dalam
menuntut ilmu.
Hormat Ananda
RIZIEQ
Tugas Individu (Fayyat Kurniawan)
Assalamualaikum wr. Wb
apa kabar ayah dan ibu ?bagaimana keadaan disana apakah baik-baik
saja.ananda sangat kangen sama ayah dan ibu.
kapan ayah dan ibu akan pulang ke sini . di sini saya kesepian karena tidak ada
ayah dan ibu.
Demikian surat dari ananda ,terima kasih
Salam rindu
Ananda fayyat
Tugas Individu (Atika Alqaf)
Assalmualaikum wr.wb
Apa kabar ayah? Dan gimana kabar keluarga disana ku harap keluarga di sana
baik-baik saja.
Bagaimana pekerjaan ayah di sana? Ku harap pekerjaan ayah berjalan dengan
baik. Aku dan ibu disini menunggu kepulangan ayah karna aku dan ibu kangen sama
ayah.Oya yah ...aku disini mendapatkan juara ke-2 ujian UASBN, ibu sangat senang
sekali atas prestasiku.Ibu juga memberiku hadiah dan ibu berpesan agar prestasiku
dipertahankan.Ayah mendapat salam dari teman-teman ayah di sini.
Sudah dulu ya yah...., jaga diri ayah baik-baik.Aku akan menunggu balasan
dari ayah .
Wassalamualaikum wr.wb.
Salam Kangen
Atika
Atika,
Anandamu
FOTO KEGIATAN PENELITIAN SIKLUS I
LAMPIRAN SIKLUS II
Kegiatan akhir
Guru dan siswa melakukan tanya jawab seputar permasalahan yang
dialami siswa dalam mengerjakan tugas dan manfaat yang diperoleh
setelah mengikuti pembelajaran pada hari itu.
Siswa menulis jurnal belajar.
Siswa dan guru melakukan refleksi dan merencanakan kegiatan
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
V. Sumber Pembelajaran
- Contoh surat pribadi
- Contoh surat resmi
- Buku teks pelajaran Bahasa Indonesia
VI. Penilaian
Teknik : Tes unjuk kerja
Bentuk instrumen : Uji petik kerja prosedur dan produk
Soal/instrumen :
A. Soal/instrumen kelompok
1. Buatlah satu buah surat pribadi dengan topik: meminta hadiah pada Bapak
karena bisa ranking 1, menulis surat untuk Neneknya yang sedang sakit!
Pedoman penskoran
No Aspek Skor
1. Komposisi lengkap 10
2. Komposisi hanya ada 5-7 8
3. Komposisi hanya ada 2-4 6
4. Komposisi hanya ada 1 2
Aspek : Bahasa
No Aspek Skor
1. Bahasa komunikatif 10
2. Kurang 5
3. Tidak 2
Aspek : Isi
No Aspek Skor
1. Isi sesuai topik 10
2. Kurang 5
3. Tidak 2
Skor maksimal=10
Penghitungan nilai akhir individu dalam skala 0—100 adalah sebagai berikut:
Perolehan Skor
Nilai akhir = ------------------------ X Skor Ideal (100) = . . .
Skor Maksimum (10)
B. Soal/instrumen individu
1. Buatlah satu buah surat pribadi dengan topik: meringankan beban sahabat
yang mempunyai masalah dengan sekolahnya karena kurangnya biaya ,
menulis surat untuk presiden SBY sehubungan dengan keadaan Indonesia saat
ini!
Pedoman penskoran
No Aspek Skor
1. Komposisi lengkap 10
2. Komposisi hanya ada 5-7 8
3. Komposisi hanya ada 2-4 6
4. Komposisi hanya ada 1 2
Aspek : Bahasa
No Aspek Skor
1. Bahasa komunikatif 10
2. Kurang 5
Tidak 2
Aspek : Isi
No Aspek Skor
1. Isi sesuai topik 10
2. Kurang 5
3. Tidak 2
Skor maksimal=10
Penghitungan nilai akhir individu dalam skala 0—100 adalah sebagai berikut:
Perolehan Skor
Nilai akhir = ------------------------ X Skor Ideal (100) = . . .
Skor Maksimum (10)
= 2260 x 100 %
23 = 98,26 %
Nama :
Kelas/semester :
Tanggal :
Pertanyaan :
1. Apakah anda mengalami kemudahan ketika menulis surat pribadi dengan metode
pembelajaran examples non examples? Mengapa?
2. Apakah ada kemudahan ketika anda menulis surat pribadidengan topik-topik
yang sudah ditentukan oleh guru? Mengapa?
3. Apakah anda merasa lebih mudah memulai menulis surat pribadi setelah diajari
guru dengan menggunakan metode pembelajaran examples non examples?
Mengapa?
PEDOMAN OBSERVASI SIKLUS II
Assalamualaikum Wr.Wb
Apa kabar Kon ? Bagaimana keadaanmu dan keluargamu disana, apakah baik-
baik saja. Semoga kamu dan keluargamu disana baik-baik saja, seperti aku dan
keluargaku disini.
O…iya Kon, aku dengar kamu saat ini lagi kesusahan karena kekurangan
biaya untuk sekolah, aku sangat prihatin denganmu, karena kamu tidak bisa
melanjutkan sekolahmu.
Jadi, aku ingin membantu kamu dengan menyumbangkan sedikit uangku
untuk biaya sekolahmu, Semoga bantuanku ini bisa membantu meringankan bebanmu
untuk sekolah.
Sudah dulu ya… surat dari aku semoga kamu sehat selalu,
Jika bisa dibalas ya …..
Wassalamualaikum Wr.Wb
Dari temanmu
LIA
Tugas Individu (M. Rizieq)
Salam bahagia
Apa kabar riz ? Bagaimana keadaanmu disana ? Semoga kamu dalam keadaan
sehat.
Kemarin lusa aku bertemu dengan Rina, dia menyampaikan berita sedih
kepadaku. Dia bilang kamu menunggak biaya SPP dan kamu juga tidak ikut rekreasi
tahun lalu.
Kalau memang benar berita itu, aku turut prihatin sama kamu, insya Allah aku
akan membantumu untuk meringankan biaya SPP yang belum kamu bayar.
Semoga kamu dapat rahmat dari Allah. Aku tunggu balasan surat darimu. Da
da ...... !!
Sahabatmu
Lailatul
lailatul hafizah
Tugas Individu (Moh. Fayyat Kurniawan)
Assalamualaikum wr.wb
Hormat kami
Fayyat
Tugas Individu (Atika Alqaf)
Assalamualaikum wr.wb.
Hai......Zaskia gimana kabarmu ? Ku harap kamu baik-baik saja.
Dan bagaimana dengan sekolahmu? Ku dengar dari ayahku kamu sedang kesulitan
untuk membayar buku, tapi kamu tenang saja,mungkin besok atau besok lusa saya
akan mengirimkan sedikit tabungan saya untuk kamu dan tabungan ini juga sebagai
tanda terima kasih saya untuk kamu .Karna kamu sangat mambantuku disaat aku
sedang kesulitan.Ku harap kamu bisa menerima tabungan ku ini.
Sudah dulu ya Zaskia...ku kan menunggu balasanmu secepatnya. Aku titip
salam untuk keluargamu.
Wassalamualaikum wr.wb
Hormat saya
Atika
Atika
FOTO KEGIATAN PENELITIAN SIKLUS II