Anda di halaman 1dari 13

PEMERIKSAAAN IVA

No. Dokumen : Ditetapkan Oleh Kepala


UPT Puskesmas Purwosari
No. Revisi:
PEDOMAN Tgl. MulaiBerlaku:
UPT SUMARTANA, SKM
Puskesmas Halaman: 1/3 NIP: 19670327 199003 1 004
Purwosari

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir semua 99,7 % kanker leher rahim secara langsung berkaitan dengan
infeksi sebelumnya dari salah satu atau lebih virus Human papilloma, Salah Satu
IMS yang paling sering terjadi didunia. Dari 50 jenis HPV yang menginfeksi
saluran repruduksi, 15 sampai 20 jenis terkait dengan kanker leher rahim.
Diperkirakan dari setiap 1 juta wanita yang terinfeksi, 10% akan
berkembang menjadi prakanker leher rahim.perubahan prakanker ini diamati
seringkali terjadi pada wanita berusia 30-40.
Sekitar 8 % wanita yang mengalami perubahan tersebut akan menjadi
prakanker yang terbatas pada lapisan luar dari epitel leher rahim( carcinoma in
situ(CIS), dan sekitar 1.6%akan berkembang menjadi kanker ganas bila lesi
prakanker atau CIA tersebut tidak terdeteksi dan diobati.
B. TUJUAN
1. Umum
Dengan terselenggaranya Pelayanan Kesehatan IVA di Puskesmas diharapkan dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif, promotif, dan
kuratif yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan. Serta menekan angka
kematian ibu
Diseluruh Indonesia.
2. Khusus
a. Menurunkan angka penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
Faktor Risiko
b. Untuk mendeteksi gejala awal penyakit Kanker leher rahim
c. Merupakan program pendamping kesehatan Ibu
d. Sebagai langkah awal pengobatan pra kanker
1. Ruang lingkup
Kegiatan Pelayanan Kesehatan IVA dilakukan dalam bentuk:
a. Konseling;

1
b. Inspeksi dengan asam asetat ( Pemeriksaan IVA )
c. Intervensi kegiatan/ pelaporan pemeriksaan IVA Kesehatan
1. Konseling
a. Konseling dilakukan terhadap Pasien.
b. Konseling sebagaimana dimaksud di atas dilakukan oleh Tenagakesehatan.
c. Konseling terhadap Pasien yang menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan
dilaksanakan secara terintegrasi dengan pelayanan pengobatan dan/atau perawatan.
d. Konseling dapat dilakukan terhadap keluarga atau pihak yang mendampingi.
e. Konseling dapat menggunakan alat peraga, percontohan, dan media informasi
cetak atau elektronik.
f. Konseling diharapkan untuk menentukan iya tidaknya /Kesanggupan dilakukan
pemeriksaan IVA
b. Pelayanan Pemeriksaan IVA dengan Asam asetat
Untuk melakukan IVA, Petugas mengoleskan larutan asam asetat pada
servik.Larutan tersebut menunjukkan perubahan pada sel-sel yang menutupi
service ( Sel-sel Epitel) dengan menghasilkan reaksi “acetowhite”.Pertama- tama
petugas melakukan menggunakan speculum untuk memeriksa servik, Lalu
servik dibersihkan untuk menghilangkan cairan keputihan ( discharge) kemudian
asam asetat dioleskan seara merata pada servik. Setelah minimal 1 menit serviks
dan seluruh SSK, diperiksa untuk melihat apakah terjadi perubahan acetowhite.
Hasil tes ( Positif atau Negatif ).Klasifikasi iva:
Hasil positif : Plak putih yang tebal atau epitel acetowhite, bias dekat SCJ
Hasil Tes Negatif : Permukaan Polos dan Halus, berwarna merah jambu,
ektropin, polip, servitisitis, inflamasi, kista nabotian
Kanker : Massa mirip kembang kola tau ulkus
B. Batasan Opersional
1. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun
tidak langsung di Puskesmas.
2. Konseling adalah hubungan komunikasi antara Tenaga Kesehatan Lingkungan
dengan pasien yang bertujuan untuk mengenali dan memecahkan masalah
kesehatan lingkungan yang dihadapi.
3. Pemeriksaan IVA Adalah pemeriksaan kesehatan ibu dengan cara inspeksi Vagina
menggunakan asam asetat sebagai deteksi Dini kanker leher rahim
4. Inspeksi visual asam asetat (IVA) merupakan sebuah metode untuk
mengidentifikasi lesi pra-kanker, yaitu dengan mengusapkan pada leher
rahim asam asetat 3-5% dengan aplikator kapas lesi pra-kanker, lalu hasilnya
dapat diamati dengan mata telanjang selama 20-30 detik (Laila, 2009).

2
5. Pemerikasaan IVA adalah pemeriksaan dengan cara melihat langsung leher
rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5%. Bila
setelah pulasan asam asetat 3-5% ada perubahan warna yaitu tampak bercak
putih,maka kemungkinan ada kelainan tahap pra-kanker serviks (Romauli,
2009).

E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5607);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063 )

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


1. Jenis Pendidikan
1. Tenaga utama adalah minimal berpendidikan D III Kebidanan
2. Tenaga pendukung adalah tenaga kesehatan lainnya yang ada di Puskesmas
seperti Dokter, perawat, lainnya terkait dengan tugas integrasinya.
2. Pelatihan, pernah mengikuti pelatihan pemeriksaan IVA tenaga yang baru dilatih 3
Bidan
3. Status kepegawaian :5 PNS 3 PTT
B. Distribusi Tenaga
Distribusi ketenagaan berdasarkan struktur organisasi di UPT Puskesmas Purwosari yang
telah ditetapkan dengan ketetapan Kepala UPT Puskesmas Purwosari dengan
diterbitkannya SK Kepala Puskesmas dan dituangkan pada tugas pokok dan fungsi petugas
bidan dan tenaga kesehatan yang terintergrasi dengan pemeriksaan IVA.
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal Pelayanan Pemeriksaan IVA sbb :
No. Hari Jam buka Kegiatan
pendaftaran
1. Senin 08.00- 11.00 Pelayanan pemeriksaaan IVA
2. Selasa 08.00- 11.00 Pelayanan pemeriksaaan IVA
3. Rabu 08.00- 11.00 Pelayanan pemeriksaaan IVA
4. Kamis 08.00- 11.00 Pelayanan pemeriksaaan IVA
5 Jumat 08.00- 11.00 Pelayanan pemeriksaaan IVA

6 Sabtu 08.00-11.00 Pelayanan pemeriksaaan IVA

4
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
Denah ruang Pelayanan Pemeriksaan IVA dalam gedung Puskesmas Purwosari
sebagaimana terlampir (lampiran 1)
B. Standar Fasilitas
Standar fasilitas peralatan medis dan perbekalan kesehatan yang mengacu pada Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 79 tahun 2014 .

5
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

Adapun tatalaksana pelayanan pemeriksaan IVA diantaranya:


I. Persiapan
a. Diskusi tindakan dengan Klien
b. Pastikan semua peralatan dan Bahan yang diperlukan tersedia dan terseteril
c. Membantu ibu memposisikan dirinya diatas meja genekologi, tutup badan ibu dengan
kain, nyalakan lampu tindakan arahkan kevagina
d. Cuci tangan secara merata dengan sabun dan air, kemudian keringkan
e. Pakai sarung tangan periksa yang baru sarung tangan bedah
f. Atur peralatan dan bahan pada nampan yang telah di DTT

II. Tes IVA


a. Periksa kemaluan bagian luar kemudian periksa mulut uretra apakah ada keputihan
b. Dengan hati hati masukan speculum sepenuhnya atau sampai terasa ada penolakan
kemudian perlahan-lahanmembuka bilah/cococr untuk melihat servik. Atur speculum
sehingga seluruh servik terlihat.
c. Bila servik dapat dilihat seluruhnya, kunci cocor speculum dalam posisi terbuka sehingga
akan tetap ditempatsaat melihat servik
d. Jika menggunakan sarung tanggan luar. Rendam kedua tangan kedalam larutan klorin 0.5
%.Kemudian lepas sarung tanggan dengan sisi dalam berada diluar.
e. Pindah sumber cahaya agar servik dapat terlihat dengan jelas
f. Amati servik dan periksa apakah ada infeksi seperti cairan putih keruh, ektopik, tumor
yang terlihat atau kista, nanah atau lesi.
g. Gunakan kapas lidi untukmembersihkan cairan yang keluar, darah atau mukosa dari
servik.
h. Identifikasi cervical os dan SSK dan are sekitar
i. Basahkan kapas lidi kedalam larutan asam asetat kemudian oleskan pada serviks.Gunakan
kapas lidi bersihuntuk mengulang pengolesanasam asetat sampai serviks benar-benar telah
diolesi.Buang kapas lidi yaqng telah dipakai
j. Setelah servik telah diolesi dengan larutan asetat, Tunggu minimal 1 Menit agar dapat
diserap dan sampai muncul acetowhite
k. Periksa SSK dengan teliti
l. Bila pemeriksaan visual pada servik telah selesai, gunakan kapas lidi yang baru untuk
menghilangkan asam asetat yang tersisa pada serviks dan vagina.
m. Lepaskan speculum secara halus.Jika hasil tes Iva negative, Letakkan speculum kedalam
larutan klorin 0.5% selama 10 menit untuk dekontaminasi.Jika hasil positif dan pasien

6
menginginkan pengobatan segera, letakkan speculum pada nampan atau wadah agar dapat
digunakan pada saat krioterapi
n. Lakukan pemeriksaan bimanual dan pemeriksaan rectovaginal.periksa kelembutan
gerakan servik, ukuran, bentuk dan posisi uterus, kehamilan atau abnormalitas dan
pembesaran uterus atau kepekaan adneksia.

III. Pasca IVA


a. Bersihkan lampu dengan lap yang dibasai larutan klorin 0.5%
b. Celupkan kedua sarung tangan yang masih dipakai kedalam larutan klorin 0.5% lepas
sarung tangan dengan membalik sisi dalam keluar.Jika membuang sarung tangan , Buang
kedalam wadah tahan bocor atau kantung plastic
c. Cuci tangan secara merata dengan sabun dan air kemudian keringkan dengan kain bersih
dan kering
d. Jika hasil IVA negative, minta ibu untunk mundur dan bantu ibu duduk
e. Catat hasil IVA dan temuan-teman lain nya
f. Diskusikan hasil IVA dan pemeriksaan bersama Ibu
g. Jika hasil IVA Positif atau diduga ada kanker, katakana pada ibu lanhkah selanjutnya
apakah ada pengobatan atau ada rujukannaya.

7
BAB V
PENYEDIAAN LOGISTIK

Tata cara logistik


1. barang
a. Barang rutin
- Lidi catoon, asam cuka, water sterill, kasa steril, handscoon,betadin, sabu cuci
tangan, bahan disinfektan
b. Barang tidak rutin
2. Pengadaan leaflet dan speculum, korentang, klem ovarium
3. Permintaan barang
a. Barang rutin disampaikan pada bagian BHP rutin puskesmas
b. Barang tidak rutin disampaikan terlebih dahulu pada kepala puskesmas untuk
diminta persetujuan
4. Pendistrbusian
Langsung disampaikan kepada Koordinator KIA.

8
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Kewaspadaan, upaya pencegahan dan pengendalian infeksi meliputi :


a. Pencegahan dan Pengendalian
b. Keamanan pasien, pengunjung dan petugas
B. Keselamatan dan kesehatan kerja, pegawai melakukan pemeriksaan kesehatan
meliputi :
a. Pemeriksaan kesehatan pekerja
b. Pemeriksaan kesehatan berkala
c. Pencegahan dan penanganan kecelakaan kerja (tertusu jarum bekas)
d. Pencegahan dan penanganan penyakit akibat kerja
e. Penanganan dan pelaporan kontaminasi bahan berbahaya
f. Monitoring ketersediaa dan kepatuhan pemakaian APD bagi petugas
g. Monitoring penggunaan bahan desinfektan
C. Pengeloaan bahan dan barang berbahaya
a. Monitoring kerjasama pengelolaan bahan limbah
b. Memantau pengadaan, penyimpanan dan pemakaian
D. Kesehatan lingkungan kerja melakukan monitoring kegiatan :
a. Penyehatan ruang bangunan dan halaman puskesmas
b. Penyehatan air
c. Pengelolaan limbah
d. Desinfeksi dan sterilisasi
E. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan untuk tenaga pemeriksa semua tenaga bidan sudah D3 Kebidanan,
sedangkan untuk pelatihan IVA baru ada pelatihan untuk 3 orang bidan dan 1 Dokter
F. Pengumpulan, pengelolaan dokumentasi data dan pelaporan
Meliputi :
1. Mengagendakan laporan dan rencana kerja
2. Mengarsipkan semua dokumen yang berkaitan dengan kegiatan
3. Mendokumentasikan dan pencatatan setiap Tindakan

9
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Penyehatan dan keselamatan kerja mempunyai tugas yang sangat berkaitan erat. Pekerjaan
yang terorganisir dikerjakan sesuai dengan prosedur, tempat kerja yang terjamin dan aman,
istirahat yang cukup dapat mengurangi bahaya dan kecelakaan.
Kecelakaan tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi dapat dicegah terjadi dengan tibab-tiba
dan tentunya tidak direncanakan atau diharapkan oleh pegawai yang dapat menyebabkan
kerusakan pada alat-alat dan melukai petugas/karyawan (pedoman PGRS, 2008)
A. Pengertian
Keselamatan kerja adalah segala upaya atau tindakan yang harus diterapkan dalam rangka
menghindari kecelakaan yang terjadi akibat kesalahan kerja petugas ataupun
kelalaian/kesengajaan.
B. Tujuan
1. Mencegah dan mengurngi kecelakaan
2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
3. Mencegah,mengurangi bahaya ledakan
4. Memberi keselamtan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian
lainyang berbahaya
5. Memberikan pertolongan pada kecelakaan
6. Memberi perlindungan pada pekerja
7. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik/psikis,
keracunan, infeksi dan penularan.
8. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
9. Memelihara kesehatan, kebersihan dan ketertiban
10. Memperoleh kebersihan antara tenaga kera, alat kerja, lingkungan dan cara proses
kerjanya.
11. Mengamankan cara pengangkutan barang
12. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
13. Mencegah terkena aliran listrik
C. Prinsip Keselamatan Kerja Pegawai
1. Pengendalian Teknis mencakup :
a. Letak, bentuk dan konstruksi alat sesuai dengan kegiatan dan memenuhi syarat
yang telah ditentukan
b. Perlengkapan alat kecil yang cukup disertai tempat penyimpanan yang praktis.
c. Ventilasi yang memenuhi syarat
d. Tersedia ruang istirahat untuk pegawai
2. Adanya pengawasan kerja yang dilakukan oleh penanggung jawab dan terciptanya
kebiasaan kerja yang baik oleh pegawai.
3. Pekerjaan yang ditugaskan hendaknya sesuai dengan kemampuan kerja dari pegawai.

10
4. Volume kerja hendaknya harus sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan, dan
pegawai diberi wakt istirahat setelah 3 jam bekerja, karena kecelakaan kerja sering terjadi
setelah pegawai bekerja > 3 jam.
5. Perawatan alat dilakukan secara kontinyu agar alat tetap dalam kondisi yang layak pakai.
6. Adanya pendidikan mengenai keselamatan kerja bagi pegawai.
7. Adanya fasilitas/peralatan pelindung dan peralatan pertolongan pertama yang cukup.
8. Petunjuk penggunaan alat keselamatan kerja.
D. Prosedur Keselamatan Kerja
1. Di dalam gedung
a. Tidak diperkenankan merokok di dalam ruangan
b.Lampu harus dimatikan bila tidak dipergunkan/diperlukan.
c. Tidak mengangkat barang berat, bila tidak sesuai dengan kemampuan.
d.Tidak mengangkat barang dalam jumlah yang besar, yang dapat membahayakan badan
dan kualitas barang.
e. Membersihkan barang yang tumpah atau keadaan licin di dalam ruangan.
f. Menggunakan peralatan yang sesuai dengan cara yang baik.
g.Menggunakan alat sesuai degan petunjuk penggunaan.
h.Berhati-hati saat membuka dan menutup, menyalakan dan mematikan mesin, lampu,
listrik dll.
i. Meneliti semua alat sebelum digunakan.
j. Meletakan alat menurut tempatnya dan diatur secara rapi.
k.Adanya alat pelindung kerja seperti menggunkan sandal yang tidak licin, tersedianya
alat sanitasi seperti washtafel, sabun cuci tangan, alat pengering, dll, tersedianya alat
pemadam kebakaran yang berfungsi baik ditempat yang aman dan mudah dijangkau.
2. Di luar gedung
a. Meneliti sarana dan prasaran yang digunakan
b.Menggunakan alat sesuai dengan petunjuk penggunaan
c. Berhati-hati dalam menggunakan alat
d.Mengangkat barang sesuai dengan kemampuan.
e. Menggunakan APD

11
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :


1. Melakukan pengolahan data hasil Pelayanan Pemeriksaan IVA
2. Melakukan Evaluasi hasil kegiatan.
3. Melakukan upaya tindak lanjut ( Rujukan atau Pengobatan )
4. Melaporkan hasil pelayanan setiap bulan ke kepala Puskesmas
5. Membuat laporan Pelayanan ke Dinas Kesehatan setiap bulan.

12
BAB IX
PENUTUP

13

Anda mungkin juga menyukai