Anda di halaman 1dari 28

MATERI KELAS

PERSIAPAN MENDIRIKAN BIMBEL

1. Self Preparing
2. Menentukan Konsep Bimbel
3. Sumber Daya Manusia (SDM)
4. Modal Awal
SELF PREPARING
a. Mempersiapkan diri adalah persiapan yang saling mendasar dalam
mendirikan sebuah usaha, termasuk mendirikan Bimbingan Belajar.
b. Memperhitungkan untung dan rugi dalam segi perkembangan bimbel
tersebut.
c. Mempersiapkan mental atas hal terburuk.
MENENTUKAN KONSEP BIMBEL
a. Membuat Nama Bimbel yang mudah diucapkan, diingat namun memiliki makna.
b. Menentukan sasaran siswa. Apakah semua jenjang (dari PAUD sampai Universitas) atau hanya beberapa
jenjang pendidikan. Misalkan : PAUD, Pra Sekolah, SD, SMP.
c. Menentukan jenis kelas yang akan kita sediakan di bimbel tersebut. (Reguler, Semi Private, Private atau
Komunitas).
d. Menentukan materi yang akan diberikan. Disesuaikan dengan jenis kelas yang sudah kita tentukan
sebelumnya. Misalkan, untuk kelas PAUD kita hanya memerlukan materi Calistung (Baca Tulis Hitung) bisa
juga ditambah dengan materi minat lainnya seperti English for children, dsb.
e. Memutuskan tempat kegiatan belajar. Tempat kegiatan yang dimaksud adalah tempat pelaksanaan
kegiatan belajar tetap (apabila khusus menyediakan kelas reguler), namun apabila terdapat kelas privet
(guru datang kerumah siswa) alamat tempat kegiatan belajar tersebut dapat dijadikan sebagai alamat
kantor (surat menyurat, pendaftaran siswa, dsb).
Sehubung pembahasan kita adalah membangun bimbel dengan low budget (budget
rendah dan seadanya, maka akan di berikan alternatif sebagai berikut :

 Lokasi strategis dan mudah diakses oleh siswa.


 Manfaatkan ruangan yang ada di rumah.
 Buat ruangan dalam rumah tersebut menjadi kelas.
 Apabila budget minim, kita dapat membuat konsep lesehan (siswa duduk di alas ubin) kemudian
siswa membawa meja lipat masing-masing.
 Apabila modal kita sudah cukup, kita dapat membeli beberapa inventaris seperti : Kursi kampus
(kursi yang sudah plus meja), set kursi dan meja, atau sejenisnya.
BAHAN BACAAN
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kondisi perekonomian Indonesia yang semakin tidak menentu menyebabkan banyak permasalahan yang timbul dalam kehidupan
bermasyarakat. Salah satunya yaitu tingginya tingkat pertumbuhan penduduk terutama di kota besar, yang mengakibatkan semakin
tigginya populasi di suatu daerah. Seiring dengan semakin padatnya populasi penduduk yang tidak diikuti peningkatan penghasilan
perkapita menjadikan masyarakat memiliki beban berat dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini kebutuhan hidup manusia yaitu,
meliputi pangan, sandang, dan papan serta kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat pula terutama di negara berkembang. Salah
satunya Indonesia, pemenuhan kebutuhan pendidikan baik formal maupun non – formal sangat dibutuhkan karena hal ini dapat
memberikan dampak yang besar terhadap penduduk dalam rangka peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia. Ada dua
jenis pendidikan yang kita kenal di masyarakat kita, yaitu pendidikan formal (seperti TK, SD sampai Univesitas), dan pendidikan nonformal
(seperti kursus komputer, les Bahasa Inggris, maupun kegiatan beladiri). Pendidikan formal jelas tujuannya untuk memperoleh jenjang
keberhasilan yaitu kelulusan. Disini kita akan mendapatkan titel seperti sarjana muda, sarjana, magister dan sebagainya.

Dalam hal ini pendidikan luar sekolah memiliki peranan yang tidak kalah penting. Pendidikan ini berfungsi untuk membantu sang anak didik
untuk memaksimalkan potensinya yang mungkin belum seluruhnya bisa diperoleh melalui jenjang pendidikan formal. Apa yang diperlukan
dalam menjalankan pendidikan non formal ini? Keahlian.Seandainya kita ambil kursus komputer, biasanya yang mengajarkan adalah orang
yang benar ahli dalam komputer. Begitu pula dengan Bahasa Inggris. Artinya, yang dibutuhkan di pendidikan luar sekolah adalah keahlian.
Suatu sertifikat keberhasilan mungkin memang perlu tapi itu hanya jadi sekedar pelengkap. Sebab walaupun kita memiliki sertifikat S2
dalam Bahasa Inggris tapi tidak bisa mengajar dan anak didik kita tidak bisa menerima ajaran kita, maka usaha kita jadi percuma.

Baik tidaknya mutu dan kualitas jasa sebetulnya sangat dipengaruhi oleh fasilitas yang diberikan kepada customer. Apabila fasilitas yang
diberikan itu memadai maka bukan tidak mungkin jika usaha yang kita jalankan akan memenuhi baik mutu maupun kualitasnya. Adapun
jenis fasilitas pokok yang seharusnya diberikan pada customer antara lain, yaitu pemberian materi dan teknik pengajaran yang lain
daripada yang lain. Namun pada kenyataanya pemberian fasilitas pada customer belum bisa dipenuhi oleh pelaku usaha yang disebabkan
ketidakprofesionalan para pengajarnya. Kecendurungan ini diduga menjadi penyebab ketidakmampuan suatu usaha kursus untuk bertahan
dalam persaingan.
Oleh karena itu, untuk memulai suatu usaha jasa kursus dibutuhkan persiapan oleh para pelakunya. Hal yang paling berperan dalam
memenuhi kepuasan cutomernya adalah para staff pengajarnya. Sistem pengajaran yang memuaskan akan menjadi senjata ampuh dalam
mengembangkan usaha tersebut.

Mengenai permasalahan di atas, maka kami tertarik untuk melakukan studi kelayakan usaha dalam bidang jasa pendidikan. Hal yang
cukup menarik disini adalah penggunaan modal dan sumber daya manusia yang terbatas namun mampu memberikan pelayanan yang
terbaik sebagai solusi yang digunakan untuk meminimalkan cotribusion margin, sehingga diharapkan kursus yang dijalankan memiliki
pengeluaran yang rendah, maka biaya yang ditawarkan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat yang ingin mengikuti kursus. Oleh
karena itu, dengan argumentasi latar belakang inilah kami mengambil judul “LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BAHASA INGGRIS
“ENGLISH CENTRE” (Studi Kelayakan Usaha (Feasibility) Kursus dengan Biaya Terjangkau)”.

1.2 Permasalahan
Dalam penulisan ini yang menjadi permasalahan adalah:
a. Bagaimana model usaha kursus yang akan dijalankan.
b. Tipe pengajaran apa yang akan diterapkan dalam usaha kursus tersebut.
c. Apa manfaat yang diperoleh masyarakat sekitar dalam mengusahakan bimbingan kursus bahasa Inggris.
d. Apa pengaruh usaha tersebut terhadap kemajuan pendidikan untuk menunjang prestasi pada pendidikan formal.

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan


a. Mengetahui model usaha kursus yang akan dijalaankan.
b. Mengetahui tipe pengajaran apa yang akan diterapkan dalam usaha kursus tersebut.
c. Mengetahui manfaat yang diperoleh masyarakat sekitar lokasi dalam mengusahakan bimbingan kursus bahasa Inggris.
d. Mengetahui pengaruh usaha tersebut terhadap kemajuan pendidikan untuk menunjang prestasi pada pendidikan formal.

1.4 Usaha yang Akan Dikembangkan


Dalam penulisan studi kelayakan usaha ini, kami bertujuan merealisasikan dan mengembangkan usaha yang akan kami jalankan. Adapun
bentuk usaha yang akan kami jalankan adalah berupa perusahaan jasa yang bergerak di bidang lembaga bimbingan belajar (kursus)
Bahasa Inggris dengan nama “English Centre” dengan memposisikan usaha kami sebagai pusat bahasa Inggris percakapan atau
spesialisasi percakapan. Dengan moto “The Place for Fun and Quality” kami memiliki visi “EC is Better than Others” dan misi “EC Leads
You to Success”.

BAB II DESKRIPSI KELAYAKAN ASPEK

2.1 Aspek Pemasaran

Dalam bagian ini kami paparkan beberapa program yang kami tawarkan dalam bimbingan bahasa Inggris yang akan kami realisasikan dan
kembangkan. Program ini sengaja dibuka untuk anak TK; SD; SMP; SMA atau anak – anak yang ingin memiliki kemampuan bahasa
Inggris dengan cepat dan mudah. Baik bagi pemula maupun yang sudah pernah kursus. Dengan metode pengajaran yang begitu mudah,
praktis, tidak teoritis dan materi yang disajikan dalam bentuk percakapan atau diperagakan dengan gambar- gambar dan alat peraga,
dengan permainan, cerita – cerita lucu, dengan lagu – lagu dan teka – teki.

Maka belajar bahasa Inggris di EC akan terasa mudah dan menyenangkan. Karena dibimbing oleh instruktur – instruktur muda yang
berpengalaman, dengan penuh keakraban dan penuh semangat. Peserta didik akan merasa nyaman , bebas untuk berlatih membiasakan
diri berbahasa Inggris, karena siswa tidak akan takut atau sungkan karena suasan di EC sangat akrab dan menyenangkan. Seperti motto
EC “The Place for Fun and Quality” (Tempat menyenangkan dan bermutu).

Adapun program yang ditujukan kepada pelajar tingkat TK sampai SMA memiliki level/ tingkatan. Berikut tabel level/ tingkatan beserta
biaya perbulan masing – masing level.

No. Jenis Level/ Tingkatan Uang Kursus Kelas pagi & siang Uang kursus Kelas Malam Pelajar

1. Level Pre Basic I (TK, SD) Rp. 25.000,-


2. Level Pre Basic II (TK, SD) Rp. 25.000,-
3. Level Pre Basic III (SD) Rp. 28.000,-
4. Level Beginner (SD, SMP) Rp. 28.000,-
5. Level Basic I (SD, SMP) Rp. 30.000,-
6. Level Basic II (SD, SMP) Rp. 30.000,-
7. Level Basic III (SMP, SMA) Rp. 30.000,-
8. Level Pre Intermediate (SMP, SMA) Rp. 30.000,- Rp. 40.000,-
9. Level Intermediate I (SMP, SMA) Rp. 35.000,- Rp. 45.000,-
10. Level Internediate II (SMP, SMA) Rp. 35.000,- Rp. 50.000,-
11. Level Intermediate III (SMP, SMA) Rp. 40.000,- Rp. 55.000,-
12. Level Advance I (SMP, SMA) Rp. 40.000,- Rp. 60.000,-
13. Level Advance II (SMP, SMA) Rp. 45.000,- Rp. 65.000,-
14. Level Advance III (SMP, SMA) Rp. 45.000,- Rp. 65.000,-

Sedangkan jadwal kursus yang kami berikan adalah sebagai berikut.

Jadwal Kursus Di EC
Pagi 08.00 – 09.00 09.30 – 11.00
Siang 13.30 – 15.00 15.00 – 16.30 16.30 – 18.00
Malam 19.00 – 20.30

Semua pertemuan dilakukan secara reguler dua kali dalam seminggu dengan durasi 90 menit/ pertemuan.
2.2 Aspek Yuridis Dalam merencanakan sebuah usaha tidak hanya memikirkan pay back priod – nya saja. Tetapi ada hal yang paling
mendasar yang harus pertama kali pengusaha lakukan untuk mempermudah pengembangan usahanya, yaitu tinjauan aspek yuridis.
Aspek yuridis berguna untuk bukti bahwa usaha yang kita jalankan memiliki dasar hukum yang jelas. Sehingga usaha yang kita jalankan
dapat dengan mudah melakukan kerjasama dengan berbagai instansi karena legal keberadaannya.

Aspek yuridis dapat dibuat menurut kategori masing – masing usaha. Untuk tahap pertama kami membuat ijin dengan melapor kepada
ketua RT setempat untuk mengurus Surat Ijin Gangguan Lingkungan. Dimana ijin tersebut dapat direalisasikan apabila disetuji oleh
minimal 40 KK. Apabila oleh masyarakat sekitar sudah diterima, maka langkah kedua adalah melegalkan badan usaha yang akan kita
jalankan. Setelah surat ijin gangguan lingkungan selesai, maka dengan pertimbangan efektif, efisiensi, dan tepat guna maka kami
menggunakan jasa notaris untuk melegalkan usaha kami yang meliputi pengurusan NPWP, TDP, SIUP.

2.3 Aspek Organisasi dan Manajemen EC (English Centre) berangkat dari sebuah lembaga yang berdiri karena kemitraan, sehingga
jumlah personil masih terbatas dan bahkan hasil rekruting dari lingkungan mitra kuliah (teman di perkuliahan). Tetapi nantinya sejalan
dengan perkembangan perusahaan , maka harus ada perubahan baik system rekruting, jumlah personal dan stratifikasi serta kualifikasi
tenaga yang dibutuhkan. Dalam pengertian ini, rekruting pekerja bertolak dari ukuran kualitas sumber daya manusia, dan disesuaikan
dengan kebutuhan pekerjaan yang ada di perusahaan. Kini tenaga kerja di tempat kami masih berjumlah enam orang, meliputi satu
manajer, tiga guru, satu front office. Walaupun dengan personil yang terbatas, namun kami dapat mengatasi kekurangan dengan
menerapkan all in one job desk. Dalam pengertian setiap orang yang menempati posisi tertentu memiliki beberapa job desk yang bahkan
tidak berkaitan dengan posisinya.

Karena dalam usaha ini, yang kami harapkan adalah kualitas bukan kuantitas, jadi dengan keterbatasan personil kami dapat meminimalisir
cotibusion margin perusahaan. Walaupun terbatas, namun kami memiliki SDM yang berkualitas. Hanya dengan SDM yang berkualitas,
perusahaan akan mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan kebutuhan untuk menjalankan tugasnya. Di samping itu, kami senantiasa
berusaha untuk menetapkan pola strategi pemasaran yang dapat memenuhi kepuasan konsumen (costumer satisfaction). Untuk
memenuhi SDM yang sesuai dengan tuntutan manajemen, kami menerapkan disiplin yang tinggi, sehingga dapat menangani pekerjaannya
dengan efisien, mampu mengendalikan mutu dan meminimalisir resiko.

Walaupun “EC” berangkat dari usaha kemitraan, tetapi dalam pengelolaannya kami memberlakukan kaidah – kaidah manajemen modern.
Berangkat dari system organisasi yang tergolong sederhana, kami membuat bangun organisasi dan tata kerja yang mampu menampung
seluruh kegiatan perusahaan. Sehingga jalur komando, jalur koordinasi, tugas dan tanggung jawab tidak birokratis atau berbelit – belit
namun jelas, terarah serta dapat dipertanggunngjawabkan. Adapun landasan yang mendasari Struktur dan Tata Kerja Organisasi (STO)
adalah sebagai berikut.

Bagan I. Stuktur dan Tata Kerja Organisasi

2.4 Aspek Teknik Pelayanan Pada awal berdiri dan usaha sendiri kami bermodalkan ruko (rumah dan toko) yang dimiliki oleh salah satu
dari kami. Pemanfaatan ruko tersebut sebagai lokasi kursus bisa dibilang sangat strategis, karena terletak di Jl. Galur Sari Timur no. 78C
Utan Kayu Selatan, Jakarta Timur. Dimana di sekitar lokasi dengan radius 5 km terdapat lebih dari 30 sekolah, mulai dari TK sampai
dengan SMA. Dengan kapasitas ruko yang memiliki tiga ruangan yang dimanfaatkan sebagai kelas, tiap kelas dapat menampung 25 siswa,
maka keseluruhan dapat menampung 75 siswa. Dengan fasilitas yang standart diharapkan dapat meminimalisir cost dalam variable cost.
Karena dalam usaha ini kami tidak menyediakan fasilitas yang mewah, tetapi kami menyediakan pengajaran bahasa Inggris yang
berkualitas.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan kursus ini akan lebih mendekatkan costumer satisfaction guna menjaga keloyalitasan costumernya. Ada
beberapa hal yang menjadi key to success kami dalam menjaga keloyalitasan costumer, yaitu meliputi:

1. Tangibles: fasilitas fisik yang ditawarkan kepada konsumen. Dengan menempati ruko bangunan baru, suasana belajar akan terasa
nyaman dan kondusif.

2. Reliability: konsisten dalam penampilan pelayanan dan keandalan pelayanan.

Dalam membimbing pelajar, kami tidak hanya memberikan materi baku yang hanya terdapat di kursus ini, namun kami selalu membimbing
mereka untuk menyelesaikan permasalahan mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah mereka. Seperti pembahasan PR yang diberikan
guru sekolah, pembahasan soal – soal menjelang ujian sekolah.
3. Responsiveness: kesigapan dan kecepatan penyedia jasa dalam menyelesaikan masalah.
Dengan melakukan rapat rutin seminggu sekali, diharapkan tercipta rentang koordinasi yang solid. Sehingga jika suatu saat kursus kita
memiliki permasalahan, maka dengan cepat masalah tersebut dapat terdeteksi dan dengan cepat dicari pemecahannya.

4. Assurance: kemapuan dan ketrampilan petugas, keramahan, kepercayaan dan keamanan.


Dengan memiliki brand image sebagai The Plce for Fun and Quality, kami berani menjamin lulusan “EC” mampu berkomunikasi bahasa
Inggris.

5. Emphaty: mudah dimengerti., mudah dipahami, dan pemahaman terhadap keinginan konsumen.
Dengan menempatkan tenaga pengajar yang professional, diharapkan dapat memberikan materi yang menunjang kemampuan siswa didik.

Dengan menerapkan penilaian pada dimensi –dimensi kualitas tersebut di atas, maka diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat,
diantaranya:
1. Hubungan antara perusahaan dan para pelanggannya menjadi harmonis.
2. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang.
3. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.
4. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan.
5. Image perusahaan menjadi baik di mata pelanggan.
6. Laba yang diperoleh dapat meningkat.

2.5 Aspek Financial

Dalam menjalankan usaha kursus ini, sebenarnya tidak terlalu membutuhkan dana yang besar. Seperti yang sudah kami utarakan
sebelumnya, bahwa kami memposisikan lembaga kami sebagai tempat kursus yang berbiaya rendah namun berkualitas. Jadi hal – hal
yang sifatnya tidak prioritas tidak kami pergunakan agar contribution margin – nya rendah.
Taksiran biaya.

Jumlah biaya usaha secara keseluruhan ditaksir sebanyak Rp. 92.000.000,-

Yang diperinci dalam 5 komponen seperti diuraikan di bawah ini.


1.1 Biaya renovasi dan persiapan tempat kursus…………… Rp. 20.000.000,-
1.2 Biaya pekerjaan sipil……………………………………. Rp. 7.500.000,-
1.3 Perabotan dan peralatan belajar mengajar……………….Rp. 15.000.000,-
1.4 Perlengkapan administrasi………………………………. Rp. 5.500.000,-
1.5 Biaya pra-operasi………………………………………… Rp. 9.000.000,-
1.6 Continguensi…………………………………………….. Rp. 10.000.000,-
1.7 Modal kerja permanent…………………………………..Rp. 25.000.000,- +
Jumlah biaya usaha Rp. 92.000.000,-
Karena usaha ini didasari atas kemitraan, maka semua biaya diatas adalah hasil pengumpulan dana pribadi dari kami.

Perkiraan pendapatan usaha.

Dalam perhitungan perkiraan pendapatan usaha, kami hanya memperkirakan hitungan kasar saja. Sebab kami tidak dapat memprediksi
secara akurat pangsa pasar yang dapat kita serap, namun tingkat kepercayaan untuk hitungan ini mencapai 90%. Dalam teori research
methodology tingkat kepercayaan mencapai 90% sudah dibilang cukup.

No. Jenis Level/ Tingkatan Uang Kursus Kelas pagi & siang Uang kursus Kelas Malam Pelajar

1. Level Pre Basic I (TK, SD) Rp. 25.000,-


2. Level Pre Basic II (TK, SD) Rp. 25.000,-
3. Level Pre Basic III (SD) Rp. 28.000,-
4. Level Beginner (SD, SMP) Rp. 28.000,-
5. Level Basic I (SD, SMP) Rp. 30.000,-
6. Level Basic II (SD, SMP) Rp. 30.000,-
7. Level Basic III (SMP, SMA) Rp. 30.000,-
8. Level Pre Intermediate (SMP, SMA) Rp. 30.000,- Rp. 40.000,-
9. Level Intermediate I (SMP, SMA) Rp. 35.000,- Rp. 45.000,-
10. Level Internediate II (SMP, SMA) Rp. 35.000,- Rp. 50.000,-
11. Level Intermediate III (SMP, SMA) Rp. 40.000,- Rp. 55.000,-
12. Level Advance I (SMP, SMA) Rp. 40.000,- Rp. 60.000,-
13. Level Advance II (SMP, SMA) Rp. 45.000,- Rp. 65.000,-
14. Level Advance III (SMP, SMA) Rp. 45.000,- Rp. 65.000,-
Jumlah Rp. 446.000,- Rp. 380.000,-

Berikut adalah hitungan pendapatan dari biaya bulanan siswa.

Tabel 3. Biaya Rata – Rata per Bulan


1. Untuk biaya bulanan dari kelas pagi, siang dan sore rata – rata adalah:
446.000/ 14 level= Rp. 31.900,-dengan daya tampung 75 siswa maka Rp. 31.900,- x 75= Rp. 2.392.500,-
2. Untuk biaya bulanan dari kelas malam rata – rata adalah:
380.000/ 7 Level= Rp. 54.300,-dengan daya tampung 75 siswa maka Rp. 54.300,- x 75= Rp. 4.072.500,- +
Total pemasukan per bulan Rp. 6.465.000,-Taksiran pengeluaran rutin (fix cost)/ bulan
1. Rekening listrik, telepon, air…………………….. Rp. 1.000.000,-
2. Penyusutan peralatan kantor……………………… Rp. 700.000,-
3. Iuran keamanan………………………………….. Rp. 100.000,-
4. Biaya tak terduga…………………………………. Rp. 300.000,- +
Total fix cost/ bulan Rp. 1.100.000,-
Taksiran Laba kotor
Laba kotor =
Total pemasukan – Total fix cost = Rp. 6.465.000 – Rp. 1.100.000
Laba kotor= Rp. 5.365.000,-
Taksiran Pay Back Period
Dengan total biaya usaha sebesar Rp. 92.000.000 dan laba kotor per bulan Rp. 5.365.000,-
maka akan diperoleh pay back period selama:
Rp. 92.000.000,- = 17, 148 bulan atau + 18 bulan
Rp. 5.365.000,-/ bulan

2.6 Aspek Sosial

Menurut perkiraan kami, dampak yang kemungkinan akan timbul adalah mengangkat kesejahteraan masyarakat sekitar tempat kursus.
Sebab, masyarakat sekitar lokasi ruko terbilang menengah dapat membuka warung makanan, alat – alat tulis, rental computer, foto copy,
dan lain – lain.

BAB III KESIMPULAN

Dalam bab ini akan kami utarakan kesimpulan dari permasalahan studi kelayakan yang kami lakukan yaitu

1. Model usaha kursus yang kami jalankan adalah bimbingan belajar bahasa Inggris yang memiliki positioning sebagai special for
conversation, karena tujuan utama seseorang belajar bahasa Inggris adalah agar dapat berkomunukasi dengan baik. Untuk itu, proses
pembelajaran kami lebih condong pada praktek bukan teoritis.

2. Tipe pengajaran yang kami terapkan adalah general English (percakapan sehari – hari).

3. Manfaat yang diperoleh masyarakat sekitar adalah dapat meningkatkan prestasi belajar putra – putrinya. Selain itu, masyarakat sekitar
dapat mengusahakan berbagai usaha seperti kios makanan, kios alat tulis, foto copy, rental computer dan lain – lain.

4. Kebijakan pemerintah yang melarang sekolah negeri untuk menyelenggarakan pelajaran tambahan dengan memungut biaya, maka
bimbingan kursus sebagai alternative guna menunjang prestasi siswa.

Jadi, berdasarkan hasil studi kelayakan yang kami bahas di atas maka dapat disimpulkan bahwa usaha yang akan kami lakukan memiliki
kelayakan untuk direalisasikan sebesar 90%. Hal tersebut merujuk pada berbagai aspek yang kami tinjau untuk mengetahui usaha yang
akan kami lakukan feasible atau tidak. Secara keseluruhan usaha kursus bahasa Inggris memiliki prospek yang cerah untuk dilakukan.
Karena didukung oleh kebijakan pemerintah yang melarang sekolah negeri untuk menyelenggarakan kursus atau pelajaran tambahan yang
memungut biaya dari siswanya. Maka dari itu, siswa memilih lembaga kursus sebagai pendidikan non-formal guna menunjang prestasi
belajarnya.

Disamping itu, era globalisasi yang menjadi tren baru dalam dunia ekonomi mengharuskan seseorang untuk mapu berkomukasi
menggunakan bahasa internasional yaitu bahasa Inggris. Karena apabila seseorang tidak memiliki kemampuan berkomukasi dengan
bahasa Inggris, maka akan mengalami kesulitan dalam menghadapi persaingan dunia kerja.

BAB IV PENUTUP

Dengan mengacu pada uraian kami di atas maka, kami juga memiliki harapan – harapan kedepan nantinya. Harapan dalam kurun waktu
satu tahun pertama, kursus kami sudah dikenal oleh masyarakat Jakarta Timur dan tempat kami sudah memenuhi daya tampung. Kurun
waktu dua tahun, pay back period. Kurun waktu ketiga, memiliki cabang lain di Jakarta Timur. Kurun waktu empat tahun dikenal oleh
masyarakat Jabodetabek. Kelima memiliki cabang di Jabodetabek. Dan berikutnya dapat menjual branch untuk friend chise.

A.PENDAHULUAN

Lembaga bimbingan belajar (LBB) merupakan suatu kebutuhan bagi siswa sekolah di Indonesia khususnya di kota-kota besar. Sampai
saat ini telah berkembang berbagai lembaga bimbingan belajar seperti Primagama, Sony Sugema College, Ganesha Operation, Nurul
Fikri, Adzkia, Medica, BTA 8, BTA 70, Bintang Pelajar dan lainnya.

Lembaga bimbingan belajar di Depok juga berkembang pesat. Dengan jumlah siswa lebih dari 57 ribu orang, lembaga bimbingan belajar
seakan tidak takut kekurangan siswa. Di Depok sendiri telah berkembang berbagai lembaga bimbingan belajar seperti Nurul Fikri, Ganesha
Operation, Sony Sugema College, Gama Jogja, BTA Group, Maestro, Primagama dan lembaga bimbingan belajar lainnya. Namun jumlah
lembaga bimbingan belajar tersebut masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan potensi pasar yang ada. Sehingga, peluang pendirian
lembaga bimbingan belajar baru di Depok masih terbuka lebar.

Untuk mengoptimalkan peluang tersebut perlu dibuat proposal pendirian lembaga bimbingan belajar. Proposal ini menerangkan aspek
pasar, finansial dan teknis serta manajemen lembaga pendidikan belajar.
KUNCI SUKSES

Berikut ini adalah kunci sukses yang kami yakini dapat mengembangkan lembaga bimbingan belajar yang akan didirikan.
-

Kurikulum
- Tentor
- Fasilitas
- Teknologi
- Harga
- Lokasi
- Pemasaran
- Pelayanan
- Kebersihan
- Kenyamanan
- Citra
- Kerjasama

B. PASAR & PEMASARAN

1.Peluang Pasar

Menurut data BPS Depok, pada tahun ajaran 2006/2007 jumlah siswa sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah atas (SMA) di
Depok sebanyak 185.000 siswa dari 384.000 anak usia SD-SMA di Depok. Sekolah dasar merupakan jenjang dengan jumlah siswa
terbanyak yaitu 125.581 siswa (68%). Jenjang pendidikan dengan siswa terbanyak selanjutnya yaitu SMP dengan siswa sebanyak
44.601 siswa (24%) dan SMA sebanyak 15.697 siswa (8%).

Kecamatan dengan jumlah siswa sekolah terbanyak adalah kecamatan Pancoran Mas sebesar 48.246 siswa (25,9%). Kecamatan
dengan siswa sekolah terbanyak selanjutnya berturut-turut Cimanggis 44.371 siswa (23,8%), Sukmajaya 41.748 siswa (22,4%),
Sawangan 23.698 siswa (12,7%), Limo 14.007 siswa (7,4%) dan Beji 13.773 siswa (7,4%).

Tabel Jumlah Sekolah dan Siswa di Depok TA 2006/07

Jumlah siswa SD di kecamatan Pancoran Mas sebanyak 38.323 siswa dari 98 SD. Sedangkan, jumlah siswa SMP dan SMA lebih
sedikit yaitu SMP 14.596 dari 43 sekolah dan SMA 4.438 dari 14 sekolah. Total jumlah siswa sekolah di kecamatan Pancoran Mas
sebanyak 57.357 siswa. Jumlah siswa sekolah sebanyak itu merupakan pasar bagi lembaga bimbingan belajar (LBB) terutama siswa
kelas 6 SD, kelas 3 SMP dan siswa kelas 1-3 SMA.

Tabel Jumlah Sekolah dan Siswa di Kec. Pancoran Mas TA 2006/07

Grafik Jumlah Siswa di Kec. Pancoran Mas TA 2006/07

Jumlah siswa kelas 6 SD, kelas 9 SMP dan siswa kelas 10-12 SMA di kecamatan Pancoran Mas sekitar 15.600 siswa. Jumlah
tersebut merupakan pasar potensial lembaga bimbingan belajar (LBB).

Tabel Jumlah Siswa Kelas 3 – 12 di Kec. Pancoran Mas TA 2006/07

Grafik Jumlah Siswa Kelas 3 – 12 di Kec. Pancoran Mas TA 2006/07

2.Pangsa Pasar

Di kecamatan Pancoran Mas terdapat sekitar tujuh lembaga bimbingan belajar (LBB). Bimbingan belajar tersebut yaitu Primagama,
Ganesha Operation, Nurul Fikri, Sony Sugema College (SSC), Gama Jogja, BTA Group dan Maestro.

Jumlah siswa sekolah yang mengikuti bimbingan belajar di kecamatan Pancoran Mas sekitar 1.750 siswa. Jumlah tersebut dihitung
dengan asumsi jumlah peserta pada satu Lembaga bimbingan belajar sebanyak 250 siswa. Jumlah tersebut termasuk siswa SD
sampai dengan SMA.

Tabel Nama Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) di Kec. Pancoran Mas

Persentase jumlah siswa sekolah yang telah mengikuti bimbingan belajar dengan jumlah siswa kelas 6 SD, kelas 9 SMP dan siswa
kelas 10-12 SMA di Pancoran Mas sebesar 11,15 %. Oleh karena itu masih ada sekitar 88,85% yang tidak mengikuti lembaga
bimbingan belajar atau mengikuti Lembaga bimbingan belajar di luar kecamatan Pancoran Mas. Jumlah tersebut sebesar 13.941
siswa.
Gambar Ilustrasi Pangsa Pasar Lembaga Bimbingan Belajar
di Kec. Pancoran Mas

D. FINANSIAL

Analisis finansial merupakan analisis untuk mengukur kelayakan suatu proyek dari sisi finansial. Analisis ini juga untuk mengukur
parameter biaya dan pendapatan dari proyek yang akan dilaksanakan.

1. Asumsi

Beberapa asumsi yang dipakai meliputi metode penyusutan flat, umur ekonomis usaha selama 8 tahun, tingkat bunga bank (sebagai
perbandingan) sebesar 18%, modal awal dikembalikan sebagai salah satu hak bagi hasil bagi investor sebesar 75% dari arus kas
operasi setiap tahun sampai sejumlah modal yang telah dikeluarkan dan bagi hasil antara investor dan pengelola masing-masing
sebesar 50% dari arus kas.

2. Biaya Investasi

Biaya investasi meliputi sewa tempat, pengadaan peralatan, promosi dan cadangan biaya operasioanl selama 3 bulan. Total biaya
investasi sebesar 231,5 juta terdiri dari sewa tempat selama satu tahun sebesar Rp. 50 juta (22%), peralalatan sebesar Rp. 136,75
juta (59%), promosi sebesar 9,32 juta (4%) dan cadangan operasional sebesar 35,43 juta (15%).

Tabel Biaya Investasi Pendirian Lembaga bimbingan belajar


No Uraian Sat Jml Harga/sat (Rp) Total (Rp)

3. Operasional
Biaya operasional terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel adalah biaya yang besarnya bergantung dengan jumlah
peserta Lembaga bimbingan belajar. Sedangkan, biaya tetap besarnya relative tidak bergantung dengan jumlah peserta Lembaga
bimbingan belajar.

a. Biaya Variabel
Biaya variabel Lembaga bimbingan belajar meliputi biaya modul siswa, modul pengajar, honor pengajar dan alat tulis pengajar.
Jumlah biaya variabel terbesar adalah biaya honor pengajar (48%) dan modul siswa (31%). Besar honor pengajar per jam adalah Rp
35.000,- untuk pengajar SD-SMP dan Rp 40.000,- untuk pengajar SMA.

Tabel Biaya Variabel Lembaga bimbingan belajar

Honor pengajar

Untuk kelas regular, jumlah jam kegiatan belajar mengajar (kbm) sebanyak 5 jam per pekan. Sehingga jika sebulan terdiri dari empat
pekan dan setahun terdiri dari 12 bulan maka jumlah jam kbm setiap tahun (2 semester) sebanyak 240 jam kbm. Sehingga total
honor pengajar per tahun (2 semester) sebesar Rp. 8.400.000,- (untuk pengajar SD-SMP) dan Rp. 9.600.000,- (untuk pengajar
SMA). Untuk program 1 semester total honor setengah dari program 1 tahun.

Untuk kelas intensif SMP, jumlah jam kbm sebanyak 6 jam per pekan dan sebulan sebanyak 4 pekan sehingga total jam kbm
sebanyak 24 jam. Sehingga, total honor pengajar sebesar Rp. 840.000,-. Untuk kelas intensif SMA, jumlah jam kbm sebanyak 8 jam
per pekan dan sebulan sebanyak 4 pekan sehingga total jam kbm sebanyak 32 jam. Sehingga, total honor pengajar sebesar Rp.
1.280.000,-.

Untuk kelas fokus/garansi, jumlah jam kbm sebanyak 6 jam per pekan dan sebulan sebanyak 4 pekan dan setahun sebanyak 12
bulan sehingga total jam kbm sebanyak 288 jam. Sehingga, total honor pengajar sebesar Rp. 11.520.000,-. Untuk kelas
fokus/garansi intensif, jumlah jam kbm sebanyak 48 jam per pekan dan sebulan sebanyak 4 sehingga total jam kbm sebanyak 288
jam. Sehingga, total honor pengajar sebesar Rp. 1.920.000,-.

Tabel Perhitungan Honor Pengajar Lembaga bimbingan belajar

Modul Siswa
Kebutuhan modul bergantung terhadap jumlah siswa. Setiap semester siswa memperoleh 2 buah modul sehingga untuk kelas
semester ganjil setiap siswa mendapat 4 buah modul. Total kebutuhan modul berdasarkan proyeksi siswa Lembaga bimbingan
belajar sebanyak 850 modul. 1 buah modul seharga Rp 50.000,- sehingga total kebutuhan modul dalam tahun pertama sebesar Rp.
42,5 juta.

Tabel Kebutuhan Modul


b.Biaya Tetap
Biaya tetap Lembaga bimbingan belajar terdiri dari biaya gaji, alat tulis kantor (ATK), listrik & telepon, utilitas lainnya (air, minuman),
promosi dan depresiasi. Biaya tetap terbesar adalah gaji dengan total gaji per bulan sebesar Rp 9.600.000,-.

Tabel Biaya Tetap Lembaga bimbingan belajar

Tahun pertama, Lembaga bimbingan belajar diperkirakan dapat menjaring siswa sampai 325 anak yang terdiri dari 12 kelas. Pada
semester pertama diperkirakan terjaring 4 kelas dengan jumlah siswa 100 orang.

Tabel Prakiraan Jumlah Kelas dan Siswa Lembaga bimbingan belajar

5. Pengembalian Modal Investasi & bagi hasil


Modal investasi yang dikeluarkan akan dikembalikan sebagai salah satu item bagi hasil. Setiap tahun, 75% dari arus kas operasi
akan dikeluarkan sampai seluruh modal investasi dikembalikan. Modal investasi diperkirakan selesai dikembalikan selama 3 tahun.

Tabel Perkiraan Pengembalian Modal Investasi Lembaga bimbingan belajar

Sisa 25% dari arus kas operasi disebut nett arus kas merupakan dana yang akan dibagi sebagai bagi hasil. Pada perhitungan ini
diasumsikan investor dan pengelola mendapatkan bagi hasil masing-masing sebesar 50%.

Tabel Perkiraan Bagi Hasil Lembaga bimbingan belajar

6.Kriteria Kelayakan Investasi


Kriteria kelayakan investasi meliputi Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Nett Benefit Cost (Nett B/C) dan Pay
Back Period (PBP). Berdasarkan perhitungan, nilai NPV Lembaga bimbingan belajar sebesar Rp 234 juta. Karena nilai NPV lebih
besar dari 0 maka proyek Lembaga bimbingan belajar layak berdasarkan nilai NPV. Nilai IRR Lembaga bimbingan belajar sebesar
36%. Karena nilai IRR lebih besar dari discount factor maka proyek Lembaga bimbingan belajar ini layak berdasarkan nilai IRR. Nilai
Net B/C Lembaga bimbingan belajar sebesar 1,9. Karena nilai Net B/C lebih besar dari 1 maka proyek Lembaga bimbingan belajar
layak berdasarkan nilai Net B/C. Nilai PBP Lembaga bimbingan belajar selama 3,58 tahun. Karena nilai PBP lebih cepat dari umur
ekonomis proyek maka proyek Lembaga bimbingan belajar layak berdasarkan nilai PBP.

Tabel Kriteria Kelayakan Investasi Lembaga bimbingan belajar

7.Analisis Sensitifitas
Analisis sensitifitas adalah analisis untuk mengukur jumlah pendapatan minimal atau biaya maksimal sehingga usaha pada titik
impas atau rugi mengacuk pada criteria kelayakan finansial.

Berdasarkan perhitungan, jumlah siswa minimal adalah lebih dari 68 siswa pada semester ganjil, 208 siswa pada semester genap
dan terdapat 60 siswa intensif. Sehingga total jumlah siswa minimal pada tahun pertama sebanyak 336 siswa. Dengan jumlah siswa
sebanyak itu, criteria kelayakan investasi adalah NPV minus Rp 499.000,-, IRR 17,97% dan Nt B/C 1,19 dan PBP selama 9,8 tahun.
Selain itu terdapat penambahan modal investasi menjadi menjadi 300 juta untuk menutupi Biaya operasional.

Tabel Jumlah Minimal Siswa pada Titik Kerugian dengan Penambahan Modal

Jumlah siswa minimal yang lebih aman adalah 91 siswa pada semester ganjil, 231 siswa pada semester genap dan terdapat 85
siswa intensif. Sehingga total jumlah siswa minimal pada tahun pertama sebanyak 407 siswa. Dengan jumlah siswa sebanyak itu,
criteria kelayakan investasi adalah NPV Rp 135.141.000,-, IRR 28,41% dan Nt B/C 1,56 dan PBP selama 6,4 tahun. Modal investasi
tetap sebesar 231 juta.

Tabel Jumlah Minimal Siswa Pada Titik Kerugian tanpa Penambahan Modal

Jumlah siswa minimal yang dikehendaki adalah 100 siswa pada semester ganjil, 240 siswa pada semester genap dan terdapat 85
siswa intensif. Sehingga total jumlah siswa minimal pada tahun pertama sebanyak 425 siswa. Dengan jumlah siswa sebanyak itu,
criteria kelayakan investasi adalah NPV Rp 234.022.000,-, IRR 36,44% dan Nett B/C 1,90 dan PBP selama 3,6 tahun. Modal
investasi tetap sebesar 231 juta.

Tabel Jumlah Siswa Pada Titik Normal

E.KESIMPULAN

Pendirian lembaga bimbingan belajar di kecamatan Pancoran Mas layak dari sisi pasar dan finansial. Jumlah siswa minimal yang
dipersyaratkan agar lembaga bimbingan belajar ini dapat menghasilkan keuntungan dalam angka yang rasional. Oleh karena itu,
bagi investor dapat menindaklanjuti pendirian lembaga bimbingan belajar tersebut.
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN
LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR ( LBB ) ”FUN GAMA “
Kelompok :
1. Asep Nugroho (PA/10451) 2. Anggara Indra Putra (PA/10561) 3. Ibnu Kurniawan (PA/10693) 4. F. Indra Trijayanto (PA/10719)
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA 2007

Bentuk Usaha : Lembaga Bimbingan Belajar Privat (LBBP)


Nama Usaha : LBBP Fun GAMA
Slogan : ” Funtastic for Smart “
Visi : Cerdas dalam akademik, sukses dalam kehidupan
Misi : LBBP Fun GAMA membantu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan metode belajar yang menyenangkan.
Alasan pemilihan usaha : 1. Di era modern ini pendidikan sudah menjadi kebutuhan pokok 2. Dengan semakin meningkatnya standar
kelulusan yang ditetapkan oleh
pemerintah, membuat para orang tua resah sehingga mendorong kami untuk berpartisipasi dalam membantu proses pembelajaran
3. Modal yang digunakan untuk pendirian usaha relatif kecil 4. Jika usaha ini berjalan dengan baik, maka siklus perputaran modal
relatif singkat 5. Usaha ini secara tidak langsung melatih kami untuk memiliki kemampuan
negosiasi, akademik, dan kemampuan dalam public relation.
Proyeksi Modal Modal yang digunakan untuk usaha ini relatif kecil, yaitu per @ Rp. 100.000 atau dengan kata lain terkumpul sekitar
Rp. 400.000 untuk 1 kelompok. Modal ini akan kami gunakan untuk keperluan sebagai berikut :
1. Pembuatan dan pendistribusian brosur Rp. 180.000 2. Pengadaan Form Pendaftaran Rp. 20.000 3. Pengadaan kartu administrasi
untuk tentor dan anak didik Rp. 50.000 4. Pengadaan buku administrasi, stempel, dsb Rp. 50.000 5. Pengadaan bank soal, bahan
untuk pengajaran,dsb Rp. 100.000
Target keberhasilan 1. Target awal ( bulan Desember-Januari )
- Mendapatkan minimal 5 orang peserta perorangan dengan jumlah pertemuan adalah minimal 4 kali
2. Target menengah ( 6 bulan ) – Tiap bulannya minimal mendapatkan 2 peserta baru perorangan dengan
jumlah pertemuan minimal 4 kali – Jumlah total peserta baik yang baru maupun yang lama tiap bulannya
adalah 8 orang peserta perorangan 3. Target jangka panjang ( 2 tahun )
- Tiap bulannya minimal mendapatkan 5 orang baru peserta perorangan dengan jumlah pertemuan minimal 10 kali.
- Jumlah total peserta baik yang baru maupun yang lama tiap bulannya adalah 25 orang peserta perorangan
Proyeksi Keuntungan Misal dalam satu bulan (Desember – Januari) mendapatkan 5 peserta perorangan masing-masing 2 (dua)
orang peserta dari jenjang kelas 2 SMP dan 3 (tiga) orang lagi dari jenjang kelas 3 SMA. Pendapatan yang diperoleh :

Pendaftaran @ Rp 5.000,00 (sudah diskon 50%) = Rp 25.000,00 Pemasukan dari 2 peserta pada jenjang SMPRp 26.000,00 x 2 x 4
pertemuan = Rp 208.000,00 Pemasukan dari 3 peserta pada jenjang SMPRp 32.000,00 x 3 x 4 pertemuan = Rp 384.000,00 Jumlah
total pemasukan = Rp 617.000,00
Honor tentor Kelas 2 SMP Rp 16.000,00 x 2 x 4 pertemuan = Rp 128.000,00 Kelas 3 SMA Rp 18.000,00 x 3 x 4 pertemuan = Rp
216.000,00 Total honor untuk tentor-tentor Rp 344.000,00
Pengadaan brosur untuk bulan berikutnya Rp 120.000,00 Total pengeluaran Rp 464.000,00
Laba bersih = pemasukan – pengeluaran = Rp 617.000,00 – Rp 464.000,00 = Rp 153.000,00
Break Event Point (BEP) Perhitungan Rp 400.000,00 / Rp 153.000,00 = 2,5 bulan Jadi modal awal akan kembali dalam jangka waktu
sekitar 2,5 bulan. Amin.
Jika jumlah peserta melebihi target awal yang telah ditetapkan maka modal awal daat kembali dalam jangka waktu kurang dari
sebulan.
AD/ ART Usaha Sistem Usaha
1. Sistem yang akan kami terapkan dalam usaha ini berupa sistem honor, dengan ketentuan sebagai berikut:
2. LBBP Fun GAMA mencarikan calon anak didik bagi para tentor yang telah bergabung sebelumnya,
3. Sistem pembagian honor berdasarkan kepada kesepakatan kontrak kerja yang telah disetujui oleh tentor,
4. Para tentor yang tergabung dalam LBBP Fun GAMA berhak memperoleh bonus dari pihak managemen LBBP jika dapat
memenuhi kualifikasi yang telah ditentukan.
Pembagian Kerja • Asep Nugroho dalam Bagian Pengawasan dan Pengendalian Mutu
Pendidikan Bertugas membuat silabus pengajaran dan bank soal, pengadaan modul-modul pembelajaran, dan melakukan
monitoring kegiatan.
• Anggara Indra Putra dalam Bagian Administrasi/ Keuangan Bertugas merancang, menyusun, melakukan pencatatan dan
melaporkan administrasi/keuangan LBBP. • Ibnu Kurniawan dalam Bagian Marketing/ Pemasaran Bertugas pengadaan brosur dan
media promosi lain, mencari klien/ pemasaran,
melakukan negosiasi dengan calon anak didik.

• Fabianus Indra Tri Jayanto dalam Bagian Human Resource Development (HRD)
Bertugas melakukan penyeleksian terhadap calon-calon tentor yang ingin bergabung dalam LBBP, menyusun jadwal belajar private
dan melaporkan perkembangan akademik peserta didik, melakukan pengembangan sumber daya yang ada demi kelancaran kerja
dalam LBBP
BAHAN BACAAN
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kondisi perekonomian Indonesia yang semakin tidak menentu menyebabkan banyak


permasalahan yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satunya yaitu tingginya
tingkat pertumbuhan penduduk terutama di kota besar, yang mengakibatkan semakin
tigginya populasi di suatu daerah. Seiring dengan semakin padatnya populasi penduduk yang
tidak diikuti peningkatan penghasilan perkapita menjadikan masyarakat memiliki beban berat
dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini kebutuhan hidup manusia yaitu, meliputi
pangan,sandang, dan papan serta kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat pula
terutama di negara berkembang. Salah satunya Indonesia, pemenuhan kebutuhan pendidikan
baik formal maupun non - formal sangat dibutuhkan karena hal ini dapat memberikan
dampak yang besar terhadap penduduk dalam rangka peningkatan kualitas SDM (Sumber
Daya Manusia) Indonesia. Ada dua jenis pendidikan yang kita kenal di masyarakat kita, yaitu
pendidikan formal (seperti TK, SD sampai Univesitas), dan pendidikan nonformal (seperti
kursus komputer, les Bahasa Inggris, maupun kegiatan beladiri). Pendidikan formal jelas
tujuannya untuk memperoleh jenjangke berhasilan yaitu kelulusan. Disini kita
akan mendapatkan titel seperti sarjana muda, sarjana,magister dan sebagainya.

Dalam hal ini pendidikan luar sekolah memiliki peranan yang tidak kalah penting.
Pendidikan ini berfungsi untuk membantu sang anak didik untuk memaksimalkan potensinya
yang mungkin belum seluruhnya bisa diperoleh melalui jenjang pendidikan formal. Apa yang
diperlukan dalam menjalankan pendidikan non formal ini adalah Keahlian. Seandainya kita
ambil kursus komputer, biasanya yang mengajarkan adalah orang yang benar ahli dalam
komputer. Begitu pula denganBahasa Inggris. Artinya, yang dibutuhkan di pendidikan luar
sekolah adalah keahlian. Suatu sertifikat keberhasilan mungkin memang perlu tapi itu hanya
jadi sekedar pelengkap. Sebab walaupun kita memiliki sertifikat S2 dalam Bahasa Inggris
tapi tidak bisa mengajar dan anak didik kita tidak bisa menerima ajaran kita, maka usaha kita
jadi percuma.

Baik tidaknya mutu dan kualitas jasa sebetulnya sangat dipengaruhi oleh fasilitas
yang diberikan kepada customer. Apabila fasilitas yang diberikan itu memadai maka bukan
tidak mungkin jika usaha yang kita jalankan akan memenuhi baik mutu maupun kualitasnya.
Adapun jenis fasilitas pokok yang seharusnya diberikan pada customer antara lain, yaitu
pemberian materi dan teknik pengajaran yang lain daripada yang lain. Namun pada
kenyataanya pemberian fasilitas pada customer belum bisa dipenuhi oleh pelaku usaha yang
disebabkan ketidak profesionalan para pengajarnya. Kecendurungan ini diduga menjadi
penyebab ketidak mampuan suatu usaha kursus untuk bertahan dalam persaingan.
Oleh karena itu, untuk memulai suatu usaha jasa kursus dibutuhkan persiapan oleh
para pelakunya. Hal yang paling berperan dalam memenuhi kepuasan cutomernya adalah
para staff pengajarnya. Sistem pengajaran yang memuaskan akan menjadi senjata ampuh
dalam mengembangkan usaha tersebut.

Mengenai permasalahan di atas, maka kami tertarik untuk melakukan studi kelayakan usaha
dalam bidang jasa pendidikan. Hal yang cukup menarik disini adalah penggunaan modal dan
sumber daya manusia yang terbatas namun mampu memberikan pelayanan yang terbaik
sebagai solusi yang digunakan untuk meminimalkan cotribusion margin, sehingga diharapkan
kursus yang dijalankan memiliki pengeluaran yang rendah, maka biaya yang ditawarkan
terjangkau oleh semua kalangan masyarakat yang ingin mengikuti kursus. Oleh karena itu,
dengan argumentasi latar belakang inilah kami mengambil judul LEMBAGA BIMBINGAN
BELAJAR BAHASA INGGRIS / ENGLISH CENTRE´ (Studi Kelayakan Usaha
(Feasibility) Kursus dengan BiayaTerjangkau)’.

1.2 Permasalahan
Dalam penulisan ini yang menjadi permasalahan adalah:

a. Bagaimana model usaha kursus yang akan dijalankan.

b. Tipe pengajaran apa yang akan diterapkan dalam usaha kursus tersebut.

c. Apa manfaat yang diperoleh masyarakat sekitar dalam mengusahakan bimbingan


kursus bahasa Inggris.

d. Apa pengaruh usaha tersebut terhadap kemajuan pendidikan untuk menunjang prestasi
pada pendidikan formal.

1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan. Mengetahui model usaha kursus yang akan dijalaankan.

b. Mengetahui tipe pengajaran apa yang akan diterapkan dalam usaha kursus tersebut.

c. Mengetahui manfaat yang diperoleh masyarakat sekitar lokasi dalam


mengusahakan bimbingan kursus bahasa Inggris.

d. Mengetahui pengaruh usaha tersebut terhadap kemajuan pendidikan untuk menunjang


prestasi pada pendidikan formal.

1.4 Usaha yang Akan Dikembangkan

Dalam penulisan studi kelayakan usaha ini, kami bertujuan merealisasikan dan
mengembangkanusaha yang akan kami jalankan. Adapun bentuk usaha yang akan kami
jalankan adalah berupa perusahaan jasa yang bergerak di bidang lembaga bimbingan belajar
(kursus) Bahasa Inggris dengan nama ‘English Centre’ dengan memposisikan usaha kami
sebagai pusat bahasa Inggris percakapan atau spesialisasi percakapan. Dengan moto ‘The
Place for Fun and Quality´ kami memiliki visi ‘EC is Better than Others´ dan misi ‘EC Leads
You to Success´.

BAB II DESKRIPSI KELAYAKAN ASPEK

2.1 Aspek Pemasaran

Dalam bagian ini kami paparkan beberapa program yang kami tawarkan dalam
bimbingan bahasa Inggris yang akan kami realisasikan dan kembangkan. Program ini sengaja
dibuka untuk anak TK; SD; SMP; SMA atau anak - anak yang ingin memiliki kemampuan
bahasa Inggris dengan cepat dan mudah. Baik bagi pemula maupun yang sudah pernah
kursus. Dengan metode pengajaran yang begitu mudah, praktis, tidak teoritis dan materi yang
disajikan dalam bentuk percakapan atau diperagakan dengan gambar- gambar dan alat
peraga, dengan permainan, cerita - cerita lucu, dengan lagu - lagu dan teka - teki.
Maka belajar bahasa Inggris di EC akan terasa mudah dan menyenangkan. Karena dibimbing
oleh instruktur - instruktur muda yang berpengalaman, dengan penuh keakraban dan penuh
semangat. Peserta didik akan merasa nyaman , bebas untuk berlatih membiasakan diri
berbahasa Inggris, karena siswa tidak akan takut atau sungkan karena suasana di EC sangat
akrab dan menyenangkan. Seperti motto EC ‘The Place for Fun and Quality´ (Tempat
menyenangkan dan bermutu).

Adapun program yang ditujukan kepada pelajar tingkat TK sampai SMA memiliki
level/tingkatan. Berikut tabel level/ tingkatan beserta biaya perbulan masing - masing level.

No. Jenis Level/ Tingkatan Uang Kursus Kelas pagi & siang Uang kursus Kelas Malam
Pelajar

Tabel 1. Level/ tingkatan beserta biaya Sedangkan jadwal kursus yang kami berikan adalah
sebagai berikut

No. Level Tingkat Biaya


1. Level Pre Basic I (TK, SD) Rp. 25.000,-
2. Level Pre Basic II (TK, SD) Rp. 25.000,-
3. Level Pre Basic III (SD) Rp. 28.000,-
4. Level Beginner (SD, SMP) Rp. 28.000,-
5. Level Basic I (SD, SMP) Rp. 30.000,-
6. Level Basic II (SD, SMP) Rp. 30.000,-
7 Level Basic III (SMP, SMA) Rp. 30.000,-
8. Level Pre Intermediate (SMP, SMA) Rp. 35.000,-
9. Level Intermediate I (SMP, SMA) Rp. 40.000,-
10. Level Intermediate II (SMP, SMA) Rp. 43.000,-
11. Level Intermediate III (SMP, SMA) Rp. 45.000,-
12. Level Advance I (SMP, SMA) Rp. 50.000,-
13. Level Advance II (SMP, SMA) Rp. 55.000,-
14. Level Advance III (SMP, SMA) Rp. 60.000,-

1. Level Pre Basic I (TK, SD) Rp. 25.000,-

2. Level Pre Basic II (TK, SD) Rp. 25.000,-

3. Level Pre Basic III (SD) Rp. 28.000,-

4. Level Beginner (SD, SMP) Rp. 28.000,-

5. Level Basic I (SD, SMP) Rp. 30.000,-

6. Level Basic II (SD, SMP) Rp. 30.000,-

7. Level Basic III (SMP, SMA) Rp. 30.000,-


8. Level Pre Intermediate (SMP, SMA) Rp. 30.000,- Rp. 40.000,-

9. Level Intermediate I (SMP, SMA) Rp. 35.000,- Rp. 45.000,-

10. Level Internediate II (SMP, SMA) Rp. 35.000,- Rp. 50.000,-

11. Level Intermediate III (SMP, SMA) Rp. 40.000,- Rp. 55.000,-

12. Level Advance I (SMP, SMA) Rp. 40.000,- Rp. 60.000,-

13. Level Advance II (SMP, SMA) Rp. 45.000,- Rp. 65.000,-

14. Level Advance III (SMP, SMA) Rp. 45.000,- Rp. 65.000,-
.

Tabel 2.Jadwal Kursus Jadwal Kursus Di EC

No. Waktu Jam I Jam II Jam III


1. Pagi 08.00 – 09.00 09.00 – 11.00
2. Siang 13.30 – 15.00 15.00 – 16.30 16.30 – 18.00
3. Malam 19.00 – 20.30

Pagi 08.00 - 09.00 09.30 - 11.00

Siang 13.30 - 15.00 15.00 - 16.30 16.30 - 18.00

Malam 19.00 - 20.30

Semua pertemuan dilakukan secara reguler dua kali dalam seminggu dengan durasi 90
menit/ pertemuan.

2.2 Aspek Yuridis

Dalam merencanakan sebuah usaha tidak hanya memikirkan pay back priod - nya saja. Tetapi
ada hal yang paling mendasar yang harus pertama kali pengusaha lakukan
untuk mempermudah pengembangan usahanya, yaitu tinjauan aspek yuridis. Aspek yuridis
bergunauntuk bukti bahwa usaha yang kita jalankan memiliki dasar hukum yang jelas.
Sehingga usahayang kita jalankan dapat dengan mudah melakukan kerjasama dengan
berbagai instansi karena legal keberadaannya.

Aspek yuridis dapat dibuat menurut kategori masing - masing usaha. Untuk tahap pertama
kamimembuat ijin dengan melapor kepada ketua RT setempat untuk mengurus Surat Ijin
GangguanLingkungan. Dimana ijin tersebut dapat direalisasikan apabila disetuji oleh
minimal 40 KK.Apabila oleh masyarakat sekitar sudah diterima, maka langkah kedua adalah
melegalkan badan usaha yang akan kita jalankan. Setelah surat ijin gangguan lingkungan
selesai, maka dengan pertimbangan efektif, efisiensi, dan tepat guna maka kami
menggunakan jasa notaris untuk melegalkan usaha kami yang meliputi pengurusan NPWP,
TDP, SIUP.

2.3 Aspek Organisasi dan Manajemen


EC (English Centre) berangkat dari sebuah lembaga yang berdiri karena kemitraan, sehingga
jumlah personil masih terbatas dan bahkan hasil rekrutingdari lingkungan mitra kuliah (teman
di perkuliahan). Tetapi nantinya sejalan dengan perkembangan perusahaan , maka harus ada
perubahan baik system rekruting, jumlah personaldan stratifikasi serta kualifikasi tenaga yang
dibutuhkan. Dalam pengertian ini, rekruting pekerja bertolak dari ukuran kualitas sumber
daya manusia, dan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaanyang ada di perusahaan. Kini
tenaga kerja di tempat kami masih berjumlah enam orang, meliputisatu manajer, tiga guru,
satu front office. Walaupun dengan personil yang terbatas, namun kamidapat mengatasi
kekurangan dengan menerapkan all in one job desk.

Dalam pengertian setiap orang yang menempati posisi tertentu memiliki beberapa job desk
yang bahkan tidak berkaitandengan posisinya.

Karena dalam usaha ini, yang kami harapkan adalah kualitas bukan kuantitas, jadi
denganketerbatasan personil kami dapat meminimalisir cotibusion margin perusahaan.
Walaupunterbatas, namun kami memiliki SDM yang berkualitas. Hanya dengan SDM yang
berkualitas, perusahaan akan mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan kebutuhan untuk
menjalankantugasnya. Di samping itu, kami senantiasa berusaha untuk menetapkan pola
strategi pemasaranyang dapat memenuhi kepuasan konsumen (costumer satisfaction). Untuk
memenuhi SDM yangsesuai dengan tuntutan manajemen, kami menerapkan disiplin yang
tinggi, sehingga dapatmenangani pekerjaannya dengan efisien, mampu mengendalikan mutu
dan meminimalisir resiko.

Walaupun ³EC´ berangkat dari usaha kemitraan, tetapi dalam pengelolaannya


kamimemberlakukan kaidah - kaidah manajemen modern. Berangkat dari system organisasi
yangtergolong sederhana, kami membuat bangun organisasi dan tata kerja yang mampu
menampungseluruh kegiatan perusahaan. Sehingga jalur komando, jalur koordinasi, tugas
dan tanggung jawab tidak birokratis atau berbelit ± belit namun jelas, terarah serta
dapatdipertanggunngjawabkan. Adapun landasan yang mendasari Struktur dan Tata Kerja
Organisasi(STO) adalah sebagai berikut.

Bagan I. Stuktur dan Tata Kerja Organisasi

2.4 Aspek Teknik Pelayanan

Pada awal berdiri dan usaha sendiri kami bermodalkan ruko (rumah dan toko) yang dimiliki
oleh salah satu dari kami. Pemanfaatan ruko tersebut sebagai lokasikursus bisa dibilang
sangat strategis, karena terletak di Jl. Galur Sari Timur no. 78C Utan KayuSelatan, Jakarta
Timur. Dimana di sekitar lokasi dengan radius 5 km terdapat lebih dari 30sekolah, mulai dari
TK sampai dengan SMA. Dengan kapasitas ruko yang memiliki tiga ruanganyang
dimanfaatkan sebagai kelas, tiap kelas dapat menampung 25 siswa, maka keseluruhan
dapatmenampung 75 siswa. Dengan fasilitas yang standart diharapkan dapat meminimalisir
cost dalam variable cost. Karena dalam usaha ini kami tidak menyediakan fasilitas yang
mewah, tetapi kami menyediakan pengajaran bahasa Inggris yang berkualitas.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan kursus ini akan lebih mendekatkan costumer satisfaction
guna menjaga keloyalitasan costumernya. Ada beberapa hal yang menjadi key to success
kami dalam menjaga keloyalitasan costumer, yaitu meliputi:
1. Tangibles: fasilitas fisik yang ditawarkan kepada konsumen. Dengan menempati
ruko bangunan baru, suasana belajar akan terasa nyaman dan kondusif.

2. Reliability: konsisten dalam penampilan pelayanan dan keandalan pelayanan.

Dalam membimbing pelajar, kami tidak hanya memberikan materi baku yang hanya terdapat
dikursus ini, namun kami selalu membimbing mereka untuk menyelesaikan permasalahan
mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah mereka. Seperti pembahasan PR yang diberikan
guru sekolah, pembahasan soal - soal menjelang ujian sekolah.

3. Responsiveness: kesigapan dan kecepatan penyedia jasa dalam menyelesaikan


masalah.Dengan melakukan rapat rutin seminggu sekali, diharapkan tercipta rentang
koordinasi yangsolid. Sehingga jika suatu saat kursus kita memiliki permasalahan, maka
dengan cepat masalahtersebut dapat terdeteksi dan dengan cepat dicari pemecahannya.

4. Assurance: kemapuan dan ketrampilan petugas, keramahan, kepercayaan dan


keamanan.Dengan memiliki brand image sebagai The Plce for Fun and Quality, kami berani
menjaminlulusan ³EC´ mampu berkomunikasi bahasa Inggris.

5. Emphaty: mudah dimengerti., mudah dipahami, dan pemahaman terhadap keinginan


konsumen.
Dengan menempatkan tenaga pengajar yang professional, diharapkan dapat memberikan
materiyang menunjang kemampuan siswa didik.

Dengan menerapkan penilaian pada dimensi ±dimensi kualitas tersebut di atas, maka
diharapkandapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya:

1. Hubungan antara perusahaan dan para pelanggannya menjadi harmonis.


2. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang.
3. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.
4. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan perusahaan.
5. Image perusahaan menjadi baik di mata pelanggan.
6. Laba yang diperoleh dapat meningkat.

2.5 Aspek Financial

Dalam menjalankan usaha kursus ini, sebenarnya tidak terlalu membutuhkan dana yang
besar.Seperti yang sudah kami utarakan sebelumnya, bahwa kami memposisikan lembaga
kami sebagai tempat kursus yang berbiaya rendah namun berkualitas. Jadi hal - hal yang
sifatnya tidak prioritas tidak kami pergunakan agar contribution margin - nya rendah.
Taksiran biaya.

Jumlah biaya usaha secara keseluruhan ditaksir sebanyak Rp. 92.000.000,-

Yang diperinci dalam 5 komponen seperti diuraikan di bawah ini.

1.1 Biaya renovasi dan persiapan tempat kursus««««« Rp. 20.000.000,-

1.2 Biaya pekerjaan sipil««««««««««««««. Rp. 7.500.000,-


1.3 Perabotan dan peralatan belajar mengajar««««««. Rp. 15.000.000,-

1.4 Perlengkapan administrasi««««««««««««. Rp. 5.500.000,-

1.5 Biaya pra-operasi«««««««««««««««« Rp. 9.000.000,-

1.6 Continguensi«««««««««««««««««.. Rp. 10.000.000,-

1.7 Modal kerja permanent«««««««««««««.. Rp. 25.000.000,-


Jumlah biaya usaha Rp. 92.000.000,-

Karena usaha ini didasari atas kemitraan, maka semua biaya diatas adalah hasil
pengumpulandana pribadi dari kami.

Perkiraan pendapatan usaha.

Dalam perhitungan perkiraan pendapatan usaha, kami hanya memperkirakan hitungan kasar
saja. Sebab kami tidak dapat memprediksi secara akurat pangsa pasar yang dapat kita serap,
namuntingkat kepercayaan untuk hitungan ini mencapai 90%. Dalam teori research
methodology tingkat kepercayaan mencapai 90% sudah dibilang cukup.

No. Jenis Level/ Tingkatan Uang Kursus Kelas pagi & siang Uang kursus Kelas Malam
Pelajar

1. Level Pre Basic I (TK, SD) Rp. 25.000,-

2. Level Pre Basic II (TK, SD) Rp. 25.000,-

3. Level Pre Basic III (SD) Rp. 28.000,-

4. Level Beginner (SD, SMP) Rp. 28.000,-

5. Level Basic I (SD, SMP) Rp. 30.000,-

6. Level Basic II (SD, SMP) Rp. 30.000,-

7. Level Basic III (SMP, SMA) Rp. 30.000,-

8. Level Pre Intermediate (SMP, SMA) Rp. 30.000,- Rp. 40.000,-

9. Level Intermediate I (SMP, SMA) Rp. 35.000,- Rp. 45.000,-

10. Level Internediate II (SMP, SMA) Rp. 35.000,- Rp. 50.000,-

11. Level Intermediate III (SMP, SMA) Rp. 40.000,- Rp. 55.000,-

12. Level Advance I (SMP, SMA) Rp. 40.000,- Rp. 60.000,-

13. Level Advance II (SMP, SMA) Rp. 45.000,- Rp. 65.000,-


14. Level Advance III (SMP, SMA) Rp. 45.000,- Rp. 65.000,-

Jumlah Rp. 446.000,- Rp. 380.000,-

Berikut adalah hitungan pendapatan dari biaya bulanan siswa.

Tabel 3. Biaya Rata - Rata per Bulan

1. Untuk biaya bulanan dari kelas pagi, siang dan sore rata - rata adalah:

446.000/ 14 level= Rp. 31.900,-dengan daya tampung 75 siswa maka Rp. 31.900,- x 75=
Rp.2.392.500,-

2. Untuk biaya bulanan dari kelas malam rata - rata adalah:

380.000/ 7 Level= Rp. 54.300,-dengan daya tampung 75 siswa maka Rp. 54.300,- x 75=
Rp.4.072.500,- +

Total pemasukan per bulan Rp. 6.465.000,-Taksiran pengeluaran rutin (fix cost)/ bulan

1. Rekening listrik, telepon, air««««««««.. Rp. 1.000.000,-

2. Penyusutan peralatan kantor««««««««« Rp. 700.000,-

3. Iuran keamanan«««««««««««««.. Rp. 100.000,-

4. Biaya tak terduga«««««««««««««. Rp. 300.000,- +

Total fix cost/ bulan Rp. 1.100.000,-

Taksiran Laba kotor

Laba kotor =Total pemasukan - Total fix cost = Rp. 6.465.000 - Rp. 1.100.000

Laba kotor= Rp. 5.365.000,-

Taksiran Pay Back Period

Dengan total biaya usaha sebesar Rp. 92.000.000 dan laba kotor per bulan Rp. 5.365.000,-

maka akan diperoleh pay back period selama:

Rp. 92.000.000,- = 17, 148 bulan atau + 18 bulanRp. 5.365.000,-/ bulan

Tabel Perkiraan Pengembalian Modal Investasi Lembaga bimbingan belajar Sisa 25% dari
arus kas operasi disebut nett arus kas merupakan dana yang akan dibagi sebagai bagi hasil.
Pada perhitungan ini diasumsikan investor dan pengelola mendapatkan bagi hasil masing-
masing sebesar 50%.

Tabel Perkiraan Bagi Hasil Lembaga bimbingan belajar

6.Kriteria Kelayakan Investasi

Kriteria kelayakan investasi meliputi


- Net Present Value (NPV),
- Internal Rate of Return (IRR),
- Nett Benefit Cost (Nett B/C) dan
- Pay Back Period (PBP).

Berdasarkan perhitungan, nilai NPVLembaga bimbingan belajar sebesar Rp 234 juta. Karena
nilai NPV lebih besar dari 0 maka proyek Lembaga bimbingan belajar layak berdasarkan
nilai NPV. Nilai IRR Lembaga bimbingan belajar sebesar 36%. Karena nilai IRR lebih
besar dari discount factor maka proyek Lembaga bimbingan belajar ini layak
berdasarkan nilai IRR. Nilai Net B/C Lembaga bimbingan belajar sebesar 1,9.
Karena nilai Net B/C lebih besar dari 1 maka proyek Lembaga bimbingan belajar layak
berdasarkan nilai Net B/C. Nilai PBP Lembaga bimbingan belajar selama 3,58 tahun.Karena
nilai PBP lebih cepat dari umur ekonomis proyek maka proyek Lembaga bimbingan belajar
layak berdasarkan nilai PBP.Tabel Kriteria Kelayakan Investasi Lembaga bimbingan belajar

7.Analisis Sensitifitas Analisis

Sensitifitas adalah analisis untuk mengukur jumlah pendapatan minimal atau biaya maksimal
sehingga usaha pada titik impas atau rugi mengacuk pada criteria kelayakan
finansial.Berdasarkan perhitungan, jumlah siswa minimal adalah lebih dari 68 siswa pada
semester ganjil,208 siswa pada semester genap dan terdapat 60 siswa intensif. Sehingga total
jumlah siswaminimal pada tahun pertama sebanyak 336 siswa. Dengan jumlah siswa
sebanyak itu, criteriakelayakan investasi adalah NPV minus Rp 499.000,-, IRR 17,97% dan
Nt B/C 1,19 dan PBPselama 9,8 tahun. Selain itu terdapat penambahan modal investasi
menjadi 300 juta untuk menutupi Biaya operasional.Tabel Jumlah Minimal Siswa pada Titik
Kerugian dengan Penambahan Modal Jumlah siswa minimal yang lebih aman adalah 91
siswa pada semester ganjil, 231 siswa pada semester genap dan terdapat 85 siswa intensif.
Sehingga total jumlah siswa minimal pada tahun pertama sebanyak 407 siswa. Dengan
jumlah siswa sebanyak itu, criteria kelayakan investasi adalah NPV Rp 135.141.000,-, IRR
28,41% dan Nt B/C 1,56 dan PBP selama 6,4 tahun. Modalinvestasi tetap sebesar 231
juta.Tabel Jumlah Minimal Siswa Pada Titik Kerugian tanpa Penambahan ModalJumlah
siswa minimal yang dikehendaki adalah 100 siswa pada semester ganjil, 240 siswa
padasemester genap dan terdapat 85 siswa intensif. Sehingga total jumlah siswa minimal
pada tahun pertama sebanyak 425 siswa. Dengan jumlah siswa sebanyak itu, criteria
kelayakan investasi adalah NPV Rp 234.022.000,-, IRR 36,44% dan Nett B/C 1,90 dan PBP
selama 3,6 tahun. Modalinvestasi tetap sebesar 231 juta.

Tabel Jumlah Siswa Pada Titik NormalE.KESIMPULANPendirian lembaga bimbingan


belajar di kecamatan Pancoran Mas layak dari sisi pasar danfinansial. Jumlah siswa minimal
yang dipersyaratkan agar lembaga bimbingan belajar ini dapatmenghasilkan keuntungan
dalam angka yang rasional. Oleh karena itu, bagi investor dapatmenindaklanjuti pendirian
lembaga bimbingan belajar tersebut.
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMENLEMBAGA BIMBINGAN
BELAJAR ( LBB ) ´FUN GAMA ³

Kelompok :
1. Cholikul Musa (2011120087)
2. Arief Eka Putra (NIM)
3. Zainal Abidin (2011120086)
4. Maria Victoria Loga (NIM)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITASGADJAH MADAYOGYAKARTA 2007

Bentuk Usaha : Lembaga Bimbingan Belajar Privat (LBBP

Nama Usaha : LBBP Fun GAMA

Slogan : ´ Funtastic for Smart ³

Visi : Cerdas dalam akademik, sukses dalam kehidupan

Misi : LBBP Fun GAMA membantu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan metode
belajar yang menyenangkan.

Alasan pemilihan usaha :

1. Di era modern ini pendidikan sudah menjadi kebutuhan pokok

2.Dengan semakin meningkatnya standar kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah,


membuat para orang tua resah sehingga mendorong kami untuk berpartisipasi dalam
membantu proses pembelajaran

3. Modal yang digunakan untuk pendirian usaha relatif kecil

4. Jika usaha ini berjalan dengan baik, maka siklus perputaran modal relatif singkat

5. Usaha ini secara tidak langsung melatihkami untuk memiliki kemampuannegosiasi,


akademik, dan kemampuan dalam public relation.

Proyeksi Modal yang digunakan untuk usaha ini relatif kecil, yaitu per @ Rp. 100.000 atau
dengan kata lain terkumpul sekitar Rp. 400.000 untuk 1 kelompok.

Modal ini akan kami gunakan untuk keperluan sebagai berikut :


1. Pembuatan dan pendistribusian brosur Rp. 180.000
2. Pengadaan Form Pendaftaran Rp.20.000
3. Pengadaan kartu administrasi untuk tentor dan anak didik Rp. 50.000
4. Pengadaan buku administrasi, stempel, dsb Rp. 50.000
5. Pengadaan bahan soal, bahan untuk pengajaran,dsbRp. 100.000

Target keberhasilan
1. Target awal ( bulan Desember - Januari ) - Mendapatkan minimal 5 orang peserta
perorangan dengan jumlah pertemuan adalah minimal 4 kali

2. Target menengah ( 6 bulan ) Tiap bulannya minimal mendapatkan 2 peserta baru


perorangan dengan jumlah pertemuan minimal 4 kali - Jumlah total peserta baik yang baru
maupun yang lama tiap bulannya adalah 8 orang peserta perorangan

3. Target jangka panjang ( 2 tahun ) - Tiap bulannya minimal mendapatkan 5 orang baru
peserta perorangan dengan jumlah pertemuan minimal 10 kali.- Jumlah total peserta baik
yang baru maupun yang lama tiap bulannya adalah 25 orang peserta perorangan Proyeksi
Keuntungan Misal dalam satu bulan (Desember - Januari) mendapatkan 5 peserta perorangan
masing-masing 2 (dua) orang peserta dari jenjang kelas 2 SMP dan 3 (tiga) orang lagi dari
jenjang kelas 3 SMA. Pendapatan yang diperoleh :Pendaftaran @ Rp 5.000,00 (sudah diskon
50%) = Rp 25.000,00 Pemasukan dari 2 peserta pada jenjang SMP Rp 26.000,00 x 2 x 4
pertemuan = Rp 208.000,00 Pemasukan dari 3 peserta pada jenjang SMP Rp 32.000,00 x 3 x
4 pertemuan = Rp 384.000,00 Jumlah total pemasukan = Rp 617.000,00 Honor tentor Kelas 2
SMP Rp 16.000,00 x 2 x 4 pertemuan = Rp 128.000,00 Kelas 3 SMA Rp18.000,00 x 3 x 4
pertemuan = Rp 216.000,00 Total honor untuk tentor-tentor Rp 344.000,00 Pengadaan brosur
untuk bulan berikutnya Rp 120.000,00 Total pengeluaran Rp 464.000,00 Laba bersih =
pemasukan ± pengeluaran = Rp 617.000,00 ± Rp 464.000,00 = Rp 153.000,00 Break Event
Point (BEP) Perhitungan Rp 400.000,00 / Rp 153.000,00 = 2,5 bulan Jadi modalawal akan
kembali dalam jangka waktu sekitar 2,5 bulan. Amin.Jika jumlah peserta melebihi target awal
yang telah ditetapkan maka modal awal daat kembali dalam jangka waktu kurang dari
sebulan.

AD/ ART Usaha Sistem Usaha

1. Sistem yang akan kami terapkan dalam usaha ini berupa sistem honor, dengan ketentuan
sebagai berikut:

2. LBBP Fun GAMA mencarikan calon anak didik bagi para tentor yang telah
bergabungsebelumnya,

3. Sistem pembagian honor berdasarkan kepada kesepakatan kontrak kerja yang telah
disetujuioleh tentor,

4. Para tentor yang tergabung dalam LBBP Fun GAMA berhak memperoleh bonus dari
pihak managemen LBBP jika dapat memenuhi kualifikasi yang telah ditentukan.

Pembagian Kerja

Zainal Abidin dalam Bagian Pengawasan dan Pengendalian Mutu Pendidikan Bertugas
membuat silabus pengajaran dan bahan soal, pengadaan modul-modul pembelajaran, dan
melakukan monitoring kegiatan.‡

Maria Victoria Loga dalam Bagian Administrasi/ Keuangan Bertugas merancang,


menyusun,melakukan pencatatan dan melaporkan administrasi/keuangan LBBP. ‡
Arief Eka Putra dalam Bagian Marketing/ Pemasaran Bertugas pengadaan brosur dan media
promosi lain, mencari klien/ pemasaran,melakukan negosiasi dengan calon anak didik.‡

Cholikul Musa dalam Bagian Human Resource Development (HRD)Bertugas melakukan


penyeleksian terhadap calon-calon tentor yang ingin bergabung dalamLBBP, menyusun
jadwal belajar private dan melaporkan perkembangan akademik peserta didik,melakukan
pengembangan sumber daya yang ada demi kelancaran kerja dalam LBBP.

http://www.scribd.com/doc/49432294/Contoh-Proposal-Mendirikan-BIMBEL

Anda mungkin juga menyukai