Anda di halaman 1dari 24

MATERI KELAS

MEMBANGUN BISNIS
BIMBINGAN BELAJAR
DENGAN LOW BUDGET
PENDAHULUAN
Seiring dengan tuntutan akademik di sekolah dan dengan semakin sulitnya mata
pelajaran sekarang, bisnis bimbingan belajar menjadi salah satu bisnis yang sangat
menjanjikan.
Hal ini karena mayoritas orang tua lebih memilih mendaftarkan anaknya ke
bimbingan belajar atau les privat agar anaknya mampu memahami lebih dalam
mengenai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.
selain itu, semua sektor yang ada di muka bumi mengalami perubahan
dikarenakan pandemi virus yang sedang melanda saat ini, yaitu munculnta virus
covid-19 (corona) termasuk pada sektor pendidikan. Dimana situasi ini menuntut
siswa dengan cepat harus mampu beradaptasi dengan metode pembelajaran
yang sedang tren pada era new normal ini, yaitu Daring atau biasa disebut PJJ
(Pembelajaran Jarak Jauh). Siswa dituntut belajar secara mandiri dari rumah melalui
media online (internet). Hal ini juga setidaknya membuka kesempatan bimbingan
belajar berkembang mengikuti kondisi yang ada, untuk membantu siswa dalam
proses belajar.
Pada kesempatan kali ini, akan dibahas mengenai bisnis bimbingan belajar,
perbedaan antar lembaga pendidikan nonformal yang ada di Indonesia dan
hal-hal yang harus dipersiapkan dalam membangun bisnis bimbingan belajar.
TUJUAN
1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat (para pelaku bisnis)
mengenai perbedaan antar lembaga pendidikan nonformal yang ada di
Indonesia (Bimbingan Belajar, Kursus, Pelatihan).
2. Memberikan solusi kepada masyarakat luas tentang cara mendirikan
usaha dengan modal minim (low budget).
3. Membantu masyarakat umum yang ingin membuka usaha bimbingan
belajar.
4. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas tentang bimbingan
belajar pada umumnya dan manfaat bimbingan belajar pada khususnya.
TARGET PENJABARAN MATERI

1. Masyarakat umum
2. Pelaku bisnis pemula
3. Pekerja yang ingin mendapatkan pemasukan tambahan.
4. Pencari kerja pada khususnya
MENGENAL BIMBEL, KURSUS & PELATIHAN

BIMBEL KURSUS PELATIHAN


❑ Metode belajar pada Bimbingan ❑ Metode belajar pada lembaga ❑ Metode belajar pada pelatihan
Belajar (Bimbel) memiliki kemiripan kursus, hampir mirip dengan les hampir mirip dengan kursus,
dengan metode belajar dan private. Karena mempelajari perbedaannya pada waktu
mengajar di sekolah. hanya satu materi (soft skill) sesuai pelaksanaan atau durasi.
❑ Pada lembaga bimbingan dengan minat. ❑ Kursus membutuhkan waktu
belajar, ada pilihan kelas belajar : berbulan-bulan (lama), sedangkan
Reguler, Private, Kelompok ❑ Pada lembaga kursus satu guru
pelatihan hanya memerlukan waktu
belajar. pada satu kelas dapat diikuti oleh beberapa hari.
beberapa siswa atau peserta
❑ Lebih efektif dan efisien karena didik. ❑ Pelatihan biasanya diselenggarakan
pada bimbel, tutor atau pengajar oleh lembaga tertentu bagi yang
hanya berfokus pada materi yang ❑ Kursus bertujuan menggali prestasi ingin melanjutkan kemampuan lebih
dibutuhkan siswa. diri (bakat). dalam lagi.
❑ Bimbingan belajar bertujuan ❑ Kursus biasanya berkaitan dengan ❑ Pelatihan sama dengan kursus,
meningkatkan prestasi akademik
di sekolah. hobi dan minat tertentu. bertujuan menggali potensi diri
(bakat).
ALASAN USAHA BIMBINGAN BELAJAR SEMAKIN BANYAK DIMINATI

1. Pendidikan merupakan kebutuhan utama.


2. Modal yang ringan.
3. Pangsa pasar yang luas.
4. Mudah dijalankan
5. Keuntungan yang jelas dan nyata.
6. Tidak terikat dengan kurikulum pemerintah yang kadang tidak seusai
dengan kebutuhan siswa.
7. Semakin tingginya kesadaran orang tua dan siswa akan tuntutan nilai
sebagai penunjang dalam mencari pekerjaan.
8. Sebagai salah satu alternatif usaha rumahan yang dapat dilakukan oleh
orang yang terbentur dengan keadaan keluarga.
SISTEM PENGELOMPOKKAN KELAS BELAJAR DI BIMBEL
1. KELAS REGULER
✔ Satu kelas diikuti oleh beberapa siswa.
✔ Metode belajar campuran dan sama rata.
✔ Waktu belajar di tentukan oleh lembaga.

2. KELAS SEMI PRIVATE


✔ Satu kelas diikuti oleh maksimal 2 siswa.
✔ Metode belajar dibuat per mata pelajaran.
✔ Waktu belajar disepakati di awal, seusai dengan jadwal siswa.
✔ Tempat belajar di lembaga.

3. KELAS PRIVATE
✔ Satu kelas diikuti oleh 1 siswa.
✔ Metode belajar dibuat per mata pelajaran.
✔ Waktu belajar disepakati di awal, seusai dengan jadwal siswa.
✔ Tempat belajar di rumah siswa, atau ditempat yang disepakati di awal.

4. KELAS KOMUNITAS
✔ Satu kelas diikuti oleh beberapa siswa yang berasal dari kelompok yang sudah dipilih oleh siswa tersebut.
✔ Metode belajar dibuat per mata pelajaran.
✔ Waktu belajar ditentukan oleh lembaga
✔ Tempat belajar di rumah salah satu siswa atau di tempat yang sudah disepakati di awal pendaftaran.
MERINTIS USAHA BIMBINGAN BELAJAR

1. Jangan berharap mendapatkan break event point (BEP) dengan cepat.


2. Memahami bahwa usaha bimbel adalah usaha jasa, yang memprioritaskan kepuasan
dan kenyaman customer (siswa).
3. Jangan down ketika di awal hanya 1 – 5 siswa yang mendaftar.
4. Bimbel akan berkembang jika mampu bertahan lebih dari 2 tahun.
5. Mempersiapkan jika pesaing semakin banyak disaat bimbel kita semakin
berkembang.
6. Menyediakan pengajar yang memiliki Skill dan jiwa didik yang tinggi.
7. Bertahan dengan konsep awal mendirikan bimbel.
8. Melakukan persiapan yang matang sebelum memutusakan terjun dalam bisnis
bimbel,
PERSIAPAN MENDIRIKAN BIMBEL

1. Self Preparing
2. Menentukan Konsep Bimbel
3. Sumber Daya Manusia (SDM)
4. Modal Awal
SELF PREPARING
a. Mempersiapkan diri adalah persiapan yang saling mendasar dalam
mendirikan sebuah usaha, termasuk mendirikan Bimbingan Belajar.
b. Memperhitungkan untung dan rugi dalam segi perkembangan bimbel
tersebut.
c. Mempersiapkan mental atas hal terburuk.
MENENTUKAN KONSEP BIMBEL
a. Membuat Nama Bimbel yang mudah diucapkan, diingat namun memiliki makna.
b. Menentukan sasaran siswa. Apakah semua jenjang (dari PAUD sampai Universitas) atau hanya beberapa
jenjang pendidikan. Misalkan : PAUD, Pra Sekolah, SD, SMP.
c. Menentukan jenis kelas yang akan kita sediakan di bimbel tersebut. (Reguler, Semi Private, Private atau
Komunitas).
d. Menentukan materi yang akan diberikan. Disesuaikan dengan jenis kelas yang sudah kita tentukan
sebelumnya. Misalkan, untuk kelas PAUD kita hanya memerlukan materi Calistung (Baca Tulis Hitung) bisa
juga ditambah dengan materi minat lainnya seperti English for children, dsb.
e. Memutuskan tempat kegiatan belajar. Tempat kegiatan yang dimaksud adalah tempat pelaksanaan
kegiatan belajar tetap (apabila khusus menyediakan kelas reguler), namun apabila terdapat kelas privet
(guru datang kerumah siswa) alamat tempat kegiatan belajar tersebut dapat dijadikan sebagai alamat
kantor (surat menyurat, pendaftaran siswa, dsb).
Sehubung pembahasan kita adalah membangun bimbel dengan low budget (budget rendah
dan seadanya, maka akan di berikan alternatif sebagai berikut :

❑ Lokasi strategis dan mudah diakses oleh siswa.


❑ Manfaatkan ruangan yang ada di rumah.
❑ Buat ruangan dalam rumah tersebut menjadi kelas.
❑ Apabila budget minim, kita dapat membuat konsep lesehan (siswa duduk di alas ubin) kemudian
siswa membawa meja lipat masing-masing.
❑ Apabila modal kita sudah cukup, kita dapat membeli beberapa inventaris seperti : Kursi kampus
(kursi yang sudah plus meja), set kursi dan meja, atau sejenisnya.
❑ Sebelum bimbel berkembang, kita bisa menekan anggaran dengan menggunakan kipas angin.
❑ Inventarisasi awal bimbel kita, hanya membutuhkan : Modul ajar. Sedangkan untuk siswa, dapat
kita minta untuk membawa modul pelajaran yang didapat dari sekolah masing-masing dan kita
bahas di bimbel kita tersebut.
❑ Usahakan bagian ruangan dalam rumah kita, tidak bising dan bukan sebagai akses keluar masuk
anggota keluarga. Karena hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan dan konsentrasi
belajar siswa.
❑ Selanjutnya kita buat anggaran yang jelas dan terperinci, hal tersebut untuk mengontrol
keuangan bimbel supaya dana yang kita peroleh, dapat digunakan untuk mengembangkan
usaha bimbel kita ini.
❑ Meskipun bimbel ini adalah bimbel dengan konsep seadanya, namun buat kesan bimbel ini
adalah bimbel profesional yang terpercaya.
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
a. Staff pengajar
Apabila Bimbel yang akan kita dirikan adalah bimbel skala profesional (besar), maka memerlukan
beberapa guru terpisah dengan staff akademik tersendiri.
Namun apabila kita akan membuat Bimbel dalam skala kecil terlebih dahulu (bisa dilakukan di rumah
saja), maka kita dapat memanfaatkan kemampuan akademik kita sendiri. Dengan mengajar sendiri
siswa-siswa tersebut. Tentunya kita harus memiliki kemampuan akademik yang menunjang kelas-kelas di
bimbel yang akan kita dirikan tersebut.

b. Sistem Penggajian
Sistem penggajian guru ini, apabila kita memerlukan guru tambahan. Adapun skema penggajiannya
dibagi menjadi 2 (dua) :
1. Gaji Bulanan (standarisasi Upah minimum sesuai jenis mata pelajaran yang di ajarkan)
2. Bagi Hasil (sesuai dengan jumlah siswa yang di ajarkan, tidak terpaku pada upah minimum yang
ditentukan oleh pemerintah).
PERHITUNGAN MODAL AWAL
Perhitungan modal awal yang akan dijelaskan adalah perhitungan modal awal untuk bimbel yang kita buka dengan staf pengajar kita sendiri
(bimbel rumahan). Sebagai simulasi, disini kita akan membahas perhitungan modal tanpa sewa tempat (karena dilakukan dengan memanfaatkan
ruangan yang terdapat di rumah kita sendiri) dan tanpa gaji guru (karena kita yang akan mengajar langsung).

1. Perhitungan Kebutuhan sebagai Modal Awal


- White board : Rp. 250.000,-
- Spidol whiteboard : Rp. 50.000,-
- Cetak brosur : Rp. 200.000,-
- Listrik (pemakaian awal) : Rp. 100.000,-
TOTAL : Rp. 600.000,-

2. Tarif per siswa dan per kelas belajar


Karena bimbel rumahan, maka pangsa pasar kita buat untuk menengah kebawah. Dengan biaya kompetitif dan mudah dijangkau oleh
kalangan menegah kebawah. Sebagai simulasi, disini kita tentukan besar biaya per siswa untuk per bulan :
- Kelas Reguler PAUD : Rp. 100.000,- / bulan (3x seminggu, 1 jam per sesi).
- Kelas Reguler Pra SD : Rp. 125.000,- / bulan (3x seminggu, 1 jam per sesi).
- Kelas Reguler SD : Rp. 150.000,- / bulan (3x seminggu, 1,5 jam per sesi).
- Kelas Reguler 6 SD : Rp. 200.000,- / bulan (3x seminggu, 1,5 jam per sesi).
- Kelas Semi Private : Rp. 250.000,- / bulan (2x seminggu, 1,5 jam per sesi).
- Kelas Private : Rp. 300.000,- / bulan (2x seminggu, 1,5 jam per sesi).

*)Perhitungan ini hanya simulasi, semua perhitungan dapat disesuaikan dengan masing-masing orang
MARKETING (PEMASARAN)
❑ Pemasaran adalah kegiatan yang paling penting, karena pada tahap pemasaran akan menentukan
kelangsungan usaha tersebut.

❑ Setelah menentukan target pasar, kita akan mudah mengklasifikasikan jenis marketing (pemasaran yang
akan kita lakukan).

❑ Kegiatan pemasaran tidak hanya terpaku pada awal pendirian usaha saja, namun harus dilakukan
secara berkala dan terus menerus, karena tanpa marketing suatu usaha tidak akan berkembang.
Segala usaha tidak akan mendatangkan kesuksesan permanen jika didapatkan dari yang instan.
Jalani prosesnya tanpa banyak protes sampai akhirnya kita tersenyum karena sukses

_pujiridakah_
BAHAN BACAAN
 Sebelum bimbel berkembang, kita bisa menekan anggaran dengan menggunakan kipas angin.
 Inventarisasi awal bimbel kita, hanya membutuhkan : Modul ajar. Sedangkan untuk siswa, dapat
kita minta untuk membawa modul pelajaran yang didapat dari sekolah masing-masing dan kita
bahas di bimbel kita tersebut.
 Usahakan bagian ruangan dalam rumah kita, tidak bising dan bukan sebagai akses keluar masuk
anggota keluarga. Karena hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan dan konsentrasi
belajar siswa.
 Selanjutnya kita buat anggaran yang jelas dan terperinci, hal tersebut untuk mengontrol
keuangan bimbel supaya dana yang kita peroleh, dapat digunakan untuk mengembangkan
usaha bimbel kita ini.
 Meskipun bimbel ini adalah bimbel dengan konsep seadanya, namun buat kesan bimbel ini
adalah bimbel profesional yang terpercaya.
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
a. Staff pengajar
Apabila Bimbel yang akan kita dirikan adalah bimbel skala profesional (besar), maka memerlukan
beberapa guru terpisah dengan staff akademik tersendiri.
Namun apabila kita akan membuat Bimbel dalam skala kecil terlebih dahulu (bisa dilakukan di
rumah saja), maka kita dapat memanfaatkan kemampuan akademik kita sendiri. Dengan mengajar sendiri
siswa-siswa tersebut. Tentunya kita harus memiliki kemampuan akademik yang menunjang kelas-kelas di
bimbel yang akan kita dirikan tersebut.

b. Sistem Penggajian
Sistem penggajian guru ini, apabila kita memerlukan guru tambahan. Adapun skema
penggajiannya dibagi menjadi 2 (dua) :
1. Gaji Bulanan (standarisasi Upah minimum sesuai jenis mata pelajaran yang di ajarkan)
2. Bagi Hasil (sesuai dengan jumlah siswa yang di ajarkan, tidak terpaku pada upah minimum yang
ditentukan oleh pemerintah).
PERHITUNGAN MODAL AWAL
Perhitungan modal awal yang akan dijelaskan adalah perhitungan modal awal untuk bimbel yang kita buka dengan staf pengajar kita
sendiri (bimbel rumahan). Sebagai simulasi, disini kita akan membahas perhitungan modal tanpa sewa tempat (karena dilakukan dengan
memanfaatkan ruangan yang terdapat di rumah kita sendiri) dan tanpa gaji guru (karena kita yang akan mengajar langsung).

1. Perhitungan Kebutuhan sebagai Modal Awal


- White board : Rp. 250.000,-
- Spidol whiteboard : Rp. 50.000,-
- Cetak brosur : Rp. 200.000,-
- Listrik (pemakaian awal) : Rp. 100.000,-
TOTAL : Rp. 600.000,-

2. Tarif per siswa dan per kelas belajar


Karena bimbel rumahan, maka pangsa pasar kita buat untuk menengah kebawah. Dengan biaya kompetitif dan mudah dijangkau oleh
kalangan menegah kebawah. Sebagai simulasi, disini kita tentukan besar biaya per siswa untuk per bulan :
- Kelas Reguler PAUD : Rp. 100.000,- / bulan (3x seminggu, 1 jam per sesi).
- Kelas Reguler Pra SD : Rp. 125.000,- / bulan (3x seminggu, 1 jam per sesi).
- Kelas Reguler SD : Rp. 150.000,- / bulan (3x seminggu, 1,5 jam per sesi).
- Kelas Reguler 6 SD : Rp. 200.000,- / bulan (3x seminggu, 1,5 jam per sesi).
- Kelas Semi Private : Rp. 250.000,- / bulan (2x seminggu, 1,5 jam per sesi).
- Kelas Private : Rp. 300.000,- / bulan (2x seminggu, 1,5 jam per sesi).

*)Perhitungan ini hanya simulasi, semua perhitungan dapat disesuaikan dengan masing-masing orang
MARKETING (PEMASARAN)
 Pemasaran adalah kegiatan yang paling penting, karena pada tahap pemasaran akan menentukan
kelangsungan usaha tersebut.

 Setelah menentukan target pasar, kita akan mudah mengklasifikasikan jenis marketing (pemasaran yang
akan kita lakukan).

 Kegiatan pemasaran tidak hanya terpaku pada awal pendirian usaha saja, namun harus dilakukan
secara berkala dan terus menerus, karena tanpa marketing suatu usaha tidak akan berkembang.
Segala usaha tidak akan mendatangkan kesuksesan permanen jika didapatkan dari yang instan.
Jalani prosesnya tanpa banyak protes sampai akhirnya kita tersenyum karena sukses

_pujiridakah_

Anda mungkin juga menyukai