Kesiapan Belajar
Murid
Minat Belajar
Murid Profil Belajar
Murid
Kesiapan Belajar
Sederhana –
kompleks Lambat-cepat
Menciptakan Menciptakan Mengkomunikas Menciptakan
situasi konteks ikan nilai kesempatan-
pembelajaran pembelajaran manfaat dari kesempatan
yang menarik yang dikaitkan apa yang belajar dimana
perhatian murid dengan minat dipelajari murid murid dapat
(misalnya dengan individu murid memecahkan
humor, persoalan
menciptakan (problem base
kejutan – kejutan, learning)
ice breaking)
AUDITORI VISUAL KINESTETIK
Belajar dengan mendengar Belajar dengan melihat Belajar sambal melakukan
Strategi Pembelajaran
Berdiferensiasi
Membaca buku,
Bervariasi Memperhatikan melihat video, Belajar mandiri,
PROSES-nya gaya belajar wawancara, kelompok, tutor
dalam memahami murid mengamati sebaya, dll
materi lingkungan, dll
Proses (cara mengajarkan). Contohnya proses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat
didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik. Bagi siswa yang membutuhkan bimbingan, pendidik
perlu mengajarkan secara langsung, bagi peserta didik yang cukup mahir dapat diawali dengan
Modeling yang dikombinasi dengan kerja mandiri, praktik, dan peninjauan ulang (review), bagi
peserta didik yang sangat mahir dapat diberikan beberapa pemantik untuk tugas mandiri kepada
peserta didik yang sangat mahir.
Bervariasi Aktivitas bisa sama dengan konten
KONTEN-nya yang berbeda. Cth: bercerita
tentang tema yang dibahas dengan
konten yang berbeda( mis.
Pengalaman naik kendaraan)
Konten (materi yang akan diajarkan). Contohnya bagi peserta didik yang
memerlukan bimbingan dapat mempelajari 3 (tiga) hal terpenting terkait materi,
bagi siswa yang cukup mahir dapat mempelajari keseluruhan materi dan bagi
peserta didik yang sudah sangat mahir dapat diberikan pengayaan.
Cth: membuat karya tentang alat
Bervariasi Memperhatikan transportasi. Murid bisa membuat karya
PRODUK-nya minat dan sesuai minatnya seperti puisi, lagu,
kecerdasan prakarya memanfaatkan bahan bekas
majemuk murid pakai, menulis cerita tentang alat
transportasi, dll.
Alternatif 3: Berdasarkan
Alternatif 1: Berdasarkan asesmen asesmen yang dilakukan di
yang dilakukan di awal Alternatif 2: Berdasarkan awal pembelajaran,
pembelajaran, peserta didik di asesmen yang dilakukan pendidik mengajar seluruh
kelas yang sama dibagi menjadi di awal pembelajaran, peserta didik di kelasnya
dua atau lebih kelompok menurut
peserta didik di kelas sesuai dengan hasil
capaian belajar mereka, dan
yang sama dibagi menjadi asesmen tersebut. Untuk
keduanya diajarkan oleh guru yang
sama atau disertai guru
dua atau lebih kelompok sebagian kecil peserta didik
pendamping/asisten. Selain itu, menurut capaian belajar yang belum siap, pendidik
satuan pendidikan juga mereka, dan keduanya memberikan pendampingan
menyelenggarakan program diajarkan oleh guru yang setelah jam pelajaran
pelajaran tambahan untuk peserta sama atau disertai guru berakhir.
didik yang belum siap untuk belajar pendamping/asisten.
sesuai dengan fase di kelasnya.
Contoh
asesmen
awal dan
diferensiasi
pembelajar
an
Catatan:
Langkah pertama yang paling penting adalah membangun awareness guru tentang keberagaman capaian belajar siswa
di kelasnya. Apabila paradigma tentang pembelajaran terdiferensiasi belum terbangun, guru jangan dituntut untuk
melakukan pemisahan belajar siswa karena berisiko mengarah pada diskriminasi, sebagaimana disampaikan dalam
paparan