Anda di halaman 1dari 73

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19

DI PONDOK PESANTREN AL-IZZAH KOTA BATU

OLEH :
MUHAMMAD FERI IRVAN KURNIAWAN
NIM 18.1.096

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI, SAINS, DAN KESEHATAN
RS dr. SOEPRAOEN MALANG
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19
DI PONDOK PESANTREN AL-IZZAH KOTA BATU

Disajikan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Keperawatan Pada Prodi Diploma Keperawatan Institut Teknologi Sains
Dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

OLEH :
MUHAMMAD FERI IRVAN KURNIAWAN
NIM 18.1.096

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN
RS dr. SOEPRAOEN MALANG
2020/2021
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Muhammad Feri Irvan Kurniawan

Tempat/tanggal lahir : Malang , 27 Februari 2000

NIM : 18.1.096

Alamat : Ds. Banjarejo Dusun Ngamprong RT04/RW04

Kecamatan Pakis Kabupaten Malang

Menyatakan dan bersumpah bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah

hasil karya sendiri dan belum pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk

memperoleh gelar dari berbagai jenjang pendidikan di perguruan tinggi

manapun.

Jika dikemudian hari ternyata saya terbukti melakukan pelanggaran

atas pernyataan dan sumpah tersebut diatas, maka saya bersedia

menerims sanksi akademik dari almamater.

Yang menyatakan

Malang, 30 Maret 2021

Muhammad Feri Irvan Kurniawan


NIM. 18.1.096
CURICULUM VITAE

Nama : Muhammad Feri Irvan Kurniawan

Tempat/tanggal lahir : Malang , 27 Februari 2000

NIM : 18.1.096

Alamat : Ds. Banjarejo Dusun Ngamprong RT04/RW04

Kecamatan Pakis Kabupaten Malang

Nama Orang Tua

Ayah : Sutrisno

Ibu : Suparnah

Riwayat Pendidikan

SD : SDN NEGERI BANJAREJO 3

SMP : SMPN NEGERI 2 PAKIS

SMA : SMK KESEHATAN ADIHUSADA MALANG


LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini telah Disetujui untuk Diujikan di Depan Tim Penguji

Tanggal persetujuan: 2021

Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Dion Kunto, M.Kep Ns. Riki Ristanto, M.Kep


LEMBAR PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disetujui oleh Tim Penguji pada Ujian Karya Tulis Ilmiah di

Program Studi Keperawatan Institut Teknologi Sains Dan Kesehtan RS dr.

Soepraoen Malang

Tanggal pengesahan: 2021

TIM PENGUJI

Nama Tanda Tangan

Ketua: ………………….

Anggota: 1. ………………….

2. ………………….

Mengetahui,

Ketua Program Studi Keperawatan

Apriyani Puji H. S. Kep., Ners, M.Kep


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah yang berjudul “gambaran perilaku pencegahan penyebaran

covid-19 di pondok pesantren al-izzah kota Batu”sesuai waktu yang

ditentukan. Karya Tulis Ilmiah ini penulis susun sebagai salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan di Program

Studi Keperawatan Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr.

Soepraoen Malang.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah, penulis mendapatkan

banyak pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam

kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Bapak Letnan Kolonel Ckm Arief Efendi, SMPh., SH, S.Kep., Ners,

M.M, M.Kes , selaku Rektor Institut Teknologi Sains dan Kesehatan

RS dr. Soepraoen Malang

2. Apriyani Puji H. S.Kep., Ners, M.Kep selaku Ketua Prodi Keperawatan

Institut Teknologi Sains dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

3. Bapak Dion Kunto.,M.Kep selaku pembimbing I dalam yang telah

banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

4. Bapak Riki Ristanto.,M.Kep selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan saran hingga terwujudnya Karya Tulis

Ilmiah ini.

5. Ayah dan Ibu, dan rekan-rekan mahasiswa prodi keperawatan yang


selalu memberikan dukungan, doa dan semangat dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis berusaha untuk dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

dengan sebaik-baiknya. Namun demikian penulis menyadari bahwa

masih banyak kekurangan. Oleh karena itu demi kesempurnaan, penulis

mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak.

Malang, 2021

Penulis
ABSTRAK
ABSTRACK
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN...........................................................................iii

CURICULUM VITAE.......................................................................................................iv

LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................................v

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................vi

KATA PENGANTAR......................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................3

1.3 TujuanPenelitian......................................................................................................3

1.4 ManfaatPeneliti........................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................5

2.1 Konsep Dasar Perilaku............................................................................................5

2.1.1 PengertianPerilaku..........................................................................5

2.1.2 Macam-macam Perilaku Manusia...................................................5

2.1.3 Ranah (Domain) Perilaku................................................................6

2.1.4 Bentuk Perubahan (Adopsi) Perilaku..............................................7

2.1.5 Strategi Perubahan Perilaku............................................................8

2.1.6 Faktor Perilaku Manusia..................................................................9

2.1.7 Pengukuran Perilaku.....................................................................11

2.2 Konsep Dasar PencegahanCovid-19..................................................13

2.2.1 PencegahanCovid-19....................................................................13

2.2.2 Pencegahan Penularan padaIndividu............................................14

2.3 Kerangka Konsep.................................................................................18

2.3.1 Definisi Kerangka Konsep.................................................................18


ix
KerangkaKonsep......................................................................................19

BAB III METODE PENELITIAN................................................................21

3.1 Desain Penelitian..............................................................................21

3.2 Kerangka Kerja.................................................................................21

3.3 Populasi, Sampel, dan Sampling......................................................22

3.4 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional..................................25

3.5 Prosedur Pengumpulan Data...........................................................27

3.6 Pengolahan Data dan Analisa Data.................................................29

3.7 Waktu dan Tempat Pengumpulan Data...........................................32

3.8 Etika Penelitian.................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................34
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.1 Gambar cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

dan mencuci tangan menggunakan handsanitizer

Gambar 2.1.2 Gambar penggunaan masker

Gambar 2.1.3 Gambar jaga jarak minimal 1 meter

Gambar 2.1.4 Gambar physical distancing

Gambar 2.1.5 Gambar mandi dan ganti baju setelah berpergian

Gambar 2.1.6 Gambar ketika batuk dan bersin


DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar permohonan menjadi responden

Lampiran 2. Kisi – Kisi kuisioner

Lampiran 3. Kuisioner penelitian


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Covid-19 (Coronavirus deseases - 2019) merupakan penyakit

menular yang disebabkan oleh coronavirus yang baru ditemukan.

Sebagian besar orang yang terinfeksi virus ini akan mengalami penyakit

pernapasan ringan hingga sedang sampai berat (WHO, 2020).

Kemendikbud menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait seluruh kegiatan

pembelajaran dilaksanakan secara daring yaitu dengan Teaching From

Home (TFH) (Kemendikbud, 2020). Namun, beberapa lembaga

pendidikan pondok pesantren melaksanakan kegiatan pembelajaran

secara luring. Pondok pesantren dalam melaksanakan pembelajaran

luring selama masa pandemi Covid-19 memiliki prosedur pembelajaran

yang berpedoman pada perilaku pencegahan penyebaran Covid-19 yang

telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan.Namun, tidak semua santri

mengetahui tentang pencegahan penyebaran Covid-19 (Syaiful, 2020).

Para santri yang berada di pondok pesantren dapat berisiko

terinfeksi Covid-19 dan menyebabkan jumlah kasus Covid-19 semakin

meningkat.Di Indonesia sampai dengan tanggal 15 Desember 2020

tercacat 618.000 jiwa. Jawa Timur menduduki posisi pertama kasus

terbanyak di Indonesia sebesar 70.634 jiwa yang terinfeksi, kemudian total

kesembuhannya 60.980 jiwa, dan kematian sebanyak 4.920 jiwa. Pada

tanggal 31 Agustus sampai 13 September 2020 dilakukan swab test di

Pondok pesantren Al-Izzah dan Hasilnya, 31 orang dinyatakan positif


Covid-19. Kasus positif Covid-19 di Kota Batu sampai dengan 25

September ini, 419 kasus terkonfirmasi positif. Dengan 87 orang masih

dirawat, 298 orang sembuh dan 34 orang meninggal dunia. Serta ada 514

suspect, 30 probable, 151 isolasi, dan 360 discarded (Arifin, 2020).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada

tanggal 18 November 2020 di Pondok Pesantren Al-Izzah Kota Batu,

didapatkan 4 data dari satgas Covid-19 ponpes Al-Izzah menyatakan

bahwa kasus positif di Al-Izzah sebanyak 30 santri dari 670 santri. Hal

tersebut dibuktikan berdasarkan hasil tes swab. Setelah dilakukan

observasi, didapatkan hasil bahwa sebesar 70% santri tidak menjaga

jarak saat berkomunikasi, para santri dominan bergerombol dengan 85%

santri tidak memakai masker dengan benar, 50% santri memakai masker

dibawah hidung, 25% memakai masker diletakkan di dagu, 67 santri tidak

memakai masker, 80% santri tidak melakukan cuci tangan pakai

sabun, 60% santri hanya mencuci tangan menggunakan sabun dengan

menggosokkan kedua telapak tangan saja, 20% santri hanya membasuh

tangan dengan air mengalir saja tanpa menggunakan sabun.

Cara terbaik untuk penanggulangan dan pencegah penyakit ini

adalah dengan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Pemutusan

rantai penularan bisa dilaksanakan dengan menerapkan protokol

kesehatan secara disiplin. Yaitu dengan cara sering mencuci tangan

dengan air mengalir dan sabun atau menggunakan hand sanitizer,

menggunakan masker dan tidak menyentuh area muka sebelum mencuci

tangan, serta menjaga jarak dalam setiap berkegiatan atau yang dikenal
dengan istilah 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga

jarak) (Dirjen P2P Kemkes RI, 2020). Namun, hal tersebut tidak akan

terlaksana dengan baik jika banyak santriwati yang kurang mengetahui

akan protokol kesehatan.

Memiliki perilaku yang baik tentang pencegahan penyebaran

Covid- 19 adalah hal yang sangat penting agar tidak menimbulkan

peningkatan jumlah kasus penyakit Covid-19.Perilaku merupakan suatu

kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang

bersangkutan.untuk meningkatkan perilaku santri terkait Covid-19 yaitu

dengan adanya pengarahan dari 6 Satgas Covid-19 di pondok

pesantren terkait perilaku pencegahan penyebaran covid 19, pengarahan

tersebut dengan menggunakan media leaflet. Leaflet yang disebarkan

memuat beberapa perilaku yang dapat mencegah penyebaran covid19

yaitu , 6 langkah cuci tangan,menjaga jarak, memakai masker. Media

leaflet dipilih karena dalam satu kertas dapat memuat banyak informasi

yang disajikan secara menarik melalui berbagai gambar. Berdasarkan

latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti “Gambaran perilaku

pencegahan penyebaran Covid-19 di Pondok Pesantren Al-Izzah Kota

Batu”.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran perilaku pencegahan penyebaran Covid-

19 di pondok pesantren Al-Izzah Kota Batu?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran perilaku pencegahan penyebaran


Covid-19 di pondok pesantren Al-Izzah Kota Batu.

1.4 Manfaat Peneliti


1.4.1 Manfaat Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan kepada

dinas kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19

dilingkungan pondok pesantren.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Profesi Keperawatan

Diharapkan peneliti ini dapat memberikan masukan bagi profesi

dalam mengembangkan perencanaan keperawatan yang akan

dilakukan tentang gambaran perilaku pencegahan penyebaran

Covid- 19.

2. Bagi Responden

Hasil penilitian ini dapat memberikan informasi atau gambaran

dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di pondok pesantren Al-

Izzah Kota Batu

3. Bagi Tempat Penelitan

Pondok pesantren Al-Izzah dapat mengetahui bagaimana perilaku

pencegahan penyebaran Covid-19 di pondok peantren Al-Izzah

kota Batu guna meningkatkan dukungan kepada mereka yang

masih memiliki perilaku pencegahan penyebaran Covid-19 baik,

cukup atau kurang .

4. Bagi Peniliti Selanjutnya

Hasil peniliti ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan


khususnya bagi ilmu keperawatan, serta dapat dijadikan bekal bagi

peneliti selanjutnya untuk melakukan peneliti dengan tema yang

sama.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Perilaku

2.1.1 Pengertian Perilaku

Dari aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas

organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan.Oleh sebab itu, dari segi

biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang

sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mempunyai aktivitas

masing-masing. Sehingga yang dimaksud dengan perilaku manusia, pada

hakikatnya adalahtindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang

sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menagis, tertawa, bekerja,

kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah semua

kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun

tidak diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo,2014).

2.1.2 Macam-macam Perilaku Manusia

Menurut Notoatmodjo (2014), macam-macam perilaku manusia

dikelompokan menjadidua, yaitu:

1. Perilaku tertutup (covert behavior / unobservablebehavior)

Perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut masih

belum dapat diamati orang lain secara jelas.

2. Perilaku terbuka (overt behavior)

Perilaku terbuka terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah

berupa tindakan atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau
“observable behvior”.

2.1.3 Ranah (Domain) Perilaku

Menurut Notoatmodjo (2014) pembagian domain dikembangkan

menjadi 3 tingkat ranah perilaku yaitu:

1. Pengetahuan(knowladge)

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata,

hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu

pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadapojek.

2. Sikap (attitude)

Sikap adalah juga respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau

objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi

yang bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-

tidak baik, dan sebagainya).

3. Tindakan atau Praktik (Practice)

Seperti telah disebutkan diatas bahwa sikap adalah kecenderungan

untuk bertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan,

sebab untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain antara lain adanya

fasilitas atau sarana dan prasarana.

2.1.4 Bentuk Perubahan (Adopsi) Perilaku

Menurut Notoatmodjo (2014) bentuk perubahan perilaku sangat

bervariasi, sesuai dengan konsep yang digunakan oleh para ahli dalam
pemahamannya terhadap perilaku, perubahan perilaku dikelompokan

menjadi 3 yaitu:

1. Perubahan Alamiah (NaturalChange)

Perilaku manusia selalu berubah.Sebagian perubahan itu disebabkan

karena kejadian alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi

suatu perubahan lingkungan fisik atau sosial budaya dan ekonomi,

maka angggota-anggota masyarakat didalamnya juga akan

mengalami perubahan.

2. Perubahan Terencana (Planned Change)

Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncakan sendiri oleh

subjek.

3. Kesediaan untuk Berubah (Readiness to Change)

Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di

dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang

sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut

(berubah perilakunya), dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk

menerima inovasi atau perubahan tersebut.Hal ini disebabkan setiap

orang mempunyai kesediaan untuk berubah (readness to change)

yang berbeda-beda.

2.1.5 Strategi Perubahan Perilaku

Menurut Notoatmodjo (2014) dalam program-program kesehatan,

agar diperoleh perubahan perilaku yang sesuai dengan norma-norma

kesehatan, sangat diperlukan usaha-usaha konkert dan positif. Beberapa


strategi untuk perubahan perilaku yaitu:

1. Menggunakan Kekuatan(Enforcement)

Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran atau

masyarakat sehingga ia mau melakukan (berperilaku) seperti yang

diharapkan, cara ini dapat ditempuh menggunakan cara kekuatan baik

fisik maupun psikis, misalnya dengan cara mengintimidasi atau ancaman-

ancaman agar masyarakat atau orang mematuhinya.

2. Menggunakan kekuatan peraturan atau hukum (Regulation)

Perubahan perilaku masyarakat melalui peraturan, perundangan, atau

peraturan-peraturan tertulis ini sering juga disebut “law enforcement” atau

“regulation”. Artinya masyarakt diharapkan berperilaku, diatur melalu

peraturan undang-undang secara tertulis.

3. Pendidikan (Education)

Perubahan perilaku kesehatan melalui cara pendidikan atau promosi

kesehatan ini diawali dengan cara pemberian informasi-informasi

kesehatan. Selanjutnya dengan pengetahuan akan menimbulkan

kesadaran mereka, dan akhirnya akan menyebabkan orang berperilaku

sesuai dengan pengetahuanyang dimilikinya.

2.1.6 Faktor Perilaku Manusia

Menurut Notoatmodjo (2010) faktor perilaku dibagi menjadi dua yaitu:

1. Faktor Personal Perilaku Manusia

Stimulus atau rangsangan dari luar tidak akan langsung menimbulkan

respons dari orang yang bersangkutan. Stimulus tersebut memerlukan


proses pengoahan terlebih dahuludari irang yang menerima stimulus.

Dalam pembentukan stimulus faktor internal yang mempengaruhi dalam

pembentukan dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1) FaktorBiologis

DNA seseorang menyimpan seluruh memori warisan biolologis

yang diterima dari kedua orangtuanya.Warisan biologis yang berupa DNA

sedemikian pentingnya.Karena menurut hasil pengalaman empiris bahwa

DNA tidak hanya membawa warisan fisiologis dari generasi sebelumnya,

tetapi juga membawa warisan perilaku dan kegiatan manusia.

2) Faktor Sosio Psikologi

Faktor psikologis ini adalah faktor internal yang sangat besar

pengaruhnya terhadap terjadinya perilaku. Faktor psikologi adalah

sebagai berikut:

a. Sikap

Sikap merupakan konsep yang sangat penting dalam komponen

sosio psikologis, karena merupakan kecenderungan bertindak, dan

berpersepsi.

b. Emosi

Emosi disini berbeda dengan aspek emosional dalam komponen

afektif tersebut ddi atas menunjukan keguncangan organisme yang

disertai oleh gejala-gejala kesadaran, keperilakuan, dan proses fisiologi

yang lain.

c. Kepercayaan

Kepercayaan adalah komponen kognitif dari faktor sosio- psikologi.


Kepercayaan disini tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang gaib,

tetapi hanyalah keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau salah.

d. Kebiasaan

Kebiasaan adala aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung

secara otomatis, dan tidak direncanakan.

e. Kemauan

Kemauan sebagai dorongan tindakan yang merupakan usaha

orang untuk mencapai tujuan.

2. Faktor Situasional Perilaku Manusia

Faktor situasional adalah mencakup faktor lingkungan dimana

manusia itu berada atau bertempat tinggal, baik lingkungan fisik, sosial,

budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Faktor status sosial mencakup:

1) Faktor Ekologis

Keadaan alam, geografis iklim, cuaca, dan seagainya

mempengaruhi perilaku orang.

2) Faktor desain

Struktur dan bentuk bangunan, pola pemukiman dapat

mempengaruhi pola perilaku manusia yang tinggal didalamnya.

3) Faktor temporal

Adanya pengaruh waktu terhadap bioritme manusia, yang akhirnya

mempengaruhi perilakunya.

4) Suasana perilaku (behavior setting)

Temapat keramaian, mal, pasar, temapat ibadah sekolah/kampus,

juga mempengaruhi perilaku manusia.


5) Faktor teknologi

Pekembangan teknologi, terutama teknologi informasi berpengaruh

pada pola perilaku orang.

6) Faktor sosial

Peranan faktor sosial yang terjadi dari struktur umur, pendidikan,

status sosial, agama, dan sebagainya akan berpengaruh kepada perilaku

seseorang.

2.1.7 Pengukuran Perilaku

Menurut Notoatmodjo (2010) praktek atau tindakan adalah hal apa

yang yang dilakukan oleh responden terhadap terkait dengan kesehatan

(pencegahan penyakit), cara peningkatan kesehatan, cara memperoleh

pengobatan yang tepat, dan sebagainya. Metode pengukuran: penelitian

di bidang apa pun, termasuk penelitian perilaku, metode atau cara

pengukuran sangat berperan dalam menentukan hasil penelitian tersebut.

Karena hasil penelitian termasuk menganalisis hasil terebut diperoleh dari

pengukuran.Mengumpulkan data penelitian pada hakikatnya adalah

mengukur variabel subjek peneltian.Cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data atau mengukur variabel ini disebut metode

pengukuran. Metode-metode yang sering digunakan untuk mengukur

perilaku kesehatan, biasanya tergantung dari dari beberapa hal antarai

lain: domain atau ranah perilaku yang diukur (pengetahuan, sikap, atau

tindakan/praktek) dan juga tergantung pada jenis dan metode penelitian

yang digunakan, yaitu :


1. Pengukuran praktik/tindakan (perilaku terbuka)

Mengukur perilaku terbuka, praktek tindakan, relatif lebih mudah bila

dibandingkan dengan mengatur perilaku tertutup (pengetahuan dan

sikap).Sebab praktek atau tindakan mudah diamati secara konkret dan

langsung maupun melalui pihak ketiga. Secara garis besar mengukur

perilaku terbukanatau praktek dapat dilakukan melalui dua metode yaitu:

1) Langsung

Mengukur perilaku terbuka secara langsung, berarti peneliti

langsung mengamati atau mengobservasi perilaku subjek yang diteleti.

Untuk memudahkan pengamatan, maka hal-hal yang akan diamati

tersebut dituangkan atau dibuat lembar tilik atau (chek list).

2) Tidak langsung

Pengukuran tidak langsung, berarti peneliti tidak secara langsung,

mengamati perilaku orang yang diteliti (responden). Oleh sebab itu

metode pengukuran secara tidak langsung ini dapat dilakukan dengan

berbagai cara yaitu:

a. Metode mengingatkan kembali (recall)

Metode “recall “ ini dilakukan dengan cara responden atau subjek

penelitian diminta untuk mengingat kembali (recall) terhadap perilaku

atau tindakan beberapa waktu yang lalu. Lamanya waktu yang

diminta untuk diingat responde, berbeda-beda.Batas waktu

mengingat diserahkan kepada para peneliti bersangkutan.

b. Melalui orang ketiga atau orang lain yang “dekat” dengan subjek

ataurespondenPengukuran perilaku terhadap seseorang atau


responden dilakukan oleh orang yang terdekat dengan responden

yang diteliti. Untuk mengamati partisipasi seseorang dalam

masyarakat, dapat dilakukan melalui tokoh masyarakat setempat.

c. Melalui “indikator” (hasil perilaku) responden:

Pengukuran perilaku ini dilakukan melalui indikator hasil perilaku

orang yang diamati.

2.2 Konsep Dasar Pencegahan Covid-19

2.2.1 Pencegahan Covid-19

Masyarakat memiliki peran penting dalam memutus mata rantai

penularan COVID-19 agar tidak menimbulkan sumber penularan baru.

Mengingat cara penularannya berdasarkan droplet infection dari individu

ke individu, maka penularan dapat terjadi baik di rumah, perjalanan,

tempat kerja, tempat ibadah, tempat wisata maupun tempat lain dimana

terdapat orang berinteraksi sosial (Kemenkes RI, 2020).

2.2.2 Pencegahan Penularan pada Individu

Pencegahan penularan pada individu yaituPenularan COVID-19

yang terjadi melalui droplet yang mengandung virus SARSCoV-2 yang

masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut dan mata, untuk itu

pencegahan penularan COVID-19 pada individu dilakukan dengan

beberapa tindakan (Kemenkes RI, 2020 dan Kemensos RI,2020).

Tindakan yang dilakukan seperti:

1. Membersihkan tangan dan mencuci tangan pakai sabun dan air

mengalir selama40-60 detik atau menggunakan cairan atiseptik


berbahan alkohol (handsanitizer) minimal 20-30 detik. Cucilah tangan

setiap kali sebelum makan dan melakukan aktifitas yang

menggunakantangan,seperti memegang uang dan hewan, setelah

buang air besar. Mencuci tangan harus memperhatikan aturan dengan

membersihkan seluruh bagian dari tangan.

Gambar 2.1.1 gambar mencuci tangan dengan sabun dan air


mengalir dan mencuci tangan menggunakan Handsanitizer

2. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi

hidung dan mulut jika harus keluar rumah atau berinteraksi dengan

orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya (yang mungkin

dapat menularkanCOVID-19).

Gambar 2.1.2 Penggunaan Masker

3. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari

terkena droplet dari orang yang yang batuk atau bersin. Jika tidak

memungkin melakukan jaga jarak maka dapat dilakukan dengan

berbagai rekayasa administrasi dan teknislainnya.


Gambar 2.1.3 gambar jaga jarak minimal 1 meter

4. Membatasi diri terhadap interaksi / kontak dengan orang lain yang

tidak diketahui status kesehatannya,denganmelakukan Physical

Disatancing yaitumenjagajaraksecarafisikberarti tetap berada di dalam

rumah kecuali harus pergi bekerja atau membeli bahan makanan, hal

ini dilakukan untuk membatasi penyebaran Covid-19.

Gambar 2.1.4 Physical Distancing

5. Saat tiba di rumah setelah bepergian, segera mandi dan

berganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah.

Karena virus tak hanya menempel pada permukaan tangan, namun

bisa menempel pada badan dan pakaian. Untuk menghindari virus

berpindah dan hidup dengan inang yang baru maka harus

membersihkan diri secara keseluruhan dengan langsung mandi. Baju

yang digunakan keluar rumah juga harus langsung dicuci dan cuci

pakaian terpisah dengan pakaianlain.


Gambar 2.1.5 Mandi dan ganti baju setelah berpergian

6. Meningkatkan daya tahan tubuh seperti konsumsi gizi seimbang,

aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, istirahat yang cukup termasuk

pemanfaatan kesehatan tradisional melalui pemanfaatan Tanaman

Obat Keluarga (TOGA) dan Akupresus yaitu meliputi:

1) Cara kesehatan tradisional untuk meningkatkan daya tahan tubuh

2) Cara kesehatan tradisional untuk meningkatkan nafsumakan

3) Cara kesehatan untuk mengurangi susahtidur

4) Cara kesehatan untuk mengatasi stress

7. Mengelola kesehatan jiwa dan psikososial. Kondisi kesehatan jiwa

dan kondisi optimal dari psikososial dapat ditingkatkan melalu:

1) Emosi positif: gembira, senang dengan cara melakukan


kegiatan dan hobi yang disukai, baik sendiri maupun bersama

keluarga atau teman dengan mempertimbangkan aturan

pembatasan sosial berskala besar di daerahmasing-masing.

2) Pikiran positif: menjauhkan dari informasi hoax, mengenang

semua pengalaman yang menyenangkan, bicara pada diri

sendiri tentang hal yang positif (positive self-talk), responsif

(mencari solusi) terhadap kejadian, dan selalu yakin bahwa

pandemi akan segerateratasi.

3) Hubungan sosial yang positif: memberi pujian, memberi

harapan antar sesama, saling mengingatkan cara-cara positif,

meningkatkan ikatan emosi dalam keluarga dan kelompok,

menghindari diskusi yang negatif, tetap melakukan komunikasi

secara daring dengan keluarga dankerabat.

8. Apabila sakit menerapkan etika batuk dan bersin. Metode etika batuk

dan besrin yaitu:

1) Jika memiliki gejala batuk bersin, pakailah masker medis.

Gunakan masker dengan tepat, tidak membuka tutup masker

dan tidak menyentuh permukaan masker. Bila tanpa sengaja

menyentuh segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

atau menggunakan pembersih tangan berbasisalkohol.Jika

tidak memiliki masker, saat batuk dan bersin gunakan tisu lalu

langsung buang tisu ke tempat sampah tertutup dan segera

cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau

menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.


2) Jika tidak ada tisu, saat batuk dan bersin tutupi dengan lengan

atas bagiandalam Jika berlanjut segera berkonsultasi dengan

dokter/tenagakesehatan.

Gambar 2.1.6 etika batuk dan bersin

2.3 Kerangka Konsep


2.3.1 Definisi Kerangka Konsep

Kerangka konseptual merupakan teori yang menjelaskan hubungan

antara keterkaitan antara variabel baik variabel yang diteliti dan variabel

yang tidak diteliti.Dan untuk memudahkan peneliti menghubungkan hasil

penemuan dengan teori (Nursalam 2015).

Berikut gambaran kerangka konsep pada peneltian tingkat perilaku

pencegahan penyebaran Covid-19.


Kerangka Konsep

Pondok Pesantren

santri

Pengetahuan
Perilaku tentang pencegahan
Covid-19
tentang Sikap tentang 1. Mencuci tangan
pencegahan pencegahan 2. Memakai Masker
penyebaran 3. Menjaga jarak
COVID-19
Santri tidak

tertular COVID-

Kriteria Hasil
1. Postif
2. Negatif
Keterangan :

= Tidak diteliti

= Diteliti

= Berpengaruh pada

= Berhubungan
Gambar 2.1 Kerangka konsep gambaran perilaku pencegahan

penyebaran Covid-19 dipondok pesantren Al-Izaah kota Batu


Deskripsi Kerangka Konsep

Dimasa pandemi Covid19 yang terjadi saat ini,maka santri harus

bisa melakukan pencegahan penyebaran Covid-19.Untuk dapat

mencegah penyebaran diperlukan perilaku yang baik dan benar.

Pencegahan penyebaran bisa dilakukan dengan cara physical distancing,

pakai masker dan mencuci tangan. Tingkat perilaku santri di lingkungan

pondok terkait pencegahan penyebaran harus benar-benar dilakukan agar

mengurangi penyebaran Covid-19.Faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku yaitu faktor personal dan situsional. Kriteria penilaian perilaku

pencegahan penyebarancovid- 19, yaitu Baik: 76%- 100% (44-56),Cukup :

56%-75% (29-43),Kurang : <56% (14-28)

Dengan demikian pencegahan penyebaran covid-19 bisa dilakukan

dengan cara physical distancing, memakai masker dan cuci tangan.


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakam penelitian deskriptif yaitu suatu

metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara

objektif (Notoatmodjo, 2016).Dalam penelitian ini, peneliti ingin

mengetahui gambaran Perilaku Pencegahan Penyabaran Covid-19

Di Pondok Pesantren Al Izzah Kota Batu.

3.2 Kerangka Kerja


Kerangka kerja merupakan pentahapan suatu penelitian.

Pada kerangka kerja disajikan alur penelitian terutama variabel

yang akan digunakan dalam penelitian.


Populasi: Semua santri Kelas 7 di
Pondok pesantren Al-Izzah Kota Batu sejumlah 128 santri

Sampel: Sebagian santri


sejumlah 97 santri yang terpilih

Sampling: Purportional random sampling

Desain Penelitian: Deskriptif

Variabel: Perilaku Pencegahan Penyebaran Covid-19 Di Pondok


Pesantren Al Izzah Kota Batu

Instrumen pengumpulan data: Kuisioner

Pengolahan dan Analisa Data: Editing, Coding, Scoring,


Tabulating, Processing, Analisa Univariate

Penyajian Data

Penarikan Kesimpulan

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian


3.3 Populasi, Sampel, dan Sampling

3.3.1 Populasi

Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan (Nursalam, 2016).Populasi dalam penelitian ini adalah

santriPondok pesantren Al-Izzah Kota Batu kelas 7 sejumlah 128

siswa

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat

digunakan sebagai subjek penelitian (Nursalam, 2016).Sampel

dalam penelitian ini adalah Sebagian santri Pondok Pesantren Al-

Izzah Batu yang berjumlah

97 siswa. Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi,

penelitian menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

N
n= 2
1+ N e
Keterangan:

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

e : Kesalahan dalam penelitian

Dalam pengambilan sampel ini, maka hasil yang diperoleh

melalui perhitungan dengan nilai kesalahan dalam penelitian

sebesar 5% adalah sebagai berikut :


N
n=
1+ N e 2
128
n
1  128.0,05
2

128
n
,1,32

n= 96,90 = 97

Berdasarkan hasil tersebut, maka jumlah sampel yang akan

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 97 orang.

Jumlah anggota sampel bertingkat (berstrata) dilakukan

dengan cara pengambilan sampel secara proportional random

sampling yaitu menggunakan rumus alokasi proportional:

¿= ¿ . n
N

Dimana :

ni = jumlah anggota sampel menurut stratum

n = jumlah anggota sampel seluruhnya

Ni = jumlah anggota populasi menurut stratum

N = jumlah anggota populasi seluruhnya

Maka jumlah anggota sampel berdasarkan kelas adalah:

32
A. Kelas A: . 97= 24,5
128

32
B. Kelas B: . 98= 24,25
128
32
C. Kelas C: . 97 = 24,25
128

32
D. Kelas D: . 97 = 24,25 
128

96,90 = 97

3.3.3 Sampling

Sampling adalah suatu kegiatan memilih sebagian anggota

populasi untuk dujadikan sampel.Kriteria yang harus dipenuhi

sebagai sampel adalah besar sampel reprensetatif (cukup),

mewakili populasi, dan dipilih secara random (acak) (Suprajitno,

2016).Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Random Sampling. Random Sampling yaitu : pengambilan anggota

sampel dari populasi yang dilakukan secara acak Tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

3.4 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

3.4.1 Identifikasi Variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan

nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain)

(Soeparto, dkk dalam Nursalam (2016)). Variabel dalam penelitian

ini adalah perilaku santri tentang pencegahan penyebaran Covid-

19.
3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional menjelaskan semua variabel dan istilah

yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional,

sehingga mempermudah pembaca/penguji dalam mengartikan

maknaPenelitian(Nursalam,2016)
3.4.2 Definisi Operasional

Variabel DefinisiOperasional Indikator Alat ukur Skala Data Hasil Ukur

Perilaku Tindakan santri tentang perilaku 1. cuci tangan Lembar Nominal Kategori :
pencegahan penyebaran Covid-19 Observasi
2. penggunaan masker berupa 1. Positif
checklist 2. Negatif
3. menjaga jarak/physical
distancing
3.5 Prosedur Pengumpulan Data

3.5.1 Proses Perijinan

Langkah-langkah perijinan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian di mulai setelah mendapat persetujuan dari

pembimbing, penguji, dan ketua prodi keperawatan ITSK RS. dr.

Soepraoen Malang.

2. Setelah mendapat ijin dari penguji dan ketua prodi keperawatan,

peneliti memberikan surat permohonan ijin melakukan penelitian

kepada pengurus pondok pesantren Al-Izzah Kota Batu.

3. Setelah mendapat ijin dari pengurus pondok pesantren Al-Izzah

Koota Batu, maka peneliti meminta data ke bagian kesiswaan

yaitu dikantor putra pondok pesantren Al-Izzah Kota Batu.

4. Peneliti mencari responden penelitian yang sesuai dengan

kriteria penelitian.

5. Peneliti melakukan penjelasan tentang prosedur penelitian dan

menanyakan kesediaannya menjadi responden penelitian.

6. Responden yang bersedia diminta untuk menandatangani lembar

persetujuan menjadi responden penelitian.

3.5.2 Proses Pengumpulan Data

1.Tahapan pengumpulan data

Peneliti membuat kuisioner sejumlah 14 soal, setelah itu

peneliti melakukan pengambilan data dengan memberikan


kuesioner kepada responden. Proses pengambilan data dimulai

dari peneliti pergi ke pondok pesantren Al-Izzah Kota Batumenemui

pengurus pondok pesantren untuk meminta persetujuan penelitian.

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mencari santri yang sesuai

dengan kriteria penelitian yang telah ditentukan dan mengajak

untuk berkumpul ke salah satu aula untuk melakukan pengisian

kuisioner. Setelah para santri pondok pesantren Al-Izzah Kota

Batuberkumpul, peneliti membagikan kuisioner, kemudian

memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, dan memohon

kesediaan para santri untuk menjadi responden dengan

menandatangani lembar persetujuan menjadi responden penelitian.

Peneliti membimbing para responden untuk mengisi

kuisioner.Setelah mendapatkan hasil kuisioner dari para

responden, peneliti melakukan editing yakni mengecek kembali

kuisioner yang sudah terkumpul apakah sudah lengkap atau belum,

jika belum peneliti meminta kembali pada responden untuk

melengkapi.Kemudian data yang telah diperoleh diolah dan

disimpulkan sesuai kategori yang dibuat peneliti. Jika peneliti ada

kesulitan dalam pengumpulan data maka peneliti akan meminta

bantuan pada dosen pembimbing untuk memberikan arahan.


2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner tertutup yang dimodifikasi dari kuisioner yang sudah

ada pada penelitian penerapan protocol kesehatan sebelumnya.

Jumlah kuisioner sebanyak 15 soal yang berupa cuci tangan,

penggunaan masker, dan sosial distancing.

3.6 Pengolahan Data dan Analisa Data

3.6.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini meliputi :

1.Editing data

Memeriksa kembali lembar kuesioner yang telah terkumpul

mengenai identitas responden, dan jika ada data yang belum lengkap

serta pertanyaan yang belum terjawab atau jawaban meragukan maka

peneliti akan meminta responden untuk melengkapinya atau

memperbaikinya.

2. Coding data

Coding yaitu pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang

termasuk kategori sama. Pemberian kode pada data umum adalah

sebagai berikut:

1) Data responden

a. Responden 1 dikode R1
b. Responden 2 dikode R2

c. Responden 3 dikode R3

d. Dst.

2) Data usia responden

a. Remaja awal = 12-16 tahun dikode 1

3) Data pendidikan

a. Kelas 7
4) Sumber Informasi

a. Ada dikode 1
b. Tidak dikode 2

3. Scoring data

Pengukuran pengetahuan penerapan protokol kesehatan pada

santri pondok pesantren Al-Izzah Kota Batusaat masa pandemi Covid-

19 menggunakan kuesioner dengan jumlah 14 soal. Skor untuk 14

soal yang berupa pertanyaan, Skoring yang diberikan pada penelitian

ini ada 2 yaitu

-. Pertanyaan positif :

Selalu diberi skor 4

Sering diberi skor 3

Kadang – kadang diberi skor 2

Tidak pernah diberi skor 1

-. Pertanyaan Negatif :

Selalu di beri skor 1

Sering diberi skor 2


Kadang – kadang diberi skor 3

Tidak pernah diberi skor 4

Skor T

Untuk mengetahui mean T(MT) sebagai berikut :

MT = (ΣT)/n

Keterangan :

MT : Mean T

ΣT :Jumlah rata-rata

n :Jumlahresponden

Untuk mengetahui sikap responden dengan menggunakan skor T

(Azwar, 2011).

Rumus skor T = 50+10 ( (Xi-X^-)/sd)

Keterangan :

Xi :skor responden

x- :nilai rata-rata kelompok

SD :standart deviasi ( simpangan baku kelompok )

Menentukan Standart Deviasi (SD)

SD = √(Σfi (xi-x ̅ )²/(n-1)) 37

Keterangan :
SD : Standart Deviasi
Σf : Jumlah frekunsi

Xi : titik tingkat interval

x ̅ : rata-rata

n : Jumlah responden (Azwar, 2011)

Kemudian untuk mengetahui kategori sikap responden dicari median

nilai T ( mean T ) dalam kelompok maka akan diperoleh :

- Sikap responden positif, bila T responden> T mean

- Sikap responden negatif, bila T responden< T mean (Azwar, 2011).

4. Tabulating data

Data yang telah di coding diringkas dan dimasukkan kedalam

tabel- tabel yang telah disiapkan. Data kemudian dikelompokkan

sesuai tabel data dan dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi sederhana dari masing-masing kategoriny

5. Processing/entrydata

Data yang telah terkumpul kemudian diolah sehingga

didapatkan hasil yang kemudian dikelompokkan sesuai kriteria skoring

yang telah ditentukan.

3.6.2 Analisa Data

Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk

mencapai tujuan pokok penelitian, yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan

penelitian yang mengungkap fenomena (Nursalam, 2016).Adapun teknik

analisa data peneliti menggunakan analisa univariate. Untuk data kategori


(usia, pendidikan, jenis kelamin, sikap, dan penerapan protokol kesehatan)

dianalisis dengan menghitung distribusi frekuensi dan presentase masing-

masing kategori. Kemudian data akan disajikan dalam bentuk tabel serta

dilakukan interpretasi berdasarkan hasil data yang diperoleh. Kemudian

dapat disimpulkan respons penerapan protokol kesehatan baik, cukup atau

kurang.

3.7 Waktu dan Tempat Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2020 di Pondok

Pesantren Al- Izzah Batu.

3.8 Etika Penelitian

Dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan etika penelitian

sebagai berikut :

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Lembar persetujuan (informed consent) merupakan pemberian

informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang dilaksanakan,

mempunyai hak untuk bebas berpartisipasi atau menolak menjadi

responden, pada informed consent ini data yang diperoleh hanya akan

dipergunakan untuk pengembangan ilmu (Nursalam, 2016). Sebelum

pengambilan data dilakukan maka peneliti harus memperkenalkan diri,

memberi penjelasan tentang hak dan kewajiban responden.Tujuan adalah

agar subyek mengetahui maksud dan tujuan peneliti serta dampak yang

diteliti selama pengumpulan data.Jika subyek bersedia untuk diteliti maka


responden harus menandatangani lembar persetujuan, dan jika subyek

menolak untuk diteliti maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati

haknya.

2. Confidentiality (Kerahasiaan)

Dalam hal ini kerahasiaan merupakan hak sebagai responden untuk

dijaga kerahasiaanya tentang data yang telah diberikan (Nursalam,

2016).Kerahasiaan informasi yang diberikan subyek penelitian, dijamin

oleh peneliti, hanya data tertentu yang akan disajikan pada hasil penelitian

dengan tetap menjaga privasi dan nilai-nilai keyakinan subyek penelitian.

3. Anonymity (tanpa nama)

Anonimity merupakan hal bagi responden untuk dijaga kerahasiaannya

khususnya nama responden dengan tidak mencantumkan namanya pada

pengumpulan data yang diperoleh (Nursalam, 2016). Untuk menjaga

kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak mencantumkan nama tetapi

hanya diberi nomor urut sebagai identitas pada saat pengumpulan data.
BAB 4
HASIL DAN
PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan sebagai lahan penelitian adalah Pondok

Pesantren Al-Izzah Batu yang beralamat di Jl. Indragiri, Gg. Pangkur

no. 78, Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Penelitian ini

dilakukan di Pondok Pesantren Al-Izzah. Pondok Pesantren Al-Izzah

merupakan lembaga pendidikan berstandard internasional dan ter-

akreditasi A dengan memiliki dua program yaitu SMP dan SMA Al-

Izzah. Adapun sistem pembelajaran dimulai dari jam 3 dini hari untuk

melakukan sholat tahajjud (qiyamul lail), dilanjutkan dengan

menghafal (tahfidz) Al-Qur’an yang didampingi ustadzah dan

murabiyyah. Setalah itu dilanjutkan shalat subuh berjamaah dan

dilanjutkan melakukan persiapan untuk mengikuti pembelajaran

sekolah pagi, kemudian santri menuju ke sekolah untuk melakukan

pembelajaran umum dan diniyah. Di Ponpes Al-Izzah tercatat 30

santri positif Covid-19.


4.1.2 Data Umum
Tabel 4.1 Data Umum

Data Umum f %
Usia
Remaja awal 97 100
Pendidikan
Kelas 7 (SMP) 97 100
Sumber informasi
Ada 25 26
Tidak ada 72 74
Total 97 100
(Sumber : Data Primer, 2021)

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui pada data usia 13

tahun atau remaja awal sebanyak 97 santri (100%). Pada data

pendidikan seluruhnya SMP sebanyak 97 santri (100%), pada data

sumer informasi sebagian besar tidak ada sebanyak 72 santri (74%).

4.1.3 Data Khusus


Table 4.2 Data Khusus
No Kategori Frekuensi Persentase
1. Positif 25 26%
2. Negatif 72 74%
Jumlah 97 100%

(Sumber : Data Primer, 2021)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa gambaran

perilaku santri dalam mencegah penyebaran covid-19 di pondok

pesantren al izzah kota batu menunjukkan sebagai besar memiliki

sikap negatif sebanyak 72 santri (74%) dan sebagian kecil memiliki

sikap positif sebanyak 25 santri (26%).


4.1.4 Tabulasi Silang
Tabel 4.3 Tabulasi Silang
Perilaku Jumlah
Data Umum
Positif Negatif
F % F % F %
Umur
13 Tahun (Remaja Awal) 25 26 72 74 97 100
Pendidikan
Kelas 8 (SMP) 43 44 54 56 97 100
Sumber Informasi
Ada 17 17 8 8 25 26
Tidak Ada 28 29 44 45 72 74

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa pada data usia

seluruhnya berusia remaja awal kelas 7 (SMP) sebagian memiliki

sikap negatif sejumlah 72 santri (74%). Pada data pendidikan

sejumlah 54 santri (56%) . Pada data sumber informasi sebagian

besar tidak mendapatkan informasi tentang perilaku pencegahan

penyebaran covid-19 yaitu 72 santri (74%) dan sebagian kecil

menerima informasi tentang perilaku pencegahan penyebaran

covid-19 yaitu 25 santri (26%).

4.1.5 PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa pada data

usia seluruhnya berusia remaja awal kelas 7 (SMP) sebagian

memiliki sikap negatif sejumlah 72 santri (74%). Pada data

pendidikan sejumlah 54 santri (56%) . Pada data sumber informasi

sebagian besar tidak mendapatkan informasi tentang perilaku


pencegahan penyebaran covid-19 yaitu 72 santri (74%) dan

sebagian kecil menerima informasi tentang perilaku pencegahan

penyebaran covid-19 yaitu 25 santri (26%).

Menurut (Notoatmodjo,2014) perilaku adalah suatu kegiatan

atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan.Oleh

sebab itu, dari segi biologis semua makhluk hidup mulai dari

tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu

berperilaku, karena mempunyai aktivitas masing- masing. Sehingga

yang dimaksud dengan perilaku manusia, pada hakikatnya adalah

tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang sangat luas

antara lain: berjalan, berbicara, menagis, tertawa, bekerja, kuliah,

menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku (manusia) adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung,

maupuntidak diamati oleh pihak luar

Kepercayaan disini tidak ada hubungannya dengan hal-hal

yang gaib, tetapi hanyalah keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau

salah. Menurut peneliti kepercayaan mempengaruhi perilaku

manusia karena kepercayaan adalah keyakinan bahwa sesuatu itu

benar, atau salah, atas dasar bukti, sugesti otoritas, dan

pengalaman.
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku

pencegahan penyebaran Covid-19 di Pondok Pesantren Al-Izzah

Kota Batu. Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi hasil

penelitian, dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa perilaku santri paling banyak negatif

sebanyak 72 santri, didapatkan data paling banyak responden

memiliki perilaku pencegahan penyebaran covid-19 negatif yaitu

72 santri (74%), perilaku positif yaitu 25 santri (26%).

5.2 Saran

Saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil penelitian

yang ditemukan sebagai berikut:

1. Bagi responden

Hendaknya responden memiliki kesadaran perilaku untuk

mencegah pencegahan penyebaran Covid-19 dan dapat

menurunkan angka kejadian Covid-19 di Pondok Pesantren Al-

Izzah Kota Batu.

2. Bagi tenaga kesehatan

Memberikan penyuluhan kepada santri untuk meningkatkan

perilaku pencegahan penyebaran covid-19 agar dapat

mengurangi penambahan kasus positif Covid-19 di Pondok

Pesantren Al-Izzah Kota Batu.

3. Bagi peneliti selanjutnya.

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih

lanjut terkait dengan faktor-faktor lain yang dapat


mempengaruhi perilaku pencegahan penyebaran covid-19,

diantaranya seperti faktor sosial budaya, ekonomi, lingkungan,

dan lain sebagainya.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan


Praktik.Jakarta : Rineka Cipta.

Arifin. 2020. https://www.liputan6.com/regional/read/4366474/kondisi-


terkini-31-orang-di-pesantren-al-izzah-kota-batu-yang-positif-
covid-19

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian


Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalan
Corona Virus Disease (Covid-19) Revisi ke-4. Jakarta:
Kemenkes RI

Habibi, A. (2020). Normal Baru Pasca COVID-19. Adalah : Buletin Hukum


dan Keadilan, Vol. 4, No. 1 2020 ISSN : 2338 4638, 198-202.

Kemenkes RI. 2020. Penerapan Protokol Kesehatan Di Pesantren, http//:


Protokol Kesehatan di Pesantren akses 11 Oktober 2020.

Kemendikbud. 2020. Mendikbud Luncurkan Empat Kebijakan Merdeka


Belajar : Kampus Merdeka. Diambil kembali dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan luncurkan-empat-kebijakan-
merdeka-belajar-kampus-merdeka

Kemenkes RI. 2020. Pencegahan Penyebaran Covid-19 Di Indonesia.


http//: Covid-19 akses 12 Oktober 2020. Jam 20.30 WIB

Mubarak, W. I. 2011. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta:


Salemba Medika.

Novita, N. W., Yuliastuti, C., & Narsih, S. 2014. Tingkat Pengetahuan


Tentang TB Paru Mempengaruhi Penggunaan Masker Di Ruang
Paru Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. Jurnal Ilmiah Kesehatan,
7(12), 46-61. doi:

Notoatmodjo, Soekidjo. Konsep Pengetahuan, Pendidikan dan Perilaku


Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 2017.

Notoatmodjo, S. 2017. Konsep Pengetahuan, Pendidikan dan Perilaku


Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan


Praktis Edisi 4 . Jakarta: Salemba Medika.
Nurroh, S. 2017. Studi Kasus: Telaah Buku Filasafat Ilmu (Sebuah
Pengantar Populer) oleh Jujun S. Suriasumantri. Assignment
Paper of Filosophy of Geography Science Doctoral Program,
Graduate School of Environment Science. 40

Saleh, A dan Kunoli, F. 2018. Pengaruh Penyuluhan Dan Pelatihan


Melalui Media Leaflet Terhadap Pengetahuan Kader PHBS Di
Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo Una-Una. Promotif: Jurnal
Kesehatan Masyarakat 8 (2): 159–63.

Shereen, M. A., Khan, S., Kazmi, A., Bashir, N., & Siddique, R. (2020).
COVID-19 infection: Origin, transmission, and characteristics of
human coronaviruses. Journal of Advanced Research, 24(1),
91,98

Syaiful, F. 2020. Pondok pesantren safinda IV bangkalan di tengah


pandemi COVID 19. Jurnal Edukasi Nonformal, 1(2).

WHO. 2020. Q n A WHO- Can covid be caught from a person who hasno
symptoms?. Geneva, Switzerland: World Health Organization –
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-
2019/question-and-answers-hub/q-a-detail/q-a-coronaviruses.

Wawan, A., & Dewi, M. 2016. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap,
dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Widiyani, 2020. Corona Virus. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Ridho. 2020. Protokol Kesehatan Covid-19, Jakarta : Ghalia Indonesia.


LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Kepada Yth.

Bapak calon responden

di Pondok Pesantren Al-Izzah Batu.

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Prodi

Keperawatan Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr.

Soepraoen Malang.

Nama : Muhammad Feri Irvan

Kurniawan NIM :

18.1.096

Sebagai syarat tugas akhir mahasiswa Prodi

Keperawatan Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan dr.

Soepraoen, saya akan melakukan penelitian dengan judul

“GAMBARAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYEBARAN

COVID-19 DI PONDOK PESANTREN AL-IZZAH KOTA

BATU”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

gambaran pengetahuan Santriwati tentang penerapan protokol

kesehatan di Pondok Pesantren Al-Izzah Batu. Atas keperluan

tersebut saya mohon kesedian Ibu untuk menjadi responden


dalam penelitian ini. Selanjutnya saya mohon Ibu untuk

mengisi kuisioner yang saya sediakan dengan kejujuran dan

apa adanya. Jawaban Ibu dijamin kerahasiannya.


Demikian atas bantuan dan partisipasi Bapak disampaikan terima

kasih.

Malang, 30 Maret 2021

Muhammad Feri Irvan Kurniawan


KISI KISI KUISIONER PENELITIAN

GAMBARAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYEBARAN

COVID 19 DI PONDOK PESANTREN AL IZZAH KOTA BATU

No Indikator Positif Negatif

1 cuci tangan sebelum dan 1

sesudah melakukan tindakan

atau kontak dengan orang lain

2 Tidak cuci tangan menggunakan 2

Sabun

3 tidak cuci tangan dengan air 3


mengalir
4 Tidak mencuci tangan dengan 4

metode 6 langkah

5 mencuci tangan setelah 5

berjabat tangan tangan dengan

orang lain

6 Tidak menggunakan masker 6


saat berada di halaman pondok

7 membuka masker saat 7

berbicara dengan teman

8 memakai masker saat batuk 8

9 menggantungkan masker di 9

leher saat di halaman pondok


10 tidak menutup hidung dan 10

hanya menutupi mulut saat


menggunakan masker

11 menjaga jarak minimal 1 meter 11

12 menghindari kegiatan yang 12

bersekala besar (lebih dari 10

orang)

13 menghindari pertemuan atau 13

berdiri dalam antrian panjang

14 menghindari berjabat tangan 14

15 Saya tidak mencuci tangan 15


setelah kontak dengan orang
lain
KUISONER PENELITIAN

Data

Umum

ur

et

er
a

r
i

KD :

Kadang –

Kadang TP

: Tidak

Pernah

No Pertanyaan S SR KD TP

1 Saya cuci tangan sebelum dan sesudah

melakukan tindakan atau kontak dengan orang lain

2 Saya tidak cuci tangan menggunakan sabun

3 Saya cuci tangan dengan air mengalir

4 Saya tidak mencuci tangan dengan metode 6


langkah
5 Saya mencuci tangan setelah berjabat tangan

tangan dengan orang lain

6 Saya tidak menggunakan masker saat berada di

halaman pondok

7 Saya membuka masker saat berbicara dengan

Teman

8 Saya memakai masker saat batuk

9 Saya menggantungkan masker di leher saat di

halaman pondok
10 Saya tidak menutup hidung dan hanya menutupi

mulut saat menggunakan masker

11 Saya menjaga jarak minimal 1 meter

12 Saya menghindari kegiatan yang bersekala besar

(lebih dari 10 orang)

13 Saya menghindari pertemuan atau berdiri dalam

antrian panjang
14 Saya menghindari berjabat tangan

15 Saya tidak mencuci tangan setelah kontak dengan


orag lain

Anda mungkin juga menyukai