Diajukan Oleh:
GUNAWAN
NIM. 211122014
i
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Oleh:
GUNAWAN
NIM. 211122014
ii
iii
iv
BIODATA PENULIS
Nama : GUNAWAN
Tempat/Tanggal Lahir : Teluk Aur, I Maret 1974
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jln. Panglima Aim, Komplek Permata Seruni II No.5B
Kel. Tanjung Hulu, Kec. Pontianak Timur
Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
No.HP : 081251277013
RIWAYAT PENDIDIKAN
v
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan karya tulis yang berjudul :
“STUDY KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN STANDAR
SURGICAL SAFETY CHECKLIST DI INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK ”
Apabila suatu saat nanti saya terbukti melakukan Tindakan plagiat, maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini di buat dengan sebenar-benarnya.
GUNAWAN
NIM : 211122014
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan atas Kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan
judul” Studi kepatuhan perawat dalam melaksanakan standar Surgical Safety Checklist di
Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr.Soedarso Pontianak Tahun 2021” sesuai dengan jadwal
yang ditentukan.
Selama penyusunan proposal skripsi ini, penulis mengalami berbagai kesulitan.
Namun berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya proposal skripsi ini dapat
terselesaikan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Oleh
karena itu, dengan kerendahan hati, perkenankan penulis menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Didik Hariyadi, S.Gz, MSi selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak
2. Ibu drg. Yuliastuti Saripawan, M.Kes selaku Direktur RSUD dr. Soedarso Pontianak
yang telah bersedia memberi izin dalam melakukan penelitian ini.
3. Ibu Nurbani, S.Kp. M.Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
4. Ibu Ners.Halina Rahayu, S.Kep, M. Kep selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan
Keperawatan dan Profesi Ners Pontianak
5. DR. Kelana Kusuma Dharma, S.Kp, M.Kes selaku pembimbing I dan penguji III yang
telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam pembuatan proposal skripsi ini.
6. Bapak Susito,SKM,M.Kes selaku pembimbing II dan penguji II yang telah meluangkan
waktu, tenaga dan sumbangan pikirannya dalam memberikan arahan proposal skripsi
kepada penulis.
7. Acmad Djojo, APP, MM selaku penguji utama dalam proposal skripsi ini.
8. Seluruh Dosen beserta staf di lingkungan Jurusan Keperawatan Singkawang.
vii
9. Keluarga, terutama kedua orang tua tercinta serta Kakak Rosniar yang senantiasa
memberikan kasih sayang, semangat yang tiada henti, dukungan baik moril maupun
materil, serta do’a yang senantiasa mengalir.
10. Teman-teman seperjuangan Sarjana Sains Terapan Keperawatan Angkatan II jurusan
keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak yang senantiasa memberikan bantuan,
motivasi, serta hiburan.
11. Serta semua pihak yang telah membantu penulis namun tidak dapat disebutkan namanya
satu persatu.
Penulis sangat menyadari bahwa proposal skripsi ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, koreksi, saran dan kritikan yang sifatnya membangun penulis
hargai demi kesempurnaan proposal skripsi ini. Semoga bantuan yang telah diberikan oleh
semua pihak, mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT.
GUNAWAN
NIM : 211122014
viii
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian................................................................................................... 4
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
belum sempurna dilakukan karena tidak dilakukan tahap pertahap, masih ada
bagian checkist tidak diisi, kosong atau tidak diisi dengan lengkap, serta tidak
dilakukan secara verbal disebabkan belum ada seseorang koordinator yang
bertanggung jawab dalam memeriksa checklist tersebut dari fase ke fase untuk
membantu memastikan bahwa tim yang melakukan operasi dapat menerapkan
checklist secara konsisten dan berkesinambungan. Hal ini dapat dilihat dari
kepatuhan dalam pengisian surgery safety checklist yang tergolong masih
rendah. Hasil observasi penulis selama bertugas dikamar operasi terdapat
formulir surgical safety checklist diperoleh 70% dokumen atau formulir
surgical safety checklist tidak diisi dengan lengkap 100%, misalnya ada salah
satu komponen dari tiga tahapan yang tidak diberi tanda ceklist dan tidak
dilakukan secara verbal.
Berdasarkan fenomena-fenomena di atas, peneliti termotivasi untuk
melakukan penelitian tentang studi kepatuhan perawat dalam melaksanakan
standar surgical safety checklist di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr. Soedarso
Pontianak Tahun 2022.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah
penelitian yang akan dilakukan adalah “bagaimana gambaran kepatuhan
perawat dalam melaksanakan standar surgical safety checklist di Instalasi
Bedah Sentral RSUD Dr. Soedarso Pontianak?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran kepatuhan perawat dalam melaksanakan
standar surgical safety checklist di Instalasi Bedah Sentral RSUD
Dr.Soedarso Pontianak.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus yang akan dicapai pada penelitian ini adalah:
Untuk mengidentifikasi gambaran kepatuhan perawat dalam
melaksanakan standar surgical safety checklist di Instalasi Bedah Sentral
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Dalam pelaksanaan meningkatkan keselamatan pasien selama prosedur
pembedahan bisa menerapkan ilmu yang telah didapatkan peneliti selama di
bangku perkuliahan mengenai kepatuhan Perawat dalam melaksanakan
Surgical Safety Checklist
2. Bagi Profesi Keperawatan
Memberi masukan dalam mengoptimalkan kepatuhan Perawat dalam
melaksanakan Surgical Safety Checklist, dengan menerapkan Surgical Safety
Checklist secara benar, konsisten dan berkesinambungan sehingga
profesionalisme perawat dalam bekerja dapat ditingkatkan lagi dan operasi
berjalan lancar serta meningkatkan keselamatan pasien selama prosedur
pembedahan.
3. Bagi Rumah Sakit umum daerah dokter Soedarso Pontianak
Sebagai bahan masukan dan informasi dalam membuat suatu kebijakan
khusus tentang penyedian coordinator yang bertanggung jawab dalam
memeriksa checklist (Surgical Safety Checklist) selama berjalannya operasi.
4. Bagi Instansi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan
literature dalam memaksimalkan pembelajaran dalam keperawatan di
Poltekkes Kemenkes Pontianak.
5. Bagi Peniliti Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian
selanjutnya tentang kepatuhan Perawat dalam menerapkan Surgical Safety
Checklist di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr.Soedarso Pontianak Tahun
2022.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
Berikut adalah penjelasan setiap fase dari surgical safety checklist menurut
pedoman yang dikeluarkan oleh WHO tahun 2009.
a. Fase sign in
Fase sebelum induksi anestesi, anggota tim (setidaknya perawat dan
profesional anestesi) mengkonfirmasi secara lisan bahwa:
1) Perawat melakukan konfirmasi kepada pasien terkait identitasnya, lokasi
dan prosedur pembedahan, dan persetujuan.
2) Lokasi pembedahan ditandai atau penandaan lokasi tidak berlaku
8
3) Oksimeter nadi terpasang pada pasien dan berfungsi. Dalam hal ini
dokter anestesi memasang peralatan oksimetri pada pasien dan berfungsi
dengan benar sebelum induksi anestesi dan indikatornya dapat dilihat
pada layar monitoring oleh seluruh team operasi. Pulse oksimetri
merupakan alat non invasif yang berguna untuk memberikan perkiraan
kejenuhan oksihemoglobin arteri (SaO2) dengan memanfaatkan panjang
gelombang cahaya untuk menentukan saturasi oksihemoglobin (SpO2)
tapi tidak dapat menentukan metabolism atau jumlah oksigen yang
digunakan pasien. Batas normal adalah 95-100% meskipun nilai turun
sampai 90% masih dianggap nilai normal pada orang sehat.
4) Apakah pasien memiliki riwayat alergi? Pada bagian ini pemeriksaan
telah dilakukan sebelumnya di ruang perawatan. Dokter anastesi akan
bertanya mengenai riwayat alergi yang dialami oleh pasien. jika
ditemukan riwayat alergi akan diantisipasi dan ditulis pada status pasien.
Untuk dokter anestesi akan melakukan visit ke bangsal untuk melakukan
anestesi dan pemeriksaan fisik diagnostik. Dari hasil tersebut, dokter
anestesi akan mengetahui adanya riwayat alergi terhadap pasien,
sehingga dapat mengantisipasi untuk mencegah komplikasi obat-obatan
anestesi.
5) Jalan napas pasien dan risiko aspirasi telah dievaluasi dan peralatan serta
bantuan yang sesuai tersedia. Proses ini harus dievalusi sebelum
pelaksanaan operasi dilakukan. Jika ada kesulitan jalan nafas, dokter
anestesi akan menulis di status sehingga pada tahapan sign in tim operasi
dapat mengetahuinya sehingga dapat mengantisipasi pemakaian jenis
anestesi yang digunakan. Resiko aspirasi juga harus dievaluasi sebagai
bagian dari penelitian jalan nafas, untuk mengantisipasi resiko aspirasi
pasien disuruh puasa 6 jam sebelum operasi. Beberapa keadaan paru
yang dapat menyebabkan kesulitan bernafas seperti emfisema, bronkitis
kronik, pneumonia dan edema paru
6) Jika ada risiko kehilangan darah setidaknya 500 ml (atau 7 ml/kg berat
badan, pada anak-anak), tersedia akses dan cairan yang sesuai. Perlu
dipersiapkan antisipasi jika pasien memiliki resiko kehilangan darah pada
9
5) Pada tahap akhir sebelum mengeluarkan pasien dari ruang operasi dilakukan
pemeriksaan keselamatan, tujuannya adalah saat pemindahan pasien dari
ruang operasi diberikan informasi tentang kondisi pasien kepada perawat
yang bertanggung jawab di ruang pemulihan.
B. Konsep Kepatuhan
1. Pengertian Kepatuhan
Kepatuhan menurut WHO adalah sejauh mana perilaku seseorang mengikuti
atau menjalankan perubahan sesuai dengan rekomendasi yang disepakati oleh
penyedia layanan kesehatan (Rich et al., 2015). Kepatuhan juga dapat
didefinisikan sebagai perilaku individu sesuai anjuran terapi dan kesehatan.
Kepatuhan dapat dimulai dari sikap mengindahkan setiap aspek anjuran hingga
mematuhi rencana (Kozier, et al, 2018).
Kepatuhan menggambarkan sejauh mana perilaku seseorang bertepatan
dengan instruksi atau rekomendasi yang diberikan baik tentang kesehatan atau
aturan kesehatan (Howren, 2013). Sedangkan kepatuhan perawat merupakan
perilaku perawat terhadap suatu tindakan, prosedur atau peraturan yang harus
dilakukan atau ditaati (Notatmodjo, 2014).
Berdasarkan paparan dari beberapa teori dapat disimpulkan bahwa
kepatuhan perawat adalah perilaku yang ditunjukkan oleh perawat dalam mentaati
suatu aturan atau prosedur dalam keperawatan.
2. Sasaran kepatuhan
Kepatuhan erat kaitannya dengan perilaku individu dalam melaksanakan anjuran
atau prosedur yang telah ditetapkan. Adapun sasaran dari kepatuhan adalah
(Hamdani & Haikal, 2017).
a. Kepatuhan diri
Kepatuhan diri adalah kepatuhan yang dikembangkan oleh diri sendiri hal ini
merupakan manifestasi atau aktualisasi dari tanggung jawab pribadi yang
berarti mengakui dan menerima nilai-nilai yang ada diluar dirinya
b. Kepatuhan kelompok.
Kepatuhan kelompok adalah patuh, taat, dan tunduk nya kelompok terhadap
peraturan, perintah, dan ketentuan yang berlaku serta mampu mengendalikan
12
diri dari dorongan kepentingan dalam upaya mencapai cita-cita dan tujuan
tertentu dalam menjalankan standar-standar organisasi.
3. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan
Green (1980) dalam Notoatmojo (2014) menjelaskan bahwa perilaku seseorang
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung, dan
faktor pendorong. Persepsi termasuk dalam faktor predisposisi, persepsi seseorang
akan berdampak pada kepatuhan dalam melakukan sesuatu. Kepatuhan dalam
penerapan prosedur surgical safety checklist sangat penting untuk memastikan
keamanan pasien selama menjalani prosedur operasi. Kepatuhan penerapan
surgical safety checklist menuntut semua yang terlibat dalam pembedahan (ahli
bedah, ahli anestesi, perawat, teknisi, dan lain-lain) untuk memastikan proses
dalam tindakan pembedahan tersebut sesuai protokol daftar periksa keselamatan
bedah WHO 2009
C. Kerangka Teori
A. Kerangka Konsep
Penelitian ini menggambarkan dengan jelas arah penelitian yang telah
dilakukan, maka dari itu perlu dirumuskan suatu kerangka konsep penelitian.
Kerangka konsep penelitian pada hakikatnya adalah suatu uraian dan
visualisasi konsep-konsep serta variabel-variabel yang akan diukur (diteliti)
(Notoatmodjo, 2018). Variabel merupakan karakteristik subyek penelitian yang
berubah dari satu subyek ke subyek lainnya (Sastroasmoro & Ismael, 2014).
Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel yaitu kepatuhan perawat
dalam melaksanakan surgical safety checklist (Skema 3.1). Penelitian ini
merupakan penelitian desain deskriptif yang bertujuan untuk melihat gambaran
kepatuhan perawat dalam melaksanakan surgical safety checklist sehingga
penelitian ini tidak memerlukan adanya uji hipotesis.
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang
dimaksud,atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
(Notoatmodjo, 2018). Definisi operasional penelitian ini dijelaskan pada tabel
3.1.
13
14
Definisi
No. Variabel Alat ukur Hasil ukur Skala
Operasional
1 Kepatuhan Kepatuhan perawat Kuesioner Kepatuhan dibagi Ordinal
Perawat dalam Kepatuhan Perawat menjadi dua
melaksanakan dan lembar kategori:
surgical safety observasi 1. Baik jika SSC
checklist dikamar diisi dengan
operasi bedah lengkap sesuai
sentral dengan urutan
waktu
2. Kurang jika
terdapat
komponen dalam
SSC yang tidak
diisi dengan
lengkap dan tidak
sesuai dengan
urutan waktu
2 Jenis Sesuatu yang Kuesioner data Jenis kelamin dibagi Nominal
kelamin membedakan demografi menjadi 2 kategori:
responden 1. Laki-laki
berdasarkan 2. Perempuan
fisiknya
3 Pendidikan Jenjang pendidikan Kuesioner data Jenis Pendidikan Ordinal
formal yang demografi dibagi menjadi 3
diperoleh perawat kategori:
1. Diploma
2. Sarjana
3. Ners
4 Masa Kerja Pengalaman kerja Kuesioner data Jumlah tahun kerja Rasio
seorang perawat demografi
intensif sejak
pertama kali
bekerja sebagai
perawat
5 Jenis Jenis pelatihan Kuesioner Data pelatihan Nominal
pelatihan yang pernah diikuti demografi perawat
oleh perawat
kamar bedah
sentral
15
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang disusun
sedemikian rupa sehingga dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh
jawaban terhadap pertanyaan penelitian (Sastroasmoro & Ismael, 2014).
Penelitian deskriftip merupakan penelitian yang hanya menggambarkan atau
memaparkan variabel-variabel yang diteliti tanpa menganalisa hubungan antar
variabel. Data penelitian deskriptif disajikan dalam bentuk deskriptif (Dharma,
2017). Penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Tujuan dari desain
deskriptif adalah menggambarkan keadaan gejala sosial apa adanya tanpa
melihat hubungan-hubungan yang ada.
E. Pengolahan Data
Pengolahan data menggunakan komputer dengan program statistik.
Menurut Notoatmodjo (2018), langkah-langkah pengolahan data adalah
sebagai berikut:
a. Editing
Hasil wawancara, angket atau pengamatan dari lapangan dilakukan
penyutingan (editing) terlebih dahulu. Peneliti akan melakukan pengecekan
ulang kuesioner yang telah di isi, kelengkapan isian dan jawaban responden.
b. Coding
Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya peneliti
akan melakukan pengkodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk
kalimat atau menjadi huruf data angka atau bilangan.
c. Memasukkan data (data entry) atau processing
Data, yakni jawaban dari responden dalam bentuk kode akan
dimasukkan dalam program software computer. Setelah kuesioner terisi
penuh dan benar, serta sudah melewati pengkodean, maka dilakukan
pemrosesan agar data yang sudah di entry dilanjutkan ke tahap di analisis.
d. Pembersihan data atau cleaning
Peneliti akan melakukan pengecekan kembali untuk melihat
kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya,
kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi
F. Analisa Data
19
X
P= x 100 %
N
Keterangan:
P = Presentase
X = Jumlah kejadian pada responden
N = Jumlah seluruh responden
G. Etika Penelitian
Etika penelitian secara umum bertujuan untuk melindungi subjek
penelitian (individu yang mengikuti penelitian). Polit dan Beck (2018)
menjelaskan bahwa terdapat 4 prinsip utama dalam etik penelitian keperawatan
adalah:
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Menghormati martabat partisipan dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara peneliti akan memberikan penjelasan secara terbuka tanpa ada
yang ditutupi mengenai informasi yang akan dilalui atau dialami oleh subjek
selama proses penelitian tentang tujuan penelitian, menjelaskan manfaat dari
penelitian, dan metode/cara pengambilan data yang akan dilakukan dalam
penelitian sehingga partisipan menerima informasi secara detail tentang
penelitian yang akan dilakukan. Jika subjek menyatakan kesediaannya,
maka subjek diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (informed
consent) yang telah disiapkan oleh peneliti dan apabila partisipan tidak
bersedia, peneliti akan menerima keputusan tersebut dengan baik.
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for privacy and
confidentiality)
Peneliti wajib menjaga kerahasiaan berbagai informasi yang diberikan
pasrtisipan dengan sebaik-baiknya. Untuk menjamin kerahasiaan data
penelitian, peneliti menyimpan seluruh dokumen hasil pengumpulan data
baik lembar persetujuan penelitian, biodata, dan kuesioner yang hanya bisa
diakses oleh peneliti. Kuesioner diberi kode tanpa nama, untuk selanjutnya
disimpan ditempat yang hanya peneliti yang mengetahuinya. Semua bentuk
data hanya digunakan untuk keperluan proses analisis data sampai
penyusunan laporan penelitian.
3. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice inclusiveness)
Peneliti menjamin semua responden memiliki hak yang sama untuk
dipilih dan berkonstribusi dalam penelitian ini tanpa adanya diskriminasi.
Peneliti tidak membeda-bedakan baik suku, agama, etnis, dan strata sosial
selama kegiatan penelitian dilakukan. Peneliti memberi perlakuan serta
21
H. Jadwal Penelitian
Abbott, T. E. F., Ahmad, T., Phull, M. K., et al. (2018). The surgical safety
checklist and patient outcomes after surgery: a prospective observational
cohort study, systematic review and meta-analysis. British Journal of
Anaesthesia, 120(1), 146–155. https://doi.org/10.1016/j.bja.2017.08.002
Hamdani & haikal. (2017). Seluk Beluk Perdagangan Ekspor Impor Jakarta
Timur: bushindo.
Haynes, A.B., Wiser, T.G., Berry, W.R., et al. (2009). A surgical safety checklist
to reduce morbidity and mortality in a global population. N Engl J Med.
360:491-499 DOI: 10.1056/NEJMsa0810119
Polit, C.T., & Beck, D.F. (2018). Essentials of Nursing Research: Appraising
Evidence for Nursing Practice. 9th. Philadelpia: Wolters Kluwer.
Rich, A., Brandes, K., Mullan, B., & Hagger, M. S. (2015). Theory of planned
behavior and adherence in chronic illness: a meta-analysis. Journal of
Behavioral Medicine, 38(4), 673–688. https://doi.org/10.1007/s10865- 015-
9644-3
Rolston, J. D., & Berger, M. S. (2018). Improving Operating Room Safety. In
Quality and Safety in Neurosurgery. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-
812898-5.00011-4
Wangoo, L., Ray, R. A., & Ho, Y. H. (2016). Compliance and surgical team
perceptions of WHO surgical safety checklist; Systematic review. In
International Surgery (Vol. 101). https://doi.org/10.9738/INTSURG-D15-
00105.1
WHO. (2009). WHO Guidelines for Safe Surgery 2009. Diperoleh 17 november
2021.
INFORMED CONSENT
Peneliti,
(Gunawan)
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini telah mendapat penjelasan dan memahami
maksud dan tujuan dari penelitian ini. Keikutsertaan saya menjadi responden,
mudah-mudahan dapat memberikan informasi yang benar dan membawa manfaat
bagi pelayanan di rumah sakit.
(Tanda tangan)
KUESIONER PENELITIAN
KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN SURGICAL
SAFETY CHECKLIST DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD DR.
SOEDARSO PONTIANAK TAHUN 2022
A. Karakteristik Responden
Inisial Responden:
Berikan tanda Cheklist (√) pada kolom yang tersedia
1. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
2. Masa kerja : tahun
3. Pendidikan : ( ) Diploma
( ) Sarjana
( ) Ners
4.Jenis pelatihan :
5. Kamar OK :
B. Kuesioner Kepatuhan
Petunjuk pengisian:
Bacalah beberapa pernyataan dibawah ini yang berkaitan dengan
SURGICAL SAFETY CHECKLIST (SCC), lalu pilihlah salah satu jawaban
dengan memberikan tanda Cheklist (√) pada kolom yang tersedia.
Indikator
No Pernyataan
Ya Tidak
SIGN IN
1 Mengisi Waktu sign in
2 Mengisi Diagnosa sign in
3 Perawat mengkonfirmasi pasien (identitas dan gelang
pasien, lokasi operasi, prosedur, inform consent tindakan)
4 Perawat mengkonfirmasi lokasi operasi sudah diberi tanda
5 Mesin dan obat anestesi sudah dicek lengkap
6 Pulse oximeter sudah terpasang dan berfungsi
7 Ahli anestesi mengkonfirmasi apakah pasien mempunyai
riwayat alergi
8 Ahli anestesi mengkonfirmasi apakah pasien ada kesulitan
bernafas/ resiko aspirasi dan penggunaan alat bantu nafas
9 Ahli anestesi mengkonfirmasi resiko kehilangan darah
10 Ahli anestesi mengkonfirmasi akses intravena/ rencana
therapi cairan
TIME OUT
1 Waktu time out
2 Tim bedah memperkenalkan nama dan peran masing-
masing
3 Tim bedah secara verbal konfirmasi nama pasien,
prosedur, lokasi insisi
4 Ahli anestesi mengkonfirmasi pemberian antibiotik
profilaksis
5 Antisipasi keadaan kritis (antisipasi kehilangan darah,
peralatan sudah steril)
6 Apakah foto rontgen/ CT Scan telah ditampilkan
7 Tim bedah memperkenalkan nama dan peran masing-
masing
8 Tim bedah secara verbal konfirmasi nama pasien,
prosedur, lokasi insisi
SIGN OUT
1 Waktu sign out
2 Diagnosa sign out
3 Prosedur operasi sudah dicatat
4 Instrumen telah dihitung dengan benar
5 Spesimen telah diberi label
6 Adakah masalah peralatan selama operasi
7 Tim bedah mereview apakah ada masalah yang harus
diperhatikan dan manajemen pasien selanjutnya
8 Prosedur operasi sudah dicatat
9 Penilaian resiko kehilangan darah >500 ml (7 ml/kgBB
pada anak)
10 Penilaian perlunya dua akses intravena / akses sentral dan
rencana terapi cairan
LEMBAR OBSERVASI
No Operasi: Jenis Anastesi : Tanggal : Nama Operasi: