Anda di halaman 1dari 2

SOP Mengangkat Jahitan

Pengertian
Membuka jahitan luka klien disaat luka telah mulai menutup & terbentuk
jaringan konektif atau berdasarkan instruksi medik.

Tujuan
 Membuka jahitan pada waktu luka menutup & jaringan konektif
terbentuk.
 Mengurangi pertumbuhan mikroorganisme & mencegah infeksi.
 Membantu proses penyembuhan luka.
Pengkajian
 Mengkaji program/instruksi medik untuk prosedur pengangkatan jahitan.
 Mengkaji mengenai jenis jahitan atau benang yg digunakan.
 Mengkaji lokasi & keadaan luka.
 Mengkaji tingkat toleransi klien terhadap tingkat nyeri & waktu
pemberian obat anti nyeri terakhir.
 Mengkaji riwayat alergi pada obat atau plester.
»» Lihat SOP Perawatan Luka
Intervensi
Persiapan Alat :
 Set angkat jahitan steril (pinset anatomis, kasa, & lidi kapas).
 Kasa steril tambahan (seandainya perlu).
 Handscoen bersih & handscoen steril.
 Handuk.
 Bethadine, alkohol 70%, kapas bulat, & lidi kapas steril.
 Nierbeken/bengkok.
 Korentang steril.
 Baki instrumen/meja dorong & perlak / pengalas.
 Kantong plastik tempat sampah.
Persiapan Klien :
 Menjelaskan pada klien & keluarga mengenai tujuan & prosedur yg
akan dilakukan.
 Menjamin pemenuhan kebutuhan privacy klien.
 Mengatur ketinggian/posisi tempat tidur untuk memudahkan tindakan
»» Lihat SOP Perawatan Luka Diabetes Melitus
Implementasi
 Mencuci tangan.
 Menyiapkan & mendekatkan peralatan.
a. Membuka perlengkapan alat set angkat jahitan di dalam bak instrumen.
b. Menambahkan kasa steril & lidi kapas steril secukupnya kedalam set
ganti balut.
 Menggunakan handscoen bersih.
 Meletakkan handuk menutup bagian tubuh privasi klien yg terbuka.
 Meletakkan perlak di bawah luka.
 Mengatur posisi yg nyaman & tepat untuk perawatan luka.
 Membuka plester searah tumbuhnya rambut & membuka balutan
secara hati-hati, masukkan balutan kotor kedalm kantong plastik yg telah
disediakan.
 Membuka handscoen bersih & ganti dengan handscoen steril.
 Membersihkan sekitar luka dengan alkohol swab. Beri bethadine pada
luka, dengan arah dari lokasi luka yang bersih ke arah kotor.
 Memegang vinset anatomis dengan tangan yg tidak dominan & gunting
pada tangan yg dominan.
 Mengangkat simpul benang dengan vinset & memasukkan ujung
gunting disela-sela antara benang dengan kulit.
 Menggunting jumlah benang jahitan & tarik dengan cara perlahan-
lahan.
 Menggunbting sisa benang yg ada dengan prosedur yg sama satu-
persatu, sambil diobservasi adanya luka jahitan yg masih belum tertutup.
 Membersihkan darah yg mengering pada daerah bekas jahitan dengan
cairan antiseptic / bethadine.
 Menutup luka dengan kasa steril, lalu fiksasi dengan plester.
 Membereskan/merapihkan alat-alat & merapihkan klien.
 Melepaskan handscoen & mencucui tangan.
»» Lihat SOP Tes Mantoux
Evaluasi
 Mengevaluasi respon serta toleransi klien selama, & setelah prosedur.
 Mengevaluasi kebutuhan frekuensi ganti balut.
 Mengevaluasi adanya beberapa tanda-tanda alergi yang disebabkan
oleh plester.
 Mengevaluasi adanya tanda-tanda infeksi & adanya cairan luka pula
karakteristiknya.
Dokumentasi
 Mencatat lokasi, jenis luka & kondisi luka insisi.
 Mencatat kondisi balutan luka sebelumnya.
 Mencatat cairan atau obat yg digunakan untuk merawat luka.
 Mencatat jumlah jahitan yg diangkat / jahitan yg tetap tersisa.
 Mencatat respon pula toleransi klien selama, & setelah prosedur.

Anda mungkin juga menyukai