Anda di halaman 1dari 3

DRESSING/BALUTAN

Dressing adalah pad steril atau kompres yang dioleskan ke luka untuk meningkatkan
penyembuhan dan melindungi luka dari kerusakan lebih lanjut. Dressing dirancang untuk
bersentuhan langsung dengan luka, yang dibedakan dari perban, yang paling sering digunakan
untuk memegang pakaian di tempatnya.
Penggunaan dressing bertujuan untuk menciptakan kondisi yang optimal(lembab 36-37 C)
sehingga mempercepat proses penyembuhan.terutama berguna untuk melindungi:
• Mikro organisme
• Faktor mekanik (tekanan,shock,friksi)
• Kehilangan panas
• Pengaruh thermal eksternal
• Dehidrasi
• Kontaminasa dan faktor-faktor kimia

Tujuan
1. Mengurangi atau menghilangkan jaringan mati (nekrotik) & sekresi yang terjadi pada luka
insisi.
2. Mempercepat proses penyembuhan luka.
3. Mengurangi resiko terjadinya infeksi.

Pengkajian yang perlu dilakukan


1. Mengkaji adanya riwayat alergi plester ataupun obat.
2. Mengkaji luas, lokasi & kondisi luka insisi.
3. Mengkaji program instruksi medik terkait prosedur perawatan luka, frekuensi ganti balutan &
tipe balutan.
SOP Perawatan Luka
A. Fase Prainteraksi
1. Mengecek catatan medis dan perawatan.
2. Cuci tangan.
3. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan sesuai dengan kondisi luka.
Alat Steril :
Ø Bak instrumen.
Ø Pinset anatomis.
Ø Pinset cirurgis.
Ø Arteri klem.
Ø Kapas lidi.
Ø Depper.
Ø Gunting lurus.
Ø Gunting up heacting.
Ø Kom tutup.
Ø Kassa steril.
Ø Perban gulung dalam tromol.
Ø Korentang beserta tempatnya.
Ø Hand scone steril.
Alat Bersih :
Ø Bak instrumen.
Ø Hand scone bersih.
Ø Gunting perban.
Ø Pinset anatomi bersih.
Ø Plester.
Ø Perban gulung atau elastis perban.
Ø Kapas alkohol dalam tempatnya.

B. Fase Interaksi
4. Memberikan salam terapeutik (Assalamu’alaikum Bpk/Ibu).
5. Melakukan evaluasi/validasi (Bagaimana perasaannya hari ini).
6. Melakukan kontrak (waktu, tempat & topik).
7. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
8. Menjaga privasi klien dengan memasang schrem atau penghalang.

C. Fase Kerja
9. Cuci tangan dan pasang sarung tangan bersih.
10. Mengatur posisi pasien.
11. Mempersiapkan dan meletakkan alat didekat pasien.
12. Perawat mencuci tangan.
13. Pasang alas/perlak dibawah luka.
14. Letakkan bengkok dekat dengan area luka yang akan dirawat.
15. Gunakan pinset untuk mengangkat balutan lama, sebelumnya jangan lupa menggunakan
kapas alkohol untuk membuka plester dan buang dalam bengkok.
16. Bila balutan lengket pada luka, lepaskan dengan memberikan larutan steril.
17. Lepaskan hand scone bersih.
18. Set up peralatan, membuka peralatan steril & siapkan cairan yang diperlukan.
19. Kenakan hand scone steril.
20. Inspeksi luka, perhatikan kondisinya, integritas jahitan, karakter drainase.
21. Bersihkan luka dengan larutan NaCl 0,9% pegang kassa yang telah dibasahi larutan NaCl
dengan pinset. Gunakan kassa untuk sekali usap, bersihkan dari daerah yang kurang
terkontaminasi ke daerah yang terkontaminasi.
22. Lakukan nekrotomi jika ada jaringan nekrosis.
23. Membilas luka dengan larutan NaCl 0,9%.
24. Gunakan kassa baru untuk mengeringkan luka atau insisi.
25. Berikan obat jika dipesankan.
26. Tutup luka dengan kassa steril yang telah diberi larutan steril lalu dilapisi lagi dengan kassa
kering.
27. Lepaskan hand scone.
28. Pasang plester.
29. Bantu pasien untuk posisi yang nyaman.
30. Rapikan alat-alat.
31. Cuci tangan.

D. Fase Terminasi
32. Mengevaluasi klien setelah ganti balutan.
33. Rencana tindak lanjut.
34. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya.
35. Pendokumentasian kondisi luka.

Anda mungkin juga menyukai