Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Joko Lelono
NIM: 11141120000027
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Shalawat serta salam dicurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, Rasul
yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju ke zama yang terang
benderang sampai saat ini.
1. Prof. Dede Rosyada, M.A, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
beserta seluruh staff dan jajarannya.
2. Prof. Dr. Zulkifli, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FISIP) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta seluruh staff dan
jajarannya.
3. Dr. Iding Rosyidin, M.Si, selaku Kepala Program Studi Ilmu Politik FISIP
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku dosen pembimbing dalam
penelitian ini. Terima kasih atas bimbingan, kritikan, dan dorongannya
selama penelitian ini.
4. Suryani, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Politik FISIP UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
v
5. A. Bakir Ihsan, M.Si, selaku dosen mata kuliah Seminar Proposal Skripsi
yang telah membantu tahap awal penyusunan skripsi dan membantu untuk
melaksanakan wawancara terhadap narasumber dalam penelitian ini.
6. Seluruh dosen pengajar di Program Studi Ilmu Politik yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis selama kuliah.
7. Taufiq Ismail dan Jamal D. Rahman, terima kasih atas waktunya untuk
diwawancarai, memberikan informasi, serta memberikan masukan dalam
penelitian ini.
8. Orang tua tercinta, Sukirman dan Kadirah serta kakak dan adik, terima
kasih atas doa yang tulus dan memberikan dorongan tanpa henti untuk
menyelesaikan penelitian ini.
9. Keluarga besar Politik A 2014, Andre, Denny, Fariz (Ais), Earvin, Rudi
(Kecap), Reza, Kang Faruq, Andhika, Anisa, Mahlizar, Salsabila (Yayas),
Oktavia (Otew), Silmi, Yodi, Billy, Chusnul, Siska, Reni, dan lain-lain
terima kasih atas waktu yang istimewa selama 4 tahun ini.
10. Kelompok KKN Berirama, Hujer, Risma, Iir, Fadhil, Rahma, Iti, Nisa, dan
lain-lain, terima kasih telah menyempurnakan pengalaman KKN di desa
Pasanggrahan, Solear, Kabupaten Tangerang.
11. Fulki Yuga, sahabat yang telah menemani penulis sejak SMA sampai
menemani penulis menyelesaikan penelitian ini.
12. Komunitas PANIN, Fafa, Fadjrin, Hambar, Adikrisna, Firly, dan masih
banyak lainnya, terima kasih atas hiburan yang telah diberikan hampir di
setiap minggunya.
13. Progeni 12 KMM RIAK, yang telah memberikan waktu dan pengalaman
berharga selama hampir satu tahun di UKM Musik.
14. Ayyash Yahya, sahabat SMA yang telah memberikan dorongan dari luar
Kota untuk penulis menyelesaikan penelitian ini.
15. Kawan-kawan Genius 5, Dika, Noval, dan Sandri, terima kasih atas
hiburan yang diberikan untuk penulis saat dalam keadaan buruk.
Tanpa adanya mereka, penulis, tidak yakin penelitian ini dapat selesai
dengan baik. Peneliti berterima kasih dengan sepenuh hati, semoga Allah SWT
vi
membalas kebaikan mereka. Namun demikian, penulis bertanggungjawab penuh
atas segala kekurangan dalam penelitian ini, kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan.
Joko Lelono
vii
DAFTAR ISI
viii
B. Pengaruh Puisi Terhadap Tatanan Sosial dan Politik ......................... 84
BAB V................................................................................................................... 92
PENUTUP ............................................................................................................ 92
A. Kesimpulan ............................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 95
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
Indonesia saat ini sudah merasakan pahit dan manisnya era reformasi
kebebasan dasar umat manusia akan hancur segera setelah mereka memasuki
mengenai keadilan. “Tidak ada orang yang yang dapat menyangkal hak
1
David Held, Models of Democracy, (Cambridge: Polity Press, 1987), hal, 13.
2
Diane Ravitch dan Abigail Thernstrom, Demokrasi: Klasik dan Modern, (Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia, 2005), hal, 99-100.
10
dan menghormati ini dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di
Rakyat).3
paling penting dalam kajian ilmu politik dan semakin lama semakin penting,
bukan karena hal tersebut diketahui banyak pihak, namun juga karena banyak
yang dihambat. Hak-hak atau kebebasan warga negara memiliki peran penting
seluruh warga negara tanpa melihat agama, ras, suku, dan jenis kelamin.4
caranya dari setiap orang seperti aksi atau demonstrasi, menulis di media
komunikasi, pawai, mimbar bebas, rapat umum, bahkan melalui seni. Seni
sampai saat ini. Dari adanya kesinambungan antara seni dan manusia, seni
menjadi sesuatu hal yang semakin menarik untuk berbagai macam kalangan
3
Pangi Syarwi, Titik Balik Demokrasi: Petunjuk Bagi Pejuang Demokrasi di Indonesia,
(Jakarta: Pustaka Inteligensia, 2012), hal, 110.
4
Hamid Basyaib, Membela Kebebasan: Percakapan tentang Demokrasi Liberal, (Jakarta:
Pustaka Alvabet, 2006), hal, 145.
11
baik dari etnis dan negara manapun di dunia. Asal mula kata seni sendiri
berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu kata “sani” yang mempunyai arti
disampaikan melalui seni, baik yang bersifat fisik ataupun batin. Seniman
dapat mengungkapkan suatu gagasan atau ide tertentu dan renungan atau
Seni memiliki beberapa jenis, yaitu seni rupa, seni musik, seni tari,
seni teater, dan kerajinan tangan. Ada sebuah seni yang indah dalam
menyusun kata-kata dan indah intonasinya, seni tersebut berupa karya sastra.
Karya sastra adalah hasil imajinasi atau respon seseorang dan menghasilkan
5
Diakses dari https://ilmuseni.com/dasar-seni/pengertian-seni-menurut-para-ahli pada tanggal
21 September 2017, pukul 13.12 WIB.
6
Dharsono Sony Kartika dan Nanang Ganda Perwira, Pengantar Estetika, (Bandung:
Rekayasa Sains, 2004), hal, 9-10.
12
kehidupan yang ditandai oleh sikap, latar belakang, dan keyakinan pengarang.
sekitarnya.7
yang mendalam. Puisi merupakan suatu jenis di bidang karya sastra yang
bahasa yang memakai penyusunan lirik, bait, rima, irama, dan matra yang
Selanjutnya dilakukan proses penyusunan puisi dengan bahasa yang kuat, baik
bahasa yang unik berisi penyusunan pengalaman secara unik juga.8 Keunikan
bahasa puisi terlihat dari kekuatan bahasa yang digunakan daripada karya
sastra yang lain. Kemudian para ahli yang lain menjelaskan bahwa puisi
merupakan bentuk karya sastra yang menggambarkan pola pikir dan suasana
7
Djoko Rahcmat Pradopo, Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik dan Penerapannya,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hal, 61.
8
W. S. Hasanuddin, Ensiklopedi Sastra Indonesia, (Bandung: Titian Ilmu, 2004), hal, 10.
13
batinya. Struktur fisik puisi terdiri atas baris-baris puisi yang sama
verifikasi dan tipografi). Sedangkan struktur batin puisi terdiri atas tema,
keindahan alam, motivasi, bahkan dapat berisi kritik. Kritik sosial dan politik
melalui puisi nyatanya memang menarik untuk dianalisis, seperti puisi dari
Chairil Anwar, Rendra, dan Taufiq Ismail. Mereka telah menciptakan karya
sastra begitu banyak dan macam-macam isinya. Puisi yang Peneliti ambil
adalah karya-karya Taufiq Ismail, karena dia adalah penyair yang masih aktif
Ismail yang berjudul Kami Muak dan Bosan, Saksikan Begitu Banyak Orang
Mempertuhankan Uang, dan Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia. Ketiga puisi
tersebut dibuat pada era reformasi dan merupakan puisi yang bernuansa kritik
dia adalah penyair terkemuka di Indonesia dan memberi pengaruh yang besar
bagi masyarakat. Alasan Taufiq Ismail membuat puisi yang bernuansa kritik
sosial dan politik karena dia adalah mantan seorang aktivis, Taufiq Ismail
dahulu adalah mahasiswa IPB yang pada saat itu turut andil dalam pergerakan
14
dirinya sampai saat ini, jiwa perlawanannya masih ada dan masih
yang terdiri dari empat novel yang bersambung: Bumi Manusia, Anak Semua
Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca yang hampir semuanya diterbitkan
sosial yang dibuatnya membuat Pram sering keluar masuk penjara dan pernah
dalamnya terdapat intrik-intrik yang tidak sehat dengan maksud untuk meraup
keuntungan yang besar, dan tentunya untuk kepentingan mereka sendiri, maka
Dengan kata lain politik tersebut telah bengkok. Karena telah keluar dari
9
Muhammad Rifai, Pramoedya Ananta Toer: Biografi Singkat (1925-2006), (Yogyakarta:
Garasi House of Books, 2012), hal, 93.
10
Sutardji Calzoum Bachri, Isyarat: Kumpulan Esai, (Yogyakarta: INDONESIATERA,
2007), hal, 15.
15
Ketika kembali menapaktilasi kekisruhan situasi pada masa Orde
Baru, akan menemukan nama yang fenomenal pula dalam dunia kesusastraan,
khususnya puisi kritik sosial. Puisi seolah menjadi sesuatu yang ditakuti, dan
rezim pada saat itu. Selain itu, gerakan pers juga dibatasi. Maka Seno Gumira
kehidupan juga berfungsi sebagai wasilah suara keprihatinan dan daya kritis
Taufiq Ismail tersebut karena seperti contoh Pramoedya Ananta Toer dan Wiji
Thukul, sebuah karya tulis dapat menjadi kritik sosial maupun politik dan
16
B. Pertanyaan Penelitian
1. Apa makna yang terkandung dari ketiga puisi kritik sosial dan politik
karya Taufiq Ismail yang berjudul Kami Muak dan Bosan, Saksikan
Orang Indonesia?
2. Apa pengaruh puisi kritik Taufiq Ismail terhadap kehidupan sosial dan
politik?
C. Tujuan Penelitian
1. Memahami makna yang terkandung dalam puisi kritik sosial dan politik
karya Taufiq Ismail yang berjudul Kami Muak dan Bosan, Saksikan
Orang Indonesia.
17
2. Mengetahui pengaruh puisi Taufiq Ismail terhadap kehidupan sosial dan
politik.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
ranah sastra melalui puisi sebagai kritik sosial dan politik. Penelitian ini
2. Manfaat Praktis
E. Tinjauan Pustaka
18
Dalam penyusunan skripsi ini sebelumnya Peneliti melakukan tinjauan
skripsi yang ditulis oleh Angki Chandra Rusnianto mahasiswa Jurusan KPI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2016), dengan judul “Musik Sebagai Media
Kritik Sosial (Analisa Lagu Karya Grup Band Simponi).” Teori yang
isi pesan yang ingin disampaikan. Dari penelitian ini temuan yang didapat
adalah lagu dari grup band Simponi yaitu Vonis yang berupaya menggunakan
institusi dan aparat penegak hukum dalam bahasan ini adalah seorang Hakim
sebagai objek. Jabatan Hakim yang pada dasarnya menjadi pejuang dari
Kedua, buku yang ditulis Mohtar Mas’oed diterbitkan oleh UII Press
Pembangunan. Teori yang digunakan adalah teori dari Louis Althusser dan
11
Angki Chandra Rusnianto, Musik Sebagai Media Kritik Sosial (Analisa Lagu Karya Grup
Band Simponi), (Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, 2016).
19
karena hubungan antara apa yang disebut Aparat Negara Represif (contohnya
keagamaan, media massa dan lain-lain). Dari buku ini ditemukan bahwa
Realitas Serta Bentuk Kritik Sosial dalam Lirik Lagu Slank”. Fokus penelitian
ini ialah makna yang terkandung di dalam Lirik Lagu Slank berjudul "Gosip
sebagai objek analisis lirik. Kualitatif puisi deskriptif dan satire telah
sosiologi oleh Sapardi Djoko Damono, bagaimana bentuk dan makna kritik
sosial yang diwakili dalam lima lirik lagu Slank menjadi pernyataan masalah
12
Mohtar Mas’oed, Kritik Sosial dalam Wacana Pembangunan, (Yogyakarta: UII Press,
1999).
20
itu dipegang oleh peneliti dalam penelitian ini. Akhirnya, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mencari makna di luar lirik sebagai bagian dari
Keempat, jurnal yang ditulis Bima Agung Sanjaya dari eJournal Ilmu
Kritik Sosial Dalam Lirik Lagu ”Bento” Karya Iwan Fals (Analisis Semiotika
makna kritik sosial yang diungkapkan dalam lirik lagu karya Iwan Fals yang
berjudul Bento. Artikel ini menggunakan teori Semiotika dari konsep Roland
yang terpisah dari isinya (content). Semiotika tidak selalu meneliti tentang
dimaksud Roland Barthes adalah tulisan dalam arti luas. Tulisan bukan berarti
berhubungan dari aspek bahasa saja. Semiotika dapat meneliti tulisan yang
memiliki tanda-tanda atau makna dalam suatu sistem. Oleh karena itu,
semiotika dapat mencari makna dari berbagai macam tulisan misalnya drama,
fashion, fiksi, film, berita, iklan, drama dan puisi. Kajian semiotik sampai saat
ini sudah dibedakan menjadi dua macam semiotika, yakni semiotik model
signifikasi dua cara yaitu meneliti makna yang denotatif dan konotatif yaitu
13
Ridwan Sugiwardana, “Pemaknaan Realitas Serta Bentuk Kritik Sosial dalam Lirik Lagu
Slank”, Journal Unair, Volume 2 Nomor 2, (2013): hal, 86-96.
21
makna sebenarnya dan makna kiasan. Penjabaran lirik lagu Iwan Fals yang
kuasa dan memiliki banyak harta. Tetapi Bento mempunyai sifat yang licik,
makna dan pesan sebenarnya dari lirik lagu Iwan Fals yang berjudul Bento.
Kemudian makna konotasi dari lirik lagu Iwan Fals yang berjudul Bento
merupakan wujud nyata dari otoriternya negara pada waktu Orde Baru. Orde
Resistensi pada Puisi “Sajak Suara” Karya Wiji Thukul”. Artikel ini fokus
puisi “Sajak Suara” karya Wiji Thukul. Penelitian ini memakai metode
14
Bima Agung Sanjaya, “Makna Kritik Sosial Dalam Lirik Lagu ”Bento” Karya Iwan Fals
(Analisis Semiotika Roland Barthes),” eJournal Ilmu Komunikasi, Volume 1 Nomor 4, (2013): hal,
183-199.
22
dipakai adalah teori dari Saussure. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
dalam puisi “Sajak Suara” karya Wiji Thukul memiliki makna yang saling
keselamatan dari tekanan proses peminggiran yang lebih keras lagi, resistensi
terus menerus.15
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis isi
menjelaskan secara rinci dari apa yang terjadi di lapangan dan selanjutnya
15
Dirawan Azhar, “Pesan Resistensi pada Puisi “Sajak Suara” Karya Wiji Thukul”, eJournal
Ilmu Komunikasi, Volume 3 Nomor 3, (2015): hal, 584-597.
16
Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hal, 70.
23
Adapun tahapan-tahapan dalam pengumpulan data adalah sebagai
berikut:
1) Dokumentasi
2) Wawancara
Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia yaitu Taufiq Ismail serta Jamal D.
24
Setelah data tersedia dan dikumpulkan selanjutnya data disusun sesuai
utamanya yaitu untuk memperjelas mengenai makna dari karya sastra (puisi)
konotasi dan denotasi sebagai kunci dari analisisnya. Konotasi berisi makna
subjektif atau paling tidak intersubjektif. Dalam arti yang berbeda, denotasi
Ada lima kode yang ditinjau Barthes yaitu kode hermeneutik (kode
(logika tindakan), dan kode gnomik atau kode kultural yang membentuk suatu
badan pengetahuan tertentu. Kode hermeneutik atau kode teka-teki berisi pada
dalam tulisan. Kode teka-teki adalah unsur struktur yang pokok dalam narasi
17
Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian, hal, 70.
18
Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semotika Komunikasi: Aplikasi Praktis bagi Penelitian
dan Skripsi Komunikasi, (Jakarta: Penerbit Wacana Media, 2013), hal, 21-22.
25
Kode semik atau kode konotatif menawarkan berbagai macam hal.
memandang bahwa konotasi kata atau frase tertentu dalam teks dapat
diklasifikasikan dengan konotasi kata atau frase yang hampir sama. Apabila
dalam cerita. Apabila beberapa konotasi dekat dengan suatu nama tertentu,
1. Signifier 2. Signified
(Penanda) (Petanda)
3. Denotative Sign (Tanda Denotatif)
prinsip yang mengatakan bahwa bahasa merupakan suatu sistem tanda, dan
semua tanda itu memiliki sistem dari dua bagian yaitu signifier (penanda) dan
19
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 2017), hal, 65.
26
tanda (sign). Seluruh suara, baik suara manusia, hewan, atau bunyi-bunyian,
hanya dapat disebut sebagai bahasa atau memiliki fungsi sebagai bahasa
dengan suatu ide atau petanda (signified). Dalam arti berbeda, penanda ialah
apa yang dikatakan atau didengar dan apa yang ditulis atau dibaca (di
aspek mental dari bahasa. Penanda tanpa adanya petanda tidak ada artinya
karena itu semua tidak merupakan tanda. Sebaliknya, petanda tidak mungkin
Dari tabel peta tanda Roland Barthes terlihat bahwa tanda denotatif (3)
terdiri atas penanda (1) dan petanda (2). Walaupun begitu, pada saat yang
sama, tanda denotatif merupakan penanda konotatif juga (4). Dalam arti lain,
hal itu adalah unsur-unsur misalnya: apabila Anda melihat tanda “singa”,
dalam teori Barthes, tanda konotatif bukan sekadar berisi makna tambahan,
akan tetapi juga memiliki dari dua bagian tanda denotatif yang mendasari
20
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, hal, 46.
27
penting untuk semiologi Saussure yang disempurnakan, semiologi ini
definisi umum serta konotasi dan denotasi yang dipahami oleh Barthes.
dikatakan sebagai denotasi ini pada umumnya melihat pada pemakaian bahasa
dengan arti yang cocok dengan semua yang dikatakan. Namun di dalam ilmu
itu sensor atau represi politis. Sebagai sikap yang sangat ekstrim melawan
keharfiahan denotasi yang bersifat opresif ini, Barthes mencoba menolak dan
berada dalam waktu tertentu. Di dalam mitos memiliki pola tiga dimensi
penanda, petanda, dan tanda. Tetapi sebagai suatu susunan yang khas, mitos
21
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, hal, 70.
28
dibentuk dari suatu kesatuan pemaknaan yang sudah ada sebelumnya atau
Mitos berasal dari kata mythos yaitu bahasa Yunani yang memiliki arti
ujaran, kata, cerita mengenai para dewa. Dengan memahami mitos, dapat
sistem sosial khusus dengan beragam adat istiadat dan kehidupan sehari-hari,
mengikat para anggota masyarakat untuk menjadi suatu kelompok. Mitos bisa
memiliki kesamaan anatara satu sama lain, dan sebab orang berperilaku
seperti itu. Mitos juga bisa digunakan untuk dasar acuan yang dijadikan
arsitektur dan seni pahat, tetapi juga suatu hal terbaru saat ini seperti program
Menurut Roland Barthes, mitos tidak memiliki arti tentang suatu hal
yang supranatural atau bersifat mistis, akan tetapi arti dari mitos ini yaitu
konotasi yang berasal dari pemahaman baru dari suatu penanda yang
22
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), hal, 208.
29
petandanya diperoleh dari kesepakatan masyarakat berdasarkan kepercayaan,
sebenarnya ialah buatan suatu kelas sosial yang sudah mendapatkan dominasi
dalam sejarah tertentu. Makna yang dijabarkan melalui mitos sudah pasti
tersebut sebagai yang natural (alami) secara ahistoris atau sosial. Mitos
menghilangkan asal-usul mereka dan hal tersebut dalam ruang sosial atau
politik mereka.23
G. Sistematika Penulisan
membaginya menjadi lima bab. Bab tersebut terdiri dari beberapa Sub bab
23
John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hal,
143.
30
Bab I: Pendahuluan. Dalam bab ini Peneliti menguraikan tentang
Bab II: Landasan teori. Dalam bab ini peneliti menguraikan tentang
tinjauan umum tentang karya sastra, puisi, unsur-unsur puisi, kritik sosial dan
karya-karyanya yang bertema kritik sosial dan politik yaitu Kami Muak dan
Bab IV: Analisis Semiotika terhadap puisi Kami Muak dan Bosan,
Saksikan Begitu Banyak Orang Mempertuhankan Uang, dan Malu (Aku) Jadi
Orang Indonesia karya Taufiq Ismail. Dalam bab ini peneliti membahas
pada puisi Kami Muak dan Bosan, Saksikan Begitu Banyak Orang
kesimpulan dari hasil penelitian serta saran untuk para pecinta puisi dan
31
terutama Mahasiswa/I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tentang makna,
peran dan juga kekuatan daya tarik dari puisi sebagai kritik sosial dan politik.
BAB II
A. Konseptualisasi Puisi
Karya sastra memiliki dua macam sastra (genre), yakni prosa dan
dengan puisi yaitu karangan terikat. Prosa merupakan karangan bebas yang
berarti bahwa prosa tidak memiliki aturan-aturan yang kuat. Puisi itu karangan
terikat berarti puisi itu memiliki aturan-aturan yang kuat. Namun, pada saat ini
para sastrawan berupaya tidak mempedulikan aturan yang ketat itu. Oleh
ialah hakikatnya sendiri bukan aturan yang diperoleh dari luar bidangnya.
Aturan puisi dari luar itu ditentukan oleh penyair terdahulu yang menciptakan
32
maupun dari masyarakat. Dalam hal ini terlihat dari puisi lama yang sudah
jumlah kata, baris, bait, serta pola sajak, terutama sajak akhir.24
dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda titik. Hal tersebut
33
yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji
penyair.25
lain.26
25
Rachmat Djoko Pradopo, Pengkajian Puisi, hal, 82.
26
Herman J. Waluyo, Apresiasi Puisi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003), hal, 17.
34
klimaks, antiklimaks, pars pro toto, totem pro parte, hingga
paradox.27
puisi haruslah berisi makna di setiap kata, baris, bait, dan makna
secara menyeluruh.
27
Diakses dari http://www.artikelsiana.com/2015/10/pengertian-puisi-ciri-jenis-jenis-
unsur.html pada tanggal 5 Maret 2018, pukul 09.35 WIB.
28
Rachmat Djoko Pradopo, Pengkajian Puisi, hal, 22.
35
kelas sosial, jenis kelamin, kedudukan sosial, usia, pengalaman di
gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, namun juga dari wawasan,
yang dibacakan.29
B. Politik
29
Herman J. Waluyo, Apresiasi Puisi, hal, 18-20.
36
pengambilan keputusan (decision making), kebijakan publik (public policy),
dan Aristoteles berasumsi bahwa politik sebagai suatu upaya untuk meraih
manusia akan hidup senang sebab memiliki peluang untuk mengasah bakat,
keadaan nilai moral yang tinggi. Gambaran rasional ini berlangsung sampai
abad ke-19.
pihak suatu pihak untuk berperilaku dan berpikir sesuai dengan pola pikir
Saat ini pengertian umum tentang politik yang sangat normatif tadi
sudah tergeser oleh pengertian-pengertian lain yang lebih fokus kepada usaha
beranggapan bahwa “Politik dalam bentuk yang paling baik adalah usaha
mencapai suatu tatanan sosial yang baik dan berkeadilan”. Dalam hal itu tentu
30
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, (Jakara: PT Gramedia Widiasarana Indonesia,
2010), hal, 3.
31
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, hal, 7.
37
harus disadari bahwa gambaran tentang tatatanan sosial yang baik dan
periode tertentu.32
memandang politik sebagai apa yang dilakukan para elit politik dalam
harmonis.
32
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010),
hal, 13-15.
33
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, hal, 9.
38
C. Demokrasi
Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos (rakyat) dan cratos
Yunani akibat masa transisi sistem politik dari monarki ke aristokrasi, dari
aristokrasi ke tirani, sehingga membuat para filsuf Yunani Kuno bekerja keras
rakyat, dan untuk rakyat, seperti yang dikatakan Presiden Amerika ke-16
people, and for people”.36 Melalui tata cara pemilihan tertentu, pembentukan
34
Ahmad Suhelmi, Pemikiran Politik Barat: Kajian Sejarah Perkembangan Pemikiran
Negara, Masyarakat, dan Kekuasaan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2007), hal, 28.
35
Ahmad Suhelmi, Pemikiran Politik Barat: Kajian Sejarah Perkembangan Pemikiran
Negara, Masyarakat, dan Kekuasaan, hal, 3.
36
Dedy Ismatullah dan Asep A. Sahid Gatra, Ilmu Negara dalam Multi Perspektif, (Bandung:
Pustaka Setia, 2007), hal, 119.
39
Thomas Meyer menyebutkan praktik-praktik demokrasi dalam buku
pengawasan atas kebijakan pemerintah, pemilihan yang jujur dan adil, hak
D. Kekuatan Politik
dengan kekuatan politik negara lain, tergantung jenis sistem politik yang
37
Thomas Meyer, Demokrasi Sebuah Pengantar untuk Peneraoan, (Jakarta: Friedrich-Erbert-
Stiftung, 2003), hal, 6-11.
38
Dede Rosyada dkk, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, Hak
Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, (Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kerjasama
The Asia Foundation dan Pernada Media, 2003), hal, 122.
40
di fungsi input oleh infrastruktur, maka kekuatan politik ini dapat berupa
penuh pertimbangan, jujur, rendah hati, adil, dan bijaksana. Julien Benda
39
Haniah Hanafie dan Ana Sabhana Azmy, Kekuatan-Kekuatan Politik, (Jakarta: UIN Jakarta
Press, 2016), hal, 18.
40
Haniah Hanafie dan Ana Sabhana Azmy, Kekuatan-Kekuatan Politik, hal, 19.
41
mencari kegembiraan dalam mengolah seni atau ilmu atau renungan
terkontaminasi atau tidak lagi bersifat murni demi rakyat banyak karena tidak
pengontrol kebijakan pemerintah agar selau berpihak pada rakyat kecil dan
42
konsistensi, kearifan, dan nilai-nilai normatif keilmuan lainnya yang bebas
dari kepentingan.41
E. Teori Kritik
(keadaan). Kedua, celaan, kecaman, dan sanggahan. Maka dapat dilihat bahwa
terhadap semua hal yang terjadi dalam masyarakat diikuti dengan penjabaran
rakyat, korupsi dan segala masalah yang lain di masyarakat. Masalah dan
kritik sosial politik tidak perlu dipahami sebagai tindakan yang membuat
41
Haniah Hanafie dan Ana Sabhana Azmy, Kekuatan-Kekuatan Politik, hal, 102
42
Mohtar Mas’oed, Kritik Sosial dalam Wacana Pembangunan, (Yogyakarta: UII Press,
1999), hal, 36.
43
Maksud dari stabilitas sosial di sini adalah tidak terdapat ketimpangan
tetapi apabila dipandang melalui fungsinya, kritik sosial dan politik juga dapat
maksud dan tujuan sebagai pengawasan dari jalannya sebuah sistem sosial
Kritik sosial dan politik adalah sindiran atau sikap yang dimaksudkan
pada suatu peristiwa yang terjadi dalam masyarakat apabila terdapat sebuah
pemerintahan. Suatu kritik tidak hanya mengatakan hal-hal yang baik dan
43
Susetiawan, Harmoni, Stabilitas Politik dan Kritik Sosial, (Yogyakarta: Uii Press, 1997),
hal, 27.
44
Akhmad Zaini Akbar, Kritik Sosial, Pers, dan Politik Indonesia, (Yogyakarta: Uii Press,
1999), hal, 47.
45
Akhmad Zaini Akbar, Kritik Sosial, Pers, dan Politik Indonesia, hal, 48-49.
44
buruknya. Hal ini dilakukan sebagai pertimbangan suatu penilaian atau
F. Teori Semiotika
Ilmu semiotika adalah ilmu tanda, ini berarti mengkaji semiotika sama
dengan begitu dapat dipelajari sebagai tanda. Tanda itu sebetulnya berada di
manusia diam, bahkan saat manusia secara tiba-tiba harus “berperang” dengan
mencoba mencari keteraturan di pentas dunia yang kini sudah kacau balau,
manusia. Ziauddin Sardar van Borin van Loon menulis Cultural Studies for
46
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2000), hal,
462-463.
45
studies. Kemudian Charles Sanders Pierce pernah menegaskan bahwa kita
hanya bisa berpikir dengan media tanda. Itulah sebabnya tanpa tanda kita
konvensional untuk kata, isyarat, dan simbol yang dibuat manusia dan tanda
suci sebagai tanda yang berisi firman dari Tuhan, seperti mukjizat. Hal ini
manusia.48
pada abad ke-11 ketika minat terhadap tanda manusia dibangkitkan kembali
oleh sarjana Arab yang selalu berkelana, yang telah menerjemahkan karya
47
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 2017), hal, 15.
48
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), hal, 9-10.
46
menyatakan bahwa tanda menangkap kebenaran, dan bukannya
mengkontruksi kebenaran.49
menjadi sebuah disiplin hingga sekarang. Gagasan seorang ahli bahasa Swiss,
49
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna, hal, 10.
50
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, hal, 46-49.
47
perluasan logika dan karena sebagian kerjanya dalam semiotika melihat
pada bahasa.51
digunakan.52
51
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, hal, 40-42.
52
Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna, hal, 12.
48
BAB III
GAMBARAN UMUM
Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum Taufiq Ismail, yaitu
salah satu sastrawan terkemuka yang dimiliki Indonesia. Dengan demikian, fokus
penelitiannya hanya pada karya Taufiq Ismail yang bernuansa kritik sosial dan
politik.
dan besar di Pekalongan, hidup dalam keluarga guru dan wartawan yang suka
49
1952. SMA-nya ditempuh di Bogor, Pekalongan, dan Milwaukee Amerika
Serikat. Tamat SMA Negeri Pekalongan (1956), dan Whitefish Bay High
buku yang ditulis dan dieditnya sebanyak 25 judul sejak 1966 sampai 2012.
Karya puisi sastrawan Indonesia ini, sejak awal masa kuliahnya penuh
puisi Tirani & Benteng, 1966), terus berlanjut tiga dekade kemudian dalam
buku Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (1998). Sementara itu, beliau banyak
Sastrawan ini adalah dokter hewan dan ahli peternakan (IPB 1963), sastrawan
tamu di Universitas Iowa, Amerika Serikat (1971 dan 1991), dan pernah
53
Suminto A. Sayuti, Taufiq Ismail: Karya dan Dunianya, (Jakarta: Penerbit PT Grasindo,
2005), hal, 149.
54
Taufiq Ismail, Debu di Atas Debu: Kumpulan Puisi Pilihan 1954-2013, (Jakarta: Majalah
Sastra Horison, 2013) hal, 511.
50
di festival sastra di 24 kota Asia, Eropa, Amerika, dan Afrika sejak tahun
1970.
Sunda, Bali, Perancis, Jerman, Rusia, Jepang, dan Cina. Banyak puisinya
penghargaan baik tingkat nasional maupun ASEAN. Beliau adalah satu dari
sedikit sekali penyair Indonesia yang paling berwibawa dan disegani. Dia
Indonesia dan dunia, seperti perang dan masalah Palestina. Dalam konteks
51
pada tahun 1966. Taufiq Ismail sekali lagi mengambil bagian dalam gerakan
rakyat untuk menumbangkan rezim Orde Baru yang tak kalah otoriter dan
Ismail sebagai wadah untuk seniman berekspresi. Seperti kegiatan seni musik,
kegiatan sastra, kegiatan seni rupa, ada teater, ada film, ada tari, ada puisi, dan
juga ada sekolah kesenian. Pembangunan TIM dilakukan pada zaman Ali
Sadikin, beliau baru saja menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada saat
itu. Sebelum adanya TIM, Jalan Cikini Raya 73 adalah Kebun Binatang.
alih lahan yang kosong tersebut untuk dijadikan mall dan toko-toko.
Akhirnya Gubernur Ali Sadikin setuju dengan adanya pusat kesenian yang
Sofyan Ali), di suatu kampanye anti narkoba dengan menciptakan puisi dan
56
Taufiq Ismail, Debu di Atas Debu: Kumpulan Puisi Pilihan 1954-2013, hal, 513.
57
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
52
tokoh masyarakat lain, Taufiq Ismail mendapat penghargaan dari Presiden
lain 2 gelar Doktor Honoris Causa dalam sastra dari Universitas Negeri
dengan Esiyati Yatim (1971). Anaknya Bram dan menantu Lusi, memberinya
58
Suminto A. Sayuti, Taufiq Ismail: Karya dan Dunianya, hal, 150.
53
11. Ketika Kata Ketika Warna (editor bersama Sutardji Calzoum Bachri, Hamid
Jabbar, Amri Yahya, Agus Dermawan T, antologi puisi 50 penyair dan
reproduksi lukisan 50 pelukis, dua bahasa, memperingati ulangtahun ke-50
RI), Yayasan Ananda, 1995
12. Seulawah: Antologi Sastra Aceh (editor bersama L.K. Ara dan Hasyim K.S.),
Yayasan Nusantara bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Khusus
Istimewa Aceh, 1995)
13. Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Yayasan Ananda, 1998
14. Dari Fansuri ke Handayani (editor bersama Hamid Jabbar, Herry Dim, Agus
R. Sarjono, Joni Ariadinata, Jamal D. Rahman, Cecep Syamsul Hari, dan
Moh. Wan Anwar, Antologi Sastra Indonesia dalam program SBSB 2001),
Horison-Kakilangit-Ford Foundation, 2001
15. Horison Sastra Indonesia, empat jilid meliputi Kitab Puisi, Kitab Cerita
Pendek, Kitab Nukilan Novel, dan Kitab Drama (editor bersama Hamid
Jabbar, Agus R. Sarjono, Joni Ariadinata, Jamal D. Rahman, Cecep Syamsul
Hari, dan Moh. Wan Anwar, antologi Sastra Indonesia dalam program SBSB
2000-2001), Horison-Kakilangit –Ford Foundation, 2002.59
16. The Recontruction of Religious Thought in Islam, M. Iqbal (terjemahan
bersama Ali Audah dan Goenawan Mohamad), Tintamas, 1964
17. Katrastopi Marxisma, Leninisma, Maoisme, dan Narkoba, Yayasan Ananda,
2004
59
Suminto A. Sayuti, Taufiq Ismail: Karya dan Dunianya, hal, 151.
54
Dalam karirnya sebagai penyair, Taufiq Ismail memperoleh sejumlah
Taufiq Ismail pada tahun 2010 merupakan penghargaan yang diberikan kepada
2010 ini juga dijelaskan peta persoalan sastra, ada 35 butir masalah. Misalnya
tentang masyarakat itu merosot, minat tentang karya sastra dan jumlah sastrawan
sedikit sekali dibandingkan dengan penduduk yang berjumlah 200 juta lebih.
60
Suminto A. Sayuti, Taufiq Ismail: Karya dan Dunianya, hal, 152.
61
Taufik Abdullah, Penyerahan Penghargaan Akademi Jakarta 2010 kepada Taufiq Ismail,
(Jakarta: Akademi Jakarta, 2010), hal, 6.
55
Bandingkan dengan negara lain, sedikit sekali seharusnya jumlah sastrawan itu
dan masalah sastra, gerakan membawa sastra ke sekolah, itu ada 9 kegiatan. Di
majalah sastra horison bagian belakang, itu ada yang namanya kaki langit. Kaki
langit ini khusus untuk menerbitkan karya-karya anak sekolah (SMP, SMA,
semua, yang sudah senior dan berpengalaman. Anak-anak itu jika baca majalah
ini merasa asing, kalau ada kaki langit mereka akan senang karena ada karya-
karya anak seusianya dan merasa bahwa itu ruangan mereka. Itu lah cara dari
di sekolah.
dan apresiasi sastra) pesertanya yaitu guru-guru dan pelatihannya 6 hari. Mereka
murid-murid. Sejak tahun 1999, telah diikuti 2000 guru yang dilakukan seluruh
itu semua. Namun yang melakukan ini semua adalah para sastrawan yang merasa
gelisah akan pendidikan sastra di sekolah. Tapi sudah berhenti protes-protes, dulu
62
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
56
kami bermusuhan dengan birokrat-birokrat itu karena mereka itu tidak peduli
Ahmad Tohari dan lain-lain, dibawa beberapa orang ke sekolah dan membacakan
213 SMA, yang mendukung 113 sastrawan, 11 artis dan tentu saja kerjasama
dengan pemerintah. Tapi yang Taufiq Ismail dan sastrawan lain harapkan
kegiatan ini tentu saja sangat besar, dari 100 lebih sastrawan itu pergi ke 164
Kota, tiket pesawat terbang, tiket kereta api, dan sebagainya. Semua biaya itu
didapat dari ahli waris produksi mobil terkenal seluruh dunia yaitu Hendri Ford.
Hendri Ford punya sebuah yayasan, dan yayasan itu bergerak membantu biaya
sosial dan budaya. Setelah itu Taufiq Ismail dan sastrawan lainnya membuat
63
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
57
proposal, proposalnya hanya beberapa halaman dan diberikan. Apa yang
mendapatkan bantuan dari yayasan tersebut. Kegiatan yang pergi ke 164 Kota,
Ford Foundation.64
Kemudian lomba menulis cerita pendek dari guru-guru bahasa dan sastra,
supaya mereka lebih semangat dalam mengajar bahasa dan sastra. Ternyata
mereka sangat antusias, selama ini hanya mengajar cerita pendek di kelas dan ini
dilombakan dan diberi hadiah. Sejak tahun 2002, setiap lomba yang mengikuti
ada 400 orang guru, dan semangat sekali. Kemudian LMKS (Lomba Mengulas
dan SMA. Sesudah kegiatan ini berlangsung, anak-anak sekolah itu bersemangat
karena menganggap bahwa sastra itu begini, sastra itu begitu. Mereka terdorong
untuk membuat karya sendiri, di kelas mereka tidak punya cukup waktu untuk
membuat itu semua. Mereka membuat hari sabtu mereka untuk membuat sanggar
64
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB
58
Dari semua yang dilakukan tadi, berdirilah beberapa sanggar sastra
seluruh Indonesia. Taufiq Ismail dan kawan-kawan satrawan latih lagi guru untuk
memimpin itu dan mereka harus juga disediakan bahan di sanggar itu. Bahan
untuk sanggar tentu saja buku bacaan, buku sastra, di sanggar-sanggar itu harus
ada buku sastra. Kemudian Taufiq Ismail mencari buku bacaan dan dibantu biaya
dari Ford Foundation, 20 judul sastra. Karya-karya sastra ini banyak sekali, cerita-
cerita pendek tersebar di beberapa buku, novel juga, puisi juga. Alangkah baiknya
semua itu dikumpulkan menjadi satu antologi, kemudian Taufiq Ismail membuat
8 antologi. Sebut saja antologi cerpen, antologi puisi, dan antologi lain-lain.65
perpustakaan SMA. Untuk mencetak ini biayanya masih berasal dari Ford
Foundation, karena jangka waktu dananya sampai 5 tahun. Itu semua Taufiq
Ismail dan sastrawan lainnya yang kirim dan cetak kemudian meminta data
sekolah dari kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Semua itu dikirim oleh
bahasa daerah Indonesia punya banyak sekali bahasa daerah. Dalam bahasa
daerah itu pasti ada karya sastra. Semua itu patut untuk kita kembangkan, sastra
Jawa, Sunda, Minang. Sejak tahun 2002, dan itulah 9 kegiatan gerakan membawa
65
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
59
sastra ke sekolah. Itulah perjuangan Taufiq Ismail dan sastrawan lainnya untuk
membangun generasi suka membaca dan cinta sastra. Istri Taufiq Ismail bertanya
sepuluh tahun yang lalu, kalau sudah meninggal buku-buku saya mau
Dokumentasi Sastra) H.B Yasin yang ada di TIM. Ati istri Taufiq Ismail marah,
akses untuk buku di Jakarta ini mudah sekali, perpustakaan banyak sekali di sini.
Pandai Sikek, Pandai Sikek itu tempatnya di antara Bukittinggi dan Padang
Panjang. Mereka bertanam lobak dan berbagai macam sayuran. Kemudian buku-
antara Gunung Marapi dan Singgalang. Buku-buku Taufiq Ismail simpan rapih di
sastra.
66
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
60
BAB IV
Pada bab ini dijelaskan tentang makna puisi ciptaan Taufiq Ismail
yang bernuansa kritik sosial dan politik. Untuk menjelaskan makna dari puisi-
puisi tersebut, akan dijelaskan melalui teori semiotika Roland Barthes. Teori
ini merujuk pada makna denotatif, konotatif, dan mitos yang terkandung
amanat di baliknya, tanpa harus berlaku sebaliknya. Kritik yang lahir dalam
pandangan ini dilandasi atas alasan bahwa puisi adalah cerminan dari kondisi
dituangkannya dalam suatu karya sastra. Adapun puisi karya Taufiq Ismail
61
3. Kami Muak dan Bosan
Puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (MAJOI) ini ditulis antara
Mei sampai Oktober 1998. Puisi ini diterbitkan oleh Yayasan Ananda dengan
tahun 1998 ini penerbit masih berusaha untuk menerbitkan kumpulan puisi
MAJOI.67 Adapun kumpulan puisi MAJOI ini merupakan protes kepada Orde
Baru, gugatan kepada keruntuhan akhlak yang lebih luas dari sekedar
62
Tom Stone akhirnya masuk West Point Academy
Dan mendapat Ph.D dari Rice University
Dia sudah pensiun perwira tinggi dari U.S.Army
Dulu dadaku tegap bila aku berdiri
Mengapa sering benar aku merunduk kini
II
Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak
Hukum tak tegak, doyong berderak-derak
Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak,
Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza
Berjalan aku di Dam, Champs Elysees dan Mesopotamia
Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata
Dan kubenamkan topi baret di kepala
Malu aku jadi orang Indonesia.68
III
Di negeriku, selingkuh birokrasi peringkatnya di dunia nomor satu,
Di negeriku, sekongkol bisnis dan birokrasi berterang-terang curang
susah cari tandingan,
Di negeriku anak lelaki anak perempuan, kemenakan, sepupu dan cucu
dimanja kuasa ayah, paman dan kakek secara hancur-hancuran seujung
kuku tak pernah malu,
Di negeriku komisi pembelian alat-alat berat, alat-alat ringan, senjata,
pesawat tempur, kapal selam, kedele, terigu dan peuyeum dipotong
birokrasi lebih separuh masuk kantung jas safari,
Di kedutaan besar anak presiden, anak menteri, anak jenderal, anak
sekjen dan anak dirjen dilayani seperti presiden, menteri, jenderal,
sekjen, dan dirjen sejati, agar orangtua mereka bersenang hati,
Di negeriku penghitungan suara pemilihan umum sangat-sangat-
sangat-sangat-sangat jelas penipuan besar-besaran tanpa seujung
rambut pun bersalah perasaan,
Di negeriku khotbah, surat kabar, majalah, buku dan sandiwara yang
opininya bersilang tak habis dan tak putus dilarang-larang,
Di negeriku dibakar pasar pedagang jelata supaya berdiri pusat belanja
modal raksasa,
Di negeriku Udin dan Marsinah jadi syahid dan syahidah, ciumlah
harum aroma mereka punya jenazah, sekarang saja sementara mereka
kalah, kelak perencana dan pembunuh itu di dasar neraka oleh satpam
akhirat akan diinjak dan dilunyah lumat-lumat,
68
Taufiq Ismail, Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia: Seratus Puisi Taufiq Ismail, hal, 19.
63
Di negeriku keputusan pengadilan secara agak rahasia dan tidak
rahasia dapat ditawar dalam bentuk jual-beli, kabarnya dengan
sepotong SK suatu hari akan masuk Bursa Efek Jakarta secara resmi,
Di negeriku rasa aman tak ada karena dua puluh pungutan, lima belas
ini-itu tekanan dan sepuluh macam ancaman,
Di negeriku telepon banyak disadap, mata-mata kelebihan kerja,
fotokopi gosip dan fitnah bertebar disebar-sebar,
Di negeriku sepakbola sudah naik tingkat jadi pertunjukan teror
penonton antarkota cuma karena sebagian sangat kecil bangsa kita tak
pernah bersedia menerima skor pertandingan yang disetujui bersama,
Di negeriku rupanya sudah diputuskan kita tak terlibat Piala Dunia
demi keamanan antarbangsa, lagi pula Piala Dunia itu Cuma urusan
negara-negara kecil karena Cina, India, Rusia dan kita tak turut serta,
sehingga cukuplah Indonesia jadi penonton lewat satelit saja,
Di negeriku ada pembunuhan, penculikan dan penyiksaan rakyat
terang-terangan di Aceh, Tanjung Priuk, Lampung, Haur Koneng,
Nipah, Santa Cruz, Irian dan Banyuwangi, ada pula pembantahan
terang-terangan yang merupakan dusta terang-terangan di bawah
cahaya surya terang-terangan, dan matahari tidak pernah dipanggil ke
pengadilan sebagai saksi terang-terangan,
Di negeriku, budi pekerti mulia di dalam kitab masih ada, tapi dalam
kehidupan sehari-hari bagi jarum hilang menyelam di tumpukan
jerami selepas menuai padi,
IV
Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak
Hukum tak tegak, doyong berderak-derak
Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak,
Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza
Berjalan aku di Dam, Champs Elysees dan Mesopotamia
Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata
Dan kubenamkan topi baret di kepala
Malu aku jadi orang Indonesia.69
69
Taufiq Ismail, Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia: Seratus Puisi Taufiq Ismail, hal, 19.
64
a. Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak / Hukum tak tegak,
doyong berderak-derak.
perilaku masyarakat yang selalu dijunjung tinggi sudah sangat rapuh bahkan
makna bahwa di ranah hukum sudah tidak memiliki pondasi yang kuat.
sekedar kekuasaan politik. Negeri ini dianggap sudah tidak menjunjung tinggi
nilai akhlak atau perilaku, semua dilakukan hanya demi kepentingan pribadi.
seakan tidak memiliki pondasi yang kuat untuk menegakkan keadilan. Hakim
yang menjadi suatu ujung tombak di bidang hukum, menjadi mudah untuk
bahwa akhlak atau perilaku manusia yang sangat dijunjung tinggi telah
runtuh. Orang yang berilmu jika tidak berakhlak, maka akan sia-sia ilmu itu.
Semua ilmu yang dimiliki akan disalahgunakan karena tidak adanya akhlak.
70
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
65
negara demokrasi, semua masyarakat dianggap sama dan setara dalam segala
hal tidak terkecuali perlindungan hukum. Namun, yang terjadi pada saat itu
adalah lembaga hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Hanya
segelintir orang yang dapat perlindungan hukum seperti orang-orang kaya dan
akan malu dengan dirinya sendiri. Malu karena dirinya orang Indonesia, malu
penjajah. Namun sekarang, semua itu hanya tinggal cerita, yang ada malah
balik kacamata hitam dan membenamkan topi baret miliknya. Sikap tersebut
71
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
66
adalah suatu bentuk rasa malu dan menyembunyikan diri dengan kacamata
hitam dan topi baret. Di dalam kenyataannya, manusia jika merasa malu akan
Selain itu, rasa malu menjadi kehilangan kontrol terhadap perilaku manusia
cari tandingan
negeri ini peringkatnya nomor satu di dunia, antara birokrasi dan bisnis saling
dalam jalur politik yang tidak lagi netral kekuasan seperti pada masa Presiden
67
banyak, rupiah semakin terpuruk, bahkan kemiskinan semakin bertambah.72
Makna mitos dari kalimat di atas yaitu, masyarakat sudah menganggap bahwa
birokrasi saat itu tidak bisa diharapkan lagi. Sebabnya karena birokrasi yang
sekjen dan anak dirjen dilayani seperti presiden, menteri, jenderal, sekjen,
perasaan
mana seluruh anak pejabat kala itu selalu mendapatkan fasilitas yang
istimewa. Suara di pemilihan umum kala itu seperti sudah diatur sedemikian
seperti anak presiden, anak menteri, anak jenderal, dan lain sebagainya.
keluarga pemerintahan. Tidak ada satu pun orang yang dapat melawannya,
68
umum juga dirasakan berbagai macam kecurangan. Rasanya sudah bisa
keadaan birokrasi yang kurang baik ditunjukkan Orde Baru seperti korupsi,
Udin dan Marsinah jadi syahid dan syahidah, ciumlah harum aroma
perencana dan pembunuh itu di dasar neraka oleh satpam akhirat akan
73
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
74
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
69
Denotasi kalimat puisi di atas memperlihatkan bahwa khotbah, surat
kabar, majalah, buku selalu dilarang bila tidak sejalan dengan pemerintah.
Udin dan Marsinah digambarkan syahid, rezim kala itu digambarkan sebagai
majalah, buku dan sandiwara yang opininya bersilang tak habis dan tak putus
dengan pemerintah kala itu pasti akan dilarang, bahkan dihilangkan. 75 Nasib
memperjuangkan haknya. Bukan hanya mereka saja yang mati atau hilang
diketahui. Rezim kala itulah yang harus bertanggung jawab atas kematian
jika tidak sejalan dengan pemerintah saat itu. Semua berita, redaksi, dan
75
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
70
tulisan harus membuat seolah-olah pemerintah terlihat baik. Negara yang
menjadi semaunya sendiri. Jika ada yang melawan, siap-siap hilang atau
dipenjara. Kontrol pemerintah yang sangat ketat ini terlalu berlebihan karena
f. Pembahasan
merupakan kegelisahan bersama juga menjadi tema dalam puisi Malu (Aku)
sejarah, tidak dapat menghilangkan dari kehidupan dirinya dari masa sekolah
hingga tumbangnya Orde Baru. Puisi ini juga menyebutkan bahwa dalam
pengalamannya ke negeri orang, beliau merasa malu karena Indonesia saat itu
76
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
77
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
71
Puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia terdiri dari empat alinea untuk
Wisconsin, Amerika Serikat, beliau masih merasa bangga. Tahun 1956 adalah
tahun saat beliau mendapat beasiswa di mana pada saat itu juga Indonesia
baru enam tahun diakui kemerdekaannya secara de facto dan de jure. Betapa
kemerdekaan dari jajahan Belanda. Di kelas, teman Taufiq Ismail pun kagum
Singkat cerita, teman sekelas Taufiq Ismail tersebut sudah mendapat gelar
Ph.D dari Rice University. Taufiq Ismail tidak lagi dapat membanggakan
sudah berubah.78
dan politik dengan kalimat Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-
serak / Hukum tak tegak, doyong berderak-derak. Kalimat ini mempunyai arti
bahwa keruntuhan akhlak yang lebih luas dari sekedar kekuasaan politik.
Hukum juga seakan tidak mempunyai pondasi yang kuat untuk menegakkan
78
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
72
keadilan. Ketika berjalan di suatu tempat di luar negeri, Taufiq Ismail seakan-
simbol yang aneh-aneh. Terlihat bahwa di puisi ini menggambarkan negeri ini
Keadaan rakyat kecil masih belum merasakan adanya keamanan karena fitnah
tersebar di mana-mana. Aparat negara seperti Polisi dan TNI yang memiliki
tugas keamanan justru malah membuat masyarakat di negara ini resah, tidak
ada netralitas.
ini masih memiliki etika yang kurang baik. Di luarnya saja terlihat berpegang
teguh pada kitab, namun kenyataannya sikap yang ditunjukkan justru sangat
sebagainya. Begitu Taufiq Ismail sangat malu kala itu ketika berkunjung ke
79
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
73
Keadaan birokrasi yang kurang baik ditunjukkan Orde Baru seperti
politik. Dari kejadian itu semua, rezim Orde Baru menjadi kelam dan
yang lemah akan iman. Berikut puisi Saksikan Begitu Banyak Orang
74
Kita hidup di sebuah zaman, ketika uang dipuja-puja sebagai Tuhan
Dengan uang hubungan antar-manusia diukur dan ditentukan
Ketika mobil, tanah, deposito, relasi dan kepangkatan
Ketika politik, ideologi, kekuasaan, disembah sebagai Tuhan
Ketika dominasi materi menggantikan Tuhan
Sehingga di negeri ini tak jelas lagi batas antara halal dan haram
Seperti membedakan warna benang putih dan benang hitam
Di hutan kelam
Jam satu malam
Ketika 17 dari 33 Gubernur jadi tersangka
52 persen banyaknya
Ketika 147 Bupati dan Walikota jadi tersangka
36 persen jumlahnya
Ketika 27 dari 50 anggota Komisi Anggaran DPR ditahan,
62 persen jumlahnya
a. Ketika dominasi materi menggantikan Tuhan / Sehingga di negeri ini tak jelas
lagi batas antara halal dan haram / Seperti membedakan warna benang putih
menggantikan Tuhan, negeri ini tidak jelas lagi batas halal dan haram, dan
semestinya yang dominan di dalam hidup ini adalah Tuhan, manusia beramal
80
Taufiq Ismail, Debu di Atas Debu: Kumpulan Puisi Pilihan 1954-2013, hal, 485.
75
untuk menghindari kesukaran, untuk menghindari kesukaran itu harus selalu
lagi, minta tolong lagi agar mendapat pertolongan dari Tuhan. Ketika
masyarakat sudah tidak takut lagi pada Tuhan, manusia tersebut akan
disebut puisi tersebut adalah uang, mobil, tanah, deposito, dan pangkat.
Manusia sudah buta akan kehidupan duniawi seperti di hutan yang kelam
Adapun makna mitos yang terbangun dalam puisi ini adalah uang yang
uang, orang itu akan dianggap sebagai orang yang paling bahagia, hidupnya
enak, dan jauh dari kata susah. Orang akan berusaha mendapatkan uang
tidak takut terhadap peraturan Tuhan, orang menjadikan uang sebagai tolak
81
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
76
Denotasi dari kalimat puisi di atas menyebutkan bahwa 17 dari 33
Gubernur atau 52% menjadi tersangka, 147 Bupati dan Walikota 36% jadi
tersangka, dan 27 dari 50 anggota Komisi Anggaran DPR atau 62% ditahan.
merasa betul bahwa korupsi ini betul-betul luar biasa. Penyair-penyair lain
tidak mau memakai angka, biarlah orang mengatakan di dalam puisi jangan
masyarakat tahu kalau itu keadaannya sudah bukan main dan gawat sekali.82
Adapun makna mitos yang terbangun dalam puisi ini adalah seorang
kewajibannya dengan baik dan amanah. Namun yang terjadi adalah hampir
semua pimpinan daerah dan pejabat negara terlibat korupsi. Ini mencerminkan
bahwa begitu parah kondisi negara ini dengan banyaknya aparatur negara
c. Pembahasan
82
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
77
Yudhoyono, Taufiq Ismail merasa memiliki panggilan untuk menyuarakan
kritik sosial dan politik. Semua itu bukan tanpa sebab, Taufiq Ismail merasa
bahwa kondisi sosial dan politik pada zaman itu, orang-orang takut jika tidak
bahwa pejabat di negeri ini banyak yang terlibat korupsi. Dalam puisi ini
kritik yang ditujukkan bukan hanya untuk para pejabat negara saja, namun
juga kepada masyarakat umum. Semua itu dituangkan dalam puisi Saksikan
penentu kesuksesan orang. Ketika orang memiliki banyak uang, orang itu
akan dianggap sebagai orang yang paling bahagia, hidupnya enak, dan jauh
caranya, halal atau haram tidak dipedulikan lagi. Seakan-akan tidak takut
terhadap peraturan Tuhan, orang menjadikan uang sebagai tolak ukur kondisi
sosial mereka.
lebih penting dibandingkan dengan Tuhan. Karena tidak takut dengan Tuhan,
orang akan rela melakukan pencurian, kekerasan, bahkan harga diri untuk
78
seks komersial. Begitu uang sangat diagung-agungkan daripada moral dan
di periode kedua yaitu tahun 2010. Puisi ini lahir karena kegelisahan Taufiq
Ismail sejak dulu, jauh sebelum pemerintahan SBY. Namun kegelisahan ini
sampai Marauke. Berikut puisi Kami Muak dan Bosan beserta analisis
semiotika:
83
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
79
Divonis juga, tapi diringan-ringankan
Bahkan berpuluh-puluh dibebaskan
Yang mengelak dari pengadilan
Lari ke luar negeri dibiarkan
Semua tergantung kecil besarnya uang sogokan
a. Negeri penuh orang edan, gendeng, sinting / Negeri padat orang gila, gelo-
garelo, gilo
menyebut bahasa daerah seperti edan, gendeng, sinting, gelo-garelo, dan gilo.
edan, gendeng, sinting, gelo-garelo, dan gilo untuk mengkritik. Indonesia ada
sekitar 40 bahasa daerah, bahkan lebih. Yang dominan itu bahasa Jawa,
Sunda, kemudian bahasa Minang. Taufiq Ismail ingin pendengar puisinya dan
penikmat puisinya juga merasakan bahwa ada puisi dia yang menghentak.
bahasa daerah. Bagi orang sunda kalau mendengar kata garelo itu terasa betul
84
Taufiq Ismail, Debu di Atas Debu: Kumpulan Puisi Pilihan 1954-2013, hal, 489.
80
itu, hebat sekali. Orang jawa kalau mendengar kata bahasa Indonesia biasa
seperti “gila” rasanya itu biasa sekali, namun jika mendengar kata gendeng,
sangat terasa itu gendeng beliau pakai itu. Tapi tidak banyak-banyak, hanya
satu-satu saja.85 Adapun makna mitos dalam penggalan puisi di atas adalah
penekanan bahasa daerah akan menimbulkan perasaan yang kuat bagi orang-
kronis dan in-fausta. Istilah tersebut biasanya ada dalam dunia kedokteran.
Makna konotasinya yaitu keadaan suatu negeri yang sudah sangat parah ini
dilantunkan dalam sebuah puisi karena Taufiq Ismail sudah sangat muak dan
penipu, dan saking banyaknya orang jahat Taufiq Ismail menyebutnya sebagai
negeri yang kronis, nyaris sempurna Infausta. Infausta itu istilah kedokteran,
artinya penyakit yang tidak bisa diobati. Artinya si pasien ini, akan
85
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
86
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
87
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
81
Adapun makna mitos dalam penggalan puisi di atas adalah keadaan
suatu negeri yang sangat parah ini digambarkan Taufiq Ismail melalui istilah
kedokteran yaitu in-fausta, yang memiliki arti penyakit yang tidak memiliki
obat. Begitu amat parah kondisi sosial dan politik saat itu sampai-sampai
c. Pembahasan
menciptakan puisi yang berjudul Kami Muak dan Bosan. Puisi tersebut adalah
puisi kritik sosial dan politik yang menggambarkan suatu keadaan yang tidak
sosial dan politik, penuh dengan maksiat dan dosa. Puisi ini tidak
menyinggung bahwa presiden SBY yang salah dan bobrok, namun pejabat di
bawahnya yang begitu banyak terlibat dalam kasus korupsi. Tidak hanya
82
warga negara tanpa terkecuali. Semua warga negara mendapatkan hak yang
sama dalam suatu negara yang demokratis tidak terkecuali masalah hukum.
regional maupun pusat. Dewasa ini sering terlihat banyak berita yang
Vonis yang dikeluarkan hakim dapat disebut sebagai organ vital dari sebuah
keadilan. Akan tetapi ketika seorang hakim telah dapat melakukan tindakan
korupsi dengan cara menerima suap yang diberikan oleh terdakwa, sudah pasti
hal ini dapat dikatakan sebagai transaksi jual beli di mana seorang pengadil
cara menyuap hakim agar dapat meringankan beban hukuman yang akan
83
diterima atau bahkan dibebaskan dari jeratan hukum. Kecacatan hukum yang
aparatur negara, semua bisa dibeli seperti bahan-bahan pokok yang ada di
pasar.88
menyindir kondisi yang sudah sangat parah. Infausta itu istilah kedokteran,
yaitu penyakit yang tidak bisa diobati. Artinya si pasien ini, akan menanggung
Banyak Orang Mempertuhankan Uang, dan Kami Muak dan Bosan karya
Taufiq Ismail, merupakan kumpulan puisi yang sarat dengan kritik sosial
terdapat dalam kumpulan puisi tersebut perlu dipelajari oleh mahasiswa dan
dapat menumbuhkan sikap sosial yang lebih baik. Oleh sesbab itu, siswa perlu
88
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
84
dibekali dengan pengalaman sastra di sekolah agar jiwa mereka peka dengan
masalah-masalah sosial.
puisi Tirani dan Benteng adalah respon Taufiq Ismail terhadap isu sosial dan
politik pada masa Orde Lama. Dia sebagai pelaku sejarah karena pada waktu
itu, Taufiq Ismail masih berstatus mahasiswa dan turun langsung ke jalan.
sejarah, sejarah itu merekam fakta. Rekaman seorang sejarawan harus benar-
dibuktikan, kalau sesuai fakta dia benar dan kalau tidak sesuai fakta dia salah.
Sastra juga merekam peristiwa, bedanya karya sastra tidak bisa diuji benar
atau salah. Bisa jadi tidak sesuai dengan fakta tapi tidak bisa dikatakan itu
suatu peristiwa. Jadi, karya sastra yang merekam suatu peristiwa tidak bisa
diuji benar salah, kalaupun tidak berdasarkan dengan fakta dia tidak bisa
mengambil inspirasi dari suatu peristiwa. Dalam hal ini untuk puisi, itu
89
Wawancara pribadi dengan Jamal D. Rahman pada tanggal 26 April 2018 di kediaman
Jamal D Rahman Perumahan Wisma Mas Pondok Cabe, Blok C2 No. 7, Cinangka, Sawangan, Depok.
Pukul 10.15 WIB.
85
bedanya dengan sejarah. Tapi dalam sastra yang penting bagaimana seorang
terhadap peristiwa. Itu pasti ada pengaruhnya, masalahnya pengaruh ini tidak
bisa diukur dengan angka. Kalau yang tahun 1966, Taufiq Ismail memberikan
semangat kepada mahasiswa dan ikut turun ke jalan. Puisi-puisi MAJOI ini
juga sama memberikan semangat kepada mahasiswa untuk turun ke jalan, dan
Taufiq Ismail juga tampil di berbagai forum termasuk juga di televisi. Dalam
gerakan reformasi itu yang terkenal puisinya yang berjudul “Takut 66, Takut
98” itu dibacakan di mana-mana.90 Berikut isi puisi Takut’66, Takut ’98:
90
Wawancara pribadi dengan Jamal D. Rahman pada tanggal 26 April 2018 di kediaman
Jamal D Rahman Perumahan Wisma Mas Pondok Cabe, Blok C2 No. 7, Cinangka, Sawangan, Depok.
Pukul 10.15 WIB.
91
Taufiq Ismail, Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia: Seratus Puisi Taufiq Ismail, hal, 3.
86
Mendengar puisi tersebut sontak mahasiswa yang tadinya takut turun
kepada pemerintah. Mereka tahu pemerintah akan takut pada people power
sebagai penyair Taufiq Ismail menemukan dirinya tahun 60an dalam situasi
sosial politik yang keras, yang tegang. Taufiq Ismail terlibat langsung, situasi
itu yang membentuk dia untuk terus memberikan perhatian terhadap isu-isu
sosial politik yang ada. Isu sosial yang sedemikian tinggi sehingga dia bahkan
menulis puisi seindah mungkin. Taufiq Ismail jelas dengan berbagai puisi
dengan semua puisi-puisinya telah mencapai estetika yang sangat bagus. Isu-
isu sosial yang ditulis Taufiq Ismail itu mengorbankan estetika, langsung to
the point karena bagi Taufiq Ismail, memberikan respon terhadap isu sosial
estetika tidak begitu penting lagi bagi seorang penyair yang sudah mencapai
92
Wawancara pribadi dengan Jamal D. Rahman pada tanggal 26 April 2018 di kediaman
Jamal D Rahman Perumahan Wisma Mas Pondok Cabe, Blok C2 No. 7, Cinangka, Sawangan, Depok.
Pukul 10.15 WIB.
87
estetika tinggi tapi Taufiq Ismail sekarang terpanggil untuk berbicara isu-isu
sosial politik yang ada. Dan itu masuk akal, lebih bicara masalah masyarakat
tawar. Taufiq Ismail memiliki semua itu dari ide, gagasan yang bebas, dan
telah dibuktikan melalui puisi Tirani dan Benteng pada tahun 1966. Kala itu
Tidak berbeda dengan Tirani dan Benteng, puisi Malu Aku Jadi Orang
93
Wawancara pribadi dengan Jamal D. Rahman pada tanggal 26 April 2018 di kediaman
Jamal D Rahman Perumahan Wisma Mas Pondok Cabe, Blok C2 No. 7, Cinangka, Sawangan, Depok.
Pukul 10.15 WIB.
94
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
88
kegelisahan kolektif yang dirasakan. Dalam hal ini Taufiq Ismail sudah tidak
turun ke jalan, Taufiq Ismail hanya memberikan respon saja melalui puisi.
Taufiq kala itu. Rezim Orde Baru pun tumbang berkat perjuangan dari seluruh
masyarakat.95
Puisi yang berisi kritik, ketika dibaca akan mempengaruhi pembacanya atau
Indonesia. Sehingga puisi ini dapat dijadikan suatu input (tuntutan atau
Menurut Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, suasana bangsa semakin hari
penyair Taufik Ismail dalam karya puisinya sebuah kritik pedas bagi bangsa.
itu. Tentu saja mempunyai pengaruh yang besar bagi bangsa Indonesia seperti
95
Wawancara pribadi dengan Taufiq Ismail pada tanggal 6 Mei 2018 di kediaman Taufiq
Ismail Jl. Utan Kayu Raya No. 66 Jakarta Timur, Pukul 11.15 WIB.
89
terhadap kebijakan dan peraturan pemerintah, serta dapat membangkitkan
muncul dalam rintisan kritik sastra adalah politis. Begitu banyak puisi-puisi
Taufiq Ismail sejak awal kiprahnya di ranah sastra, kalau dulu H.B. Jassin
dijuluki Paus Sastra, mungkin Taufiq Ismail dapat dikatakan Maestro Sastra
Indonesia.96
Contoh pengaruhnya bagi tatanan sosial dan politik saat ini adalah
pendapat), masyarakat menjadi semakin peka dalam situasi politik yang ada,
penyelidikan korupsi mantan Korps Lalu Lintas Mabes Polri yaitu Irjen Djoko
Susilo. Selain Djoko Susilo, ada tiga tersangka lain yang telah ditetapkan oleh
KPK, mereka adalah mantan Wakil Kepala Korlantas, Brigadir Jenderal (Pol)
Didik Purnomo; serta dua pihak rekanan, Budi Susanto dan Sukotjo S
Bambang.
96
Diakses dari https://www.youtube.com/watch?v=S2ymnDrrnyA&t=852s pada tanggal 6
Oktober 2018, pukul 11.59 WIB.
90
Penanganan kasus ini sempat memunculkan adanya perselisihan antara
KPK dan Polisi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada awal Oktober
simulator ini, Presiden Susilo Bambang Yudhyono saat itu menilai KPK
pemerintahan yang terlibat korupsi saat itu ditangkap KPK, walaupun yang
terlibat adalah kader partai yang mengusung Presiden SBY, tetap saja tidak
akan dilindungi karena merugikan uang negara. Betapa puisi karya Taufiq
97
Diakses dari www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia pada tanggal 2 Oktober 2018, pukul
12.12 WIB.
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ismail yang bernuansa kritik sosial dan politik yang berjudul Kami Muak dan
(Aku) Jadi Orang Indonesia, peneliti menemukan bahwa ketiga puisi tersebut
merupakan puisi transisi dari Orde Baru ke era reformasi. Taufiq Ismail masih
keadaan sosial dan politik saat itu gawat sekali. Bukan berarti mengkritik
pemerintah secara langsung, namun Taufiq Ismail menganggap puisi kritik ini
menemukan makna dentotatif, konotatif, dan mitos dari ketiga puisi tersebut.
masyarakat mengenai segala macam kebobrokan yang ada di negeri ini. Mulai
Taufiq Ismail. Tidak peduli dengan peraturan penulisan puisi dan estetika,
Taufiq Ismail menciptakan puisi kritik dengan bahasa yang mudah dimengerti
92
agar pembacanya merasa betul bahwa keadaan sosial dan politik saat itu sudah
benar-benar gawat.
Pengaruh bagi tatanan sosial dan politik saat ini adalah terciptanya
masyarakat menjadi semakin peka dalam situasi politik yang ada, kebijakan
B. Saran
1. Untuk para akademisi, metode penelitian ini menggunakan salah satu dari
beberapa teori semiotika yang ada yaitu teori semiotika Roland Barthes
pada penelitiannya, dapat menggali lebih luas dengan model yang berbeda
2. Untuk para sastrawan yang ingin menggunakan puisi atau karya sastra
93
pemilihan kata-kata yang dapat dimengerti masyarakat umum walaupun
94
DAFTAR PUSTAKA
Buku
95
-------. 2014. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ravitch, Diane dan Abigail Thernstrom. 2005. Demokrasi: Klasik dan
Modern. Jakarta: Yayasan Obor Indoensia.
Rifai, Muhammad. 2012. Pramoedya Ananta Toer: Biografi Singkat (1925-
2006). Yogyakarta: Garasi House of Books.
Rosyada, Dede dkk. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education)
Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani. Jakarta:
ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kerjasama The Asia
Foundation dan Pernada Media.
Sayuti, Suminto A. 2005. Taufiq Ismail: Karya dan Dunianya. Jakarta:
Penerbit PT Grasindo.
Sobur, Alex. 2017. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Offset.
Soekanto, Soerjono. 2000. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja
Grafindo.
Suhelmi, Ahmad. 2007. Pemikiran Politik Barat: Kajian Sejarah
Perkembangan Pemikiran Negara, Masyarakat, dan Kekuasaan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakara: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Susetiawan. 1997. Harmoni, Stabilitas Politik dan Kritik Sosial. Yogyakarta:
Uii Press.
Syarwi, Pangi. 2012. Titik Balik Demokrasi: Petunjuk Bagi Pejuang
Demokrasi Di Indonesia. Jakarta: Pustaka Inteligensia.
Waluyo, Herman J. 2003. Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wibowo, Indiawan Seto Wahyu. 2013. Semotika Komunikasi: Aplikasi
Praktis bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Penerbit
Wacana Media.
Zaini Akbar, Akhmad. 1999. Kritik Sosial, Pers, dan Politik Indonesia.
Yogyakarta: Uii Press.
96
Jurnal
Azhar, Dirawan. “Pesan Resistensi pada Puisi “Sajak Suara” Karya Wiji
Thukul.” eJournal Ilmu Komunikasi, Volume 3 Nomor 3, (2015): hal,
584-597.
Sanjaya, Bima Agung. “Makna Kritik Sosial Dalam Lirik Lagu ”Bento”
Karya Iwan Fals (Analisis Semiotika Roland Barthes).” eJournal Ilmu
Komunikasi, Volume 1 Nomor 4, (2013): hal, 183-199.
Sugiwardana, Ridwan. “Pemaknaan Realitas Serta Bentuk Kritik Sosial dalam Lirik
Lagu Slank”, Journal Unair, Volume 2 Nomor 2, (2013): hal, 86-96.
Wawancara
Website
https://ilmuseni.com/dasar-seni/pengertian-seni-menurut-para-ahli
http://www.artikelsiana.com/2015/10/pengertian-puisi-ciri-jenis-jenis-
unsur.html
https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2012/12/121203_kpkdjokos
usilo
https://www.youtube.com/watch?v=S2ymnDrrnyA&t=852s
97