1. Cara Pelunasan Bea Materai dengan Materai Tempel
Cara mempergunakan meterai tempel : a) Meterai Tempel direkatkan seluruhnya dengan utuh dan tidak rusak di atas dokumen yang dikenakan Bea Meterai. b) Meterai Tempel direkatkan di tempat dimana tanda tangan akan dibubuhkan. c) Pembubuhan tanda tangan disertai dengan pencantuman tanggal, bulan, dan tahun dilakukan dengan tinta atau yang sejenis dengan itu, sehingga sebagian tanda tangan di atas kertas dan sebagian lagi di atas Meterai Tempel. d) Jika digunakan lebih dan satu Meterai Tempel, tanda tangan harus dibubuhkan sebagian di atas semua Meterai Tempel dan sebagian di atas kertas e) Pelunasan Bea Meterai dengan menggunakan Meterai Tempel tetapi tidak memenuhi ketentuan di atas, dokumen yang bersangkutan dianggap tidak bermeterai. 1. Cara Pelunasan Materai dengan Kertas Materai Cara mempergunakan kertas meterai : a) Sehelai Kertas Meterai hanya dapat digunakan untuk sekali pemakaian. b) Kertas Meterai yang sudah digunakan, tidak boleh digunakan lagi. c) Jika isi dokumen yang dikenakan Bea Meterai terlalu panjang untuk dimuat seluruhnya di atas Kertas Meterai yang digunakan, maka untuk bagian isi yang masih tertinggal dapat digunakan kertas tidak bermeterai. d) Jika sehelai Kertas Meterai karena sesuatu hal tidak jadi digunakan dan dalam hal ini belum ditandatangani oleh yang berkepentingan, sedangkan dalam Kertas Meterai telah terlanjur ditulis dengan beberapa kata/kalimat yang belum merupakan suatu dokumen yang selesai dan kemudian tulisan yang ada pada Kertas Meterai tersebut dicoret dan dimuat tulisan atau keterangan baru, maka Kertas Meterai yang demikian dapat digunakan dan tidak Perlu dibubuhi meterai lagi e) Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud di atas tidak dipenuhi, dokumen yang bersangkutan dianggap tidak bermeterai. 2. Alasan pemerintah melakukan kenaikan tarif bea materai menjadi sebesar Rp. 10.000 sesuai undang-undang nomor 10 tahun 2020 Alasannya adalah : a) Regulasi awal mengenai Bea Materai belum pernah mengalami perubahan sejak ditetapkan 35 tahun lalu. b) Perubahan regulasi bea materai bertujuan optimalkan penerimaan negara, guna membiayai pembangunan nasional secara mandiri menuju masyarakat yang sejahtera. c) Menyelerasakan ketentuan bea materai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya d) Memberikan kepastian hukum dalam pemungutan bea materai dan menerapkan pengenaan secara lebih adil. Tujuan ini tergambarkan dari perluasan objek materai, dari semula hanya dokumen kertas, kini sudah mencakup ke dokumen elektronik. e) Dengan tarif Rp. 10.000, maka dokumen dengan nilai di bawah atau sama dengan Rp. 5.000.000 tidak perlu diberikan materai. f) Pembebasan bea materai atas dokumen tertentu, diantaranya dokumen yang diperlukan untuk kegiatan penanganan bencana alam, kegiatan yang bersifat keagamaan dan social, serta dalam rangka mendorong program pemerintah dan melaksanakan perjanjian internasioal. g) Untuk tingkatkan kepatuhan pemenuhan kewajiban pemenuhan kewajiban pembayaran bea materai dan mencegah terjadinya tindak pidana, RUU Bea Materai memasukkan norma dan sanksi baik administrative maupun pidana.