Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL
PELAYANAN JARAK JAUH (PJJ)
KELAS X

Disusun Oleh:
Nurokhim, S. Ag. S.Pd

SMA INDOCEMENT
TAHUN 2021
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen  : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema : Penyesuaian Diri Remaja di Sekolah
Layanan Baru
Kelas / Semester : 10 / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit

1 Tujuan Layanan
1. Peserta didik menyadari sekolah sebagai lingkungan hidup yang penting bagi pengembangan diri
2. Peserta didik mengenal sekolah sebagai sarana penyesuaian diri untuk mengembangkan sikap,
intlektual dan ketrampilan.
3. Peserta didik memiliki keseriusan dalam belajar dan berprestasi, sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuan yang didasarkan pada iman, taqwa, dan akhlak mulia.
Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Psikologi Remaja dan Permasalahannya
Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
       1.1. Membuka dengan salam dan berdoa
         1.2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, ice breaking)
         1.3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
         1.4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
       2.1.Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
         2.2.Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
         2.3.Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
         2.4.Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
         2.5.Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
         2.6.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
         2.7.Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan 
               seterusnya bergantian sampai selesai.
3. Tahap Penutup
        3.1.Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
        3.2.Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
        3.3.Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
        3.4.Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
1. Evaluasi Proses : Guru BK atau konselor memperhatikan proses dengan Melakukan Refleksi hasil,
setiap peserta didik dan Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : Merasakan suasana pertemuan 
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas dengan cara penyampaian yang menarik.
Bogor,     Juli 2021
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK
Drs. Eko Hartono                                    Nurokhim, S.Ag, S.Pd.
Lampiran 1. Uraian Materi

PENYESUAIAN DIRI REMAJA LINGKUNGAN SEKOLAH BARU

a. Pengertian dan Proses Penyesuaian Diri

Penyesuaian dapat diartikan sebagai berikut :

1. Penyesuaian berarti beradaptasi; dapat mempertahankan eksistensiya, atau bisa


survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat
mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.

2. Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas yang berarti menyesuaikan


sesuatu dengan standar atau prinsip.

3. Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk


membuat rencana dan mengorganisasi respon-respon sedemikian rupa, sehingga bisa
mengatasi segala macam konflik, kesulitan dan frustasi secara efisien. Individu
memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup dengan cara yang adekuat.

4. Penyesuaian dapat diartikan penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan


emosional maksudnya ialah secara positif memiliki respon emosional yang tepat pada
setiat situasi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian adalah usaha manusia


untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannya.
Proses Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri


dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungannya. Respon penyesuaian, baik
atau buruk secara sederhana dapat dipandang sebagai suatu upaya individu untuk
mereduksi taua menjauhi ketegangan dan untuk memelihara kondisi-kondisi
keseimbangan yang lebih wajar. Dalam proses penyesuaian itu dapat saja muncul
konflik, tekanan, dan frustasi dan individu didorong meneliti berbagai kemungkinan
perilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan.

Elemen-elemen umum dan esensial dalam semua situasi frustasi ialah : motivasi,
frustasi, respon yang bervariasi, dan pemecahan untuk mereduksi masalah, ketegangan
dengan beberapa bentuk respon. Motivasi mengambil variasi bentuk dan setiap bentuk
dapat diarahkan kepada rintangan atau frustasi yang disebabkan oleh beberapa aspek
realitas, misalnya : pembatasan orang tua, hambatan fisik, aturan social, dan
semacamnya.

Individu dikatakan berhasil dalam melakukan penyesuaian diri apabila ia dapat


memenuhi kebutuhannya dengan cara-cara yang wajar atau apabila dapat diterima oleh
lingkungan tanpa merugikan atau mengganggu lingkungannya.

b. Karakteristik Penyesuaian Diri

Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai
hal-hal sebagai berikut :

1. Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional

2. Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis

3. Tidak menunujukkan adanya frustasi pribadi

4. Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri

5. Mampu dalam belajar

6. Menghargai pengalaman

7. Bersikap realistik dan objektif

Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukan dalam
berbagai bentuk, antara lain :

1. Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung

Dalam situasi ini, individu secara langsung menghadapi masalah dengan segala
akibat-akibatnya. Ia melakukan segala tindakan sesuai dengan masalah yang
dihadapinya.

2. Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi

Dalam situasi ini individu mencari bahan pengalaman untuk dapat menghadapi dan
memecahkan masalahnya.

3. Penyesuaian dengan trial and error (coba-coba)

Dalam cara ini, Individu melakukan suatu tindakan coba-coba dalam arti kalau
menguntungkan diteruskan dan kalau gagal tidak diteruskan

4. Penyesuaian dengan substitusi

Jika individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, maka ia dapat memperoleh
penyesuaian dengan jalan mencari pengganti.

5. Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan pribadi

Individu mencoba menggali kemampuan-kemampuan khusus dalam dirinya, dan


kemudian dikembangkan sehingga dapat membantu penyesuaian diri.

6. Penyesuaian diri dengan belajar

Dengan belajar, individu akan banyak memperoleh pengetahuan dan ketrampilan


yang dapat membantu menyesuaikan diri.

7. Penyesuaian diri dengan inhibisi dan control diri

Dalam situasi ini, individu berusaha memilih tindakan mana yang harus dilakukan,
dantindakan mana yang tidak perlu dilakukan.

8. Penyesuaian diri dengan perencanaan yang cermat

Dalam situasi ini, tindakan yang dilakukan merupakan keputusan yang diambil
berdasarkan perencanaan cermat.

9. Penyesuaian diri terhadap sekolah baru yang berbasis Adiwiyata

Dalam situasi ini, individu berusaha mengietahui kebijakan sekolah yang berwawasan
lingkungan dan beradaptasi terhadap kebijakan tersebut.

Faktor - faktor yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri

Secara keseluruhan kepribadian mempunyai fungsi sebagai penentu primer


terhadap penyesuaian diri. Penetu berarti factor yang mendukung, mempengaruhi, atau
menimbulkan efek pada proses penyesuaian.
Secara sekunder, proses penyesuaian ditentukan oleh faktor-faktor yang menentukan
kepribadian itu sendiri baik internal maupun eksternal. Penentu-penentu tersebut
dikelompokkan sebagai berikut :

1. Kondisi jasmaniah yang meliputi, pembawaan, konstitusi fisik, susunan saraf,


kelenjar, system otot, kesehatan dan sebagainya.

2. Perkembangan dan kematangan, terutama kematangan intelektual, sosial, moral, dan


emosional

3. Penentu psikologis, yang meliputi pengalaman, belajar, pembiasaan, determinasi


diri, frustasi, dan konflik

4. Kondisi lingkungan, terutama rumah, keluarga dan sekolah

5. Penentu kulutural dan agama

c. Cara Menyesuaikan Diri di Sekolah

Berikut cara untuk menyesuaikan diri remaja di sekolah, antara lain :

1. Pelajari Situasi

Penting dan perlu kalian perhatikan pertama yaitu; sebelum masuk sekolah, belajar
untuk mengenal lebih dekat lingkungan sekolah, baik letak geografis sekolah, arah
perjalanan dari rumah ke sekolah, lingkungan sekitar sekolah, dan sebagainya. Anda
biasakan untuk mengenal situasi baru dan beradaptasi di dalamnya. Anda tidak perlu
takut pada situasi yang baru, pastikan Anda aman berada di lingkungan sekolah
tersebut.

2. Berbaik sangka

Hilangkan segera pikiran kalian bahwa lingkungan sekolah baru nanti kurang
menyenangkan termasuk kekhawatiran tentang teman-teman yang tidak bersahabat
atau guru-guru kurang ramah. Ganti kalimat tersebut, penuhi otak dengan kalimat-
kalimat positif seperti lingkungan sekolah baru akan sangat menyenangkan, teman-
teman mengasyikkan dan guru-gurunya pun ramah.

3. Sesuaikan keadaan Sekolah

Sebaiknya dari jauh-jauh hari, siapkan informasi tentang sekolah barunya. Entah
peraturan sekolah atau kebiasaan guru-guru mengajar. Nah, tetapkan keteraturan
kegiatan sekolah dengan di rumah. Misalnya, sesuaikan jadwal bangun dengan
jadwal masuk sekolah.
4. Mengetahui Aturan dan Kebijakan Sekolah

Segera kalian sadari bahwa memasuki sekolah baru berarti memasuki


tempat yang telah mempunyai aturan dan kebijakan.. Peraturan dan kebijakan
sekolah di SMA Indocement tentu saja berbeda dengan sekolah sebelumnya,
terutama SMA Indocement menekankan pada disiplin diri dan sekolah
berwawasan lingkungan/adiwiyata.

5. Mengikuti MPLS

Mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sangat


penting bagi kalian. Masa orientasi sekolah adalah salah satu masa yang bisa
dimanfaatkan untuk mengenal lingkungan sekolah. Pada kegiatan tersebut akan
diperkenalkan siapa saja elemen lingkungannya seperti kepala sekolah, guru-
guru, staf tata usaha, peraturan yang berlaku, kegiatan formal sekolah yang wajib
diikuti dan kegiatan ektrakurikuler yang bisa dipilih setiap siswa, dan sekaligus
momen yang bisa digunakan untuk mengenal teman baru.

6. Kenali dan hormati guru

Kalian harus kenali dan hormat kepada guru yang ada. Lalu bagaimana cara
beradaptasi dengan guru. Guru adalah orang tua saat di sekolah sehingga
perlakukan layaknya sedang berhadapan dengan orang tua di rumah. Selain itu,
guru adalah individu-individu yang mempunyai karakter yang berbeda- beda.
bertanya pada kakak kelas apa yang tidak disukai oleh guru-guru di sekolah
sehingga bisa diantisipasi lebih dulu. Pada dasarnya setiap orang senang
diperlakukan dengan baik serta dihargai sesuai porsi dan perannya. Sebagai siswa,
membiasakan diri untuk bertutur kata sopan dan bersikap santun terhadap guru-
guru. Hal ini akan membuat guru-guru merasa dihargai. Jangan ragu untuk
menyapa dan memberi salam setiap guru yang berpapasan.

7. Menghargai sesama

Siapa yang menanam kebaikan maka akan mendapatkan kebaikan pula,


begitu juga siapa yangmenghargai orang lain, maka akan dihargai pula oleh orang
lain. kalimat itu harus kalian ingat dan terapkan. Selama bisa saling menghargai
dan menghormati teman baru maka tidak perlu takut. Tidak semua orang dapat
dengan cepat menerima orang lain. Dengan memmulai percakapan sederhana
yang ringan sehingga dapat mencairkan suasana, tetapi hindari memaksakan
pendapat dan kehendak pada teman baru. Semakin bisa menghargai teman baru,
semakin cepat keakraban terjalin.

8. Menjadi diri sendiri

Berada di lingkungan baru seperti sekolah baru, kalian memang sebaiknya


ramah terhadap teman- teman yang baru dikenal, namun yang terpenting tetaplah
menjadi diri sendiri. Jangan melakukan sesuatu yang sebetulnya tidak
mencerminkan siapa diri sesungguhnya. Hal-hal yang dilakukan tidak sesuai
dengan kepribadian hanya akan membuat diri kurang nyaman yang bisa saja
terbaca oleh teman baru. Menjadi diri sendiri akan memudahkan berinteraksi lebih
natural yang mungkin saja mempermudah teman baru untuk mengenal lebih dalam.

Lalu Bagaimana Penyesuaian Di Sekolah


Baru Di Masa Pandemi Covid -19

PERILAKU WAJIB
 Menggunakan masker kain non medis 3
lapis atau 2 lapis yang di dalamnya diisi
tisu dengan baik serta diganti setelah
digunakan selama 4 jam/lembab
 Cuci tangan pakai sabun atau hand
Sanitizer yang tersedia di sekolah
 Menjaga jarak minimal 1,5 meter dan
tidak melakukan kontak fisik
TUGAS INDIVIDU
KERJAKAN MENURUT DIRI SENDIRI

Silahkan tuliskan kesimpulan dari pengertian dan


proses penyesuaian diri menurut kalian

Pengertian dan proses ...............................................................................

penyesuaian diri ...............................................................................


...............................................................................

..............................................................................

Silahkan analisis karakteristik penyesuaian diri


menurut kalian

Karakteristik
...............................................................................
...............................................................................
penyesuaian diri
................................................

.............................................................. ..

Ceritakan cara penyesuaian diri remaja di

sekolah baru di masa pandemi covid-19 menurut


versi kalian sendiri

...............................................................................
Cara penyesuaian diri
...............................................................................
...............................................................................

...............................................................................
...............................................................................
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
PELAYANAN JARAK JAUH (PJJ)
KELAS XI

Disusun Oleh:
Nurokhim, S. Ag. S.Pd

BIMBINGAN KONSELING
SMA INDOCEMENT
TAHUN 2021
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN DARING
DARURAT PANDEMI COVID - 19
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Satuan Pedidikan :
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Pribadi
Topik / Tema Layanan : Pentingnya Menjaga Kesehatan Lingkungan
Kelas / Semester : XI/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit

1. Tujuan Layanan
1. Mengidentifikasi Perilaku hidup sehat
2. Menjelaskan tentang menjaga kesehatan lingkungan dan sekitarnya
3. Mengklasifikasi Jenis kegiatan yang termasuk dalam menjaga kesehatan lingkungan
4. Menganalisis berbagai macam perilaku yang dapat menghindarkan diri dari penyakit
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Daring
2. Alat / Media : HP/Komputer yang terkoneksi dengan internet, Materi PPT yang diupload di
youtube, Medsos WhatsApp
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
Tahap Awal/Pendahuluan
1. Membuka dengan salam dan berdoa di group whatsApp kelas
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik di dalam group
3. Menyampaikan tujuan layanan sehubungan dengan materi yang akan disampaikan
4. Menanyakaan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan daring
Tahap Inti
1. Menampilkan materi PPT yang sudah dijadikan video melalui link youtube ditampilkan ke group
2. PD membuka link dan menyaksikan video sesuai waktu yang ditentukan
3. Curah pendapat dan Tanya jawab sekitar materi dalam tayangan video
4. PD yang kurang faham akan diberi kesempatan bertanya dengan cara memunculkan emoji tangan
5. Menampilkan beberapa flyer yang ada hubungannya dengan materi layanan
6. Memberi kesempatan kepada 2-3 anak untuk berkomentar dengan microphone Google Meet
Tahap Penutup
1. Membuat kesimpulan terkait materi layanan
2. Membagikan link google formulir https://bit.ly/feedbackBK yang berisi umpan balik dari layanan
hari ini
3. Menyampaikan rencana layanan yang akan datang Kegiatan diakhiri dengan doa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Menyimak proses jalannya layanan via whatsApp group tentang sikap
dan keaktifan para peserta dalam mengikuti layanan..
2. Evaluasi Hasil : Evaluasi dari hasil layanan ini akan dilakukan secara daring melalui link
google formulir http://bit.ly/EvaluasiLayananBK yang akan diisi anggota group
Bogor,     Juli 2021
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

Drs. Eko Hartono                                    Nurokhim, S.Ag, S.Pd.


PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SEKITAR

Kebersihan lingkungan dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan terhindar dari berbagai
penyakit, seperti diare, demam berdarah, muntaber, dan lainnya. Pencapaian ini dilaksanakan
demi terciptanya suatu lingkungan yang bersih indah dan nyaman (Buhungo, 2012).
Kebersihan merupakan sebuah cerminan untuk setiap individu di masyarakat dalam menjaga
kesehatan yang begitu penting dalam kehidupan sehari-hari. 

Masyarakat memiliki kesadaran akan menjaga kebersihan lingkungan, misalnya lingkungan


yang bersih, baik membuang sampah pada tempatnya maupun limbah yang dibuang secara
benar, sehingga membuat lingkungan tetap bersih. Hal ini terjadi karena meningkatnya
kesadaran masyarakat akan lingkungan dan adanya tindakan yang serius dalam
mengupayakan kebersihan dan kelestarian lingkungan. Lingkungan akan lebih baik jika
semua orang sadar dan bertanggung jawab akan kebersihan lingkungan. Karena hal itu
harus ditanamkan sejak dini, terlebih anak SMA harus selalu hidup bersih dan sehat. Seperti
salah satu usaha yang dilakukan bernama gerakan operasi semut setiap akan masuk kelas,
yakni mengajak seluruh warga sekolah memungut sampah setiap pagi sebelum belajar untuk
memilah sampah organik dan non organik serta membuang sampah pada tempat yang telah
ditentukan.

Upaya untuk mengembangkan kebiasaan perilaku hidup sehat dan bersih serta menciptakan
lingkungan yang baik. Kebiasaan hidup sehat dilakukan dalam berbagai cara, seperti mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan, membuang sampah pada tempatnya, membersihkan
rumah dan halaman secara rutin, membersihkan kamar mandi dan bak mandi secara rutin.
Kebersihan lingkungan berlandaskan pada suatu keadaan yang bebas dari segala kotoran
dan penyakit yang dapat merugikan segala aspek yang menyangkut setiap kegiatan dan
perilaku lingkungan masyarakat.

Gambaran tentang aktivitas-aktivitas untuk menciptakan lingkungan yang baik adalah


mengembangkan kebiasaan atau perilaku hidup sehat, membersihkan ruangan dan halaman
rumah secara rutin, menguras, menutup, dan menimbun tidak membiarkan adanya air yang
tergenang, membersihkan saluran pembuangan air, dan menggunakan air yang bersih
(Dinkes, 2008). Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan, baik lingkungan alam maupun
lingkungan sosial (Buhungo, 2012). Lingkungan yang bersih sebagai salah satu sumber
belajar untuk anak. Lingkungan sebagai sumber belajar dapat berupa lingkungan alam,
lingkungan sosial, dan lingkungan budaya. Lingkungan yang menyenangkan adalah
lingkungan yang indah, rapi, bersih dan terdapat tanaman yang tumbuh (Seefeldt & Wasik,
2008:180). Lingkungan yang menyenangkan dapat memberikan pengaruh yang positif
terhadap proses pembelajaran pada anak. 

Kebersihan lingkungan mengacu pada kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan
berbagai tempat sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara
membersihkan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan
masak dan peralatan makan, membersihkan kamar mandi, dan membuang sampah.
Kebersihan lingkungan dimulai dari lingkungan yang paling dekat dan setiap saat ditemui,
yaitu lingkungan ruangan yang selalu digunakan untuk melakukan aktivitas. Disamping itu,
kebersihan halaman dan selokan dan membersihkan jalan dari sampah. Pengorganisasian
lingkungan belajar dengan tujuan agar terstimulasi untuk belajar bertanggung jawab sosial.
Komitmen terhadap tugas-tugas selalu menghargai dan memperhatikan lingkungan.
Lingkungan yang bersih menjadi salah satu unsur yang harus ada, dibina, dan dikembangkan.
Hal ini berkenaan pada peningkatan pengetahuan, sikap, dan praktik dalam menjaga
kebersihan.(syatkmf)

Kebersihan lingkungan dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan terhindar dari berbagai
penyakit, seperti diare, demam berdarah, muntaber, dan lainnya. Pencapaian ini dilaksanakan
demi terciptanya suatu lingkungan yang bersih indah dan nyaman (Buhungo, 2012).
Kebersihan merupakan sebuah cerminan untuk setiap individu di masyarakat dalam menjaga
kesehatan yang begitu penting dalam kehidupan sehari-hari. 

Masyarakat memiliki kesadaran akan menjaga kebersihan lingkungan, misalnya lingkungan


yang bersih, baik membuang sampah pada tempatnya maupun limbah yang dibuang secara
benar, sehingga membuat lingkungan tetap bersih. Hal ini terjadi karena meningkatnya
kesadaran masyarakat akan lingkungan dan adanya tindakan yang serius dalam
mengupayakan kebersihan dan kelestarian lingkungan. Lingkungan akan lebih baik jika
semua orang sadar dan bertanggung jawab akan kebersihan lingkungan. Karena hal itu harus
ditanamkan sejak dini, mulai dari sekolah dasar pun sudah diajarkan untuk selalu hidup bersih
dan sehat (Juju, 2013). Salah satu usaha yang dilakukan bernama gerakan operasi semut,
yakni mengajak seluruh warga sekolah memungut sampah setiap pagi sebelum belajar untuk
memilah sampah organik dan non organik serta membuang sampah pada tempat yang telah
ditentukan.
Upaya untuk mengembangkan kebiasaan perilaku hidup sehat dan bersih serta menciptakan
lingkungan yang baik. Kebiasaan hidup sehat dilakukan dalam berbagai cara, seperti mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan, membuang sampah pada tempatnya, membersihkan
rumah dan halaman secara rutin, membersihkan kamar mandi dan bak mandi secara rutin.
Kebersihan lingkungan berlandaskan pada suatu keadaan yang bebas dari segala kotoran
dan penyakit yang dapat merugikan segala aspek yang menyangkut setiap kegiatan dan
perilaku lingkungan masyarakat.

Gambaran tentang aktivitas-aktivitas untuk menciptakan lingkungan yang baik adalah


mengembangkan kebiasaan atau perilaku hidup sehat, membersihkan ruangan dan halaman
rumah secara rutin, menguras, menutup, dan menimbun tidak membiarkan adanya air yang
tergenang, membersihkan saluran pembuangan air, dan menggunakan air yang bersih
(Dinkes, 2008). Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan, baik lingkungan alam maupun
lingkungan sosial (Buhungo, 2012). Lingkungan yang bersih sebagai salah satu sumber
belajar untuk anak. Lingkungan sebagai sumber belajar dapat berupa lingkungan alam,
lingkungan sosial, dan lingkungan budaya. Lingkungan yang menyenangkan adalah
lingkungan yang indah, rapi, bersih dan terdapat tanaman yang tumbuh (Seefeldt & Wasik,
2008:180). Lingkungan yang menyenangkan dapat memberikan pengaruh yang positif
terhadap proses pembelajaran pada anak. 

Kebersihan lingkungan mengacu pada kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan
berbagai tempat sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara
membersihkan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan
masak dan peralatan makan, membersihkan kamar mandi, dan membuang sampah.
Kebersihan lingkungan dimulai dari lingkungan yang paling dekat dan setiap saat ditemui,
yaitu lingkungan ruangan yang selalu digunakan untuk melakukan aktivitas. Disamping itu,
kebersihan halaman dan selokan dan membersihkan jalan dari sampah. Pengorganisasian
lingkungan belajar dengan tujuan agar terstimulasi untuk belajar bertanggung jawab sosial.
Komitmen terhadap tugas-tugas selalu menghargai dan memperhatikan lingkungan.
Lingkungan yang bersih menjadi salah satu unsur yang harus ada, dibina, dan dikembangkan.
Hal ini berkenaan pada peningkatan pengetahuan, sikap, dan praktik dalam menjaga
kebersihan.

Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di dalamnya, debu,
sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi
perdebatan dan masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah
kebersihan lingkungan setiap hari dan setiap tahun terus meningkat.

Oleh karena itu menjaga kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena
dapat menciptakan kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat.

Manfaat menjaga kebersihan lingkungan antara lain:

1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.


2. Lingkungan menjadi lebih sejuk.
3. Bebas dari polusi udara.
4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.
5. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari.

Masih banyak lagi manfaat menjaga kebersihan lingkungan. karena itu kita harus menyadari
akan pentingnya kebersihan lingkungan mulai dari rumah kita sendiri misalnya rajin
menyapu halaman rumah, rajin membersihkan selokan rumah kita, membuang sampah pada
tempatnya, dan kita juga harus bisa melestarikan pepohonan yang berda di lingkungan
sekitar dan mejaga agar tidak di rusak oleh orang lain.

Semakin kita menjaganya semakin enak untuk di pandang. Lingkungan akan lebih baik jika
semua orang sadar dan bertanggung jawab akan kebersihan lingkungan, karena hal itu
harus ditanamkan sejak dini, di sekolah pun kita diajarkan untuk selalu hidup bersih.

Di agama Islam pun kita di ajarkan untuk selalu hidup bersih, karena kebersihan adalah
sebagaian dari iman. pada intinya kita harus bisa menjaga lingkungan di sekitar kita agar hal-
hal yang tidak di inginkan tidak terjadi. Terimakasih.

Sumber : http://www.fakta.or.id/Pentingnya-Menjaga-Kesehatan-Lingkungan-dan-Sekitar.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
PELAYANAN JARAK JAUH (PJJ)
KELAS XII

Disusun Oleh:
Nurokhim, S. Ag. S.Pd

BIMBINGAN KONSELING
SMA INDOCEMENT
TAHUN 2021
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Sosial
Topik / Tema Layanan : Pemanasan Global : Proses, Penyebab dan Dampaknya
Kelas / Semester : XII/ Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit

1. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian pemanasan global serta memahami penyebab
terjadinya pemanasan global
2. Peserta didik/konseli dapat memahami dampak dari pemanasan global
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara mengatas atau mengurangi pemasan global
2. Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab melalui Google Meet
2. Alat / Media : LCD, Power Point tentang Pemanasan Global : Proses, Penyebab dan Dampaknya
3. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat dan keakraban kepada peserta didik,
kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan berdo’a.
1.2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
1.3. Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan menjadi lebih
semangat/bergairah dengan diawali ice breaking. (Mencaikan kebekuan di kelas)
2. Tahap Inti
2.1. Guru pembimbing menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik memperhatikan penjelasan materi yang diberikan serta Guru BK mengajak peserta
didik berdialog interaktif tentang contoh penerapannya.
2.3. Setelah itu, peserta didik memperhatikan, mengamati tampilan video yang terkait dengan “kl
”Dampak Pemanasan Global”
2.4. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab setelah peserta didik melihat tayangan
video tersebut.
2.5. Beberapa peserta didik mencari informasi cara mengantisipasi/mengurangi dampak pengaruh
pemasanan global dalam kehidupan sehari-hari.
2.6. Peserta didik membuat poster atau slogan terkait dengan tema “dampak pemanasan global” dan
mempublikasikannya melalui media sosial.
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik agar bisa mencegah terjadi pemanasan global
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form.
Bogor,     Juli 2021
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru BK

Drs. Eko Hartono                                    Nurokhim, S.Ag, S.Pd.


1. URAIAN MATERI

PEMANASAN GLOBAL DAN DAMPKANYA


Pengertian pemanasan global (global warming) banyak didefinisikan para ahli dimana proses, penyebab,
dampak/akibat dan cara mengatasi merupakan hal yang paling penting dalam kajian seputar pemanasan
global. Kita semua tahu dampaknya sangat  membahayakan bagi kesehatan bumi kita dan tentu berdampak
bagi seluruh penghuni bumi. Pertama-tama mari kita membahas Pengertian Pemanasan Global. Secara
Umum, Pemanasan Global (Global Warming) adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan
atmosfer dan permukaan bumi. 

Menurut berbagai penelitian, pada saat ini suhu di permukaan bumi sudah menunjukkan peningkatan
yang sangat drastis yaitu sekitar 0,6°C yang terjadi dalam satu abad terakhir. Peningkatan yang terbilang dan
terlihat kecil, namun dampak pemanasan global sangat besar bagi Bumi dan kehidupan di Bumi. Dalam
gejala-gejala atau tanda-tanda terjadinya pemanasan global dapat kita amati dan rasakan. Gejala-gejala
pemanasan global adalah  pergantian musim yang sulit kita prediksi, sering terjadinya angin puting beliung,
terumbu karang yang memutih, dan banjir dan kekeringan di wilayah yang tidak biasa mengalaminya.

Penyebab Pemanasan Global (Global Warming)

Banyak para ahli yang mengemukakan pendapat mengenai penyebab atau faktor-faktor terjadinya
pemanasan global. Menurut para ahli bahwa pemanasan permukaan Bumi terjadi karena meningkatnya gas
rumah kaca di atmosfer yang merangkap panas, tidak hanya itu, ada banyak lagi penyebab terjadinya
pemanasan global yang perlu teman-teman ketahui dalam memperbaiki dan menanggulangi hal tersebut.
Penyebab Pemanasan Global adalah sebagai berikut... 

 Efek Rumah Kaca : efek rumah kaca adalah proses atmosfer menghangatkan planet. efek rumah kaca
terjadi akibat panas yang dipantulkan ke permukaan bumi terperangkap oleh gas-gas di atmosfer,
sehingga tidak dapat diteruskan ke luar angkasa, melainkan dipantulkan kembali ke permukaan Bumi.
Efek rumah kaca memiliki manfaat bagi makhluk hidup di Bumi, namun  jika berlebihan berbahaya
kehidupan di Bumi karena dapat mempengaruhi dan mengganggu iklim. 
 Meningkatnya Gas Rumah Kaca : Gas-gas memiliki sifat yang memerangkap panas, sehingga panas
yang terpantul dari permukaan bumi tidak dapat diteruskan ke cahaya akibat dari gas tersebut, gas-gas
tersebut adalah gas rumah kaca. Gas yang paling berperan adalah karbon dioksida (CO2). penyebab
meningkatnya karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar batu bara, pembakaran minyak bumi,
pembakaran gas alam. 
 Penggunaan CFC yang Tidak Terkontrol : CFC atau Cloro Flour Carbon adalah bahan kimia yang
digabungkan menjadi sebuah bahan untuk memproduksi peralatan, terkhusus pada peralatan rumah
tangga. CFC terdapat pada kulkas dan AC. 
 Polusi Kendaraan berbahan bakar bensin : Kendaraan memberikan penyebab terbesar dalam terjadi
pemanasan global. Polusi yang dihasilkan kendaraan berbahan bakar bensin seperti motor, mobil dan
kendaraan lainnya dimana dari hasil pembuangannya menghasilkan gas karbon dioksida yang
berlebihan. Gas karbon dioksida merupakan penyebab utama terjadinya pemanasan global karena
karbon dioksida adalah gas yang memerangkap panas sehingga tidak dapat keluar ke angkasa. 
 Polusi Metana oleh Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan : Gas metana menempati urutan kedua
sebagai penyebab utama terjadinya pemanasan global. Gas metana dapat berasal dari bahan-bahan
organik yang kekurangan oksigen dari hasil pemecahan bakteri seperti di persawahan, sedangkan pada
peternakan, seperti usus hewan ternak, meningkatnya produksi hewan ternak maka meningkatnya pula
gas metana yang dilepaskan ke permukaan bumi. 
 Pengrusakan Hutan : Hutan berfungsi dalam menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen, jika
hutan rusak akibat dari penebangan dan pembakaran, maka yang terjadi adalah jumlah karbon dioksida
yang diserap oleh hutan sedikit, dan semakin banyak karbon yang berkumpul di atmosfer yang
menyebabkan terjadinya pemanasan global. 
 Pemboroson Energi Listrik :Energi listrik sebagian besar kita gunakan adalah hasil pembakaran dari
pembakaran minyak bumi dan batu bara, dimana hasil pembakaran tersebut menghasilkan karbon
dioksida 
 Populasi Kendaraan yang Terus Meningkat : Meningkatnya jumlah kendaraan maka karbon dioksida
pun yang dihasilkan dari kendaraan tersebut akan bertambah banyak dan tentu saja menimbulkan
pemanasan global. 
 Pembakaran Sampah Secara Berlebihan : Pembakaran sampah berlebihan yang dilakukan secara
massal akan menyebabkan terjadinya pemanasan global karena dari hasil pembakaran sampah tersebut
adalah gas metana, yang dapat memerangkap panas. 

Dampak Pemanasan Global (Global Warming)

Pemanasan global mempunyai dampak/ akibat yang sangat luas yang tentunya memberikan pengaruh bagi
kehidupan di bumi, terutama kehidupan manusia. Dampak pemanasan global adalah sebagai berikut... 

 Gunung-gunung es akan mencair 


 Curah hujan akan meningkat dan badai akan sering terjadi
 Air tanah cepat menguap yang akan menyebabkan kekeringan
 Angin akan bertiup lebih kencang dengan pola yang berbeda-beda yang dapat membentuk angin puting
beliung
 Cuaca menjadi sulit diprediksi dan lebih ekstrem, baik itu hujan ekstrem atau kekeringan ekstrem
 Kenaikan permukaan laut yang sangat banyak akan menyebabkan Tsunami, banjir dan pulau-pulau akan
tenggelam. 
 Menyebabkan kekeringan di wilayah pertanian sehingga tanaman akan rusak 
 Dapat mengakibatkan gagal panen akibat dari cuaca yang ekstem dengan terjadi banjir yang
mengakibatkan tanaman pertanian akan terendam
 Meningkatnya hama pangan akibat dari perubahan iklim 
 Populasi hewan dan tumbuhan akan menurun 
 Meluasnya berbagai penyakit yang dapat menyerang manusia seperti DBD, malaria. 
 Meningkatnya kasus orang meninggal akibat dari cuaca yang panas seperti jantung, stroke, dehidrasi,
dan stress.
Apa yang dapat dilakukan Remaja dalam Mengatasi / mengurangi Global Warming

1. Mengurangi pemakaian bahan yang dapat memicu GRK, seperti :


a. Mengurangi pemakaian spray (parfum,pengharum ruangan, obat nyamuk dll)
b. Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, atau mengurangi gas emisi pada kendaraan bermotor
c. Tidak merokok
d. Mengurangi kegiatan pembakaran (membakar sampah dll)
2. Melakukan kegiatan cinta lingkungan
a. Menanam pohon yang banyak menyerap CO2 seperti ; Biola cantik, Tali pecut.
b. Menanam pohon yang banyak mengikat air seperti manggis
c. Mengadakan kegiatan BAKTI SOSIAL seperti turut melakukan penghijauan di lahan gundul
d. Membuat taman di sekolah maupun di rumah
3. Menghemat energi
a. Menghemat pemakaian listrik, seperti mematikan lampu jika tidak dipakai
b. Mempelopori penggunaan energi alternatif seperti penggunaan energi matahari, energi angin,
energi air `
4. Mengolah Sampah
a. Mengolah sampah organik menjadi pupuk
b. Mengolah sampah an organik seperti plastik dll untuk dijadikan barang yang bisa di pakai kembali

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK

a. Beberapa peserta didik mencari informasi cara mengantisipasi/mengurangi dampak pengaruh


pemasanan global dalam kehidupan sehari-hari.

b. Peserta didik membuat poster atau slogan terkait dengan tema “dampak pemanasan global” dan
mempublikasikannya melalui media sosial.

Anda mungkin juga menyukai