Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )

Setelah mempelajari Bab ini mahasiswa diharapkan :

 Dapat menjelaskan definisi pondasi

 Dapat mengetahui jenis pondasi dangkal

 Dapat mengetahui jenis keruntuhan pondasi dangkal

Bangunan konstruksi sipil terbagi menjadi 3 bagian :


 Bangunan atas ( super struktur )

 Bangunan bawah ( sub struktur / pondasi )

 Tanah disekitar dan dibawah bangunan

1.1 Definisi

Suatu bagian konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penopang bangunan

dan meneruskan beban bangunan atas ( upper strukture ) ke lapisan tanah yang cukup

kuat daya dukungnya.

Adapun gaya-gaya yang harus ditopang :

- Gaya vertikal

- Gaya horizontal

- Momen guling

Akibat gaya vertikal

= P/A

Akibat gaya horizontal

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali
Buku Ajar Teknik Pondasi I I-1
Sf = > 1,5

Akibat momen guling

Sf = > 2.0

1.2 Persyaratan Pondasi

Secara spesifik pondasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

 Kekuatan ------- artinya pondasi harus memiliki kapasitas dukung yang cukup

untuk menahan beban yang bekerja.

 Deformasi --------- artinya penurunan yang terjadi sampai pada batas-batas yang

diperbolehkan.

Perbedaan penurunan ∆S antara kolom 1/150 L hingga 1/300 L, agar syarat

terpenuhi dapat digunakan balok sloof struktur. Hal ini menjadi tidak ekonomis

untuk bangunan 5-6 lantai karena dimensi balok sloof dapat mencapai tinggi 150

cm. Oleh sebab itu untuk menghitung deformasi sebaiknya digunakan metoda

rekayasa daya dukung tanah dengan didasarkan pada kapasitas daya dukung

dengan penurunan 1 inci.

1.3 Jenis Pondasi

1. Jenis pondasi berdasarkan rasio D/B

Pondasi dangkal -------- jika D/B < 1

Pondasi Batu Kali

Telapak: individual spread footing. Continuous footing.

Combine footing, Mat footing/ raft.

Pondasi dalam ----------- jika D/B > 4-5

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali
Buku Ajar Teknik Pondasi I I-2
Tiang Pancang, Sumuran/kaison

2. Jenis pondasi berdasarkan Jenis Bangunan

Pondasi untuk gedung -------- Sederhana; pondasi menerus batu kali

Tingkat tinggi; dengan atau tanpa basement

Pondasi untuk mesin ----------- Direncanakan terhadap getaran

Pondasi untuk menara --------- Tugu, cerobong asap, tower listrik, pemancar

(gaya aksial kecil, gaya horizontal besar)

Pondasi di bawah air ----------- jembatan dan dermaga

(gaya aksial dan horizontal besar)

1.4 Kriteria Pemilihan Pondasi

Faktor yang harus dipertimbangkan jika menggunakan fondasi dangkal :

1. Kedalaman lapisan tanah keras

2. Muka air tanah , makin besar w makin kecil d akan mempengaruhi tegangan

3. Penurunan.

Secara umum hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan macam / jenis

fondasi (syarat umum pondasi):

a) Kedalaman tanah fondasi

Cukup untuk menjamin tidak ada desakan dari tanah (tidak bergeser) min 60 cm,

bebas dari perubahan musim/gangguan alam min 1 m atau dibawah level

scouring dan tanah organik

b) Sistem pondasi aman terhadap geser,guling, kapasitas dukung tanah/setlement

dan longsor massa pada daerah berbukit 9banyak parameter yang tidak

diketahui)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali
Buku Ajar Teknik Pondasi I I-3
c) Pondasi aman terhadap bahan-bahan reaktif (awet), tidak boleh retak dan tidak

boleh melentur berlebihan

d) Pondasi ekonomis baik dalam tinjauan struktur maupun pelaksanaan.

e) Pondasi ramah lingkungan (tidak menarik bengunan sekitar akibat setlement).

f) Pondasi fleksibel terhadap kondisi sekitar (perencana harus meninjau kondisi

lapangan sebelum mendesain pondasi).

1.5 Permasalahan-permasalahan pada fondasi :

Permasalahan umum :

1. Stabilitas (daya dukung, geser dan guling )


2. Perbaikan tanah

3. Kelongsoran lereng

4. Pengaruh muka air tanah

Permasalahan khusus :

1. Getaran

2. Daerah lendutan tambang ( tambang minyak , air dsb )

3. Ledakan

4. Gempa bumi.

Dalam perencanaan fondasi dangkal masalah yang perlu diperhatikan :

1. Penentuan kedalaman fondasi

2. Struktur fondasi harus stabil

3. Penurunan yang terjadi harus lebih kecil dari penurunan ijin

4. Struktur harus kuat

5. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan harus baik.

Sedangkan dalam perencanaan fondasi dalam hal yang perlu diperhatikan :


----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali
Buku Ajar Teknik Pondasi I I-4
1. Jenis fondasi yang digunakan harus sesuai dengan beban jenis tanah dan

lingkungan

2. Kekuatan dan daya dukung harus memadai

3. Penurunan harus lebih kecil dari penurunan ijin

4. Pelaksanaannya tidak menimbulkan kebisisngan.

Pemecahan masalah fondasi :

1. Mekanika tanah 4. Ekonomi

2. Ilmu bahan 5. Pengalaman

3. Geologi

1.6 Faktor yang harus dipertimbangkan terhadap perencanaan dan

pelaksanaan:

1. Muka air tanah (m a t)

Berdampak tehadap kapasitas dukung, stabilitas keseluruhan, gangguan dewatering

(mengeringkan sumur tetangga), dan teknik pelaksanaan (lempung becek diinjak-

injak pekerja secara berlebihan dapat merusak kapasitas dukung tanah). Pondasi bisa

miring pada tanah granular terenndam air akibat gerusan pada dasar pondasi,

(Gambar 1.1) sehingga disarankan jangan di bawah m a t , atau dengan teknik

pelaksanaan yang baik.

Gambar 1.1 Kondisi m.a.t

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali
Buku Ajar Teknik Pondasi I I-5
2. Pondasi baru dekat pondasi lama

Pondasi lama akan terbawa turun juga akibat beban pondasi baru. Solusinya dengan

pengaturan jarak yang cukup (sebaran beban 1 : 1) atau gunakan sheet pile (Gambar

1.2)

Gambar 1.2 Pondasi lama dibawah pondasi baru

Suku ke-2 kapasitas dukung tanah akan hilang, sehingga kapasitas dukung menjadi
berkurang. Solusinya dengan pengaturan jarak yang cukup (sebaran 1:1) atau gunakan
sheet pile/buis beton (Gambar 1.3)

Gambar 1.3 Pondasi lama di atas pondasi baru

Volume konstan akan menggeser tanah secara lateral dan bangunan kecil akan

terdorong kesamping. Dapat juga bangunan kecil akan terbawa turun. Jika bangunan

besar turun 5 cm biasa saja, tetapi kalau bangunan kecil bagaimana? Solusinya buat

pondasi pile/tiang hingga lapisan keras/batuan (Gambar 1.4)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali
Buku Ajar Teknik Pondasi I I-6
Gambar 1.4 Penggunaan pondasi tiang

3. Berkaitan dengan aliran air (erosi)

Dasar pondasi harus dibawah pangaruh gerusan (Gambar 1.5)

Gambar 1.5 Pondasi / pilar jembatan

4. Pondasi diatas tanah pasir yang tidak padat

Masalah yang timbul adalah setlement, erosi air baik dipermukaan maupun

didalam tanah. Untuk mencegah dampak erosi permukaan diperlukan kedalaman

pondasi yang cukup, namun untuk erosi yang berada didalam tanah diusahakan jangan

ada pemompaan atau aliran air (Gambar 1.6)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali
Buku Ajar Teknik Pondasi I I-7
Gambar 1.6 Pondasi diatas tanah pasir yang tidak padat

5. Pondasi diatas tanah ekspansif

Sifat tanah ekspansif: pada saat basah mengembang dan pada saat kering tanah

menyusut baik kearah vertikal (dominan) maupun horizontal. Pada saat hujan/basah

pondasi akan terdorong masuk (Gambar 1.7a), dan pada saat kering lantai cendrung

akan terangkat (Gambar 1.7b).

(a) (b)

Pada jalan raya jika penyusutan tidak bersamaan, aspal akan pecah-pecah.

Sedangkan pada saat pengembangan kapasitas dukung tanah mengecil yang dapat

berakibat penurunan tidak merata (Gambar 1.7 c &d)

(c) (d)

Gambar 1.7 Pondasi diatas tanah ekspansif

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali
Buku Ajar Teknik Pondasi I I-8
Solusi : Mengganti tanah dengan tanah yang baik, perbaikan tanah dengan bahan kimia

(semen/kapur) , pengontrolan kadar air agar tidak terjadi pengembangan dan penyusutan.

Untuk pondasi dapat dipasang rongga pengatur kembang susut (Gambar 1.8)

Gambar 1.8 Pondasi dengan rongga kembang susut

Untuk pemasangan tegel rumah diatas tanah ekspansif disarankan seperti

gambar 1.9

Gambar 1.9 Stabilisasi

Sedangkan untuk pondasi telapak disarankan untuk mengganti lapisan ekspansif

dengan jenis tanah yang tidak ekspansif (Gambar 1.10)

Gambar 1.10 Pondasi telapak pada tanah ekspansif

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bali
Buku Ajar Teknik Pondasi I I-9

Anda mungkin juga menyukai