(20 05 2022) Identifikasi Isu Actual Ghozy
(20 05 2022) Identifikasi Isu Actual Ghozy
Angkatan/Kelompok : 38/1
Lembaga Penyelenggaraan
Pelatihan : LAN RI
Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Actual Sumber Isu Kondisi saat ini
diharapkan
1. Timbulnya Nomor SIMBG (Sistem Terdapat 2 nomor Nomor registrasi
registrasi PBG Informasi registrasi berulang didapatkan setelah
(Persetujuan Bangunan Manajemen sebelum proses terverifikasi untuk
Gedung) maupun SLF Bangunan verifikasi pada menghindari
(Sertifikat Laik Fungsi) Gedung) SIMBG pada permohonan
yang berulang akibat tanggal 12 Mei berulang dan
nomor registrasi didapat 2022 kemudahan
sebelum proses perbaikan data
verifikasi
2. Masih terdapat jasa calo Mal Pelayanan Pemohon masih Pemohon secara
dalam proses perizinan Publik (MPP) memakai jasa calo langsung mengurus
PBG dan SLF Banyuwangi dalam untuk proses perizinan PBG dan
perizinan PBG dan SLF tanpa jasa calo
SLF
3. Kurangnya pengetahuan Dinas PU Cipta Dalam rentang Pemohon memahami
pemohon mengenai tata Karya Perumahan tanggal 18 – 25 tata cara dan alur
cara dan alur perizinan dan Permukiman April 2022 terdapat perizinan PBG dan
PBG dan SLF Bidang Cipta Karya 50 data pemohon SLF agar
yang masih kurang mempercepat proses
lengkap dan perlu perizinan
perbaikan
4. Masyarakat melakukan Dinas PU Cipta Terdapat 3 Perizinan dilakukan
pembangunan terlebih Karya Perumahan permohonan terlebih dahulu
dahulu dibanding dan Permukiman bangunan dan dibandingkan
perizinan PBG atau SLF Bidang Cipta Karya dalam proses melakukan
verifikasi yang pembangunan
terdata tanggal 12
Mei 2022
5. Kurangnya pengawasan Dinas PU Cipta Terdapat 2 pengkaji Perencana memilik
terhadap perencana Karya Perumahan teknis yang terdata sertifikat dan
yang belum memilki dan Permukiman bulan Mei 2022 pengkaji teknis
Sertifikat maupun Bidang Cipta Karya yang belum memiliki SKA
pengkaji teknis yang memiliki SKA dalam
belum memiliki bulan Mei 2022
Sertififikat Keahlian
(SKA)
Teknik Tapisan Isu AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, Layak)
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa
sekarang;
b. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang
banyak dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;
c. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan
tugas, hak, wewenang dan tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang
prioritas.
Kriteria
No. Isu / Masalah Peringkat
A K P L ∑
1. Timbulnya Nomor registrasi PBG (Persetujuan Bangunan 3 3 3 3 12 5
Gedung) maupun SLF (Sertifikat Laik Fungsi) yang berulang
akibat nomor registrasi didapat sebelum proses verifikasi
2. Masih terdapat jasa calo dalam proses perizinan PBG dan 4 4 5 4 17 2
SLF
3. Kurangnya pengetahuan pemohon mengenai tata cara dan 4 5 5 5 19 1
alur perizinan PBG dan SLF
4. Masyarakat melakukan pembangunan terlebih dahulu 4 3 4 5 16 3
dibanding perizinan PBG atau SLF
5. Kurangnya pengawasan terhadap perencana yang belum 4 3 3 4 14 4
memilki Sertifikat maupun pengkaji teknis yang belum
memiliki Sertififikat Keahlian (SKA)
Keterangan :
Penyebab Akibat
Surroundings System
(Lingkungan) (Sistem)
Kurangnya sosialisasi
pada masyarakat Berlakunya PP 16 tahun
2021 bangunan gedung
Pemohon
Perubahan dari IMB
ke PBG
kurang
memahami tata
Masyarakat masih cara dan alur
salah input berkas
perizinan PBG
Skills Suppliers
(Keterampilan) (Pemasok)
Kriteria USG (Urgency, Seriousness, Growth)
a. Urgency: Berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan berkaitan dengan
dimensi waktu;
b. Seriousness: Mengacu pada penyelesaian masalah dikaitkan dengan akibat, bisa menimbulkan
masalah baru; dan
Kriteria
No. Isu / Masalah Prioritas
U S G ∑
1. Media informasi yang kurang informatif tentang alur PBG 5 4 5 14 1
dan SLF
2. Berlakunya PP 16 tahun 2021 bangunan gedung 4 4 3 11 3
3. Perubahan dari IMB ke PBG 4 4 4 12 2
Keterangan : Perhitungannya menggunakan Skala Likert : 1 = sangat kecil/rendah pengaruhnya, 2 =
kecil pengaruhnya, 3 = sedang/cukup pengaruhnya, 4 = besar/tingi pengaruhnya, dan 5 = sangat
besar/tinggi pengaruhnya
Gagasan Pemecahan Isu menggunakan Tapisan Mc Namara
Tapisan Mc NAMARA
No. Alternatif Gagasan Total Ranking
efektifitas kelayakan biaya
1. Pembuatan leaflet dan standing leaflet 5 4 4 13 1
2. Pembuatan video pada media sosial 3 3 5 11 2
3. Pembuatan iklan pada surat kabar atau 3 2 2 7 3
koran
Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5
Berdasarkan pemetaan isu menggunakan tapisan Mc Namara maka terplih gagasan alternatif
sebagai solusi yaitu “Pembuatan leaflet dan standing leaflet” di Dinas PUCKPP.
Matrik Isu
Akar
Penyebab
Isu Strategis Penyebab Alternatif Solusi Solusi Kegiatan
Masalah
Utama
Kurangnya a. Media Media a. Pembuatan Pembuatan
pengetahuan informasi informasi leaflet dan leaflet dan
pemohon yang kurang yang kurang standing standing
mengenai tata informatif informatif leaflet leaflet
cara dan alur tentang alur tentang alur b. Pembuatan
perizinan PBG PBG dan SLF PBG dan SLF video pada
dan SLF b. Berlakunya media sosial
PP 16 tahun c. Pembuatan
2021 iklan pada
bangunan surat kabar
gedung atau koran
c. Perubahan
dari IMB ke
PBG
Judul
Rancangan : “PEMBUATAN LEAFLET DAN STANDING LEAFLET UNTUK MENINGKATKAN
PENGETAHUAN MENGENAI ALUR PBG DAN SLF”
Mentor : “PEMBUATAN BUKU SAKU PANDUAN DALAM PENGURUSAN PBG DAN SLF”
Dikoreksi dan
disetujui Melakukan riset dan membuat materi sosialisasi
mengenai peningkatan informasi PBG dan SLF
Melakukan review hasil uji coba Buku Saku tata cara permohonan PBG dan SLF
Melakukan riset efektivitas Buku Saku tata cara permohonan PBG dan SLF dengan
membandingkan sistem kerja yang selama ini berjalan
Minggu
No. Kegiatan
1 2 3 4
1 Mengkonsultasikan rancangan aktualisasi kepada mentor
2 Melakukan riset dan membuat materi sosialisasi mengenai peningkatan informasi
PBG dan SLF
3 Membuat Buku Saku terkait tata cara permohonan PBG dan SLF Sub Bidang PBG dan
SLF
4 Mengusulkan cetakan Buku Saku pada mentor dan Sub Bidang PBG dan SLF
5 Melakukan sosialisasi Buku Saku kepada seluruh pelaksana pada Sub Bidang PBG dan
SLF di Dinas PU CKPP dan Mal Pelayanan Publik (MPP) Banyuwangi
6 Menerapkan uji coba Buku Saku terkait tata cara permohonan PBG dan SLF
7 Melakukan review hasil uji coba Buku Saku tata cara permohonan PBG dan SLF
8 Melakukan riset efektivitas Buku Saku tata cara permohonan PBG dan SLF dengan
membandingkan sistem kerja yang selama ini berjalan