Anda di halaman 1dari 4

HASIL KEBUDAYAAN INDIA

1. Candi Matahari di Modhera

Candi Hindu di India merupakan bangunan yang lebih memfasilitasi metafisik daripada
kebutuhan fisik. Secara simbolis, candi Hindu merupakan penghubung antara dewa-dewa dan
dunia manusia.
Interior candi Hindu sering seperti gua: gelap; sebagai ruang masuk ke kedalaman jiwa
manusia. Oleh karenanya merancang dan membangun candi Hindu bersifat sakral. Pada
setiap tahapan pembangunan, para pendeta melakukan ritual mengusir pengaruh buruk yang
berbahaya.
Idealnya, lokasi candi dekat dengan air dan pohon-pohon, dan bahan bangunan yang
digunakan batu. Budaya India menyebar kebanyakan ke Asia Tenggara, seperti ke Myanmar,
Kamboja, Thailand, juga Indonesia. Semua menghasilkan versi sendiri dari bentuk
arsitektural India. Demikian pula di Indonesia, candi Hindu bentuknya agak sedikit berbeda
dengan candi Hindu di India.

2. Harappa
Sebuah peradaban tinggi bernama Harappa pernah berada di India pada ribuan tahun yang
lalu dengan lay-out kota yang sangat canggih.

Kejayaan Sebuah Peradaban


Munculnya peradaban Harappa lebih awal dibanding kitab Veda, saat itu bangsa Arya belum
sampai India. Waktunya adalah tahun 2500 sebelum masehi, bangsa Troya mendirikan kota
Harappa dan Mohenjondaro serta kota megah lainnya didaerah aliran sungai India. Tahun
1500 sebelum masehi, suku Arya baru menjejakkan kaki di bumi India Kuno.
Asal mula peradaban India, berasal dari kebudayaan sungai India, mewakili dua kota
peninggalan kuno yang paling penting dan paling awal dalam peradaban sungai India, yang
sekarang letaknya di kota Mohenjodaro, propinsi Sindu Pakistan dan kota Harappa dipropinsi
Punjabi.
Menurut penentuan karbon 14, keberadaan kedua kota ini seharusnya adalah antara tahun
2000 hingga 3000 sebelum masehi, lagi pula kota Harappa mengekskavasi perkakas batu 10
ribu tahun lampau. Luasnya kurang lebih 25 km persegi.
Awal abad ke-20, arkeolog Inggris Marshell mengekskavasi kota kuno Mohenjondaro dan
Hara. Hasilnya tingkat kesibukan dan keramaian kedua kota tersebut membuat Marshell
terkejut. Ini adalah bekas ibukota dua negara merdeka pada jaman peradaban sungai India
antara tahun 2350-1750 sebelum masehi, penelitian lebih lanjut menghasilkan perhitungan,
dua kota masing-masing terdapat sekitar 30 hingga 40 ribu penduduk, lebih banyak
dibanding penduduk kota London yang paling besar pada abad pertengahan.
Kota dibagi 2 bagian yaitu kota pemerintahan dan kota administratif. Kota administratif
adalah daerah pemukiman, tempat tinggal yang padat dan jalan raya yang silang menyilang,
kedua sisi jalan banyak sekali toko serta pembuatan barang-barang tembikar. Kota
pemerintahan adalah wilayah istana kerajaan. Fondasi bangunan yang luas membuat jarak
terhadap penduduk, pagar tembok yang tinggi besar disekeliling dan menara gedung
mencerminkan kewibawaan Raja. Sistim saluran air bawah tanah yang sempurna dengan
menggunakan bata membuat kehidupan kota manusia sudah berubah menjadi nyata

Puing-puing menunjukkan Harappa merupakan sebuah kota yang mempunyai rancangan


bangunan disekeliling ruang lingkup tertentu, kurang lebih menggunakan bahan yang sama,
segalanya sangat teratur, bahwa pada tahun 3000 sebelum masehi, orang-orang membangun
kota dengan skala yang sedemikian, memperlihatkan tingginya peradaban mereka. Kedua
kota ini hilang pada tahun 1750 sebelum masehi, kira-kira dalam waktu 1000 tahun
kebelakang, didaerah aliran sungai India tidak pernah ada lagi kota yang demikian
megahnya, namun pada 500 tahun lampau, ketika bangsa Arya datang menginvasi,
kebudayaan Harappa sudah merosot.
Sejarah peradaban India kuno lalu menampakkan suatu kondisi patah, hingga muncul
kerajaan baru pada abad ke-6 sebelum masehi, peradaban kota baru jaya kembali di aliran
sungai India. Perkembangan peradaban tinggi India kuno terhadap bangkit dan musnahnya
budaya Harappa, telah menambah sebuah misteri pada peradaban India.

3. Arsitektur Hoysala

Arsitektur Hoysala (bahasa Kannada: ಹೊಯ್ಸ ಳ  ವಾಸ್ತು ಶಿಲ್ಪ ) adalah gaya bangunan yang

berkembang dibawah kepemimpinan kekaisaran Hoysala yang kini berada


di Karnataka, India, antara abad ke-11 dan abad ke-14. Pengaruh Hoysala berada pada
puncaknya pada abad ke-13 ketika Hoysala mendominasi daerah dataran tinggi Dekan
selatan. Kuil besar dan kecil dibangun selama era ini menjadi contoh gaya arsitektur Hoysala,
termasuk kuil Chennakesava di Belur, kuil Hoysaleswara di Halebidu, dan kuil
Kesava di Somanathapura. Contoh ukiran Hoysala lainnya adalah pada kuil
di Belavadi, Amruthapura, Hosaholalu dan Nuggehalli. Penelitian terhadap gaya arsitektur
Hoysala menunjukan pengaruh Indo-Arya sementara akibat gaya India Selatan lebih jelas.

Aktivitas bangunan kuil kekaisaran Hoysala yang kuat diakibatkan oleh kejadian sosial,
budaya dan politik selama periode tersebut. Transformasi tradisi bangunan
kuil Karnatamerefleksikan tren religius yang dipopulerkan oleh
filsuf Vaishnava dan Virashaiva dan juga kecakapan perkembangan militer raja Hoysala
yang ingin mengungguli maharaja Chalukya Barat dalam bidang artistik. Kuil dibangun lebih
dahulu sebelum kemerdekaan Hoysala pada abad ke-12 yang merefleksikan pengaruh
signifikan Chalukya Barat, sementara kuil selanjutnya menahan beberapa fitur penting pada
seni Chalukya, tetapi memiliki beberapa ornamentasi dan dekorasi yang berdaya cipta,
memunculkan keunikan artis Hoysala. Sekitar seratus kuil masih ada di Karnataka,
kebanyakan di distrik Malnad, tempat asal Raja Hoysala.

Anda mungkin juga menyukai