Anda di halaman 1dari 31

ARSITEKTUR

INDIA
KELOMPOK:

AKMAL FAUZAN Z.
ANNISA FEBRIANTI
AULIA MUFTI A
M REZA ABIMAZAH
ALFARIZKY
MASA
KEJAYAAN
& WILAYAH
KEKUASAA
SOSIOLOGI N
& PERKEMBANGAN
KEKUASAAN
SISTEM
POLITIK

ARSITEKTU
R
INDIA TATA
BUDAY
LETAK
A
KOTA

FILSAFAT BANGUNA
& N YANG
SIGNIFIKAN
FALSAFAH
MASA KEJAYAAN &
WILAYAH KEKUASAAN

Peradaban Wijayanagara
Lembah  (1336 M
Sungai Indus - 1565 M)
(2800 SM- Maru-
1800 SM) Gurjara Arsitektur
(Abad ke-6) Kolonial
(1857 M-
1947 M)

Hoysala
Periode
( 1100 M - Era Islam
Maha dan Mughal
Janapadas
1400 M)
(1526 M-
(600 SM- 1857 M)
400SM)
PERADABAN LEMBAH
SUNGAI INDUS
(2800 SM-1800 SM)

Terletak di wilayah barat teluk


India
Terkenal dengan kotanya
yang dibangun dari batu bata,
sistem drainase pinggir jalan,
dan rumah-rumah bertingkat
PERIODE MAHA JANAPADAS
(600 SM-400SM)

Contoh bangunan yaitu


Sanchi Stupa, abad ke-3.
Merupakan bangunan batu
tertua di india. Stupa ini
dimahkotai Chatra, struktur
seperti payung yang
menyimbolkan keagungan.
ABAD PERTENGAHAN
Hoysala (1100-1400 M)
 Lebih memperhatikan setiap
detail dan pengrajin
 Contoh bangunan yaitu Kuil
Chennakeshava, di Karnata

Wijayanagara (1336 - 1565 M)
 Kuil-kuil yang dibangun memiliki
unsur-unsur otorias politik.
 Gaya Wijayanagara seperi
Hoysala
ERA ISLAM DAN MUGHAL (1526 M-1857 M)
Indo-islam
• Ciri khasnya yaitu penggunaan
lengkungan dan seni islam. Mughal (abad ke-16 hingga 18)
• Contohnya Qutb Minar • Ciri khasnya yaitu pemakaian ukiran
dan marmer yang timbul dengan
kombinasi warna maupun putih
• Contohnya Masjid Jami Delhi dan Taj
Mahal
ARSITEKTUR KOLONIAL (1857 M-1947 M)

• Ciri khasnya yaitu gaya


kerajan-kerajaan Inggris
• Contoh Rastrapathi Bhavan
di New Dehli.
TATA LETAK KOTA

• Terdiri dari permukiman perkotaan kuna termasuk kota metropolitan


• Struktur kota berbentuk grid diikuti jalur drainase di sepanjang jalan
umum dikelilingi oleh banteng
• Tipe bangunan penting lainnya adalah lumbung, tempat berdagang,
pemandian umum yang diyakini sebagai tempat pemujaan untuk
kesuburan.
• Keseragaman tatanan kota, tipologi bangunan, dan ukurannya
yang terbuat dari batu bata bakar menunjukkan koordinasi yang
baik antara sosial dan politik pada saat itu.
• Kota dibagi 2 bagian yaitu Kota pemerintahan dan Kota
administratif.

Kota administratif adalah daerah pemukiman, tempat tinggal yang


padat dan jalan raya yang silang menyilang, kedua sisi jalan banyak
sekali toko serta pembuatan barang-barang tembikar.

Kota pemerintahan adalah wilayah istana kerajaan. Fondasi


bangunan yang luas membuat jarak terhadap penduduk, pagar
tembok yang tinggi besar disekeliling dan menara gedung
mencerminkan kewibawaan Raja. Wilayah Kota dibagi atas beberapa
bagian atau blok yang dilengkapi jalan yang ada aliran airnya.
BANGUNAN
YANG
SIGNIFIKAN
BENTUK BANGUNAN
Selama abad pertengahan, kuil Hindu dibuat dari pahatan
dinding tebing atau bukit.
Arsitektur Hindu terkenal dengan formula Vastupurusha mandala
(tatanan untuk bangunan sakral).
Tatanan ini mengambil bentuk manusia dalam posisi semedi di
dalam grideon yang secara konsistens mengatur rancangan
bentuk kuil di wilayah India.
Kuil-kuil hindu menggunakan bentuk
empat persegi yang menyimbolkan
kestabilan dan kekekalan.
ciri lain dari arsitektur hindu yaitu
penggunaan sistem trabeate yaitu
massive block dari batu yang menjadi
material dasar dalam pembangunan kuil
India.
Mandala empat segi atau charta firasat
arsitek Hindu, mengandung 64 atau 81
kotak. Brahma, dewa utama menduduki
empat segi tengah. Dewa-dewa lain
menduduki tempat-tempat di penjuru.
PRINSIP PERANCANGAN KUIL HINDU
1. Garbha griha
Merupakan bagian utama dan terpenting dari kuil dan merupakan
inti/induk bangunan yang disebut vimana
Denahnya berbentuk bujursangkar & terdapat bagian yang tegak lurus
terbuat dari batu dan granit yang didekorasi dengan pilaster dan ornamen.
2. Pelataran depan atau Mandapa

Merupakan ruang bagian luar yang


sebagian dilingkupi dinding yang
memiliki pintu. Satu pintu sebagai
penghubung ke vimana sedangkan
pintu lain sebagai akses jalan dan
masuknya cahaya ke ruang dalam.
3. Gerbang Piramid ‘ Gopura’

Gerbang atau Gopura adalah jalan


masuk kompleks halaman kuil yang
berbentuk persegi yang biasanya
mengitari vimana.

Bentuk gapura indentik dengan vimana,


meskipun demikian terdapat satu sisi
yang lebih besar dan lebih panjang.
Pada sisi yang panjang terdapat bukaan
yang biasanya 1/4-1/7 dari lebarnya.
4. Hall berpilar atau ‘ Choultri’,

Choultri merupakan bangunan extra di sekitar kompleks kuil. Biasanya


digunakan untuk berbagai kegiatan upacara: tarian, nyanyian dan
upacara perkawinan. Pada awalnya sebagai beranda (porches),
kemudian berkembang menjadi ruang untuk berbagai kegiatan
terutama untuk upacara yang berhubungan dengan perkawinan.
5. Stupa

Stupa adalah monumen untuk


memperingati Budha dan para
pengikutnya. Berbentuk setengah
bulatan yang secara filosofis
melambangkan “kubah syurga”
(Dome of Heaven) atau
melambangkan struktur kosmik
yang menetap terbuat dari batu
atau tanah atau material lainnya
dengan struktur dan konsep
arsitektural
6. Chaitya Griha

Chaitya griha adalah tempat meditasi para sami


Budha dalam mempelajari ajaran Budha, kata ini
berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya
tempat suci.

Chaitya terdiri dari barisan tiang yang beratap, di


ujungnya yang membentuk membentuk garis
keliling melingkari stupa yang ada didalamnya.

Pada beberapa site dari tipikal chaitya ada yang


berbentuk sekuen dari bentuk persegi diakhiri
dengan ruang suci tempat stupa.
7. Vihara (Monasteries)

Monasteries (Vihara) merupakan asrama


atau tempat tinggal para sami Buddha
selama mereka bermeditasi.

Vihara terdiri dari ruang-ruang sel kecil


yang terisolasi dan ruang bersama
berupa hall yang dikelilingi oleh tiang-
tiang ( portico) yang merefleksikan ruang
komunal dari asrama, sehingga vihara
dikenal sebagai hall dengan serambi.
Taj Mahal

Mohenjo-daro,
Lembah Indu
Fatehpur
Sikri

Kuil
Akshardham,
New Delhi
ALIRAN FILSAFAT
• Carvaka • Sankhya dan Yoga
Aliran ini tidak menerima kehidupan Kategori fundamental dari kenyataan
setelah kematian adalah jiwa (purusa) dan materi
• Jainisme (prakrti)
Menolak seluruh otoritas Veda. • Purva Mimamsa
Setiap pendapat adalah sah. Diawali sebagai usaha untuk
Menghargai perbedaan yang menjelaskan hakikat hukum,
dikarenakan adanya kompleksitas peraturan dan kewajiban dengan
realitas ketaatan terhadap perintah dan
• Budhisme larangan Veda
dengan pesimisme sebagai ciri • Vedanta
khasnya. Filsafat dengan sistem yang
• Nyanya dan Vaisesika beragam, yaitu realis, idealis,
monistis, atau pluralis
Memandang realitas dengan
pandangan pluralistis
FALSAFAH

Babakan Veda
agama, falsafah, sastra, legenda, mitos dan adat istiadat bercampur dan
saling dikaitkan satu dengan yang lain. 
Babakan Viracarita atau Epos

• Falsafah India ditandai dengan penyajian gagasan secara tidak


langsung melalui karya sastra seperti fable dan viracarita (cerita
kepahlawanan). contohnya Mahabharata karangan wiyasa
dan Ramayana karangan walmiki.
Aliran Falsafah Ortodoks

• Pada babakan ini falsafah berkembang dengan suburnya di India. Pada


kurun ini mulai muncul aliran-aliran seperti materialisme, skeptisisme,
naturalisme.
Babakan Sutra
mazab falsafah mulai disusun secara lebih sistematik dan giat
diperdebatkan sehingga dari masing-masing mazab tumbuh
aliran-aliran pemikiran yang lebih kecil.
KEBUDAYAAN
Kebudayaan India penuh dengan sinkretisme dan pluralisme. 
Kebudayaan ini terus menyerap adat istiadat, tradisi, dan pemikiran
dari penjajah dan imigran sambil terus mempertahankan tradisi yang
sudah mapan dan menyebarluaskan budaya India ke tempat-tempat
lain di Asia.

Kebudayaan tradisional India memiliki hirarki sosial yang relatif ketat.


Sejak usia dini, anak-anak diajari tentang peran dan kedudukan
mereka dalam masyarakat.Tradisi ini diperkuat dengan kepercayaan
kepada dewa-dewa dan roh yang dianggap berperan penting dan tak
terpisahkan dari kehidupan mereka.
SOSIOLOGI
Kondisi masyarakatnya tidak bisa terlepas dari sitem agama Hindu yang mempengaruhinya
dengan membagi masyarakat dalam empat kasta
1. Brahmana
2. Ksatria
3. Waisya
4. Sudra
Bangsa Arya termasuk 3 kasta yang tertinggi, sedangkan orang Dravida di masukkan dalam
kasta Sudra. Di luar ke empat kasta tersebut masih terdapat lagi satu golongan besar yang
nasibnya sangat menyedihkan yaitu golongan Paria, mereka tidak masuk apa-apa.
Secara umum rakyat menikah diantara kastanya masing-masing dan perkawinan antar kasta
sangat jarang terjadi. Poligami banyak diterapkan dalam masyarakat, tetapi kaum wanita
tidak di bolehkan menikah untuk kedua kalinya .
SISTEM POLITIK & KEKUASAAN

Sistem pemerintahan terdiri dari Raja,


Menteri, Kepala Propinsi ( Uparika ), Kepala
Para Menteri bertugas membantu dan
Distrik dan Kepa Desa.
memberi saran kepada raja. Dalam sistem
kerajaan ini juga ada propinsi-propinsi bagian
dari kerajaan yang di kepalai oleh Uparika.
Raja sebagai kepala administrasi yang juga
menggabungkan semua kekuatan legislatif,
eksekutif, yudikatif dam militer dalam dirinya.
Kemudian propinsi juga di bagi kedalam
Jabatan ini bersifat turun temurun tetapi
beberapa distrik yang disebut Vaisaya
kadang raja juga dipilih.
( petugas distrik disebut Vaisayapati ).
Sedangkan desa merupakan unit terkecil
administrasi yang dikepalai oleh Panchayat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai