Protein
1. Enzim
Protein yang paling bervariasi dan mempunyai kekhususan tinggi adalah protein
yang mempunyai fungsi katalisa, yakni enzim. Hampir semua reaksi kimia biomolekul
organik di dalam sel dikatalisa oleh enzim. Lebih dari 2000 jenis enzim, masing-masing
dapat mengkatalisa reaksi kimia yang berbeda, telah ditemukan dalam berbagai bentuk
kehidupan.
2. Protein Transport
Protein transport di dalam plasma dara mengikat membawa molekul atau ion
spesifik dari satu organ ke organ lain. Hemoglobin pada sel dara merah mengikat oksigen
ketika dara melalui paru-paru, dan membawa oksigen ini ke jaringan periferi. Di sini
oksigen dilepaskan untuk melangsungkan oksidasi nutrien yang menghasilkan energi.
Plasma dara mengandung lipoprotein, yang membawa lipid dari hati ke organ lain.
Protein transport lain terdapat di dalam membran sel dan menyesuaikan strukturnya
55
untuk mengikat dan membawa glukosa, asam amino, dan nutrien lain melalui membran
menuju ke dalam sel.
5. Protein Struktural
Banyak protein yang berperan sebagai filamen, kabel, atau lembaran penyangga
untuk memberikan struktur biologi kekuatan atau proteksi. Komponem utama dari urat
dan tulang rawan adalah protein serabut kolagen, yang mempunyai daya renggang yang
amat tinggi. Hampir semua konponem kulit adalah kolagen murni. Persendian
mengandung elastin, suatu protein struktural yang mampu meregang ke dua dimensi.
Rambut, kuku, dan bulu burung atau ayam terdiri terutama dari protein tidak larut, yang
liat, keratin komponen utama dari serat sutra dan jaring laba-laba adalah protein fibroin.
6. Protein Pertahanan
Banyak protein mempertahankan organisme dalam melawan serangan oleh
spesies lain atau melindungi organisme tersebut dari luka. Imunoglobulin atau antibodi
pada vertebrata adalah protein khusus yang dibuat oleh limposit yang dapat mengenali
dan mengendapkan atau menetralkan serangan bakteri, virus, atau protein khusus dari
spesies lain. Fibrinogen dan trombin merupakan protein penggumpal dara yang menjaga
kehilangan dara jika sistem pembulu terluka. Bisa ular, toksin bakteri, dan protein
tumbuhan beracun, seperti risin. Juga tampaknya berfungsi dalam pertahanan tubuh.
56
7. Protein Pengatur
Beberapa protein membantu mengatur aktivitas seluler atau fisiologi. Di antara
jenis ini, terdapat sejumlah hormon, seperti insulin yang mengatur metabolisme gula, dan
kekurangannya, menyebabkan penyakit diabetes, hormon pertumbuhan dan pituitary dan
hormon paratiroid, yang mengatur transpor Ca2+ dan fosfat. Protein pengatur lain, yang
disebut represor mengatur biosintesa enzim oleh sel bakteri.
8. Protein lain
Tedapat banyak protein lain yang fungsinya agak eksotik dan tidak mudah
diklasifikasikan. Monelin, suatu protein tanaman dari Afrika mempunyai rasa yang amat
manis. Protein ini sedang dipelajari sebagai pemanis makanan yang tidak menggemukan
dan tidak beracun, untuk manusia. Plasma dara beberapa ikan Antartika mengandung
protein antibeku yang melindungi dara ikan dari pembekuan. Persendian sayap beberapa
insekta dibuat dari protein resilin, yang bersifat hampir sempurna elastis.
Merupakan hal yang luar biasa bahwa semua protein ini, dengan sifat dan fungsi
yang amat berbeda, terbuat dari 20 asam amino yang sama.
57
Gambar 30. Protein globular dan serabut
C. ASAM AMINO
Protein adalah makromolekuler yang paling berlimpah di dalam sel hidup dan
merupakan 50% atau lebih berat kering sel. Protein ditemukan di dalam semua sel dan
semua bagian sel. Protein juga amat bervariasi; ratusan jenis yang berbeda dapat
ditemukan dalam satu sel. Tambahan lagi, protein mempunyai berbagai peranan biologis,
karena protein merupakan instrumen molekuler yang mengekspresikan informasi genetik.
Kunci struktur ribuan protein yang berbeda-beda adalah gugus pada molekul unit
pembangun protein yang relatif sederhana. Semua protein, baik yang berasal dari bakteri
yang paling tua atau berasal dari bentuk kehidupan tertinggi, dibangun dari rangkaian
dasar yang sama dari 20 asam amino yang berikatan kovalen dalam urutan yang khas.
Karena masing-masing asam amino mempunyai rantai samping yang khusus, yang
memberikan sifat kimia masing-masing individu, kelompok molekul 20 molekul unit
pembangun dapat dianggap sebagai abjad struktur protein.
Di dalam bab ini kita juga akan mempelajari peptida, rantai pendek dari dua
atau lebih asam amino yang dihubungkan oleh ikatan kovalen. Yang paling istimewa
adalah sel dapat merangkai ke 20 asam amino yang berbagai kombinasi dan urutan,
menghasilkan peptida dan protein yang mempunyai sifat-sifat dan aktivitas berbeda.
58
Dari unit pembangun ini organisme yang berbeda
dapat membuat produk-produk yang demikian
bervariasi, seperti enzim, hormon, lensa protein
pada mata, bulu burung/ayam, jaringan laba-laba.
Kulit kura-kura (Gambar 32), protein
susu bergizi, enkefalin (senyawa obat bius tubuh),
antibiotika, racun jamur, dan banyak senyawa lain
yang mempunyai aktivitas biologi spesifik.
Gambar 31. Protein keratin pada kulit kura-kura
59
C2. Delapan Asam Amino Mempunyai Gugus R Nonpolar
Gugus R di dalam golongan asam amino ini merupakan hidrokarbon, dan
bersifat hidrofobik (Gambar 33). golongan ini meliputi lima asam amino dengan gugus R
alifatik.
Alanin, valin, leusin, isoleusin, dan prolin, dua dengan lingkaran aromatik
(fenilalanin dan triptofan), dan satu yang mengadung sulfur (metionin). Dari golongan
ini, prolin menarik perhatian kita, karena gugus α-aminonya tidak bersifat bebas, tetapi
disubstitusi oleh sebagian gugus R-nya, menghasilkan struktur melingkar (Gambar 33).
60
Gambar 32. Struktur kimia 20 asam amino
C3. Tujuh Asam Amino Mempunyai Gugus R Polar Tidak Bermuatan
Gugus R dari asam amino polar (Gambar 33) lebih larut di dalam air, atau lebih
hidrofilik, dibandingkan dengan asam amino non polar, karena golongan ini mengandung
gugus fungsionil yang membentuk ikatan hidrogen dengan air. Golongan ini meliputi;
glisin, serin, treonin, sistein, tirosin, asparagin, dan glutamin. Polaritas serin, threonin,
dan tirosin disebabkan oleh gugu hidroksil.; sedangkan pada asparagin dan glutamin oleh
gugus amida, dan pada sistein oleh gugus sulfhidri atau gugus tiol. Gugus R pada glisin,
suatu atom hidrogen, terlalu kecil untuk mempengaruhi derajat polaritas gugus α-amino
dan α-karboksil yang tinggi
Asparagin dan glutamin
adalah amida dari dua asam amino
lain yang juga ditemukan sebagai
unit pembangun protein asam
aspartat dan asam glutamat,
berturut-turut yang dihasilkan oleh
hidrolisis asam atau basa dari
Gambar 33. Struktur Sistein dan Sistin asparagin dan glutamin.
Sistein dan tirosin mempunyai gugus R yang mempunyai gugus R yang cenderung
melepaskan ion H+, tetapi juga gugus tiol dari sistein dan gugus hidroksil fenol dari
tirosin hanya sedikit terionisasi pada pH 7,0.
Sistein perlu diperhatikan karena alasan lain, senyawa ini dapat berada dalam
dua bentuk pada protein, sebagai sistein, atau sistin. Dihasilkan bila dua molekul sistein
diikat secara kovalen oleh jembatan disulfida yang dibentuk oleh oksidasi gugus tiol
(Gambar 34). Sistin memegang peranan khusus di dalam struktur beberapa protein,
misalnya hormon insulin dan imunoglobulin, atau antibodi. Pada protein-protein ini,
kedua tengah bagian dari molekul sistin berfungsi sebagai unit penyusun pada dua rantai
polipeptida yang berbeda, yang karenanya disambung oleh ikatan disulfida.
61
Sambungan sistin ini tidak biasanya ditemukan di dalam protein intraseluler,
tetapi umum dijumpai pada protein yang disekresi dan berfungsi di dalam cairan
ekstraseluler.
C4. Dua Asam Amino Mempunyai Gugus R Bermuatan Negatif (Asam)
Dua asam amino yang mengandung gugus R yang bermuatan total negatif
dengan pH 7,0 adalah asam aspartat dan asam glutamat, masing-masing mempunyai
tambahan gugus karboksil (Gambar 33). Asam amino ini merupakan senyawa induk
asparagin dan glutamin.
62
Gambar 34. (a) Beberapa asam amino khusus yang ditemukan pada protein. Gugus berwarna
merupakan gugus fungsional yang ditambahkan pada asam amino baku prolin dan lisin. (b)
Desmosin ditemukan didalam protein elastin, dibentuk dari empat molekul lisin, karbon kerangka
lisin diperlihatkan pada banyangan.
Asam amino khusus lain yang penting adalah asam γ-karboksiglutamat yang
ditemukan di dalam protein penggumpal dara protrombin, dan juga di dalam protein lain
yang mengikat ion Ca2+ di dalam fungsi biologinya. Yang lebih kompleks lagi adalah
asam amino khusus desmosin, suatu turunan lisin, yang ditemukan hanya di dalam
protein serat elastin
63