Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

MAROPALEONTOLOGI

ARTHROPODA

Disusun Oleh:
Moh. Slamet Sigit Prakoso
21100118130066

LABORATORIUM SUMBER DAYA ENERGI, SEDIM


EN, DAN PALEONTOLOGI DEPARTEMEN TEKNIK
GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
MARET 2019
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktikum Makropaleontologi, Acara Arthropoda yang disusun oleh
praktikan bernama Moh. Slamet Sigit Prakoso telah diperiksa dan disahkan pada:

hari :

tanggal :

waktu :

Sebagai tugas laporan praktikum mata kuliah Makropaleontologi.

Semarang, 19 maret 2019

Asisten Acara, Praktikan,

Kevin Setyo Adi Nugroho Moh. Slamet Sigit Prakoso


NIM : 21100117120028 NIM : 21100118130066

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Maksud

 Mempelajari sub filum didalam filum Arthropoda

 Mempelajari morfologi pada masing - masing sub filum Arthropoda

 Mendeskripsikan peraga fosil sub filum Arthropoda

 Mengetahui kehidupan sub filum pada saat masih hidup

 Mengetahui umur geologi dari fosil peraga yang diamati

 Mengetahui kegunaan dari fosil sub filum arthropoda

1.2 Tujuan

 Dapat Mempelajari sub filum didalam filum Arthropoda

 Dapat Mempelajari morfologi pada masing - masing sub filum Arthropoda

 Dapat Mendeskripsikan peraga fosil sub filum Arthropoda

 Dapat Mengetahui kehidupan sub filum pada saat masih hidup

 Dapat Mengetahui umur geologi dari fosil peraga yang diamati

 Dapat Mengetahui kegunaan dari fosil sub filum arthropoda

1.3 Waktu dan Tempat

Praktikum makropaleontologi acara arthropoda telah dilaksanakan pada :

hari : kamis

tanggal : 21 maret 2019

waktu : 15.30 WIB

tempat : Gedung pertamina sukowati ruang 202 lantai 2 fakultas teknik


Universitas Diponegoro BAB II
HASIL DESKRIPSI

II.1 Peraga A-4


PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI PRATIKUM MAKROPALEONTOLOGI
FAKULTAS TEKNIK ACARA: Arthropoda
UNIVERSITAS DIPONEGORO NO. PERAGA : A-4
NAMA PRAKTIKAN NIM GEL NAMA FOSIL YANG DIPERIKSA

Moh. Slamet Sigit Prakoso 21100118130066 B Ashapida sp.


HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
Kamis, 21 Maret 2019 15.30 Meliana Atmika Phylum Arthropoda
JENIS PERAGA YANG DIAMATI Kelas Trilobitomorpha
BODI UTUH FRAGMEN MOLD CAST LAIN-LAIN Ordo Ashapida
V Famili Ashapida sp.
Oral Aboral

Ekor/Anus

Spine
Pleuron

Segmen

Tanduk

Memiliki warna putih pucat, dimensi panjang 20cm, lebar 15cm,


dan tinggi 2cm. Jenis fosil maket, hidup secara bentos fegil maupun
pelagis, morfologi berupa spine, tanduk, dan segmen, bagian tubuh
tersusun atas kepala, dada, dan ekor. Taksonomi termasuk kedalam
DESKRIPSI filum arthropoda, subfilum trilobitomorpha, dan nama spesies
ashapida sp. Hidup dilaut dangkal, makanan berupa plankton dan
organisme berukuran kecil. Dapat ditemukan pada lapisan batuan
berumur cambrian awal hingga devon awal. Lingkunga pengendapan
laut dangkal

UMUR GEOLOGI Cambrian - Devonian


LINGKUNGAN Laut dangkal
II.2 Peraga AR-006
HIDUP
NAMA PRAKTIKAN NIM GEL NAMA FOSIL YANG DIPERIKSA
Moh. Slamet Sigit Prakoso 21100118130066 B Pachopoda sp.
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
Kamis, 21 Maret 2019 15.30 Meliana Atmika Phylum Arthropoda
JENIS PERAGA YANG DIAMATI Kelas Trilobitomorpha
BODI UTUH FRAGMEN MOLD CAST LAIN-LAIN Ordo Pachopda
V Famili Phacopoda sp.
Oral Aboral

Ekor / Anus
Pleuron

Segmen

Chepalo(kepal
a

Mata

Memiliki warna putih pucat, dimensi panjang 18cm, lebar 10cm dan tinggi
2cm. Memiliki bentuk kepala yang berukuran besar, morfologi berupa
segmen anus, dan mata. Bagian bagian tubuh tersusun atas bagian kepala,
dada, dan ekor. Hidup secara bentos fegil, makanan berupa palnkton dan
mikroorganisme berukuran kecil. Hidup dilaut dangkal hingga dalam.
DESKRIPSI
Terdapat pada batuan berumur cambrian hingga ordovisium. Jenis fosil
maket

UMUR GEOLOGI Cambrian - ordovisium

LINGKUNGAN Laut dangkal hingga dalam


HIDUP

II.3 Peraga A-2


NAMA PRAKTIKAN NIM GEL NAMA FOSIL YANG DIPERIKSA
Moh. Slamet Sigit Prakoso 21100118130066 B Limulidae sp
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
Kamis, 21 Maret 2019 15.30 Meliana Atmika Phylum Arthropoda
JENIS PERAGA YANG DIAMATI Kelas Merostomata
BODI UTUH FRAGMEN MOLD CAST LAIN-LAIN Ordo Xiposhura
V Famili Limulidae
Dorsal Ventral

Spine
Anus

Kaki

Kepala
Ekor

Peraga A-2 memiliki warna cokelat gelap kehitaman. Dimensi panjang


29cm, lebar 15cm, dan tinggi 2cm. Taksonomi filum arthropoda. Subfilum
Chelicerata. Kelas Merostomata, ordo xiposhura, famili limulidae. Species
limulidae sp. Hidup secara bentos fegil maupun pelagis, lingkungan
pengendapan di zona neritik (0-200m). umur geologi jura. Hidup secara
DESKRIPSI
soliter maupun berkelompok. Makanan berupa organisme berukuran
kecil. Morfologi berupa spine, kepala, ekor, kaki, anus. Bagian tubuh
kepala, dada, dan ekor. Jenis fosil fosil utuh terendapkan pada bagian
keras

UMUR GEOLOGI jurassic

LINGKUNGAN Laut dangkal


HIDUP

II.4 Peraga A-1


NAMA PRAKTIKAN NIM GEL NAMA FOSIL YANG DIPERIKSA
Moh. Slamet Sigit Prakoso 21100118130066 B Phacopoda sp.
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
Kamis, 21 Maret 2019 15.30 Meliana Atmika Phylum Arthropoda
JENIS PERAGA YANG DIAMATI Kelas Trilobitomorpha
BODI UTUH FRAGMEN MOLD CAST LAIN-LAIN Ordo Pachopda
V Famili Phacopoda sp.
Oral Aboral

Marginal spine

Anus / ekor

Segmen
Pleuron

Spine

Mata / kepala

Memiliki warna putih pucat. Dimensi panjang 19c,. lebar 14cm, dan tinggi
2cm. Jenis fosil maket. Terendapkan pada masa cambrian akhir. Teraetkan
pada bagian keras. Morfologi berupa marginal spine, anus/ekor, segmen.
Pleuron. Spine dan mata. Bagian tubuh tersusun atas bagian kepala, dada,
dan ekor, hidup dilaut dangkal hingga dalam. Taksonomi filum arthropoda
DESKRIPSI
subfilum triloitomorpha, ordo pachopoda, famili pachopodae, species
phacopda sp.

UMUR GEOLOGI Cambrian akhir

LINGKUNGAN Laut dangkal hingga dalam


HIDUP

II.5Peraga A-3
NAMA PRAKTIKAN NIM GEL NAMA FOSIL YANG DIPERIKSA
Moh. Slamet Sigit Prakoso 21100118130066 B Balanus sp
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
Kamis, 21 Maret 2019 15.30 Meliana Atmika Phylum Arthropoda
JENIS PERAGA YANG DIAMATI Kelas Ciripoda
BODI UTUH FRAGMEN MOLD CAST LAIN-LAIN Ordo Ciripodae
V Famili Balanus
Oral Aboral

Cangkang

Skultum

Lubang

Satu individu

Carina

Peraga A-3 memiliki warna putih kecoklatan. Dimensi panjang 15cm, lebar
4cm, dan tinggi 3cm. Jenis fosil maket, terawetkan pada bagian keras.
Taksonomi filum Arthropoda, subfilum ciripoda, ordo ciripodae, famili
balanus, dengan nama species balanus sp. Hidup dilautan dangkal. Umur
geologi tersier hingga holosen. Morfologi berupa cangkang dan terdapat
DESKRIPSI
lubang, reproduksi secara seksual. Makanan berupa plankton. Hidup
bentos sesil tertambat di dasar. Biasanya menempel pada batu karang.

UMUR GEOLOGI Tersier - holosen

LINGKUNGAN Laut dangkal zona neritik


HIDUP
BAB III

PEMBAHASAN
Praktikum makropaleontologi acara arthropoda telah dilaksanakan pada
hari kamis 21 maret 2019. bertempat digedung pertamina sukowati ruang 202
lantai 2 universitas diponegoro. Pada saat praktikum dilakukan pemaparan materi
tentang arthropoda yang kemudian dilanjutkan dengan deskripsi peraga, peraga
yang dideskripsi yaitu peraga A-4, AR066, A-2, A-1, dan A-3. berikut
pembahasan dari masing - masing peraga yang dideskripsi.

III.1 Peraga A-4

Pleuron
Spine

Tanduk
Segmen

Chepalo
Ekor

Gambar 3.1a Peraga A-4

Peraga A-4 memiliki warna putih pucat, dengan dimensi panjang 20cm,
lebar 15cm dan tinggi 2cm. keunikan berupa kepala yang memiliki tanduk. Jenis
fosil maket, fosil yang terawetkan pada bagian keras makhluk hidup. Hewan yang
telah mati terkubur oleh sedimen yang kemudian terfosilkan
Gambar 3.1b Morfolgi Trilobita

Morfologi yang ditemukan pada peraga A-4 Berupa segmen, bagian


kepala(cephalo), bagian dada/perut (thorax/abdomen), dan bagian ekor
(pygidium). morfologi lainnya berupa spine yang memanjang ke bagian ekor.
Masing - masing bagian dan fitur yang terdapat pada peraga A-4 memiliki
kegunaan sebagai berikut. Segmen pada peraga A-4 berfungsi untuk membedakan
kelas atau spesies yang satu dengan yang lain pada peraga A-4 terdapat 8 segmen
di bagian thoraxnya. Spine pada peraga A-4 berfungsi sebagai alat perlindungan
diri sekaligus membantu hewan ini bergerak.

Trilobita memiliki banyak gaya hidup, beberapa hidup sebagai bentik.


Sebagai predator. Pemulung atau filter feeder dan beberapa berenang (pelagis)
memakan plankton, reproduklsi secara seksual mengeluarkan larva. Habitat
berada didaerah lingkungan laut dangkal hingga dalam.

Berdasarkan karakteristik, bentuk, serta morfologi yang ada. Peraga A-4


dapat diklasifikasikan termasuk kedalam filum arthropoda, sub filum
trilobitomorpha, kelas Ashapida, dan nama speciesnya Ashapida sp.

Hewan ini hidup di laut dangkal, hidup secara bentos fegil maupun
pelagis. Makanan berupa plankton dan mikroorganisme berukuran kecil.
Berkembang biak secara seksual dengan menggunakan larva. Hidup pada
cambrian hingga devon.
Gambar 3.1 umur geologi

Hewan ini dapat ditemukan pada lingkungan pengendapan laut dangkal


yang berada pada kawasan zona litoral dan fotik. Zona litoral itu sendiri adalah
zona dimana pengaruh pasang surut air laut masih dapat dirasakan, sedangkan
zona fotik adalah zona dimana sinar matahri masih dapat masuk ke dalam air.

Gambar 3.1 Lingkungan pengendapan


III.2 Peraga AR-006

Gambar 3.2a Peraga AR-006

Peraga AR-006 memiliki warna putih pucat. Dengan dimensi panjang


18cm, lebar 10cm, dan tinggi 2cm. Memiliki keunikan berupa spine yang pendek
bahkan bisa dibilang tidak ada, bagian kepala lebih besar daripada ekor. Jenis fosil
maket. Fosil yang teraetkan pada bagian keras makhluk hidup.

Gambar 3.2b Morfologi trilobita

Morfologi yang ditemukan pada peraga AR-006. berupa segmen, bagian


kepala(cephalo), bagian dada/perut (thorax/abdomen), dan bagian ekor
(pygidium). Morfologi lainnya berupa anus, dan mata. Segmen pada hewan ini
berfungsi sebagai pembeda antara spesies yang satu dengan yang lain. Anus
berfungsi sebagai tempat keluarnya kotoran. Sedangkan mata berfungsi sebagai
alat penglihatan. Bagian bagian pada peraga AR-006 seperti kepala, dada, dan
ekor merupakan bagian bagian penyusun tubuh peraga ini.
Trilobita memiliki banyak gaya hidup, beberapa hidup sebagai bentik.
Sebagai predator. Pemulung atau filter feeder dan beberapa berenang (pelagis)
memakan plankton, reproduklsi secara seksual mengeluarkan larva. Habitat
berada didaerah lingkungan laut dangkal hingga dalam.

Berdasarkan karakteristik, bentuk, dan morfologinya peraga AR-006


termmasuk kedalam filum arthropoda, sub filum trilobitomorpha, dengan nama
spesies pacopoda sp.

Hewan ini hidup dilaut dangkal hingga dalam,hidup secara bentos fegil,
maupun pelagis. Reproduksi secara seksual dengan mengeluarkan larva, makanan
berupa plankton dan mikroorganisme kecil. Terdapat pada lapisan batuan berumur
cambrian hingga ordovisium.

Gambar 3.2c Umur geologi

Hewan ini dapat ditemukan pada lingkungan pengendapan laut dangkal


yang berada pada kawasan zona litoral dan fotik. Zona litoral itu sendiri adalah
zona dimana pengaruh pasang surut air laut masih dapat dirasakan, sedangkan
zona fotik adalah zona dimana sinar matahri masih dapat masuk ke dalam air.
Gambar 3.1 Lingkungan pengendapan

III.3 Peraga A-2

Gambar 3.3a Peraga A-2

Secara umum peraga A-2 memiliki warna cokelat gelap hingga


kehitaman, memiliki dimensi panjang 29cm, lebar 15cm, dan tinggi 3m. memiliki
karakteristik berupa ekor yang cukup panjang. Jenis fosil body utuh, terawetkan
pada bagian keras. Proses pemfosilan ketika hewan ini mati kemudian
terendapkan di substrat material sedimen yang kemudian ikut membatu
membentuk fosil.
Gambar 3.3 Moroflogi Xiposhura

Morfolgi yang terdapat pada peraga A-2 berupa kaki, ekor, anus, mata, spine, dan
juga duri di samping tubuhnya. Bagian tubuhnya tersusun atas bagian kepala,
dada, dan ekor. Kaki berfungsi untuk berjalan maupun berenang. Ekor pada
hewan ini berfungsi sebagai alat penyeimbang tubuh pada saat berjalan maupun
berenang dapat juga sebagai alat pertahanan diri. Anus berfungsi sebagai tempat
keluarnya sisa makanan atau kotoran. Mata berfungsi sebagai alat penglihatan.
Spine berfungsi sebagai alat pertahanan diri dan berfungsi juga untuk
mempermudah bergerak didalam air. Duri pada samping tubuhnya berfungsi
sebagai alat perlindungan diri dari predator.

Hewan ini hidup di air laut dan juga air tawar, sering ditemukan pada air
payau. Makanan hewan ini berupa plankton dan organisme kecil lain. Cara hidup
secara bentos fegil dan pelagis. Reproduksi secara seksual. Pada saat
berreproduksi hewan ini naik ke darat. Hidup secara soliter maupun berkelompok.

Taksonomi hewan ini masuk dalam filum Arthropoda, subfilum


Chelicerata, kelas merostomata, ordo Xiposhura, famili Limulidae, dengan nama
spesies limilidae sp.

Hewan ini hidup didasar laut, awal muncul pada zaman jura, dan dapat
ditemukan hingga sekarang.
Gambar 3.3c Umur Geologi

Hewan ini banyak diendapkan pada lingkungan laut dangkal tepatnya di


zona litoral, yaitu zona fotik, dimana sinar matahari masih dapat masuk ke dalam
air

Gambar 3.3d Lingkungan Pengendapan


III.4 PeragaA-1

Gambar 3.4a Peraga A-1

Secara umum peraga A-1 memiliki warna putih pucta, dengan dimensi
panjang 19cm, lebar 14cm. Dan tinggi 2cm. Jenis fosil maket. Terawetkan pada
bagian keras makhluk hidup. Pada saat hewan ini mati kemudian terendapkan di
substrat batuan, yang karena adanya litifikasi pada material sedimen jasad hewan
ini ikut terfosilkan.

Gambar 3.4b morfologi trilobitomorpha

Morfologi yang ditemukan pada peraga A-1 Berupa segmen, bagian


kepala(cephalo), bagian dada/perut (thorax/abdomen), spine, marginal spine,
pleuron, dan bagian ekor (pygidium). morfologi lainnya berupa spine yang
memanjang ke bagian ekor. Masing - masing bagian dan fitur yang terdapat pada
peraga A-1 memiliki kegunaan sebagai berikut. Segmen pada peraga A-1
berfungsi untuk membedakan kelas atau spesies yang satu dengan yang lain pada
peraga A-1 terdapat 12 segmen di bagian thoraxnya. Spine pada peraga A-4
berfungsi sebagai alat perlindungan diri sekaligus membantu hewan ini bergerak.
Spine pada hewan ini berfungsi sebagai alat perlindungan diri seklaigus alat
keseimbangan.

Trilobita memiliki banyak gaya hidup, beberapa hidup sebagai bentik.


Sebagai predator. Pemulung atau filter feeder dan beberapa berenang (pelagis)
memakan plankton, reproduklsi secara seksual mengeluarkan larva. Habitat
berada didaerah lingkungan laut dangkal hingga dalam. Hidup secara soliter
maupun berkelompok.

Berdasarkan karakteristik, bentuk, jumlah segmen, dan morfologinya,


peraga A-1 termasuk kedalam filum Arthropoda. Subfilum trilobitomorpha, ordo
phacopoda, famili phacopodae, dan nama spesies pachopoda sp.

Hewan ini dapat ditemukan pada lapisan batuan berumur Cambrian awal
hingga akhir.

Gambar 3.4c Umur geologi


Hewan ini dapat ditemukan pada lingkungan pengendapan laut dangkal
hingga dalam. Tepatnya pada zona litoral atau zona fotik dimana cahaya matahari
masih dapat masuk ke dalam air.

Gambar 3.4d Lingkungan pengendapan

III.5 Peraga A-3

Secara umum fosil peraga 2 memiliki warna kuning kecoklatan ,dengan


dimensi panjang 15 cm , lebar 4cm dan tinggi 3cm .Serta dijumpai beberapa
morfologi yang dapat diamati dari fosil tersebut yaitu seperti scultum dan
carina.Morfologi ini memilki fungsi yaitu carina berupa garis tipis yang berada
pada tubuh fosil tersebut.Sedangkan scultum yaitu berfungsi sebagai garis –garis
yang terdapat pada bagian chepalo.Jenis fosil ini yaitu berupa fragmen .Karena
sebagian dari tubuh fosil tersebut tidak ada jadi dinamakan sebagai jenis fosil
fragmen .

Gambar 3.5 Fosil Balanus

Fosil ini memiliki cara hidup benthos sescyl dan berkoloni yaitu
Hidupnya berada didasar laut dan tertambat dan berkelompok atau berkoloni
.Fosil peraga 1 ini memakan sejenis plankton atau organisme –organisme
kecil yang berada didasar laut . fosil ini memiliki reproduksi seksual yaitu
peleburan antara sel jantan dan sel betina yang menghasilkan zigot .Hidup
didaerah laut dangkal sampai dasar permukaan bumi.

Gambar 3.5b Daur hidup balanus

Proses pemfosilannya yaitu mulai dari organisme mati ,material –


material sedimen akan mengalami transportasi penumpukan dan
pengendapan pada daerah cekungan yang stabil didaerah ini yang membuat
material terakumulasi semakin lama material ini akan menumpuk dan
mengalami transportasi .semakin lama semakin menumpuk dan mengalami
tekanan secara terus menerus dan mengakibatkan material
terkompaksi.Kemudian material sedimen yang halus akan masuk melalui
lubang kecil setelah itu organisme beserta material sedimennya .Sehingga
menghasilkan fosil . Dan zat yang terkandung dalam fosilnya berupa
karbonat .Sehingga fosil ini banyak mengandung unsur caco3 .Hidup dilaut
dangkal .

Fosil ini memiliki anatomi mulai dari jenis fosil yang diamati yaitu
pada pengamatan peraga 2 yang dilakukan secara megaskopis maka
diperoleh data sebagai berikut.Fosil peraga 2 ini memiliki tingkatan
taksonomi sebagai berikut .termasuk kedalam filum arthopoda,sub filum
crustacea .kelas belanus,dengan ordo sesila dan famili balanideae sehingga
diinterpretasikan bahwa fosil ini adalah fosil Belanus Glandula.Dengan
umur dari zaman cambrium sampai zaman devon.Karena pada zaman
holosen fosil ini sudah hampir tidak ada dan banyak pada saat zaman devon
hingga risent.

Gambar 3.5c Umur Geologi

Hewan ini meulai terendapkan pada daerah lingkungan laut dangkal


biasamnya tertambat pada batu karang.

Gambar 3.5 Lingkungan pengendapan

BAB IV
KESIMPULAN
 Peraga A-4. Memiliki warna putih pucat, dimensi panjang 20cm, lebar 15cm,
dan tinggi 2cm. Jenis fosil maket, hidup secara bentos fegil maupun pelagis,
morfologi berupa spine, tanduk, dan segmen, bagian tubuh tersusun atas
kepala, dada, dan ekor. Taksonomi termasuk kedalam filum arthropoda,
subfilum trilobitomorpha, dan nama spesies ashapida sp. Hidup dilaut
dangkal, makanan berupa plankton dan organisme berukuran kecil. Dapat
ditemukan pada lapisan batuan berumur cambrian awal hingga devon awal.
Lingkunga pengendapan laut dangkal

 Peraga AR-006. Memiliki warna putih pucat, dimensi panjang 18cm, lebar
10cm dan tinggi 2cm. Memiliki bentuk kepala yang berukuran besar,
morfologi berupa segmen anus, dan mata. Bagian bagian tubuh tersusun atas
bagian kepala, dada, dan ekor. Hidup secara bentos fegil, makanan berupa
palnkton dan mikroorganisme berukuran kecil. Hidup dilaut dangkal hingga
dalam. Terdapat pada batuan berumur cambrian hingga ordovisium.

 Peraga A-2 memiliki warna kuning kecoklatan ,dengan dimensi 29cm x15cm
x 3cm.Serta dijumpai beberapa morfologi yang dapat diamati dari fosil
tersebut yaitu seperti thorax,cepalo,pygidium,Sentral dan lateral lobes.
Morfologi ini memiliki fungsi antara lain chepalo yaitu berfungsi sebagai
kepala,thorax sebagai dada ,pygdium sebagai ekor ,lateral lobes yaitu sebagai
bagian tepi dari tubuh fosil tersebut dan sentral lobes sebagai bagian tengah
dari tubuh fosil tersebut .Karena fosil ini asli jadi peraga ini termasuk
kedalam jenis fosil body utuh. Taksonomi hewan ini masuk dalam filum
Arthropoda, subfilum Chelicerata, kelas merostomata, ordo Xiposhura, famili
Limulidae, dengan nama spesies limilidae sp.

 Peraga A-1 Secara umum peraga A-1 memiliki warna putih pucta, dengan
dimensi panjang 19cm, lebar 14cm. Dan tinggi 2cm. Jenis fosil maket.
Terawetkan pada bagian keras makhluk hidup. Berdasarkan karakteristik,
bentuk, jumlah segmen, dan morfologinya, peraga A-1 termasuk kedalam
filum Arthropoda. Subfilum trilobitomorpha, ordo phacopoda, famili
phacopodae, dan nama spesies pachopoda sp. Hewan ini dapat ditemukan
pada lapisan batuan berumur Cambrian awal hingga akhir. Digunakan sebagai
fosil index

 Peraga A-3 memiliki warna kuning kecoklatan ,dengan dimensi panjang 15


cm , lebar 4cm dan tinggi 3cm .Serta dijumpai beberapa morfologi yang dapat
diamati dari fosil tersebut yaitu seperti scultum dan carina.Morfologi ini
memilki fungsi yaitu carina berupa garis tipis yang berada pada tubuh fosil
tersebut.Sedangkan scultum yaitu berfungsi sebagai garis –garis yang terdapat
pada bagian chepalo.Jenis fosil ini yaitu berupa fragmen .Karena sebagian
dari tubuh fosil tersebut tidak ada jadi dinamakan sebagai jenis fosil
fragmen.Dinamakan Fosil Balanus glandula.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tim asisten makropaleontologi. 2015. panduan praktikum makropaleontologi.
Semarang : Universitas Diponegoro
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai