MAROPALEONTOLOGI
ARTHROPODA
Disusun Oleh:
Moh. Slamet Sigit Prakoso
21100118130066
SEMARANG
MARET 2019
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktikum Makropaleontologi, Acara Arthropoda yang disusun oleh
praktikan bernama Moh. Slamet Sigit Prakoso telah diperiksa dan disahkan pada:
hari :
tanggal :
waktu :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Maksud
1.2 Tujuan
hari : kamis
Ekor/Anus
Spine
Pleuron
Segmen
Tanduk
Ekor / Anus
Pleuron
Segmen
Chepalo(kepal
a
Mata
Memiliki warna putih pucat, dimensi panjang 18cm, lebar 10cm dan tinggi
2cm. Memiliki bentuk kepala yang berukuran besar, morfologi berupa
segmen anus, dan mata. Bagian bagian tubuh tersusun atas bagian kepala,
dada, dan ekor. Hidup secara bentos fegil, makanan berupa palnkton dan
mikroorganisme berukuran kecil. Hidup dilaut dangkal hingga dalam.
DESKRIPSI
Terdapat pada batuan berumur cambrian hingga ordovisium. Jenis fosil
maket
Spine
Anus
Kaki
Kepala
Ekor
Marginal spine
Anus / ekor
Segmen
Pleuron
Spine
Mata / kepala
Memiliki warna putih pucat. Dimensi panjang 19c,. lebar 14cm, dan tinggi
2cm. Jenis fosil maket. Terendapkan pada masa cambrian akhir. Teraetkan
pada bagian keras. Morfologi berupa marginal spine, anus/ekor, segmen.
Pleuron. Spine dan mata. Bagian tubuh tersusun atas bagian kepala, dada,
dan ekor, hidup dilaut dangkal hingga dalam. Taksonomi filum arthropoda
DESKRIPSI
subfilum triloitomorpha, ordo pachopoda, famili pachopodae, species
phacopda sp.
II.5Peraga A-3
NAMA PRAKTIKAN NIM GEL NAMA FOSIL YANG DIPERIKSA
Moh. Slamet Sigit Prakoso 21100118130066 B Balanus sp
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
Kamis, 21 Maret 2019 15.30 Meliana Atmika Phylum Arthropoda
JENIS PERAGA YANG DIAMATI Kelas Ciripoda
BODI UTUH FRAGMEN MOLD CAST LAIN-LAIN Ordo Ciripodae
V Famili Balanus
Oral Aboral
Cangkang
Skultum
Lubang
Satu individu
Carina
Peraga A-3 memiliki warna putih kecoklatan. Dimensi panjang 15cm, lebar
4cm, dan tinggi 3cm. Jenis fosil maket, terawetkan pada bagian keras.
Taksonomi filum Arthropoda, subfilum ciripoda, ordo ciripodae, famili
balanus, dengan nama species balanus sp. Hidup dilautan dangkal. Umur
geologi tersier hingga holosen. Morfologi berupa cangkang dan terdapat
DESKRIPSI
lubang, reproduksi secara seksual. Makanan berupa plankton. Hidup
bentos sesil tertambat di dasar. Biasanya menempel pada batu karang.
PEMBAHASAN
Praktikum makropaleontologi acara arthropoda telah dilaksanakan pada
hari kamis 21 maret 2019. bertempat digedung pertamina sukowati ruang 202
lantai 2 universitas diponegoro. Pada saat praktikum dilakukan pemaparan materi
tentang arthropoda yang kemudian dilanjutkan dengan deskripsi peraga, peraga
yang dideskripsi yaitu peraga A-4, AR066, A-2, A-1, dan A-3. berikut
pembahasan dari masing - masing peraga yang dideskripsi.
Pleuron
Spine
Tanduk
Segmen
Chepalo
Ekor
Peraga A-4 memiliki warna putih pucat, dengan dimensi panjang 20cm,
lebar 15cm dan tinggi 2cm. keunikan berupa kepala yang memiliki tanduk. Jenis
fosil maket, fosil yang terawetkan pada bagian keras makhluk hidup. Hewan yang
telah mati terkubur oleh sedimen yang kemudian terfosilkan
Gambar 3.1b Morfolgi Trilobita
Hewan ini hidup di laut dangkal, hidup secara bentos fegil maupun
pelagis. Makanan berupa plankton dan mikroorganisme berukuran kecil.
Berkembang biak secara seksual dengan menggunakan larva. Hidup pada
cambrian hingga devon.
Gambar 3.1 umur geologi
Hewan ini hidup dilaut dangkal hingga dalam,hidup secara bentos fegil,
maupun pelagis. Reproduksi secara seksual dengan mengeluarkan larva, makanan
berupa plankton dan mikroorganisme kecil. Terdapat pada lapisan batuan berumur
cambrian hingga ordovisium.
Morfolgi yang terdapat pada peraga A-2 berupa kaki, ekor, anus, mata, spine, dan
juga duri di samping tubuhnya. Bagian tubuhnya tersusun atas bagian kepala,
dada, dan ekor. Kaki berfungsi untuk berjalan maupun berenang. Ekor pada
hewan ini berfungsi sebagai alat penyeimbang tubuh pada saat berjalan maupun
berenang dapat juga sebagai alat pertahanan diri. Anus berfungsi sebagai tempat
keluarnya sisa makanan atau kotoran. Mata berfungsi sebagai alat penglihatan.
Spine berfungsi sebagai alat pertahanan diri dan berfungsi juga untuk
mempermudah bergerak didalam air. Duri pada samping tubuhnya berfungsi
sebagai alat perlindungan diri dari predator.
Hewan ini hidup di air laut dan juga air tawar, sering ditemukan pada air
payau. Makanan hewan ini berupa plankton dan organisme kecil lain. Cara hidup
secara bentos fegil dan pelagis. Reproduksi secara seksual. Pada saat
berreproduksi hewan ini naik ke darat. Hidup secara soliter maupun berkelompok.
Hewan ini hidup didasar laut, awal muncul pada zaman jura, dan dapat
ditemukan hingga sekarang.
Gambar 3.3c Umur Geologi
Secara umum peraga A-1 memiliki warna putih pucta, dengan dimensi
panjang 19cm, lebar 14cm. Dan tinggi 2cm. Jenis fosil maket. Terawetkan pada
bagian keras makhluk hidup. Pada saat hewan ini mati kemudian terendapkan di
substrat batuan, yang karena adanya litifikasi pada material sedimen jasad hewan
ini ikut terfosilkan.
Hewan ini dapat ditemukan pada lapisan batuan berumur Cambrian awal
hingga akhir.
Fosil ini memiliki cara hidup benthos sescyl dan berkoloni yaitu
Hidupnya berada didasar laut dan tertambat dan berkelompok atau berkoloni
.Fosil peraga 1 ini memakan sejenis plankton atau organisme –organisme
kecil yang berada didasar laut . fosil ini memiliki reproduksi seksual yaitu
peleburan antara sel jantan dan sel betina yang menghasilkan zigot .Hidup
didaerah laut dangkal sampai dasar permukaan bumi.
Fosil ini memiliki anatomi mulai dari jenis fosil yang diamati yaitu
pada pengamatan peraga 2 yang dilakukan secara megaskopis maka
diperoleh data sebagai berikut.Fosil peraga 2 ini memiliki tingkatan
taksonomi sebagai berikut .termasuk kedalam filum arthopoda,sub filum
crustacea .kelas belanus,dengan ordo sesila dan famili balanideae sehingga
diinterpretasikan bahwa fosil ini adalah fosil Belanus Glandula.Dengan
umur dari zaman cambrium sampai zaman devon.Karena pada zaman
holosen fosil ini sudah hampir tidak ada dan banyak pada saat zaman devon
hingga risent.
BAB IV
KESIMPULAN
Peraga A-4. Memiliki warna putih pucat, dimensi panjang 20cm, lebar 15cm,
dan tinggi 2cm. Jenis fosil maket, hidup secara bentos fegil maupun pelagis,
morfologi berupa spine, tanduk, dan segmen, bagian tubuh tersusun atas
kepala, dada, dan ekor. Taksonomi termasuk kedalam filum arthropoda,
subfilum trilobitomorpha, dan nama spesies ashapida sp. Hidup dilaut
dangkal, makanan berupa plankton dan organisme berukuran kecil. Dapat
ditemukan pada lapisan batuan berumur cambrian awal hingga devon awal.
Lingkunga pengendapan laut dangkal
Peraga AR-006. Memiliki warna putih pucat, dimensi panjang 18cm, lebar
10cm dan tinggi 2cm. Memiliki bentuk kepala yang berukuran besar,
morfologi berupa segmen anus, dan mata. Bagian bagian tubuh tersusun atas
bagian kepala, dada, dan ekor. Hidup secara bentos fegil, makanan berupa
palnkton dan mikroorganisme berukuran kecil. Hidup dilaut dangkal hingga
dalam. Terdapat pada batuan berumur cambrian hingga ordovisium.
Peraga A-2 memiliki warna kuning kecoklatan ,dengan dimensi 29cm x15cm
x 3cm.Serta dijumpai beberapa morfologi yang dapat diamati dari fosil
tersebut yaitu seperti thorax,cepalo,pygidium,Sentral dan lateral lobes.
Morfologi ini memiliki fungsi antara lain chepalo yaitu berfungsi sebagai
kepala,thorax sebagai dada ,pygdium sebagai ekor ,lateral lobes yaitu sebagai
bagian tepi dari tubuh fosil tersebut dan sentral lobes sebagai bagian tengah
dari tubuh fosil tersebut .Karena fosil ini asli jadi peraga ini termasuk
kedalam jenis fosil body utuh. Taksonomi hewan ini masuk dalam filum
Arthropoda, subfilum Chelicerata, kelas merostomata, ordo Xiposhura, famili
Limulidae, dengan nama spesies limilidae sp.
Peraga A-1 Secara umum peraga A-1 memiliki warna putih pucta, dengan
dimensi panjang 19cm, lebar 14cm. Dan tinggi 2cm. Jenis fosil maket.
Terawetkan pada bagian keras makhluk hidup. Berdasarkan karakteristik,
bentuk, jumlah segmen, dan morfologinya, peraga A-1 termasuk kedalam
filum Arthropoda. Subfilum trilobitomorpha, ordo phacopoda, famili
phacopodae, dan nama spesies pachopoda sp. Hewan ini dapat ditemukan
pada lapisan batuan berumur Cambrian awal hingga akhir. Digunakan sebagai
fosil index