Anda di halaman 1dari 13

Peran Kepemimpinan Fahri Hamzah Dalam Perkembangan

Reformasi Demokrasi di Indonesia


Oleh : Muhammad Khairudin (20210610021)
Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Jl.Brawijaya, Glebagan, Tamantirto, Kec. Kasihan
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Tel/Fax : +62813169485
E-mail : m.khairudin.law21@mail.umy.ac.id

Abstrak
Hakikat Demokrasi adalah keseimbangan. Beserta usaha-usahanya agar apa yang dicita-
citakan bisa terwujud. Demokrasi membawa relasi kelembagaan dan relasi kemanusiaan
pada kondisi normal belaka. Karena itulah hakikat individu manusia yang menjadi tema
pembelaan demokrasi. Secara agregat manusia terdistribusi secara normal. Peristiwa
1998 merupakan kilas balik perkembangan reformasi demokrasi di Indonesia menuju
kearah yang lebih baik dimana tujuannya untuk perbaikan di bidang politik, ekonomi,
agama dan sosial. Salah satu tokoh yang ikut berperan penting dalam peristiwa 1998 yaitu
Fahri Hamzah beliau menjabat sebagai ketua KAMMI dalam peristiwa tersebut. Dalam
beberapa tahun terakhir yaitu periode 2014-2019 beliau menjabat sebagai Wakil Ketua
DPR Republik Indonesia ikut berperan aktif dalam kemajuan reformasi domokrasi di
Indonesia saat ini. Fahri Hamzah cenderung menerapkan pola gaya kepemimpinan teori
atribusi kepemimpinan dimana beliau semata-mata hanya menganggap gaya
kepemimpinan hanyalah suatu atribusi yang dibuat untuk mengenai individu-individu
lainnya dan gaya kepemimpinan beliau cenderung berubah-ubah dan situasional
tergantung pola atau permasalahan yang sedang hangat terjadi di tengah-tengah
masyarakat Indonesia.
Kata Kunci: Reformasi Demokrasi, Kepemimpinan, Fahri Hamzah

I. Pendahuluan

Runtuhnya rezim Orde Baru tahun 1998, tidak sengaja membuka peluang kebebasan
bagi kehidupan politik bangsa Indonesia, tetapi juga menumbuhkan hasrat para tokoh
politik, agamawan, pengusaha, dan kalangan intelektual untuk menggapai kekuasaan
melalui partai politik. Antusiasme masyarakat untuk mendirikan sebuah partai sangat
besar, hal ini dapat kita lihat pada munculnya tidak kurang dari 150 partai politik baru
hanya dalam kurun waktu enam bulan saja, sejak runtuhnya Orde Baru
(Setiawan&Nainggolan, 2004).1
Perkembangan partai Islam menarik untuk di bahas karena berkaitan dengan
perkembangan demokrasi dan bermasyarakat di Indonesia. Kenaikan perolehan suara
partai-partai berbasis Islam di Indonesia cukup signifikan pada pemilu 2001 yang secara
kolektif meraih 33 % dibanding 19 % pada pemilu 2009, menunjukkan bahwa partai
Islam mampu meningkatkan kembali kinerja elektoralnya (Herdiansah, 2017).2
Sejarah partai politik di Indonesia memperlihatkan bahwa, konflik internal partai
sudah terjadi sejak kemerdekaan Republik Indonesia (Akmar, 2019)3. Pada tahun 1930
konflik terjadi di partai PSII yang pecah menjadi beberapa kelompok yaitu Salim yang
diketuai oleh Muhamad Roem dengan kelompok Abikusno Tjokrosurojo (Ketua Lajnah
Tanfidziyah), yang dilatar belakangi oleh perbedaan pandangan terhadap kerja sama
koperasi dengan pemerintah Hindia Belanda.
Ketika masa reformasi, lahirnya partai politik tidak bisa terlepas dari berbagai macam
konflik internal dan dinamika perkembangan partai politik itu sendiri. Di satu sisi konflik
internal dianggap sebagai isu yang lumrah atau sering terjadi pada umumnya akibat dari
gesekan berbagai sumber atau elemen, unsur dan aktor partai politik (Paturahman, 2013)4.
Fahri Hamzah (2019)5, menjelaskan Hakikat Demokrasi adalah keseimbangan.
Beserta upaya-upaya untuk mewujudkannya. Demokrasi membawa relasi kelembagaan
dan relasi kemanusiaan pada kondisi normal belaka. Karena itulah hakikat individu
manusia yang menjadi tema pembelaan demokrasi. Secara agregat manusia terdistribusi
secara normal. Baik intelektualitas, kebaikan personal, maupun kekuatan fisik dan
sebagainya. Secara rata-rata baik. Dengan sedikit yang unggul, dan sedikit pula yang
lemah. Jika ada institusi yang memilik kekuasan yang berlebih. Maka perjuangan
demokrasi adalah bagaimana menghadirkan institusi lain yang mampu mengimbangi.
Atau mampu mengontrolnya. Ketika institusi penyeimbang berubah menjadi lebih kuat
dalam perkembangaannya, maka dibutuhkan mekanisme lain dalam kerangka sistem
untuk mengembalikan pada keseimbangan. Demikian seterusnya, upaya mewujudkan
keseimbangan, baik secara kelembagaan atau kemanusiaan, adalah cerita tentang
perjuangan manusia itu sendiri. Individualitas adalah hal yang berharga dimiliki oleh
masyarakat sabagai makhluk sosial, sejak saat itu perjuangan untuk memberikan
pengakuan sama pada siapapun individu akan memulai. Membangun kesetaraan adalah
tema abadi dari sejarah demokrasi. Kesetaraan bagi warga negara tanpa memperhatikan
kepemilikan harta. Bagi kelompok berkulit berbeda. Bagi wanita. Bagi kelompok
minoritas lainnya. Dan seterusnya.
Dikuti dari laman Kompas.com (2016),6 Adapun beberapa pernyataan Fahri Hamzah
mencakup :

1
Setiwan, B. dan Nainggolan, B. (2004). Partai-partai Politik Indonesia: Ideologi dan Program 2004-2009. Jakarta: Kompas
Gramedia Group.
2
Herdiansah, A. G. (2017). Pragmatisme Partai Islam di Indonesia:Pendekatan Tindakan Sosial. Jakarta: Kompas Gramedia Group
3
Akmar. Z. (2019). Studi Kasus Konflik Fahri Hamzah dengan Pimpinan DPP PKS. Jurnal Ilmu Politik, Volume 10. No 1.
4
Paturahman, F. (2016). Mekanisme Resolusi Konflik Partai Politik: Studi Kasus Langkah-langkah Partai Keadilan Sejahtera
Meredam Konflik Internal Pasca Musyawarah Kerja Nasional di Bali Tahun 2008. Universitas Indonesia
5
Hamzah, F.(2019). Daulat Rakyat:Tentang Reformasi Parlemen Dan Kelembagaan Demokrasi. Jakarta: Sekretariat Jenderal Dan
Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Cetakan Pertama, September 2019.
6
https://nasional.kompas.com/read/2016/05/21/14030001/Kisah.Fahri.Hamzah.tentang.Gerakan.Reformasi.dan.Mundurnya.Soeharto
?page=all.
Ketika mundurnya Presiden Soeharto dari Presiden Republik Indonesia merupakan
salah satu peristiwa yang tak terlupakan di Indonesia. Hal itu pun berlaku bagi Wakil
Ketua DPR Fahri Hamzah. Saat Presiden Soeharto mundur dari jabatannya pada 21 Mei
1998, Fahri merupakan ketua umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(KAMMI). Fahri mengatakan bahwa mundurnya Presiden Soeharto merupakan
rangkaian proses yang panjang. KAMMI pun disebut Fahri bagian dari proses panjang
itu, "Malang sengaja dipilih sebagai tempat deklarasi gerakan yang diketuai Fahri
Hamzah (KAMMI), yakni pada tanggal (29/03/1998). Tujuannya adalah untuk
menunjukkan ke publik bahwa gerakan melengserkan Soeharto itu bukan hanya di Jakarta
saja dan terjadi juga di daerah lain," kata Fahri kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis
(19/5/2016). Fahri menuturkan, upaya melengserkan Presiden Soeharto sejak awal
memang merupakan gabungan seluruh elemen gerakan mahasiswa yang ada di Indonesia
karena kenaikan harga bahan pokok yang semakin tinggi dan menyebabkan krisis
ekonomi 1998 . Semua gerakan berkumpul di rapat-rapat gelap yang diadakan di Jakarta.
Ketika malam sebelum soeharto mundur, ada masalah bahwa akan ada organisasi senjata
lengkap yang menuju ke Monumen Nasional (Monas). Informasi Sebelumnya,
kerumunan ingin menyerang Monas. Dari salah satu saksi, Fahri Hamzah mengatakan
seseorang menginformasikan berita itu kepada Amien Rais, yang saat itu adalah Eksekutif
PP Muhammadiyah, bahwa akan ada pembunuhan massal seperti di Tiananmen, China,
dengan asumsi kerumunan terus bergerak ke Monas.
"Pada titik ketika kami mendengar berita bahwa akan ada kesempatan Tianamen,
sekitar saat itu kami berada di antara ya dan ketidakpastian. Dengan asumsi Anda
mengatakan Pak Amien Rais sekitar saat itu, Pak Harto hampir setua yang sebenarnya dia
butuhkan untuk membuat karena dan penebusan dosa keberadaan anak-anak muda," kata
Fahri. Akhirnya, setelah percakapan, semua komponen pengembangan membatalkan
pengaturan untuk menyerang Monas. Sejak setelah mengawasi malam 20 Mei 1998,
memang ada pengerahan alat perang dan pemasangan kawat berduri di seluruh jalur
menuju Monas. "Saya, Pak Amien dan Pak AM Fatwa baru saja kembali pada subuh hari
tanggal 21 Mei setelah benar-benar menegaskan bahwa militer tanpa diragukan lagi
diperingatkan di Monas," kata Fahri. "Akhirnya, di bagian pertama hari itu kami disambut
oleh media untuk menyatakan pencoretan dari pengaturan untuk menyerang Monas,"
katanya. Dengan demikian, pembatalan kesempatan pada 20 Mei 1998 bukanlah akhir
dari penyelesaian masalah yang terjadi. Sebab, gerakan itu semakin kuat dan animo agar
Soeharto mundur tetap terdengar kencang. Pada 21 Mei 1998 dalam kondisi
sesungguhnya Soeharto menyatakan pengunduran dirinya. Peristiwa penting itu dilihat
oleh gerombolan yang telah mengepung Gedung DPR melalui media massa. Fahri
Hamzah sebenarnya mengingat kembali apa yang terjadi saat itu. "Tiba-tiba semua orang
bersorak-sorai saat itu. Peristiwa bersejarah itu disaksikan oleh massa yang telah
mengepung Gedung DPR melalui televisi. Fahri Hamzah pun masih ingat apa yang terjadi
saat itu. "tiba-tiba semua orang bersorak pada saat itu. Semuanya memenuhi gedung DPR.
Bahkan dengan hasil akhir sampai masuk ke ruangan anggota DPR," kata Fahri.
"Termasuk kelompok kami yang dulunya mengepung dan menduduki kursi di ruangan
Anggota DPR sekarang malah mendudukinya secara resmi dengan cara pemilihan
umum," kata Fahri lagi. Suasana Gedung DPR yang sudah dipenuhi oleh lautan manusia
itu pun membuat para tokoh gerakan sulit memasuki tempat aspirasi yang berada di depan
Gedung DPR. Ketika para tokoh masuk kedalam, pidato dari tokoh gerakan yang
menyambut mundurnya presiden Soeharto menjadi penanda baru era perpolitikan di
Indonesia dan memasuki era baru yang bernama Reformasi

II. Metode Penelitian

A. Tipe dan Pendekatan Penelitian


Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk & Miller dalam (Jurnal Equilibrium, 2009,
1-8),7 pada mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan
pengamatan kuantitatif. Lalu para ahli mendefinisikan bahwa metedologi kualitatif adalah
tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan manusia dalam keabsahannya. Penelitian kualitatif memiliki ciri atau
karakteristik yang berbeda dari penelitian jenis lainnya.
Menurut Strauss dan Corbin dalam (Jurnal Equilibrium, 2009, 1-8),8 yang dimaksud
dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan yang
tidak dapat dicapai atau diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau
cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif secara umum dapat
digunakan untuk penelitian dalam bidang masyarakat, sejarah, lingkungan, dan
organisasi. Alasan penggunaan dari metode kualitatif yaitu dimana metode ini mudah
untuk menemukan dan memahami apa makna tersembunyi dibalik peristiwa yang sedang
terjadi.
B. Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan persoalan yang
diteliti merupakan gejala sosial yang dinamis. Alasan penggunaan pendekatan kualitatif
dalam penelitian ini karena peneliti berusaha mengungkapkan dan memahami suatu
peristiwa dibalik fenomena yang berkaitan dengan konflik yang terjadi di masyarakat dan
apa manfaat yang didapatkan dari peran beliau dalam reformasi di Indonesia.
C. Analisis Data
Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan pendekatan tersebut diharapkan akan
mendapatkan data deksriptif berupa gambaran atau pemaparan atas objek penelitian yang
ingin di dapatkan kejelasannya (Sugiyono,2019).9
Dalam penelitian kualitatif, teori yang digunakan adalah teori lensa atau teori
perspektif. Teori berfungsi membantu peneliti untuk membuat berbagai pertanyaan
penelitian, memandu bagaimana mengumpulkan data dan analisis data. (Sugiyono,
2017).10 Bagi penelitian kualitatif sangat berfungsi sebagai persiapan untuk bisa
memahami konteks sosial secara lebih luas dan lebih kompleks. Namun dalam
melaksanakan penelitian kualitatif, peneliti harus mampu melepaskan teori yang dimiliki
tersebut dan tidak digunakan sebagai panduan untuk menyusun instrumen dan sebagai
panduan untuk wawancara dan pemeriksaan mendalam. Peneliti kualitatif dituntut untuk
dapat menggali data berdasarkan apa yang diucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh
7
Kirk & Miller.2009. Dalam Jurnal Penelitian Kualitatid.Equilibrum, 2009, 1-8.
8
Strauss & Corbin. 2009. Dalam Jurnal Penelitian Kualitatif. Equilibrium, 2009, 1-8.
9
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatf dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Dalam Journal of Communication
Studies which is publish twice a year on January and July. Vol. 1 No. 1, January 2021
10
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Penerbit Alfabeta.
partisipan atau sumber data. Peneliti kualitatif harus bersifat atau bekerja dari berbagai
sudut pandang artinya memperoleh data sebagaimana seharusnya yang terjadi dilapangan,
bukan berdasarkan apa yang dipikirkan oleh para peneliti.

III. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

a) Perkembangan Reformasi di Indonesia


Di Indonesia, sebelum adanya proses reformasi terdapat beberapa masalah yang
berkaitan dengan kinerja birokrasi, seperti terdapat kelambanan dalam pelayanan publik,
adanya masalah suap dalam pelayanan izin, proses administrasi yang berbelit-belit,
struktur organisasi yang gemuk yang cenderung tidak efisien, bahkan boros dalam
pengelolaan anggaran. Semua permasalahan itu disebut sebagai patologi (penyakit)
birokrasi (Dwiyanto,2011).11
Patologi birokrasi di Indonesia, sudah termasuk dalam kategori sangat parah, karena
telah mempengaruhi semua level dalam organisasi pemerintahan baik itu lembaga
eksekutif, legislatif dan yudikatif, baik di tingkat pusat, maupun di tingkat daerah,
implikasinya adalah kinerja birokrasi dalam pelayanan publik sangatlah buruk, banyak
masyarakat merasa kecewa dengan palayanan birokrasi yang semakin rumit, bertele-tele
dan banyaknya peraturan yang membuat masyarakat bingung dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan kondisi seperti inilah diperlukan reformasi yang bersifat holistik yang
meliputi semua unsur organisasi publik seperti hukum, struktur, prosedur, kebijakan, dan
budaya organisasi (Caiden, 1991).12
Di Indonesia perubahan yang terjadi dalam birokrasi sangat lambat, jika
dibandingkan dengan organisasi bisnis. Dari semua unsur dalam birokrasi yang paling
sulit berubah adalah aspek SDM-nya, karena mindset yang sudah terbentuk sekian lama,
sehingga sudah sulit untuk menerima peralihan zaman. Reformasi birokrasi yang telah
dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1998 yang lalu dengan lahirnya berbagai Undang-
undang seperti UU Nomer 22 tahun 1999 (telah 4 kali dilakukan perubahan, sekarang UU
No 23 Tahun 2014) tentang Pemerintahan Daerah, Undang-undang No 73 tahun 2008
tentang Ombudsman Republik Indonesia, Undang-undang Nomer 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik. Semua Undang-undang tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki
kinerja birokrasi untuk meningktakan kesejahteraan masyarakat antara lain dengan
pelayanan publik yang berkualitas (Haning, 2015).13
b) Perjalan Karir Fahri Hamzah
H. Fahri Hamzah, S.E. (lahir 10 November 1971) adalah seorang politikus Indonesia
dari Nusa Tenggara Barat yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) periode 2014–2019. Fahri Hamzah tercatat pernah menempuh pendidikan
di Fakultas Pertanian Universitas Mataram pada tahun 1990 hingga 1992. Dia tidak
melanjutkan kuliahnya di Unram dan memilih masuk Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia pada tahun 1992. Di UI-lah kegiatan aktivisnya berkembang. Ia menjadi ketua
umum Forum Studi Islam di fakultasnya, dan juga tercatat pernah menjadi ketua

11
Dwiyanto, Agus (2011) Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi Birokrasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
12
Caiden, (1991), Dalam Jurnal Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik. Volume 4 No. 1, Juni 2018. eISSN: 2527-6476.
13
Haning, M. Thahir (2015) Reformasi Birokrasi: Desain Organisasi yang Mendukung Pelayanan Publik di Indonesia. Yogyakarta:
Ilmu Giri.
departemen penelitian dan pengembangan di senat mahasiswa universitas periode 1996–
97 (Wikipedia.org/wiki).14
Bersamaan dengan peluncuran perubahan pada tahun 1998, Fahri, yang aktip dalam
perkumpulan organisasi mahasiswa Islam di Jakarta, membantu memimpin pengenalan
Unit Pemasyarakatan Muslim Indonesia Dengan Aksi (KAMMI) di Malang, dan
menjabat sebagai Ketua I pada periode 1998–1999 (Mahcmudi,2008). Dia ikut bereperan
aktip dalam mengorganisasi gerakan-gerakan melawan rezim Orde Baru Bersama
organisasi KAMMI. Bahkan, setelah jatuhnya Rezim Soeharto, ia bersama gerakannya
tetap mendukung presiden baru B.J. Habibie, meskipun sebagian besar mahasiswa saat
itu mulai menentang Habibie yang dianggap tidak berbeda dengan pendahulunya,
(Wikipedia.org/wiki),15
Sebagai intelektual muda, sejak masih berstatus mahasiswa di Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia (UI), Fahri telah banyak terlibat dalam kegiatan akademis dan
kecendekiawanan. Selain pernah bekerja sebagai salah satu pimpinan di Jurusan Ekonomi
Ekstensi UI, Fahri Hamzah juga menjabat sebagai Ketua Departemen Pengembangan
Cendekiawan Muda Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat dan berbagai
kegiatan pada umumnya. Setelah era reformasi berakhir tahun 1999, Fahri sempat
diangkat menjadi Staff Ahli MPR RI pada tahun 2004. Dia kemudian bergabung dengan
Partai Keadilan Sosial yang lantas mendorongnya untuk menjadi anggota DPR RI pada
tahun 2004 mewakili daerah kelahirannya, NTB. Ketik Fahri Hamzah bergabung dengan
kelompok PKS dan bertugas di Komisi VI yang mengelola bursa, industri, usaha,
koperasi/UKM, dan BUMN. Perhatiannya yang besar terhadap dunia hukum,
mendapatkan kepercayaan dari FPKS menempatkannya sebagai Wakil Ketua Komisi III,
yang membidangi Legislasi dimulai dari tahun 2009 sampai berakhirnya periode jabatan.
Selain aktif sebagai anggota Dewan, dia juga senang menulis dalam berbagai artikel.
Hingga kini telah terbit satu karyanya dengan judul "Negara, BUMN dan Kesejahteraan
Rakyat” yang diterbitkan melalui Yayasan Faham Indonesia (YFI). YFI sendiri
merupakan kelanjutan dari Yayasan Pengembangan Sumber Daya Pemuda (CYFIS) yang
didirikan saat hari Sumpah Pemuda, setelah aksi-aksi mahasiswa 1998 mereda.
Ketika tahun 2011, Nama Fahri Hamzah menjadi sorotan publik karena dirinya
mengeluarkan serangkaian kritik yang di anggap terlalu keras dan tidak mendasar
terhadap KPK. Menurut Fahri, KPK lebih baik KPK dibubarkan karena dirinya tidak
percaya dengan adanya institusi yang keberadaannya melebihi peran dan fungsi Lembaga
penegak hukum dalam negara demokrasi. Meskipun menerima kecaman dari berbagai
kalangan terutama kalangan anti korupsi, ini tak pernah membuat Fahri Hamzah takut
dan jera atas pernyataan yang disampaikannya. Bahkan beberapa saat kemudian, dia
kembali mengeluarkan pernyataan yang sama. Dia menilai bahwa KPK gagal menangani
korupsi sistemik atau tersusun.
Tidak hanya berhenti di sini saja Fahri Hamzah juga mengeluarkan pernyataan yang
kemudian memicu kontroversi. Baru-baru ini ketika Indonesia sedang diramaikan oleh
kedatangan feminis lesbi asal Kanada yang sedang mempromosikan bukunya, Irshad
Manji, alih-alih meredamkan situasi Fahri justru melemparkan pernyataan yang sempat

14
https://id.wikipedia.org/wiki/Fahri_Hamzah#cite_note-DCS-2, Di Akses pada 19 Juni 2022.
15
Machmudi, Yon. 2008. Islamising Indonesia: The Rise of Jemaah Tarbiyah and the Prosperous Justice Party (PKS). Canberra:
Australian National University Press. ISBN 978-1-921536-25-0.
menimbulkan keresahan. Seperti yang telah diketahui, beberapa kelompok menolak
kehadiran Irshad Manji karena dia dinilai telah melakukan pelecehan agama, namun
melalui akun sosial media, Fahmi mengatakan bahwa penolakan itu tidak mendasar.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini secara terang-terangan memberi
dukungan terhadap Irshad Manji agar diberikan hak bicara dalam berbagai event atas
nama demokrasi. Banyak pihak menyayangkan pernyataan yang dikeluarkan oleh Fahri
ini. Sebagai imbasnya, kini banyak yang sudah mulai tidak bersimpati padanya
(Merdeka.Com).16
c) Teori Kepemimpinan
Definisi kepemimpinan memiliki makna berbeda ketika orang mencoba
mendefinisikan konsep kepemimpinan. Didefinisikan secara luas, kepemimpinan adalah
proses mempengaruhi penetapan tujuan, mendorong perilaku untuk mencapai tujuan
tersebut, dan mempengaruhi tim dan budaya dilingkungannya. Hal ini juga
mempengaruhi peristiwa kepada pengikut, mengatur kegiatan untuk mencapai tujuan
tersebut, menjaga hubungan kerjasama dan kerja tim, dan mendapatkan dukungan, dan
kerjasama dari orang-orang di dalam atau di luar kelompok. Konsep kepemimpinan
merupakan dasar untuk analisis proses dan dinamika dalam sebuah organisasi. Karena
itu, sebenarnya banyak penelitian dan diskusi yang membahas definisi kepemimpinan
yang membingungkan. Menurut Wulandari, Rusdinal & Nurhizrah Gistituati (2021).
Definisi lain dari kepemimpinan dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama: “sebagai
atribut atau kelengkapan dari suatu kedudukan, sebagai karakteristik seseorang, dan
sebagai kategori sifat atau pendirian seseorang”.
a) Teori Sifat
Teori yang berusaha untuk mengidentifikasikan karakteristik khas berupa fisik,
mental dan kepribadian yang diasosiasikan dengan keberhasilan kepemimpinan.
Teori ini menekankan pada atribut-atribut pribadi dari para pemimpin. Dasar dari
teori ini adalah asumsi bahwa beberapa orang merupakan pemimpin alamiah dan
dianugerahi beberapa ciri yang tidak dipunyai orang lain seperti energi yang tiada
habis-habisnya, intuisi yang mendalam, pandangan masa depan yang luar biasa dan
kekuatan persuasife yang tidak tertahankan. Teori kepemimpinan ini menyatakan
bahwa keberhasilan manajerial disebabkan oleh dimilikinya kemampuan-
kemampuan luar biasa dari seorang pemimpin.Teori Kepemimpinan terdiri dari :
a) Intelegensi
b) Kepribadian
c) Karakteristik Fisik
b) Teori Prilaku
Para peneliti mulai mengeksplorasi pemikiran bahwa bagaimana seseorang
berperilaku menentukan keefektifan kepemimpinan kepribadiannya masing-masing.
Dari pada berusaha menemukan sifat dan kepribadian pribadi, mereka lebih meneliti
pengaruhnya pada pencapaian dan kepuasan anggotanya.
c) Teori Kepemimpian Situasional
Suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin
memahami perilakunya, sifat-sifat bawahannya, dan situasi sebelum memakai suatu

16
https://m.merdeka.com/fahri-hamzah/profil. Di akses pada 19 Juni 2022.
gaya kepemimpinan tertentu. Pendekatan ini mensyaratkan pemimpin untuk
memiliki keterampilan diagnostik dalam perilaku manusia. Teori ini terdiri beberapa
model yaitu :
a) Model Kepemimpinan Kontingensi
Model ini menjelaskan bahwa efektifitas kepemimpinan memiliki makna bahwa
prestasi kelompok tergantung pada interaksi antara gaya kepemimpinan dan
situasi yang mendukung atau keadaan yang mendukung
b) Model Partisipasi Pemimpin oleh Vroom dan Yetton
Model ini menjelaskan bahwa pemimpin seharusnya lebih santai dalam
mengubah gaya kepemimpinan agar sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada
saat ini.
c) Model Jalur-Tujuan (Path Goal Model)
Model ini menjelaskan bahwa memfokuskan pada bagaimana pemimpin
mempengaruhi persepsi anggotanya untuk tujuan kerja, tujuan pengembangan
diri, dan jalan untuk mencapai keharmonisan.
d) Teori Kepemimpinan Situasional Hersey-Blanchard
Model ini menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan yang paling efektif
bermacam-macam tergantung dengan kesiapan pribadi masing-masing yang
mendefinisikan sebagai keinginan pribadi untuk berprestasi, kemauan untuk
bertanggung jawab, kemampuan yang berhubungan dengan tugas,tanggung
jawab, keterampilan dan pengalaman. Sasaran dan pengetahuan dari pengikut
merupakan variabel penting dalam menentukan gaya kepemimpinan yang
efektif.
e) Pendekatan Hubungan Berpasangan Vertika
Model ini menjelaskan bahwa pemimpin mengklasifikasikan bawahan ke dalam
anggota dalam kelompok dan anggota diluar kelompok. Anggota dalam
kelompok memiliki rasa keterikatan dan sistem nilai yang sama, dan berinteraksi
dengan pemimpinnya. Anggota luar kelompok memiliki kesamaan yang lebih
sedikit dengan pemimpinnya dan tidak membagi sama banyak dengannya
(Encep Syaripudin, 2004)17.
d) Pendekatan Terbaru dalam Model Kepemimpian
Menutup penjelasan di atas mengenai teori kepemimpinan yaitu dengan menyajikan
tiga pendekatan yang lebih baru terhadap persoalan,terdiri dari suatu teori atribusi
kepemimpinan, kepemimpinan karismatik, dan kepemimpinan transaksional lawan
transformasional.
a) Teori Atribusi Kepemimpinan
Menjelaskan tentang kepemimpinan semata-mata hanya suatu atribusi yang
dibuat orang mengenai individu-individu lainnya.
b) Teori Kepemimpinan Karismatik
Teori ini mengemukakan bahwa para pengikut membuat atribusi
(penghubungan) dari kemampuan kepemimpinan yang heroik atau luar biasa,
bila mereka mengamati perilaku-perilaku yang spesifik. Arti mengenai
kepemimpinan karismatik sebagian besar telah diarahkan pada mengidentifikasi

17
Syaripudin, encep (2004). Journal Teori Kepemimpinan.Vol. 21, No. 102 Tahun Desember, 2004.
perilaku-perilaku yang membedakan pemimpin karismatik dari pada mereka
yang nonkarismatik.
c) Teori Kepemimpinan Transaksional Lawan Transformasional
Pemimpin transaksional, pemimpin yang memandu atau memotivasi
pengikutnya ke arah tujuan yang ditegaskan dengan memperjelas peran dan
tuntutan tugas. Sedangkan Pemimpin transformasional, pemimpin yang
memberikan pertimbangan dan rangsangan intelektual yang di individualkan dan
yang memiliki karisma.
D. Gaya Kepemimpinan Fahri Hamzah
Berdasarkan penjelasan dan informasi yang di dapatkan di media sosial dan televisi
selama ini, Gaya kepemimpinan Fahri Hamzah cenderung menerapkan pola teori atribusi
kepemimpinan dimana beliau semata-mata hanya menganggap gaya kepemimpinan
hanyalah suatu atribusi yang dibuat untuk mengenai individu-individu lainnya dan gaya
kepemimpinan beliau cenderung berubah-ubah dan situasional tergantung pola atau
permasalahan yang sedang hangat terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia dan
sering membuat gaduh publik di Indoensia sebagai contoh :
a) Pembubaran KPK
Pada 3 Oktober 2011, Fahri mengusulkan pembubaran Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) dalam sebuah rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan fraksi
dengan Polri dan lemabaga Negara lainnya. Dia beralasan KPK gagal menjawab
waktu delapan tahun belakangan ini untuk menangani korupsi sistemik dan
mengklaim DPR sudah memberikan dukungan luar biasa untuk pemberantasan
korupsi. Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menyebut usulan tersebut
sebagai sebuah blunder dan membuat gaduh masyarakat, sementara yang lainnya
menyebut wacana tersebut tidak akan direspon publik.Meskipun begitu, elit PKS
mendukung pendapat Fahri ini dan fraksi PKS di DPR menolak memberikan
sanksi, menyatakan opini tersebut sebagai bagian dari "kebebasan berekspresi
(www.detik.com).18
b) Pembelaan Setya Novanto dalam Kasus Papa minta saham PT.Freport
Kala itu, Fahri Hamzah membela mantan Ketua DPR Setya Novanto. Pembelaan
dilakukan Fahri sejak kasus Papa Minta Saham bergulir. Padahal sebelumnya,
Fahri sudah diwanti-wanti PKS untuk tidak membela.
Fahri pun mengaku heran mendengar kabar jika terdapat rekaman percakapan
antara pemimpin DPR berinisial SN dengan Direktur PT Freeport Indonesia.

"Saya belum mendengan rekaman tersebut, yang jelas saya terkejut. Kok bisa
ada perusahaan asing dari luar Indonesia merekam pemimpin Lembaga tinggi
negara di lalu menginformasikan ke public dan membuat kegaduhan di tengah
masyarakat, dalam melakuakn perekaman perusahaan asing bekerja sama
dengan seorang menteri untuk menggunakan data tersebut," kata Fahri di
Gedung DPR, Senayan, Selasa, 17 November 2015.

18
Elvan Dany Sutrisno, "PKS Bela Fahri Hamzah yang Ingin Bubarkan KPK". Detik.com, 4 Oktober 2011. Di akses 19 Juni 2022.
Dia juga mempertanyakan, siapa sebetulnya yang merekam dan
menyampaikannya kepada Menteri ESDM kala itu, Sudirman Said.

"Saya tidak bisa mengatakan apakah Pak Sudirman merekamnya secara


langsung namun pada saat itu setelah dia merekamnya dia melaporkannya ke
masyarakat umum dan dia membocorkan rekaman tersebut ke publik, saya tidak
percaya dengan asumsi organisasi asing melakukan itu, sepertinya tidak masuk
akal" tutur Fahri.

Ia menegaskan, meskipun telah beredar transkrip percakapan yang diduga


dilakukan Ketua DPR dengan Direktur PT Freeport Indonesia, hal itu tidak bisa
dijadikan dasar pembuktian bahwa hal itu benar terjadi.

"Saya perlu mendengar rekaman itu dan sejujurnya hal tersebut sangat luar biasa,
mengapa ada kegiatan seperti ini," ujar Fahri.

Dia menyayangkan langkah Freeport yang membuka percakapan di ruang


tertutup ini, kemudian menjadikan DPR sasaran tembak (www.liputan6.com).19
c) Sebut Jokowi Sinting dan Bodoh
Melalui akun Twitter pribadinya @fahrihamzah, Fahri mengatakan, Komitmen
Jokowi bahwa 1 Muharam akan dimanfaatkan sebagai Hari Santri Publik, jika
terpilih menjadi presiden Indonesia, ini tidak masuk akal. Hanya janji ketika
pencalonan presiden.

"Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi menjadi presiden, 360 hari dijadikan
janji kepada masyarakat. Berubah Akal!" kicau Fahri pada Kamis 27 Juni 2014
lalu.

Efeknya, Fahri Hamzah dilaporkan oleh tim pemenangan kampanye Jokowi-JK


ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). "Kami meminta Fahri Hamzah meminta
maaf secara bebas dan terang-terangan," kata pelopor kelompk Mixil Munir di
kantor Bawaslu, Senin, 30 Juni 2014. Terlebih lagi, Fahri Hamzah juga
mengeluarkan kata-kata 'tidak kompeten' saat mengritik kebijakan Presiden
Jokowi terkait pengurangan subsidi BBM pada Senin 1 September 2014.

"Dia bilang ada transformasi psikologis. Cobalah untuk membuat sesuatu yang
luar biasa. Jika hanya mencabut subsidi itu bukan perubahan ke arah yang lebih
baik dalam hal berpikir ataupun berprilaku. Langkah bodoh untuk mencabut
subsidi akan merugikan untuk rakyat. Saya pikir memiliki ilmu, ternyata tidak
ada ilmu," kata dia.

Fahri juga menyerang Jusuf Kalla. Dia melihat terjadinya kenaikan harga BBM
adalah keputusan yang salah, Jusuf Kalla sulit untuk menahan emosi masyarakat

19
https://www.liputan6.com/news/read/3867525/5-ucapan-fahri-hamzah-yang-kontroversial. Di akses pada 19 Juli 2022
terhadap kenaikan BBM tidak seperti zaman dahulu, ketika menjabat wapres di
era pertama pemerintahan Presiden SBY.

"Jusuf Kalla berpendapat, dia tidak ikut berpartisapi atau berperan aktif dalam
kenaikan harga BBM. Ketika beliau menaikkan harga BBM, posisi beliau
sebagai wapres. Dia bisa memberikan pengurangan terhadapn kenaikan harga
BBM, sehingga tanggung jawab masyarakat bisa berkurang. Tidak ada yang
rebut dan gaduh di lingkungan masyarakat.," jelas Fahri(www.liputan6.com).20
Model dan gaya kepemimpinan seperti ini yang terdapat banyak kelemahan di
dalamnya, yaitu :
a) Mudah dibenci oleh masyarakat
b) Kata-kata atau ucapan yang beliau lontarkan ke publik tidak dipercaya
c) Kemungkinan penolakan dari masyarakat dimana tempat beliau berkunjung
d) Memicu perpecahan publik
e) Susah dibedakan antara mana yang fakta dan hoax
E. Karya Nyata Kepemimpinan Fahri Hamzah
a) Mengadakan acara ICCOPSD , turut diikuti oleh akademisi dari kampus-
kampus yang berasal dari Norwegia, Australia, Indonesia, Malaysia dan
Vietnam. Di akhir acara ini, Fahri juga mengusulkan agar CEPP (Center for
Election and Political Party), sebagaimana penyelenggara kegiatan ini untuk
menyelenggarakan konferensi partai politik yang melibatkan semua parpol,
peneliti dan akademisi agar menghasilkan rumusan untuk perbaikan partai
politik di masa mendatang (www.dpr.go.id).21
b) Mendapatkan Bintang Mahaputera Nararya merupakan tanda kehormatan
dalam bentuk penghormatan atau penghargaan untuk warga negara dari
kalangan sipil yang ikut membangun dan memiliki jasa lebih terhadap negara
dan lingkungannya. Adapun beberapa persnyaratan khusus pejabat negara
atau warga sipil untuk menerima bintang tanda jasa tersebut salah satunya
yaitu karena jasa dan ikut kesertaanya dalam membangun dan memberikan
perubahan terhadap bangsa indonesia (www.detik.com).22
IV. Kesimpulan
Reformasi adalah suatu perubahan yang terjadi secara drastis dimana tujuannya
adalah untuk perbaikan di berbagai bidang dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Di Indonesia reformasi dimulai sejak masa pemerintahan sejak lengsernya
Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 sampai sekarang. Sebuah orde yang diharapkan dapat
mengembalikan kedaulatan kepada rakyat dan dapat membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain di dalam dan di luar
organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam situasi atau keadaan tertentu.
Proses pengaruh sering melibatkan berbagai kekuatan, termasuk ancaman, penghargaan,
kekuasaan, dan insentif. Perkembangan teori kepemimpinan berkembang dari waktu ke

20
https://www.liputan6.com/news/read/3867525/5-ucapan-fahri-hamzah-yang-kontroversial. Di akses pada 19 Juli 2022
21
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/13266. Di akses pada 19 Juli 2022.
22
https://news.detik.com/berita/d-5128112/fahri-fadli-dapat-tanda-jasa-masa-bakti-prestasi-jadi-pertimbangan.Di akses pada 19 Juli
2022.
waktu, tergantung pada rasa ingin tahu para ilmuwan dan peneliti. Awalnya,
kepemimpinan dilihat dari perspektif yang jelas tentang sifat, karakter, atau bakat yang
datang sejak lahir. Ketidakpuasan dengan konsekuensi keterikatan pada sifat-sifat ini
mengarah pada keterikatan pada perilaku

Daftar Pustaka

Akmar. Z. (2019). Studi Kasus Konflik Fahri Hamzah dengan Pimpinan DPP PKS.
Jurnal Ilmu Politik, Volume 10. No 1.
Caiden, (1991), Dalam Jurnal Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik.
Volume 4 No. 1, Juni 2018. eISSN: 2527-6476.
Departemen of Sociology. Faculty of Social and Political Science. Universitas
Padjadjaran. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi 1(2):152-167.
Dwiyanto, Agus (2011). Mengembalikan Kepercayaan Publik Melalui Reformasi
Birokrasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Dalam Jurnal Jurnal Analisis Kebijakan
dan Pelayanan Publik. Volume 4 No. 1, Juni 2018. eISSN: 2527-6476.
Elvan Dany Sutrisno, "PKS Bela Fahri Hamzah yang Ingin Bubarkan KPK".
Detik.com, 4 Oktober 2011. Diakses 19 Juni 2022.
Hamzah, F.(2019). Daulat Rakyat:Tentang Reformasi Parlemen Dan Kelembagaan
Demokrasi. Jakarta: Sekretariat Jenderal Dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia. Cetakan Pertama, September 2019.
Haning, M. Thahir (2015) Reformasi Birokrasi: Desain Organisasi yang Mendukung
Pelayanan Publik di Indonesia. Yogyakarta: Ilmu Giri.
Herdiansah, A. G. (2017). Pragmatisme Partai Islam di Indonesia:Pendekatan
Tindakan Sosial. Jakarta: Kompas Gramedia Group
Machmudi, Yon. 2008. Islamising Indonesia: The Rise of Jemaah Tarbiyah and the
Prosperous Justice Party (PKS). Canberra: Australian National University Press. ISBN
978-1-921536-25-0.
Paturahman, F. (2016). Mekanisme Resolusi Konflik Partai Politik: Studi Kasus
Langkah-langkah Partai Keadilan Sejahtera Meredam Konflik Internal Pasca
Musyawarah Kerja Nasional di Bali Tahun 2008. Universitas Indonesia.
Setiwan, B. dan Nainggolan, B. (2004). Partai-partai Politik Indonesia: Ideologi dan
Program 2004-2009. Jakarta: Kompas Gramedia Group.
Strauss & Corbin. 2009. Dalam Journal Penelitian Kualitatif. Equilibrium, 2009, 1-8.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatf dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta. Dalam Journal of Communication Studies which is publish twice a
year on January and July. Vol. 1 No. 1, January 2021.
Syaripudin, encep (2004). Journal Teori Kepemimpinan.Vol. 21, No. 102 Tahun
Desember, 2004.
Wulandari, Rusdinal & Nurhizrah Gistituati (2021). Analisi Kepemimpian Dalam
Organisasi. Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol 3 No 5 Tahun 2021 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN
2656-8071.
https://id.wikipedia.org/wiki/Fahri_Hamzah#cite_note-DCS-2, Di Akses pada 19
Juni 2022.
https://m.merdeka.com/fahri-hamzah/profil. Di akses pada 19 Juni 2022.
https://nasional.kompas.com/read/2016/05/21/14030001/Kisah.Fahri.Hamzah.tenta
ng.Gerakan.Reformasi.dan.Mundurnya.Soeharto?page=all. Di akses pada 19 Juni 2022.
https://news.detik.com/berita/d-5128112/fahri-fadli-dapat-tanda-jasa-masa-bakti-
prestasi-jadi-pertimbangan.Di akses pada 19 Juli 2022.
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/13266. Di akses pada 19 Juli 2022.
https://www.liputan6.com/news/read/3867525/5-ucapan-fahri-hamzah-yang-
kontroversial. Di akses pada 19 Juli 2022.

Anda mungkin juga menyukai