7192760
Vol.3 No.1 Maret 2022
e-ISSN 2774-6542
Hal: 51-61
51
Abstract This study aims to find out (1) How was Mohammad Hatta's political views in
Jurnal Nirwasita DOI : 10.5281/zenodo.7192760
Vol.3 No.1 Maret 2022
e-ISSN 2774-6542
Hal: 51-61
52
1945-1956; (2) factors that influenced Mohammad Hatta's political views in 1945-
1956; (3) the values contained in the political views of Mohammad Hatta in 1945-
1956. In an effort to obtain data, the Herustic method, historical criticism,
interpretation, and Historiography are used, namely document recording techniques by
collecting research data from written sources. Literature research. The theory used in
this study is the theory of power because the relationship between politics and power
cannot be separated. This is because someone who has entered politics has a goal to
achieve power. Behavioral theory because a person in shaping behavior based on
factors from the family environment, school and religion. Value theory because value is
a description of a person's behavior or behavior that can affect social behavior. This
study concludes (1) Mohammad Hatta's political views in 1945-1956 adhered to a
democratic system. The democracy that Mohammad Hatta hoped for was our
democracy: economic democracy and political education. The economic concept
applied by Mohammad Hatta is an economic concept based on the people with
cooperatives as the instrument. With cooperatives, all people can participate in
building, gradually progressing from the small through the medium ones until finally a
large economic space. Hatta's idea of systematic political education for the people in
order to grow awareness and strong responsibility in fighting for the ideals of the nation
at this time. (2) the background of Mohammad Hatta's political views, namely the
education factor through education can improve a person's ability both in the field of
knowledge and in behavior, the religious factor is a belief in God Almighty to regulate
the order of life, the economic factor Mohammad Hatta grew up from a family of
businessmen so Mohammad Hatta's economic discourse was very strong. (3) in the
political view of Mohammad Hatta in 1945-1956 there were values that could be used
as examples and practiced in life such as nationalism values, honesty values, morality
values and democratic values.
Keywords: Mohmmad Hatta's political views
53
yang demokrat, dan ekonom yang Pandangan politik yaitu selalu terkait
berideologi kerakyatan. Kesadaran dengan ideologi seseorang ketika
politik Mohammad Hatta makin ideologi seseorang adalah liberialisme,
berkembang dan pemikirannya semakin maka pandangan politiknya terhubung
tajam karena di asah dengan beragam kerangka politik liberal, yaitu
bacaan dan pengalaman. Sudah banyak pandangan politik yang mengacu pada
organisasi-organisasi atau gerakan- kehidupan kebebasan, dan hak milik.
gerakan yang ia ikuti selama perjalanan Disini politik menurut teori klasik
karirnya dalam dunia politik. Pada Aristoteles dalam bukunya yang
tanggal 18 Agustus 1945, Mohammad berjudul Aristoteles filsafat politik
Hatta di angkat secara aklamasi sebagai (1999: 64) mengatakan politik
wakil presiden pertama RI merupakan “usaha yang di tempuh
mendampingi presiden Soekarno. warga negara untuk mewujudkan
bersama-sama mereka ini di juluki kebaikann bersama”. Jadi, pandangan
sebagai dwitungal, dua orang penting politik itu sendiri merupakan
yang memiliki satu tujuan dan bagaimana pandangan atau sikap
pemikiran yang sama akan Republik seseorang terhadap sesuatu berdasarkan
Indonesia. Ketika menjadi wakil nilai dan ideologi yang di anutnya
presiden, ia banyak berperan penting untuk mewujudkan kebaikaan
dalam perumusan berbagai peroduk bersama. Jadi dalam pandangan politik
hukum nasional. Mohammad Hatta itu perwujudan nilai yang di anut
tampil dengan upaya terobosan dengan seseorang dan akan sangat berpengaruh
melahirkan dua maklumat yaitu yang dalam perbuatannya.
pertama, pemerintah menyukai
timbulnya partai-partai politik karena Dua tokoh proklamator
dengan adanya partai-partai itulah kemerdekaan Bangsa Indonesia yaitu
dapat dipimpin kejalan yang teratur Soekarno dan Hatta, memiliki ciri
segala aliran paham yang ada dalam masing-masing dalam pandangan atau
masyrakat yang kedua, pemerintah gagasannya mengenai suatu bangsa
berharap supaya partai-partai politik itu yang merdeka. Di satu pihak, Soekarno
telah tersusun sebelumnya lebih menekan kepada persatuan dan
dilangsungkan pemilihaan angota badan kebesaran bangsa yang dapat
perwakilan rakyat. Dalam melakukan mengobarkan semangat kebangsan, di
perbuatanya seseorang selalu bergerak lain pihak Hatta lebih menekan tentang
dalam pedomaan tentu ada nilai yang di kemakmuran dan demokrasi pada
anutnnya hal tersebut juga di lakukaan rakyat Indonesia. Pandangan dari kedua
olehMohammad Hatta dalam tokoh tersebut walaupun ada yang
perjuangannya. Setiap pergerakan berbeda, tetapi ada kesaman. Perbedaan
maupun perbuatannya dalam yang terdapat dari keduannya saling
perjuangan pasti berangkat dan di melengkapi dan tetap solid. Hal inilah
pengaruhi oleh nilai-nilai yang di yang menarik bagi peneliti untuk
anutnya. Terdapat pandangan politik mendalami pandangan politik
Mohammad Hatta yang merupakan Mohammad Hatta.
tokoh yang pertama kalinya
memperkenalkan nama Indonesia.
Jurnal Nirwasita DOI : 10.5281/zenodo.7192760
Vol.3 No.1 Maret 2022
e-ISSN 2774-6542
Hal: 51-61
54
55
ketidaktahuan berbagai hal yang akan tangga bagi individu dan memenuhi
menuntun seseorang mencapai titik kebutuhan nasional bagi masyrakat.
dimana hasil dari belajar bisa Kegiatan ekonomi pada dasarnya
digunakan untuk memecahkan suatu berkisar pada kegiatan memproduksi
permasalahan. Pendidikan juga dan mendistribusikan barang dan jasa.
berperan penting dalam membentuk
keperibadian dan karakter seseorang. Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam
Semakin tinggi tingkat pendidikaan Pandangan Politik Mohammad Hatta
seseorang, maka seseorang tersebut pda Tahun 1945-1956.
akan semakin cerdas melihat situasi
dan kritis dalam menghadapi setiap Perilaku manusia terkait dengan nilai.
persoalan. Bahkan nilai menjadi aspek penting
Faktor Agama yang dibutuhkan oleh manusia.
Agama merupakan sistem yang Menurut Robert M.Z Lawang, nilai
mengatur kepercayaan dan peribadatan merupakan gambaran mengenai apa
kepada tuhan yang Mahakuasa serta yang diinginkan, yang pantas, yang
tata kaidah yang berhubungan dengan berharga, yang mempengaruhi perilaku
budaya, dan pandangan budaya, dan sosial dari orang yang memiliki nilai itu
pandangan dunia yang perilaku sosial dari orang yang memiliki
menghubungkan manusia dengan nilai itu. Sedangkan menurut Peper,
tatanan kehidupan.Dari uraian diatas sebagaiman dikutip oleh Munandar,
nilai tidak bisa dipisahkan dengan menyatakan bahwa batasan nilai dapat
agama tidak ada agama yang tidak mengacu pada berbagai hal seperti
mengajarakan akan nilai. Semua agama minat, kesukaan, pilihan, tugas,
mengajarkan umatnya untuk kewajiban agama, kebutuhan, dan hal-
melakukan segala hal yang berkenan hal yang berhubungan dengan perasaan
dihadapan allah-Nya. Jika semua dan orientasi seleksinya (Irene, 2003
manusia melakukan yang sesuai :21) Dari kutipan diatas dapat uraiakn
dengan hukum agama, secara otomatis bahwa nilai merupakan sebuah
mereka telah melakukannilai-nilai. gambaran perilaku atau tingkah
seseorang yang dapat mempengaruhi
Faktor Ekonomi dalam perilaku sosialyang memiliki
Ekonomi memiliki arti mengatur batas yang selalu berkiatan dengan
rumah tangga, dimana angota keluarga sebuah perasaan seseorang. Hal diatas
yang mampu ikut terlibat dalam dapat mengambarkan nilai politik dari
menghasilkan barang-barang beharga Mohammad Hatta pada tahun 1945-
dan membantu memberikan jasa lalu 1956 terdapat juga nilai-nilai yang
seluruh angota keluarga yang ada ikut terkandung didalamnya, yang layak
menikmati apa yang mereka peroleh. diwariskan dan dijadika teladan untuk
Setiap individu dan masyrakat masyrakat Indoneisa dan generasi yang
berupaya mendapatkan sumber-sumber akan datang. Berikut nilai-nilai yang
guna memenuhi kebutuhan hidup terkandung dalam pandangan politik
sehingga dapat hidup secara layak. Mohammad Hatta.
Kegiatan ekonomi masyrakat yaitu
kegiatan memenuhi kebutuhan rumah
Jurnal Nirwasita DOI : 10.5281/zenodo.7192760
Vol.3 No.1 Maret 2022
e-ISSN 2774-6542
Hal: 51-61
56
57
58
59
60
61