Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Nirwasita DOI : 10.5281/zenodo.

7192760
Vol.3 No.1 Maret 2022
e-ISSN 2774-6542
Hal: 51-61

51

Pandangan Politik Mohammad Hatta Pada Tahun Pada


Tahun 1945-1956
Mohammad Hatta's Political ViewsIn The Year 1945-1956
Kalistus Stefen 1 , Ni Luh Putu Tejawati 2, Ni Putu Yuniarika Parwati3

Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia


Jl. Seroja Tonja-Denpasar Utara, Bali (80239)
*pos-el: kalistusstefen98@gmail.com,tejawatiputu@gmail.com,parwatiyuniarika@gmail.com

Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana Pandangan politik


Mohammad Hatta pada Tahun 1945-1956; (2) faktor-faktor yang mempengaruhi
pandangan politik Mohammad Hatta pada tahun1945-1956; (3) nilai-nilai yang
terkandung dalam pandagan politik Mohammad Hatta pada tahun 1945-1956. Dalam
usaha memperoleh data, maka digunakan metode Herustik, kritik sejarah, interpretasi,
dan Historiografi yaitu teknik pencatatan dokumen dengan mengumpulkan data-data
penelitian dari sumber tertulis.Penelitian kajian pustaka. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori kekuasaan karena hubungan antara politik dan kekuasaan
tidak dipisahkan hal ini karena seseorang yang sudah terjun dalam politik tentu
tujuannya untuk mencapai sebuah kekuasaan. Teori perilaku karena seseorang dalam
membentuk perilaku berdasarkan faktor dari lingkungan keluarga, sekolah dan agama.
Teori nilai karena nilai merupakan sebuah gambaran perilaku atau tingkah seseorang
yang dapat mempengaruhi dalam periaku sosial. Penelitian ini menyimpulkan (1)
pandanga politik Mohammad Hatta pada tahun 1945-1956 menganut sistem
demokrasi. Demokrasi yang diharapkan oleh Mohammad Hatta yaitu demokrasi kita:
demokrasi ekonomi dan pendidikan politik. Konsep ekonomi yang diterapkan oleh
Mohammad Hatta adalah konsep ekonomi berdasarkan kerakyatan dengan koperasi
yang sebagai instrumennya. Dengan koperasi rakyat seluruhnya dapat ikut serta
membangun, berangsur-angsur maju dari yang kecil melalui yang yang sedang sampai
akhirnya kelapangan ekonomi yang besar. Gagasan Hatta tentang pendidikan politik
secara sistematis untuk rakyat agar tumbuh kesadaran dan tangung jawab besarnya
yang kuat dalam memperjuangkan cita-cita bangsa pada saat ini. (2) latar belakang
pandangan politik Mohammad Hatta yaitu faktor pendidikan melalui pendidikan dapat
meningkatkan kemampuan seseorang baik dalam bidang pengetahuan maupun dalam
berperilaku, fakor agama yaitu suatu keprcayaan kepada Tuhan yang Maha Esa untuk
mengatur tatanan kehidupan, faktor ekonomi Mohammad Hatta dibesarakan dari
kalangan keluarga pengusaha sehingga pembincangan ekonomi Mohammad Hatta
sangat kuat. (3) dalam pandangan politik Mohammad Hatta pada tahun 1945-1956
terdapat nilai-nilai yang bisa dijadikan teladan dan diamalkan dalam kehidupan seperti
nilai nasionalisme, nilai kejujuran, nilai moralitas dan nilaidemokratis
Kata kunci: pandangan politik Mohmmad Hatta

Abstract This study aims to find out (1) How was Mohammad Hatta's political views in
Jurnal Nirwasita DOI : 10.5281/zenodo.7192760
Vol.3 No.1 Maret 2022
e-ISSN 2774-6542
Hal: 51-61

52

1945-1956; (2) factors that influenced Mohammad Hatta's political views in 1945-
1956; (3) the values contained in the political views of Mohammad Hatta in 1945-
1956. In an effort to obtain data, the Herustic method, historical criticism,
interpretation, and Historiography are used, namely document recording techniques by
collecting research data from written sources. Literature research. The theory used in
this study is the theory of power because the relationship between politics and power
cannot be separated. This is because someone who has entered politics has a goal to
achieve power. Behavioral theory because a person in shaping behavior based on
factors from the family environment, school and religion. Value theory because value is
a description of a person's behavior or behavior that can affect social behavior. This
study concludes (1) Mohammad Hatta's political views in 1945-1956 adhered to a
democratic system. The democracy that Mohammad Hatta hoped for was our
democracy: economic democracy and political education. The economic concept
applied by Mohammad Hatta is an economic concept based on the people with
cooperatives as the instrument. With cooperatives, all people can participate in
building, gradually progressing from the small through the medium ones until finally a
large economic space. Hatta's idea of systematic political education for the people in
order to grow awareness and strong responsibility in fighting for the ideals of the nation
at this time. (2) the background of Mohammad Hatta's political views, namely the
education factor through education can improve a person's ability both in the field of
knowledge and in behavior, the religious factor is a belief in God Almighty to regulate
the order of life, the economic factor Mohammad Hatta grew up from a family of
businessmen so Mohammad Hatta's economic discourse was very strong. (3) in the
political view of Mohammad Hatta in 1945-1956 there were values that could be used
as examples and practiced in life such as nationalism values, honesty values, morality
values and democratic values.
Keywords: Mohmmad Hatta's political views

PENDAHULUAN Seperti diketahui, Mohammad Hatta


merupakan sosok yang mendampingi
Proklamasi kemerdekaan Indonesia Soekarno ketika melansungkan upacara
telah di raih pada tanggal 17 Agustus proklamasi kemerdekaan Indonesia. Tak
1945, merupakan bunga rampai hanya menjadi pendamping,
perjuangan yang sangat penting bagi Mohammad Hatta juga menjadi sosok
Indonesia secara politis pernyataan penting yang memperjuangkan
Indonesia merdeka merupakan suatu dan mempertahankan
bukti bahwa bangsa Indonesia berhak kemerdekaan tanah air. Salah satu peran
bebas menentukan nasibnya sendiri. Mohammad Hatta adalah merumuskan
Indonesia menyatakan dirinya merdeka teks proklamasi kemerdekaan Indonesia
dan ingin membangun negaranya secara bersama dengan Soekrno dan Ahmad
adil, makmur, dan sejahtera serta bebas Soebardjo.
dari belengu penjajahan. Kemerdekaan Mohammad Hatta adalah wakil
Inonesia saat ini tidak terlepas dari presiden RI yang pertama, sosok
perjuangan tokoh penting nasional, salah pemimpin yang berwatak jujur dan
satunya adalah Mohammad Hatta. disiplin, muslim yang saleh, negarawan
Jurnal Nirwasita DOI : 10.5281/zenodo.7192760
Vol.3 No.1 Maret 2022
e-ISSN 2774-6542
Hal: 51-61

53

yang demokrat, dan ekonom yang Pandangan politik yaitu selalu terkait
berideologi kerakyatan. Kesadaran dengan ideologi seseorang ketika
politik Mohammad Hatta makin ideologi seseorang adalah liberialisme,
berkembang dan pemikirannya semakin maka pandangan politiknya terhubung
tajam karena di asah dengan beragam kerangka politik liberal, yaitu
bacaan dan pengalaman. Sudah banyak pandangan politik yang mengacu pada
organisasi-organisasi atau gerakan- kehidupan kebebasan, dan hak milik.
gerakan yang ia ikuti selama perjalanan Disini politik menurut teori klasik
karirnya dalam dunia politik. Pada Aristoteles dalam bukunya yang
tanggal 18 Agustus 1945, Mohammad berjudul Aristoteles filsafat politik
Hatta di angkat secara aklamasi sebagai (1999: 64) mengatakan politik
wakil presiden pertama RI merupakan “usaha yang di tempuh
mendampingi presiden Soekarno. warga negara untuk mewujudkan
bersama-sama mereka ini di juluki kebaikann bersama”. Jadi, pandangan
sebagai dwitungal, dua orang penting politik itu sendiri merupakan
yang memiliki satu tujuan dan bagaimana pandangan atau sikap
pemikiran yang sama akan Republik seseorang terhadap sesuatu berdasarkan
Indonesia. Ketika menjadi wakil nilai dan ideologi yang di anutnya
presiden, ia banyak berperan penting untuk mewujudkan kebaikaan
dalam perumusan berbagai peroduk bersama. Jadi dalam pandangan politik
hukum nasional. Mohammad Hatta itu perwujudan nilai yang di anut
tampil dengan upaya terobosan dengan seseorang dan akan sangat berpengaruh
melahirkan dua maklumat yaitu yang dalam perbuatannya.
pertama, pemerintah menyukai
timbulnya partai-partai politik karena Dua tokoh proklamator
dengan adanya partai-partai itulah kemerdekaan Bangsa Indonesia yaitu
dapat dipimpin kejalan yang teratur Soekarno dan Hatta, memiliki ciri
segala aliran paham yang ada dalam masing-masing dalam pandangan atau
masyrakat yang kedua, pemerintah gagasannya mengenai suatu bangsa
berharap supaya partai-partai politik itu yang merdeka. Di satu pihak, Soekarno
telah tersusun sebelumnya lebih menekan kepada persatuan dan
dilangsungkan pemilihaan angota badan kebesaran bangsa yang dapat
perwakilan rakyat. Dalam melakukan mengobarkan semangat kebangsan, di
perbuatanya seseorang selalu bergerak lain pihak Hatta lebih menekan tentang
dalam pedomaan tentu ada nilai yang di kemakmuran dan demokrasi pada
anutnnya hal tersebut juga di lakukaan rakyat Indonesia. Pandangan dari kedua
olehMohammad Hatta dalam tokoh tersebut walaupun ada yang
perjuangannya. Setiap pergerakan berbeda, tetapi ada kesaman. Perbedaan
maupun perbuatannya dalam yang terdapat dari keduannya saling
perjuangan pasti berangkat dan di melengkapi dan tetap solid. Hal inilah
pengaruhi oleh nilai-nilai yang di yang menarik bagi peneliti untuk
anutnya. Terdapat pandangan politik mendalami pandangan politik
Mohammad Hatta yang merupakan Mohammad Hatta.
tokoh yang pertama kalinya
memperkenalkan nama Indonesia.
Jurnal Nirwasita DOI : 10.5281/zenodo.7192760
Vol.3 No.1 Maret 2022
e-ISSN 2774-6542
Hal: 51-61

54

menyimpang dari garis kebenaran.


METODE PENELITIAN Politik pada dasarnya merupakan suatu
Penelitian ini adalah penelitian pustaka fenomena yang berkaitan dengan
yaitu penelitian yang sumber datanya manusia yang selalu hidup
buku-buku dan tulisan yang di susun beramsyrakat. Pada koadratnya ia
scara teratur sehingga harus adalah mahluk sosial yang selalu
mengunakan teori dan metode yang hidup dinamis dan berkembang. Karena
harus sesuai dengan masalah yang akan itulah politik selalu merupakan
di teliti. penelitian akan berjalan dengan gejala yang mewujudkan diri manusia
baik dan lancar apa bila bersamaan dalam rangka peroses
dengan pengunaan metode yang baik perkembanganya.Pandang politik itu
pula . interpretasi,Historiografi. Pada merupakan suatu cara seseorang dalam
tahap Historiograifi, yang harus di melihat sebuah permasalahan atau
tuangkan dalam tulisan merupakan hasil sebuah persitiwa yang mana nantinya
dari penafsiran dari fakta-fakta itu panadangan politik ini akan
menjadi sebuah kisah sejarah yang mempengaruhi tindakan atau perbuatan
selaras. Terkait dengan penyusunan seseorang. Pandangan politik seseorang
cerita sejarah atau historiografi peneliti dapat dipengaruhi oleh berbagai macam
mengali dan mengumpulkan berbagai hal yang dekatdengan kehidupan
data serta fakta sejarah yang berkaitan seperti dipengaruhi dari latar belakang
dengan pandangan politik Mohammad keluarga, Pendidikan dan lainnya.
Hatta untuk mendapat data dan Demikian pula situasi politik di
informasi yang akurat. Selanjutnya Indonesia pada tahun 1945-1956 sangat
dalam pengolahan data dengan tujuan berpengaruh pada pandangan politik
data sejarah dapat di pahami dan di Mohammad Hatta yaitu sebagai
susun secara ilmiah sesuai dengan berikut: Sistem Demokrasi , Sistem
peroses historiografi. Dalam Ekonomi ,Pendidikan Politik.
Historiografi harus mmperhatikan
berbagai aspek sebagai berikut: Aspek Faktor-faktoryang Mempengaruhi
kronologis ,Aspek kausalitas , Aspek Pandangan Politik Mohammad Hatta
sosialisasi dalam historiografi. Tahun 1945-1956.

HASIL DANPEMBAHASAN Berdasarkan semua uraian diatas,


pandangan politik Mohammad Hatta
Pandangan Politik Mohammad pada tahun 1945-1956 terdapat faktor
Pada Tahun 1945-1956 yang mempengaruhi. Berikut peneliti
Politik sering kali disebut sebagai jabarkan mengenai faktor –faktor
kekuasaan.Terkadangseorang penguasa tersebut:
harus memiliki kemampuan memaksa Faktor Pendidikan
dan mengendalikan orang lain karena Pendidikan pada dasarnya bertujuan
manusia kadang-kadang tidak paham untuk meningkatkannya kemampuan
akan batas-bataskepentingan seseorang baik dalam bidang
peribad yang sesungguhnya.Oleh sebab pengetahuan, maupun dalam
itu, tindakan seorang pemimpin berperilaku. Pedidikan menjadi sangat
seringkali melebihi batas dan bahkan penting sebagai senjata untuk melawan
Jurnal Nirwasita DOI : 10.5281/zenodo.7192760
Vol.3 No.1 Maret 2022
e-ISSN 2774-6542
Hal: 51-61

55

ketidaktahuan berbagai hal yang akan tangga bagi individu dan memenuhi
menuntun seseorang mencapai titik kebutuhan nasional bagi masyrakat.
dimana hasil dari belajar bisa Kegiatan ekonomi pada dasarnya
digunakan untuk memecahkan suatu berkisar pada kegiatan memproduksi
permasalahan. Pendidikan juga dan mendistribusikan barang dan jasa.
berperan penting dalam membentuk
keperibadian dan karakter seseorang. Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam
Semakin tinggi tingkat pendidikaan Pandangan Politik Mohammad Hatta
seseorang, maka seseorang tersebut pda Tahun 1945-1956.
akan semakin cerdas melihat situasi
dan kritis dalam menghadapi setiap Perilaku manusia terkait dengan nilai.
persoalan. Bahkan nilai menjadi aspek penting
Faktor Agama yang dibutuhkan oleh manusia.
Agama merupakan sistem yang Menurut Robert M.Z Lawang, nilai
mengatur kepercayaan dan peribadatan merupakan gambaran mengenai apa
kepada tuhan yang Mahakuasa serta yang diinginkan, yang pantas, yang
tata kaidah yang berhubungan dengan berharga, yang mempengaruhi perilaku
budaya, dan pandangan budaya, dan sosial dari orang yang memiliki nilai itu
pandangan dunia yang perilaku sosial dari orang yang memiliki
menghubungkan manusia dengan nilai itu. Sedangkan menurut Peper,
tatanan kehidupan.Dari uraian diatas sebagaiman dikutip oleh Munandar,
nilai tidak bisa dipisahkan dengan menyatakan bahwa batasan nilai dapat
agama tidak ada agama yang tidak mengacu pada berbagai hal seperti
mengajarakan akan nilai. Semua agama minat, kesukaan, pilihan, tugas,
mengajarkan umatnya untuk kewajiban agama, kebutuhan, dan hal-
melakukan segala hal yang berkenan hal yang berhubungan dengan perasaan
dihadapan allah-Nya. Jika semua dan orientasi seleksinya (Irene, 2003
manusia melakukan yang sesuai :21) Dari kutipan diatas dapat uraiakn
dengan hukum agama, secara otomatis bahwa nilai merupakan sebuah
mereka telah melakukannilai-nilai. gambaran perilaku atau tingkah
seseorang yang dapat mempengaruhi
Faktor Ekonomi dalam perilaku sosialyang memiliki
Ekonomi memiliki arti mengatur batas yang selalu berkiatan dengan
rumah tangga, dimana angota keluarga sebuah perasaan seseorang. Hal diatas
yang mampu ikut terlibat dalam dapat mengambarkan nilai politik dari
menghasilkan barang-barang beharga Mohammad Hatta pada tahun 1945-
dan membantu memberikan jasa lalu 1956 terdapat juga nilai-nilai yang
seluruh angota keluarga yang ada ikut terkandung didalamnya, yang layak
menikmati apa yang mereka peroleh. diwariskan dan dijadika teladan untuk
Setiap individu dan masyrakat masyrakat Indoneisa dan generasi yang
berupaya mendapatkan sumber-sumber akan datang. Berikut nilai-nilai yang
guna memenuhi kebutuhan hidup terkandung dalam pandangan politik
sehingga dapat hidup secara layak. Mohammad Hatta.
Kegiatan ekonomi masyrakat yaitu
kegiatan memenuhi kebutuhan rumah
Jurnal Nirwasita DOI : 10.5281/zenodo.7192760
Vol.3 No.1 Maret 2022
e-ISSN 2774-6542
Hal: 51-61

56

Nilai Nasionalisme, NilaiKejujuran dituduh melakukan pemberontakan dan


penghasutan, Hatta dan kawan- kawan
Jujur yakni sikap dan dan perilakuyang ditahan pemerintah Belanda dengan
mencerminkan kesatuan antara alasan akan melarikan diri.
pengetahuan, perkataan dan perbuatan Dalam diri Hatta bergolak antara
(mengetahui apa yang benar, kejujuran nurani dan mengikuti
mengatakan yang benar dan melakukan pemerintahan yang sudah mulai
yang benar) sehingga menjadikan menyeleweng dari cita-cita luhur
orang yang bersangkutan sebagai perjuangan kemerdekaan. Hatta
peribadi yang dapat dipercaya. Jika memilih hidup menjadi rakyat biasa
seseorang berkata tidak sesuai dengan dengan ksesderhanaan dan kejujuran.
kebenaran dan kenyataan atau tidak Hatta memegang teguh perinsip
mengakui suatu hal sesuai dengan apa kejujuran dalam menjalani kehidupan.
adanya, maka orang tersebut dapat dian Keadaan yang memaksa dan keinginan
gap atau dan di nilai tidak jujur, memenuhi kebutuhan orang-orang
menipu, berbohong, munafik, dan yang dicintai tidak harus
sebagainya Jadi jujur adalah suatu mengorbankan nilai kejujuran.
karakter yang lurus (ikhlas), berbicara Meskipun dalam kondisi kehidupan
sesuai dengan kenyataan, berbuat yang pas-pasan, bahlan agak
sesuai bukti dan kebenaran. Dengan kekurangan dirindan keluarganya.
demikain kejujuran merupakan salah Tawaran yang mengiurkan selalu
satu unsur kekuatan spiritual, akhlak ditolak karena Hatta merasa tawaran
mulia, serta keperibadian. itu dapat meruntuhkan perinsip
Mohammad Hatta adalah kejujuran.Mohammad Hatta adalah
seorang yang amat terkenal jujur seorang yang amat terkenal jujur
seperti dalam kutipan dibawah ini. samapai kenegeri Belanda, karena
“Kami terlalu jantan untuk lari. Kami kejujurannya beberapa kali dalam
berjuang untuk suatu cita-cita tinggi organisasai ia dipercayai oleh rekan-
dan lari hanya merusak tujuan kami rekannya sebagai ketua (seperti ketua
sendiri. lari adalah suatu perbuatan PI dan PN-Baru) dan bahkan sebagai
pengecut yang tak mungkin akan bendahara organisasi. Seperti dalam
kami lakukan” kata Hatta lagi “justru kutipan berikut.
Nederland tak akan pernah dapat “Posisinya sebagai Bendahara
menagkap saya yang sedang diswis JSB, yang terkenal jujur dan
sewaktu rumah-rumah kami digeledah. membawa untung bagi organisasi,
Kejujuran melarang kami menjadi amat terkenal samapai ke negeri
pengecut. Walau akhirnya kejujuran Belanda, terutama kalangan aktivis
kami di bayar dengan kurungan lima Indisvhe Vereeninging (IV),
setengah bulan dalam penjara (Aziz organisasi mahasiswa Indonesia di
2011 : 45) Eropa, ketika tiba di Belanda, ia telah
Dari uraian diatas dapat pula masuk Indische Vereeninging
mengetahui Nilai kejujuran dalam diri (IV), yang kemudian berubah menjadi
tokoh Mohammad Hatta tampak saat ia ktua PI. (zed, 2011 : 15) Dari kutipan
dan kawan-kawan pergerakan diatas dapat dideskrepsikan bahwa
ditangkap pemerintah Belanda karena dengan kejujuran dari Mohammad
Jurnal Nirwasita DOI : 10.5281/zenodo.7192760
Vol.3 No.1 Maret 2022
e-ISSN 2774-6542
Hal: 51-61

57

Hatta posisi sebagai Bendahara Jong pembicaran moral adalah menyangkut


Sumatranen Bond di Padang dan bidang kehidupan manusia dinilai dari
jakarta membawa untung bagi baik buruknya perbuatan selaku
organisasi tersebut. manusia. Kita dapat meneladani
Saat itu beliau masih sebagai moralitas yang ditunjukan oleh
wakil presdien. Saat itu, istri Hatta, Mohammad Hatta, setidaknya ada tiga
Rahmi Rachim, sedang berjuang keras nilai positif dari sosok Mohammad
untuk menabung karena ingin membeli Hatta diantaranya yaitu kesantunan,
sebuah mesin jahit tiba-tiba ia kejujuran, dan kesederhanaan. Nilai-
dikejutkan berita bahwa pemerintah RI nilai yang menjadi keperibadian
menerbitkan kebijakan sanering atau Mohammad Hatta itu dapat dijadikan
pemotongan nilai uang. Diturunkan panutan untuk penerus bangsa
hingga tinggal 10 persennya. Maka RP kedepannya. Nilai teladan yang dapat
1000 menjadi 100 dan seterusnya. diambil dari sosok Mohammad Hatta
Tujuannya untuk mengatasi ekonomi salah satunya adalah ketatan pada
yang membruk waktu itu. Duit Rahmi agama. Ini tercermin ketika
yang hampir mencukupi tiba-tiba Mohammad Hatta tidak pernah
menjadi tidak ada nilainya. Dengan meningalkan solat lima waktu serta
hati sedih ia mendatangi suaminya dan tidak pernah meningalkan puasa.
berucap “Pak Bapak kan Wakil Bahkan pada masa pembuangan di
Presiden Bapak pasti tahu bahwa Broven Digul Mohammad Hatta tetap
pemerintah akan mengadakan menjalankan sholat dan
sanering. Mengapa Bapak tidak puasa.(Bagun,2002 : 29)
memberi tahu kepada ibu? Hatta Adapun gagasan mengenai, sosial,
menjawab, “Bu, itu rahasia negara. kebersamaan, menghormati, moralitas
Kalau Bapak beritahu pada ibu, berarti demikian jelas sangat sejalan dengan
itu bukan rahasia lagi. (Firamansyah, nilai-nilai keagamaan agama Islam,
2010 : 104) karena islam menyeluruh umatnya
Dari uraian diatas dapat dilihat untuk membangun hubungan baik
bahwa nilai kejujuran yang diimbangi dengan karib kerabat dan untuk saling
dengan kerja keras yang melekat menghormati dalam hidup bertetangga,
dalam diri Mohammad Hatta telah bermasyarakat dan bernegara. Secara
menjadi panutan serta teladan yang moral ddijelaskan dalam kitab AlQuran
baik bagi orang disekitarnya “Dan jangalah engkau jadikan
khususnya penerus bangsa Indonesia. tanagnmu terbelenggu pada lehermu
dan jangan pula engakau terlalu
mengulurkannya (sangat pemurah),
Nilai Moralitas nanti kamu jadi tercela dan menyesal”
Moral berasal dari bahsa latin yakni (Qs Al Isro:227).
mores kata jamak dari mos yang berarti Nilai moral bagi bangsa Indonesia
adat kebiasaan. Sedangakn dalam bersumber dari budaya- budaya lokal
Bahasa Indonesia moral diartikan yang ada di Indonesia, dan warga
dengan Susila. Istilah moral denantiasa Indonesia merupakan masyarakat yang
mengaku pada baik buruknya perbuatan agamis, oleh karena itu dalam
manusia sebagai manusia. Inti dari kehidupan berbangsa dan bernegara
Jurnal Nirwasita DOI : 10.5281/zenodo.7192760
Vol.3 No.1 Maret 2022
e-ISSN 2774-6542
Hal: 51-61

58

tidak dapat dipisahkan dari dasar sikap tidak diskriminatif. Demokratis


moralitas yang menjunjung tinggi nilai tidak menjunjung tinggi kesamaan hak
ketuhanan. Dasar Ketuhanan Yang setiap orang, yang artinya hak dirinya
Maha Esa jadi dasar yang memimpin dan orang lain sama. Demokrasi
cita-cita kenegaraan Indonesia untuk memberikan kesempatan yang sama
menyelengarakan segala yang baik bagi kepada setiap warga negara dan
rakyat dan masyrakat, sedangkan dasar berkerja sama dengan orang lain tanpa
prikemanusiaan adalah kelanjutan membedakan satu sama lain. Setiap
dengan perbuatan dari pada dasar yang orang mendapatkan hak dan perlakuan
memimpin tadi dalam praktik hidup. yang sama dimata negara tanpa
Dasar persatuan Indonesia menegaskan menhiraukan latar belakang suku,
sifat negara Indonesia sebagai negara ras,agama, tingkatan social, dan
nasional yang satu dan tidak terbagi- gender. Demokratis tidak
bagi, bedasarkan berideologi sendiri. memperbolehkan terjadinya
Politik Mohammad Hatta yang baik dan penindasan baik yang bersifat
santun patut ditiru untuk elit-elit politik perorangan maupun kelompok. Nilai
saat ini karena sosok Mohammad Hatta demokratis mengajarkan individu
tak pernah mengeluarkan kata-kata untuk saling menghormati sama lain.
kasar meski berbeda pendapat dengan (Suparno, 2004 : 37)
orang lain. “ketika, misalnya, beda Mohammad Hatta adalah orang
perinsip dengan Bung Karno, beliau yang menjunjung tinggi nilai
tetap bisa santun. Hubungan itu yang demokratis. Sikap demokrasi yang
perlu dicontoh jika mendahulukan diperlihatkan oleh Mohammad Hatta
persatuan dan kesatuan. tanpak jelas, dalam kehidupan sehari-
hari. Kesedian Mohammad Hatta
Nilai Demokratis untuk berdialog, berunding dan
Nilai-nilai demokrasi telah ada bersepakat disetiap permasalhaan yang
sebelum Indonesia merdeka. ada Mohammad hatta selalu mengatasi
Penanaman nilai demokrasi pada dan menyelsaikan permasalahan
masa sekarang ini bisa ditanamkan dengan cara demokrasi yaitu cara
sejak dini melalui kegiatan saling damai bukan cara kekerasaan. Sikap
menghargai satu sama lain. Negara demokrasi tersebut memperlihatkan
yang demokratis akan terwujud apa bahwa jiwa demokrasi telah mendarah
bila seluruh warga masyrakat daging didalam diri Mohammad .Nilai
mempunyai nilai-nilai demokratis. Demokrasi yang ditemukan oleh
Perilaku dan budaya denokrasi juga Mohammad Hatta, pada dasarnya
harus dibangun dalam kehidupan adalah demokrasi yang bertumpu pada
bermasyrakat. Membangun nilai desa. Menurut Mohammad Hatta
demokratis tidak cukup dengan demokrasi desa adalah demokrasi asli
membuat peraturan yang harus bangsa Indonesia. Salah satu ciri
dipatuhi masyrakat, akan tetapi juga demokrasi asli Indonesia yaitu gotong
perlu mengenalkan atau royong. Cita- cita tentang keadilan
mensosialisasikannya kepada sosial adalah sari pati dari nilai-nilai
masyrakat Nilai demokratis timur dan barat yang mengkristal dan
merupakan nilai yang membentuk membentuk visi Hatta mengenai
Jurnal Nirwasita DOI : 10.5281/zenodo.7192760
Vol.3 No.1 Maret 2022
e-ISSN 2774-6542
Hal: 51-61

59

masalh-masalah politik kenegaraan. yang besar. Gagasan Hatta tentang


Hatta sangat percaya bahwa demokrasi pendidikan politik secara sistematis
adalah hari depan sistem politik untuk rakyat agar tumbuh kesadaran
Indonesia. (Suleman, 2010 : 19). Dari dan tangung jawab besarnya yang kuat
kutipan di atas dapat di lihatbahwa nilai dalam memperjuangkan cita-cita bangsa
demokratis yang ada dalam politik pada saat ini. Faktor-faktor yang
Mohammad Hatta pada dasarnya mempengaruhi pandangan politik
adalah selalu bertumpu pada desa atau Mohammad Hatta tahun 1945-156. 1)
nilai demokrasi yang pro rakyat yang Faktor Pendidikan. Pendidikan menjadi
tidak hanyamementingkan sekelompok bagaian yang tidak terpisahkan dari
orang yang terpandang. politik. Politik bagi Hatta adalah
Dari beberapa penjelasan diatas mendidik. Pendidikan menjadi alat
tentang Nilai-nilai yang terkandung penunjang untuk menyadarkan rakyat
dalam pandangan politik Mohammad sehingga muncul pandanga politik
Hatta pada tahun 1945- 1956 dapat Mohammad Hatta ada tahun 1945-1956
didukung oleh Teori Nilai yaitu Nilai menganut sistem demokrasi. Demokrasi
menunjukan pada sikap orang terhadap yang diharapkan oleh Mohammad
sesuatu hal yang baik, nilai-nilai dapat Hatta yaitu demokrasi kita: demokrasi
saling berkaitan dengan membentuk ekonomi dan pendidikan politik.
sesuatu sistem dan antara yang satu Konsep ekonomi yang diterapkan oleh
dengan yang lain koheren dan Mohammad Hatta adalah konsep
mempengaruhi segi kehidupan ekonomi berdasarkan kerakyatan
manusia. dengan koperasi yang sebagai
instrumennya. Dengan koperasi rakyat
SIMPULAN DAN SARAN seluruhnya dapat ikut serta membangun,
Simpulan berangsur-angsur maju dari yang kecil
Bedasarkan keseluruhan pembahasan melalui yang yang sedang sampai
yang telah diuraikan mengenai akhirnya kelapangan ekonomi yang
pandangan politik Mohammad Hatta besar 2) Agama dan kehidupan sangat
pada tahun 1945-1956 diatas maka lekat dengan Mohammad Hatta. Agama
dapat disimpulkan: menjadi laku yang mengiringi
Pandangan politik Mohammad Hatta kehidupan sehari-harinya. 3)
ada tahun 1945-1956 menganut sistem Mohammad Hatta dibesarkan dalam
demokrasi. Demokrasi yang diharapkan sistem keluarga dan budaya yang
oleh Mohammad Hatta yaitu demokrasi patrilineal dan dalam lingkungan para
kita: demokrasi ekonomi dan pedangang pengusaha, maka
pendidikan politik. Konsep ekonomi tradisi wirausahawan dan perbincangan
yang diterapkan oleh Mohammad Hatta ekonomi menjadi semakin kuat
adalah konsep ekonomi berdasarkan menambah khasanah berpikir Hatta
kerakyatan dengan koperasi yang kecil dalam bidang ekonomi.
sebagai instrumennya. Dengan koperasi Nilai-nilai yang terkandung
rakyat seluruhnya dapat ikut serta dalam pandangan politik Mohammad
membangun, berangsur-angsur maju Hatta pada tahun 1945-1956, seperti:
dari yang kecil melalui yang sedang (1) Nilai Nasionalisme. Mohammad
sampai akhirnya kelapangan ekonomi Hatta selalu memegang teguh perinsip
Jurnal Nirwasita DOI : 10.5281/zenodo.7192760
Vol.3 No.1 Maret 2022
e-ISSN 2774-6542
Hal: 51-61

60

yang diyakininya. Ia selalu demokrasi desa adalah demokrasi asli


memperjuangkan status Indonesia yang bangsa Indonesia. Salah satu ciri
mengakomondasikan kepentingan demokrasi asli Indonesia yaitu gotong
segala golongan. Pemikiran royong.
nasionalismenya yang bercorak
kemanusiaan yang memnempatkan Saran
pendidikan untuk rakyat. (2) nilai Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
kejujuran. Dalam diri Hatta bergolak disimpulkan saran-saran sebagai
antara kejujuran nurani dan mengikuti berikut : Kepada para pemimpin bangsa
pemerintahan yang sudah mulai saat ini, supaya melestarikan cita-cita
menyeleweng dari cita-cita luhur Mohammad Hatta untuk menciptakan
perjuangankemerdekaan. Hatta memilih negara Indonesia yang demokratis serta
hidup menjadi rakyat biasa dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.
ksesderhanaan dan kejujuran. Hatta Para pemimpin bangsa saat inijuga perlu
memegang teguh perinsip kejujuran meneladani keikhlasan dan ketulusan
dalam menjalani kehidupan. Keadaan Mohammad Hatta dalam berjuang
yang memaksa dan keinginan bangsa Indonesia tanpa menghiraukan
memenuhi kebutuhan orang-orang yang resiko yang akan diterima sebagai
dicintai tidak harus mengorbankan nilai akibat dari pada perjuangan
kejujuran (3) nilai moralitas. ada tiga itu.Gagasan Mohammad Hatta tentang
nilai positif dari sosok Mohammad demokratis untuk Indonesia kiranya
Hatta diantaranya yaitu kesantunan, dapat diketahui dan dipelajari oleh para
kejujuran, dan kesederhanaan. Nilai- praktisi, akademisi, mahasiswa,
nilai yang menjadi keperibadian pemerintah ataupun masyarakat
Mohammad Hatta itu dapat dijadikan Indonesia agar dapat dijadikan
panutan untuk penerus bangsa pedomaan didalam melaksanakan
kedepannya. (4) nilai demokratis. Nilai kehidupan berbangsa dan bernegara
Demokrasi yang ditemukan oleh baik dalam bidang politik maupun
Mohammad Hatta, pada dasarnya ekonomi.
adalah demokrasi yang bertumpu pada
desa. Menurut Mohammad Hatta

DAFTAR RUJUKAN (kitchener: Batoche Books 1999


Bloom 2009. Perilaku Yogyakarta:
Alfarizi. 2019. Biografi Mohammad Rake Sarasin.
Hatta 1902-1980
Arfian Ardy. 2015 pandangan politik Budiardjo Mariam. 2003 Dasar- Dasar
Tan Malaka Tentang konsep Ilmu Politik. Yogyakarta :
Negara Republik. Rajawali.press
Arif Zulkifli,dkk. 2010. Bung Hatta:
jejak yang melampaui zaman. Noer Deliar. 2012 Mohammad Hatta:
Jakarta: PT Gramedia. Hati Nurani Bangsa. Jakarta: PT
Aristoteles. The Politics, Book One, Kompas Media.
Trans by The Benjamin Jowett
Jurnal Nirwasita DOI : 10.5281/zenodo.7192760
Vol.3 No.1 Maret 2022
e-ISSN 2774-6542
Hal: 51-61

61

Hatta Mohammad. Demokrasi kita,


Bebas Aktif Dan Ekonomi Massa Junaidi M. Layen, 2017. Pandangan
Depan. Jakarta: Universitas Polititik Mawardi
Indonesia (UI- Prees) Hidayat
2009. kekuasaan, Jakarta:kencana Laksono 2018. Penelitian Tindakan
Kelas: Bandung: Remaja Rosadakarya
Hutabarat Nagari. 2010. Pemikiran
politik Mohammad Hatta tentang Rikar Bangun. (2003). Bung Hatta.
Demokrasi. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara

Mardiatmadja 2002 Sega Arsi, 2018. Mohammad Hatta


Metodologi Penelitian. Bandung: Demokrasi kita dan kedaulatanRakyat
Mandar Setadi 2011. kekuasaan. Bandung;
Alfabeta
Notoadmodjo 2010. Ilmu perilaku
kesehatan. Jakarta: PT
Rinekacipta
Zulfikri Suleman. Demokrasi Untuk
Indonesia: Pemikiran Politik
Bung Hatta. Jakarta: Penerbit
Kompas Media Nusantara.
2010

Wawan Tunggulalam. (2003) Demi


Bangsaku: Pertentangan
Soekarno vs Hatta Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.

Weber 1947. Tulisan-Tulisan Politik.


Pustaka pelajar, Yogyakarta,2006.

Anda mungkin juga menyukai