Anda di halaman 1dari 12

"PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN"

Konsep Dasar, Tujuan, Dan Landasan KTSP


Konsep Dasar KTSP Kurikulum merupakan komponen pendidikan yang dijadikan acuan oleh setiap
satuan pendidikan, khususnya oleh guru dan kepala sekolah, dalam menyelenggarakan
pendidikan.Dalam Standar Nasional Pendidikan Pasal 1, ayat 15 dikemukakan bahwa Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan (BSNP, 2006).

3 Kurikulum ini disusun dan dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan berdasarkan standar isi
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006) dan standar kompetensi lulusan
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006).Standar isi dan standar kompetensi
lulusan merupakan pedoman pengembangan KTSP untuk mewujudkan pencapaian tujuan pendidikan
nasional.

4 Penyusunan KTSP pun hendaknya memperhatikan dan mengakomodasi karakteristik dan kondisi
daerah serta kebutuhan masyarakat.Pengembangan KTSP perlu melibatkan berbagai komponen antara
lain: kepala sekolah, guru, karyawan, komite sekolah, dewan pendidikan, tokoh masyarakat, pakar
kurikulum, dan pejabat daerah. Keterlibatan mereka diharapkan dapat memberi-kan masukan dan
dukungan terhadap kurikulum yang dihasilkan dan dilaksanakan sekolah.

5 Kewenangan pengembangan KTSP oleh masing-masing sekolah merupakan salah satu wujud
otonomi pendidikan. Pendelegasian wewenang tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan Otonomi dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran
merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dan staf sekolah, meningkatkan
pemahaman masyarakat terhadap program-program pendidikan yang dilaksanakan di sekolah, dan
meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

6 Tujuan KTSP Pemberlakuan kebijakan KTSP bertujuan untuk memandirikan dan memberdayakan
satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah
untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum
(Mulyasa, 2006:22).Penerapan KTSP pun diharapkan dapat menciptakan kompetisi yang sehat di
antara sekolah-sekolah alam meningkatkan kualitas pendidikannya.

7 Landasan Pengembangan KTSP


Pengembangan KTSP oleh sekolah memberikan peluang untuk dapat mengem-bangkan kurikulum
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah Dasar pertimbangan bahwa kepala
sekolah dan gurulah yang lebih memahami kondisi sekolah dan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh
peserta didiknya.Diharapkan pendidikan yang diselenggarakan dapat disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan peserta didik serta kondisi masing-masing daerah yang sangat heterogen.

8 LANDASAN DASAR Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas


Peraturan Pemerintah RI Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.Peraturan Mendiknas
Nomor 22 tentang Standar Isi (SI)Peraturan Mendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan (SKL)

9 Apa fungsi standar kompetensi lulusan dalam proses pengembangan kurikulum?


Standar kompetensi lulusan merupakan pedoman penilaian dalam menentukan standar minimal
kompetensi lulusan.Standar ini merupakan kualifikasi kemam-puan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan minimal yang harus dikuasai siswa.Muatan SKL meliputi: standar
kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran dan standar kompetensi lulusan minimal mata
pelajaran, yang akan bermuara pada kompetensi dasar (Mulyasa, 2006:27).

10 Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan berdasarkan tujuan setiap
satuan pendidikan sebagai berikut.Pendidikan Dasar, yang meliputi SD/MI/SDLB/Paket A dan
SMP/MTs/SMPLB/Paket B, bertujuan meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjutStandar
kompetensi kelompok mata pelajaran (SK-KMP) untuk satuan pendidikan dasar SD/MI/SDLB/Paket A
yang tertuang dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 adalah sebagai berikut.

11 Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI 1) Memahami identitas diri dan keluarga, serta mewujudkan sikap
saling menghormati dalam kemajemukan keluarga. 2) Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota
dalam keluarga dan lingkungan tetangga, serta kerja sama di antara keduanya. 3) Memahami sejarah,
kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. 4)
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota
dan provinsi. 5) Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah nasional, keragaman suku bangsa
serta kegiatan ekonomi di Indonesia.

12 6) Menghargai peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia. 7) Memahami perkembangan wilayah Indonesia, keadaan sosial negara di Asia Tenggara
serta benua-benua. 8) Mengenal gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga,
serta dapat melakukan tindakan dalam menghadapi bencana alam. 9) Memahami peranan Indonesia di
era global

13 Visi dan Misi Satuan Pendidikan


Setiap satuan pendidikan harus memiliki visi. Visi itulah yang kemudian menjadi acuan dalam
mengembangkan misi dan program-program pendidikan di setiap satuan pendidikan.Menurut Morrisey
(dalam Mulyasa, 2006:176), visi adalah representasi apa yang diyakini sebagai bentuk organisasi masa
depan dalam pandangan pelanggan, karyawan, pemilik dan stakeholder lainnya.

14 Menurut (Dirjen Dikdasmen, 2004:20) visi adalah : (a) wawasan yang menjadi sumber arahan bagi
sekolah dan digunakan untuk memandu perumusan misi sekolah; (b) pandangan jauh ke depan ke mana
sekolah akan di bawa; serta (c) gambaran masa depan yang diinginkan oleh sekolah agar sekolah dapat
menjamin kelangsungan hidup dan perkembangannya.

15 Visi sekolah harus mengacu pada kebijakan pendidikan nasional dengan tetap memperhatikan
kesesuaiannya dengan kebutuhan siswa.Tujuan pendidikan nasional yang digunakan rujukan setiap
sekolah pasti sama. Akan tetapi, karena kebutuhan masyarakat yang dilayani oleh masing-masing
sekolah berbeda-beda, maka visi setiap sekolah pun tidak mesti sama.Coba berikan contoh rumusan
suatu visi sekolah ?

16 Rumusan visi harus singkat, tetapi mampu menggambarkan ancangan ke depan ke arah yang dicita-
citakan sekolah.Visi juga harus sesuai dengan kondisi setiap sekolah serta tujuan pendidikan
nasional.Berdasarkan visi yang telah ditetapkan, dirumuskan misi sekolah.

17 apakah misi ituMisi adalah tindakan untuk mewujudkan atau merealisasikan visi yang telah
ditetapkan (Dirjen Dikdasmen, 2004:21).Misi adalah bentuk layanan atau tugas untuk memenuhi
tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya

18 Contoh, rumusan misi sekolah dengan visi “Sebagai Lembaga Pendidikan Dasar yang Unggul
dalam Prestasi Dilandasi Kekokohan Iman dan Taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa” memiliki misi:•
Melaksanakan pembelajaran yang efektif berlandaskan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa untuk mengembangkan potensi keilmuan siswa• Menumbuhkan semangat keunggulan
kepada seluruh warga sekolah• Membimbing dan mengembangkan bakat dan minat siswa• Mendorong
dan membantu siswa untuk mengembangkan potensinya.• Menerapkan manajemen partisipatif dengan
melibatkan seluruh warga sekolah• Dll..

19 Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama enam tahun, mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI
disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan
ketentuan sebagai berikut.Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diriSubstansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan
“IPS Terpadu”.c. Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik,
sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.d. Jam pembelajaran
untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan
pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara
keseluruhan.e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.f. Minggu efektif dalam satu
tahun pelajaran (dua semester) adalah minggu.

20 Struktur Kurikulum SD/MI Kelas dan Alokasi Waktu


KomponenKelas dan Alokasi WaktuI IIIIIIV, V, dan VIA. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama32.
Pendidikan Kewarganegaraan23. Bahasa Indonesia54. Matematika5. Ilmu Pengetahuan Alam46. Ilmu
Pengetahuan Sosial7. Seni Budaya dan Keterampilan8. Pendidikan Jasmani, Olahragadan KesehatanB.
Muatan LokalC. Pengembangan Diri2*)Jumlah26 27 28

21 Muatan lokalMuatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah.Materi muatan lokal
bukanlah bagian dari materi mata pelajaran lain.Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan.

22 Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakannya.Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal
setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua
mata pelajaran muatan lokal.

23 Pengembangan DiriPengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan


kepada siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan
minat setiap siswa, sesuai dengan kondisi sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler.Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karier siswa serta kegiatan kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja.

24 Pengaturan Beban Belajar


Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan program pendidikan
dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester.Kedua sistem tersebut dipilih
berdasarkan jenjang dan kategori satuan pendidikan yang bersangkutanSatuan pendidikan
SD/MI/SDLB melaksanakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket.Beban belajar
setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran
25 Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk mengikuti
program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur.Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan
tingkat perkembangan siswa.Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran berupa proses interaksi
antara siswa dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada masing-
masing satuan pendidikan ditetapkan sebagai berikut:SD/MI/SDLB berlangsung selama 35 menit;

26 Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan adalah sebagai
berikut:
Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SD/MI/SDLB:a. kelas I s.d. III adalah 29 s.d.
32 jam pembelajaran;b. kelas IV s.d. VI adalah 34 jam pembelajaran.

27 Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka untuk Setiap Satuan Pendidikan


KelasSatu jampemb. tatapmuka (menit)Jumlahjam pemb.PermingguMingguEfektif pertahun
ajaranWaktupembelajaran pertahunJumlah jam pertahunmenit)SD/MI/I s.d. III3526-2834-
38jampembelajaran(30940 – 37240SDLB*)IV s.d.VI 32jam(Menit

28 *) Untuk SDLB SMPLB, SMALB alokasi waktu jam pembelajaran tatap muka dikurangi 5
menit
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
siswa yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompe-tensi.Waktu penyelesaian
penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi.Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa.

29 Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur terdiri atas:
Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi siswa pada
SD/MI/SDLB maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutanPenyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket ialah enam tahun
untuk SD/MI/SDLB

30 Sistem kredit semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang siswanya
menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan
pendidikan.Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem kredit semester dinyatakan dalam satuan
kredit semester (sks).Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam
penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur.Panduan tentang sistem kredit
semester diuraikan secara khusus dalam dokumen tersendiri.

31 Ketuntasan BelajarKetuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator
75%.Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran.Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

32 Kenaikan Kelas dan Kelulusan


Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran, dengan kriteria yang diatur oleh masing-
masing direktorat teknis. Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), siswa dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:1. menyelesaikan seluruh
program pembelajaran;2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan;3. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi; serta4. lulus Ujian Nasional.

33 SilabusSilabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata


pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian (BSNP, 2006)

34 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
standar isi dan dijabarkan dalam silabus (Mulyasa, 2006:184).RPP merupakan jabaran operasional
silabus yang telah dikembangkan untuk digunakan sebagai panduan guru dalam melaksanakan
pembelajaran.Karena fungsi yang diembannya, setiap guru harus menyusun RPP sebelum
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini merupakan komponen penting KTSP sehingga harus
dilaksanakan secara profesiona
PENGEMBANGAN SILABUS

1. Pengertian 6 Komponen Silabus


2. Landasan
3. Mekanisme Pengembangan Silabus
4. Prinsip Pengembangan
5. Langkah Pengembangan Silabus
6. Unit Waktu
7. Contoh Model
8. Pengembangan Silabus

1. PENGERTIAN
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/ tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

2. LANDASAN PENGEMBANGAN SILABUS


a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 17 ayat (2)
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 20
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses.
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru.
f. PP NOMOR 19 TAHUN 2005, PASAL 17 AYAT (2)
Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi
lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk
SD, SMP, SMA, dan SMK, dan departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama
untuk MI, MTs, MA, dan MAK.
g. PP NOMOR 19 TAHUN 2005, PASAL 20
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar
h. PERMENDIKNAS NOMOR 41 TAHUN 2007
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar
i.PERMENDIKNAS NOMOR 16 TAHUN 2007
Kompetensi pedagogik guru mata pelajaran:
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.
3.1 Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
3.2 Menentukan tujuan pembelajaran yang diampu.
3.3 Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diampu.
3.4 Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran.
3.5 Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik
peserta didik.
3.6 Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian.

7. SILABUS menjawab pertanyaan


Apa kompetensi yang harus dikuasai peserta didik?
Bagaimana cara mencapainya?
Bagaimana cara mengetahui pencapaiannya?

9. PRINSIP PENGEMBANGAN Ilmiah Relevan Sistematis Konsisten Memadai


Aktual dan Kontekstual Fleksibel Menyeluruh
ILMIAH
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
RELEVAN
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan
tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
SISTEMATIS
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
KONSISTEN
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.
AKTUAL DAN KONTEKSTUAL MEMADAI
Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem
penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
AKTUAL DAN KONTEKSTUAL
Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem
penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata,
dan peristiwa yang terjadi.
FLEKSIBEL
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta
dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
MENYELURUH
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
10. UNIT WAKTU
Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan untuk mata
pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.
Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester, per tahun, dan alokasi
waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai dengan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada
struktur kurikulum.

11. PENGEMBANG SILABUS


Guru mata pelajaran, atau Kelompok guru mata pelajaran atau Musyawarah Guru Mata pelajaran
(MGMP) Di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Provinsi

12. KOMPONEN SILABUS


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Materi Pokok/Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran (mengacu pada indikator)
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Catatan: Indikator dikembangkan berdasarkan KD.

13. MEKANISME PENGEMBANGAN SILABUS


Materi Pokok/Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Analisis SI/SKL/SK/KD
Indikator
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Penilaian

14. LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS


Mengkaji dan Menentukan Standar Kompetensi
Mengkaji dan Menentukan Kompetensi Dasar
Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Menentukan Jenis Penilaian
Menentukan Alokasi Waktu
Menentukan Sumber Belajar

14. a Mengkaji Standar Kompetensi


Mengkaji standar kompetensi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:
urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu
sesuai dengan urutan yang ada di SI; keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
mata pelajaran; keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran.

14 b. Mengkaji Kompetensi Dasar


Mengkaji kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:
urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu
sesuai dengan urutan yang ada dalam SI;
keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

14 c. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi


Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku
yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur untuk menunjukkan ketercapaian KD tertentu yang
menjadi acuan penilaian mata pelajaran
Indikator merupakan rumusan kemampuan yang harus dilakukan siswa untuk menunjukkan
ketercapaian KD. Dengan kata lain indikator merupakan titik tolak ketercapaian KD

5. PENGEMBANGAN INDIKATOR
Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator.
Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi.
Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam KD maupun SK.
Kata kerja operasional untuk merumuskan indikator.
Prinsip pengembangan indikator adalah sesuai dengan kepentingan (Urgensi), kesinambungan
(Kontinuitas), kesesuaian (Relevansi) dan Keterpakaian
Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian
kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten.

14 d. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran


Mempertimbangkan:
potensi peserta didik;
relevansi dengan karakteristik daerah;
tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;
kebermanfaatan bagi peserta didik;
struktur keilmuan;
aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;
alokasi waktu ;

14e. Pengembangan Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses
mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi
Pengalaman belajar dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada peserta didik.
Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Memberikan bantuan guru agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional
Memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar
Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran
Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang
mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar peserta didik yaitu kegiatan peserta didik dan materi.
14 f. Menentukan Jenis Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data
tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan,
pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio,
dan penilaian diri.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan nilai
Untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik, yang dilakukan berdasarkan indikator
Menggunakan acuan kriteria
Menggunakan sistem penilaian berkelanjutan
Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut
Sesuai dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam kegiatan pembelajaran

14 g. Menentukan Alokasi Waktu


Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada jumlah minggu efektif dan
alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar,
keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai
kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
14 h. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam,
sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
Kegiatan Pembelajaran
7. CONTOH FORMAT SILABUS
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Standar Kompetensi :
KD
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar

8. Pengembangan Silabus Berkelanjutan


Dijabarkan ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
Dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru
Dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan masukan hasil evaluasi hasil
belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran),dan evaluasi rencana pembelajaran.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai