3 Kurikulum ini disusun dan dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan berdasarkan standar isi
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006) dan standar kompetensi lulusan
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006).Standar isi dan standar kompetensi
lulusan merupakan pedoman pengembangan KTSP untuk mewujudkan pencapaian tujuan pendidikan
nasional.
4 Penyusunan KTSP pun hendaknya memperhatikan dan mengakomodasi karakteristik dan kondisi
daerah serta kebutuhan masyarakat.Pengembangan KTSP perlu melibatkan berbagai komponen antara
lain: kepala sekolah, guru, karyawan, komite sekolah, dewan pendidikan, tokoh masyarakat, pakar
kurikulum, dan pejabat daerah. Keterlibatan mereka diharapkan dapat memberi-kan masukan dan
dukungan terhadap kurikulum yang dihasilkan dan dilaksanakan sekolah.
5 Kewenangan pengembangan KTSP oleh masing-masing sekolah merupakan salah satu wujud
otonomi pendidikan. Pendelegasian wewenang tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan Otonomi dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran
merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dan staf sekolah, meningkatkan
pemahaman masyarakat terhadap program-program pendidikan yang dilaksanakan di sekolah, dan
meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
6 Tujuan KTSP Pemberlakuan kebijakan KTSP bertujuan untuk memandirikan dan memberdayakan
satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah
untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum
(Mulyasa, 2006:22).Penerapan KTSP pun diharapkan dapat menciptakan kompetisi yang sehat di
antara sekolah-sekolah alam meningkatkan kualitas pendidikannya.
10 Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan berdasarkan tujuan setiap
satuan pendidikan sebagai berikut.Pendidikan Dasar, yang meliputi SD/MI/SDLB/Paket A dan
SMP/MTs/SMPLB/Paket B, bertujuan meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjutStandar
kompetensi kelompok mata pelajaran (SK-KMP) untuk satuan pendidikan dasar SD/MI/SDLB/Paket A
yang tertuang dalam Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 adalah sebagai berikut.
11 Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI 1) Memahami identitas diri dan keluarga, serta mewujudkan sikap
saling menghormati dalam kemajemukan keluarga. 2) Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota
dalam keluarga dan lingkungan tetangga, serta kerja sama di antara keduanya. 3) Memahami sejarah,
kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. 4)
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota
dan provinsi. 5) Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah nasional, keragaman suku bangsa
serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
12 6) Menghargai peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia. 7) Memahami perkembangan wilayah Indonesia, keadaan sosial negara di Asia Tenggara
serta benua-benua. 8) Mengenal gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga,
serta dapat melakukan tindakan dalam menghadapi bencana alam. 9) Memahami peranan Indonesia di
era global
14 Menurut (Dirjen Dikdasmen, 2004:20) visi adalah : (a) wawasan yang menjadi sumber arahan bagi
sekolah dan digunakan untuk memandu perumusan misi sekolah; (b) pandangan jauh ke depan ke mana
sekolah akan di bawa; serta (c) gambaran masa depan yang diinginkan oleh sekolah agar sekolah dapat
menjamin kelangsungan hidup dan perkembangannya.
15 Visi sekolah harus mengacu pada kebijakan pendidikan nasional dengan tetap memperhatikan
kesesuaiannya dengan kebutuhan siswa.Tujuan pendidikan nasional yang digunakan rujukan setiap
sekolah pasti sama. Akan tetapi, karena kebutuhan masyarakat yang dilayani oleh masing-masing
sekolah berbeda-beda, maka visi setiap sekolah pun tidak mesti sama.Coba berikan contoh rumusan
suatu visi sekolah ?
16 Rumusan visi harus singkat, tetapi mampu menggambarkan ancangan ke depan ke arah yang dicita-
citakan sekolah.Visi juga harus sesuai dengan kondisi setiap sekolah serta tujuan pendidikan
nasional.Berdasarkan visi yang telah ditetapkan, dirumuskan misi sekolah.
17 apakah misi ituMisi adalah tindakan untuk mewujudkan atau merealisasikan visi yang telah
ditetapkan (Dirjen Dikdasmen, 2004:21).Misi adalah bentuk layanan atau tugas untuk memenuhi
tuntutan yang dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya
18 Contoh, rumusan misi sekolah dengan visi “Sebagai Lembaga Pendidikan Dasar yang Unggul
dalam Prestasi Dilandasi Kekokohan Iman dan Taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa” memiliki misi:•
Melaksanakan pembelajaran yang efektif berlandaskan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa untuk mengembangkan potensi keilmuan siswa• Menumbuhkan semangat keunggulan
kepada seluruh warga sekolah• Membimbing dan mengembangkan bakat dan minat siswa• Mendorong
dan membantu siswa untuk mengembangkan potensinya.• Menerapkan manajemen partisipatif dengan
melibatkan seluruh warga sekolah• Dll..
19 Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama enam tahun, mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI
disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan
ketentuan sebagai berikut.Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diriSubstansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan
“IPS Terpadu”.c. Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik,
sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.d. Jam pembelajaran
untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan
pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara
keseluruhan.e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.f. Minggu efektif dalam satu
tahun pelajaran (dua semester) adalah minggu.
21 Muatan lokalMuatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah.Materi muatan lokal
bukanlah bagian dari materi mata pelajaran lain.Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan.
22 Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakannya.Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal
setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua
mata pelajaran muatan lokal.
26 Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan adalah sebagai
berikut:
Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SD/MI/SDLB:a. kelas I s.d. III adalah 29 s.d.
32 jam pembelajaran;b. kelas IV s.d. VI adalah 34 jam pembelajaran.
28 *) Untuk SDLB SMPLB, SMALB alokasi waktu jam pembelajaran tatap muka dikurangi 5
menit
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
siswa yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompe-tensi.Waktu penyelesaian
penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi.Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa.
29 Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur terdiri atas:
Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi siswa pada
SD/MI/SDLB maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutanPenyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket ialah enam tahun
untuk SD/MI/SDLB
30 Sistem kredit semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang siswanya
menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan
pendidikan.Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem kredit semester dinyatakan dalam satuan
kredit semester (sks).Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu jam
penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur.Panduan tentang sistem kredit
semester diuraikan secara khusus dalam dokumen tersendiri.
31 Ketuntasan BelajarKetuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator
75%.Satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran.Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
1. PENGERTIAN
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/ tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
5. PENGEMBANGAN INDIKATOR
Setiap KD dikembangkan menjadi beberapa indikator.
Indikator menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi.
Tingkat kata kerja dalam indikator lebih rendah atau setara dengan kata kerja dalam KD maupun SK.
Kata kerja operasional untuk merumuskan indikator.
Prinsip pengembangan indikator adalah sesuai dengan kepentingan (Urgensi), kesinambungan
(Kontinuitas), kesesuaian (Relevansi) dan Keterpakaian
Keseluruhan indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain untuk pencapaian
kompetensi yang merupakan kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten.
TERIMA KASIH