Anda di halaman 1dari 13

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM
B. BATITA
1. Deskripsi Anak Balita
Jumlah anak balita berdasarkan data Desa Basirih Hulu Kecamatan
Mentaya Hilir Selatan adalah sebanyak orang, dan yang digunakan
sebagai responden pada penelitian sebanyak 30 orang.
a. Jenis kelamin
Deskripsi jenis kelamin anak balita dari 30 orang dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 2.1 Frekuensi Jenis Kelamin Responden Balita
Jenis kelamin F %
Laki-laki 18 60%
Perempuan 12 40%
Total 30 100%

Dari tabel 2.1. dapat diketahui sebanyak 18 orang balita (60%)


berjenis kelamin laki-laki dan 12 orang balita ( 40 %) berjenis kelamin
perempuan.
b. Umur
Deskripsi umur anak balita dari 30 orang dapat dilihat dari tabel
berikut :
Tabel 2.2 Deskripsi Umur Anak Balita Di Desa Basirih Hulu
Umur balita F %
< 12 bulan 4 13,3%
12-24 bulan 14 46,6%
>24-60 bulan 12 40%
Total 30 100,0
Dari tabel 2.2 diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 4 orang
balita (13,3%) berusia < 12 bulan, dan 14 orang balita (46,6%)
berusia 12-24 bulan. Kedua kelompok ini merupakan konsumen
pasif, yang harus mendapat perhatian lebih dalam mengatur makanan
sehari-harinya. Selanjutnya sebanyak 12 orang balita (40%) sampel
dengan usia >24-60 bulan, adalah konsumen aktif yang sudah
memilih makanannya sendiri.
Tabel 2.3 Frekuensi Status Gizi Balita Berdasarkan BB/U, TB/U dan
BMI/U Di Desa Basirih Hulu
Variabel F %
Status Gizi Balita berdasarkan BB/U
 Normal 24 80%
 BB kurang 6 20%
Status Gizi Balita berdasarkan TB/U
 Normal 16 53,3%
 Pendek 14 46,6%
Status gizi balita berdasarkan BB/TB
 Normal 28 93,3%
 Kurang 2 6,6%

Dari tabel 2.3 diatas dapat dilihat bahwa status gizi berdasarkan
indeks BB/U pada sampel balita di Desa Basirih Hilir terdapat 6 orang
(20%) batita dengan berat badan kurang, berdasarkan indeks TB/U,
balita dengan badan pendek sebanyak 14 orang (46,6%) sedangkan
menurut indeks BB/TB, balita dengan badan pendek sebanyak 2 orang
(6,6%).
Tabel 2.4 Deskripsi Status Gizi Balita Dan Dibandingkan Dengan
Angka Kecukupan Gizi
NO Zat Gizi F %
1 Energi
 Baik 8 26,6%
 Kurang 22 73,3%
2 Protein
 Baik 15 50%
 Kurang 15 50%
3 Lemak
 Baik 2 6,6%
 Kurang 28 93,3%
4 Karbohidrat
 Baik 10 33,3%
 Kurang 20 66,6%
5 Vitamin A
 Baik 10 33,3%
 Kurang 20 66,6%

Pada tabel 2.4 di atas dapat dilihat bahwa asupan zat gizi balita di Desa
Basirih Hilir sebagian besar mempunyai asupan energi kurang yaitu
sebanyak 22 balita (73,3%), asupan protein kurang 15 balita (50%),
asupan lemak kurang 28 balita (93,3%), asupan karbohidrat kurang 20
balita (66,6%), dan asupan Vit A yang kurang sebanyak 20 balita
(66,6%)

Tabel 2.5 Frekuensi Tingkat Pengetahuan, Kebiasaan Makan,


KADARZI dan PHBS
No Variabel F %
1 Tingkat Pengetahuan
 Baik 1 3,3%
 Kurang 29 96,6%
2 Kebiasaan Makan
 Baik 1 3,3%
 Kurang 29 96,6%
3 KADARZI
 Baik 10 33,3%
 Kurang 20 66,6%
4 PHBS
 Baik 8 26,6%
 Kurang 22 73,3%

Dari tabel 2.5 di atas dapat diketahui bahwa terdapat sebanyak 29


orang (96,6%) responden dengan pengetahuan kurang, sebanyak 29
orang (96,6%) responden dengan kebiasaan makan yang kurang baik,
sebanyak 20 orang (66,6%) responden dengan yang Tidak KADARZI,
dan sebanyak 22 (73,3%) responden yang PHBS nya kurang.
C. IBU HAMIL
1. Deskripsi ibu hamil
Jumlah ibu hamil berdasarkan data Desa Besirih Hulu Kecamatan
Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur yang digunakan
sebagai responden pada Perencanaan program gizi adalah 10 orang
a. Deskripsi asupan gizi (energi, protein, kalsium, vitamin C, serat,
Asam Folat, dan zat gizi)
Tabel 3.1 Deskripsi asupan zat gizi (energi, protein, kalsium, vitamin
C, serat, Asam Folat, dan zat gizi)
N Zat Gizi F %
O
1 Energi
 Kurang 10 100
 Normal 0 0
2 Protein
 Kurang 10 100
 Nomal 0 0
3 Kalsium
 Kurang 10 100
 Normal 0 0
4 Vitamin A
 Kurang 10 100
 Normal 0 0
5 Vitamin C
 Kurang 10 100
 Normal 0 0
6 Serat
 kurang 10 100
 Normal 0 0
7 Asam folat
 Kurang 10 100
 Normal 0 0
8 Zat Besi
 Kurang 10 100
 Normal 0 0
Dari tabel 3.1 diatas dapat dilihat bahwa asupan energi 10 orang
(100 %) bumil masih kurang, protein 10 orang (100 %) bumil masih
kurang, kalsium 10 orang ( 100 %) bumil masih kurang, Vitamin A 10
orang (100 %) bumil masih kurang, Vitamin C 10 orang (100%) bumil
masih kurang, serat 10 orang ( 100 %) bumil masih kurang, asam folat
10 orang (100%) bumil masih kurang dan zat besi 10 orang (100%)
bumil masih kurang.

b. Deskripsi status gizi ibu hamil


Tabel 3.2 Deskripsi status gizi ibu hamil
Status gizi (LILA) F %
NON KEK 9 90
KEK 1 10

Berdasarkan Tabel 3.2 diatas dapat diketahui bahwa ibu hamil


yang Non-KEK di desa Basirih Hulu terdapat sebanyak 9 orang
(90%), dan KEK 1 orang (10%).

Tabel 3.3 Deskripsi Skor Pengetahuan bumil, Keterampilan,


Kebiasaan Makan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Diri
dan Asupan Gizi Balita di Desa Basirih Hulu
NO Zat Gizi F %
1 Tingkat Pengetahuan
  Kurang 10 100
 Baik 0 0
2 Tingkat Keterampilan
  Kurang 10 100
 Baik 0 0
3 Keterampilan Kebiasaan Makan
  Kurang 10 100
  Baik 0 0
4 Kesehatan diri Bumil
  Kurang 10 100
 Baik 0 0
5 Kesehatan lingkungan bumil
  Kurang 10 100
 Baik 0 0

Berdasarkan Tabel 3.3 di atas dapat diketahui bahwa tingkat


pengetahuan terdapat 10 orang (100%) bumil kurang, kebiasaan
makan terdapat 10 orang (100%) bumil kurang, PHBS bumil terdapat
10 orang (100%) bumil kurang dan KADARZI bumil terdapat 10
orang (100%) bumil kurang.

D. USILA
1. Deskripsi Usila
Jumlah usia lanjut berdasarkan Desa Basirih Hulu Kecamatan
Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur yang digunakan
sebagai responden pada perencanaan program gizi sebanyak 10 orang.
a. Deskripsi usila berdasarkan jenis kelamin
Tabel 3.4 deskripsi jenis kelamin Usila
Jenis Kelamin F %
Laki-laki 2 20
Perempuan 8 80

Berdasarkan tabel 3.4 dapat diketahui bahwa jumlah usia


lanjut yang dijadikan sampel dalam perencanaan program gizi
erjumlah 10 orang yang terdiri dari jenis kelamin laki-laki sebanyak
2 orang (20%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 8 orang
(80%).

b. Deskripsi usila berdasarkan golongan usia


Tabel 3.5 deskripsi usia usila
Golongan Umur F %

55 - 50 tahun 3 30

55,1 - 60 tahun 5 50
60,1 - 65 tahun 2 20

Berdasarkan tabel 3.5 diatas diketahui bahwa jumlah usia


lanjut yang dijadikan sampel dalam perencanaan program gizi
berjumlah 10 orang yang terdiri dari golongan umur 55-50 tahun
sebanyak 3 orang (30%), golongan umur 55,1-60 tahun sebanyak 5
orang (50%) dan golongan umur 60,1-65 tahun sebanyak 2 orang
(20%).
c. Deskripsi usila berdasarkan Asupan zat gizi
Tabel 3.6 Asupan zat gizi usila
Zat Gizi F %
Asupan energi
 Kurang 4 40
 Baik 6 60
Asupan protein
 Kurang 3 30
 Baik 7 70
Asupan Lemak
 Kurang 9 90
 Baik 1 10
Asupan Karbohidrat
 Kurang 5 50
 Baik 5 50
Asupan Serat
 Kurang 10 100
 Baik - -
Asupan Kalsium
 Kurang 10 100
 Baik - -

Berdasarkan tabel 3.6 diatas diketahui bahwa asupan zat gizi


usia lanjut di Desa Basirih Hulu yang berjumlah 10 orang untuk
dijadikan sampel, terdiri dari asupan energi dengan kategori kurang
sebanyak 4 orang (40%) dan kategori baik sebanyak 6 orang (60%),
asupan protein dengan kategori kurang sebanyak 3 orang (30%) dan
kategori baik sebanyak 7 orang (70%), asupan lemak dengan
kategori kurang sebanyak 9 orang (90%) dan kategori baik sebanyak
1 orang (10%), asupan karbohidrat dengan kategori kurang sebanyak
5 orang (50%) dan kategori baik sebanyak 5 orang (50%), asupan
serat dengan kategori kurang sebanyak 10 orang (100%) dan asupan
kalsium dengan kategori kurang sebanyak 10 orang (100%).

d. Deskripsi usila berdasarkan status gizi IMT


Tabel 3.7 status gizi (IMT) usila
Status Gizi (IMT) F %
Kurang 2 20
Normal 8 80

Berdasarkan tabel 3.7 dapat diketahui status gizi usia lanjut


berdasarkan IMT di Desa Basirih Hulu yaitu terdiri dari status gizi
kurang sebanyak 2 orang (20%) dan status gizi normal sebanyak 8
orang (80%).
e. Deskripsi usila berdasarkan tingkat pengetahuan, kebiasaan
makan, KADARZI dan PHBS
Tabel 3.8 Tingkat pengetahuan, kebiasaan makan, KADARZI dan
PHBS
Variabel F %
Tingkat Pengetahuan
 Kurang 9 90
 Baik 1 10
Kebiasaan Makan
 Tidak baik 10 100
 Baik - -
Kadarzi
 Tidak Kadarzi 8 80
 Kadarzi 2 20
PHBS
 Kurang 7 70
 Baik 3 30
Berdasarkan tabel 3.8 diketahui dari tingkat pengetahuan usia
lanjut dengan kategori kurang sebanyak 9 orang (90%) yang tediri
dari 10 sampel usia lanjut, kebiasaan makan dengan kategori tidak
baik sebanyak 10 orang (100%) dari 10 sampel, Kadarzi dengan
kategori tidak kadarzi sebnayak 8 orang (80%) dari 10 sampel dan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan kategori kurang
sebanyak 7 orang (70%) dari 10 sampel usia lanjut yang diteliti.

f. Deskripsi Hubungan status gizi usia lanjut (IMT) dengan


Asupan Zat Gizi, Pendidikan, Tingkat Pengetahuan, Skor
Kebiasaan Makan, Skor Kadarzi dan PHBS

Tabel 3.9 Hubungan status gizi usia lanjut (IMT) dengan


Asupan Zat Gizi, Pendidikan, Tingkat
Pengetahuan, Skor Kebiasaan Makan, Skor
Kadarzi dan PHBS

Variabel Kurang Normal p-Value


Asupan Energi
Asupan zat  Kurang
gizi  Baik 0 4 0,091
3 3
Asupan Protein
 Kurang
 Baik 0 3 0,175
3 4

Asupan Lemak
 Kurang 3 6 0,490
 Baik 0 1

Asupan
Karbohidrat
 Kurang 0 5 0,038
 Baik 3 2

Asupan Serat
 Kurang 3 7
 Baik - -
Asupan Kalsium
 Kurang 3 7
 Baik - -
Pendidikan  Menengah
Usila kebawah 3 7
 Menengah
keatas - -
Tingkat
pengetahuan  Kurang 3 6 0,490
 Baik 0 1
Kebiasaan
makan  Tidak baik 3 7
 baik - -
KADARZI
 Tidak 3 5 0,301
kadarzi 0 2
 Kadarzi
PHBS
 Kurang 3 4 0,175
 Baik 0 3

Berdasarkan tabel 3.9 mengenai status gizi usia lanjut


berdasarkan IMT yang dihubungkan dengan asupan zat gizi yaitu
asupan energi dengan kategori kurang terdapat 0 orang yang
berstatus gizi kurang dan terdapat 4 orang yang berstatus gizi
normal. Sedangkan asupan energi dengan kategori baik terdapat 3
orang yang berstatus gizi kurang dan terdapat 3 orang yang
berstatus gizi normal. Berdasarkan uji Chi-Square ditemukan hasil
p-value 0,091 yang menyatakan tidak ada hubungan antara status
gizi usila dengan asupan energi.
Berdasarkan tabel diatas mengenai status gizi usia lanjut
berdasarkan IMT yang dihubungkan dengan asupan zat gizi yaitu
asupan protein dengan kategori kurang terdapat 0 orang yang
berstatus gizi kurang dan terdapat 3 orang yang berstatus gizi
normal. Sedangkan asupan protein dengan kategori baik terdapat 3
orang yang berstatus gizi kurang dan terdapat 4 orang yang
berstatus gizi normal. Berdasarkan uji Chi-Square ditemukan hasil
p-value 0,175 yang menyatakan tidak ada hubungan antara status
gizi usila dengan asupan protein.
Berdasarkan tabel diatas mengenai status gizi usia lanjut
berdasarkan IMT yang dihubungkan dengan asupan zat gizi yaitu
asupan lemak dengan kategori kurang terdapat 3 orang yang
berstatus gizi kurang dan terdapat 6 orang yang berstatus gizi
normal. Sedangkan asupan lemak dengan kategori baik terdapat 0
orang yang berstatus gizi kurang dan terdapat 1 orang yang
berstatus gizi normal. Berdasarkan uji Chi-Square ditemukan hasil
p-value 0,490 yang menyatakan tidak ada hubungan antara status
gizi usila dengan asupan lemak.
Berdasarkan tabel diatas mengenai status gizi usia lanjut
berdasarkan IMT yang dihubungkan dengan asupan zat gizi yaitu
asupan KH dengan kategori kurang terdapat 0 orang yang berstatus
gizi kurang dan terdapat 5 orang yang berstatus gizi normal.
Sedangkan asupan KH dengan kategori baik terdapat 3 orang yang
berstatus gizi kurang dan terdapat 2 orang yang berstatus gizi
normal. Berdasarkan uji Chi-Square ditemukan hasil p-value 0,038
yang menyatakan ada hubungan antara status gizi usila dengan
asupan KH.
Berdasarkan tabel diatas mengenai status gizi usia lanjut
berdasarkan IMT yang dihubungkan dengan asupan zat gizi yaitu
asupan serat dengan kategori kurang terdapat 3 orang yang
berstatus gizi kurang dan terdapat 7 orang yang berstatus gizi
normal. Berdasarkan uji Chi-Square tidak dapat diuji dikarenakan
10 sampel yang diteliti masuk dalam kategori asupan kurang. Hal
tersebut menyatakan tidak ada hubungan antara status gizi usila
dengan asupan serat.
Berdasarkan tabel diatas mengenai status gizi usia lanjut
berdasarkan IMT yang dihubungkan dengan asupan zat gizi yaitu
asupan kalsium dengan kategori kurang terdapat 3 orang yang
berstatus gizi kurang dan terdapat 7 orang yang berstatus gizi
normal. Berdasarkan uji Chi-Square tidak dapat diuji dikarenakan
10 sampel yang diteliti masuk dalam kategori asupan kurang. Hal
tersebut menyatakan tidak ada hubungan antara status gizi usila
dengan asupan kalsium.
Berdasarkan tabel diatas mengenai status gizi usia lanjut
berdasarkan IMT yang dihubungkan dengan pendidikan sampel
dengan kategori menengah kebawah terdapat 3 orang yang
berstatus gizi kurang dan terdapat 7 orang yang berstatus gizi
normal. Berdasarkan uji Chi-Square tidak dapat diuji dikarenakan
10 sampel yang diteliti masuk dalam kategori menengah kebawah.
Hal tersebut menyatakan tidak ada hubungan antara status gizi usila
dengan pendidikan sampel.
Berdasarkan tabel diatas mengenai status gizi usia lanjut
berdasarkan IMT yang dihubungkan dengan tingkat pengetahuan
dengan kategori kurang terdapat 3 orang yang berstatus gizi kurang
dan terdapat 6 orang yang berstatus gizi normal. Sedangkan tingkat
pengetahuan dengan kategori baik terdapat 0 orang yang berstatus
gizi kurang dan terdapat 1 orang yang berstatus gizi normal.
Berdasarkan uji Chi-Square ditemukan hasil p-value 0,490 yang
menyatakan tidak ada hubungan antara status gizi usila dengan
tingkat pengetahuan.
Berdasarkan tabel diatas mengenai status gizi usia lanjut
berdasarkan IMT yang dihubungkan dengan kebiasaan makan
dengan kategori tidak baik terdapat 3 orang yang berstatus gizi
kurang dan terdapat 7 orang yang berstatus gizi normal.
Berdasarkan uji Chi-Square tidak dapat diuji dikarenakan 10
sampel yang diteliti masuk dalam kategori tidak baik. Hal tersebut
menyatakan tidak ada hubungan antara status gizi usila dengan
kebiasaan makan.
Berdasarkan tabel diatas mengenai status gizi usia lanjut
berdasarkan IMT yang dihubungkan dengan kadarzi dengan
kategori tidak kadarzi terdapat 3 orang yang berstatus gizi kurang
dan terdapat 5 orang yang berstatus gizi normal. Sedangkan kadarzi
dengan kategori kadarzi terdapat 0 orang yang berstatus gizi kurang
dan terdapat 2 orang yang berstatus gizi normal. Berdasarkan uji
Chi-Square ditemukan hasil p-value 0,301 yang menyatakan tidak
ada hubungan antara status gizi usila dengan kadarzi.
Berdasarkan tabel diatas mengenai status gizi usia lanjut
berdasarkan IMT yang dihubungkan dengan PHBS dengan kategori
kurang terdapat 3 orang yang berstatus gizi kurang dan terdapat 4
orang yang berstatus gizi normal. Sedangkan tingkat pengetahuan
dengan kategori baik terdapat 0 orang yang berstatus gizi kurang
dan terdapat 3 orang yang berstatus gizi normal. Berdasarkan uji
Chi-Square ditemukan hasil p-value 0,175 yang menyatakan tidak
ada hubungan antara status gizi usila dengan PHBS.

Anda mungkin juga menyukai