Kelompok:
Dinda Putri S.N
Elisya Anggraini
Erni Susanti
Meytira PPanjiastuti
Rizka Fitriani
Cara pengujian :
1. Metoda uji kesukaan
Uji kesukaan digunakan untuk :
• pengembangan produk baru,
• perubahan cara pengolahan,
• Keseragaman mutu produk,
• Pembandingan dengan produk merk lain
2. Metoda uji pembedaan
Metoda ini menggunakan panel penguji dan dilakukan di laboratorium. Ada dua
persyaratan yang harus dipenuhi agar pengujian berhasil :
O Seleksi panelis yang mampu mendeteksi 4 macam rasa dasar, yaitu : manis, asam, pahit dan
asin.
O Kemampuan panel untuk mengadakan pengujian pada berbagai tingkat konsentrasi dan
kepekaan dalam menera perbedaan sifat spesifik, karena indera manusia dapat mengalami
kelelahan.
3. Kesalahan psikologis
O Tendensi sentral
O Contrast effect
O Informasi yang diterima panelis sebelum pengujian
O Produk tidak seragam mempengaruhi penilaian panelis
O Perintah pengujian kurang jelas
O Halo effect
O sugesti
IDENTIFIKASI BAHAN – BAHAN
KIMIA YANG BERBAHAYA
BERACUN DPEMALSUAN
Jenis
bahaya
dan
racun
BAHAYA KIMIAWI
Keracunan Dari Bahan Alam
Singkong Racun
Racun Yang Diproduksi Oleh Mikroba
Keracunan Logam Berat
• Pewarna Tekstil
• Asap Kendaraan
• BT Yang Dilarang
Keracunan Nitrit
RESIDU PESTISIDA
RACUN
Logam Berat
Menyebabkan anemia, darah tinggi, kerusakan
testis
Terdapat dalam minuman ringan, Sayuran daun
yang tercemar oleh limbah pabrik
PENCEMARAN MO
O Perubahan Apperance
O Aroma
O Rasa
Kontaminasi:
Udara
Tanah
Air
Insek/Rodensia
Prosessing
Bakteri berbahaya
Bakteri patogen:
penyebab penyakit
seperti :
• Typhus
• Diare
• DEMAM
Escherichia coli
Penciri adanya cemaran dari kotoran manusia
ataupun binatang
2 kelompok :
Tidak menyebabkan penyakit
Menyebabkan penyakit
Penyebab diare :
Kimiawi
Mikrobiologi
Organoleptik
kualitas produk diukur dengan penginderaan (mata, hidung, lidah,
ujung jari tangan, telinga)
Uji Skalar
Uji Deskripsi
Uji Pembedaan
O Untuk menilai ada atau tidaknya perbedaan antara
dua/lebih produk
O Manfaat :
Menetapkan sifat-sifat organoleptik dari dua atau
lebih produk yang mempunyai perbedaan
Pengembangan dan pengawasan mutu
Mempersiapkan dan menjaring contoh sebelum uji
konsumen
Uji Pembedaan
O Dua bentuk dasar uji pembedaan:
Pembedaan sederhana (tidak berarah) panelis hanya diminta
untuk menilai ada/tidak perbedaan terhadap kriteria mutu dua atau
lebih contoh produk
Uji Skalar
Uji Deskripsi
VS
Uji pembedaan Uji penerimaan
Uji Skalar
Uji Deskripsi
Uji skalar
O Panelis diminta menyatakan besaran skalar yang
diperolehnya
O Besaran skalar dalam bentuk skala numerik
1. Bentuk garis lurus berarah dengan pembagian
skala dengan jarak yang sama
2. Pita degradasi skalar (contoh warna dari putih
hingga hitam)
Uji skalar
O Jenis :
1. Uji skalar garis
2. Uji skor (scoring)
3. Uji perbandingan pasangan (paired
comparison)
4. Uji perbandingan jamak (multiple
comparison)
5. Uji penjenjangan/pengurutan/ranking
Uji ranking
O Hasil pengujian oleh panelis dinyatakan ke dalam
besaran kesan dengan jarak tertentu
O Urutan pertama selalu menyatakan yang tertinggi,
makin ke bawah tingkatannya makin rendah
O Tujuan : untuk memperoleh produk terbaik dari satu
seri produk yang dirancang
O Analisa data statistik menggunakan Tabel Fisher and
Yates, Analisa dengan ANOVA
O Untuk mengetahui beda nyata dengan Duncan’s
Multiple Range Test
Metode
Uji Skalar
Uji Deskripsi
Uji Deskripsi
O Didasarkan pada sifat sensorik yang lebih
kompleks
O Pada uji ini banyak sifat sensorik dinilai dan
dianalisa secara keseluruhan
O Sifat sensorik yang dipilih sebagai pengukur
mutu adalah yang paling peka terhadap
perubahan mutu dan yang paling relevan
terhadap mutu.
Cara Penilaian
subjektif objektif
Organoleptik/sensorik/inderawi Fisik
Kimiawi
Mikrobiologi
Fisik
kualitas produk diukur secara objektif berdasarkan hal-hal fisik yang
nampak dari suatu produk
Kimiawi
Mikrobiologi
Kimiawi
kualitas produk diukur secara objektif berdasarkan kandungan kimia
yang terdapat dalam suatu produk
O Prinsip :
1. Pengujian menggunakan alat/instrumen tertentu dan metode
terstandar
2. Dalam melakukan pengujian kualitas secara kimia dibutuhkan
dasar pengetahuan kimia
3. Terbagi menjadi : analisa proksimat (kadar air, kadar P, L, KH,
abu) dan analisa kualitatif&kuantitatif (komponen makro dan
mikro)
Kimiawi
O Penilaian mutu makanan secara kimiawi
terdiri dari
1. Mutu karbohidrat
2. Mutu Protein
3. Mutu Lemak
4. Mutu Air
5. Mutu Vitamin
6. Mutu Mineral
Penilaian Mutu Karbohidrat
Penentuan daya cerna pati
Daya cerna pati menunjukkan persentase pati yang dapat
dicerna dan dihidrolisis oleh enzim (α-amilase) sehingga
mampu dioksidasi untuk menghasilkan energi yang
diperlukan tubuh
Daya cerna pati ditentukan oleh jenis pati dan zat anti pati
dalam pangan
Metode : spektrofotometri
Semakin tinggi daya cerna pati semakin baik mutu
karbohidrat
Penilaian daya cerna pati
O Rumus
Penilaian Mutu Lemak
Mutu lemak ditentukan oleh jumlah dan jenis asam
lemaknya, nisbah PUFA : SAFA (rasio P:S), ukuran
tingkat hidrolisis, tingkat kerusakan lemak, tingkat
toksisitas, tingkat kerusakan lemak (pengukuran angka
peroksida dan produknya)
Metode : kromatografi gas, titrasi, spektrofluorimetri
Penilaian mutu lemak
O Rumus
Penilaian Mutu Protein
Ukuran mutu protein yang biasa digunakan
1. nilai kimia (chemical score)
2. daya cerna protein (protein digestibility)
3. Nisbah efisiensi protein (protein efficiency ratio/PER)
4. Pemanfaatan protein sesungguhnya (net protein
utilization/NPU)
5. Kalori dari protein pangan bersih (net dietary protein
calory/NDPcal)
6. Nilai protein akhir (net protein value/NPV)
7. Nisbi protein akhir (net protein relative/NPR)
Penilaian mutu protein
O Rumus
Cara Penilaian
subjektif objektif
Organoleptik/sensorik/inderawi Fisik
Kimiawi
Mikrobiologi
Mikrobiologi
kualitas produk diukur secara objektif berdasarkan keberadaan
mikroorganisme yang terdapat dalam suatu produk
O Terdiri dari
1. Analisa TPC (total plate count)
2. Analisa coliform (E.coli)
3. Analisa Pseudomonas aeroginosa (PA)
4. Analisa Salmonella
5. Analisa Yeast dan Mold
6. Analisa water treatment
Analisa TPC Analisa coliform