KOMUNITAS
§ PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
§ KEGIATAN BIDAN DI KOMUNITAS
1
§ Bidan adalah seorang yang telah menjalani dan menyelesaikan
pendidikan bidan yang diakui oleh negara tempat ia tinggal
serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan atau memiliki
izin formal untuk praktik bidan, terakreditasi, serta memiliki
kualifikasi untuk diregister atau sertifikasi,dan atau secara sah
mendapat lisensi utuk praktik kebidanan International
Confederation Of Midwives (ICM)
§ Pelayanan kebidanan adalah • Praktik Kebidanan
bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan yang
adalah implementasi
diberikan oleh bidan yang dari ilmu kebidanan
telah terdaftar (teregister) oleh bidan yang bersifat
yang dapat dilakukan secara
mandiri, kolaborasi atau
otonom, kepada
rujukan perempuan, keluarga
dan komunitasnya,
didasari etika dan kode
etik bidan
q Manajemen Asuhan Kebidanan adalah pendekatan dan
kerangka pikir yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan
metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari
pengumpulan data, analisa data, diagnosa kebidanan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
q Kebidanan Komunitas dapat diartikan sebagain upaya yang
dilakukan oleh bidan di komunitas.
q Rencana, Adalah pola pikir yang sistematis untuk mewujudkan
tujuan dengan mengorganisasikan dan mendayagunakan
sumber yang tersedia.
1. Perencanaan berdasarkan kurun waktu pelaksanaan
a. Jangka panjang: alokasi waktu 25 tahun.
b. Jangka menegah: alokasi waktu 5 tahun.
c. Jangka pendek: disusun untuk kegiatan tahunan.
10
§ Pelaksanaan atau actuating merupakan setelah perencanaan dan
pengorganisasian maka perlu mewujudkan perencanaan tersebut
dengan menggunakan organisasi yang terbentuk berarti ini
merupakan rencana tersebut dilaksanakan (IMPLEMENTATING)
atau diaktuasikan (actuating).
§ Kata lain dari direction (bimbingan) sebagai gerak pelaksanaan.
Pelaksanaan atau actuating berfungsi penciptaan kerja sama antara
anggota kelompok serta pada pengarahan semangat kerja, tekad
dan kemampuan keseluruhan anggota untuk tercapainya tujuan
bersama. Pelaksanaan atau actuating merupakan usaha untuk
menjadikan keseluruhan anggota untuk ikut bertekad dan
berupaya dalam rangka mewujudkan tujuan kelompok.
§ Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas,
neonatal, bayi dan balita.
JENIS REGISTER KOHORT :
1. Register kohort ibu
2. Register kohort bayi
3. Register kohort balita
1. Diisi nomer urut
2. Diisi nomer indeks dari famili folder
3. Diisi nama ibu hamil
4. Diisi nama suami ibu hamil
5. Diisi alamat ibu hamil
6. Diisi umur ibu hamil
7. Diisi umur kehamilan pada kunjungan pertama
dalam minggu/tanggal HPL
8. Faktor resiko : diisi v ( rumput) untuk umur ibu
kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
9. Paritas diisi Gravidanya
10. Diisi bila jarak kahamilan < 2 tahun 11.
1) Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disesuaikan
dengan nornor urut ibu pada register kohort ibu.
2) Diisi nomor indeks dari Family Folder
3) 3 sd 7 jelas
4) 4. Diisi angka berat bayi lahir dalam gram sd 10 diisi
tanggal pemeriksaan neonatal oleh tenaga kesehatan
5) 5. Diisi tanggal pemeriksaan post neonatal oleh petugas
kesehatan
6) 6. sd 23 Diisi hasil penimbangan bayi dalam kg dan rambu
gizi yaitu : N = naik, T = turun, R = Bawah garis titik¬ – titik
(BGT), BGM = Bawah garis merah. sd 35 Diisi tanggal bayi
tersebut mendapat immunisasi36. Diisi tanggal bayi
ditemukan meninggal.37. Diisi penyebab kematian bayi
tersebut 38. Diisi bila bayi pindah atau ada kolom yang perlu
keterangan.
E.PENCATATAN DAN PELAPORAN
§ Pencatatan dan pelaporan merupakan dokumentasi yang dapat
dijadikan bukti atas pelaksanaan suatu kegiatan atau program.
Pencatatan merupakan kegiatan atau proses
pendokumentasian suatu aktivitas dalam bentuk tulisan. Bentuk
pencatatannya dapat berupa tulisan di atas kertas (terbanyak),
disket, dan lain-lain dengan ilustrasi tulisan, grafik, gambar
atau suara. Semua kegiatan pokok baik di dalam gedung
maupaun diluar gedung puskesmas, puskesmas pembantu, dan
bidan didesa harus dicatat. Untuk memudahkan pencatatan
dapat formulir standar yang telah ditetapkan dalam Sistem
Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP).
§ SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum,
sarana, tenaga, dan upaya pelayanan kesehatan dipuskesmas
termasuk puskesmas pembantu yang ditetapkan melalui surat
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 63/Menkes/SK/II/1981.
§ Memberikan informasi tentang suatu keadaan, masalah dan
kegiatan
§ Sebagai bahan proses belajar mengajar
16
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
§ Penentuan prioritas masalah dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif
§ Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses
yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan
metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang
paling penting sampai yang kurang penting
18
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
§ Non Scoring Technique § Scoring Technique
§ metode delphiin § metode hanlon
§ metode delbeg § metode USG
§ metode pembobotan
§ metode dengan formula
19
DELPHIN TECHNIQUE
§ Penetapan prioritas masalah tersebut
dilakukan melalui kesepakatan sekelompok
orang yang sama keahliannya.
§ Pemilihan prioritas masalah dilakukan
melalui pertemuan khusus.
§ Setiap peserta yang sama keahliannya
dimintakan untuk mengemukakan beberapa
masalah pokok,
§ Masalah yang paling banyak dikemukakan
adalah prioritas masalah yang dicari
20
DELPHIN TECHNIQUE
§ Dalam penentuan kriteria diawali dengan
pembentukan kelompok
§ Sumber data dan informasi yang diperlukan
dalam penetapan prioritas masalah
berdasarkan
§ Pengetahuan dan pengalaman
§ Saran dan pendapat nara sumber
§ Peraturan perundangan kesehatan
§ Analisa situasi
§ Sumber informasi lainnya
21
DELBEG TECNIQUE
§ Penetapan prioritas masalah dilakukan melalui
kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama
keahliannya.
§ Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu
untuk meningkatkan pengertian dan
pemahaman peserta tanpa mempengaruhi
peserta.
§ Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa
masalah.
§ Masalah yang banyak dikemukakan adalah
prioritas.
22
PEMBENTUKAN KELOMPOK
§ Membentuk kelompok dengan anggota 6 – 10 orang
§ Latar belakang, pengalaman dan pengetahuan yang berbeda-
beda
§ Ketua sebaiknya ahli dalam permasalahan yang dibahas
23
MENGKAJI DAN MENGEVALUASI KRITERIA
§ Seluruh kriteria dari masing- masing anggota dituliskan
§ Kemudian dikaji ulang dan dikelompokkan
§ Kriteria yang sama digabung
24
METODE HANLON
§ Kriteria I (besarnya masalah)
§ Kriteria II (tingkat kegawatan masalah)
§ Kriteria III (penangulangan masalah)
§ Kriteria IV PEARL
25
MENETAPKAN KRITERIA I
(BESARNYA MASALAH)
§ Besarnya prosentase penduduk yang menderita langsung
karena penyakit tersebut
§ Besarnya pengeluaran biaya yang diperlukan untuk mengatasi
masalah tersebut
§ Besarnya kerugian lain yang diderita
26
MENENTUKAN KRITERIA II
(KEGAWATAN MASALAH)
§ Tingkat urgensinya
§ Kecenderungannya
§ Tingkat keganasanya
27
MENENTUKAN KRITERIA II
(KEGAWATAN MASALAH)
Masalah Keganasan Tingkat kecenderu total Rata-rata
urgensi ngan
A 6 9 5 20 6,6
B 3 7 7 17 5,5
C 7 6 3 16 5,3
28
MENENTUKAN KRITERIA III
(KEMUDAHAN PENANGGULANGAN)
§ Amat sulit : (1)
§ Sulit (2)
§ Cukup sulit (3)
§ Mudah (4)
§ Sangat mudah (5)
29
MENENTUKAN KRITERIA IV
PEARL FACTOR
§ P= Propiety = kesesuaian
§ E = Economic= secara ekonomi murah
§ A= Aceptable= dapat diterima
30
MENENTUKAN KRITERIA IV PEARL
Masalah P E A R L Hasil perkalian
PEARL
A 1 1 1 1 1 1
B 1 1 1 1 1 1
C 1 0 1 1 0 0
A 2 3 2 7
B 4 2 2 8
C 0 0 1 1
D 1 1 1 3
33
PENYUSUNAN POA
§ Pendahuluan
§ Analisa situasi
§ Tujuan dan masalah
§ Kebijaksanaan pelaksanaan dan pokok kegiatan
§ Organisasi dan penggerakan pelaksanaan
§ Sumber daya yang dimanfaatkan
§ Perkiraan faktor penunjang dan faktor penghambat
§ Pengawasan pengendalian dan penilaian
§ Penutup
34
§ Bimbingan terhadap kelompok remaja dan masa perkawinan
§ Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, nifas, masa interval (antara
dua persalinan) dalam keluarga
§ Pertolongan persalinan dirumah
§ Tindakan pertolongan pertama pada kasus kebidanan dengan
resiko tinggi
§ Pengobatan keluarga sesuai dengan kewenangan
§ Pemeliharaan kesehatan kelompok wanita dengan gangguan
reproduksi
§ Pemeliharaan kesehatan balita
35