Anda di halaman 1dari 13

Tindakan

Keperawatan
Keluarga
TRIHASTINI 20142011105
Pengertian
A. Pengertian Tindakan Keperawatan Pada Keluarga

Tindakan keperawatan adalah implementasi/ pelaksanaan dari rencana tindakan


untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan
disusun dan ditujukan pada nursing order untuk membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan. Dalam tahap ini perawat harus mengetahui berbagai hal diantaranya bahaya
bahaya fisik dan perlindungan pada klien, teknik komunikasi, kemampuan dalam prosedur
tindakan, pemahaman tentang hak dari pasien serta dalam memahami tingkat perkembangan
pasien.
Pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah direncanakan dengan menerapkan
teknik komunikasi terapetik dan dalam melaksanakan tindakan perlu melibatkan seluruh
anggota keluarga dan selama tindakan perawat perlu memantau respon verbal dan non verbal
keluarga.
Tindakan Keperawatan Keluarga mencakup
1) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan dengan cara :
- Memberikan informasi
- Memberikan kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
2) Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara :
- Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
- Mengidentifikasi sumber sumber yang dimiliki keluarga
3) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, dengan cara :
- Menstrasikan cara perawtan
- Menggunakan alat dan fasilitas yang ada dirumah
4) Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat,
dengan cara :
- Menemukan sumber sumber yang dapat digunakan keluarga
- Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
5) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara :
- Mengenaklan fasilitas kesehatan yang ada dilingkungan keluarga
- Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada selama melaksanakan
tindakan
B. Tahap Tindakan Keperawatan keluarga

Dalam pelaksanaannya, ada tiga tahapan tindakan yaitu :


1) Tahap 1 : Persiapan
Pada tahap ini perawat harus menyiapkan segala sesuatu yang akan diperlukan dalam
tindakan.
Persiapan meliputi kegiatan kegiatan :
a) Review tindakan keperawatan yang diidentifikasi pada tahap perencanaan. Ada beberapa
kriteria yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan :
- Konsisten sesuai dengan rencana tindakan
- Berdasarkan prinsip prinsip ilmiah
- Ditujukan kepada individu sesuai dengan kondisi pasien.,, dst
b) Menganallisa pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang diperlukan perawat
c) Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan
d) Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan harus mempertimbangkan hal ini :
- Waktu secara selektif
- Tenaga memperhatikan kuantitas dan kualitas dalam melaksanakan
tindakan
- Alat yang diperlukan pada tindakan
e) Mempersiapkan lingkungan yang kondusif
f) Mengidentifikasi aspek hukum dan etik terhadap resiko dari potensial tindakan
2) Tahap 2 : Perencanaan
Tindakan perencanaan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional
dan dibedakan berdasarkan kewenangan da tanggung jawab perawat secara profesional sebagaimana
standar praktek.
a) Independen
Tindakan yang dilaksanakan oleh perawat tanpa petunjuk atau perintah dari dokter atau
tenaga kesehatan lainnya. Tipe aktivitas yang dilaksanakan secara independen didefinisikan berdasarkan
diagnosa keperawatan. Tindakan tersebut merupakan suatu respon dimana perawat mempunyai
kewenangan untuk melakukan tindakan secara pasti berdasarkan pendidikan dan pengalamannya.
Ø Lingkup tindakan Independen keperawatan adalah :
- Mengkaji terhadap klien atau keluarga melalui riwayat keperawatan dan pemeriksaan fisik
untuk mengetahui status kesehatan klien
- Merumuskan diagnosa sesuai respon klien yang memerlukan intervensi keperawatan
- Mengidentifikasi tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau memulihkan
kesehatan
- Melaksanakan rencana pengukiran motivasi
- Merujuk kepada tenaga kesehatan lain
- Mengevaluasi respon klien
- Partisipasi dengan consumer atau tenaga kesehatan lain dalam meningkatkan mutu
pelayanan
Ø Tipe tindakan independen dapat dikategorikan menjadi 4 yaitu ; Tindakan diagnostik, Tindakan
terapeutik, Tindakan Edukatif ( Mengajarkan ), Tindakan merujuk.
b) Interdependen

Tindakan keperawatan menjelaskan suatu kegiatan yang


memerlukan suatu kerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya Misalnya
tindakan tersebut meliputi ; Tenaga sosial, Ahli gizi, Fisioterapi.

c) Dependen

Berhubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan medis

Contoh : Dokter menuliskan “ Perawatan Colostomy “

Tindakan keperawatannya adalah melaksanakan perawatan colostomy


berdasarkan kebutuhan individu dari klien.
Ø Partisipasi Aktif Keluarga

Partisipasi aktif dari keluarga adalah suatu


pendekatan esensial yang dimasukan dalam setiap strategi
intervensi keperawatan keluarga keterlibatan keluarga dalam
setiap strategi intevensi keperawatan keluarga, keterlibatan
keluarga dalam tahap implementasi dimaksudkan untuk
melibatkan keluarga dalam memecah masalah mutual, juga
mendiskusikan serta memutuskan pendekatan pendekatan
yang paling terpantau paling mungkin digunakan agar
tercapai tujuan yang telah disetujui bersama.
Ø Penyuluhan Ø Konseling
Health Education ( HE ) dama Konseling sama
dengan penyuluhan kesehatan ( Depkes dengan membimbing, yaitu
1994/1995), yaitu gabungan dari proses pemberian dukungan
berbagai kesempatan dan kegiatan yang untuk membantu keluarga
berdasarkan prinsip prinsip belajar, mengatasi masalah. Konseling
untuk mencapai suatu keadaan dimana merupakan suatu proses
individu, kelompok ataupun masyarakat memberikan bantuan interaktif
secara keseluruhan ingin hidup sehat, antara konselor dan klien yang
tahu bagaimana caranya, dan ditandai oleh elemen elemen
melaksanakan apa yang bisa inti : Penerimaan, Emapati,
dilaksanakan baik secara sendiri Ketulusan, kesesuaian.
maupun kelompok dan mencari
pertolongan bila perlu.
Ø Kontrak Ø Managemen Kasus

Merupakan persetujuan kerja Managemen kasus


yang dibuat antara dua orang atau lebih, merupakan suatu strategi dan proses
dalam hal ini seorang perawat dan pengambilan keputusan melalui
keluarga. Komponen dasar dalam langkah - langkah : pengkajian,
membuat kontrak dengan klien terdiri Perencanaan, Implementasi ( Rujukan,
dari : Koordinasi, dan Advokasi ).
- Maksud dan tujuan kontrak
- Implementasi aktivitas yang dilakukan
untuk mencapai tujuan dan oleh siapa
- Prioritas in terms of goals or activites
Penghargaan yang diberikan ketika
tujuan tercapai
- Parameter waktu
- Waktu evaluasi ulang
- Penandatanganan dan tanggal
Ø Kolaborasi

Keperawatan adalah satu- satunya pelayanan kesehatan yang


vital bagi asuhan kesehatan komprehensif. Perawat bekerja sama dan
merencanakan perawatan yang terpusat pada keluarga dengan anggota
tim yang lain. Kolaborasi mengacu pada perawatan yang diberikan oleh
sejumlah profesional dalam bidang perawatan kesehatan yang bekerja
bersama sama secara erat untuk memberikan perawatan yang
komprehensif dan terintegrasi ( Gllenn, 1987 ).

Ø Konsultasi

Kegiatan untuk memberikan nasehat atau pelayanan


kesehatan dengan cara : pertama perundingan bersama tentang suatu
kasus tertentu atau tentang klien atau keluarga dan memberikan usulan
atau informasi tentang klien dengan masalah kesehatan.
Ø Tahap Evaluasi

Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk
melihat keberhasilan. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai.
Evaluasi merupakan kegiatan tentang membandingkan antara hasil implementasi dengan
kriteria yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilan.
Dalam menelaah kemajuan keluarga dalam pencapaian hasil, perawatan akan
mencatat salah satu dari keputusan berikut, dalam lembar evaluasi atau dalam catatan
kemajuan pada saat ditentukan untuk melakukan evaluasi :
v Lanjutkan : Tujuan dan kriteria belum relevan
v Direvisi : Tujuan dan tindakan memerlukan perbaikan
v Teratasi : Tujuan keperawatan tercapai, rencana keperawatan tindak dilanjutkan
v Dipakai lagi : Diagnosa yang telah teratasi terjadi lagi
Yang harus dievaluasi pada tujuan keperawatan adalah :
v Apakah respon keluarga sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan.
v Apakah tujuan yang telah tercapai sudah menggambarkan fokus keperawatan sekarang.
v Adakah tujuan keperawatan sesuai dengan perkembangan hasil yang sekarang.
v Apakah tujuan diterima oleh keluarga.
Sedangkan pada saat mengevaluasi tindakan keperawatan yang harus dievaluasi
adalah :
v Apakah intervensi dapat diterima oleh keluarga.
v Apakah intervensi itu bersifat spesifik untuk keluarga.
v Apakah intervensi dapat dikerjakan oleh keluarga ataupun perawat.
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
S : Hal hal yang ditemukan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan,misal ; Keluarga mengatakan nyeri berkurang.
O : Hal hal yang ditemui oleh perawatnsecara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan,
misalnya ; BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A : Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang terkait dengan diagnosis.
P : Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi.
Evaluasi juga dapat disusun dengan menggunakan format SOAPIER secara operasional.
Format ini digunakan jika implementasi keperawatan dan evaluasi didokumentasikan dalam satu
catatan yang disebut dengan catatan kemajuan atau saat mengevaluasi sumatif.
I : IMplementasi dari perencanaan dengan mencatat waktu tindakan dan tindakan keperawatan.
E : Evaluasi hasil tindakan keperawatan yanicapai keluarga.
R : Revisi apabila ada perubahan dalam rencana keperawata.
TAhapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Valuasi formatif adalah
evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah
evaluasi akhir.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai