menyusun skripsi ini. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, yang
dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
karena keterbatasan kemampuan peneliti. Namun berkat bimbingan dan doa dari
orang tua dan arahan dosen pembimbing, serta bantuan dan motivasi semua pihak,
skripsi ini dapat diselesaikan. Maka peneliti menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Pembimbing I, Bapak Dr. Erawadi, M.Ag, dan Pembimbing II, Ibu Latifa
4. Bapak Drs. H. Abdul Sattar Daulay, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Agama Islam.
6. Bapak dan Ibu Dosen dan seluruh Civitas Akademika IAIN Padangsidimpuan.
8. Bapak Kepala Desa dan Bapak Ketua Pondok Yayasan Gunung Tua yang
9. Ibunda (Nisma Hayati Nasuition), yang telah berjasa mengasuh dan mendidik
peneliti yang tidak pernah mengenal lelah, selalu memberikan bantuan moril,
10. Adinda peneliti yang telah memberikan motivasi kepada peneliti, Leni Sahria
Lubis, Kasro Edi Lubis, Muda Parlaungan Lubis dan Eti Laila Lubis) mudah-
11. Sahabat PAI-2 khususnya buat sahabat, Santi Artina, Balqis Khairani, Erlina
Sipahutar, Nujulia Riski, Jurmiah, yang telah menemani peneliti dalam suka
dan duka. Kemudian, seluruh sahabat di kos (Syarifah Aini, Yelpida, Putri
peneliti sebutkan di atas selalu dalam lindungan dan petunjuk Allah SWT. Peneliti
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu
peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
skripsi ini.
BABI: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Batasan Masalah .............................................................................. 2
C. Batasan Istilah ................................................................................. 10
D. Rumusan Masalah ........................................................................... 11
E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 11
F. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 12
G. Sistematika Pembahasan ................................................................. 12
i
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 42
B. Jenis Penelitian ............................................................................ 42
C. Sumber Data ................................................................................. 43
D. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 43
E. Teknik Penjamin Keabsahan Data ................................................ 44
F. Analisis Data................................................................................ 46
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
anak, orang tua juga yang bertanggung jawab membesarkan dan menjadikan
anak menjadi baik atau tidak baik membimbing, mengarahkan, dan mengasuh
anak untuk menjadi manusia beriman dan berakhlak. Orang tua juga
mempunyai beban dan tanggung jawab yang amat berat untuk membina akhlak
dan sopan santun anak, tanggung jawab itu bersifat komperhensif yang di
bebankan Islam kepada seluruh umat manusia dengan baik tidak meninggalkan
jawab penuh pada pendidikan keislaman secara detail bagi anak- anak mereka
juga pada pembentukan diri yang shaleh yang tegak di atas akhlakul karimah.
kedua orangtua untuk mendidik diri dan keluarganya terutama anak- anaknya
agar mereka terhindar dari perbuatan yang tidak baik karena pendidikan adalah
dalam kehidupannya.1
terhadap anak tentu akan memberi hasil yang tentunya mengarahkan anak
1
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Pers, 2000), hlm. 42.
1
2
melalui sekolah formal saja, namun orang tua juga harus memberikan
pendidikan bagi anak di dalam keluarga atau rumah tangga pendidikan dalam
kapan saja dan dimana saja dalam arti dalam pelaksanaanya tidak terkait pada
tangguh dan baik demi masa depan dan anak orang tua harus memiliki bakal,
baik itu materi atau agama yang kuat untuk di contoh anaknya. Ayah dan ibu
merupakan model yang kapan saja di tiru anak karena setiap hari anak bersama
mereka ayah dan ibu merupakan orang yang sangat berperan dalam
Tidak diragukan lagi bahwa sejak anak manusia yang pertama lahir kedunia
2
Soelaiman Joesoef, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara,
1999), hlm. 66.
3
Ummu Haya Nida, Melejitkan Talenta Sang Buah Hati (Jakarta: Pustaka Al- Kausar,
2009), hlm.19.
4
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2002),
hlm.1.
3
Mereka pendidik bagi anak- anaknya karena secara kodrati ibu dan bapak
diberikan anugrah oleh Tuhan pencipta berupa naluri orangtua, karena naluri
ini timbul kasih sayang orangtua kepada anak- anaknya hingga secara moral
melindungi, serta membimbing, keturunan mereka oleh karena itu mau tidak
Sehubungan dengan tugas serta tanggung jawab itu, maka seharusnya orangtua
itu sekurang- kurangya dapat menjadi penuntun, rambu- rambu bagi orang tua
terhadap anak tidaklah kecil secara umum inti tanggung jawab itu ialah
Allah Swt memerintahkan agar setiap orangtua menjaga keluarganya dari siksa
5
Ahmad Tafsir, Ilmu Pedidikan Dalam Perspektif Islam (Bandung: PT. Remaja
Rosdayakarya, 2001), hlm.155.
6
Jalaluddin, Psikologi Agama Memahami Prilaku Keagamaan Dengan Mengaplikasikan
Prinsip- Prinsip Psikologi (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2007), hlm. 254.
4
Dari ayat di atas jelas bahwa menjaga dan mendidik anak untuk jalan
kebaikan adalah tanggung jawab orang tua sehingga mendidik anak menjadi
Generasi yang baik dapat menjadi sumber kebahagiaan bagi orangtua dalam
diberikan pendidikan yang sebaik- baiknya supaya anak tersebut tidak terikat dan
terpengaruh dengan lingkungan yang tidak baik pendidikan agama merupakan hal
yang harus diutamakan oleh orangtua kepada anaknya agar orang tua bisa
pendidikan islam adalah usaha- usaha sadar yang dilakukan secara sistematis dan
praktis dalam membantu anak didik supaya mereka hidup dengan ajaran agama
Islam.
manusia biasa dari sudut usia dan intelektualnya serta terampil dan bertanggung
bentuk dan kombinasi tertentu yang selalu harus dilaksanakan, sekolah sebagai
pencipta realita sosial, tidak cukup dengan peserta dididk tetapi juga
menciptakan kinerja yang berkualitas bagi guru- guru disekolah, tugas pokok dan
akan menjadi seorang anak ( dewasa ) kelak akan menjadi manusia yang
sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari
bamboo. Disamping itu kata “ pondok” mungkin juga berasal dari bahasa Arab “
santri menerima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang
8
Syaiful Sagala, Manajemen Strategi Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (Bandung:
Alfabeta, 2011), hlm. 75.
9
Fuad Ihsan, Dasar-Dasar Kependidikan (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2013) hlm. 67-68.
10
Sukanto, Kepemimpinan Kyai Dalam Pesantren (Jakarta: Pustaka,1999),hlm . 28 .
6
kiyai.11
umumnya pondok pesantren memiliki asrama tempat tinggal bagi santri dan kiyai.
Semua santri dituntut patuh dan taat kepada semua peraturan yang dibuat kiyai
misalnya, kepatuhan kepada waktu belajar, shalat, makan, olahraga, tidur, dan
istirahat. 12
Agama merupakan pedoman hidup yang mengatur segala pola hidup sikap
dan prilaku manusia. Agama memberikan arahan yang jelas bagi kehidupan
manusia agama juga diyakini sebagai dasar yang paling kuat bagi pembentukan
moral. Karena itu agama mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia, baik
secara individual maupun masyarakat sesuai dengan ajaran agama yang di anut.13
11
Malik M. Thaha Tuanaya, dkk, Modernisasi pesantren (Jakarta: Balai Penelitian Dan
Pengembangan Agama, 2007), hlm. 8 .
12
Syamsuddin Arief, Jaringan Pesantren di Sulawesi (Jakarta: Badan Litbang Dan Diklat
Departemen Agama, 2008), hlm.87 .
13
Muzayyin Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
hlm.273 .
7
Artinya : “ Dan janganlah mengadakan Tuhan yang yang lain disamping
Allah, sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang
nyata dari Allah untukmu, demikianlah tidak seorang Rasulpun
yang datang kepada orang- orang yang sebelum mereka,
melainkan mereka mengatakan: “ Dia adalah seorang tukang
sihir atau seorang gila, apakah mereka saling berpesan
tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah
kaum yang melampaui batas, maka berpalinglah kamu dari
mereka dan kamu sekali- kali tidak tercela, dan tetaplah
memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu
bermamfaat bagi orang- orang yang beriman, dan aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah kepada-ku”. ( Q.S. adz-dzaariayat: 51-56 ).14
dengan manusia dengan alam semesta dan seluruh isinya. Alam semesta ini
menjalankan fungsi dan perananya di muka bumi ini. Hal ini sebagaimana firman
Allah dalam al- Quran surah al- Baqarah ayat 30 sebagai berikut :
14
Tim Departemen Agama, Al-Qur’an Dan Terjemahannya ( Bogor: Sabiq 2009), Hlm.
275.
8
Artinya : “ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “
Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi”. Mereka berkata : “ Mengapa engkau hendak
menjadikan ( khalifah ) di muka bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau? “ Tuhan berfirman : “ Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui “ . ( Q.S. al-
Baqarah : 30 ) .15
Allah amanah sebagai khalifah, pengelola dan pemimpin di muka bumi yang
Umat Islam yang mampu berperilaku dengan akhlak yang baik yang
dengan ketaatan seorang hamba dari segi perilaku merupakan salah satu tanda
15
Tim Departemen Agama, Al-Qur’an Dan Terjemahan…, hlm. 504.
9
karena orang tua ingin anaknya memiliki akhlak yang bagus seperti: menghormati
orangtua, menghormati orang yang lebih tua, menghargai orang yang lebih muda,
bersedekah, berpakaian menurut syaria’at Islam dan agar anak dibekali ilmu
agama yang bisa diamalakan oleh dirinya sendiri dan orang lain. Di pesantren Al-
kecamatan, juara dua pidato bahasa inggris tingkat kecamatan, juara satu pidato
bahasa arab tingkat kecamatan, dan juara satu kaliqrafi tingkat kecamatan, dan
Tentu saja hal ini merupakan kelebihan yang tidak banyak didapatkan di
pondok pesantren karena orang tua ingin anaknya memiliki pendidikan agama
yang kuat. Dari penjelasan diatas peneliti tertarik mengangkat judul ini.
Oleh karena itu peneliti ingin mendalami lebih jauh motivasi orang tua
Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat. Hasil kajian ini akan
penulis tuangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul : Motivasi Orang Tua
16
Musthofa Husain, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al- Barkah, Wawancara Di
Pesantren Al-Barkah Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat
Pada Tanggal 17 Pepruari 2019 pukul 10.00-12 WIB.
10
A. Batasan Masalah
penelitian, dan memberikan batasan dalam melakukan penelitian. Dalam hal ini
peneliti memberi batasan dalam penelitian ini yaitu tentang motivasi orang tua
B. Batasan Istilah
pendidikan.18
3. Sekolah yaitu sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa atau
17
Singgih Dirgagunarso, Pengantar Psikologi (Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 1996),
hlm.92
18
Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm. 87.
19
Abdul Syukur, Ensiklopedi Umum Pelajar, (Jakarta: PT. Ictiar Baru Van Hoeve, 2005),
hlm. 156.
11
kyai.
C. Rumusan Masalah.
sebagai berikut :
2. Apa sajakah upaya yang dilakukan orang tua dalam menyekolahkan anak
D. Tujuan Penelitian.
E. Kegunaan Penelitian.
1. Secara teoritis
2. Secara Praktis
F. Sistematika Pembahasan
pesantren.
analisis data.
Pada BAB IV berisi hasil penelitian yang terdiri dari temuan umum dan
Pada BAB V berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran- saran.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Motivasi
a. Pengertian Motivasi
menyebabkan, dan merangsang motive sendiri berarti alasan, sebab dan daya
juga dapat dijelaskan sebagi tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku
tertentu, pengertian ini bermakna jika seseorang melihat suatu mamfaat dan
1
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grapindo
Persada, 2003), hlm. 75.
14
15
terjadinya perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan
berkenaan dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk
suatu tujuan.
1. Motivasi intrinsik
sendirinya dan berasal dari dalam diri orang tersebut tanpa memerlukan
dorongan atau rangsangan dari pihak luar. Contoh orangtua sadar dengan
2
Eveline Siregar dan Hartini Nara. Teori belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2013), hlm. 49.
16
1. Motivasi ekstrinsik
dorongan dari pihak luar atau orang lain. Faktor yang termasuk dari luar
yaitu:
a) Keluarga
b) Masyarakat
c) Lingkungan sekita
c. Teori-Teori Motivasi
1. Teori Hedonisme
memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari
2. Teori Naluri
hasil dari naluri yang diwariskan dan tidak ada hubungannya dengan akal.
3
Abdul Rahman Saleh dan Muhubub Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam
Perspektif Islam (Jakarta: Kencana, 2004), hlm. 133-135.
17
Menurut teori naluri, seseorang tidak memilih tujuan dan perbuatan akan
dan perbuatan yang akan dilakukan. Freud juga percaya bahwa dalam diri
manusia ada sesuatu yang tanpa disadari menentukan setiap sikap dan
prilaku manusia.
tempat seorang itu hidup. Orang belajar paling banyak dari lingkungan
dipimpinnya.4
4. Teori Pendorong
Teori ini merupakan perpaduan antara teori naluri dengan teori reaksi
yang dipelajari daya pendorong adalah semacam naluri tetapi hanya sesuatu
dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Contohnyua
bergerak dan istirahat. Menurut teori ini, bila seorang pemimpin atau
pendorong, yaitu atas naluri dan juga reaksi yang dipelajari dari kebudayaan
4
Abdul Rahman Saleh, Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar…, hlm. 133-
135.
18
Teori harapan adalah orang akan termotivasi bila adanya harapan akan
6. Teori Kebutuhan
maupun kebutuhan psikis, oleh karena itu menurut teori ini apabila seorang
antara lain:
d. Fungsi Motivasi
motor yang melepaskan energi, motivasi dalam hal ini merupakan motor
dicapai.
4. Selain dari itu motivasi juga dianggap sangat penting dalam upaya
agar berhasil dengan baik keberhasilan ini bergantung pada upaya guru
e. Tujuan Motivasi
7
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Raja Grapindo
Persada, 2003), hlm. 78-80
8
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar ( Jakarta: PT Grapindo
Persada 2003), hlm. 78-80
9
Suryadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta): Rajawali Press, 1993), hlm. 72.
20
sekolah.
3. Dan didasari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang
yang dimotivasi. Oleh karena itu setiap orang yang akan memberikan
c. Kebutuhan individu
d. Sikap manajemen
f. Kemampuan
10
Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan, ( Bandung: PT. Remaja rosdakarya, 2007),
hlm. 60.
21
g. Minat/keinginan
h. Aktualisasi diri
i. Lingkungan/sosial.11
bersifat eksternal dapat positiif dan dapat pula negative kunci keberhasilan
efektif.
2. Orang Tua
dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-
kehidupan keluarga.13 Menurut Noer Aly orang tua adalah orang dewsa
yang memikul tanggung jawab pendidikan, sebab secara alami anak pada
11
Sondang P. Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasinya (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2004),
hlm. 139.
12
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1993), hlm. 99
13
Zakiah Drajat Dkk, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm. 35.
22
adalah orang tua kandung atau wali yang mempunyai tanggung jawab
itu bukan berpangkal tolak pada kesadaran dan pengertian yang lahir dari
berkembang secara sempurna dan beriman secara alami. Orang Tua juga
14
Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta:Logos, 1999), hlm. 87 .
23
kesatuan sosial yang terdiri dari suami istri dan anak-anak yang belum
yaitu:
kesenangan sendiri.16
15
Hartomo dan Arnisun Aziz, Ilmu Sosial Dasar (Jakarta:Bumi Aksara, 1990), hlm.79.
16
Ngalim Purwanto Ilmu Pendidikan Teoris dan Praktis (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), hlm. 80-81.
24
dalam bentuk sifat kepribadian atau pola asuh orang tua, sikap,
akan dapat merespon segala masalah tingkah laku yang terjadi pada
anak oleh karena itu orang tua harus siap menolong anak
25
dipecahkan bersama.17
dengan perlakuan orang tua yang sesuai dengan ketentuan akhlak dan
apabila pendidikan agama itu tak dilahirkan pada waktu kecil maka
orangtua dan anak. Kasih sayang orangtua yang ikhlas dan murni akan
anaknya.
kesatuan keyakinan.
19
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarata: PT Raja Grafindo Persada, 2011),
hlm. 39.
27
potensi anak, kecerdasan dan rasa percaya diri. Dan tidak lupa Memahami
setiap harinya.
ataupun cara yang dimaksudkan adalah usaha yang dilakukan orang tua
anaknya.
1. Memberikan Keteladanan
sebagai sikap, sifat, dan perilaku pribadi. Ada dua ragam bentuk
nilai pribadi (personal values) yang berfungsi sebagai pedoman dan arah
di dalam keluarga.
Islam telah memberikan kepada kita semua seorang figur yang memiliki
para orangtua tidak hanya cukup menjadikan dirinya sebagai teladan anak-
sahabat yang memiliki kepribadian tauhid yang mantap dan sudah terbukti.
2. Pembiasaan
tertentu terus menerus secara konsisten untuk waktu yang cukup lama
20
Hanna Djumhana Bastaman, Integrasi Psikologi dengan Islam (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2001), hlm. 127
21
AbdullahNashih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam: Kaidah-kaidah Dasar,
Terjemahan Khoilullah Ahmas Masjkur Hakim, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,1992), hlm.
44.
29
yang lama, kesulitan itu disebabkan pada mulanya seseorang atau anak
ini, orang tua bisaa menggunakan motivasi dengan kata yang baik, memberi
kesadaran atau pengertin terus menerus dari tingkah laku yang dibiasakan.
2. Pengawasan
4. Nasehat
pendidikan agama Islam terhadap anak dengan metode itu para orangtua
kepada anak seperti bersifat rendah hati, tidak sombong kepada kawan-
menaati ibu bapak. selalu mengerjakan sholat dan puasa sehingga anak
5. Hukuman
pendidikan yang terlalu halus dan terlalu lembut dan serta terlalu
perasaan akan sangat berpengaruh jelek karena membuat jiwa anak tidak
sebagainya harus dengan cara yang bijaksana dan halus tutur katanya.
22
M. Athiyah Al-abrasyi, Dasar-dasar Pendidikan Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1970),
hlm.118
23
Zainuddin Dkk, Seluk Beluk Pendidikan Al-Ghazali ( Jakarta: Bumi Aksara,1991), hlm.
86
31
6. Larangan
3. Pondok Pesantren
Kata pondok berasal dari funduk (bahasa arab) yang artinya ruang
dalam istilah lain dikatakan pesantren berasal dari kata pe-sanri-an. Dimana
kata santri berari murid dalam bahasa jawa, istilah pondok berasal dari
Pengertian pesantren berasal dari kata santri dengan awalan pe dan akhiran
sehari-hari.24
sudah berkembang beberapa abad yang lalu, istilah lembaga pendidikan ini
24
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional di
Indonesia (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 23.
32
e. Motivasi yang terarah, biasanya para santri berasal dari keluarga yang
bermasyarakat sehari-hari.
25
Samsuddin Arif, Jaringan Pesantren di Sulawesi Selatan,(1928-2005),(Jakarta:
Departemen Agama RI, 2008), hlm. 50-51.
33
1. Tujuan khusus
dalam ilmu agama yang diajarkan oleh kiai yang bersangkutan serta
2. Tujuan umum
26
Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam,(Jakarta: Rajawali Pers, 1996), hlm. 44.
27
Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di
Indonesia (Bandung: Cita Pustaka Media, 2011), Hlm. 65-68.
34
pendidikan formal baik madrasah (MI, MTS, atau MAK) atau sekolah
(SD, SMP, SMU, dan SMK) atau nama lainnya tetapi dengan
berikut:
a) Sorongan
28
M. Sastrapradja, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum (Surabaya: Usaha Nasional,
1978), Hlm. 384.
29
Samsuddin Arief, Jaringan Pesantren di Sulawesi…, hlm. 195.
35
persatu.
dengan santri yang lain tidak harus sama karena kyai yang
kitab.30
30
Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta: Raja Grapindo Persada, 1996),
Hlm. 50.
36
b) Bandongan
31
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
Ketiga (Jakarta: Balai Pustaka, 2001) Hlm. 100.
37
catatan tentang kata-kata atau buah pikiran yang sulit berupa syakal
c) Weton
hari jum’at dan sebagainya sesuatu yang dibaca kyai tidak bisa
mempertemn ilmu agama dan ilmu umum baik dalam pengertian teoritis
masyarakat.
perkembangan psikologisnya.
berfalsafah pancasila.
39
klasikal maupun nonklasikal, akan tetapi lebih baik dengan sistem klasikal
karena akan lebih terkontrol menurut kelompok usia dan taraf pengetahuan
inggris penguasaan bahasa arab dan bahasa inggris pada masa itu belum
32
Muzayyin Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), Hlm. 248-
249.
40
B. Penelitian Terdahulu
b. Hamidah Nur Vita Sari Menulis Skripsi Pada Tahun 2017 engan Judul
33
Yasmadi, Modernisasi Pesantren (Jakarta: PT. Ciputat Press, 2002), Hlm. 117.
41
hal ini terlihat dengan banyaknya krisis moral dan akhlak pada diri anak dan
34
Hamidah Nur Vita Sari,” Motivasi Orangtua Menyekolahkan Anak Berbasis Islam di
Desa Singosori”, Skiripsi (Padangsidimpuan: IAIN Padangsidimpuan, 2017).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
1
Margono, Metodologi Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 35.
2
Sukardi, Metodologi Penelitian Kompetensi dan Prakteknya (Jakarta: Bumi Aksara,
2003), hlm. 157.
3
Nanah Soadih Sukmadinata, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosdakarya, 2000),
hlm. 5.
42
43
C. Sumber Data
Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber data
sekunder.
langsung dengan orang tua yaitu sebanyak 25 orang untuk mendapatkan data
Barat.
Sumber data skunder adalah sumber data pelengkap yang dibutuhkan dalam
penelitian ini diantaranya Kepala Desa Gunung Tua, dan Ketua Yayasan
4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 172.
44
1. Observasi
penelitian ini adalah penelitian secara langsung mengamati kegiatan orang tua
yang berhubungan dengan pemberian motivasi kepada anak dan sikap kegiatan
2. Wawancara (interview )
Kepala Desa Gunung Tua dan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Barkah.
3. Dokumentasi
5
Mardalis, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 63.
6
S. Nasution, Metodologi Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 113.
45
1. Ketekunan Pengamatan
dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang
dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
pada pemeriksaan tahap awal tampak salah atau seluruh faktor yang
2. Triangulasi
yang lain di luar itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data itu. Tekhnik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah
7
Syukur Kholil, Metodologi Penelitian Komunikasi, (Bandung: Cipta Pustaka Media,
2006), hlm. 177.
46
dapat dilakukan.
F. Analisis Data
, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian
serta membuat koding dengan memberikan kode pada setiap satuan agar
memiliki kesamaan dan setiap kategori akan diberi nama yang disebut
label.
3. Sintesisasi: mencari kaitan antara satu hasil akhir dari percobaan untuk
8
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1991), hlm. 136.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Temuan Umum
Berdasarkan data dari kantor kepala Desa bahwa penduduk Desa Gunung
Tua terdiri dari 520 jiwa penduduk. Desa Gunung Tua terletak di Kecamatan
Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat di lihat dari jenis kelamin sebagai
berikut:
Tabel 1
48
49
di katakana rendah , untuk lebih jelasnya dapat di lihat dari tabel berikut.
Tabel 2
Pencaharian Pencaharian
tergolong baik.
50
Tabel 3
Dan Kepercayaannya
NO Agama Persentase %
1 Islam 100 %
2 Kristen Protestan -
3 Kristen Katolik -
4 Budha -
5 Hindu -
Tabel 4
1 Mesjid 2 Baik
2 Musholla 4 Baik
Jumlah 6 Baik
B. Temuan Khusus
Pasaman Barat
guna memberi arah kegiatan untuk mencapai tujuan. Terdapat sejumlah orang
beragam, yang ditemui peneliti di desa gunung tua melalui wawancara dengan
1
Eti Laila Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, Pada,Tanggal 13 Agustus 2019.
52
sudah ada bekal dalam diri anaknya ketika melanjutkan keperguruan tinggi
ditanamkan pada diri anak supaya bisa mengatur kehidupan dengan baik.4
2
Patimah Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, Pada Tanggal 13 Agustus 2019.
3
Fitri Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat,,PadaTanggal 13 Agustus 2019.
4
Leni Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, Pada tanggal 13 Agustus 2019
5
Adawiyah Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, Pada Tanggal 13 Agustus 2019.
53
norma-normanya sudah diatur sesuai dengan syari’at Islam, maka dari itu
setiap orangtua yakin dan percaya setiap anak yang ke pondok pesantren
akan menjadi anak yang sholeh dan sholeha sesuai apa yang dipelajari dan
ditanamkan di pondok pesantren. Oleh karena itu orangtua yakin jika ilmu
agama ditanamkan kepada anak maka anak akan menjadi sholeh dan
sholeha.
6
Hasil Observasi Penulis di Desa Gunung Tua, 12 Juli 2019.
7
Muda Parlaungan Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah
Batahan Kabupaten Pasaman Barat, Pada Tanggal 15 Agustus 2019.
8
Warhamna Orangtua, Wawancara Di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, Pada Tanggal 15 Agustus 2019.
54
akidah, ibadah dan akhlak. Pembinaan ibadah memang sangat penting, karena
setiap hasil dari sikap kita sehari-hari merupakan hasil dari ibadah yang kita
laksanakan. Ibadah adalah mengabdikan diri hanya untuk Allah semata apapun
yang diki kerjakan haruslah sesuai dengan tuntunan ajaran Islam sehingga jika
seseorang sudah melandasi semua pekerjaannya hanya karena Allah tidak akan
“Saya melihat kelainan yang berbeda dengan anak saya diantara teman-
teman sebayanya dialah yang paling bandel banyak keluhan dari teman-
temannya kepada saya karena itulah saya menyekolahkan ke pondok
pesantren untuk merubah akhlaknya dengan baik.”11
9
Pahruddin Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, Pada Tanggal 15 Agustus 2019
10
Rodiah Orangtua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, PadaTanggal 17 Agustus 2019
11
Abdul Hakim Orang Tua di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten
Pasaman Barat, Wawancara Di Desa Gunung Tua, Tanggal 17 Agustus 2019
55
banyak kita temui ragam dan watak anak yang berbeda. Maka tidak terlepas
namanya dunia coba-coba dan kenakalan terhadap anak akibat pergaulan yang
tidak efektif untuk si anak, akan rusak jikalau lingkungan sekitar dominan
dalam kondisi ini banyak hal yang akan terjadi seperti kenakalan pada remaja
dan sampai anak tidak bisa lagi dikontrol akibat lingkungan yang demikian.
dan orangtua juga teliti terhdap anak maka dampak positiflah yang akan
“Anak saya adalah harapan saya satu-satunya karena saya bekerja hanya
sebelah tangan saja setelah ayah nya meninggal anak saya bekerja di
tempat guru-gurunya di pesantren dan mencari pekerjaan lain seperti
mengajar di madrasah dan gajinya untuk bayar uang spp nya saya
berharap ia tidak terpengaruh dengan teman-temannya yang bandel
karena nantinya akan sulit bagi saya memberikan belanja penuh
dikarenakan ekonomi yang kurang memadai.”13
12
Dahlia Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, Wawancara di Desa Gunung Tua, Tangal 17 Agustus 2019
13
Jamilah Orang Tua, Wawancara Di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, PadaTanggal 17 Agustus 2019
56
e. Memperbaiki kehidupan
untuk memperbaiki kehidupan dimasa yang akan datang baik dari materi
kehidupan. Sesuai hasil wawancara dengan Ibu Miskah dan Bapak Amrin sama-
14
Minah Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, Pada Tanggal 17 Agustus 2019.
15
Miskah Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, PadaTanggal 18 Agustus 2019
16
Amrin Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, Pada Tanggal 19 Agustus 2019.
57
Orang tua harus terus membina dan menasehati anak supaya bersabar
a. Memotivasi anak
mendapatkan pendidikan yang Islami pula agar sang anak tetap terarah dan
b. Memberi nasehat
menasehati anak, anak memerlukan nasehat, nasehat yang lembut, halus tetapi
17
Khoiruddin Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, PadaTanggal 19 Agustus 2019
18
Gundur Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, PadaTanggal 19 Agustus 2019
19
Paridah, Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, PadaTanggal 20 Agustus 2019
20
Arsyad Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, Pada Tanggal 20 Agustus 2019.
59
membekas yang bisa membuat anak sadar akan kesalahannya dengan harapan
agar anak tetap berahlak mulia serta melaksanakan petuah yang menjadi
kewajibannya.
yang dilakukan oleh orangtua di Desa Gunung Tua dengan memberi nasehat
Kerap kali hukuman diberikan oleh orangtua apabila syarat yang pertama
(nasehat) tidak diindahkan, hukuman yang telah dilakukan oleh orang tua
kepada anak Cuma hanya sekedar menakut-nakuti saja namun hal ini jarang
digunakan cara ini dilaksanakan apabila anak tersebut bandel, nakal, dan tidak
21
Rina Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, PadaTanggal 20 Agustus 2019.
22
Aspan Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, Pada tanggal 20 Agustus 2019.
23
Observasi Penulis di Desa Gunung Tua, 18 Juli 2019.
24
Observasi Penulis di Desa Gunung Tua, 18 Juli 2019.
60
Hasil observasi peneliti, ada juga orang tua di Desa Gunung Tua
d. Memberi Keteladanan
dilaksanakan melalui pola sikap dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari
25
Sahdiah Orang Tua, Wawanvcara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupataen Pasaman Barat, Pada Tanggal 20 Agustus 2019.
26
Jakpar Orang Tua, Wawancara Di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, PadaTanggal 24 Agustus 2019.
27
Observasi Peneliti di Desa Gunung Tua, 24 Agustus 2019.
28
Observasi Peneliti di Desa Gunung Tua, 24 Agustus 2019.
61
kepada anak contoh suri tauladan agar terbiasa dengan bersikap yang biasa
hasil wawancara peneliti dengan Bapak Undin dan Ibu Rosni, keduanya sama-
sama membahas tentang keteladanan yaitu Bapak Undin memberi contoh tauladan
29
Undin Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, Pada Tanggal 24 Aguustus 2019.
30
Rosni Orang Tua, Wawancara di Desa Gunung Tua Kecamatan Ranah Batahan
Kabupaten Pasaman Barat, PadaTanggal 24 Agustus 2019.
62
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Barat. karena orang tua ingin anaknya lebih mengetahui tentang ilmu
agama, untuk menjadi anak yang sholeh dan sholeha, membentuk akhlak
yang mulia, terhindar dari lingkungan yang tidak baik, dan memperbaiki
kehidupan.
terhadap anak karena orang tua lah teladan yang pertama bagi anak-
anaknya.
B. Saran-saran
mengetahui metode apa yang baik dan bisa diterima anak sehingga anak
4. Kepada guru dan para pemuka agama hendaknya dapat menjadi motivator
DAFTAR PUSTAKA
Eveline Siregar dan Hartini Nara Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2013
Hartomo dan Arnisun Aziz, Ilmu Sosial Dasar Jakarta: Bumi Aksara, 1990.
Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.
Muzayyin Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
I. Mahasiswa
III. Pendidikan
PEDOMAN OBSERVASI
Pasaman Barat.
Lampiran II
PEDOMAN WAWANCARA
pesantren?
pesantren?
5. Apakah upaya yang dilakukan bapak/ibu untuk menyekolahkan anak
ke pondok pesantren?
ke pondok pesantren?
2. Batas-batas Desa?
a. Jenis kelamin
b. Pemeluk agama
c. Mata pencaharian
1. Fasilitas Umum
a. Mesjid
b. Musholla
Wawancara orang tua dengan Ibu Nelmi Sarkia mengenai motivasi orang tua
menyekolahakan anak ke pondok pesantren Al-Barkah di Desa Gunung tua
Kecamatan Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat
Wawancara orang tua dengan Ibu Adawiyah yang menjadi motivasinya untuk
menyekolahkan anak ke pondok pesantren karena beliau ingin anaknya
mengetahui tentang ilmu agama.
Wawancara dengan Ketua Pondok yayasan mengenai metode apa yang digunakan
dalam penyampaian materi dan pola pembelajaran di pondok pesantren Al-
Barkah.