OLEH
FATMAWATI
NIM: 18.3200.023
1443 H/2022 M
ANALISIS PENERIMAAN DIRI ORANGTUA YANG
MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI KOTA
PAREPARE
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
FATMAWATI
NIM: 18.3200.023
2021 M/1443 H
PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI
Disetujui oleh:
Mengetahui:
Dekan,
Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah
7
DAFTAR ISI
SAMPUL (COVER)................................................................................................................2
SAMPUL DALAM..................................................................................................................3
PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI.................................................................................iii
LEMBARAN PERSETUUN PROPOSAL SKRIPSI..............................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................7
A. Latar Belakang....................................................................................................7
B. Rumusan Masalah.............................................................................................12
C. Tujuan Penelitian..............................................................................................12
D. Kegunaan Penelitian.........................................................................................12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................14
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu..........................................................................14
B. Tinjauan Teori..................................................................................................16
C. Kerangka Konseptual.......................................................................................27
D. Kerangka Pikir..................................................................................................28
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................................30
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.......................................................................30
B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................................30
C. Fokus Penelitian...............................................................................................31
D. Teknik Pengumpulan dan Pengelolahan Data..................................................32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................40
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap anak terlahir dengan kondisi yang berbeda-beda. Ada anak yang lahir
dengan kondisi yang normal dan ada anak yang lahir dengan membawa kelainan baik
secara fisik maupun mental. Anak dengan kondisi yg tidak sama dengan anak normal
ini dianggap dengan anak berkebutuhan khusus (ABK). Anak berkebutuhan khusus
merupakan anak dengan karakteristik khusus yg tidak selaras dengan anak pada
umumnya.1
Anak yang lahir dengan kondisi mental yang kurang sehat tentunya membuat
orangtua sedih dan terkadang tidak siap menerimanya lantaran banyak sekali alasan.
Terlebih lagi alasan membuat malu sehingga tidak sedikit yang memperlakukan anak
tersebut secara kurang baik. Hal itu tentu saja sangat memprihatinkan lantaran anak-
anak lahir dengan kekurangan ini sangat membutuhkan perhatian lebih dari para
Masa penantian orang tua mampu berubah menjadi kecewa disaat mereka
mengetahui bahwa anak yang dilahirkan adalah anak yang memiliki keterbatasan
1
Novira Faradina, Penerimaan diri pada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus
(eJournal Psikologi Volume 4 No 4, 2016), hlm 386
2
Ningrum. 2010. Pengaruh Penerimaan Orangtua Terhadap Penyesuaian Diri Anak
Tunarungu Disekolah. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Pekanbaru: Universitas Islam Riau.
masa depan anak sebagai akibatnya orang tua banyak yang mengabaikan dan
ABK ini menjadi sesuatu hal yang merepotkan, aib keluarga, biang masalah, hingga
kutukan akan sebuah dosa yg pada akhirnya semakin memojokan ABK berdasarkan
pergaulan masyarakat.3
bergaul dengan orang lain dan menggunakan dirinya adalah masalah yang penting. 4
Sebagian orang tua yang baru awal kali memiliki anak serta mengenali diagnosa
ataupun keadaan anak yang mengalami kebutuhan khusus akan timbul bermacam
dinamika yang terjadi seperti menolak kondisi anaknya, kecewa, over protektif
lain.5
Sikap positif orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus akan membantu anak
bisa memandang dirinya secara realistis serta menilai kekuatan dan kelemahannya
secara objektif. Oleh karena itu, peran orang tua sangat dibutuhkan terhadap anak
yang mengalami kebutuhan khusus agar mereka mampu berkembang secara optimal
3
T. Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2006),
Hal. 140
4
Hendriati Agustian, Psikologi perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitanya dengan Konsep
Diiri dan Penyesuaian Diri pada Remaja (Bandung: PT Refika Aditama, 2006), hlm 128
5
Astini, P. S. N., Utami, K. C., Parwati, K. F. (2015). Pengalaman Orangtua Dalam Merawat
Anak Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas. Bali: Keperawatan Politeknik Kesehatan
Denpasar.
6
Hurlock, E.B. 1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Alih bahasa: Istiwidayati & Soedjarwo. Edisi Kelima.Jakarta: Erlangga.
Orang tua memegang peranan yang sangat penting bagi tumbuh kembang
anaknya yang memiliki kelainan tersebut. Dukungan yang diberikan orang tua dan
lingkungan kurang lebih merupakan satu hal yang sangat diharapkan dalam tumbuh
sosial yang bisa diberikan orang tua dapat berupa bantuan, nasehat, kesempatan dan
Peran orang tua untuk menerima anak berkebutuhan sangat berarti, salah satunya
ibu dalam membimbing anak, ibu selaku orang yang orang yang dinilai lebih
mengetahui tumbuh kembang anak. Ibu merupakan sosok yang berhubungan dengan
sejumlah kualitas positif seperti hangat, tidak mementingkan diri sendiri, bertanggung
Ibu merupakan sosok senantiasa bersama anak dari pada ayah, ibu juga lebih
paham sikap yang mengusik anak, tidak hanya itu ibu juga memiliki tanggung jawab
dalam menjaga anak9. Oleh karena itu penerimaan diri pada ibu sangat-sangat berarti
mempersiapkan masa depan anak tersebut. Penerimaan diri merupakan individu yang
7
Hidayat, Arini, “Televiia dan Perkembangan Sosial Anak”, Yogyakarta: Pustaka Belajar,
1998.
8
Rona Avissina, Hubungan Attachment Terhadap Motivasi Belajar Anak Berkebutuhan
Khusus Sekolah Inklusif di SDN Sumbersari 1 dan 2 Kota Malang, (Malang: Skripsi Tidak
Diterbitkan, 2015), hlm. 29
9
Rizky Amalia Cahyani, Penerimaan Diri Ibu Dengan Anak Berkebutuhan Khusus di
Mojokerto, (Malang: Sekripsi Tidak Diterbitkan, 2015), hlm. 41
memilikipemahaman terhadap karakteristiknya , setelah itu dia sanggup serta bersedia
Bantuan yang bisa diberikan orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus
adalah bimbingan dan dorongan supaya anak berkebutuhan khusus bisa hidupmandiri
orang tua merasa malu apabila memiliki anak yg mengalami kecacatan dan melarang
parahnya lagi, terdapat orang tua yang menyembunyikan anak mereka dari
lingkungan sekitar dan memperlakukan anak dengan tidak baik lantaran menduga
mereka menjadi aib. Hal ini tentu saja memberikan pengaruh negatif pada proses
pertumbuhan anak, baik menurut sisi fisik, psikis, juga sosial. Sehingga kondisi anak
cenderung semakin parah terutama dalam sisi kesehatan dan psikologisnya. Sikap
negatif yang ditunjukkan orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus tadi
kondisi anak.11
Penerimaan diri orang tua merupakan sebuah kewajiban orang tua untuk
menerima anaknya apapun kondisi yang dimiliki sang anak. Penerimaan diri orang
tua juga sebuah pertanda kasih sayang dan perhatian besar orang tua terhadap
anaknya, bagi orang tua anak adalah salah satu kebahagiaan. Islam pula menyatakan
anak merupakan hadiah dari Allah yang sudah di amanahkan kepada orang tua. Anak
juga buah hati, anak juga cahaya mata, tumpuan harapan serta kebanggaan keluarga.12
10
Ratri Paramita dan Margaretha, Pengaruh Penerimaan Diri Terhadap Penyesuaian Diri
Penderita Lupus Vol 10 No 2 April 07, hlm. 93.
11
Hallahan, D.P. & Kauffman, J.M. (2006). Exceptional Learners: Introduction to Special
Education 10th ed. USA: Pearson.
12
Siti Maisarah , Penerimaan orangtua terhadap Anak berkebutuhan khusus, Skripsi 2018
Mereka dihadapkan banyak sekali informasi berkaitan dengan penerimaan,
akibatnya orang tua banyak yang mengabaikan dan menelantarkan anak tersebut.
Pada umumnya masyarakat menduga apabila eksistensi ABK ini menjadi sesuatu hal
yang merepotkan, aib keluarga, biang masalah, sampai kutukan akan sebuah dosa
Tetapi pada sisi lain, anak berkebutuhan khusus memiliki potensi dan keahlian
bahkan potensi yang dimilikinya melebihi anak normal lainnya. Orang tua dalam
agama Islam diwajibkan atau memastikan anaknya normal ataupun yang tidak normal
ض ٰعفًا خَافُوْ ا َعلَ ْي ِه ۖ ْم فَ ْليَتَّقُوا هّٰللا َ َو ْليَقُوْ لُوْ ا قَوْ اًل َس ِد ْيدًا
ِ ًش الَّ ِذ ْينَ لَوْ ت ََر ُكوْ ا ِم ْن خَ ْلفِ ِه ْم ُذ ِّريَّة
َ َو ْليَ ْخ
Artinya : “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka
terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada
Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.
setelahnya. Tidak boleh hadir generasi lemah sepeninggal orang tuanya. Perhatian
besar orang tua untuk meninggalkan segala hal yang menciptakan anak-anak kuat
adalah kewajiban. Oleh karenanya bagi mereka yang mempunyai keturunan yang
kurang sempurna atau anak berkebutuhan khusus pula perlu diperhatikan, diajarkan
ilmu-ilmu atau keahlian yang bermanfaat. Hal ini lantaran masih adanya pemahaman
yang keliru dan sikap diskriminatif terhadap anak berkebutuhan khusus pada
13
T. Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2006),
Hal. 140
lingkungan keluarga dan masyarakat, baik pada bentuk verbal (secara lisan) juga non
verbal (bukan secara lisan). Selain itu, ABK rentan menerima kekerasan dan
perlakuan salah. Karena itu, orang tualah yang paling menentukan terhadap masa
depan anak, begitu juga corak anak dilihat menurut perkembangan sosial, psikis,
Berangkat dari fenomena dan penjelasan teori diatas, peneliti ingin meneliti
tentang seberapa besar keberpengaruhan akan makna hidup terhadap Penerimaan diri
orang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus dikota parepare. Alasan
peneliti memilih penelitian dikota itu dikarenakan tertarik untuk meneliti mengenai
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi penerimaan diri orang tua yang
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bentuk penerimaan diri orang tua yang mempunyai anak
berkebutuhan khusus.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penerimaan diri orang tua yang
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teori
14
(QS. An-Nisa: 9) Departemen Agama RI, An-Nisa’ ayat 9, Al-Qur’an dan Terjemahannya,
(Depok: Al-Huda), Hal. 79
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi, wawasan, pemikiran
dan pengetahuan terkait penerimaan diri orang tua yang mempunyai anak
diharapkan tulisan ini dapat dijadikan sebagai salah satu studi banding bagi
peneliti lainnya.
2. Secara Praktis
Menambah informasi bagi orang tua dalam proes penerimaan dan pengasuhan
pemikiran bagi orang tua, keluarga dan masyarakat sekitar dalam ABK.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
anak berkebutuhan khusus, sudah dan di kaji oleh orang sebelumnya, dan tentu saja
1. Jurnal Universitas Persada Indonesia yang ditulis oleh Muji Winarsih, Evi
Penerimaan Diri Orang Tua Memiliki ABK Di SLB Cahaya Pertiwi. Fokus
penelitian ini yakni Dukungan Keluarga terhadap penerimaan diri orang tua
masalah. Jika terdapat dukungan, rasa percaya diri akan bertambah dan
keluarga juga sangat diperlukan oleh setiap individu di dalam setiap siklus
penelitian ini dengan jurnal yang ditulis oleh Muji Winarsih, Evi Syafrida,
15
Sitti Maisarah, "Penerimaan Orang Tua Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus di
Kemukiman Pagar Air Kecematan Ingin Jaya Kabupaten Aceh besar ( Skripsi Sarjana ;
Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, Fakiltas Dakwah dan Komunikasii
Universitas Islam Negeri Ar-Ranry: Aceh,2018), h. 10.
Deasy Ori yaitu penelitian yang juga berfokus untuk mengetahui bagaimana
Adapun perbedaannya yaitu jenis penelitian pada jurnal yang tulis ole Muji
kualitatif.16
2. Skripsi yang ditulis oleh Atika Agustini dengan judul "Penerimaan Diri
Orang Tua Terhadap Anak Autisme. Fokus penelitian ini yaitu bentuk
analisis data studi kasus Robert K Yin yaitu mengenai perasaan orang tua
sedih, marah, hilang harapan, takut, binggung, tidak percaya, khawatir, dan
tentang usaha yang dilakukan orang tua dalam menyembuhkan anaknya dari
pengobatan non medis misalnya terapi, alternative, diet makanan dan ustad
diri orang tua yang memiliki anak autisme berdasarkan dimana mereka
menolak kondisi anak yang autisme, mencari apa itu autisme, sehingga
yang ditulis oleh Atika Agustini yaitu penelitian yang sama-sama befokus
3. Jurnal Psikologi yang ditulis oleh Yiyi Dwi Panti Rahayu, Latifah Nur
(ABK). Fokus penelitian ini yaitu kecerdasan emosi dengan tujuan untuk
bebas. Hubungan penelitian ini dengan penelitian yang ditulis oleh Yiyi Dwi
Panti Rahayu, Latifah Nur Ahyani yaitu penelitian yang berfokus mengenai
penerimaan diri orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Adapun
perbedaanya penelitian yang tulis oleh Yiyi Dwi Panti Rahayu, Latifah Nur
B. Tinjauan Teori
Mereka bebas dari rasa bersalah, rasa malu, dan rendah diri karena keterbatasan diri
serta kebebasan dari kecemasan adanya penilaian dari orang lain terhadap keadaan
17
Atika Agustini, “Penerimaan Diri Orang Tua Terhadap Anak Autisme (Study Kasus di
Desa Pulau Harapan Kec. Sembawa Kab. Banyuasin III),” (Skripsi Sarjana; Program Studi Bimbingan
Penyuluhan Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi: Palembang, 2017), h. 1.
18
Yiyi Dwi Panti Rahayu, Latifah Nur Ahyani, “Kecerdasan Emosi dan Dukungan Keluarga
Dengan Penerimaan Diri Orang Tua Yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), “ Jurnal
Psikologi, (2017), h. 30.
dirinya.19 Penerimaan diri adalah memiliki penghargaan yang tinggi terhadap diri
mengatasi tekanan hidupnya bisa menunjukkan respon yang tepat. Penerimaan diri
yang positif adalah keyakinan pada diri sendiri dan harga diri, sehingga timbul
Meskipun memiliki kelemahan, tetapi tidak pernah merasa malu atau merasa bersalah
dan hal ini tidak bisa muncul dengan sendirinya, melainkan wajib dikembangkan
bertanggung jawab atas sesuatu yang terjadi dalam dirinya lantaran tidak terdapat
satupun yang terjadi tanpa karena, suatu sebab yang biasanya bisa dicermati dalam
suatu sikap, suatu harapan didalam dirinya mungkin tanpa sadar. Sedangkan menurut
realistis berdasarkan sumber daya atau kelebihan-kelebihan yang dia miliki, dimana
yang dia miliki bebas untuk menolak atas apa yang tidak sesuai dengan dirinya dan
lagi oleh Hurlock, penerimaan diri sebagai galat satu faktor penting yang berperan
keadaan fisik, psikologik, sosial dan pencapain dirinya, baik kelebihan juga
kekurangan yang di miliki24. penerimaan diri adalah suatu kemampuan individu untuk
diri terdapat penelian diri yang akan dijadikan dasar untuk bisa mengambil keputusan
23
Donald Walters, Rahasia Penerimaan Diri,(Yogyakarta:Kanisius, 2006), hlm. 22
24
Baidi Bukhori, Hubungan Kebermaknaan Hidup Dan Dukungan Sosial Keluarga Dengan
Kesehatan Mental Narapidana (Studi kasus Nara Pidana Kota Semarang) Vol 4 No 1 Mei 07, hlm. 5.
25
Agoes Daryo, Psikologi Perkembangan (Bandung: PT Refika Aditama, 2011), hlm. 205
26
Mitra Erlina Novianty, Penerimaan Diri Dan Daya Juang Pada Wanita Penderita Systemic
Lupus Erythematosus Vol 2 No 2 Mei 07, hlm. 175.
a. Kerelaan untuk membuka atau mnegungkapkan segala pikiran, perasaan, dan reaksi
b. Kesehatan psikologis.
memiliki penilaian realistis dari sumber daya atau kelebihan-kelebihan yang ia miliki,
kelebihan yang ia miliki bebas untuk menolak atas apa yang tidak sesuai dengan
menunjukkan perasaan sanggup menerima dan senang atas segala kelebihan dan
sanggup serta bersedia untuk hidup dengan segala ciri yang ada dalam dirinya, tanpa
besar dan kasih sayang dalam anak. Penerimaan orang tua didalam pengertian
Hurlock menampakan aneka macam macam perilaku khas orangtua terhadap anak.
Sikap orang tua terhadap anak mereka adalah hasil belajar. Banyak faktor yg turut
27
WD Prasetia, Penerimaan Diri, Chapter%20II.pdf diakses tanggal 20 November 2017
mempengaruhi sikap orang tua terhadap anak. Hurlock menjelaskan faktor-faktor
tersebut adalah :
2. Pengalaman awal dengan anak mewarnai sikap orang tua terhadap anaknya.
4. Orang tua menyukai peran, merasa bahagia dan mempunyai penyesuaian yang
anak.
5. Apabila orang tua merasa mampu berperan sebagai orang tua, sikap mereka
terhadap anak dan perilakunya lebih baik dibandingkan sikap mereka yang
a. Aspirasi yang realistis. Individu yang mampu menerima dirinya harus realistis
tentang dirinya dan tidak mempunyai ambisi yang tidak mungkin tercapai.
c. Wawasan diri. Kemampuan dan kemauan menilai diri secara realistis serta
penerimaan diri.
28
Hurlock, E. B. (2013). Psikologis Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
d. Wawasan sosial. Kemampuan melihat diri pada individu seperti pandangan
orang lain tentang diri individu tersebut menjadi suatu pedoman untuk
e. Konsep diri yang stabil. Bila individu melihat dirinya dengan satu cara pada
suatu saat dan cara lain pada saat lain, yang kadang menguntungkan dan
secara menguntungkan.29
menunjukkan perasaan sanggup menerima dan senang atas segala kelebihan dan
sanggup serta bersedia untuk hidup dengan segala ciri yang ada dalam dirinya, tanpa
pembukaan diri berarti membagikan kepada orang lain perasaan kita terhadap sesuatu
yang telah dikatakan atau dilakukan, atau perasaan terhadap sesuatu yang telah
Penerimaan diri dibangun lewat pemahaman bahwa orang lain menerima diri kita.
29
Nuviana, E, V, “Penerimaan Diri Pada Penderita Epilepsi”. Jurnal Psikologi, 5.1 (2006). h.
114.
Ketika orang lain sudah memandang diri kita berharga, maka kita juga akan
Orang tua yang menerima anaknya akan menempatkan anaknya pada posisi
dengan anak.30 Aspek-aspek penerimaan orang tua terhadap anak sebagai berikut:
b. Menilai anaknya sebagai diri yang unik sehingga orang tua dapat memelihara
keunikan anaknya tanpa batas agar mampu menjadi pribadi yang sehat.
d. Mencintai tanpa syarat Aspek-aspek yang terdapat dalam diri orang tua yang
anak.
c) Tidak ada penolakan yang jelas pada anak maupun membantu perkembangan
Selain memiliki hak atas anak-anaknya, orang tua juga memiliki kewajiban
30
Sri Rahmayanti, Gambaran Penerimaan Orang Tua Terhadap Anak Autisme Serta
Peranannya Dalam Terapi Autisme. http://library.gunadarma.ac.id, Diakses pada tanggal 09 Maret
2018
terhadap mereka. Al-Qur’an dan Sunnah banyak menyebut hal ini, yang akan
mencerahkan pikiran dan nurani. Antara lain kewajiban orang tua adalah memberi
fisik anak. Di dunia ini, baik dalam masyarakat beradab maupun primitif, setiap orang
Namun apa yang mesti dilakukan, ketika lantaran perbedaan sosial, masalah
ekonomi, kehilangan, tak ada rasa percaya diri, kelalaian dalam beragama, dan
kepentingan politik, sosial, dan ekonomi; bahkan dalam beberapa hal, rela membunuh
هّٰللا هّٰللا
َ ْدzَ َر ۤا ًء َعلَى ِ ۗقzِم ُ ا ْفتzُ َُس َر الَّ ِذ ْينَ قَتَلُ ْٓوا اَوْ اَل َدهُ ْم َسفَه ًۢا بِ َغي ِْر ِع ْل ٍم َّو َح َّر ُموْ ا َما َر َزقَه
اzzلُّوْ ا َو َمzض ِ قَ ْد خ
ࣖ ََكانُوْ ا ُم ْهتَ ِد ْين
kebodohan lagi tidak mengetahui dan mereka mengharamkan apa yang Allah telah
hati dan jiwa; namun saat menghadapi “kesulitan hidup”, mereka rela mengorbankan
keluarga yang harmonis agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, serta
menjaga, mendidik, membina, dan mengarahkan anak kejalan yang benar yang
dicintai oleh Allah Swt. Sesuai dengan firman Allah dalam QS. At-Tahrim: 6
berbunyi:
Dari ayat di atas dapat diartikan yang bahwasannya Allah Swt, telah
memerintahkan kepada manusia agar dapat menjaga dirinya dan keluarganya atau
ayah dan ibu sebagai pemimpin dalam rumah tangga mempunyai tanggung jawab
yang sangat besar terhadap baik atau buruknya sebuah keluarga. Oleh karena itu
sebagai pemimpin dalam rumah tangga harus bisa membina anaknya dengan
memberikan pendidikan yang baik serta memberikan nafkah yang halal kepada anak
dan istrinya.
Orang yang paling banyak menanggung beban akibat ABK adalah orang tua dan
keluarga anak tersebut. Oleh sebab itu dikatakan bahwa penanganan ABK merupakan
resiko psikiatri keluarga. Saat kritis keluargalah yang pertama kali menyadari bahwa
anak mereka berkebutuhan khusus seperti lainnya. Jika anak tersebut menunjukkan
33
Al-Quran dan Terjemahannya, Departemen Agama Republik Indonesia, Pustaka Agung
Harapan, 2006.
gejala-gejala kelainan fisik, maka orang tua hanya akan mengetahui dari hasil
pemeriksaan.
Perasaan dan tingkah laku orang tua itu berbeda-beda dan dapat dibagi menjadi:
1. Perasaan melindungi anak secara berlebihan, yang bisa dibagi dalam wujud:
a. Proteksi biologis
b. Perubahan emosi yang tiba-tiba, hal ini mendorong untuk:
1) Menolak kehadiran anak denganmemberikan sikap dingin
2) Menolak dengan rasionalisasi, menahan anaknya di rumah dengan
mendatangkan orang yang terlatih untuk mengurusnya.
3) Merasakan berkewajiban untuk memelihara tetapi melakukan
tanpamemberikan kehangatan.
4) Memeliharanya dengan berlebihan sebagai kompensasi terhadap perasaan
menolak.
2. Ada perasaan bersalah melahirkan anak berkelainan, kemudian terjadi praduga
yang berlebihan dalam hal:
a. Merasa ada yang tidak beres tentang urusan keturunan, perasaan ini
mendorong timbulnya suatu perasaan depresi.
b. Merasa kurang mampu mengasuhnya, perasaan ini menghilangkan
kepercayaan kepada diri sendiri dalam mengasuhnya.
3. Kehilangan kepercayaan akan mempunyaianak yang normal.
a. Karena kehilangan kepercayaan tersebut orangtuacepat marah dan
menyebabkan tingkah laku agresif.
b. Kedudukan tersebut dapat mengakibatkan depresi.
Ada permulaan, mereka segera mampu menyesuaikan diri sebagai orngtua ABK,
akan tetapi mereka terganggu lagi saat menghadapi peristiwa-peristiwa kritis.
C. Kerangka Konseptual
Untuk lebih memahami maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penelitian
Berkebutuhan.
1. Analisis
lain dan fungsi masing dalam satu keseluruhan yang terpadu. Analisi juga merupakan
sebenarnya.35
2. Penerimaan Diri
diri sendiri. Didalam penerimaan diri ada penelian diri yang akan dijadikan dasar
untuk seorang individu untuk dapat mengambil keputusan dalam rangka penerimaan
menyatakan bahwa penerimaan diri adalah sikap yang pada dasarnya merasa puas
34
Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa,(Bandung, Refika Aditama, 2006), Hal. 117-
119
35
Baidi Bukhori, Hubungan Kebermaknaan Hidup Dan Dukungan Sosial Keluarga Dengan
Kesehatan Mental Narapidana (Studi kasus Nara Pidana Kota Semarang) Vol 4 No 1 Mei 07, hlm. 5.2
dengan diri sendiri, kulitas-kulitas dan bakat-bakat sendiri, serta pengetahuan-
berebeda dengan anak pada umumnya. anak berkebutuhan khusus adalah anak
dengan karakteristik khusus yang berbeda pada anak umumnya tanpa selalu
menunjukkan pada ketidak mampuan mental, emosi atau fisik. Menurut Sumekar
kelainan atau ketunaan dalam segi fisik, mental, emosi dan sosial.
khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menjukkan pada
ketidakmampua mental, emosi, atau fisik. Anak berkebutuhan khusus adalah anak
juga disebut dengan istilah anak berkelainan yang berarti sebagai suatu kondisi yang
D. Kerangka Pikir
36
Mitra Erlina Novianty, Penerimaan Diri Dan Daya Juang Pada Wanita Penderita Systemic
Lupus Erythematosus Vol 2 No 2 Mei 07, hlm. 175.
37
Mitra Erlina Novianty, Penerimaan Diri Dan Daya Juang Pada Wanita Penderita Systemic
Lupus Erythematosus Vol 2 No 2 Mei 07, hlm. 175.
Analisis Penerimaan Diri Orangtua yang
Mempunyai Anak Berkebutuhan Khusus.
BAB III
METODE PENELITIAN
yang memeriksa suatu kenyataan sosial dan kasus manusia. Metode penelitian
Metode kualitatif dipakai untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data
yang mengandung makna. Makna merupakan data yang sebenarnya, data yang pasti
adalah suatu nilai di balik data yang tampak. Pada pendekatan ini, peneliti
menekankan sifat realitas terbangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti dan
masalah berdasarkan peneliti ini merupakan penerimaan orang tua terhadap anak
Lokasi penelitian yang akan dijadikan tempat untuk meneliti adalah Kota
lebih 2 bulan.
C. Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada bagaimana Penerimaan diri orang tua yang
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif
2. Sumber Data
a. Data Primer
Sumber data yang pertama diperoleh dari 5 Orang tua yang mempunyai
utama, yakni orang tua yang memiliki anak anak berkebutuhan khusus.
b. Data Sekunder
Sumber data kedua merupakan sumber data menurut buku-buku yang bisa
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara dalam mengumpulkan data pada
suatu penelitian. Untuk mencari informasi guna menerima data-data yang diperlukan,
1. Observasi
2. Wawancara
tanya jawab sembari bertatap muka antara pewawancara dan informasi atau orang
Wawancara pada penelitian ini dilakukan dengan memakai 2 jenis pertanyaan yang
spontan dan merupakan perkembangan menurut daftar pertanyaan yang ada, sifatnya
informal. Adapun wawancara ini akan dilakukan pada Orang tua yang mempunyai
3. Dokumentasi
pada penelitian sosial untuk menelusuri data historis. Penggalian asal data lewat studi
pengertian diatas, bisa disimpulkan bahwa dokumen adalah asal data yg dipakai
untuk melengkapi penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar (foto) dan
uji keabsahan data. Dalam penelitian ini untuk menerima keabsahan data dilakukan
teman sebaya, dan triangulasi. Untuk menyelidiki keabsahan data, maka bisa
memakai teknik ketekunan pada penelitian, teknik pemeriksaan keabsahan data yang
luar data itu untuk keperluan pengecekan atau menjadi pembanding terhadap data itu.
menggunakan cara mengecek data pada sumber yang sama menggunakan teknik yang
berbeda.
mengecek data yang sudah diperoleh melalui responden, yaitu orang tua yg
menentukan mana yang penting dan mana yg akan dipelajari, dan menarik
kesimpulan yang gampang dipahami pembaca. Untuk itu data yang didapat lalu
dianalisis menggunakan analisis data kualitatif contoh interaktif dari Miles &
Huberman yang terdiri berdasarkan: (a) reduksi data (b) penyajian data, & (c)
berlangsung.
1. Reduksi Data
sebagai bentuk tulisan yang akan dianalisis. Menyeleksi data yang sudah
terkumpul untuk dapat menemukan data yang penting, berguna, dan sesuai
peneliti, dan ketegasan peneliti guna menentukan & memilih data yang
diperlukan.
2. Penyajian Data
diagram, dan sebagainya. Penyajian data bertujuan supaya data yang diolah
dapat dengan gampang dimengerti oleh para pembaca. Proses penyajian data
tema dan proses pengkodean (coding). Penyajian data pada penelitian ini
3. Kesimpulan
Setelah berhasil menyajikan data, peneliti dituntut untuk bisa menarik
kesimpulan sesuai dengan tahapan yang sudah dilakukan maupun keterangan
yang didapatkan. Hasil dari penarikan kesimpulan ini adalah menjawab
pertanyaan penelitian berdasarkan hasil temuan peneliti secara spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
41
Halaman Judul
Halaman Persetujuan
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
B. Tinjauan Teoritis
C. Kerangka Konseptual
1. Analisis
2. Penerimaan Diri
D. Kerangka Pikir
A. Jenis Penelitian
C. Fokus Penelitian
42
G. Teknik Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
43