Anda di halaman 1dari 30

CARA MENERAPKAN METODE PEMBELAJARAN PAI

DISEKOLAH DAN MADRASAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Perkuliahan
Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Dosen Pembimbing : Dr.Hendi Kariyanto, S.Pd.,M.Pd.I

Disusun oleh :
REVLI YUNI IFRANSYAH (19.16.1735)
RAHMELLY (19.16.1732)
HENIARTI (19.16.1743)
ANISA (19.16.1726)
M.ALIF AKBAR (19.16.1719)
MARZIA RAHMA NIA (19.16.1709)
IDA ROYANI (19.16.1747)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
KOTA PAGARALAM
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT, karena berkat rahmat dan
anugerahnya, penulis telah dapat menyusun dan menyelesaikan penelitian di suatu
sekolah menengah pertama/MTs

Penulis telah dapat menyusun dan menyelesaikan penelitian yang dibuat


guna memenuhi tugas mata kuliah “METODOLOGI PENELITIAN”. Dalam
hasil penelitian ini sedikit banyaknya mudah-mudahan tulisan ini dapat
memberikan manfaat khususnya bagi kaum mahasiswa.

Penelitian ini tidak akan terselesaikan tanpa melibatkan banyak pihak yang
membantu penyelesaian. Oleh karna itu kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. H. Deni Priansyah, S.Ag.,M.Pd.i selaku Ketua Yayasan Kota Pagaralam


yang telah banyak memberikan fasilitas kami dalam belajar.
2. Rita Yulia Anggriani, M.Pd.I selaku Wakil Ketua Yayasan Islam
Pagaralam yang telah memberikan dukungan dan suport dalam kegiatan
belajar mengajar.
3. Dr. Hendi Kariyanto, M.Pd.I selaku Biro Pendidikan tinggi Dan asesor
STIT/STEBIS Kota Pagar Alam yang telah memberikan kekuatan serta
menjadi motivator kami dalam belajar, sekaligus sebagai Dosen
Pembimbing yang sudah membantu penulis menyelesaikan penelitian
ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT)
Kota Pagaralam yang memberikan informasi dan motivasi kepada kami.
5. Bapak Siswanto, S.Ag. selaku Kepala Sekolah MTs GUPPI Kota Pagar
Alam
6. Ibu Yurni, S.Ag. selaku Waka Kurikulum MTs GUPPI Kota Pagar
Alam.
7. Bapak Subhan Herwansyah, S.Pd selaku Waka kesiswaan MTs GUPPI
Kota Pagar Alam.
8. Bapak Beni Wintoro, S.Pd. selaku waka sarana prasarana MTs GUPPI
Kota Pagar Alam.
ii

9. Ibu Nurjanah, S.Ag selaku guru akidah akhlak di MTs GUPPI Kota
Pagar Alam.
10. Kepada dewan guru beserta staf tata usaha MTs Guppi kota pagar alam.
11. Kedua orang tua ku yang telah memotivasi, mendoakan dan
memberikan segalanya agar diri ini tidak lelah untuk mengapai cita-cita.
12. Rekan – rekan ruang 4 yang telah membantu saya atas penyelesaian
penelitian saya iyalah analisis ajar guru akidah akhlak di MTs GUPPI
Kota Pagar Alam.

Dalam penulisan ini tentunya tidak luput dari kesalahan ataupun


ketidak sempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran sangat penulis
harapkan, demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata penulis
mengharapkan semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan memenuhi
harapan bagi penulis maupun rekan-rekan mahasiswa/mahasiswi lainnya.

Pagar Alam, Oktober


2020
Penulis

Rinto Prasetyo
Nim: 19.16.1727
iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................I

DAFTAR ISI...................................................................................................................II

A.Latar Belakang..........................................................................................................1

B.Identitas Masalah.......................................................................................................3

C.Rumusan Masalah.....................................................................................................3

D.Batasan Masalah.......................................................................................................4

E.Tujuan Penelitian.......................................................................................................4

F.Kegunaan Metologi...................................................................................................4

G.Tinjauhan Pusaka......................................................................................................5

H.Kerangka Teori.......................................................................................................12

1.Pengertian Analisis Bahan Ajar..........................................................................12

2.Pengertian Hasil Belajar......................................................................................13

I.Hipotensis.................................................................................................................14

J.Metodologi Penelitian..............................................................................................15

1.jenis penelitian.......................................................................................................15

2.populasi dan sampel...............................................................................................15

3.metodologi pengumpulan data...............................................................................16

4.metodologi analisis................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................IV

iii
PROPOSAL
ANALISIS BAHAN AJAR GURU AKIDAH AKHLAK
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII
DI MTs GUPPI PAGAR ALAM
A.Pendahuluan
Guru merupakan pekerjaan yang bersifat profesi. Karena untuk menjadi
guru seseorang harus menempuh pendidikan khusus, yaitu pendidikan keguruan.
Orang yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan tentu akan sulit untuk
melaksanakan tugasnya sebagai guru. Guru sebagai pendidik profesional
mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada
masayarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat
sekelilingnya.Masyarakat terutama akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan
guru itu sehari-hari, apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak.1
Di dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa segala sesuatu yang diperbuat di hari
esok, haruslah direncanakan terlebih dahulu. Hal ini terbukti dalam surat al Hasyr
ayat 18.
ْ ‫يَا أَيـُّها َ الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا اتَّقُوا هللاَ َوا ْنظُرْ نَ ْفسٌ ما َ قَ َّد َم‬
‫ت لِ َغ ٍد َواتَّقُوا هللاَ إِ َّن هللاَ َخبِ ْي ٌر‬
َ‫بِما َ تَ ْع َملُوْ ن‬.

Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap individu memperhatikan merencanakan apa yang akan diperbuatnya di
hari esok. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengetahui apa
yang akan kamu kerjakan"
Media dan sumber pembelajaran merupakan suatu bagian integral dari
keseluruhan proses pembelajaran, salah satu persyaratan untuk menjadi guru
profesional yaitu guru dapat mengembangkan sumber belajar atau bahan ajar agar
pembelajaran tidak berjalan monoton dan membosankan. Dengan media atau
bahan ajar yang bagus di harapkan standar kompetensi ataupun kompetensi dasar

1
Soetjipto dan raflis kosasi,Profesi Keguruan (Jakarta:PT.Rineka Cipta,2004),hlm.42

1
2

dapat tercapai.
Usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada dasarnya
merupakan kesatuan dalam proses pembelajaran, tidak hanya dalam pemilihan
dan penerapan srategi yang tepat, namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan
antara lain yaitu pemilihan bahan ajar dalam menyajikan proses pembelajaran
agar hasil yang didapatkannya optimal dan mencapai target belajar sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam kaitan ini, bahan ajar
merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran, terlebih bahan ajar
merupakan sarana pendukung dalam proses pembelajaran.
Salah satu komponen dalam perencanaan pengajaran yang dibuat oleh guru
adalah sumber belajar yang didalamnya termasuk bahan ajar yang sering diisi
dengan buku-buku atau sumber tertulis lainnya.2 Inovasi dan pengembangan
bahan ajar dalam proses pembelajaran sangat diperlukan, hal ini merupakan
tanggung jawab dari seorang pendidik dalam mengembangkannya,karena yang
mengetahui secara langsung keadaan siswa atau lingkungan sekitar yaitu seorang
guru dalam kaitanya ketersediaan bahan atau sarana dan prasarana yang ada
dilingkungan sekolah.
Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah tsanawiyah merupakan salah satu
mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan memahami dan
mempertahankan keyakinan atau keimanan yang benar, mempelajari bagaimana
tata cara berinteraksi dengan manusia (habluminannas) serta hubungan manusia
dengan sang khalik (habluminallah). Dengan ini diharapkan siswa tertanam
keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab
islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Maka dari itu, materi pendidikan Aqidah Akhlak bukan hanya mengajarkan
pengetahuan tentang agama, akan tetapi bagaimana membentuk kepribadian siswa
agar memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat dan kehidupanya dihiasi dengan
akhlak yang mulia dimanapun mereka berada.

2
Darwyn Syah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:
Gaung Persada Press. 2007), hlm. 118.
3

Pengembangan bahan ajar tidak lepas dari kurikulum dan alat ,karena salah
satu unsur atau bagian urgen kurikulum dan alat yang utama adalah: bahan
ajar,Guru sebagai seseorang yang mengantarkan siswa untuk mencapai tujuan
atau kompetensi, maka guru berkewajiban mempersiapkan segala sesuatu
termasuk menyusun bahan ajar. Dalam hal menyusun bahan ajar guru harus
mengetahui prinsip-prinsip dalam pengembangan bahan ajar, agar bahan ajar yang
ada dapat memperlancar dalam proses pembelajaran sehingga bahan ajar yang
tercipta dapat berfungsi secara maksimal.3
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ANALISIS BAHAN AJARAN GURU AKIDAH AKHLAK
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA VII di MTs GUPPI PAGAR ALAM
TAHUN 2020”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang dikemukakan diatas,
maka dapat diidentifikasikan permasalahan yang dapat mempengaruhi hasil
belajar sebagai berikut:
1.Strategi guru akidah akhlak dalam pengembagan bahan ajar.
2.Pengaruh bahan ajar guru akidah akhlak terhadap hasil belajar siswa.
3.Faktor pendukung dan penghambat guru akidah akhlak dalam pengembangan
bahan ajar.

C.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian berdasarkan latar belakang diatas
yaitu sebagai berikut:
1.Bagaimana strategi guru akidah akhlak dalam pengembagan bahan ajar?
2.Apakah ada pengaruh bahan ajar guru akidah akhlak terhadap hasil belajar
siswa?
3.Apa faktor pendukung dan penghambat guru akidah akhlak dalam
pengembangan bahan ajar?
3
Suyono dan Hariyanto MS, Belajar dan Pembelajaran Teori dan konsep Dasar,
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011), hlm. 207.
4

D.Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini akan dibatasi pada
masalah pengaruh bahan ajar guru akidah akhlak khususnya kelas VII terhadap
hasil belajar siswa kelas VII di MTs GUPPI Pagar Alam .
Penelitian ini hanya mencangkup gaya mengajar guru akidah akhlak dan
Hasil Belajar Siswa kelas VII pada pelajaran akidah akhlak di MTs Guppi Kota
Pagar Alam.

E.Tujuan Penelitian
Peneliti tentang bahan ajar guru akidah akhlak terhadap hasil belajar siswa
kelas VII di MTs Guppi Kota Pagar Alam bertujuan untuk:
1.Mengetahui strategi guru akidah akhlak dalam pengembagan bahan ajar?
2.Mengetahui pengaruh bahan ajar guru akidah akhlak terhadap hasil belajar
siswa?
3.Mengetahui faktor pendukung dan penghambat guru akidah akhlak dalam
pengembangan bahan ajar?

F.Kegunaan Metodologi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pelaku dan
lembaga pendidikan, baik secara terorits maupun praktis.
Kegunaan secara teoritis dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan nasional pada umumnya dan pendidikan
Islam pada khususnya.
Kegunaan Secara Praktis:
a.Bagi pengelolah MTs GUPPI Pagar Alam, sebagai bahan informasi serta
masukan agar dapat memacu diri untuk mengembangkan kualitas
pendidikannya.
b.Bagi guru yang mengajar di MTs GUPPI, agar dapat memacu diri untuk terus
mengembangkan bahan ajar yang mudah di pahami oleh siswa.
c.Bagi siswa, diharapkan siswa lebih memahami kegiatan pembelajaran yang
5

dilaksanakan serta dapat meningkatkan hasil belajar bahasa arab.


d.Bagi peneliti, memberikan ilmu pengetahuan baru, wawasan, dan
pengamalan yang sangat berharga serta bermanfaat dalam mengembangkan
profesionalisme guru sebagai calon guru.

G. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan kajian terhadap beberapa penelitian terdahulu, maka ada
beberapa penelitian yang berhubungan atau berkaitan dengan penelitian yang akan
penulis angkat, antara lain :
Romdloni ( UIN Maulana Malik Ibrahim ) dalam skripsinya yang berjudul
“Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak Berbasis Pendidikan
Karakter Kebangsaan Bagi Siswa Kelas VII MTs Darussa’adah Malang”
menyimpulkan Bahwa pengembangan bahan ajar mata pelajaran Akidah Akhlak
Berbasis Pendidikan Karakter Kebangsaan bagi siswa kelas VII MTs
Darussa’adah Malang, menggunakan model penelitian dan pengembangan (R&D)
Borg dan Gall yang terdiri dari 10 tahapan. Adapun dalam penelitian dan
pengembangan bahan ajar ini, hanya sebatas pada tahap 9 yaitu menghasilkan
produk akhir.4
Produk yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan bahan ajar ini
adalah berupa material printed yaitu sebuah buku ajar Akidah Akhlak Berbasis
Pendidikan Karakter Kebangsaan bagi siswa kelas VII MTs yang terdiri atas buku
ajar siswa dan buku pedoman guru. Buku ajar Akidah Akhlak Berbasis
Pendidikan Karakter Kebangsaan berisi materi Akidah Akhlak yang tidak hanya
mengajarkan pengetahuan tentang akidah dan akhlak, akan tetapi mengajarkan
bagaimana membentuk kepribadian siswa agar memiliki keimanan dan ketaqwaan
yang kuat dalam kehidupannya yang senantiasa dihiasi dengan akhlak yang
mulia dimanapun mereka berada dan dalam posisi apapun dan mendorong
mereka untuk mengamalkannya,sekaligus membentuk akhlak serta karakternya
sebagai bangsa Indonesia.

4
Romdloni “Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak Berbasis
Pendidikan Karakter Kebangsaan Bagi Siswa Kelas VII MTs Darussa’adah Malang”,
(skripsi,malang 2012)
6

Berdasarkan hasil uji coba lapangan terhadap subyek uji coba yang meliputi
uji coba perorangan, uji coba lapangan skala kecil, uji coba lapangan skala besar
dan uji coba guru bidang studi Akidah Akhlak, diperoleh bahwa bahan ajar mata
pelajaran Akidah Akhlak Berbasis Pendidikan Karakter Kebangsaan memenuhi
kriteria menarik dan efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Kaitannya dengan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah sama-
sama meneliti tentang bahan ajar Guru, namun perbedaanya adalah jika peneliti
lebih mengarah kepada analisis bahan ajar guru akidah akhlak dan hasil belajar
siswa sedangkan Skripsi Romdloni lebih mengarah kepada pengembangan bahan
ajar akidah akhlak berbasis pendidikan karakter kebangsaan.
Widhatul Akmaliyah (Iain Metro) Dalam Skripsinya Yang Berjudul “Upaya
Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Mts
Muhammadiyah Kalirejo Lampung Tengah” Menyimpulkan Bahwa Upaya guru
Akidah Akhalak dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di MTs
Muhammadiyah Kalirejo telah dilaksanakan oleh guru Akidah Akhlak melalui
beberapa upaya Dengan adanya delapan upaya guru yang dilakukan pada
pembelajaran Akidah Akhlak didapatkan data bahwa sebagian besar peserta didik
telah mampu mengikuti proses pembelajaran dengan aktif dan kritis, hal ini dapat
dilihat dari siswa yang aktif berdiskusi dengan anggota kelompoknya dan
melakukan tanya jawab baik dengan guru maupun anggota kelompoknya, mampu
bertukar gagasan dengan anggota kelompok, serta mengumpulkan informasi yang
terkait dengan masalah yang sedang dibahas sehingga setiap kelompok mampu
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang diberikan oleh guru.Namun, untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa perlu adanya kerjasama antara kepala
sekolah, guru Akidah Akhlak dan orang tua dirumah. Serta guru selau berupaya
memberikan yang terbaik untuk siswa saat pembelajaran berlangsung.5
Faktor penghambat guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
Berdasarkan cuplikan wawancara dari Bapak M. Shoheh selaku guru Akidah

5
Widhatul Akmaliyah “Upaya Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Di Mts Muhammadiyah Kalirejo Lampung Tengah”,(skripsi, metro 2017)
7

Akhlak di MTs Muhammadiyah Kalirejo bahwa Faktor eksternal yang menjadi


penghambat dalam meningkatkan motivasi belajar yaitu guru cenderung tidak
fokus saat proses belajar mengjar berlangsung dikarenakan adanya masalah dalam
lingkungan keluarga yang di bawa saat berada disekolah.
Sedangkan faktor secara internal yang menjadikan pengahambat guru dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu kurang disiplinnya siswa saat
pembelajaran berlangsung keterlambatan siswa memasuki kelas, terlalu seringnya
libur sekolah menjadikan pembelajaran tidak tuntas, perencanaan pembelajaran
yang belum matang, kurangnya fasilitas sarana dan prasarana yang memadai juga
menjadi salah satu faktor penghambat guru dalam meningkatkan motivasi.
Untuk menghindari beberapa faktor yang menjadikan penghambat dalam
meningkatkan motivasi belajar maka harus ada kerjasama antara guru Akidah
Akhlak dengan kepaa sekolah, dan adanya kerja sama yang baik antara guru
dengan siswa disaat pembelajaran berlangsung. Menjadi salah satu hal yang tidak
bisa dipungkiri disetiap pelajaran pasti ada sesuatu hal yang menjadi penghambat
dalam keberhasilan peserta didik. Oleh sebab itu dengan adanya kerja sama yang
baik akan meminimalisir hambatan itu sendiri.
Faktor pendukung guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa Faktor
pendukung juga bisa berasal dari kondisi siswa yang stabil, ini menjadi hal yang
sangat penting karena dengan kondisi siswa yang stabil akan memudahkan guru
dalam meningkatkan motivasi belajar. kondisi guru yang kompeten menjadi salah
satu faktor pendukung karena dengan guru yang kompeten akan memudahkan
dalam mentransfer ilmu ke siswa serta memiliki berbagai metode mengajar yang
menarik dan berfariatif. Selain itu, lingkungan belajar yang mendukung akan
memudahkan siswa dalam menumbuhkan semangat dan minat dalam belajar,
lingkungan yang aman dan harmonis akan memeberikan kenyamanan terhadap
siswa.
Motivasi belajar siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi atau
tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu prestasi
belajar siswa akan rendah. Untuk itu guru selalu memberikan berbagai upaya
dalam setiap proses belajar mengajar agar siswa senantiasa termotivasi dalam
8

belajar.
Kaitannya dengan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah sama-
sama meneliti tentang bahan ajar Guru, namun perbedaanya adalah jika peneliti
lebih mengarah kepada analisis bahan ajar guru akidah akhlak dan hasil belajar
siswa sedangkan Skripsi Widhatul Akmaliyah lebih mengarah kepada upaya guru
akidah akhlak dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Ekawati, (UIN Alauddin Makasar) Dalam skripsinya yang berjudul “Peran
Guru Akidah Akhlak Dalam Mengembangkan Prilaku Afektif Siswa Kelas X Di
Madrasah Aliyah Nahdatul Ulum 2 Jeneponto” Menyimpulkan bahwa peran guru
akidah akhlak dalam Proses pembelajaran akidah akhlak di kelas X Madrasah
Aliyah Nahdatul Ulum 2 Jeneponto dinyatakan cukup baik, dapat dilihat pada
hasil penilaian angket dari item nomor 1 sampai nomor 15. Demikian pula dengan
hasil belajar siswa kelas II yang dapat dilihat dari dokumentasi nilai siswa –siswi
yang terpilih sebagai responden pada penelitian ini yaitu sebanyak 40 orang yang
tersebar di seluruh ruangan kelas X Madrasah Aliyah Nahdatul Ulum 2.6
Dari hasil perhitungan nilai rata-rata hasil belajar mata pelajaran akidah
akhlak siswa di Kelas X MA Nahdatul ulum 2 Jeneponto didapatkan nilai sebesar
73,475. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku afektif siswa di Kelas X MA
Nahdatul ulum 2 Jeneponto cukup baik. Adapun cara penyebab
pengembangannya yaitu: 1) Penerimaan yaitu kesadaran atau kepekaan yang
disertai keinginan untuk menenggang atau bertoleransi terhadap suatu gagasan,
benda, atau gejala. 2) Penanggapan merupakan kemampuan memberikan
tanggapan atau respon terhadap suatu gagasan, benda, bahan, atau gejala tertentu.
3) Perhitungan atau penilaian merupakan kemampuan memberi penilaian atau
perhitungan terhadap gagasan, bahan, benda, atau gejala. 4) Pengaturan atau
pengelolaan yaitu kemampuan mengatur atau mengelola berhubungan dengan
tindakan penilaian dan perhitungan yang telah dimiliki. 5) Bermuatan nilai yaitu
tindakan puncak dalam perwujudan perilaku seseorang yang secara konsisten
6
Ekawati “Peran Guru Akidah Akhlak Dalam Mengembangkan Prilaku Afektif Siswa
Kelas X Di Madrasah Aliyah Nahdatul Ulum 2 Jeneponto” ,(skripsi,makasar 2012)
9

sejalan dengan nilai atau seperangkat nilai-nilai yang dihayatinya secara


mendalam.
Upaya guru dalam mengembangkan perilaku afektif siswa kelas X
Madrasah Aliyah Nahdatul Ulum 2 Jeneponto dapat dilihat dari hasil angket yang
dijawab oleh responden dalam penelitian ini. Berbagai aktifitas yang dilakukan
seorang guru untuk menjalankan tugasnya dengan baik seperti melakukan
penataan terhadap ruang kelas sebelum memulai pelajaran, masuk sesuai dengan
jadwal yang ditentukan, guru menanyakan pelajaran sebelumnya, menggunakan
berbagai macam metode, guru memberikan jawaban yang tepat atas pertanyaan
siswa, menggunakan metode sesuai dengan topic pembelajaran, guru
menggunakan media pembelajaran, penguasaan materi ajar, guru memberikan
motivasi, menyimpulkan pelajaran, dan tidak lupa memberikan pekerjaan rumah.
Kaitannya dengan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah sama-
sama meneliti tentang bahan ajar Guru, namun perbedaanya adalah jika peneliti
lebih mengarah kepada analisis bahan ajar guru akidah akhlak dan hasil belajar
siswa kelas VII sedangkan Skripsi Ekawati lebih mengarah kepada peran guru
akidah akhlak dan mengembangkan prilaku afektif siswa kelas X.
Yunita Prasetyaningsih (IAIN Purwokerto) Dalam Skripsinya Yang
Berjudul “Pengaruh Hasil Belajar Akidah Akhlak Terhadap Perilaku Siswa Mts
Ma’arif Nu 1 Kebasen Banyumas” Menyimpulkan bahwa Terdapat pengaruh
positif hasil belajar akidah akhlak terhadap perilaku siswa MTs Ma’arif NU 1
Kebasen Banyumas.7
Dalam penelitian ini, besar R Square ( ) adalah 0,536 atau ketika dibuat
dalam bentuk persen adalah 53,6%. Artinya besarnya pengaruh variabel X (hasil
belajar akidah akhlak) terhadap Y (perilaku siswa) adalah 53,6%. Sehingga
terdapat pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.
Dari persamaan regresi juga diperlihatkan ̂ = 31,668 + 0,817 X nilai dari
variabel X, maka nilai variabel Y adalah 31,668 yang mengandung arti

7
Yunita Prasetyaningsih “Pengaruh Hasil Belajar Akidah Akhlak Terhadap Perilaku
Siswa Mts Ma’arif Nu 1 Kebasen Banyumas”,(Skripsi,Purwokerto 2018)
10

bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel X atau X = 0, maka nilai
variabel Y adalah 31,668. Koefisien regresi sebesar 0,817 menyatakan bahwa
setiap penambahan (karena tanda +) satu nilai pada variabel X (hasil belajar
akidah akhlak) akan memberikan kenaikan pada variabel Y (perilaku siswa)
sebesar 0,817.
Nilai Sig. sebesar 0,000 menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif yang
signifikan dari variabel X terhadap variabel Y karena 0,000 < 0,05 dimana 0,05
merupakan taraf signifikan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori dari bab 2 yang dikemukakan oleh
Slameto (1995: 188-189), menyebutkan bahwa sikap/perilaku adalah salah satu
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Dan teori yang dikemukakan oleh
Muhammad Ali (20014: 14) bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah
laku, akibat interaksi dengan lingkungannya. Menurut teori ini siswa yang
memiliki hasil belajar yang tinggi maka memiliki perilaku yang baik dan siswa
yang memiliki perilaku yang baik maka hasil belajarnya tinggi, karena siswa yang
memiliki perilaku baik pasti mereka memiliki minat, motivasi, dan semangat
untuk selalu belajar agar dapat memperoleh hasil yang memuaskan. Dan siswa
yang memiliki hasil belajar yang tinggi mereka akan mengamalkan atau
mempraktekan hasil belajar yang dipeolehnya di sekolah dalam kehidupan sehari-
harinya terutama dalam bertingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai agama,
terutama nilai akhlak yang telah diajarkan pada mata pelajaran akidah akhlak di
sekolah. Sehingga siswa dapat memiliki akhlak yang mulia.
Kaitannya dengan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah sama-
sama meneliti tentang bahan ajar Guru, namun perbedaanya adalah jika peneliti
lebih mengarah kepada analisis bahan ajar guru akidah akhlak dan hasil belajar
siswa sedangkan Skripsi Yunita Prasetyaningsih lebih mengarah kepada pengaruh
hasil belajar akidah akhlak dan prilaku siswa.
Fitri erning kurniawati dalam proposalnya yang berjudul
“Pengembangan bahan ajar aqidah ahklak di madrasah
ibtidaiyah” menyimpulkan bahwa Bahan ajar disusun dengan
tujuan menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan
11

mempertimbangkan kebutuhan peserta didik,yakni bahan ajar yang sesuai dengan


karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik. Di samping itu
pengembangan bahan ajar diharapkan dapat membantu peserta didik dalam
memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang
sulitdi peroleh serta memudahkan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai
seorang pendidik.8
Sedangkan jenis-Jenis Bahan Ajar yang ada antaralain bahan ajar
cetak,bahan ajar pandang (visual), bahan ajar dengar (audio).Dalam
pengembangan bahan ajar haruslahmengacu pada prinsip-prinsip dalam
pengembangannya.Pengembangan bahan ajar haruslah di mulai dari yang mudah
untuk memahami yang sulit, dariyang kongkret untuk memahami yang abstrak,
harus dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, dan dapat menjadi
umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta
didik.
Dalam mengembangkan bahan ajar perlu diperhatikan stuasi yang ada
dalam proses pembelajaran, baik lingkungan sekolah maupun perkembangan
siswa. Terkait dengan lingkungan sekolah menyesuaikan dengan sarana dan
prasarana yang ada agar bahan ajar yang tidak terkendala dengan masalah teknis.
Sedangkan dalam hal perkembangan siswa yang perlu diperhatikan yaitu faktor
psikologis siswa dan aspek-aspek yang berkaitan dalam perkembangan siswa
dalam proses pembelajaran.
Bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang benar-benar berfungsi secara
maksimal dalam proses pembelajaran sehingga tujuan dari pembelajaran itu
sendiri dapat tercapai, maka dari itu bahan ajar haruslah sesimpil mungkin dapat
dimengerti dan difahami oleh peserta didik bukan malah sebaliknya membuat
siswa semakin bingung dengan bahan ajar yang ada karena pengajar kurang
piawai dalam mengemasnya.
Kaitannya dengan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah sama-
sama meneliti tentang bahan ajar Guru, namun perbedaanya adalah jika peneliti
lebih mengarah kepada analisis bahan ajar guru akidah akhlak dan hasil belajar
8
Fitri erning kurniawati “pengembangan bahan ajar aqidah akhlak di madrasah
ibtidaiyah kabupaten sragen,jawa tengah”,(jurnal penelitian,jawa tengah 2015)
12

siswa kelas VII sedangkan Proposal Fitri Erning Kurniawati lebih mengarah
kepada pengembangan bahan ajar akidah akhlak di madrasah ibtidaiyah.

H.Kerangka Teori
1.Pengertian Analisis Bahan Ajar
Analisis bahan ajar adalah kajian yang dilaksanakan untuk memeriksa
secara terperinci unsur atau struktur materi pelajaran sebagai dasar diskusi atau
interpretasi. Kajian berisi uraian, kupasan, ulasan, beberan, pemeriksaan dengan
seksama/teliti tentang materi pelajaran yang dikaji. Kajian dapat berisi komentar,
argumen, kritik, tinjauan terhadap materi pelajaran.
Bahan ajar atau materi pelajaran merupakan media untuk mencapai tujuan
pengajaran. Bahan ajar merupakan materi yang terus berkembang secara dinamis
seiring dengan kemajuan dan tuntutan perkembangan masyarakat.9
Bahan ajar menurut Dick & Carey merupakan seperangkat materi/substansi
pelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok
utuh dari kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.10
Menurut Tim Sosialisasi KTSP, bahan ajar adalah segala bentuk bahan
yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis
maupun bahan tidak tertulis.11
Dalam buku “Prinsip Disain Pembelajaran” dinyatakan bahwa bahan ajar
adalah format materi yang diberikan kepada pebelajar. Format tersebut dapat
dikaitkan dengan media tertentu, handouts atau buku teks, permainan dan
sebagainya.12
Sedangkan menurut Abdul Majid, bahan ajar adalah segala bentuk bahan
9
Kamus digital ,http://www.kampus-digital.com/2017/10/pengertian-analisis-materi-
ajar.html ( sabtu, 28 november 2020 )
10
Walter Dick dan Lou Carey, The Systematic Design of Instruction (New York:
Longman, 1996), hlm. 229.
11
Slide Sosialisasi KTSP, Depdiknas, 2009
12
Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Disain Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2007),
hlm.38
13

informasi, alat dan teks yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa
tertulis maupun bahan yang tidak tertulis.13
Bahan ajar atau materi kurikulum (curriculum material) adalah isi atau
muatan kurikulum yang harus dipahami oleh siswa dalam upaya mencapai tujuan
kurikulum.
Muhaimin dalam modul “Wawasan Pengembangan Bahan Ajar”
mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan
untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dalam website Dikmenjur dikemukakan pengertian bahan ajar sebagai
seperangkat materi atau substansi pelajaran (teaching material) yang disusun
secara sistematis menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai
siswa dalam kegiatan pembelajaran.14
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis
besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dipelajari siswa
dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara
terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, prosedur), keterampilan dan sikap atau nilai yang harus dipelajari siswa
dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.15
2.Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri atas dua kata yaitu “ hasil“
dan “belajar “ yang memiliki arti yang berbeda. Oleh karena itu untuk memahami
lebih mendalam mengenai makna hasil belajar, akan dibahas dulu pengertian
“hasil “ dan “belajar”.
Kata hasil belajar menurut W.J.S. Purwadarminta dalam kamus umum
Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai atau dari yang telah dilakukan,

13
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: PT. Remaja Remaja Rosdakarya,
2007), hlm. 173.
14
Sebagaimana dikutip oleh Muhaimin dalam Modul Wawasan tentang Pengembangan
Bahan Ajar, Bab V (Malang: LKP2-I, 25 Mei 2008),
15
Tim Pustaka Yustia, Panduan Penyusunan KTSP Lengkap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SD, SMP dan SMA (Jakarta: PT. Buku Kita, 2007), hlm. 194
14

dikerjakan dan sebagainya.16 Sementara itu, Arikunto mengatakan bahwa hasil


belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak
dalam perbuatan yang dapat diaamati,dan dapat diukur”.17
Berdasarkan beberapa uraian singkat di atas dapat diperoleh kejelasan
bahasa, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh
seseorang melalui keuletan, bekerja baik secara kuantitas maupun kualitas yang
dapat dilihat melalui pengukuran dan penilaian hasil belajar tersebut.

I. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Oleh karena itu masalah
yang diteliti ini merupakan usaha untuk mengungkap ada atau tidak adanya
pengaruh analisis bahan ajar guru akidah akhlak terhadap hasil belajar siswa,
maka hipotesis yang peneliti rumuskan dalam penelitian ini adalah adanya
pengaruh analisis bahan ajar guru akidah akhlak terhadap hasil belajar siswa kelas
VII di MTs GUPPI Pagar Alam.

J. Metodologi Penelitian
1.Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. penelitian kualitatif yaitu,
penelitian yang tidak menggunakan perhitungan dan dapat Di istilahkan juga
dengan penelitian ilmiah yang menekankan pada karakter alamiah sumber data.
2.Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi yaitu keseluruhan subjek penelitian18.Dalam penelitian ini yang
akan dijadikan populasi adalah seluruh siswa kelas VII MTs GUPPI Pagar Alam
tahun pelajaran 2020-2021 yang berjumlah 156 siswa.

16
W.J.S Poerdarminta,Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta : Balai
pustaka,1990 ),hlm.203
17
Suharsimi Arikunto,Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan ( Jakarta : Bumi
Aksara,2009 ),hlm 10
18
Suharsimi Arikunto,Op.Cit.hlm.173
15

Tabel 1.1
Daftar Populasi Penelitian

NO Kelas Lk Pr Jumlah

1 VII.1 13 19 32
2 VII.2 13 17 30
3 VII.3 16 16 32
4 VII.4 15 16 31
5 VII.5 12 19 31

b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut .19 Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik
random sampling yaitu mengambil sampel secara acak20. Adapun pedoman
pengambilan sampel yaitu: apabila subjeknya kurang dari seratus, maka lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi
apabila subjeknya besar, maka dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau
lebih21.
Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil oleh peneliti adalah 20%
dari jumlah siswa kelas VII di MTs GUPPI Pagar Alam yang berjumlah 156
orang yaitu 31 siswa.

Tabel 1.2
Jumlah Sampel

19
Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif,kuantitatif,dan R&D
(Bandung : Alfabeta,2016),hlm.81
20
Ibid,hlm. 81
21
Suharsimi Arilkunto, Op.Cit. hlm 177
16

NO Populasi Sampel

1 156 31

3.Teknik Pengumpulan Data


Sebagai upaya untuk memperoleh serta mengumpulkan data yang
diperlukan dalam penelitian, maka digunakan beberapa metode pengumpulan
data, yaitu:
a. Angket (Kuesioner)
Kuisoner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya22.
Adapun tujuan penyebaran angket (kuesioner) adalah memperoleh informasi yang
lengkap mengenai penilaian siswa terhadap analisis bahan ajar guru akidah akhlak
di MTs GUPPI Pagar Alam.
b. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel atau
beberapa catatan, transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, agenda dan sebagainya 23. Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata
“dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen-dokumen yang sesuai dengan fokus dan tujuan
masalah, baik yang tertulis, gambar maupun elektronik”.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar, sejarah
berdirinya MTs GUPPI Pagar Alam, struktur organisasi, keadaan guru dan
siswanya.
c. Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara.24 Atau alat pengumpul informasi
dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula
dan mempunyai ciri utama yaitu kontak langsung dengan tatap muka antara

22
Sugiyono,Op.Cit. hlm 142
23
Suharsimi Arikunto,Op.Cit.hlm 201
24
Ibid,hlm,198
17

pencari informasi dan sumber informasi. Wawancara yang dilakukan ini


merupakan perpaduan antara wawancara bebas dan wawancara terpimpin.
Dalam pelaksanaannya, pewawancara membawa pedoman yang hanya
merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Dalam penelitian ini
penulis melakukan wawancara langsung dengan Kepala Sekolah dan guru mata
pelajaran akidah akhlak. Metode ini untuk mendapatkan informasi tentang
gambaran analisis bahan ajar guru akidah akhlak serta usaha yang dilakukan oleh
sekolah dan guru untuk meningkatkannya.
d. Observasi
Observasi ialah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian atau memperlihatkan sesuatu dengan
menggunakan mata.25 Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk
mendapatkan informasi gambaran umum yang meliputi deskripsi letak geografis
dan kondisi MTs GUPPI Pagar Alam.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menguraikan
keterangan-keterangan atau data yang diperoleh agar data tersebut dapat
dipahami, bukan oleh orang yang mengumpulkan data saja, tapi juga oleh orang
lain.
Pengelolaan data atau analisis data merupakan tahap yang penting dan
menentukan. Karena pada tahap ini data dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian
rupa sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang diinginkan dalam
penelitian.
Dalam menganalisis data ini, penulis menggunakan tehnik analisis deskriptif
kualitatif, dimana tehnik ini penulis gunakan untuk menggambarkan, menuturkan,
melukiskan serta menguraikan data yang bersifat kualitatif yang telah penulis
peroleh dari hasil metode pengumpulan data.

25
Ibid.hlm,199
18
19
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: PT. Remaja Remaja


Rosdakarya, 2007), hlm. 173.

Darwyn Syah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam,


(Jakarta: Gaung Persada Press. 2007), hlm. 118.

Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Disain Pembelajaran (Jakarta:


Kencana, 2007), hlm.38

Ekawati “Peran Guru Akidah Akhlak Dalam Mengembangkan Prilaku


Afektif Siswa Kelas X Di Madrasah Aliyah Nahdatul Ulum 2 Jeneponto” ,
(skripsi,makasar 2012)

Fitri erning kurniawati “pengembangan bahan ajar aqidah akhlak di


madrasah ibtidaiyah kabupaten sragen,jawa tengah”,(jurnal penelitian,jawa
tengah 2015)

Ibid,hlm. 81

Ibid,hlm,198

Ibid.hlm,199

Kamus digital ,http://www.kampus-digital.com/2017/10/pengertian-


analisis-materi-ajar.html ( sabtu, 28 november 2020 )

Romdloni “Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak


Berbasis Pendidikan Karakter Kebangsaan Bagi Siswa Kelas VII MTs
Darussa’adah Malang”,(skripsi,malang 2012)

Soetjipto dan raflis kosasi,Profesi Keguruan (Jakarta:PT.Rineka


Cipta,2004),hlm.42

Suyono dan Hariyanto MS, Belajar dan Pembelajaran Teori dan konsep
Dasar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011), hlm. 207.

Slide Sosialisasi KTSP, Depdiknas, 2009

Sebagaimana dikutip oleh Muhaimin dalam Modul Wawasan tentang


Pengembangan Bahan Ajar, Bab V (Malang: LKP2-I, 25 Mei 2008),

Suharsimi Arikunto,Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan ( Jakarta : Bumi


Aksara,2009 ), hlm 10

iv
v

Suharsimi Arikunto,Op.Cit.hlm.173

Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan


Kualitatif,kuantitatif,dan R&D (Bandung : Alfabeta,2016),hlm.81

Suharsimi Arilkunto, Op.Cit. hlm 177

Sugiyono,Op.Cit. hlm 142

Suharsimi Arikunto,Op.Cit.hlm 201

Tim Pustaka Yustia, Panduan Penyusunan KTSP Lengkap Kurikulum


Tingkat Satuan Pendidikan SD, SMP dan SMA (Jakarta: PT. Buku Kita, 2007),
hlm. 194

Widhatul Akmaliyah “Upaya Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan


Motivasi Belajar Siswa Di Mts Muhammadiyah Kalirejo Lampung Tengah”,
(skripsi, metro 2017)

Walter Dick dan Lou Carey, The Systematic Design of Instruction (New
York: Longman, 1996), hlm. 229.

W.J.S Poerdarminta,Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta : Balai


pustaka,1990 ),hlm.203

Yunita Prasetyaningsih “Pengaruh Hasil Belajar Akidah Akhlak Terhadap


Perilaku Siswa Mts Ma’arif Nu 1 Kebasen Banyumas”,(Skripsi,Purwokerto 2018)
vi

Anda mungkin juga menyukai