Disusun oleh :
REVLI YUNI IFRANSYAH (19.16.1735)
RAHMELLY (19.16.1732)
HENIARTI (19.16.1743)
ANISA (19.16.1726)
M.ALIF AKBAR (19.16.1719)
MARZIA RAHMA NIA (19.16.1709)
IDA ROYANI (19.16.1747)
Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT, karena berkat rahmat dan
anugerahnya, penulis telah dapat menyusun dan menyelesaikan penelitian di suatu
sekolah menengah pertama/MTs
Penelitian ini tidak akan terselesaikan tanpa melibatkan banyak pihak yang
membantu penyelesaian. Oleh karna itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
9. Ibu Nurjanah, S.Ag selaku guru akidah akhlak di MTs GUPPI Kota
Pagar Alam.
10. Kepada dewan guru beserta staf tata usaha MTs Guppi kota pagar alam.
11. Kedua orang tua ku yang telah memotivasi, mendoakan dan
memberikan segalanya agar diri ini tidak lelah untuk mengapai cita-cita.
12. Rekan – rekan ruang 4 yang telah membantu saya atas penyelesaian
penelitian saya iyalah analisis ajar guru akidah akhlak di MTs GUPPI
Kota Pagar Alam.
Rinto Prasetyo
Nim: 19.16.1727
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................I
DAFTAR ISI...................................................................................................................II
A.Latar Belakang..........................................................................................................1
B.Identitas Masalah.......................................................................................................3
C.Rumusan Masalah.....................................................................................................3
D.Batasan Masalah.......................................................................................................4
E.Tujuan Penelitian.......................................................................................................4
F.Kegunaan Metologi...................................................................................................4
G.Tinjauhan Pusaka......................................................................................................5
H.Kerangka Teori.......................................................................................................12
I.Hipotensis.................................................................................................................14
J.Metodologi Penelitian..............................................................................................15
1.jenis penelitian.......................................................................................................15
4.metodologi analisis................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................IV
iii
PROPOSAL
ANALISIS BAHAN AJAR GURU AKIDAH AKHLAK
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII
DI MTs GUPPI PAGAR ALAM
A.Pendahuluan
Guru merupakan pekerjaan yang bersifat profesi. Karena untuk menjadi
guru seseorang harus menempuh pendidikan khusus, yaitu pendidikan keguruan.
Orang yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan tentu akan sulit untuk
melaksanakan tugasnya sebagai guru. Guru sebagai pendidik profesional
mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada
masayarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat
sekelilingnya.Masyarakat terutama akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan
guru itu sehari-hari, apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak.1
Di dalam Al-Qur'an dijelaskan bahwa segala sesuatu yang diperbuat di hari
esok, haruslah direncanakan terlebih dahulu. Hal ini terbukti dalam surat al Hasyr
ayat 18.
ْ يَا أَيـُّها َ الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا اتَّقُوا هللاَ َوا ْنظُرْ نَ ْفسٌ ما َ قَ َّد َم
ت لِ َغ ٍد َواتَّقُوا هللاَ إِ َّن هللاَ َخبِ ْي ٌر
َبِما َ تَ ْع َملُوْ ن.
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap individu memperhatikan merencanakan apa yang akan diperbuatnya di
hari esok. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengetahui apa
yang akan kamu kerjakan"
Media dan sumber pembelajaran merupakan suatu bagian integral dari
keseluruhan proses pembelajaran, salah satu persyaratan untuk menjadi guru
profesional yaitu guru dapat mengembangkan sumber belajar atau bahan ajar agar
pembelajaran tidak berjalan monoton dan membosankan. Dengan media atau
bahan ajar yang bagus di harapkan standar kompetensi ataupun kompetensi dasar
1
Soetjipto dan raflis kosasi,Profesi Keguruan (Jakarta:PT.Rineka Cipta,2004),hlm.42
1
2
dapat tercapai.
Usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada dasarnya
merupakan kesatuan dalam proses pembelajaran, tidak hanya dalam pemilihan
dan penerapan srategi yang tepat, namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan
antara lain yaitu pemilihan bahan ajar dalam menyajikan proses pembelajaran
agar hasil yang didapatkannya optimal dan mencapai target belajar sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam kaitan ini, bahan ajar
merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran, terlebih bahan ajar
merupakan sarana pendukung dalam proses pembelajaran.
Salah satu komponen dalam perencanaan pengajaran yang dibuat oleh guru
adalah sumber belajar yang didalamnya termasuk bahan ajar yang sering diisi
dengan buku-buku atau sumber tertulis lainnya.2 Inovasi dan pengembangan
bahan ajar dalam proses pembelajaran sangat diperlukan, hal ini merupakan
tanggung jawab dari seorang pendidik dalam mengembangkannya,karena yang
mengetahui secara langsung keadaan siswa atau lingkungan sekitar yaitu seorang
guru dalam kaitanya ketersediaan bahan atau sarana dan prasarana yang ada
dilingkungan sekolah.
Pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah tsanawiyah merupakan salah satu
mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan memahami dan
mempertahankan keyakinan atau keimanan yang benar, mempelajari bagaimana
tata cara berinteraksi dengan manusia (habluminannas) serta hubungan manusia
dengan sang khalik (habluminallah). Dengan ini diharapkan siswa tertanam
keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab
islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Maka dari itu, materi pendidikan Aqidah Akhlak bukan hanya mengajarkan
pengetahuan tentang agama, akan tetapi bagaimana membentuk kepribadian siswa
agar memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat dan kehidupanya dihiasi dengan
akhlak yang mulia dimanapun mereka berada.
2
Darwyn Syah, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:
Gaung Persada Press. 2007), hlm. 118.
3
Pengembangan bahan ajar tidak lepas dari kurikulum dan alat ,karena salah
satu unsur atau bagian urgen kurikulum dan alat yang utama adalah: bahan
ajar,Guru sebagai seseorang yang mengantarkan siswa untuk mencapai tujuan
atau kompetensi, maka guru berkewajiban mempersiapkan segala sesuatu
termasuk menyusun bahan ajar. Dalam hal menyusun bahan ajar guru harus
mengetahui prinsip-prinsip dalam pengembangan bahan ajar, agar bahan ajar yang
ada dapat memperlancar dalam proses pembelajaran sehingga bahan ajar yang
tercipta dapat berfungsi secara maksimal.3
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “ANALISIS BAHAN AJARAN GURU AKIDAH AKHLAK
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA VII di MTs GUPPI PAGAR ALAM
TAHUN 2020”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang dikemukakan diatas,
maka dapat diidentifikasikan permasalahan yang dapat mempengaruhi hasil
belajar sebagai berikut:
1.Strategi guru akidah akhlak dalam pengembagan bahan ajar.
2.Pengaruh bahan ajar guru akidah akhlak terhadap hasil belajar siswa.
3.Faktor pendukung dan penghambat guru akidah akhlak dalam pengembangan
bahan ajar.
C.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian berdasarkan latar belakang diatas
yaitu sebagai berikut:
1.Bagaimana strategi guru akidah akhlak dalam pengembagan bahan ajar?
2.Apakah ada pengaruh bahan ajar guru akidah akhlak terhadap hasil belajar
siswa?
3.Apa faktor pendukung dan penghambat guru akidah akhlak dalam
pengembangan bahan ajar?
3
Suyono dan Hariyanto MS, Belajar dan Pembelajaran Teori dan konsep Dasar,
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011), hlm. 207.
4
D.Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini akan dibatasi pada
masalah pengaruh bahan ajar guru akidah akhlak khususnya kelas VII terhadap
hasil belajar siswa kelas VII di MTs GUPPI Pagar Alam .
Penelitian ini hanya mencangkup gaya mengajar guru akidah akhlak dan
Hasil Belajar Siswa kelas VII pada pelajaran akidah akhlak di MTs Guppi Kota
Pagar Alam.
E.Tujuan Penelitian
Peneliti tentang bahan ajar guru akidah akhlak terhadap hasil belajar siswa
kelas VII di MTs Guppi Kota Pagar Alam bertujuan untuk:
1.Mengetahui strategi guru akidah akhlak dalam pengembagan bahan ajar?
2.Mengetahui pengaruh bahan ajar guru akidah akhlak terhadap hasil belajar
siswa?
3.Mengetahui faktor pendukung dan penghambat guru akidah akhlak dalam
pengembangan bahan ajar?
F.Kegunaan Metodologi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pelaku dan
lembaga pendidikan, baik secara terorits maupun praktis.
Kegunaan secara teoritis dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan nasional pada umumnya dan pendidikan
Islam pada khususnya.
Kegunaan Secara Praktis:
a.Bagi pengelolah MTs GUPPI Pagar Alam, sebagai bahan informasi serta
masukan agar dapat memacu diri untuk mengembangkan kualitas
pendidikannya.
b.Bagi guru yang mengajar di MTs GUPPI, agar dapat memacu diri untuk terus
mengembangkan bahan ajar yang mudah di pahami oleh siswa.
c.Bagi siswa, diharapkan siswa lebih memahami kegiatan pembelajaran yang
5
G. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan kajian terhadap beberapa penelitian terdahulu, maka ada
beberapa penelitian yang berhubungan atau berkaitan dengan penelitian yang akan
penulis angkat, antara lain :
Romdloni ( UIN Maulana Malik Ibrahim ) dalam skripsinya yang berjudul
“Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak Berbasis Pendidikan
Karakter Kebangsaan Bagi Siswa Kelas VII MTs Darussa’adah Malang”
menyimpulkan Bahwa pengembangan bahan ajar mata pelajaran Akidah Akhlak
Berbasis Pendidikan Karakter Kebangsaan bagi siswa kelas VII MTs
Darussa’adah Malang, menggunakan model penelitian dan pengembangan (R&D)
Borg dan Gall yang terdiri dari 10 tahapan. Adapun dalam penelitian dan
pengembangan bahan ajar ini, hanya sebatas pada tahap 9 yaitu menghasilkan
produk akhir.4
Produk yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan bahan ajar ini
adalah berupa material printed yaitu sebuah buku ajar Akidah Akhlak Berbasis
Pendidikan Karakter Kebangsaan bagi siswa kelas VII MTs yang terdiri atas buku
ajar siswa dan buku pedoman guru. Buku ajar Akidah Akhlak Berbasis
Pendidikan Karakter Kebangsaan berisi materi Akidah Akhlak yang tidak hanya
mengajarkan pengetahuan tentang akidah dan akhlak, akan tetapi mengajarkan
bagaimana membentuk kepribadian siswa agar memiliki keimanan dan ketaqwaan
yang kuat dalam kehidupannya yang senantiasa dihiasi dengan akhlak yang
mulia dimanapun mereka berada dan dalam posisi apapun dan mendorong
mereka untuk mengamalkannya,sekaligus membentuk akhlak serta karakternya
sebagai bangsa Indonesia.
4
Romdloni “Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak Berbasis
Pendidikan Karakter Kebangsaan Bagi Siswa Kelas VII MTs Darussa’adah Malang”,
(skripsi,malang 2012)
6
Berdasarkan hasil uji coba lapangan terhadap subyek uji coba yang meliputi
uji coba perorangan, uji coba lapangan skala kecil, uji coba lapangan skala besar
dan uji coba guru bidang studi Akidah Akhlak, diperoleh bahwa bahan ajar mata
pelajaran Akidah Akhlak Berbasis Pendidikan Karakter Kebangsaan memenuhi
kriteria menarik dan efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Kaitannya dengan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah sama-
sama meneliti tentang bahan ajar Guru, namun perbedaanya adalah jika peneliti
lebih mengarah kepada analisis bahan ajar guru akidah akhlak dan hasil belajar
siswa sedangkan Skripsi Romdloni lebih mengarah kepada pengembangan bahan
ajar akidah akhlak berbasis pendidikan karakter kebangsaan.
Widhatul Akmaliyah (Iain Metro) Dalam Skripsinya Yang Berjudul “Upaya
Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Mts
Muhammadiyah Kalirejo Lampung Tengah” Menyimpulkan Bahwa Upaya guru
Akidah Akhalak dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di MTs
Muhammadiyah Kalirejo telah dilaksanakan oleh guru Akidah Akhlak melalui
beberapa upaya Dengan adanya delapan upaya guru yang dilakukan pada
pembelajaran Akidah Akhlak didapatkan data bahwa sebagian besar peserta didik
telah mampu mengikuti proses pembelajaran dengan aktif dan kritis, hal ini dapat
dilihat dari siswa yang aktif berdiskusi dengan anggota kelompoknya dan
melakukan tanya jawab baik dengan guru maupun anggota kelompoknya, mampu
bertukar gagasan dengan anggota kelompok, serta mengumpulkan informasi yang
terkait dengan masalah yang sedang dibahas sehingga setiap kelompok mampu
menyelesaikan pertanyaan atau masalah yang diberikan oleh guru.Namun, untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa perlu adanya kerjasama antara kepala
sekolah, guru Akidah Akhlak dan orang tua dirumah. Serta guru selau berupaya
memberikan yang terbaik untuk siswa saat pembelajaran berlangsung.5
Faktor penghambat guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
Berdasarkan cuplikan wawancara dari Bapak M. Shoheh selaku guru Akidah
5
Widhatul Akmaliyah “Upaya Guru Akidah Akhlak Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Di Mts Muhammadiyah Kalirejo Lampung Tengah”,(skripsi, metro 2017)
7
belajar.
Kaitannya dengan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah sama-
sama meneliti tentang bahan ajar Guru, namun perbedaanya adalah jika peneliti
lebih mengarah kepada analisis bahan ajar guru akidah akhlak dan hasil belajar
siswa sedangkan Skripsi Widhatul Akmaliyah lebih mengarah kepada upaya guru
akidah akhlak dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Ekawati, (UIN Alauddin Makasar) Dalam skripsinya yang berjudul “Peran
Guru Akidah Akhlak Dalam Mengembangkan Prilaku Afektif Siswa Kelas X Di
Madrasah Aliyah Nahdatul Ulum 2 Jeneponto” Menyimpulkan bahwa peran guru
akidah akhlak dalam Proses pembelajaran akidah akhlak di kelas X Madrasah
Aliyah Nahdatul Ulum 2 Jeneponto dinyatakan cukup baik, dapat dilihat pada
hasil penilaian angket dari item nomor 1 sampai nomor 15. Demikian pula dengan
hasil belajar siswa kelas II yang dapat dilihat dari dokumentasi nilai siswa –siswi
yang terpilih sebagai responden pada penelitian ini yaitu sebanyak 40 orang yang
tersebar di seluruh ruangan kelas X Madrasah Aliyah Nahdatul Ulum 2.6
Dari hasil perhitungan nilai rata-rata hasil belajar mata pelajaran akidah
akhlak siswa di Kelas X MA Nahdatul ulum 2 Jeneponto didapatkan nilai sebesar
73,475. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku afektif siswa di Kelas X MA
Nahdatul ulum 2 Jeneponto cukup baik. Adapun cara penyebab
pengembangannya yaitu: 1) Penerimaan yaitu kesadaran atau kepekaan yang
disertai keinginan untuk menenggang atau bertoleransi terhadap suatu gagasan,
benda, atau gejala. 2) Penanggapan merupakan kemampuan memberikan
tanggapan atau respon terhadap suatu gagasan, benda, bahan, atau gejala tertentu.
3) Perhitungan atau penilaian merupakan kemampuan memberi penilaian atau
perhitungan terhadap gagasan, bahan, benda, atau gejala. 4) Pengaturan atau
pengelolaan yaitu kemampuan mengatur atau mengelola berhubungan dengan
tindakan penilaian dan perhitungan yang telah dimiliki. 5) Bermuatan nilai yaitu
tindakan puncak dalam perwujudan perilaku seseorang yang secara konsisten
6
Ekawati “Peran Guru Akidah Akhlak Dalam Mengembangkan Prilaku Afektif Siswa
Kelas X Di Madrasah Aliyah Nahdatul Ulum 2 Jeneponto” ,(skripsi,makasar 2012)
9
7
Yunita Prasetyaningsih “Pengaruh Hasil Belajar Akidah Akhlak Terhadap Perilaku
Siswa Mts Ma’arif Nu 1 Kebasen Banyumas”,(Skripsi,Purwokerto 2018)
10
bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel X atau X = 0, maka nilai
variabel Y adalah 31,668. Koefisien regresi sebesar 0,817 menyatakan bahwa
setiap penambahan (karena tanda +) satu nilai pada variabel X (hasil belajar
akidah akhlak) akan memberikan kenaikan pada variabel Y (perilaku siswa)
sebesar 0,817.
Nilai Sig. sebesar 0,000 menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif yang
signifikan dari variabel X terhadap variabel Y karena 0,000 < 0,05 dimana 0,05
merupakan taraf signifikan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori dari bab 2 yang dikemukakan oleh
Slameto (1995: 188-189), menyebutkan bahwa sikap/perilaku adalah salah satu
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Dan teori yang dikemukakan oleh
Muhammad Ali (20014: 14) bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah
laku, akibat interaksi dengan lingkungannya. Menurut teori ini siswa yang
memiliki hasil belajar yang tinggi maka memiliki perilaku yang baik dan siswa
yang memiliki perilaku yang baik maka hasil belajarnya tinggi, karena siswa yang
memiliki perilaku baik pasti mereka memiliki minat, motivasi, dan semangat
untuk selalu belajar agar dapat memperoleh hasil yang memuaskan. Dan siswa
yang memiliki hasil belajar yang tinggi mereka akan mengamalkan atau
mempraktekan hasil belajar yang dipeolehnya di sekolah dalam kehidupan sehari-
harinya terutama dalam bertingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai agama,
terutama nilai akhlak yang telah diajarkan pada mata pelajaran akidah akhlak di
sekolah. Sehingga siswa dapat memiliki akhlak yang mulia.
Kaitannya dengan dengan penelitian yang penulis lakukan adalah sama-
sama meneliti tentang bahan ajar Guru, namun perbedaanya adalah jika peneliti
lebih mengarah kepada analisis bahan ajar guru akidah akhlak dan hasil belajar
siswa sedangkan Skripsi Yunita Prasetyaningsih lebih mengarah kepada pengaruh
hasil belajar akidah akhlak dan prilaku siswa.
Fitri erning kurniawati dalam proposalnya yang berjudul
“Pengembangan bahan ajar aqidah ahklak di madrasah
ibtidaiyah” menyimpulkan bahwa Bahan ajar disusun dengan
tujuan menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan
11
siswa kelas VII sedangkan Proposal Fitri Erning Kurniawati lebih mengarah
kepada pengembangan bahan ajar akidah akhlak di madrasah ibtidaiyah.
H.Kerangka Teori
1.Pengertian Analisis Bahan Ajar
Analisis bahan ajar adalah kajian yang dilaksanakan untuk memeriksa
secara terperinci unsur atau struktur materi pelajaran sebagai dasar diskusi atau
interpretasi. Kajian berisi uraian, kupasan, ulasan, beberan, pemeriksaan dengan
seksama/teliti tentang materi pelajaran yang dikaji. Kajian dapat berisi komentar,
argumen, kritik, tinjauan terhadap materi pelajaran.
Bahan ajar atau materi pelajaran merupakan media untuk mencapai tujuan
pengajaran. Bahan ajar merupakan materi yang terus berkembang secara dinamis
seiring dengan kemajuan dan tuntutan perkembangan masyarakat.9
Bahan ajar menurut Dick & Carey merupakan seperangkat materi/substansi
pelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok
utuh dari kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.10
Menurut Tim Sosialisasi KTSP, bahan ajar adalah segala bentuk bahan
yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis
maupun bahan tidak tertulis.11
Dalam buku “Prinsip Disain Pembelajaran” dinyatakan bahwa bahan ajar
adalah format materi yang diberikan kepada pebelajar. Format tersebut dapat
dikaitkan dengan media tertentu, handouts atau buku teks, permainan dan
sebagainya.12
Sedangkan menurut Abdul Majid, bahan ajar adalah segala bentuk bahan
9
Kamus digital ,http://www.kampus-digital.com/2017/10/pengertian-analisis-materi-
ajar.html ( sabtu, 28 november 2020 )
10
Walter Dick dan Lou Carey, The Systematic Design of Instruction (New York:
Longman, 1996), hlm. 229.
11
Slide Sosialisasi KTSP, Depdiknas, 2009
12
Dewi Salma Prawiradilaga, Prinsip Disain Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2007),
hlm.38
13
informasi, alat dan teks yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa
tertulis maupun bahan yang tidak tertulis.13
Bahan ajar atau materi kurikulum (curriculum material) adalah isi atau
muatan kurikulum yang harus dipahami oleh siswa dalam upaya mencapai tujuan
kurikulum.
Muhaimin dalam modul “Wawasan Pengembangan Bahan Ajar”
mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan
untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dalam website Dikmenjur dikemukakan pengertian bahan ajar sebagai
seperangkat materi atau substansi pelajaran (teaching material) yang disusun
secara sistematis menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai
siswa dalam kegiatan pembelajaran.14
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis
besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dipelajari siswa
dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara
terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, prosedur), keterampilan dan sikap atau nilai yang harus dipelajari siswa
dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.15
2.Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri atas dua kata yaitu “ hasil“
dan “belajar “ yang memiliki arti yang berbeda. Oleh karena itu untuk memahami
lebih mendalam mengenai makna hasil belajar, akan dibahas dulu pengertian
“hasil “ dan “belajar”.
Kata hasil belajar menurut W.J.S. Purwadarminta dalam kamus umum
Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai atau dari yang telah dilakukan,
13
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: PT. Remaja Remaja Rosdakarya,
2007), hlm. 173.
14
Sebagaimana dikutip oleh Muhaimin dalam Modul Wawasan tentang Pengembangan
Bahan Ajar, Bab V (Malang: LKP2-I, 25 Mei 2008),
15
Tim Pustaka Yustia, Panduan Penyusunan KTSP Lengkap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SD, SMP dan SMA (Jakarta: PT. Buku Kita, 2007), hlm. 194
14
I. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Oleh karena itu masalah
yang diteliti ini merupakan usaha untuk mengungkap ada atau tidak adanya
pengaruh analisis bahan ajar guru akidah akhlak terhadap hasil belajar siswa,
maka hipotesis yang peneliti rumuskan dalam penelitian ini adalah adanya
pengaruh analisis bahan ajar guru akidah akhlak terhadap hasil belajar siswa kelas
VII di MTs GUPPI Pagar Alam.
J. Metodologi Penelitian
1.Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. penelitian kualitatif yaitu,
penelitian yang tidak menggunakan perhitungan dan dapat Di istilahkan juga
dengan penelitian ilmiah yang menekankan pada karakter alamiah sumber data.
2.Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi yaitu keseluruhan subjek penelitian18.Dalam penelitian ini yang
akan dijadikan populasi adalah seluruh siswa kelas VII MTs GUPPI Pagar Alam
tahun pelajaran 2020-2021 yang berjumlah 156 siswa.
16
W.J.S Poerdarminta,Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta : Balai
pustaka,1990 ),hlm.203
17
Suharsimi Arikunto,Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan ( Jakarta : Bumi
Aksara,2009 ),hlm 10
18
Suharsimi Arikunto,Op.Cit.hlm.173
15
Tabel 1.1
Daftar Populasi Penelitian
NO Kelas Lk Pr Jumlah
1 VII.1 13 19 32
2 VII.2 13 17 30
3 VII.3 16 16 32
4 VII.4 15 16 31
5 VII.5 12 19 31
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut .19 Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik
random sampling yaitu mengambil sampel secara acak20. Adapun pedoman
pengambilan sampel yaitu: apabila subjeknya kurang dari seratus, maka lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi
apabila subjeknya besar, maka dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau
lebih21.
Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil oleh peneliti adalah 20%
dari jumlah siswa kelas VII di MTs GUPPI Pagar Alam yang berjumlah 156
orang yaitu 31 siswa.
Tabel 1.2
Jumlah Sampel
19
Sugiyono,Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif,kuantitatif,dan R&D
(Bandung : Alfabeta,2016),hlm.81
20
Ibid,hlm. 81
21
Suharsimi Arilkunto, Op.Cit. hlm 177
16
NO Populasi Sampel
1 156 31
22
Sugiyono,Op.Cit. hlm 142
23
Suharsimi Arikunto,Op.Cit.hlm 201
24
Ibid,hlm,198
17
25
Ibid.hlm,199
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Ibid,hlm. 81
Ibid,hlm,198
Ibid.hlm,199
Suyono dan Hariyanto MS, Belajar dan Pembelajaran Teori dan konsep
Dasar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011), hlm. 207.
iv
v
Suharsimi Arikunto,Op.Cit.hlm.173
Walter Dick dan Lou Carey, The Systematic Design of Instruction (New
York: Longman, 1996), hlm. 229.