0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan6 halaman
SOP ini mengatur tentang evaluasi ketersediaan obat di Puskesmas terhadap formularium setiap tiga bulan, meliputi penghitungan jumlah obat tersedia, jumlah obat dalam formularium, persentase kesesuaian keduanya, evaluasi hasil, dan tindak lanjut oleh kepala puskesmas.
SOP ini mengatur tentang evaluasi ketersediaan obat di Puskesmas terhadap formularium setiap tiga bulan, meliputi penghitungan jumlah obat tersedia, jumlah obat dalam formularium, persentase kesesuaian keduanya, evaluasi hasil, dan tindak lanjut oleh kepala puskesmas.
SOP ini mengatur tentang evaluasi ketersediaan obat di Puskesmas terhadap formularium setiap tiga bulan, meliputi penghitungan jumlah obat tersedia, jumlah obat dalam formularium, persentase kesesuaian keduanya, evaluasi hasil, dan tindak lanjut oleh kepala puskesmas.
Jl. Raya Rahma Kel. Perumnas Rahma Kec. Lubuklinggau Selatan I
Kota Lubuklinggau Kode Pos 31629 PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU UPT PUSKESMAS SUMBER WARAS
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT TERHADAP FORMULARIUM
Jl. Raya Rahma Kel. Perumnas Rahma Kec. Lubuklinggau Selatan I
Kota Lubuklinggau Kode Pos 31629 NOMOR SOP : 440/ /SOP/PKMSWM/I/2021 TGL PEMBUATAN : Januari 2021 TGL REVISI : 00 TGL EFEKTIF : Januari 2021 DISAHKAN OLEH : Plt. Kepala UPT Puskesmas Sumber Waras
PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU Julaeha, S,ST
DINAS KESEHATAN Nip. 19791201 200604 2 021 NAMA SOP : EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT TERHADAP UPT PUSKESMAS SUMBER WARAS FORMULARIUM
DASAR HUKUM: KUALIFIKASI PELAKSANA :
1. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 1. Tenaga kefarmasian baik apoteker maupun tenaga tekhnis kefarmasian tentang Psikotropika 2. Memahami Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 3. Memahami prosedur pelaksaanan kegiatan tentang Narkotika 4. Memahami tujuan prosedur ini yaitu sebagai acuan untuk memenuhi kebutuhan 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai pada ruang pelayanan dan jejaring tentang Kesehatan puskesmas 4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2020 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penetapan dan Perubahan Penggolongan Psikotropika 8. Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Citra Medika Nomor 800/ / KPTS/ PKMCM/ 2021 Tentang Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai KETERKAITAN PERALATAN / PERLENGKAPAN 1. SOP EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT TERHADAP 1. Komputer dengan program mocrosoft office FORMULARIUM 2. Printer 3. ATK
PERINGATAN : PENCATATAN DAN PENDATAAN :
Apabila data kinerja puskesmas ada yang tidak terkumpul maka Formularium Obat Puskesmas penilaian kinerja puskesmas tidak dapat terlaksana dengan baik.
URAIAN PROSEDUR EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT TERHADAP FORMULARIUM
PELAKSANA MUTU BAKU PETUGAS PETUGAS KEPALA APOTEK DAN PENULIS PUSKESMAS NO KEGIATAN KET SUB-UNIT RESEP KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT TERKAIT
1 Petugas obat menghitung jumlah Formularium 5 menit Terlaksana Setiap
item obat yang tersedia di Puskesmas sesuai prosedur gudang puskesmas dari data sediaan farmasi prosedur dilaksanakan stok opname 3 bulan sekali dan BMHP oleh seluruh (A). pelaksana 2 Petugas obat menghitung jumlah Formularium 15 menit Terlaksana total item obat pada Puskesmas sesuai formularium puskesmas (B). sediaan farmasi prosedur dan BMHP
persentase kesesuaian Puskesmas sesuai ketersediaan obat dengan sediaan farmasi prosedur cara jumlah item obat yang tersedia di gudang dan BMHP puskesmas (A) dengan jumlah total item obat pada formularium puskesmas (B)dikali 100%. Ax100 % = C % B 4 Petugas obat melakukan Formularium 10 menit Terlaksana evaluasi ketersediaan obat Puskesmas sesuai terhadap formularium setiap tiga prosedur bulan. sediaan farmasi dan BMHP