Anda di halaman 1dari 4

Nama 

             : 
Kelompok       :
Angkatan        :
Unit Kerja       : 

I. IDENTIFIKASI
 Sebagai bagaian dari tenaga fungsional, ada beberapa isu yang saya dapatkan selama
hampir 4 bulan berada di sini, dantaranya

1. Kurangnya minat masyarakat bila sakit untuk datang ke pelayanan


Data/ fakta :
 Sekitar 75% tempat tidur di rumah sakit yang tidak terisi pasien
2. Tidak terlaksana sepenuhnya Pelayanan operasi Emergesi RS
Data/ fakta :
 Kurang lebih 10% dalam waktu dalam 1 bulan pasien bedah dan obgin dirujuk ke
Rumah Sakit Lain.

Pada tugas analisis isu instansi kali ini saya menggunakan teknik
USG (Urgency, Seriousness, Growth), Berikut adalah table metrik penilaian
kualitas isu:

Tabel 1.1
Metrik Penilaian Kualitas Isu Dengan Analisis USG

ISU PRIORITAS
U S G JML

Minat Masyarakat berobat 5 4 3 13 II


Pelayanan Operasi 5 5 5 15 I
Emergensi belum terpenuhi

Berdasarkan table matrik penilaian kualitas isu di atas maka dapat di


tentukan isu yang dapat di bahas oleh penyusun yaitu isu tentang “Pelayanan
Operasi Emergensi belum terpenuhi”

Alat analisis kriteria isu yang digunakan adalah USG (Urgency,


Seriousness, Growth). Kriteria USG meliputi :
1. Urgency
Seberapa mendesakisu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness
Seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan terburuknya isu tersebut jika tidak segera ditangani sebag
aimana mestinya.
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan rentang 1-5
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

PENYEBAB AKIBAT
Pelayanan
Jarak dan keamanan
Operasi
Emergensi
Belum
Terpenuhi

Belum adanya jadual shif 24 jam

Berdasarkan analisis isu melalui Fishbone Diagram diatas maka dapat di putuskan
Analisis pengambilan isu di instansi adalah Tidak terlaksana sepenuhnya Pelayanan operasi
Emergesi RS

II. IDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI PELAYANAN OPERASI EMERGENSI


Pelayanan pembedahan 24 jam tela diatur dalam standar akreditasi rumah sakit yaitu
pelayanan anestesi dan bedah (PAB) SNARS 1.1.Di buku panduan akreditasi pelayanan bedah
mencakup mutu pelayanan pelayanan anestesi dan bedah serta sumber daya manusia dalam hal ini
petugas.jumlah operasi rata-rata perbulan 40 pasien, Di RS terdapat 2 spesialis anestesi dan 3
penata anestesi,2 dokter obgin, 2 dokter bedah dan 10 perawat.lokasi tempat tinggal petugas rata-
rata.jauh dari rumah sakit

III. PENYEBAB TERJADINYA PERMASALAHAN ISU

Tidak terlaksana sepenuhnya Pelayanan operasi Emergesi RS

 Belum adanya jadual shif 24 jam di instalasi bedah sentral ( masi sistem on-call)
 Jarak Rumah petugas ke rumah sakit butuh waktu kurang lebih 1 jam ke rumah sakit
dan kurangnya keamaanan petugas saat pergi ke Rumah sakit.

IV. DAMPAK YANG TERJADI JIKA TIDAK SEGERA DISELESAIKAN

Tidak terlaksan sepenuhnya Pelayanan operasi Emergesi RS berdampak :

 Masyarakat tidak mau memanfaatkan pelayanan RS


Dan memilih rumah sakit lain.
 Menurunnya penilaian masyarakat terhadap RS

V. REKOMENDASI ALTERNATIF PENYESAIAN ISU


N ALTERNATIIF TAHAPAN HASIL YANG PARA
SETIAP PIHAK
O PENYELESAIAN DIHARAPKAN
ALTERNATIF
1 Mengusulkan Kerja  Rapat dan Terlaksanya Lintas
SHIF 24 jam mengevaluasi Sepenuhnya sektor
Mengoptimalkan jadual ON-CALL pelayanan
jadual ON-Call sebelumnya Operasi
petugas Instalasi  Penambahan Emergesi
bedah sentral personil Intalasi
Bedah Sentral

2 Mengusulkan Agar  Sosialisasi dengan Petugas Instalasi  Petugas


petugas Instalasi sopir mobil agar dijemput saat akan Rumah
bedah sentral bisa berpartisifasi ada operasi sakit
dijemput pada saat meningkatkan emergensi
ada operasi pelayanan
emergensi terutama
pada malam hari.

Anda mungkin juga menyukai