Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS UMBULHARJO 2
Jl. Hibrida No. 194 Miliran, Muja-Muju Yogyakarta Kode Pos : 55165 Telp. (0274)554793
EMAIL : puskuh2@jogjakota.go.id
HOT LINE SMS : 08122780001 HOT LINE EMAIL : upik@jogjakota.go.id
WEBSITE : www.jogjakota.go.id

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS UMBULHARJO II KOTA YOGYAKARTA

NOMOR 77 TAHUN 2016

TENTANG
KEBIJAKAN PERSYARATAN PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI DAN BAHAN MEDIS
HABIS PAKAI (BMHP)
PADA UPT PUSKESMAS UMBULHARJO II KOTA YOGYAKARTA

KEPALA PUSKESMAS UMBULHARJO II KOTA YOGYAKARTA,

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin kondisi sediaan farmasi dan BMHP tidak rusak sebelum
masa kadarluasa diperlukan syarat penyimpanan obat di Puskesmas Umbulharjo II
Kota Yogyakarta;

b. bahwa untuk menenuhi point a diperlukan kebijakan penyimpanan sediaan


farmasi dan BMHP

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah


Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali yang terakhir dengan Undang-
undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3637);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 124, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5044);
5. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang


Pusat Kesehatan Masyarakat;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang


Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter, dan Tempat
Praktek Mandiri Dokter Gigi;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tentang Registrasi,


Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 322);

9. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 46 Tahun 2012 tentang Pembentukan,


Susunan, Kedudukan, Fungsi dan Rincian Tugas Unit Pelaksana Teknis
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Daerah dan Pusat Kesehatan Masyarakat pada
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta;

10. Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 274 Tahun 2014 tentang Penetapan
Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Secara Penuh
di Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat Umbulharjo 2 Kota
Yogyakarta, tanggal 11 Juni 2014;

11. Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 13 /KEP/2014 tentang Pengelola Badan


Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat Kota
Yogyakarta, tanggal 2 Januari 2014;

12. Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas,
Depkes RI, 2004

13. Peraturan Menteri Kesehatan No 30 tahun 2014 tentang Standar Pelayan


Kefarmasian di Puskesmas

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS UMBULHARJO II KOTA YOGYAKARTA


TENTANG KEBIJAKAN PERSYARATAN PENYIMPANAN SEDIAAN
FARMASI DAN BMHP

Kesatu : Menetapkan syarat ruang penyimpanan sediaan farmasi dan BMHP sebagaimana pada
lampiran satu.
Kedua : Menetapkan metode penyimpanan sediaan farmasi dan BMHP sebagaimana pada
lampiran dua.
Ketiga : Menetapkan cara menjaga mutu sediaan farmasi dan BMHP sebagaimana pada
lampiran tiga.

Ditetapkan di Yogyakarta
Pada tanggal : 20 Januari 2016

drg. Sri Kussutiastuti


NIP. 196703222000032002

LAMPIRAN 1
SYARAT RUANG PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP

a. Ruangan kering dan tidak lembab


b. Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembab/panas.
c. Perlu cahaya yang cukup, namun jendela harus mempunyai pelindung untuk menghindarkan adanya
cahaya langsung.
d. Lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu dan kotoran lain.
e. Dinding dibuat licin
f. Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam.
g. Dilakukan pencatatan suhu gudang obat Puskesmas sekitar 20-30 derajat celcius setiap harinya.
h. Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda.
i. Tersedia lemari/laci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang selalu terkunci

LAMPIRAN 2
METODE PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI DAN BMHP
a. Obat disusun secara alfabetis
b. Obat dirotasi dengan sistem FIFO dan FEFO
c. Obat disimpan dalam rak atau lemari
d. Obat yang disimpan di lantai harus diletakkan di atas palet
e. Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk.
f. Obat dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan (sirup, tablet, alkes, dll)
LAMPIRAN 3
CARA MENJAGA MUTU SEDIAAN FARMASI DAN BMHP
a. Kelembaban : ventilasi harus baik, simpan obat di tempat yang kering, wadah harus selalu tertutup
rapat, jangan dibiarkan terbuka, terdapat kipas angin atau pendingin ruangan, biarkan pengering tetap
dalam wadah, apabila ada atap yang bocor harus segera diperbaiki.
b. Sinar matahari : gunakan wadah botol atau vial yang berwarna gelap.
c. Temperature/panas : obat seperti salep, krim, suppositoria sangat sensitif terhadap pengaruh panas,
jadi hindarkan obat dari udara panas, pasang ventilasi udara, atap gedung jangan dibuat dari bahan
metal, ruangan obat harus sejuk dan beberapa jenis obat harus disimpan dalam lemari pendingin (4-8
derajat celcius).
d. Kerusakan fisik : dus obat jangan ditumpuk terlalu tinggi, penumpukan dus obat sesuai dengan
petunjuk pada karton, jika tidak tertulis maksimal tumpukan delapan dus, hindari kontak dengan
benda-benda yang tajam.
e. Kontaminasi bakteri : wadah obat harus tertutup, rapat, agar tidak mudah tercemar oleh bakteri atau
jamur.
f. Pengotoran : bersihkan ruangan secara rutin, lantai disapu dan dipel, dinding dan rak dibersihkan.

Anda mungkin juga menyukai