Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA8.2.3.1 / 8.2.4.

3
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUNGURSARI
Jl. Raya Bungursari No.124Telp. (0264) 350176
e-mail : pkmbungursari@gmail.com
Kode Pos : 41181

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BUNGURSARI

NOMOR : C / / VIII / SK / PKMBS / IX / 2015


LAMPIRAN : 1 (satu) berkas

TENTANG
PELAYANAN FARMASI DI PUSKESMAS BUNGURSARI

KEPALA PUSKESMAS BUNGURSARI

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan di unit


pelayanan publik Puskesmas Bungursari yang transparan, akuntabel
serta efektif dan efisien, untuk menjamin mutu obat diperlukan
kebijakan pelayanan farmasi di Puskesmas ;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a


perlu ditetapkan Keputusan Kepala Puskesmas tentang Pelayanan
Farmasi di Puskesmas Bungursari.

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan


Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah
Undang–Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah–daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat
( LNRI Tahun 1968 Nomor 31, TLNRI Nomor 2851 );

2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit


Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3273);

3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan


Pemukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor
23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3469);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan


Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3699);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


(LNRI Tahun 2004 Nomor 125, TLNRI Nomor 4437), sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang – Undang Nomor
12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang – Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (LNRI Tahun
2008 Nomor 59,TLNRI Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (LNRI
Tahun 2004 Nomor 126, TLNRI Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan


Wabah Penyakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991
Nomor 49 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3447);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian


Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
Pemerintah Kabupaten/ Kota (LNRI Tahun 2007 Nomor 82, TLNRI
Nomor 4737);

10. Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 10 Tahun 2008


tentang Pembentukan Dinas Daerah;

Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat.

2. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor


63/KEP/25/MPAN/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah.

3. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor


63/KEP/MPAN/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BUNGURSARI TENTANG


PELAYANAN FARMASI DI PUSKESMAS

KESATU : Prosedur penyimpanan obat di Puskesmas sebagaimana tersebut dalam


lampiran keputusan ini digunakan sebagai pedoman dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat di puskesmas, sebagai evaluasi hasil
pelaksanaan kegiatan;

KEDUA : Menetapkan ketentuan tentang pencatatan, pemantauan, pelaporan efek


samping obat yang terjadi di pelayanan farmasi Puskesmas Bungursari
yaitu :
1) Petugas farmasi mencatat laporan efek samping obat yang tidak
diinginkan dan KTD beserta langkah-langkah tindakan medis dan
non medis yang dilakukan
2) Kemudian petugas menganalisis efek samping obat
3) Mengidentifikasi obat yang bersangkutan terhadap pasien yang
memiliki risiko tinggi mengalami efek samping obat tersebut
4) Petugas mengisi formulir monitoring efek samping obat (MESO)
dan menandatangani formulir MESO
5) Laporan yang didokumentasikan dilaporkan kepada Tim
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
6) Tim PMKP melapotkan kejadian efek samping obat dan KTD
kepada Kepala Puskesmas
7) Petugas farmasi mengirimkan formulir MESO ke Pusat MESO/
Farmakovigilans Nasional
8) Dari hasil monitoring dan evaluasi dilakukan intervensi berupa
rekomendasi dan tindak lanjut terhadap hal-hal yang perlu
diperbaiki.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penerapannya, maka akan
diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Purwakarta
Pada Tanggal : 01 September 2015

KEPALA PUSKESMAS
BUNGURSARI

ASEP SUKANDAR
Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BUNGURSARI TENTANG
PELAYANAN FARMASI DI PUSKESMAS
Nomor : C/ / VIII / SK / PKMBS / IX / 2015
Tanggal : 01 September 2015
Perihal : Persyaratan Penyimpanan Obat

PERSYARATAN PENYIMPANAN OBAT

Definisi :
Penyimpanan adalah suatu kegiatan menata dan memelihara dengan cara menempatkan
sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari
pencurian dan gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat.

Prosedur :
1. Mencatat jumlah dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah
diterima di dalam kartu stok.
2. Menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan pada rak yang sesuai berdasarkan bentuk
sediaan, secara alphabetis (nama generiknya) atau penyimpanan khusus (narkotik dan
psikotropik, stabilitas).
3. Menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan dengan menggunakan prinsip FIFO (First
In First Out = pertama masuk-pertama keluar) dan FEFO (First Expired First Out =
pertama kadaluwarsa-pertama keluar).
4. Mengisi kartu stok setiap penambahan dan pengambilan.
5. Penyimpanan antara stok gudang dan stok harian dipisahkan (tempat dan kartu stoknya).
1. Golongan Antibiotik disimpan dalam wadah tertutup rapat, terhindar dari cahaya matahari,
di tempat kering
2. Vaksin dan serum harus dalam wadah yang tertutup rapat, terlindung dari cahaya dan
disimpan dalam lemari pendingin. Kartu temperature harus selalu dicek dan diisi
3. Obat injeksi disimpan dalam tempat yang terhindar dari cahaya matahari
4. Bentuk dragee (tablet salut) disimpan dalam wadah tertutup rapat dan pengambilannya
menggunakan sendok
5. Obat bentuk cairan diletakkan dibagian bawah rak/lemari obat
6. Obat yang mempunyai waktu kadaluarsa pendek, waktu kadaluarsa ditulis pada dus luar
dengan spidol
7. Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas pallet
8. Penyimpanan obat golongan narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus
sesuai peraturan.

KEPALA PUSKESMAS
BUNGURSARI

ASEP SUKANDAR

Anda mungkin juga menyukai