Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Ade Christianto Tambunan

NIM : 150510002
TINGKAT : I (satu)
SEMESTER : I (Pertama)
DOSEN PENGAMPU : Dr. Yustinus Slamet Antono

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN INDONESIA

Tempat Manusia di antara Hewan lain


Dalam pengklasifikasian menurut persamaan anatomi, fisiologi, struktur protein dan
materi genetis, para ahli biologi memasukkan manusia dalam bangsa primat. Dalam bangsa
ini, manusia disatukan dengan kukang, loris, tersier, monyet, dan kera. Manusia menyerupai
monyet namun lebih dekat dengan kera. (Wiliam H. Haviland, 1999:6)

Implikasi Persamaan
Persamaan yang menjadi dasar klasifikasi merupakan indikator hubungan evolusi.
Karena itu dengan mempelajari persamaan anatomi, fisiologi, struktur protein dan materi
genetis molekul primat lain, kita dapat memahami dengan baik karakter dan ciri yang kita
warisi dari nenek moyang kita, juga yang merupakan kekhasan kita sebagai manusia.
Dengan mempelajari prilaku kera dan monyet yang ada dewasa ini, khususnya yang
paling dekat dengn kita dan yang juga beradaptasi dengan kehidupan di padang, kita
diharapkan dapat menemukan hal-hal yang esensial untuk merekonstruksi adaptasi dan pola
perilaku yang berhubungan dengan munculnya nenek moyang kita yang tertua.
Ada beberapa hal sederhana yang menjadi persamaan manusia dengan kera dan
monyet saat baru dilahirkan, yaitu:
1. Gerakan spontan untuk mencari kelnjar susu ibunya.
2. Dorongan untuk menggenggam atau mengepal. Dalam beberapa hal ini, manusia
sebenarnya adalah makhluk yang lemah.

1
SISTEM KLASIFIKASI

Kelas Mamalia Temperatur tubuh konstan, anaknya diberi makan susu dari
kelenjar susu induknya
Bangsa Primat Kaki dan tangan dapat memegang, cenderung berdiri tegak, kepala
seimbang di atas tulang punggung, penglihatan yang tajam tetapi
bukan indera untuk mencium.
Ketika manusia memiliki kemampuan untuk menggenggam maka,
dia dapat memanipulasi benda-benda untuk membuat alat.
Suku Hominida Tinggal di tanah dan bergerak di atas dua kaki, lebih tergantung
pada perilaku yang dipelajari berbeda denga perilaku yang
ditentukan secara biologis.
Marga Homo Otak besar, bergantung kepada adaptasi secara cultural, berbeda
dengan adaptasi secara biologis.
Jenis Sapiens Otak ukuran modern, muka relatife kecil.

Karakteristik Primat
Indera primat
Bangsa primat memiliki indera penglihatan yang cukup baik dan tajam namun lemah
pada indera penciuman. Karena itu mereka lebih mengandalkan penglihatan dibanding
penciuman.
Bangsa primat bergerak di atas pepohonan, sehingga membutuhkan kemampuan
penglihatan yang baik dalam menaksir ketinggian, arah, jarak. Hal ini membantunya untuk
menaksir objek-objek yang ada atau tergantung di atas pepohonan.
Selain itu, bangsa primat juga membutuhkan penglihatan stereoskopis untuk mampu
melihat dunia dalam tiga dimensi. Karena itu mereka memiliki dua bola mata yang jaraknya
tidak berdekatan namun sejajar ketinggiannya.

2
Otak primat
Dibandingkan badannya, bangsa primat memiliki ukuran dan berat otak yang
cenderung besar. Hal ini lebih tampak khususnya pada masa bayi. Pada masa itu besar dan
beratnya otak hampir sama dengan badannya.

Pertemuan tengkorak dengan tulang punggung membedakan manusia dengan yang


lainnya. Tengkorak manusia lebih tegak lurus dengan tulang punggungnya. Hal ini
membantunya untuk berjalan lebih tegak dibandingkan bangsa primat lainnya.
Struktur ibu jari manusia lebih kuat dibandingkan mahluk lainnya dalam bangsa
primat. Hal ini membantu manusia dalam merenovasi barang-barang menjadi alat-alat yang
berguna bagi hidupnya. Ini membuat manusia lebih unggul.

Anda mungkin juga menyukai