OLEH:
NAMA : VEBBY LAURINA
JABATAN : SECURITY PT. SIL
PENEMPATAN: RS. SANTA MARIA PEKANBARU
ALAMAT: JL. LEMBAH DAMAI, RUMBAI
SEJARAH SATPAM
Satuan pengamanan (satpam) lahir pada 30 Desember 1980 ketika Kapolri saat itu
Jenderal Awaloedin Djamin menerbitkanSKEP/126/XII/1980 tentang Pola Pembinaan Satuan
Pengamanan.
Direktur Pembinaan Masyarakat (Bimas) Polda Metro Jaya, Kombes Badya Wijaya,
mengatakan, dengan jasanya Jenderal Awaloedin Djamin, dapat dimaklumi akhirnya dikenal
dan mendapat julukan sebagai Bapak Satpam Indonesia.
Selanjutnya setiap 30 Desember diperingati sebagai hari ulang tahun (HUT) satpam di
Indonesia. Pada 30 Desember 1993, sambung dia, Kepolisian Negara Republik Indonesia
(Polri) kemudian mengukuhkan Jenderal (Purn) Prof Dr Awaloedin Djamin sebagai Bapak
Satpam dengan mempertimbangkan jasanya sebagai pelopor serta tonggak berdirinya satpam
di Indonesia.
Semasa hidupnya, menurut Badya, Awaloedin selalu memberikan motivasi dan penghargaan
kepada orang-orang yang berkomitmen tinggi dalam memajukan harkat dan martabat satpam
di industri keamanan. Awaloedin Djamin lahir di Padang, Sumatra Barat pada 26 September
1927. Awaloedin awalnya memulai studi sebagai mahasiswa ekonomi pada 1949-1950.
Tak hanya penghargaan dalam negeri, Awaloedin juga pernah menerima Das Gross Rreuz
dari jerman Barat dan The Philipine Legion of Honor dari Pemerintah Filipina. Dia tutup usia
pada 31 Januari 2019 pukul 14.45 WIB setelah dirawat di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.
Prinsip-Prinsip Penuntun Satpam
1. Kami Anggota Satuan Pengamanan, memegang teguh disiplin, patuh dan taat pada
Pimpinan , jujur dan bertanggung jawab.
2. Kami Anggota Satuan Pengamanan, senantiasa menjaga kehormatan diri, dan
menjunjung tinggi kehormatan satuan pengamanan.
3. Kami Anggota Satuan Pengamanan, senantiasa waspada melaksanakan tugas, sebagai
pengaman dan penertib di lingkungan kerja.
4. Kami Anggota Satuan Pengamanan, senantiasa bersikap Open, tidak menganggap
remeh sesuatu yang terjadi di lingkungan kerja.
5. Kami anggota Satuan Pengamanan, adalah petugas yang tangguh, dan senantiasa
bersikap etis dalam menegakkan peraturan.
4. WEWENANG SECURITY
Anggota security harus memahami wewenang security sehingga tidak ragu-ragu
dalam melaksanakan tugasnya. Secara universal wewenang pengemban kepolisian terbatas
terbagi atas bagian yaitu wewenang bidang preventif dan represif sesuai dengan undang –
undang yang mengaturnya.
A. Wewenang security bidang perventif
Menerima laporan, setiap anggota security berkewajiban menerima laporan dari
anggota masyarakat dilingkungan / kawasan kerjanya dan wajib memberikan
pelayanan dan bantuan yang di perlukan.
Tindakan pertama di tempat kejadian. Petugas security harus melakukan tindakan
pertama ditempat kejadian antara lain : penutupan TKP, menangani korban / saksi
dan tersangka, mengatur lalu lintas serta tindakan lain-lain yang di perlukakan dan
segera melaporkan ke polri terdekat.
Meminta identitas, petugas security wajib meminta identitas seseorang di
lingkungan / kawasan kerjanya misalnya KTP, SIM dan lain-lain
Mencari keterangan dan informasi, yang di perlukan bagi kepentingan tugasnya
dalam memelihara keamana dan ketertiban dilingkungan / kawasan kerjanya.
Mencegah dan menangulangi, timbulnya gangguan baik kriminal maupun non
kriminal serta mencegah timbulnya penyakit masyarakat di kawasan kerjanya antara
lain : pelacuran, perjudian, kenakalan remaja dan lain-lain.
Membantu menyelesaikan perselishan warga, kawasan kerjanya yang dapat
mengganggu ketertiban umum.
Memberikan bantuan pengamanan, atas kegiatan- kegiatan yang dilakukan di
kawasan kerjanya, misalnya pengaturan parkir, pengaturan lalu lintas dan lain-lain.
TURJAWALI
PENGATURAN LALU LINTAS
1. Pengertian
a) Pengaturan lalu lintas adalah pemberitauan kepada pemakai jalan, bagaimana dan di
mana mereka dapat bergerak atau berhenti terutama pada waktu ada kemacetan atau
keadaan darurat.
b) Mengatur lalu lintas adalah mengisyartkan dan memberitauhkan kepada pemakai jalan
dengan menggunakan gerakan tangan atau alat lain sebagai isyarat kepada pemakai jalan
yang dapat atau tidak dapat bergerak, berhenti atau berubah arah pada waktu ada
kemacetan atau hambatan serta gangguan lalu lintas lainya.
2. Pelaksanakan pengatuaran lalu lintas
a) Cara mengambil posisi
1) Sikap dasar mengatur lalu lintas adalah sikap siap
2) mengambil posisi sedemikan rupa sehingga mudah mengatur gerakan tangan dalam
mengatur lalu lintas
3) berusaha mengambil posisi ditempat yang lebih tinggi agar supaya mudah melihat dan
dilihat oleh pemakai jalan
4) selalu memperhatikan factor keamana yang cukup untuk menjamin keamanan bagi
petugas yang bersangkutan
5) pada waktu mengatur lalu lintas dengan SIKAP ISTIRAHAT, kewaspadaan harus tetap
jaga
b) Cara mengatur lalu lintas
1) Isyarat dengan pluit
a. Bunyi satu kali panjang artinya berhenti
b. Bunyi dua kali pendek artinya jalan
c. Bunyi lebih dari dua kali pendek, berturut-turut minta perhatian
2) Isyarat dengan tangan ( ada 12 gerakan)
Rincian gerakan – gerakan tidak digambarkan dengan kalimat, tetap diberikan petunjuk
dengan gambaran peraga terlampir dan dipraktekan dengan model DRIL.
c) Sarana dan perlengkapan petugas mengatur lalu lintas
1. Pluit
2. Sarung tangan khusus lalu lintas
3. Handset khusus lalu lintas
4. Radio komunikasi ( HT )
5. Megaphone
6. Rambu lalu lintas yang dapat berpindah-pindah
7. Tanda rambu lalu lintas yang dibuat sedemikian rupa yang dapat dipegang dengan
tangan untuk digunakan dalam mengatur lalu lintas pada saat menyebrangkan orang atau
mengatur kendaraan.
d) Tempat –tempat khusus pengaturan lalu lintas ( bagi security )
1. Jalan keluar dan masuk kearea perusahaan / kantor
2. Tempat penyebrangan karyawan
3. Persimpangan jalan yang menuju kearea perusahaan / kantor
4. Tempat –tempat parkir area perusahan / kantor
5. Tempat-tempat lain seusai dengan kebutuhan
e) Petunjuk khusus bagi anggota security dalam mengatur lalu lintas
1. Penampilan yang baik dengan berpakaian yang rapih
2. Harus berwajah cerah dan bersikap hormat
3. Jangan membuat gerakan-gerakan yang membingungkan pemakai jalan
4. Dalam megatur penyebrangan jalan.harus tanda khusus
5. Singkirkan kendaran mogok yang mengganggu arus lalu lintas baik yang keluar
maupun masuk keperusahaan / kantor
6. Melarang kendaran yang parkir tidak ada tempatnya, terutama dipersimpangan atau
tikungan jalan yang sangat sempit
7. Di larang menerima uang pemberian dari siapapun juga, pada waktu melaksanakan
tugas mengatur lalu lintas
8. Bila terjadi kecelakaan lalu lintas atau pelanggran berat didalam area tugas maka
secara otomatis kasusnya ditangani oleh petugas yang berwenang yaitu kepolisian atau
lebih khususnya lagi polantas setempat.
PENJAGAAN
PENJAGAAN adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorang atau lebih
untuk menjaga agar obyek pengamanan tindak terganggu,hilang atau rusak
1. Bentuk – bentuk penjagaan
Untuk berhasilnya tugas pengamanan seperti tersebut diatas maka dibuat pos-pos jaga
seperti berikut ini:
a. Pos utama adalah pos dimana pelaksanaan tugas penjagaan dilaksankan secara terus
menerus ditempat yang tetap dan merupakan posko untuk mengendalikan semua kegiatan
penjagaan
b. Pos tambahan adalah pos yang dibentuk berdasarkan kepentingan yang memerlukan
kehadiran secara fisik petugas security ditempat itu, pos ini sebagai pos pengawasan.
c. Pos sementara adalah pos penjagaan yang diadakan dalam rangka menghadapi beban
tugas penjagaan secara insidentil dan bersifat tidak tetap atau sementara dan dalam waktu
tertentu dengan kebutuhan
2. Obyek penjagaan
a. Barang atau seluruh asset perusahaan
Contoh : gedung perkantoran, sarana dan prasarana perusahaan dll
b. Manusia
Contoh : pimpinan, karyawan perusahaan, tamu, buruh harian
c. Kegiatan perusahaan
Contoh : seluruh kegiatan perusahaan yang dilakukan selama 24 jam diarea perusahaan
atau obyek pengamanan dari mulai pagi hari sampai dengan jam pulang kerja atau lembur,
bentuk kegiatan antara lain : kegiatan produksi, administrasi, pengadaan bahan produksi,
pengiriman/distribusi hasil produksi dll
d. Informasi
Contoh : segala sesuatu yang menjadi rahasia perusahaan apakah berbentuk dokumen
tertulis atau pun bentuk proses kegiatan produksi, harus diamankan jangan sampai
diketahui orang lain yang tidak berkepentingan.
3. Pelaksanaan kegiatan penjagaan
a. Serah terima penjagaan
Tata cara serah terima penjagaan
1) Ka jaga lama beserta anggotanya dan ka jaga baru beserta anggotanya masing –
masing membentuk barisan bersaf dan saling berhadapan
2) Coordinator jaga lama beserta anggotanya dan ka jaga baru beserta anggotanya
masing – masing membentukbarisan bersaf satu dan saling berhadapan
3) Ka jaga lama memberikan aba – aba sebagai berikut : “kepada coordinator saptam ,
……. Hormat…… gerak”’ setelah penghormatan dibalas “tegak…. Gerak”,
Catatan : Semua pasukan melaksanakan penghormatan.
Pengawalan
1. Pengawalan adalah tugas mengamankan suatu obyek yang dapat berupa : orang /
barang / dokumen / uang dari suatu tempat ketempat lain.
2. Pengawalan dilaksanakan minimal oleh 2 orang dengan perlengkapan yang sudah
ditentukan.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengawalan :
Mengetahui dengan baik / mengenal obyek yang akan dikawal
Periksa keadaan kendaraan yang akan dikawal
Tidak dibenarkan adanya orang lain yang tidak ada kaitannya dengan tugas.
Ambil route perjalanan yang berubah-rubah
Susun route perjalanan yang akan ditempuh dan perhatikan kantor-kantor
Polisi yang dilalui dan melakukan kordinasi dengan aparat setempat.
Kalau ada kejadian, usahakan secara cepat menghubungi Pos Polisi terdekat
Selalu melakukan kontak komunikasi dengan petugas pengamanan lokasi
untuk memantau setiap kurun waktu tertentu dan komunikasi makin intensif
manakala mendekati lokasi.
Usahakan selalu membawa peta wilayah
Sesampainya ditempat tujuan sebaiknya ada berita acara singkat bahwa
orang/ barang/ dokumen/ uang yang dikawal telah sampai/ diterima /
dengan aman.
Melakukan pengawalan terhadap orang, barang, dan kendaraan yang menjadi asset
perusahaan.Pengawalandisinimeliputi:
1.pengawalanuang :
Dalam melaksanakan tugas pengawalan uang milik perusahaan / Instansi / Proyek / Badan
Usaha yang bersangkutan harus diperhatikan hal – hal sebagai berikut :
1. Dalam melaksanakan pengawalan uang harus berkoordinasi dengan Polri setempat
terutama apabila dianggap perlu diminta bantuannya.
2. Dalam pengawalan uang minimal dilakukan 2 (dua) orang petugas Security satpam)
3. Dalam pengawalan uang bawalah perlengkapan seperlunya seperti borgol, pentungan,
pisau, atau senjata apabila sudah memiliki ijin.
4. Dalam pengawalan uang dilarang berhenti atau mampir disuatu tempat.
5. Bila sedang mengadakan pengawalan uang harus selalu waspada dan perhatikan gerak –
gerik orang yang mengikuti.
6. Segera hubungi kantor Kepolisian terdekat bila dalam pengawalan uang ada yang
mengikuti serta gerak – gerik yang mncurigakan.
2.Pengawalan barang :
1. Periksa dokumen dan /atau surat – surat pengeluaran barang yang dibuat oleh
petugas yang telah ditentukan.
2. Periksa barang – barang yang akan dikawal, apakah sesuai dengan jumlah keadaan
yang tertera di dalam surat yang menyertai barang tersebut.
3. Persiapkan segala sesuatunya terutama kendaraan yang akan dipakai, cek
kelengkapan surat – surat kendaraaan tersebut seperti STNK, SIM pengemudi dan
surat –surat lainnya.
4. Waspada selalu dalam perjalanan terhadap usaha yang akan merongrong dan atau
membuat tidak baik terhadap barang yang dikawal.
5. Bila kendaraan lebih dari satu atur jarak kendaraan satu dengan yang lainnya,
berikan petunjuk terutama untuk memudahkan komunikasi. Setelah tiba di tempat
tujuan, segera diadakan pemeriksaan kembali terhadap barang – barang yang di
kawal termasuk terhadap kendaraannya.
6. Perhatikan selalu pada waktu barang – barang akan dinaikkan maupun diturunkan
dari kendaraan dan akan dimasukkan atau dikeluarkan dari gudang.
7. Bila terjadi sesuatu di tengah perjalanan segera hubungi Polri yang terdekat untuk
diminta bantuannya.
3.Pengawalan tahanan
Dalam mengawal tahanan, satpam hanya diperbolehkan mengawal tersangka yang
terangkap tangan dalam melakukan kejahatan, maka dalam hal ini yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut
Tahanan tersebut wajiib diborgol terlebih dahulu.
Bila tahanannya dua orang, supaya berjalan ber iringan seperti orang -yang berbaris.
Pengawalan minimal dilakukan 3 (tiga) orang dan bila tahanan lebih dari 1 (satu)
orang maka formasinya adalah sebagai berikut :
1. Satu orang satpam berjalan di muka tahanan
2. Satu orang satpam berjalan di belakang tahanan
3. Kemudian yang satu berjalan di kanan atau di kiri tahanan
Tahanan jangan sampai berbicara dengan umum dan dilarang singgah di suatu
tempat.
Tahanan yang lebih dari satu orang jangan diberi kesempatan untuk berbicara
dengan yang lainnya.
Bila pengawalan tahanan mempergunakan kendaraan perlu diperhatikan sebagai
berikut :
PATROLI
Sebelum melaksanakan Patroli Petugas Satpam hendaknya mengetahui terlebih dahulu
beberapa hal dibawah ini,:
Mengetahui dan menguasai keadaan daerah / kawasan kerja berdasarkan peta
dan /atau data yang ada antara lain :
1. Bangunan utama / perkantoran Gudang
2. Mesin pembangkit listrik (Genset)
3. Jalan, lorong, gang yang ada didalam lokasi kerja
4. Pejabat di lingkungan kantor tempat kerja serta nomor pesawat telepon yang
dapat dihubungi setiap waktu.
5. Tempat alat pemadam kebakaran.
6. Lain – lain
Mengetahui dan berusaha untuk mengetahui sumber – sumber gangguan yang
selalu menimbulkan kerawanan keadaan dan ketertiban di lingkungan kawasan
kerja:
1. Tempat bahan bakar / pom bensin dan lain – lain
2. Instalasi listrik
3. Mesin pembangkit listrik seperti genset dan jenis mesin lainnya.
4. Tempat parkir
5. Pendingin ruangan ( AC )
6. Penyimpanan bahan – bahan kimia
7. Tempat kunci ruangan
8. Dll
Semua hal - hal diatas harus kita perhatikan terlebih dahulu, jika sudah menguasai
area,baru kita rencanakan untuk melakukan patroli...coba perhatikan hal-hal
dibawah ini sebelum melaksanakan Patroli
1. Sebelumnya persiapkan perlengkapan patroli
2. Tentukan rute patroli serta hal hal yang perlu mendapatkan pengamatan
khusus, pada waktu melaksanakan patroli wajib dengan sikap yang
konsentrasi serta tanggap terhadap lokasi yang dilalui.
3. Pergunakan mata, telinga dengan sebaik – baiknya dan berpatrolilah dengan
sikap dan tanggap dan kecepatan yang teratur.
4. Bila berjalan kaki perhatikan dengan teliti daerah yang rawan, misalkan
kantor yang ber AC, gudang, ruang mesin.
5. Dalam berpatroli agar tidak menggunakan rute yang tetap dan berhentilah
pada tempat – tempat tertentu.
6. Usahakan untuk mengenal segala kebiasaan yang yang terjadi dalam
lingkungan kerja, karena dengan mengenal kebiasaan , maka akan diketahui
sasaran yang ganjil dan tidak beres.
7. Dalam melaksanakan tugas patroli dilarang keras sambil merokok.
8. Dalam hal harus mengambil tindakan perhatikan peraturan perundang –
undangan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan kebijaksanaan
pimpinan Perusahaan Pengguna Jasa.
9. Jaga dan pelihara dengan baik alat Bantu patroli yang disediakan oleh
Perusahaan Pengguna Jasa
PELAYANAN PRIMA
PELAYANAN PELANGGAN
1 PELANGGAN
Pada dasarnya dikenal dua pelanggan yaitu :
a. Pelanggan internal
dalam satisfaction dibahas bahwa “prosese selanjutnya adalah pelanggan’. Jadi seluruh
bagian dari perusahaan yang terkait dalam masalah security adalah pelanggan security
Guard yang berada dalam yunit kerja security harus mampu melayani seluruh bagian yang
ada sesuai tugas dan tanggung jawabnya. Demikian pula sebaiknya bahwa seluruh unit kerja
harus dapat melayani security guard, dengan demikian diperlukan komunikasi dan iklim
kerja sama yang baik dan saling perhatian
b. Pelanggan external
Pelanggan external merupakan pihak luar yang berhubungan dengan perusahaan, baik
pemakai jasa / produk perusahan maupun sekedar tamu
Hal yang perlu ditanamkan dalam diri security guard tentang pelanggan external adalah :
1) Pelanggan bukanlah orang luar bagi usaha kita, ia merupakan bagian diri usaha kita
(mitra)
2) Pelanggan bukan merupakan penghalang bagi pekerjaan kita, ia merupakan sasaran
kerja kita.
3) Pelanggan bukanlah barang mati, ia adalah manusia yang mempunyai perasaan dan
emosi seperti kita.
4) Pelanggan bukanlah orang yang harus dibantah atau disaingi, ia berhak memperoleh
perlakuan sopan serta penuh perhatian.
5) Pelanggan tidak bergantung kepada kita, tetapi kitalah yang bergantung kepadanya.
6) Pelanggan mengajukan keinginan kepada kita, tugas kitalah untuk mematuhi keinginan
tersebut sebaik-baiknya dengan harapan diperoleh keuntungan bagi kedua pihak.
2. PELAYANAN
Pelayanan merupakan kata kerja yang berarti bahwa setiap orang yang berhubungan
dengan kata pelayanan berarti kita harus melakukan tindakan.
Tindakan melayani adalah :
a. Memberi bantuan kepada orang lain yang mempunyai kebutuhan atau harapan.
b. Dalam memberi pelayanan harus memperhatikan :
1) Siapa mereka dan ingin merka temui
2) Apa yang merka kehendaki
3) Bilamana / kapan mereka mengendaki
4) Dimana merka menginginkan
5) Bagimana mereka menghendaki pelayanan kita
6) Mengapa mereka mengingikan
ETIKA PROFESI
ETIKA PENGABDIAN
Pasal 1
Anggota security senanntias bertaqwa kepada tuhan yang maha Esa dengan menunjukan
sikap pengabdianya berprilaku :
a. Menjungjung tinggi sebagai anggota security dari dalam hati nuraninya kepada Tuhan
Yang Maha Esa
b. Menjalankan tugas kenegaraan dan kemasyarkatan dengan niat murni karena
kehendak Tuhan Yang Maha Esa sebagai wujud nyata amal ibadahnya.
c. Menghormati acara keagamaan dan bentuk – bentuk ibadah yang diselenggarakan
masyarakat dengan menjaga keamanan dan kehikmatan pelaksanaanya.
Pasal 2
Anggota security berbakti nusa dan bangsa sebagai wujud pengabdian tertinggi dengan:
a. Mendahulukan kehormatan bangsa Indonesia dalam kehidupanya
b. Menjungjung tinggi lambang-lambang kehormatan bangsa Indonesia
c. Menampilkan jati diri bangsa Indonesia yang terpuji dalam semua keadaan dan
seluruh waktu
KETERAMPILAN MENJELASKAN
Yang di maksud dengan keterampilan menggambarkan disni, dapat diartikan sebagai” suatu
ketrampilan dari seseorang untuk membanyakan melukiskan, atau menceritakan tentang
suatu obyek, maupun peritiwa (kejadian), yang merupakan hasil dari pengamatanya
KETERAMPILAN MENDENGARKAN
Yang di maksud dengan keterampilan mendengarkan disini, yaitu : suatu keterampilan yang
dimiliki oleh seseorang untuk menangkap atau menyerap suara (bunyi) dengan
menggunakan indra telinga secara teliti dan cermat, sehingga mampu menyampaikan secara
benar
KETERAMPILAN BERTANYA
Keterampilan bertanya dapat diartikan sebagai “ suatu kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk meminta keterangan atau penjelasan kepada seseorang untuk mendapat informasi
tentang apa yang belum diketahui ataupun belum dimengerti.
KETERAMPILAN MERINGKAS
Yang dimaksud dengan keterampilan meringkas disini” dapat diartikan suatu keterampilan
yang dimilki oleh seseorang untuk memendekan cerita pembicaran, berita/informasi,
laporan dan sebagainya dengan cara mengambil intisarinya saja, tanpa mengurangi arti dan
maksud dari pada cerita, pembicaraan, berita/informasi ataupun laporan tersebut.
KETERAMPILAN MEMEBERIKAN UMPAN BALIK
Yang di maksud dengan keterampilan memberikan umpan balik disini” yaitu suatu
kemampuan / keterampilan yang dimilki oleh seseorang untuk menyampaikan sesuatu hal
kepada orang lain, tentang apa yang dilihat atau didengarkan dari tindakan orang tersebut,
sehingga apa yang disampaikan itu dapat dijadikan perangsang atau pendorong bagi orang
tersebut, untuk melakukan tindakan yang lebih baik di waktu yang akan datang
HAM
PENGERTIAN-PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA
Hak Asasi Manusia
(HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000
tentang Pengadilan HAM).
Pelanggaran Hak Asasi Manusia
adalah setiap perbuatan seseoarang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun
tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau
mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang, dan tidak
mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku (Pasal 1 angka 6 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM).
Pengadilan Hak Asasi Manusia
adalah Pengadilan Khusus terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat. Pelanggaran HAM yang
berat diperiksa dan diputus oleh
Pengadilan HAM meliputi :
1. Kejahatan genosida;
Kejahatan genosida
adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan
seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara :
SENAM BORGOL
DRILL BORGOL POLRI SERI 3
Drill Borgol POLRI dibagi menjadi beberapa bagian :
Borgol sebagai alat pemborgol
Borgol sebagai alat pemukul
Borgol sebagai alat penangkis
Sebelum melaksanakan gerakan sebaiknya mengenal dahulu mengenai kuda-kuda
atau posisi dalam melaksanakan gerakan. Kuda-kuda yang digunakan sama seperti kuda-
kuda dalam latihan beladiri, karena gerakan-gerakan dalam Drill ini adalah sebagai usaha
beladiri dalam melaksanakan tugas.
1.BORGOL SEBAGAI ALAT PEMBORGOL
Drill Borgol POLRI ada 10 (sepuluh) gerakan :
Posisi sikap sempurna.
Aba-aba: Borgol di tangan… Tangan kanan memegang borgol sementara tangan kiri di atas
tangan kanan, pandangan ke arah borgol.
Aba-aba: Siap…. Langsung gerakan pertama, kaki kiri maju kuda-kuda rendah depan tangan
kiri posisi menangkap tangan tangan lawan yang mengarah ke kepala dari arah depan,
tangan kanan yang memegang borgol posisi memborgol tangan yang ditangkap tangan kiri.
Posisi gerakan pertama, kuda-kuda maju setengah langkah, gerakan sama dengan gerakan
pertama.
Dari posisi gerakan kedua, hadap kiri , posisi gerakan dan kuda-kuda sama dengan gerakan
pertama.
Posisi gerakan ketiga, kuda-kuda maju setengah langkah.
Dari posisi gerakan keempat, balik kiri, posisi gerakan dan kuda-kuda sama dengan gerakan
pertama.
Posisi gerakan kelima, kuda-kuda maju setengah langkah, posisi gerakan dan kuda-kuda
sama dengan gerakan pertama.
Dari posisi gerakan keenam balik kanan, posisi gerakan dan kuda-kuda sama dengan gerakan
pertama.
Posisi gerakan ketujuh, kuda-kuda maju setengah langkah, posisi gerakan dan kuda-kuda
sama dengan gerakan pertama.
Dari posisi gerakan kedelapan hadap kiri, tangan kiri menangkap tangan lawan yang
menyerang ke arah bawah, tangan kanan memborgol tangan lawan yang ditangkap oleh
tangan kiri.
Dari posisi gerakan kesembilan, kuda-kuda maju setengah langkah, posisi gerakan dan kuda-
kuda sama dengan gerakan kesembilan, selesai.
Aba-aba: Selesai… Posisi sikap sempurna borgol masih dipegang oleh tangan kanan.
Aba-aba: Sarungkan Borgol… Borgol dimasukkan ke dalam tempatnya, tangan kanan masih
memegang tempat borgol tangan kiri di atas tangan kanan, pandangan mata ke arah borgol.
Aba-aba: Grak… Posisi sikap sempurna
2.DRIL BORGOL POLRI SERI 2 : BORGOL SEBAGAI ALAT PEMUKUL
Borgol sebagai alat pemukul terdiri dari lima gerakan.
Posisi awal sikap sempurna,
Aba-aba: Borgol di tangan… Sarung borgol dibuka, borgol dipegang oleh tangan kanan,
tangan kiri di atas tangan kanan, pandangan ke arah borgol.
Aba-aba: Grak… Posisi sikap sempurna borgol di tangan kanan, siap melakukan gerakan
pertama.
Gerakan Pertama : kuda-kuda, kaki kiri maju satu langkah, posisi kuda-kuda miring depan
arah pukulan dari belakang kepala menyerang arah depan kepala lawan atau dahi, posisi
tangan kiri di samping.
Gerakan Kedua : kaki kanan maju satu langkah, posisi kuda-kuda miring, serangan mengarah
ke leher kiri lawan, arah serangan dari samping kepala, posisi tangan kiri di samping .
Gerakan Ketiga : kaki kiri maju satu langkah, posisi kuda-kuda miring, serangan mengarah ke
iga sebelah kanan lawan, arah serangan sebelah kiri.
Gerakan Keempat : kaki kanan maju satu langkah, posisi kuda-kuda miring, serangan
mengarah ke ulu hati lawan, arah serangan dari samping kanan menusuk ke depan dengan
ujung borgol, posisi tangan kiri di samping.
Gerakan Kelima : kaki kiri maju satu langkah, kuda-kuda miring, serangan mengarah ke arah
kemaluan lawan, arah serangan dari belakang mengarah ke kemaluan lawan, tangan kiri di
samping. Selesai, dilanjut balik kanan posisi Gerakan Pertama.
Aba-aba: Borgol di tempat… Borgol dimasukkan ketempatnya, tangan kanan tetap
memegang tempat borgol, tangan kiri di atas tangan kanan.
Aba-aba: Grak… Kembali ke posisi sikap sempurna
3.Drill Borgol POLRI Seri-3 : Borgol Sebagai Alat Penangkis
Posisi sikap sempurna
Aba-aba: Borgol di Tangan… Sarung borgol dibuka, borgol dipegang tangan kanan, tangan
kiri di atas tangan kanan, pandangan mengarah ke borgol,
Aba-aba: Grak…. Posisi sikap sempurna namun borgol dipegang oleh tangan kanan,
Aba-aba: Borgol di kedua tangan… Posisi kedua ibu jari tangan masuk ke dalam lubang
borgol, besi yang tebal ada di atas, besi yang tipis di bawah, kedua tangan di bawah posisi
sikap sempurna,
Aba-aba: Grak… Borgol dinaikkan, posisi tangan di pinggang, kaki kiri mundur satu langkah,
kuda-kuda miring depan, borgol menangkis serangan ke arah atas .
Kaki kanan mundur satu langkah, kuda-kuda sama, borgol menangkis serangan arah leher
bagian kiri, posisi tangan kiri di atas tangan kanan.
Kaki kiri mundur satu langkah, kuda-kuda sama, borgol menangkis serangan arah rusuk
bagian kanan, posisi tangan kanan di atas tangan kiri.
Kaki kanan mundur satu langkah, kuda-kuda sama, borgol menangkis serangan arah ulu hati,
posisi tangan kiri di atas tangan kanan.
Kaki kiri mundur satu langkah, kuda-kuda sama, borgol menangkis serangan arah kemaluan,
selesai.
Aba-aba: Selesai… Kaki kiri maju rapat dengan kaki kanan, balik kanan, lanjut kembali
gerakan pertama,
Aba-aba: Borgol di Tangan… Kembali ke posisi sikap sempurna, namun borgol masih
dipegang kedua tangan.
Aba-aba: Sarungkan Borgol… Buka pengunci borgol, borgol dimasukkan, dikunci, tangan
kanan memegang sarung borgol, tangan kiri di atas tangan kanan,
Aba-aba: Grak… Kembali ke posisi sikap sempurna.
selesai ,kaki kiri maju rapat dengan kaki kanan ,balik kanan langsung gerakan pertama ,aba-
aba selesai kaki kanan maju rapat dengan kaki kiri ,posisi sikap sempurna ,tongkat ditangan
kanan,aba-aba sarungkan tongkat ,tongkat dimasukan dikunci ,posisi tangan tetap
dipinggang ,pandangan kearah tongkat,aba-aba grak ,kembali keposisi sikap
sempurna ,pandangan kedepan