Anda di halaman 1dari 26

MATERI PENDIDIKAN DASAR

SATPAM GADA PRATAMA


PT. RAJA PERKASA SAKTI ANGKATAN XXXV
AGUSTUS 2018

OLEH:
NAMA : VEBBY LAURINA
JABATAN : SECURITY PT. SIL
PENEMPATAN: RS. SANTA MARIA PEKANBARU
ALAMAT: JL. LEMBAH DAMAI, RUMBAI
SEJARAH SATPAM

Satuan pengamanan (satpam) lahir pada 30 Desember 1980 ketika Kapolri saat itu
Jenderal Awaloedin Djamin menerbitkanSKEP/126/XII/1980 tentang Pola Pembinaan Satuan
Pengamanan.
Direktur Pembinaan Masyarakat (Bimas) Polda Metro Jaya, Kombes Badya Wijaya,
mengatakan, dengan jasanya Jenderal Awaloedin Djamin, dapat dimaklumi akhirnya dikenal
dan mendapat julukan sebagai Bapak Satpam Indonesia.
Selanjutnya setiap 30 Desember diperingati sebagai hari ulang tahun (HUT) satpam di
Indonesia. Pada 30 Desember 1993, sambung dia, Kepolisian Negara Republik Indonesia
(Polri) kemudian mengukuhkan Jenderal (Purn) Prof Dr Awaloedin Djamin sebagai Bapak
Satpam dengan mempertimbangkan jasanya sebagai pelopor serta tonggak berdirinya satpam
di Indonesia.
Semasa hidupnya, menurut Badya, Awaloedin selalu memberikan motivasi dan penghargaan
kepada orang-orang yang berkomitmen tinggi dalam memajukan harkat dan martabat satpam
di industri keamanan. Awaloedin Djamin lahir di Padang, Sumatra Barat pada 26 September
1927. Awaloedin awalnya memulai studi sebagai mahasiswa ekonomi pada 1949-1950.

Awaloedin kemudian memilih untuk mengabdi kepada negara melalui Korps


Bhayangkara dengan mengikuti pendidikan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan
lulus pada 1955. Dia kemudian mengikuti program Graduate School of Public and
International Affair di Universitas Pittsburg, AS dan meraih gelar doktor dari School of
Public Administration, Universitas California Selatan pada 1963.
Kemudian, Awaloedin menjabat sebagai lektor luar biasa di PTIK pada 1964. Setelah itu,
karier Awaloedin beralih ke pembantu presiden menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja
Kabinet Ampera (1966) dan Deputi Pangkat Urusan Khusus (1968) ketika Kapolri Hoegeng
Iman Santoso masih bertugas.
Dua tahun kemudian Awaloedin menjadi ditunjuk sebagai Direktur Lembaga Administrasi
Negara (LAN). Sebelum memimpin Polri, ia lebih dulu menduduki posisi Duta Besar  Jerman
Barat periode 1976-1978.
Pada 1978, Awaloeddin dilantik sebagai Kepala Polri, di tengah kondisi keamanan di
Tanah Air yang tidak menentu. Setelah mempelajari situasi dengan saksama, jenderal lulusan
ilmu administrasi tersebut mengeluarkan berbagai kebijakan dalam rangka meningkatkan
sistem keamanan di masyarakat, beliau jaga berperan besar dalam pembentukan satpam.

Tak hanya penghargaan dalam negeri, Awaloedin juga pernah menerima Das Gross Rreuz
dari jerman Barat dan The Philipine Legion of Honor dari Pemerintah Filipina. Dia tutup usia
pada 31 Januari 2019 pukul 14.45 WIB setelah dirawat di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.
Prinsip-Prinsip Penuntun Satpam

SKEP KAPOLRI NO. POL: T/842/1988

Tanggal. 20 Desember 1988

1. Kami Anggota Satuan Pengamanan, memegang teguh disiplin, patuh dan taat pada
Pimpinan , jujur dan bertanggung jawab.
2. Kami Anggota Satuan Pengamanan, senantiasa menjaga kehormatan diri, dan
menjunjung tinggi kehormatan satuan pengamanan.
3. Kami Anggota Satuan Pengamanan, senantiasa waspada melaksanakan tugas, sebagai
pengaman dan penertib di lingkungan kerja.
4. Kami Anggota Satuan Pengamanan, senantiasa bersikap Open, tidak menganggap
remeh sesuatu yang terjadi di lingkungan kerja.
5. Kami anggota Satuan Pengamanan, adalah petugas yang tangguh, dan senantiasa
bersikap etis dalam menegakkan peraturan.

Janji Satuan Pengamanan

1. Setia Dan Menjunjung Tinggi Pancasila & UUD 1945.


2. Memegang Teguh Disiplin, Patuh dan Taat Kepada Pimpinan serta Berani
Bertanggung Jawab Terhadap Setiap Pelaksanaan Tugas.
3. Menjaga Kehon Diri dan Menjunjung Tinggi Kehormatan Satuan Pengamanan.
4. Memelihara Kesatuan Dan Persatuan Satuan Pengamanan Serta Aparat Keamanan
Lainnya.
5. Senantiasa Memelihara, dan Meningkatkan Kewaspadaan, Serta Kemampuan Tugas
Demi Tercapainya Keamanan Lingkungan.
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERANAN SECURITY
1. TUGAS POKOK SECURITY
Tugas pokok security adalah meneyelenggarkan keamanan ketertiban dilingkungan
kawasan kerjanya khusunya pengamana phisik,( physical security), personil informasi dan
pengamanan teknis lainya. Dalam pelaksanan tugas pokok tersebut seorang security harus
berperan sebagai pelindung. Pengayom dan pelayan bagi masyrakat yang berada
dilingkungan kawasan kerjanya.
SEBAGAI PELINDUNG :maka setiap anggota security harus memilkin kemampuan
memberikan pelindung agar masyrakat dilingkungan / kawasan kerjanya bebas dari rasa
takut, bebas dari ancaman/bahaya dan selalau bersedia memberikan bantuan tanpa
membedakan setatusnya.
SEBAGAI PENGAYOM: Setiap anggota security harus memiliki kemampuan memberikan
petunjuk, arahan, bimbingan dan pesan yang bermanfaat bagi masyrakat dilingkungan
kawasan kerjanya, sehingga tercipta suasana yang aman, tertib dan masyarakat merasa
tentram dan terayomi.
SEBAGAI PELAYAN: Anggota security dalam setiap kegiatanya selalu dilandasi rasa
pengabdian dengan etika dan tatakrama serta tutur kata yang santun dan keramahan yang
wajar, seorang petugas security harus selalu memberikan pelayanan kepada masyrakat
dilingkungan kawasan kerjanya secara mudah, cepat tanpa membebani dengan biyaya tidak
semestinya.
2. FUNGSI SECURITY
Security adalah salah satu pengemban fungsi kepolisian terbatas dan fungsinya
adalah meliputi segala kegiatan melindungi dan mengamankan lingkungan / kawasan
kerjanya dari setiap gangguan keamanan, ketertiban dan pelanggaran hukum. Security
memiliki kewenanagan terbatas ialah “ dalam lingkungan kuasa tempat” dalam arti di luar
tempat yang di tentukan tidak memiliki kewenangan. Yang ditentukan dalam batas
kewenangannya ialah lingkungan kawasan kerjanya. Dalam undang-undang kepolisian
disebutkan bahwa dalam melaksanakan fungsi kepolisian maka polri dibantu oleh bentuk
pengamanan swakarsa yang mempunyai kewenangan terbatas sesuai tempat ialah;
lingkungan kerja, lingkungan pemukiman dan lingkungan pendidikan ini adalah tugas
security.
3. PERANAN SECURITY
Dalam melaksanakan tugasnya security mempunyai peranan sebagai :
A. Unsur membantu pimpinan instansi / proyek / badan usaha tempat ia bertugas di bidang
keamanan dan ketertiban di lingkungan / kawasan kerjanya.
B. Unsur pembantu polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban terutama di bidang
penegakan hukum dan security mindedness dalam lingkungan kawasan kerja.

4. WEWENANG SECURITY
Anggota security harus memahami wewenang security sehingga tidak ragu-ragu
dalam melaksanakan tugasnya. Secara universal wewenang pengemban kepolisian terbatas
terbagi atas bagian yaitu wewenang bidang preventif dan represif sesuai dengan undang –
undang yang mengaturnya.
A. Wewenang security bidang perventif
 Menerima laporan, setiap anggota security berkewajiban menerima laporan dari
anggota masyarakat dilingkungan / kawasan kerjanya dan wajib memberikan
pelayanan dan bantuan yang di perlukan.
 Tindakan pertama di tempat kejadian. Petugas security harus melakukan tindakan
pertama ditempat kejadian antara lain : penutupan TKP, menangani korban / saksi
dan tersangka, mengatur lalu lintas serta tindakan lain-lain yang di perlukakan dan
segera melaporkan ke polri terdekat.
 Meminta identitas, petugas security wajib meminta identitas seseorang di
lingkungan / kawasan kerjanya misalnya KTP, SIM dan lain-lain
 Mencari keterangan dan informasi, yang di perlukan bagi kepentingan tugasnya
dalam memelihara keamana dan ketertiban dilingkungan / kawasan kerjanya.
 Mencegah dan menangulangi, timbulnya gangguan baik kriminal maupun non
kriminal serta mencegah timbulnya penyakit masyarakat di kawasan kerjanya antara
lain : pelacuran, perjudian, kenakalan remaja dan lain-lain.
 Membantu menyelesaikan perselishan warga, kawasan kerjanya yang dapat
mengganggu ketertiban umum.
 Memberikan bantuan pengamanan, atas kegiatan- kegiatan yang dilakukan di
kawasan kerjanya, misalnya pengaturan parkir, pengaturan lalu lintas dan lain-lain.

B. WEWENANG SECURITY DALAM HAL TERTANGKAP TANGAN


1. Pengertian tertangkap tangan adalah tertangkapnya seorang pada waktu sedang
melakukan tindak pidana, atau dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana itu di
laksanakan atau sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang
melakukannya, atau apabila saat kemudian padanya ditemukan barang bukti hasil dari
kejahatan, benda yang diduga keras telah dipegunakan untuk melakukan tindak pidana itu,
yang menunjukan bahwa ia adalah pelaku atau membantu melakukan tindak pidana itu.
2. Dalam hal tertangkap tangan, pada dasarnya setiap orang yang diperbolehkan melakukan
tindakan tertentu asal segera diserahkan kepada pihak yang berwenang sesegera mungkin,
misalnya dalam hal penangkapan:
Dalam hal tetangkap tangan tangan penangkapan dilakukan tanpa surat perintah
penangkapan, dengan ketentuan bahwa penangkap harus segera menyerahkan tertangkap
beserta barang bukti yang ada kepada penyidik / penyidik pembantu yang terdekat ( pasal
18 ayat (2) KUHAP).

TURJAWALI
PENGATURAN LALU LINTAS
1.  Pengertian
a)   Pengaturan lalu lintas adalah pemberitauan kepada pemakai jalan, bagaimana dan di
mana mereka dapat bergerak atau berhenti terutama pada waktu ada kemacetan atau
keadaan darurat.
b) Mengatur lalu lintas adalah mengisyartkan dan memberitauhkan kepada pemakai jalan
dengan menggunakan gerakan tangan atau alat lain sebagai isyarat kepada pemakai jalan
yang dapat atau tidak dapat bergerak, berhenti atau berubah arah pada waktu ada
kemacetan atau hambatan serta gangguan lalu lintas lainya.
2. Pelaksanakan pengatuaran lalu lintas
a)   Cara mengambil posisi
1)     Sikap dasar mengatur lalu lintas adalah sikap siap
2)     mengambil posisi sedemikan rupa sehingga mudah mengatur gerakan tangan dalam
mengatur lalu lintas
3)     berusaha mengambil posisi ditempat yang lebih tinggi agar supaya mudah melihat dan
dilihat oleh pemakai jalan
4)     selalu memperhatikan factor keamana yang cukup untuk menjamin keamanan bagi
petugas yang bersangkutan
5)     pada waktu mengatur lalu lintas dengan SIKAP ISTIRAHAT, kewaspadaan harus tetap
jaga
b) Cara mengatur lalu lintas
1)   Isyarat dengan pluit
a.  Bunyi satu kali panjang artinya berhenti
b.  Bunyi dua kali pendek artinya jalan
c.  Bunyi lebih dari dua kali pendek, berturut-turut minta perhatian
2) Isyarat dengan tangan ( ada 12 gerakan)
Rincian gerakan – gerakan tidak digambarkan dengan kalimat, tetap diberikan petunjuk
dengan gambaran peraga terlampir dan dipraktekan dengan model DRIL.
c)  Sarana dan perlengkapan petugas mengatur lalu lintas
1.       Pluit
2.       Sarung tangan khusus lalu lintas
3.       Handset khusus lalu lintas
4.       Radio komunikasi ( HT )
5.       Megaphone
6.       Rambu lalu lintas yang dapat berpindah-pindah
7.       Tanda rambu lalu lintas yang dibuat sedemikian rupa yang dapat dipegang dengan
tangan untuk digunakan dalam mengatur lalu lintas pada saat menyebrangkan orang atau
mengatur kendaraan.
d) Tempat –tempat khusus pengaturan lalu lintas ( bagi security )
1.       Jalan keluar dan masuk kearea perusahaan / kantor
2.       Tempat penyebrangan karyawan
3.       Persimpangan jalan yang menuju kearea perusahaan / kantor
4.       Tempat –tempat parkir area perusahan / kantor
5.       Tempat-tempat lain seusai dengan kebutuhan
e)  Petunjuk khusus bagi anggota security dalam mengatur lalu lintas
1.       Penampilan yang baik dengan berpakaian yang rapih
2.       Harus berwajah cerah dan bersikap hormat
3.       Jangan membuat gerakan-gerakan yang membingungkan pemakai jalan
4.       Dalam megatur penyebrangan jalan.harus tanda khusus
5.       Singkirkan kendaran mogok yang mengganggu arus lalu lintas baik yang keluar
maupun masuk keperusahaan / kantor
6.       Melarang kendaran yang parkir tidak ada tempatnya, terutama dipersimpangan atau
tikungan jalan yang sangat sempit
7.       Di larang menerima uang pemberian dari siapapun juga, pada waktu melaksanakan
tugas mengatur lalu lintas
8.       Bila terjadi kecelakaan lalu lintas atau pelanggran berat didalam area tugas maka
secara otomatis kasusnya ditangani oleh petugas yang berwenang yaitu kepolisian atau
lebih khususnya lagi polantas setempat.

PENJAGAAN
PENJAGAAN adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorang atau lebih
untuk menjaga agar obyek pengamanan tindak terganggu,hilang atau rusak
1.  Bentuk – bentuk penjagaan
Untuk berhasilnya tugas pengamanan seperti tersebut diatas maka dibuat pos-pos jaga
seperti berikut ini:
a.       Pos utama adalah pos dimana pelaksanaan tugas penjagaan dilaksankan secara terus
menerus ditempat yang tetap dan merupakan posko untuk mengendalikan semua kegiatan
penjagaan
b.      Pos tambahan adalah pos yang dibentuk berdasarkan kepentingan yang memerlukan
kehadiran secara fisik petugas security ditempat itu, pos ini sebagai pos pengawasan.
c.       Pos sementara adalah pos penjagaan yang diadakan dalam rangka menghadapi beban
tugas penjagaan secara insidentil dan bersifat tidak tetap atau sementara dan dalam waktu
tertentu dengan kebutuhan
2.  Obyek  penjagaan
a.       Barang atau seluruh asset perusahaan
Contoh : gedung perkantoran, sarana dan prasarana perusahaan dll
b.   Manusia
Contoh : pimpinan, karyawan perusahaan, tamu, buruh harian

c.   Kegiatan perusahaan
Contoh : seluruh kegiatan perusahaan yang dilakukan selama 24 jam diarea perusahaan
atau obyek pengamanan dari mulai pagi hari sampai dengan jam pulang kerja atau lembur,
bentuk kegiatan antara lain : kegiatan produksi, administrasi, pengadaan bahan produksi,
pengiriman/distribusi hasil produksi dll
d.   Informasi
Contoh : segala sesuatu yang menjadi rahasia perusahaan apakah berbentuk dokumen
tertulis atau pun bentuk proses kegiatan produksi, harus diamankan jangan sampai
diketahui orang lain yang tidak berkepentingan.
3.  Pelaksanaan kegiatan penjagaan
a.       Serah terima penjagaan
Tata cara serah terima penjagaan
1)      Ka jaga lama beserta anggotanya dan ka jaga baru beserta anggotanya masing –
masing membentuk barisan bersaf dan saling berhadapan 
2)      Coordinator jaga lama beserta anggotanya dan ka jaga baru beserta anggotanya
masing – masing membentukbarisan bersaf satu dan saling berhadapan
3)      Ka jaga lama memberikan aba – aba sebagai berikut : “kepada coordinator saptam ,
……. Hormat…… gerak”’ setelah penghormatan dibalas “tegak…. Gerak”,
Catatan : Semua pasukan melaksanakan penghormatan.

Pengawalan
1. Pengawalan adalah tugas mengamankan suatu obyek yang dapat berupa : orang /
barang / dokumen / uang dari suatu tempat ketempat lain.
2. Pengawalan dilaksanakan minimal oleh 2 orang dengan perlengkapan yang sudah
ditentukan.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengawalan :
 Mengetahui dengan baik / mengenal obyek yang akan dikawal
 Periksa keadaan kendaraan yang akan dikawal
 Tidak dibenarkan adanya orang lain yang tidak ada kaitannya dengan tugas.
 Ambil route perjalanan yang berubah-rubah
 Susun route perjalanan yang akan ditempuh dan perhatikan kantor-kantor
Polisi yang dilalui dan melakukan kordinasi dengan aparat setempat.
 Kalau ada kejadian, usahakan secara cepat menghubungi Pos Polisi terdekat
 Selalu melakukan kontak komunikasi dengan petugas pengamanan lokasi
untuk memantau setiap kurun waktu tertentu dan komunikasi makin intensif
manakala mendekati lokasi.
 Usahakan selalu membawa peta wilayah
 Sesampainya ditempat tujuan sebaiknya ada berita acara singkat bahwa
orang/ barang/ dokumen/ uang yang dikawal telah sampai/ diterima /
dengan aman.

Melakukan pengawalan terhadap orang, barang, dan kendaraan yang menjadi asset
perusahaan.Pengawalandisinimeliputi:
1.pengawalanuang :
Dalam melaksanakan tugas pengawalan uang milik perusahaan / Instansi / Proyek / Badan
Usaha yang bersangkutan harus diperhatikan hal – hal sebagai berikut :
1. Dalam melaksanakan pengawalan uang harus berkoordinasi dengan Polri setempat
terutama apabila dianggap perlu diminta bantuannya.
2. Dalam pengawalan uang minimal dilakukan 2 (dua) orang petugas Security  satpam)
3. Dalam pengawalan uang bawalah perlengkapan seperlunya seperti borgol, pentungan,
pisau, atau senjata apabila sudah memiliki ijin.
4. Dalam pengawalan uang dilarang berhenti atau mampir disuatu tempat.
5. Bila sedang mengadakan pengawalan uang harus selalu waspada dan perhatikan gerak –
gerik orang yang mengikuti.
6. Segera hubungi kantor Kepolisian terdekat bila dalam pengawalan uang ada yang
mengikuti serta gerak – gerik yang mncurigakan. 
2.Pengawalan barang :
1. Periksa dokumen dan /atau surat – surat pengeluaran barang yang dibuat oleh
petugas yang telah ditentukan.
2.  Periksa barang – barang yang akan dikawal, apakah sesuai dengan jumlah keadaan
yang tertera di dalam surat yang menyertai barang tersebut.
3.  Persiapkan segala sesuatunya terutama kendaraan yang akan dipakai, cek
kelengkapan surat – surat kendaraaan tersebut seperti STNK, SIM pengemudi dan
surat –surat lainnya.
4. Waspada selalu dalam perjalanan terhadap usaha yang akan merongrong dan atau
membuat tidak baik terhadap barang yang dikawal.
5.  Bila kendaraan lebih dari satu atur jarak kendaraan satu dengan yang lainnya,
berikan petunjuk terutama untuk memudahkan komunikasi.   Setelah tiba di tempat
tujuan, segera diadakan pemeriksaan kembali terhadap barang – barang yang di
kawal termasuk terhadap kendaraannya.
6. Perhatikan selalu pada waktu barang – barang akan dinaikkan maupun diturunkan
dari kendaraan dan akan dimasukkan atau dikeluarkan dari gudang. 
7. Bila terjadi sesuatu di tengah perjalanan segera hubungi Polri yang terdekat untuk
diminta bantuannya.
3.Pengawalan tahanan
Dalam mengawal tahanan, satpam hanya diperbolehkan mengawal tersangka yang
terangkap tangan dalam melakukan kejahatan, maka dalam hal ini yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut
 Tahanan tersebut wajiib diborgol terlebih dahulu.
 Bila tahanannya dua orang, supaya berjalan ber iringan seperti orang -yang berbaris.
 Pengawalan minimal dilakukan 3 (tiga) orang dan bila tahanan lebih dari 1 (satu)
orang maka formasinya adalah sebagai berikut :
1.  Satu orang satpam berjalan di muka tahanan
2. Satu orang satpam berjalan di belakang tahanan
3.  Kemudian yang satu berjalan di kanan atau di kiri tahanan
 Tahanan jangan sampai berbicara dengan umum dan dilarang singgah di suatu
tempat.
 Tahanan yang lebih dari satu orang jangan diberi kesempatan untuk berbicara
dengan yang lainnya.
 Bila pengawalan tahanan mempergunakan kendaraan perlu diperhatikan sebagai
berikut :

1. Perlu diborgol dan atau diikat tangannya.


2. Jangan membawa tahanan / mengawal tahanan disamping pengemudi.
3.  Jangan biarkan tahanan duduk sendirian.
4. Sewaktu meninggalkan kendaraan periksa apakah ada benda – benda yang
sengaja ditinggalkan oleh tahanan di dalam kendaraan.

PATROLI 
Sebelum melaksanakan Patroli Petugas Satpam hendaknya mengetahui terlebih dahulu
beberapa hal dibawah ini,:
 Mengetahui dan menguasai keadaan daerah / kawasan kerja berdasarkan peta
dan /atau data yang ada antara lain : 
1. Bangunan utama / perkantoran Gudang
2. Mesin pembangkit listrik (Genset)
3. Jalan, lorong, gang yang ada didalam lokasi kerja
4. Pejabat di lingkungan kantor tempat kerja serta nomor pesawat telepon yang
dapat dihubungi setiap waktu.
5. Tempat alat pemadam kebakaran.
6. Lain – lain 
 Mengetahui dan berusaha untuk mengetahui sumber – sumber gangguan yang
selalu menimbulkan kerawanan keadaan dan ketertiban di lingkungan kawasan
kerja:
1.  Tempat bahan bakar / pom bensin dan lain – lain
2.  Instalasi listrik
3.  Mesin pembangkit listrik seperti genset dan jenis mesin lainnya.
4.  Tempat parkir
5.  Pendingin ruangan ( AC )
6.  Penyimpanan bahan – bahan kimia
7.  Tempat kunci ruangan
8.  Dll
Semua hal - hal diatas harus kita perhatikan terlebih dahulu, jika sudah menguasai
area,baru kita  rencanakan untuk melakukan patroli...coba perhatikan hal-hal 
dibawah ini sebelum melaksanakan Patroli 
1. Sebelumnya persiapkan perlengkapan patroli
2. Tentukan rute patroli serta hal hal yang perlu mendapatkan pengamatan
khusus, pada waktu melaksanakan patroli wajib dengan sikap yang
konsentrasi serta tanggap terhadap lokasi yang dilalui.  
3. Pergunakan mata, telinga dengan sebaik – baiknya dan berpatrolilah dengan
sikap dan tanggap dan kecepatan yang teratur.
4. Bila berjalan kaki perhatikan dengan teliti daerah yang rawan, misalkan
kantor yang ber AC, gudang, ruang mesin.
5. Dalam berpatroli agar tidak menggunakan rute yang tetap dan berhentilah
pada tempat – tempat tertentu.
6. Usahakan untuk mengenal segala kebiasaan yang yang terjadi dalam
lingkungan kerja, karena dengan mengenal kebiasaan , maka akan diketahui
sasaran yang ganjil dan tidak beres.
7. Dalam melaksanakan tugas patroli dilarang keras sambil merokok.
8. Dalam hal harus mengambil tindakan perhatikan peraturan perundang –
undangan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan kebijaksanaan
pimpinan Perusahaan Pengguna Jasa.
9. Jaga dan pelihara dengan baik alat Bantu patroli yang disediakan oleh
Perusahaan Pengguna Jasa

PELAYANAN PRIMA

PELAYANAN PELANGGAN
1  PELANGGAN
Pada dasarnya dikenal dua pelanggan yaitu :
a.  Pelanggan internal
dalam satisfaction dibahas bahwa “prosese selanjutnya adalah pelanggan’. Jadi seluruh
bagian dari perusahaan yang terkait dalam masalah security adalah pelanggan security
Guard yang berada dalam yunit kerja security harus mampu melayani seluruh bagian yang
ada sesuai tugas dan tanggung jawabnya. Demikian pula sebaiknya bahwa seluruh unit kerja
harus dapat melayani security guard, dengan demikian diperlukan komunikasi dan iklim
kerja sama yang baik dan saling perhatian
b.   Pelanggan external
Pelanggan external merupakan pihak luar yang berhubungan dengan perusahaan, baik
pemakai jasa / produk perusahan maupun sekedar tamu
Hal yang perlu ditanamkan dalam diri security guard tentang pelanggan external adalah :
1)     Pelanggan bukanlah orang luar bagi usaha kita, ia merupakan bagian diri usaha kita
(mitra)
2)     Pelanggan bukan merupakan penghalang bagi pekerjaan kita, ia merupakan sasaran
kerja kita.
3)     Pelanggan bukanlah barang mati, ia adalah manusia yang mempunyai perasaan dan
emosi seperti kita.
4)     Pelanggan bukanlah orang yang harus dibantah atau disaingi, ia berhak memperoleh
perlakuan sopan serta penuh perhatian.
5)     Pelanggan tidak bergantung kepada kita, tetapi kitalah yang bergantung kepadanya.
6)     Pelanggan mengajukan keinginan kepada kita, tugas kitalah untuk mematuhi keinginan
tersebut sebaik-baiknya dengan harapan diperoleh keuntungan bagi kedua pihak.
2.  PELAYANAN
Pelayanan merupakan kata kerja yang berarti bahwa setiap orang yang berhubungan
dengan kata pelayanan berarti kita harus melakukan tindakan.
Tindakan melayani adalah :
a. Memberi bantuan kepada orang lain yang mempunyai kebutuhan atau harapan.
b. Dalam memberi pelayanan harus memperhatikan :
1)     Siapa mereka dan ingin merka temui
2)     Apa yang merka kehendaki
3)     Bilamana / kapan mereka mengendaki
4)     Dimana merka menginginkan
5)     Bagimana mereka menghendaki pelayanan kita
6)     Mengapa mereka mengingikan

3.  KETRERAMPILAN DASAR DALAM PELAYANAN PELANGGAN


A. Komunikasi
adalah  suatu proses pemberian pesan, amanat atau perintah yang sinyalnya
bergerak, dan pengirim dan penerima, pada saat bersamaan, umpan balik atau pesan yang
sama sekali berbeda dengan pesan si pengirimdapat disampaikan dari si penerima kepada
pengirim, proses komunikasi ini akan mengalami kesulitan apabila ada gangguan dari pihak
ketiga, suara atau kekuatan dari luar, sebagi security guard sangat mutlak mampu
berkomunikasi dengan baik dan harus memperhatikan bahasa yang di gunakan serta bahasa
tubuh.
B. Penggunaan telpon
Pada umumnya security guard juga dituntut untuk menerima telpon masuk pada saat hari
libur atau jam istirahat kantor

ETIKA PROFESI

PENGERTIAN KODE ETIK  PROFESI


Yang disebut kode etik adalah kumpulan dari etika, sedangkan etika adalah
pernyataan tentang apa apa yang baik dari prilaku dalam pelaksaan tugas suatu bidang
tertentu, kode etik hakekatnya merupakan kristalisai nilai-niali yang baik diharapakan
menjadi pembibing setiap petugas dalam pengabdianya pada masyarakat dan menjadi
pengawas yang melekat dalam hati nurani agar terhindar dari perbuatan tercela dan
penyalahgunaan wewenang. Setiap profesi selalu mempunyai kode etik sendiri – sendiri,
demikian pula keamanan/security yang merupakan profesi dimana security adalah salah
satu komponen perlu memiliki kode etik dan hal ini sudah tercantum dalam peraturan
kapolri nomor 24 tahun 2007.
FUNGSI KODE ETIK
Semua profesi mengadung hakekat untuk mengembangkan pelaksanaan tugas dan
kadar pengabdian kepada masyarkat. Kode etik berfungsi sebagai pembingbing dan
pengawas dalam dirinya sendiri (hati nuraninya ) untuk selalu berbuat baik. Tanpa adanya
kode etik sebagai pedoman maka pengembangan pelaksanaan tugas akan tidak terarah dan
khususnya berkaitan dengan tugas keamanan security yang berkewajiban melindungi
masyarakat dan meras bahwa pelaksanaan tugas akan tidak terarah dan khususnya
berkaitan dengan tugas keamanan security yang berkewajiban melindungi masyarakat akan
meras bahwa pelaksanaan tugas profesi tersebut tidak ada manfaatnya dan akhirnya tidak
mendapat dukungan dari masyrakat. Dalam pelaksanaan selain ada factor pengawasan dari
luar ( misalnya pimpinan atau dari masyarakat) maka yang jauh lebih penting adalah
pengawasan dari dalam(internal) ialah dari individu petugas itu sendiri dalam hal ini adalah
hati nuraninya, bilamana petugas tersebut akan berbuat yang tidak baik/tercela maka
dengan landasan pemahaman dan penghayatan kode etik maka hati nuaraninya
mengingatkan bahwa dia tidak boleh melakukan hal tersebut, maka kode etik berfungsi
untuk selalu membina pemahaman dan penghayatan kepada petugas dimanapun dia
berada agar hati nuraninya selalu mengingatkan mana perbuatan yang tidak baik perlu
dihindari dan mana yang baik yang harus dilaksanakan.

ETIKA PENGABDIAN
Pasal 1
Anggota security senanntias bertaqwa kepada tuhan yang maha Esa dengan menunjukan
sikap pengabdianya berprilaku :
a.       Menjungjung tinggi sebagai anggota security dari dalam hati nuraninya kepada Tuhan
Yang Maha Esa
b.       Menjalankan tugas kenegaraan dan kemasyarkatan dengan niat murni karena
kehendak Tuhan Yang Maha Esa sebagai wujud nyata amal ibadahnya.
c.       Menghormati acara keagamaan dan bentuk – bentuk ibadah yang diselenggarakan
masyarakat dengan menjaga keamanan dan kehikmatan pelaksanaanya.

Pasal 2
    Anggota security berbakti nusa dan bangsa sebagai wujud pengabdian tertinggi dengan:
a.       Mendahulukan kehormatan bangsa Indonesia dalam kehidupanya
b.       Menjungjung tinggi lambang-lambang kehormatan bangsa Indonesia
c.       Menampilkan jati diri bangsa Indonesia yang terpuji dalam semua keadaan dan
seluruh waktu

INTER PERSONAL SKILL (IPS)


KETERAMPIAN  MENGAMATI
Pengertian yang dimaksud dengan keterampilan mengamati di sini, dapat diartikan
sebagai “ suatu keterampilan yang dimilki seseorang, untuk mampu melihat dan
memperhatikan suatu obyek tertentu yang dilakukan secara teliti dan seksama, dengan
menganalisa.
a. Keterampilan mengamati merupakan salah satu bentuk keterampilan yang mutlak harus
dimiliki oleh seorang anggota security terutama apabila hal ini dikaitkan dengan tugasnya.
v  Bentuk observasi (pengamatan) obeservasi dengan jalan tidak turut serta. Dalam hal ini
pengamat mengambil sikap/posisi sebagai orang luar dimana kehadiranya tidak
mengganggu kelompok yang sedang diamati.
v  Observasi dengan jalan turut serta. Dalam hal ini berbagai macam peranan yang dapat
dimainkan oleh penyelidik dalam mengamati situasi – situasi social tertentu, dengan
berbagai macam perbedaan derajat partisipasi / turut serta. Dengan perkataan lain
penyelidik tidaklah perlu untuk memainkan peranan atau berpartisipasi secara lengkap.
b.  Beberapa keuntungan / keunggulan partisipasi observasi
1)     Penyidik dapat merumuskan kembali maslahnya selama observasi berlangsung terus.
2)     Hubunganya yang erat dengan situasi yang sebenarnya, memeberikan kemungkinan
baginya untuk menghindari pertanyaan pertanyaan tidak berguna
3)     Secara teratur ia dapat merubah kategori-kategori yang di perlukakan bagi penyelidikan
4)     Memberikan kemungkinan baginya untuk memeproleh bahan-bahan yang lebih
mendalam
5)     Dapat mengumpulkan bahan-bahan yang pada saat itu kelihatanya tidak berhubungan
dengan masalah penyelidikanya, akan tetapi mungkin akan berguna dikemudian hari.
PELATIHAN KETERAMPILAN MENGAMATI
1)     Untuk dapat melakukan pengamatan yang baik, harus betul-betul dilaksanakan secara
sistematis, dalam arti dilakukan mulai melihat dari hal-hal yang bersifat umum, kepada hal-
hal yang bersifat khusus.
2)     Dalam hal ataupun memeprhatikan suatu obyek, tidak mungkin dilakukan tanpa
adanya konsentrasi yang penuh terhadap obyek tersebut. Harus disadari bahwa pada saat
seseorang melakukan pengamatan akan senantiasa adanya pengaruh yang dapat
mengganggu konsentrasi sipengamat. Untuk itu seorang pengamat yang baik harus mamapu
menangulangi pengaruh yang dapat mengganggu konsentrasi tersebut.
3)     Dalam rangka pengamatan kita menyadari bahwa kemampuan seseorang untuk
melihat atau memperhatikan suatu obyek terbatas, sehingga dalam pelaksanaanya harus
dapat menempatkan diri pada posisi yang tepat.

KETERAMPILAN MENJELASKAN
Yang di maksud dengan keterampilan menggambarkan disni, dapat diartikan sebagai” suatu
ketrampilan dari seseorang untuk membanyakan melukiskan, atau menceritakan tentang
suatu obyek, maupun peritiwa (kejadian), yang merupakan hasil dari pengamatanya
KETERAMPILAN MENDENGARKAN
Yang di maksud dengan keterampilan mendengarkan disini, yaitu : suatu keterampilan yang
dimiliki oleh seseorang untuk menangkap atau menyerap suara (bunyi) dengan
menggunakan indra telinga secara teliti dan cermat, sehingga mampu menyampaikan secara
benar
KETERAMPILAN BERTANYA
Keterampilan bertanya dapat diartikan sebagai “ suatu kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk meminta keterangan atau penjelasan kepada seseorang untuk mendapat informasi
tentang apa yang belum diketahui ataupun belum dimengerti.
KETERAMPILAN MERINGKAS
Yang dimaksud dengan keterampilan meringkas disini” dapat diartikan suatu keterampilan
yang dimilki oleh seseorang untuk memendekan cerita pembicaran, berita/informasi,
laporan dan sebagainya dengan cara mengambil intisarinya saja, tanpa mengurangi arti dan
maksud dari pada cerita, pembicaraan, berita/informasi ataupun laporan tersebut.
KETERAMPILAN MEMEBERIKAN UMPAN BALIK
Yang di maksud dengan keterampilan memberikan umpan balik disini” yaitu suatu
kemampuan / keterampilan yang dimilki oleh seseorang untuk menyampaikan sesuatu hal
kepada orang lain, tentang apa yang dilihat atau didengarkan dari tindakan orang tersebut,
sehingga apa yang disampaikan itu dapat dijadikan perangsang atau pendorong bagi orang
tersebut, untuk melakukan tindakan yang lebih baik di waktu yang akan datang

HAM
PENGERTIAN-PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA
 
Hak Asasi Manusia
 (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000
tentang Pengadilan HAM).
Pelanggaran Hak Asasi Manusia
 adalah setiap perbuatan seseoarang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja maupun
tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau
mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang, dan tidak
mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku (Pasal 1 angka 6 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM).
Pengadilan Hak Asasi Manusia
 adalah Pengadilan Khusus terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat. Pelanggaran HAM yang
berat diperiksa dan diputus oleh
Pengadilan HAM meliputi :
 1. Kejahatan genosida;
Kejahatan genosida
 adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan

seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara :

1. Membunuh anggota kelompok;


  2. mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota
kelompok;
3. menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik
seluruh atau sebagiannya;
4. memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok; atau
5. memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain.
Kejahatan terhadap kemanusiaan
 adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang
diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil
Penyiksaan
 adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, sehingga menimbulkan rasa sakit atau
penderitaan yang hebat, baik jasmani maupun rohani, pada seseoarang untuk memperoleh pengakuan
atau keterangan dari seseorang dari orang ketiga, dengan menghukumnya atau suatu perbuatan yang telah
dilakukan atau diduga telah dilakukan oleh seseorang atau orang ketiga, atau mengancam atau memaksa
seseorang atau orang ketiga, atau untuk suatu alasan yang didasarkan pada setiap bentuk
diskriminasi, apabila rasa sakit atau penderitaan tersebut ditimbulkan oleh, atas hasutan dari, dengan
persetujuan, atau sepengetahuan siapapun dan atau pejabat publik (Penjelasan Pasal 1 angka 4 UU No. 39
Tahun 1999 tentang HAM)
Penghilangan orang secara paksa
 adalah tindakan yang dilakukan oleh siapapun yang menyebabkan seseorang tidak diketahui keberadaan
dan keadaannya (Penjelasan Pasal 33 ayat 2 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM)

KAPITA SELEKTA KUHP DAN KUHAP


PENGERTIAN TINDAK PIDANA
Delik atau tindak pidana adalah perbuatan manusia yang bertentangan dengan
hukum, perbuatan dimana dilakukan oleh seseorang yang dapat dipertanggung jawabkan
dan dapat disalahkan kepada si pembuat.
Pengertian ini dapat diperinci sebagai berikut :
a.       Harus ada perbuatan yaitu perbuatan manusia
b.       Perbuatan manusia itu harus bertentangan dengan hukum
c.       Perbuatan itu harus dilarang oleh undang-undang dan di ancam dengan hukuman
d.       Harus dilakukan oleh seseorang yang dapat di pertanggung jawabkaN
BEDA KEJAHATAN DENGAN PELANGGARAN
Kejahatan adalah perbuatan-perbuatan yang menurut sifatnya dipandang sebagai
sesuatu ketidak adilan, dan karena itu perbuatan tersebut patut dihukum, jadi andai kata
belum dilarang atau belum diancam dengan tegas oleh undang-undang oleh khalayak ramai
perbuatan itu dirasakan mengadung onrecht oleh karenaya patut di hukum.
Sedangkan pelanggaran adalah perbuatan-perbuatan yang justru karena perbuatan
itu dilarang dan diancam dengan hukuman oleh undang-undang barulah perbuatan itu
dianggap perbuatan melanggar hukum,dan karena itu memepunyai sifat yang patut
dihukum, jika demikian maka oleh khalayak ramai tidak dianggap patut di hukum.

UNSUR-UNSUR TINDAK PIDANA


1.  UNSUR TINDAK PIDANA PENGHINAAN
a.  Pasal 310 KUHP
(1)  Barang siapa sengaja merusak kehormatan atau nama baik seseorang dengan jalan
menuduh dia melakukan sesuatu perbuatan dengan maksud yang nyata akan tersiarnya
tuduhan itu, di hukum karena menista, dengan hukuman penjara selama lamanya Sembilan
bulan atau denda sebanyak-sebanyak Rp 4.500,-
(2)  Kalau hal ini dilakukan dengan tulisan atau gambar yang disiarkan, dipertunjukan pada
umum atau ditempelkan, maka yang berbuat itu dihukum karena menista dengan tulisan
dengan hukuman penjara selama-lamanya satu tahun empat bulan atau denda sebanyak-
banyaknyaRp 4.500,- 
(3)  Tidak termasuk menista atau menista dengan tulisan, jika ternyata bahwa sipembuat
melakukan hal itu untuk kepentingan umum atau lantaran terpaksa perlu untuk
mempertahankan dirinya sendiri ( KUHP 134 s, 142 s,207, 311 s, 319 s, 483, 488.\
2.UNSUR TINDAK PIDANA PENGANIYAYAN
a.       Pasal 351 KUHP
1.       Penganiyayan di hukum dengan hukuman penjara selama-lamanya dua tahun delapan
bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp.4.500
2.       Jika perbuatan itu membuat luka berat,sitersalah di hukum penjara selama-lamanya
lima tahun (KUHP 90)
3.       Jika perbuatan itu menjadi  mati orangnya, sitersangka di hukum penjara selama-
lamanya tujuh tahun (KUHP 338)
4.       Dengan penganiyayan disamakan merusak kesehatan orang dengan sengaja
5.       Percobaan melakukan kejahatan ini tidak dapat dihukum (KUHP 37,53,184 s, 353 s,
356,487).
3.UNSUR TINDAK PIDANA PENCURIAN
a.   Pasal 362 KUHP
Barang siapa mengambil sesuatu barang, yang sama sekali atau sebagai termasuk
kepunyaan lain, dengan maksud akan memiliki barang itu dengan melawan hak,di hukum,
karena pencurian, dengan hukuman penjara selama-lamanya lima tahun atau denda
sebanyak-banyaknya Rp.900,- ( KUHP 35, 364, 366, 486)
4.UNSUR TINDAK PIDANA PENGGELAPAN
a.       Pasal 372 KUHP
Barang siapa dengan sengaja memilki dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali
atau sebagainya termasuk kepunyaan orang lain dan barang itu ada dalam tanganya bukan
karean kejahatan, dihukum karena penggelapan, dengan hukuman penjara selama-lamanya
empat tahun atau denda sebanyak-banyaknya Rp.900,- (KUHP 34,43,373,376 s, 486)

KEMAMPUAN KEPOLISIAN TERBATAS


CONTOH FUNGSI KEPOLISIAN TERBATAS yang lain adalah :
1.   “kepolisian khusus “ ialah instansi atau badan pemerintahan yang oleh untuk
melaksanakan fungsi kepolisian dibidang teknisnya masing-masing wewenang bersifat
khusus dan terbatas dalam “lingkungan kuasa soal-soal” yang ditentukan oleh peraturan
perundang-undangan yang menjadi dasar hukumnya contoh “ kepolisian khusus “ yaitu balai
pengawsan obat dan makanan ( Ditjen POM depkes). Polsus kehutanan, polsus dilingkungan
imigrasi dan lain lain.
2.  Penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) : adalah pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang
di beri wewenang khusus oleh undang undang yang menjadi dasar hukumnya masing-
masing.
KEMAMAPUAN BIDANG PREVENTIV
SECURITY sebagai pengemban fungsi kepolisian terbatas mempunyai wewnang
bidang preventive secara terbatas ialah hanya berwenang dilingkungan kawasan kerjanya.
Untuk dapat melaksanakan wewenang ini dengan baik maka petugas security harus memiliki
kemampuan yang diperlukan ialah kemampuan bidang preventive ini antara lain meliputi :
a. Menerima laporan dari masyarakat.
b. Melakukan tindakan pertama ditempat
c. Mengambil identitas seseorang dilingkungan / kawasan kerjanya.
d. Mencari keterangan dan informasi tentang sesuatu yang diperlukan dan segera
melaporkan ke polri terdekat.
e. Mencari keterangan dan informasi tentang sesuatu yang diperlukan dalam pelakasanaan
tugas
f.  Mencegah dan menangani gangguan- gangguandikawasan kerjanya baik criminal dan non
criminal serta penyakit masyarakat antara perjudian, pelacuran, kenakalan remaja dan lain
lain.
g. Memberikan bantuan pengamanan terhadap kegiatan-kegiatan yang diadakan dikawasan
kerjanya,
h. Menerima dan menyimpan barang-barang temuan untuk sementara waktu sampai jelas
siapa pemilik yang benar.
KEMAMPUAN PELAYANAN
Dalam pelaksanaan tugas pokok security harus mampu melaksanakan peran sebagai
pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakt di lingkungan kawasan kerjanya dan untuk
diperlukan penguasan kemampuan pelayanan, dalam setiap kegiatan pelaksanan tugasnya
security harus dilandasi rasa pengabdian, dengan etika dan tatakrama serta tutur kata dan
keramahan, selalu memberikan bimbingan, petunjuk, dorongan dan ajakan kepada
masyarakat dilingkungan /kawasan kerjanya sehingga tercipta suasana perasaan yang aman
dan tentram, selalu meberikan pelindungan sehingga terbebas dari rasa takutdan bebas dari
ancaman atau bahaya.
KEMAMAPUAN PENINDAKAN
Petugas security perlu menguasi kemampuan penindakan ( secara terbatas) oleh
karena dalam tugasnya sering menghadapi keadaan khusus seorang security harus mampu
melakukan penidakan dengan penggunaan kewenangan sesuai ketentuan perundang-
undangan dan bila perlu tindakan keras yang proporsional dengan ancaman yang dihadapi,
dalam hal tertangkap tangan yaitu tertangkapnya seseorang pada waktu sedang melakukan
tindakan pidana atau dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana itu dilakukan,
atau sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukanya, atau
apabila sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang diduga  keras telah dipergunakan
untuk melakukan tindakan pidana yang menunjukan bahwa ia adalah pelakunya atau turut
melakukan atau membantu melakukan tindak pidana itu.

TINDAKAN PERTAMA DI TEMPAT KEJADIAN


1.  Pengertian
a.       TPTKP ADALAH tempat di mana suatu tindakan pidana dilakukan atau terjadi atau
akibat yang ditimbulkan atau tempat-tempat lain yang berhubungan dengan tindak pidana
tersebut dimna barang bukti korban atau bagian tubuh korban ditemukan.
b.       Tidakan pertama adalah serangkaian tindakan tersebut sesuai dengan prosedur yang
telah ditentukan.
2.  Pelaksanaan TPTKP
Bila terjadi tindak pidana dilingkungan tempat kerjanya security, maka langkah pertama
yang harus dilakukan adalah : SEGERA MELAPORKAN KEJADIAAN TERSEBUT PADA
PIMPINANAN PERUSAHAAN DAN MENGAMANKAN TKP. Langkah selanjutnya segera
melakukan kegiatan tindakan pertama di TKP dengan terencana dan terinci sebagai berikut:
a.  Tahap persiapan
1)     Mempersiapkan peralatan TPTKP
2)     Membawa catatan dan alat tulis
3)     Menyiapkan personil security yang akan bertugas di TKP
4)     Meminta petunjuk arahan dari pimpinan security
5)     Segera mendatangi TKP
b.       Di tempat kejadian
1)     Menutup area tempat  kejadian
Segera memasang police line, atau tali dari apa saja( rapiah, tambang) sebagai tanda bahwa
semua orang dilarang memasuki area TKP dan menempatkan beberapa anggota security di
tempat yang strategi agar supaya massa menonton tindak mendekati TKP
2)     Bila ada korban segera teliti apakah masih hidup atau sudah mati
a)      Jika sudah mati biarkan korban ditempatnya dan jangan disentuh
b)     Jika masih hidup segera adakan pertolongan pertama atau segera mungkin dikirim
kerumah sakit terdekat, yang belum diangkat beritanda dengan kapur tulis dimana korban
tergeletak.
3)      Satu orang atau dua orang anggota security, masuk ke areal TKP dengan cara sebagai
berikut :
a.       Beri tanda bekas langkah kaki petugas, pada saat maupun keluar TKP usahkan jalur
yang sama
b.       Bawa alat tulis untuk mencatat apa yang dilihat diare TKP dengan ketentuan :
DILARANG MEMEGANG APAPUN JUGA serta DILARANG MEMINDAHKAN / MERUBAH
KEDUDUKAN SETIAP BENDA YANG ADA DI TKP

TEHNIK PENANGKAPAN & PENGGELEDAHAN


1. PENGANGKAPAN
a.  Dasar hukum dan pengertian
Penangkapan adalah suatu tindakan penyidik berupa pengengkahan sementara waktu
kebebasan tersangka / terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan
penyidikan  ( pasal 1 butir 20 KUHP).Perintah penangkapan dilakukan terhadap seseorang
yang diduga melakukan tindak pidana berdasarkan bukti permulaan yang cukup ( pasal 17
KUHP)
Penjelasan pasal 17 KUHP:
Bukti permulaan yang cukup adalah bukti permulaan untuk menduga adanya tindak pidana
sesuai dengan bunyi pasal 1 butir 14 KUHP.
Yang di maksud cukup bukti ( bukti permulaan) :
v  Menurut kapori :
Berdasrkan surat keputusan kapolri No.Pol : SKEP/04/II/1982 tanggal 18 februari 1982
bahwa bukti permulaan yang cukup itu adalah bukti yang merupakan keterangan dan data
yang terkandung di dalam 2 diantaranya:
a.       Laporan polisi
b.       Berita acara pemeriksaan di TKP
c.       Laporan hasil penyelidikan
d.       Keterangan saksi / saksi ahli
e.       Barang bukti
v  Menurut rapat kerja “MAKERHJAPOL” tanggal 21 maret 1984
Bukti permulaan yang cukup adalah seyogyaya minimal laporan polisi ditambah satu alat
bukti lainya. Adapun yang dimaksud alat bukti adalah pasal 184 KUHP “alat bukti yang sah”
adalah :
1.  Keterangan saksi
2.  Keterangan ahli
3. Surat dan Petunjuk dan keterangan terdakwa
b. YANG BERWENANG MELAKUKAN PENANGKAPAN
1)     Penyidik (pasal 1 ayat (1) huruf d KUHP)
2)     Penyidik pembantu ( pasal 7 ayat (1) huruf d kecuali penahanan KUHP)
3)     Penyidik atas perintah penyidik (pasal 7 ayat (1) HURUF B perintah penyidik butir 1
KUHP)
4)     Setiap orang (pasal 111 ayat (1) KUHP) pasal 1 butir 19 KUHP

TERTANGKAP TANGAN adalah tertangkapnya seseorang pada waktu sedang melakukan


tindak pidana atau dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana dilakukan, atau
sesaat kemudian diseruhkan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukanya, atau
apabila sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan
untuk melakukan tindak pidana itu menunjukan bahwa ia adalah pelakunya atau turut
melakukan tindak pidana itu.
 TATA CARA PENANGKAPAN
PASAL 18 (1)
1)     Pelaksananya di lakukan oleh pori
2)     Memperlihatkan surat perintah tugas
3)     Memberikan surat perintah pengkapan kepada tersangka
4)     Surat perintah mencantumkan identitas tersangka
5)     Menyebutkan alasan penangkapan
6)     Tembusan surat perintah penangkapan diberikan kepada keluarganya segera setelah
penangkapan
7)     Buat berita acara penangkapan
Pasal 19 (1) KUHP:”penangkapan dapat dilakukan paling lama satu hari

PEMBUATAN LAPORAN / INFORMASI


1.       PENGERTIAN
a. Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh sesorang karena hak dan
kewajiban berdasarkan undang-undang kepada pejabat yang berwenang tentang atau
sedang atau diduga akan terjadi sesuatu tindak pidana atau peristiwa pidana
b.Pengaduan adalah pemberitahuan yang disertai dengan permintaan oleh pihak yang
berkepentingan kepada pejabat yang berwenang untuk menindak menurut hukum yang
berlaku, seseorang yang telah melakukan tindak pidana aduan yang merugikan
c. Laporan polisi adalah laporan tertulis yang dibuat oleh petugas polri tentang adanya
pemberitahuan yang di sampaikan oleh seseorang karena hak dan kewajiban berdasarkan
undang – undang bahwa telah atau sedang terjadi peristiwa pidana
2. Tindak pidana dapat diketahuai dari :
a.  Kegiatan atau inisiatif polisi
Polisi tidak hanya boleh menunggu laporan atau pengaduan dari masyarakat saja, tetapi
harus aktif mencari dan mengunkapkan peristiwa-peristiwa tindak pidana
Bentuk kegiatan atau insiatif polisi yang dapat dijalankan antara lain sebagai berikut:
Ø  Analisa terhadap isi pemberitaan massa media
Ø  Analisa terhadap arsip berkas perkara
Ø  Pengamatan petugas polri
b. Laporan atau pengaduan
Pada umumnya sebagai terbesar tindak pidana diketahuai polisi dari laporan atau
pengaduan baik yang tertulis maupun lisan, berdasrkan sifatnya, laporan atau pengaduan
dapat digolongkan sebagai berikut: Laporan biasa, laporan yang bersifat informasi, laporan
anonym, laporan penyerahan diri, laporan palsu, dan laporan yang dibumbui.
c. Keterangan dari masyarakat
1)     Pembicaraan dengan orang-orang yang sudah dikenal baik oleh polisi.

SENAM BORGOL
DRILL BORGOL POLRI SERI 3
Drill Borgol POLRI dibagi menjadi beberapa bagian :
Borgol sebagai alat pemborgol
Borgol sebagai alat pemukul
Borgol sebagai alat penangkis
Sebelum melaksanakan gerakan sebaiknya mengenal dahulu mengenai kuda-kuda
atau posisi dalam melaksanakan gerakan. Kuda-kuda yang digunakan sama seperti kuda-
kuda dalam latihan beladiri, karena gerakan-gerakan dalam Drill ini adalah sebagai usaha
beladiri dalam melaksanakan tugas.
1.BORGOL SEBAGAI ALAT PEMBORGOL
Drill Borgol POLRI ada 10 (sepuluh) gerakan :
Posisi sikap sempurna.
Aba-aba: Borgol di tangan… Tangan kanan memegang borgol sementara tangan kiri di atas
tangan kanan, pandangan ke arah borgol.
Aba-aba: Siap…. Langsung gerakan pertama, kaki kiri maju kuda-kuda rendah depan tangan
kiri posisi menangkap tangan tangan lawan yang mengarah ke kepala dari arah depan,
tangan kanan yang memegang borgol posisi memborgol tangan yang ditangkap tangan kiri.
Posisi gerakan pertama, kuda-kuda maju setengah langkah, gerakan sama dengan gerakan
pertama.
Dari posisi gerakan kedua, hadap kiri , posisi gerakan dan kuda-kuda sama dengan gerakan
pertama.
Posisi gerakan ketiga, kuda-kuda maju setengah langkah.
Dari posisi gerakan keempat, balik kiri, posisi gerakan dan kuda-kuda sama dengan gerakan
pertama.
Posisi gerakan kelima, kuda-kuda maju setengah langkah, posisi gerakan dan kuda-kuda
sama dengan gerakan pertama.
Dari posisi gerakan keenam balik kanan, posisi gerakan dan kuda-kuda sama dengan gerakan
pertama.
Posisi gerakan ketujuh, kuda-kuda maju setengah langkah, posisi gerakan dan kuda-kuda
sama dengan gerakan pertama.
Dari posisi gerakan kedelapan hadap kiri, tangan kiri menangkap tangan lawan yang
menyerang ke arah bawah, tangan kanan memborgol tangan lawan yang ditangkap oleh
tangan kiri.
Dari posisi gerakan kesembilan, kuda-kuda maju setengah langkah, posisi gerakan dan kuda-
kuda sama dengan gerakan kesembilan, selesai.
Aba-aba: Selesai… Posisi sikap sempurna borgol masih dipegang oleh tangan kanan.
Aba-aba: Sarungkan Borgol… Borgol dimasukkan ke dalam tempatnya, tangan kanan masih
memegang tempat borgol tangan kiri di atas tangan kanan, pandangan mata ke arah borgol.
Aba-aba: Grak… Posisi sikap sempurna
2.DRIL BORGOL POLRI SERI 2 : BORGOL SEBAGAI ALAT PEMUKUL
Borgol sebagai alat pemukul terdiri dari lima gerakan.
Posisi awal sikap sempurna,
Aba-aba: Borgol di tangan… Sarung borgol dibuka, borgol dipegang oleh tangan kanan,
tangan kiri di atas tangan kanan, pandangan ke arah borgol.
Aba-aba: Grak… Posisi sikap sempurna borgol di tangan kanan, siap melakukan gerakan
pertama.
Gerakan Pertama : kuda-kuda, kaki kiri maju satu langkah, posisi kuda-kuda miring depan
arah pukulan dari belakang kepala menyerang arah depan kepala lawan atau dahi, posisi
tangan kiri di samping.
Gerakan Kedua : kaki kanan maju satu langkah, posisi kuda-kuda miring, serangan mengarah
ke leher kiri lawan, arah serangan dari samping kepala, posisi tangan kiri di samping .
Gerakan Ketiga : kaki kiri maju satu langkah, posisi kuda-kuda miring, serangan mengarah ke
iga sebelah kanan lawan, arah serangan sebelah kiri.
Gerakan Keempat : kaki kanan maju satu langkah, posisi kuda-kuda miring, serangan
mengarah ke ulu hati lawan, arah serangan dari samping kanan menusuk ke depan dengan
ujung borgol, posisi tangan kiri di samping.
Gerakan Kelima : kaki kiri maju satu langkah, kuda-kuda miring, serangan mengarah ke arah
kemaluan lawan, arah serangan dari belakang mengarah ke kemaluan lawan, tangan kiri di
samping. Selesai, dilanjut balik kanan posisi Gerakan Pertama.
Aba-aba: Borgol di tempat… Borgol dimasukkan ketempatnya, tangan kanan tetap
memegang tempat borgol, tangan kiri di atas tangan kanan.
Aba-aba: Grak… Kembali ke posisi sikap sempurna
3.Drill Borgol POLRI Seri-3 : Borgol Sebagai Alat Penangkis
Posisi sikap sempurna
Aba-aba: Borgol di Tangan… Sarung borgol dibuka, borgol dipegang tangan kanan, tangan
kiri di atas tangan kanan, pandangan mengarah ke borgol,
Aba-aba: Grak…. Posisi sikap sempurna namun borgol dipegang oleh tangan kanan,
Aba-aba: Borgol di kedua tangan… Posisi kedua ibu jari tangan masuk ke dalam lubang
borgol, besi yang tebal ada di atas, besi yang tipis di bawah, kedua tangan di bawah posisi
sikap sempurna,
Aba-aba: Grak… Borgol dinaikkan, posisi tangan di pinggang, kaki kiri mundur satu langkah,
kuda-kuda miring depan, borgol menangkis serangan ke arah atas .
Kaki kanan mundur satu langkah, kuda-kuda sama, borgol menangkis serangan arah leher
bagian kiri, posisi tangan kiri di atas tangan kanan.
Kaki kiri mundur satu langkah, kuda-kuda sama, borgol menangkis serangan arah rusuk
bagian kanan, posisi tangan kanan di atas tangan kiri.
Kaki kanan mundur satu langkah, kuda-kuda sama, borgol menangkis serangan arah ulu hati,
posisi tangan kiri di atas tangan kanan.
Kaki kiri mundur satu langkah, kuda-kuda sama, borgol menangkis serangan arah kemaluan,
selesai.
Aba-aba: Selesai… Kaki kiri maju rapat dengan kaki kanan, balik kanan, lanjut kembali
gerakan pertama,
Aba-aba: Borgol di Tangan… Kembali ke posisi sikap sempurna, namun borgol masih
dipegang kedua tangan.
Aba-aba: Sarungkan Borgol… Buka pengunci borgol, borgol dimasukkan, dikunci, tangan
kanan memegang sarung borgol, tangan kiri di atas tangan kanan,
Aba-aba: Grak… Kembali ke posisi sikap sempurna.

DRIL TONGKAT POLRI


Posisi awal sikap sempurna,aba-aba tongkat ditangan ,anggota melepas pengunci
tongkat ,ujung tongkat dipegang,aba-aba grak ,tongkat dilepas ,diacungkan keatas sebelah
kanan lalu diturunkan disamping kanan ,posisi siap
1.gerakan pertama :
tangkisan atas ,tongkat dipegang kedua tangan ,kaki kiri maju ,kuda-kuda depan ,tangkisan
melindungi kepala ,arah langkah kedepan
2.gerakan kedua :
tangkisan atas ,arah tangkisan sebelah kiri atas ,kaki kanan rapat ,hadap kiri ,kaki kiri
maju ,kuda-kuda sama ,gerakan sama dengan gerakan pertama.
3.gerakan ketiga :
tangkisan atas ,arah tangkisan belakang atas ,kaki kanan rapat ,balik kiri ,kaki kiri
maju ,kuda-kuda sama ,gerakan sama dengan gerakan pertama.
4.gerakan keempat :
tangkisan atas ,arah tangkisan belakang atas ,kaki kanan rapat ,kaki kiri maju ,kuda-kuda
sama,gerakan sama dengan gerakan pertama.
6.gerakan kelima :
tangkisan lurus ,arah tangkisan sebelah kanan ,kaki kanan ,hadap kanan ,kaki kiri
maju ,kuda-kuda sama ,tangan kanan diatas tangan kiri,
6.gerakan keenam :
tangkisan samping kiri luar ,arah tangkisan dari dada keluar samping kiri ,kuda-kuda
sama ,kaki kiri maju 1/2 langkah ,tangan kiri diatas tangan kanan.
7.gerakan ketujuh :
tangkisan samping kanan ,arah tangkisan dari depan dada samping kanan ,kaki kanan maju
satu langkah ,kuda-kuda sama,tangan kanan diatas tangan kiri.
8/gerakan kedelapan :
tangkisan kanan luar ,arah tangkisan dari dada samping luar kanan ,kaki kanan maju 1/2
langkah ,kuda-kuda sama ,tangan kanan diatas tangan kiri.
9.gerakan kesembilan :
pukulan pelipis dengan ujung tongkat kanan ,arah pukulan dari samping kearah
pelipis ,posisi ujung kanan didepan ,kaki kiri maju ,kuda-kuda sama.
10.gerakan kesepuluh :
gaetan dengan ujung tongkat kanan ,posisi tongkat kiri didepan ,kaki kanan maju ,kuda-kuda
sama.
11.gerakan kesebelas :pukulan dagu dengan ujung tongkat kanan ,arah pukulan dari
belakang bawah mengarah keatas dagu ,kaki kiri maju ,kuda-kuda sama.

12.gerakan kedua belas :


kaki kanan maju rapat dengan kaki kiri ,langsung hadap kiri ,posisi tangan kiri diatas
dada ,tangan kanan dibawah ,persiapan pukulan samping .
13.gerakan ketiga belas :pusukan samping arah ulu hati ,arah tusukan dari kiri kekanan
dengan ujung tongkat kanan ,ujung tongkat kiri didepan dada ,ujung tongkat kanan
mengarah keulu hati ,kuda-kuda sejajar rendah.
14.gerakan keempat belas :
gerakan sama dengan gerakan no.13 namun disertai dengan loncatan.
15.gerakan kelima belas :
pukulan arah leher kiri lawan ,arah pukulan searah dengan tusukan ulu hati,kaki kiri
rapat ,hadap kanan langsung kaki kiri maju ,pukulan leher dengan tongkat dipegang tangan
kanan,arah pukulan dari belakang leher kanan diayun keleher kiri lawan.
16.gerakan keenam belas :
pukulan leher kanan lawan ,kaki kanan maju ,arah pukulan dari belakang leher kiri diayun
keleher kanan lawan,tongkat dipegang tangan kanan.
17.gerakan ketujuh belas :
pukulan paha kiri ,arah pukulan dari atas kanan diayun kepaha kiri lawan ,kaki kiri
maju ,kuda-kuda sama,tongkat dipegang tangan kanan.
18.gerakan kedelapan belas :
pukulan paha kanan ,arah pukulan dari atas kiri diayun kepaha kanan lawan ,kaki kanan
maju ,kuda-kuda sama.
19.gerakan kesembilan belas :
pukulan kepala ,arah pukulan dari belakang diayun kekepala lawan ,kaki kiri maju ,kuda-
kuda sama.
20.gerakan kedua puluh :
tusukan ulu hati ,tongkat dipegang tangan kanan ,tusukan lurus arah ulu hati lawan ,kaki
kanan maju ,kuda-kuda sama.
21.gerakan kedua puluh satu :
tangkisan samping luar kanan dengan tongkat di tangan kanan ,arah tangkisan dari kiri
diayun kekanan ,kaki kiri maju ,kuda-kuda sama.
22.gerakan kedua puluh dua :
tangkisan samping luar kiri ,arah tangkisan dari kanan diayun kekiri ,kaki kanan maju ,kuda-
kuda sama.
23.gerakan kedua puluh tiga :
tangkisan samping luar kanan dengan ujung tongkat berada dibawah ,arah tangkisan dari
kiri diayun kekanan ,kaki kiri maju ,kuda-kuda sama.
24.gerakan kedua puluh empat :
tangkisan samping luar kiri dengan ujung tongkat berada dibawah ,arah tangkisan dari
kanan diayun kekiri ,kaki kanan maju ,kuda-kuda sama.

selesai ,kaki kiri maju rapat dengan kaki kanan ,balik kanan langsung gerakan pertama ,aba-
aba selesai kaki kanan maju rapat dengan kaki kiri ,posisi sikap sempurna ,tongkat ditangan
kanan,aba-aba sarungkan tongkat ,tongkat dimasukan dikunci ,posisi tangan tetap
dipinggang ,pandangan kearah tongkat,aba-aba grak ,kembali keposisi sikap
sempurna ,pandangan kedepan

Anda mungkin juga menyukai