Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bisnis Cafe di Indonesia saat ini khususnya dikota-kota besar semakin

berkembang dengan pesat, banyak bermunculan wirausahawan yang membuka

usaha coffee shop dengan berbagai konsep atau ide-ide yang dibuat untuk

memikat pelanggan dari berbagai kalangan, selain itu beberapa lokasi dikota kecil

bahkan juga banyak bermunculan cafe, ini tidak terlepas dari dukungan

pemerintah setempat yang mempermudah perizinan mendirikan usaha (Hartono,

2018).

Menurut Damamik (2016) industri cafe merupakan salah satu jenis usaha

yang cepat menyebar seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang

berkembang pesat. Cafe yaitu suatu tempat yang identik dengan meja-meja dan

kursi yang tertata rapi dan juga sofa yang nyaman, menjual aneka varian kopi dan

makanan kecil sebagai penunjang disertai alunan musik dan suasana nyaman yang

dapat dirasakan oleh konsumen (Poniman, 2018). Sedangkan menurut Sentoso

(2018) Cafe dikategorikan kedalam restoran yang informal dan biasanya buka

sampai larut malam bahkan ada yang 24 jam dan sering kita temukan di tengah

kota atau ditempat yang padat penduduk,

Dengan berkembang pesatnya bisnis cafe diberbagai wilayah Indonesia,

ketika banyak bermunculan cafe baru, ini akan mengakibatkan tingginya tingkat

persaingan. Cafe yang tidak kuat akan dengan mudah dikalahkan oleh pesaingnya.

Dilihat dari sisi konsumen saat ini, mereka memiliki banyak alternatif varian dan
lebih selektif dalam memilih cafe yang akan dikunjungi. Ketika konsumen

menganggap suatu café tidak memuaskan, maka cafe tersebut akan sangat mudah

untuk ditinggalkan.

Selain itu perkembangan bisnis cafe yang ada di Indonesia, ini diakui oleh

Asosiasi Pengusaha Cafe dan Restoran Indonesia (APKRINDO) wilayah Jawa

Timur yang dikemukakan oleh Anwar (2019) yang menyebutkan bahwa tren

pertumbuhan kafe diseluruh wilayah Jawa Timur berbasis kopi meningkat 16

persen sampai 18 persen seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat dan

potensi industri kafe kopi di Jatim masih sangat besar, lantaran didukung oleh

pasar sekaligus bahan baku kopi yang bisa didapat dari sentra kopi Jatim, seperti

Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, disegmen kopi original yang diseduh

dengan berbagai macam cara semakin dilirik oleh para penggemar kopi. Namun

begitu, persaingan industri cafe kopi yang sangat ketat perlu diimbangi dengan

inovasi agar mampu menarik pengunjung.

Di Jawa Timur khususnya di Kabupaten Jombang, menurut Badan Pusat

Statistik Kabupaten Jombang yang dikemukakan oleh Firda (2019) dalam e-

catalog publikasinya yang berjudul “Kabupaten Jombang Dalam Angka 2019”

mengatakan bahwa ada 35 bisnis yang dapat dikategorikan cafe atau coffee shop

yang tersebar di Kecamatan Jombang.


Tabel 1. 1. Beberapa Data Coffee Shop Di Kecamatan Jombang
No Nama Coffee Shop Alamat Coffee Shop

1. Culino Coffee & Eatery JL. Jakgung. Suprapto No.03 Kepanjen, Kec. Jombang Kab. Jombang

2. Emery Cafe & Bistro JL. Cak Durasim No.03, Kepanjen, Kec. Jombang Kab.Jombang

3. Friends Eats & Coffee JL. Pahlawan No.59, Kepanjen, Kec.Jombang, Kab.Jombang

4. ICC Cafe Jombang JL. Seroja No.11, Jombang, Candimulyo, Kec.Jombang, Kab.Jombang

5. Tenong Bakery and Cafe JL. A. Yani No.41, Jombang, Kec.Jombang, Kab.Jombang

6. Zabo Coffee & Resto JL. Urip Sumoharjo, No.67, Tugu, Kepatihan, Kec.Jombang, Kab.Jombang
7. Makna Kopi JL. KH Wahid Hasyim No.80, Tugu, Kepatihan, Kec.Jombang
Kab.Jombang

8. Coffee & Eats Logic JL. KH Hasyim Asy'ari No.59, Jombatan Kec.Jombang, Kab.Jombang

9. Jos Cafe JL. Gubenur Suryo No.18, Jombatan, Kec.Jombang, Kab.Jombang

10. Navila JL. KH Dahlan No.2A, Jombatan, Kec.Jombang, Kab.Jombang

11. Essemu Kopi JL. Dokter Sutomo, Jombatan, Kec.Jombang, Kab.Jombang

12. Dogel Coffee Shop JL. Cak Durasim No.05, Kepanjen, Kec.Jombang, Kab.Jombang

13. Nest Coffee JL. Adityawarman No.85, Kaliwungu, Kec.Jombang, Kab.Jombang

14. Singgasini Coffee JL. Adityawarman No.59, Kepanjen, Kec.Jombang, Kab.Jombang

15. Epidemi Kopi JL. Empu Panuluh No.12, Kepanjen, Kec.Jombang, Kab.Jombang

16. Louwee Food & Coffee JL. HOS.Cokroaminoto No.46, Jombatan, Kec.Jombang, Kab.Jombang

17. Semerbak Coffee JL. H. Adam Malik No.16, Kepanjen, Kec.Jombang, Kab.Jombang

18. Trivium Cafe JL. Pattimura III No.15, Sengon, Kec.Jombang, Kab.Jombang
19. Papa House Cafe JL. Dokter Wahidin Sudirohusodo No.61, Sengon, Kec.Jombang,
Kab.Jombang

20. Eazy Coffee JL. Adityawarman No.08, Kepanjen, Kec.Jombang, Kab.Jombang


Sumber: Data Diolah Peneliti (2020)

Bedasarkan Tabel 1.1 yang menyebutkan sebanyak 20 Cafe dapat

diindikasikan bahwa ketertarikan masyarakat Jombang terhadap keberadaan cafe

sangatlah banyak. Salah satu cafe yang ada di Kabupaten Jombang adalah Eazy

Coffee, yang beralamat di Jl. Adityawarman No.8, Kepanjen Jombang, Eazy


Coffee pada tahun 2011 dan awal mulanya didirikan di Jl. Wahid Hasyim Asyari

No.79 Jombang. Uniknya dari Eazy Coffe adalah cafe tersebut mampu bertahan

hingga saat ini meskipun banyak pesaing yang bermunculan dengan konsep yang

sama, tidak sedikit cafe di Kabupaten Jombang yang gulung tikar dikarenakan

tidak mampu menandingi cafe yang lain. Selain itu dalam menyajikan menu coffe

berbeda dari cafe yang lain yaitu dengan menggunakan mesin yang sudah

tergolong modern dan canggih seperti gambar 1.1 dibawah ini :

Sumber : Eazy Coffe (2020)

Gambar 1. 1. Mesin Coffe Di Eazy Coffe

Disamping alat yang digunakan untuk membuat kopi, bahan kopi di Eazy

Coffe juga asli dari daerah penghasil kopi, misal menu kopi “Aceh Gayo” yang

berbahan asli kopi dari daerah Nanggro Aceh Darussalam. Berikut contoh gambar

tersebut :
Sumber : Eazy Coffe (2020)

Gambar 1. 2. Bahan Menu Kopi Eazy Coffe

Eazy Coffee mampu meyakinkan konsumen bahwa Eazy Coffee adalah cafe

yang mempunyai kualitas produk baik dari layanan maupun menu utamanya

sendiri yaitu kopi dari pada pesaing yang lain. Eazy Coffee sekarang berkembang

dengan pesat baik dari segi interior, tempat, lokasi maupun fasilitas, berikut

gambar perbandingan Eazy Coffee yang lama dan yang sekarang :

Sumber: Eazy Coffee (2020)

Sumber: Eazy Coffee (202

Gambar 1. 3. View Interior Eazy Coffe Yang Dulu


Sumber: Eazy Coffee (2020)

Gambar 1. 4. View Interior Eazy Coffee Yang Sekarang

Sumber: Eazy Coffee (2020)

Gambar 1. 5. View Eazy Coffe Yang Dulu


Sumber: Eazy Coffee (2020)

Gambar 1. 6. View Easy Coffee Yang Sekarang


Keunikan yang lain di Eazy Coffee dibandingkan dengan cafe lainnya

adalah dari menu spesialnya yaitu kopi yang bukan sembarang kopi, mempunyai

aneka rasa kopi seperti mocca latte, green tea latte, hojicha latte, purple beverage.

Tidak hanya sebatas aneka rasa tetapi juga kopi sebelum disajikan akan diberikan

gambar (art). (2018)

Menurut Rahardi dan Wiliasih (2016) customer preference adalah konsumen

dari berbagai macam pilihan produk atau jasa yang ada. Sedangkan Menurut

Frank (2011) customer preference merupakan proses memberikan peringkat

seluruh hal yang dapat dikonsumsi dengan tujuan memperoleh preferensi atas

suatu produk maupun jasa. Customer Preference muncul pada tahap ketiga dalam

proses keputusan pembelian yaitu pada tahap evaluasi alternatif, dimana dalam

tahap tersebut konsumen dihadapkan dengan berbagai macam pilihan produk

barang maupun jasa dengan berbagai macam atribut yang berbeda-beda (Putri dan

Iskandar, (2014). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa customer preference
adalah suatu pilihan yang diambil dan dipilih konsumen dari berbagai macam

pilihan produk barang maupun jasa yang tersedia.

Menurut Effendy (2019) dalam penelitian mengenai customer preference

terhadap suatu produk telah dilakukan sebelumnya pada beberapa penelitian

dengan objek produk yang berbeda–beda, hal ini mengindikasikan bahwa

customer preference ini penting bagi perusahaan karena bertujuan untuk

meneruskan strategi pemasaran secara berkelanjutan agar barang dan jasa yang

ditawarkan kepada konsumen tetap diminati oleh konsumen. Penelitian mengenai

customer preference yang dilakukan oleh Hartono (2018) menunjukkan

kesimpulan bahwa konsumen menyukai cafe Ruang Kopi Bogor yang mempunyai

menu jenis kopi arabika, rasa kopi yang pahit, lokasi kafe yang dekat dengan jalan

raya besar, terdapat wifi dan lahan parkir serta pelayan mengetahui produk secara

umum dan responden menganggap fasilitas kafe lebih disukai dari atribut lain.

Sedangkan penelitian lain yang dilakukan oleh Fauzan, et.al (2018) menyebutkan

bahwa kombinasi atribut produk cafe Yellow Truck di Kota Bandung yang

menjadi preferensi konsumen adalah harga Rp.5000 – Rp.30.000, Fasilitas Wifi

kencang, produk rasa, atmosfir kebersihan kafe, promosi buy 1 get 1.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti sebagai penulis

tertarik untuk melakukan penelitian terhadap preferensi konsumen. Oleh karena

itu dalam penelitian ini mengambil judul “Analisis Preferensi Konsumen Pada

Pengunjung Eazy Coffee Jombang”


1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang

dibahas dalam penelitian ini adalah “Faktor-faktor apa yang membentuk customer

preference dalam memilih Eazy Coffe?”.

1.3. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui variasi atau

kombinasi atribut yang membentuk customer preference dalam memilih Eazy

Coffe di Kabupaten Jombang.

1.4. Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan tambahan

refernsi sekaligus wawasan dalam mengembangkan ilmu tentang pemasaran

khususnya mengenai analisis customer preference.

2. Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta

pemahaman mengenai analisis customer preference dalam memilih café.

1.5. Target Luaran

Luaran dari penelitian ini adalah:


1. Jurnal Teknik Industri
2. Pengayaan Bahan Ajar Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1. Gambar Umum Produk

Masih sangat sedikit sekali penjelasan mengenai asal usul kota Binjai

pada masa silam, yang disebut sebagai sebuah kota yang terletak di antara

Sungai Mencirim di sebelah timur dan Sungai Bingai di sebelah barat, terletak

di antara dua kerajaan Melayu yaitu Kesultanan Deli dan Kerajaan Langkat.

Berdasarkan penuturan orang-orang tua yang yang kini sudah tiada

yang diperkirakan mengetahui sejarah asal usul kota Binjai, baik yang

dikisahkan atau yang diriwayatkan dalam berbagai tulisan yang pernah

dijumpai, bahwa kota Binjai itu berasal dari sebuah kampung yang kecil

terletak di pinggir Sungai Bingai, kira-kira di Kelurahan Pekan Binjai yang

sekarang. Upacara adat dalam rangka pembukaan Kampung tersebut diadakan

di bawah sebatang pohon Binjai (Mangifera caesia) yang rindang yang

batangnya amat besar, tumbuh kokoh di pinggir Sungai Bingai yang bermuara

ke Sungai Wampu, sungai yang cukup besar dan dapat dilayari sampansampan

besar yang berkayuh sampai jauh ke udik.

2.2. Pesaing dan Peluang Usaha

Memiliki usaha café atau berbisnis dibidang kuliner memang selalu

menimbulkan ide-ide baru tentu saja bisa menambah pundi-pundi penghasilan.

Bila Anda ingin menjalankan sebuah peluang usaha dengan modal kecil, bisnis

usaha café inilah memang bisa dijadikan sebuah pilihan usaha yang cukup

menjanjikan. Saat ini memang telah banyak berbagai tempat-tempat nongkrong

berupa café. Saat ini cafe memang telah menjamur di sepanjang jalan yang berada

dikota-kota besar. Seiring dengan berkembangnya café, memang telah banyak


orang yang tertarik untuk mengawali usaha café. Hal ini disebabka dengan

melihat keuntungan yang diperoleh ketika menjalani usaha cafe memang cukup

menarik dan menguntungkan. Mereka melihat bahwa usaha café merupakan

peluang yang bagus pada saat ini. Mereka melihat beberapa peluang penting yang

sangat krusial dan akan membawa keuntungan lebih bila membangun sebuah café.

Menjalankan usaha café memang bisa dimulai dengan memanfaatkan wilayah

maupun lokasi yang memiliki potensi untuk mendapatkan pelanggan yang

banyak. Anda bisa mencoba menjalankan peluang usaha café kecil sebagai

permulaan. Jika Anda telah mempunyai segmen pasar, maka hal itu akan sangat

membantu Anda dalam menyiapkan strategi bisnis atau konsep pemasaran yang

akan Anda jalankan. Peluang usaha cafe akan sangat menjanjikan bila target

konsumen yang dituju para anak muda. Misalnya pelajar maupun mahasiswa.

Dengan memperhatikan tempat berkumpulnya para pelajar atau mahasiswa di

kota-kota Anda seperti di alun-alun kota, mall, atau pusat keramaian atau bahkan

di dekat sekolah atau kampus memang cukup menguntungkan bila dijalankan.

Keuntungan yang didapatkannya juga sangat menakjubkan.

2.3. Analisis Ekonomi Usaha

Trend cafe retro dan pecinta vespa saat memanglah tengah marak di

Indonesia. Selain itu, demand akan tempat nogkrong yang asyik dan nyaman bagi

mahasiswa cukup tinggi di Kota Solo mengingat Kota Solo yang merupakan Kota

Pelajar dan memiliki pariwisata yang berkembang. Segmentasi pasar usaha ini

cukup jelas yakni masyarakat luas, terutama pecinta vespa.


BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Segmen Pasar

          Menu minuman yang dijual di Coffee Shop ini harganya ekonomis maka

pelanggan yang berkunjung diusaha “Coffee Addict” ini adalah pelanggan

individu dari semua usia, perempuan atau laki-laki, mulai dari kelas bawah 

sampai kelas atas, baik pelajar, mahasiswa atau pebisnis. Kriteria yang disebutkan

merupakan faktor demografik yang dipertimbangkan dalam melakukan

segementasi pasar.

B.Penguasaan Wilayah Pasar

          Usaha yang akan didirikan adalah usaha minuman, maka akses menuju

lokasi tempat usaha yang akan didirikan harus bertempat di lokasi yang ramai dan

dilalui banyak orang agar mudah dijangkau juga berada pada lingkungan yang

aman.

Lebih tepatnya saya akan menempatkan usaha ini dipinggir jalan agar mudah

terlihat, guna untuk memperoleh perhatian dari pelanggan dan memudahkan untuk

memperkenalkan serta mempromosikan bisnis yang akan saya rintis.

3.1. Input

1. Di ponsel atau tablet Android, buka aplikasi Google Maps .

2. Ketuk Beri kontribusi Tambahkan tempat .

3. Ikuti petunjuk di layar.

3.2. Proses Produksi


Proses produksi dalam kelompok-kelompok barang yang sejenis pada

interval-interval waktu yang terputus-putus. Pada aliran ini, peralatan dan tenaga

kerja diatur/diorganisir dalam gugus kerja (pusat kerja) menurut tipe-tipe

keterampilan atau peralatan yang serupa. Aliran intermittent menggunakan

peralatan yang multi guna (general purpose) dan tenaga kerja dengan

keterampilan yang tinggi sehingga operasinya sangat fleksibel jika terjadi

perubahan produk dan volume tetapi juga kurang efisien. Pola aliran yang

bercampur baur dan variasi produk yang banyak akan menimbulkan masalah

yang sulit dalam mengendalikan persediaan,penjadualan dan kualitas produk.

Suatu produk atau pekerjaan akan mengalir hanya melalui gugus kerja yang

diperlukan. Jadi aliran bahan sampai menjadi produk akhir tidak mempunyai

pola aliran yang pasti.

3.3. Output

1. Produk berhasil dihapus

2. Produk tidak terhapus

3. produk yang bisa keluar

3.4. Strategi Pemasaran

1. Periklanan.

2. Promosi.

3. Sponsorship

4. Pengemasan Café.

5. Pelayanan Publik.

6. Membangun Identitas.
7. Promosi Melalui Mulut Ke Mulut.

3.5. Evaluasi

Bisnis kuliner sedari dulu sampai saat ini memang tidak akan pernah

berhenti, terlebih lagi untuk era saat ini banyak pengusaha yang membuka

peluang usaha dengan mendirikan bisnis kuliner yang lebih mengacu pada sektor

minuman. Ada banyak inovasi-inovasi minuman baru maupun minuman

berkonsep lama namun dengan kemasan yang lebih baru. Salah satu bisnis

minuman yang menonjol untuk era saat ini adalah minuman dari olahan biji kopi.

Bisnis ini memang sudah ada dari jaman dulu. Namun dengan seiringnya jaman,

pengolahannya lebih makin inovatif. Dan sektor pasar untuk saat ini lebih ke

anak muda atau biasa disebut anak milenial. Coffee Boss juga merupakan bisnis

kuliner yang lebih mengutamakan minuman dari olahan biji kopi. Ada beberapa

farian nama olahan kopi yang berbeda-beda. Yang tentu saja dengan rasa yang

berbeda-beda. Jenis kopi juga menjadi faktor utama untuk rasa minuman ini. Dan

peran pemasok kopi yang menjadi kunci dalam pengadaan bahan baku kopi pada

bisnis ini. Dalam memilih pemasok kopi, harus dilakukan pertimbangan, seperti

yang dilakukan peneliti. Penelitian ini mengaplikasikan evaluasi pemasok

dengan cara menentukan dan menghitung skor faktor kriteria keadaan pada

empat pemasok kopi yang berbeda. Dan penelitian ini diharpkan dapat menjadi

bahan perimbangan dalam memilih pemasok yang terbaik.


BAB IV

BIAYA DAN JADWAL

4.1. Anggaran Biaya

1. Modal untuk keperluan operasional

Beberapa keperluan untuk operasional adalah berikut ini:

Biaya sewa per bulan = Rp1.000.000

Biaya listrik per bulan = Rp300.000

Retribusi usaha = Rp125.000.

Bahan makanan dan minuman = Rp3.000.000

Gaji pegawai per bulan = Rp2.000.000

Total = Rp6.425.000

2. Modal untuk perlengkapan cafe

Perlengkapan kafe terdiri dari meja dan kursi, dan aksesoris untuk membuat

cafe tambah ramai. Inilah rinciannya.

Meja dan kursi = Rp1.000.000

Hiasan ruangan = Rp300.000

Total = Rp1.300.000

3. Modal untuk peralatan cafe

Peralatan yang diperlukan untuk cafe mini cukup banyak. Ini dia rincian

peralatan cafe dan harganya:

Kompor = Rp500.000
Tabung gas = Rp150.000

Ceret = Rp50.000

Peralatan coffee shop atau alat pembuat kopi = Rp1.200.000

Termos = Rp50.000

Kompor mini = Rp350.000

Alat penyeduh kopi = Rp250.000

Alat penghilang ampas kopi = Rp340.000

Pembuat buih susu = Rp120.000

Gelas pengaduk kopi = Rp70.000.

Alat saji kopi = Rp225.000

Total = Rp3.305.000

Total semuanya = Rp6.425.000 + Rp1.300.000 + Rp3.305.000 = Rp11.030.000.

4.2. Jadwal Kegiatan


DAFTAR PUSTAKA

Adityo, Danny et al. 2014. Pengaruh Karakteristik Situasional dan Komponen


Kualitas Layanan Gerai Starbucks terhadap Keputusan Pembelian Ulang.
[Jurnal]. Bali: Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

Ahlimanajemenpemasaran.com/2011/06/analisa-persaingan-bisnis-kafe-
businessplan-cafe/

Anggara, Anies dan Sri Marini. 2011. Kopi Si Hitam Menguntungkan Budidaya

dan Pemasaran. Cahaya Atma Pustaka. Yogyakarta.

Areal dan Produksi. Gabungan Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI)

Assauri ,Sofyan. 2001. Pangsa Pasar Jakarta: Lembaga Penerbit Universitas

Indonesia

Basu Swastha Dharmmesta, T. Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran.


Analisa Perilaku Konsumen. Edisi pertama cetakan ketiga.
BPFEYogyakarta. Yogyakarta

Budiman, Haryanto. 2012. Prospek Tinggi Bertanam Kopi. Yogyakarta:

PustakaBaru Press.

Cooper, Donald R., dan Emory, William C. 1997. Metode Penelitian Bisnis.

Erlangga, Jakarta.

Cousins, J., Foskett, D., & Gillespie, C. 2002. Food and Beverage Management.

London: Prentice Hall / Pearson Education.

Dian Anggraini, Lulu, Panji Deoranto, Ditha Morita Ikasari. Analisis Persepsi

Konsumen Menggunakan Metode Importance Performance Analysis dan


Customer Satisfaction Index. [Jurnal Industri Vol 4 No 2 Hal 74 – 81]. FTP

Universitas Brawijaya.

Eka Lodhita, Heru, Imam Santoso, Sakunda Anggraini. Analisis Pengaruh


kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode
IPA(Importance Performance Analysis) Dan CSI (Customer Satisfaction Index)
Studi Kasus Pada Toko Oen. Malang. FTP Universitas Brawijaya.

Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1994. Perilaku Konsumen. Jakarta.

Binarupa Aksara.

Ferdinan, Audia Alica. 2015. Analisis Kepuasan Konsumen Lalito Coffee and Tea

di Kota Padang. [Skripsi]. Padang: Fakultas Pertanian Universitas Andalas.

Anda mungkin juga menyukai